TUGAS ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN DENGAN HIV
Oleh :
Putu Ayu Siska A. (!"!##$% A&i'atul Il'iyah (!"!#)% *ia+a T,i+-ita S. (!!!!#$
%$P*OG*AM STUDI PENDIDIKAN BIDAN /AKULTAS KEDOKTE*AN UNIVE*SITAS AI*LANGGA SU*ABA0A #!#
1
BAB I PENDAHULUAN
!.!. Lata, Lata, Be Belaka laka+1 +1
Pemeriksaan Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah menikah atau hamil khususnya khususnya pada wanita akan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Proses kehamilan/ konsepsi adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selam selamaa 40 ming minggu gu atau atau 280 280 hari hari dihi dihitu tung ng dari dari hari hari pert pertam amaa mens menstr trua uasi si terakhir. ehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau !etus di dalam tubuhnya" masa ini merupakan masa yang paling penting dala dalam m kehi kehidu dupa pan n seor seoran ang g wani wanita ta.. #asa #asa ini ini juga juga merup erupak akan an taha tahap p penyesuaian sebelum memasuki masa menjadi seorang ibu. $ehingga penting sekali sekali dilaku dilakukan kanny nyaa konseli konseling" ng" terutam terutamaa pada pada ibu hamil hamil yang yang didetek dideteksi si deng dengan an gang ganggu guan an metab metabol olik ik atau ataupu pun n deng dengan an kond kondis isii tert tertul ular ar peny penyaki akitt menular seksual diantaranya %&'/&$. i &ndonesia" hingga akhir tahun 2010 dilaporkan sekitar 24.000 kasus &$ dan *2.000 kasus %&'. $ekitar *2"+, berjenis kelamin laki-laki dan +"+ +"+, , berje berjeni niss kelam kelamin in perem perempu puan an.. Pada Pada keha kehami mila lan n deng dengan an ibu ibu yang ang mengidap %&'" hal yang perlu diperhatikan adalah resiko penularan terhadap janin. Pada penderita %&'" selama perjalanan penyakitnya akan mengalami penurunan
kondisi
tubuh
jika
tidak
mendapatkan
penanganan
dan
pemantauan yang adekuat dari petugas kesehatan. $elain adanya pengaruh !isik terhadap ibu dan bayi" hal hal lain yang tidak kalah pentingnya dan harus dipertimban dipertimbangkan gkan oleh tenaga kesehatan ketika memberikan memberikan asuhan adalah kondi kondisi si psikol psikologi ogiss ibu yang yang kemung kemungkin kinan an akan akan mengala mengalami mi kehila kehilanga ngan" n" emas" depresi" dilema serta khawatir akan kesehatan bayinya. leh leh karena karena itu" itu" konseli konseling ng sangat sangat berman berman!aa !aatt untuk untuk memberi memberikan kan in!ormasi in!ormasi dan nasehat kepada kepada pasangan pasangan usia subur terutama terutama memperhatik memperhatikan an !aktor !aktor yang berpotensi mempengaruhi hasil akhir kehamilan" wanita yang bersangkutan diberi nasihat tentang resiko yang ada pada dirinya dan diberikan diberikan suatu strategi untuk mengurangi mengurangi / mengelimin mengeliminasi asi pengaruh pengaruh in!eksi in!eksi
2
%&' pada dirinya dan yang terpenting adalah menegah penularan terhadap bayinya.
!.#. Tu2u Tu2ua+ a+ U'u'
#ahasiswa #ahasiswa mampu mampu memberikan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan dengan %&' sesuai dengan pola pikir manajemen kebidanan. !.3. Tu2u Tu2ua+ a+ Khusu Khususs
1. #ahasiswa #ahasiswa mampu melakuka melakukan n pengkajian pengkajian pada ibu hamil hamil dengan %&' 2. #ahasis #ahasiswa wa mampu mampu melaku melakukan kan menent menentuka ukan n diagno diagnosa sa aktual aktual ibu hamil dengan %&' . #ahasiswa #ahasiswa mampu mengident mengidenti!ikasi i!ikasi diagnose diagnose atau masalah masalah potensial potensial pada ibu hamil dengan %&' 4. 4.#ahasiswa 4.#ahasiswa mampu mengiden mengidenti!ikas ti!ikasii tindak kebutuhan kebutuhan segera pada ibu hamil dengan %&' . #ahasis #ahasiswa wa mampu mampu merena merenanak nakan an asuhan asuhan kebida kebidanan nan yang yang menye menyeluru luruh h pada ibu hamil dengan %&' *. #ahasiswa #ahasiswa mampu melaksanak melaksanakan an perenanaan perenanaan asuhan kebidana kebidanan n pada ibu hamil dengan %&' +. #ahasiswa #ahasiswa mampu melakukan melakukan e3aluasi e3aluasi terhadap terhadap asuhan kebidanan kebidanan yang yang telah telah dibe diberi rika kan n pada pada ibu ibu hamil hamil deng dengan an %&' %&' dan dan mamp mampu u melak melakuk ukan an pendokumentasian
BAB II TIN4AUAN TEO*I
#.! HIV5AIDS
2.1.1 Pengertian %&' ( Human Human Immunodeficiency Virus) Virus) adal adalah ah sejen sejenis is 3iru 3irus. s. 'irus ini merupakan jasad renik yang dapat menyebabkan terjadinya &$ &$.. &$ &$ (acquir acquired ed immuno immunodef deficie iciency ncy syndro syndrome) me) adalah adalah suatu suatu penyakit yang ditandai dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh. %&' melumpuhkan sistem kekebalan tubuh" terutama sel-sel darah putih yang yang memban membantu tu dalam dalam mengha menghalau lau penya penyakit. kit. kibat kibatny nyaa tubuh tubuh akan akan mudah mudah diseran diserang g oleh oleh penya penyakit kit-pen -penya yakit kit yang yang dalam dalam keadaa keadaan n normal normal tidak dapat bertahan di dalam tubuh (%utapea" ." 200). $aat ini ada 2 jenis %&'5 %&'-1 dan %&'-2 •
%&'-1 mendominasi seluruh dunia dan bermutasi dengan sangat mudah. eturunan yang berbeda-beda dari %&'-1 juga ada" mereka dikategorikan dalam kelompok dan sub jenis (lades). 6erdapat 2 kelompok yaitu kelompok # dan . alam kelompok # terdapat sekura sekurangng-kur kurang angny nyaa 10 sub jenis jenis yang yang dibeda dibedakan kan seara seara turun turun temu temuru run. n. &ni &ni adal adalah ah sub sub jenis jenis -7. -7. $ub $ub jenis jenis keba kebany nyaka akan n ditemukan di merika" 7epang" ustralia. $ub jenis 9 ditemukan di !rika $elatan dan &ndia.
•
%&'-2 semula merata di !rika arat. 6erdapat banyak kemiripan antara antara %&'-1 %&'-1 dan %&'-2" %&'-2" ontoh ontohny nyaa adalah adalah bahwa bahwa keduan keduanya ya menular dengan ara yang sama" keduanya dihubungkan dengan in!eksi in!eksi oportu oportunis nistik tik dan &$ &$ yang yang serupa. serupa. Pada Pada orang orang yang yang terin!eksi %&'-2" ketidakmampuan menghasilkan kekebalan tubuh terlihat berkembang lebih lambat. Acquired Immuno Deficiency Syndrom (&$) (&$) sebagai sebagai suatu suatu
penyakit yang lebih banyak disebabkan oleh Human Imumunedeficiency Virus rus type ype 1 (%&'-1 (%&'-1). ). %&' menye menyerang rang sistem sistem imun imun tubuh tubuh dengan dengan menyerbu dan menghanurkan jenis sel darah putih tertentu" yang sering
4
disebut dalam berbagai nama seperti sel 6 pembantu (helper T Cell )" sel 64 atau sel 94. $el 94 ini juga diberi julukan sebagai panglima dari sistem imun. 94 mengenali patogen yang menyerang dan memberi isyarat pada sel darah putih lainnya untuk segera membentuk antibodi yang dapat mengikat patogen tersebut. $esudah diikat" patogen itu dilumpuhkan dan diberi iri untuk selanjutnya dihanurkan. :alu 94 kemudia memanggil lagi jenis sel darah putih lainnya- sel 6 algojo (killer T Cell ) , untuk memusnahkan sel yang telah ditandai tadi (%utapea" ." 200). %&' mampu melawan sel 94. engan menyerang dan mengalahkan sel 94" maka %&' berhasil melumpuhkan kelompok sel yang justru amat diandalkan untuk menghadapi %&' tersebut beserta dengan kuman-kuman jenis lainnya. &tulah sebabnya mengapa %&' membuat tubuh kita menjadi sangat rentan terhadap in!eksi kumankuman
lainnya
dan
jenis-jenis
kanker
yang
umumnya
dapat
dikendalikan. 6anpa adanya sistem imun yang e!ekti!" penyakit-penyakit ikutan ini" yang la;im disebut in!eksi oportunistik" merajelela dan berakibat dengan kematian (%utapea" ." 200). 7umlah sel normal 94 dalam sirkulasi darah kita adalah sekitar 800 hingga 1200 per mililiter kubik darah. $elama tahun-tahun pertama in!eksi %&' jumlah ini masih dapat dipertahankan. rang yang tertular %&' pada mulanya tidak merasakan dan tidak kelihatan sakit selama sel 94-nya masih dalam jumlah lumayan. arulah sesudah kira-kira tahun jumlah sel 94 ini mulai menurun hingga kira-kira separonya.. Pada tahap ini banyak penderita yang belum menujukkan gejala-gejala penyakit. $esudah jumlah sel 94 ini kurang dari 200 per mililiter kubik per darah" mulailah penderita memperlihatkan berbagai gejala penyakit yang nyata (%utapea" ." 200). erdasar hal tersebut maka penderita &$ di masyarakat digolongkan dalam 2 kategori yaitu 5 •
Penderita yang mengidap %&' dan telah menunjukkan gejala klinis (penderita &$ positi!)
•
Penderita yang mengidap %&' tetapi belum menunjukkan gejala klinis (penderita &$ negati3e)
2.1.2 allo di merika $erikat pada tahun 1=84 mengisolasi (%&') &&&. emudian atas kesepakatan internasional pada tahun 1=8* nama 3irus dirubah menjadi %&' (?raser" 200=). Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis etro3irus @. alam bentuknya yang asli merupakan partikel yang inert" tidak dapat berkembang atau melukai sampai ia masuk ke sel target. $el target 3irus ini terutama sel :ym!osit 6" karena ia mempunyai reseptor untuk 3irus %&' yang disebut 9-4. idalam sel :ym!osit 6" 3irus dapat berkembang dan seperti retro3irus yang lain" dapat tetap hidup lama dalam sel dengan keadaan inakti!. Aalaupun demikian 3irus dalam tubuh pengidap %&' selalu dianggap in!etious yang setiap saat dapat akti! dan dapat ditularkan selama hidup penderita tersebut (?raser" 200=). $eara mor!ologis %&' terdiri atas 2 bagian besar yaitu bagian inti (ore) dan bagian selubung (en3elop). agian inti berbentuk silindris tersusun atas dua untaian @ (ibonulei id).
*
makro!ag dan sel glia jaringan otak. 6ransmisi melalui kontak seksual merupakan salah satu ara utama di berbagai belahan dunia. arena 3irus ini dapat ditemukan di dalam airan semen" airan 3agina" airan ser3iks. 'irus akan terkonsentrasi" jika terjadi peningkatan jumlah lim!osit dalam airan" seperti pada keadaan peradangan genitalia misalnya uretritis" epididimitis dan kelainan lain yang berkaitan dengan penyakit menular seksual. 6ransmisi in!eksi melalui hubungan seksual lewat anus lebih mudah karena hanya terdapat membran mukosa rektum yang tipis dan mudah robek" anus sering terjadi lesi (Prasko" 2011). 6ransmisi melalui darah atau produk darah" terutama pada indi3idu pengguna narkotika intra3ena dengan pemakaian jarum suntik seara bersama dalam satu kelompok tanpa mengindahkan asas sterilisasi. apat juga pada indi3idu yang menerima trans!usi darah atau produk darah yang mengabaikan tes penapisan %&'. iperkirakan bahwa =0-100, orang yang mendapat trans!usi darah yang teremar %&' akan mengalami in!eksi. 6rans!usi darah lengkap" sel darah merah" trombosit" leukosit dan plasma semuanya berpotensi menularkan %&' (Prasko" 2011). 6ransmisi seara 3ertikal dapat terjadi dari ibu yang terin!eksi %&' kepada janinnya sewaktu hamil" sewaktu persalinan dan setelah melahirkan melalui pemberian ir $usu &bu ($&). ngka penularan selama kehamilan sekitar -10," saat persalinan 10-20, dan saat menyusui 10-20,. @amun" diperkirakan penularan ibu kepada janin atau bayi terutama terjadi pada masa perinatal. %al ini didasarkan saat identi!ikasi saat kultur atau olymerase Chain !eaction (P9) pada bayi setelah lahir (negati! saat lahir dan positi! beberapa bulan kemudian). 'irus dapat ditemukan dalam $& sehingga $& merupakan perantara penularan %&' dari ibu kepada bayi pasanatal. ila mungkin pemberian $& oleh ibu yang terin!eksi sebaiknya dihindari. Potensi transmisi dari airan tubuh lain" seperti 3irus %&' yang pernah ditemukan dalam air liur pada sebagian keil orang yang terin!eksi" namun tidak ada bukti yang menyatakan %&' dapat menular
+
melalui iuman. $elain itu" air liur juga dibuktikan mengandung inhibitor terhadap akti3itas %&'. emikian juga belum ada bukti bahwa airan tubuh lain misalnya air mata" keringat" urine dapat merupakan media transmisi %&'. @amun" airan tersebut tetap diperlakukan sesuai tindakan penegahan melalui kewaspadaan uni3ersal. 6ransmisi pada petugas kesehatan dan laboratorium memiliki risiko tetap" terutama bila menggunakan benda tajam" seperti jarum suntik. erbagai penelitian membuktikan bahwa risiko penularan %&' setelah kulit tertusuk jarum atau benda tajam yang teremar oleh darah seorang yang terin!eksi %&' adalah sekitar 0", sedangkan risiko penularan %&' akibat paparan bahan yang teremar %&' ke membran mukosa atau kulit yang mengalami erosi adalah 0"0=,.
2.1. Pato!isiologi %&' masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai ara yaitu seara 3ertikal" hori;ontal dan transeksual. egitu menapai atau berada dalam sirkulasi sistemik" 4-11 hari sejak paparan pertama %&' dapat dideteksi dalam darah. alam sirkulasi sitemik terjadi 3iremia dengan disertai gejala dan tanda in!eksi 3irus akut seperti panas mendadak" nyeri kepala" nyeri sendi" nyeri otot" mual" muntah" sulit tidur" batuk pilek dan lain-lain. eadaan
ini
disebut
dengan sindrom
retro3iral
akut
(@asronudin" 200+). 'irus %&' terutama menyerang lim!osit 6. $eara perlahan tapi pasti lim!osit 6 penderita akan tertekan dan semakin menurun dari waktu ke waktu. &ndi3idu yang terin!eksi %&' mengalami penurunan jumlah lim!osit
6-94
melalui
beberapa
mekanisme
sebagai
berikut
(@asronudin" 200+)5 1. ematian sel seara langsung karena hilangnya integritas membran plasma akibat adanya penonjolan dan perobekan oleh 3irion" akumulasi @ 3irus yang tidak berintegrasi dengan nukleus dan terjadinya gangguan sintesis makromolekul.
8
2. $ynytia !ormation yaitu terjadinya !usi antar membran sel yang terin!eksi %&' dengan lim!osit 6-94 yang tidak terin!eksi. . espon imun humoral dan seluler terhadap %&' ikut berperan melenyapkan 3irus dan sel yang terin!eksi 3irus. @amun respon ini dapat menyebabkan dis!ungsi imun akibat eliminasi sel yang terin!eksi dan sel normal di sekitarnya (innoent-bystander) 4. #ekanisme
autoimun dengan pembentukan autoantibodi yang
berperan untuk mengeliminasi sel yang terin!eksi. . ematian sel yang terprogram (apoptosis). *. ematian sel target terjadi akibat hiperakti3itas %sp+0" sehingga !ungsi sitoprotekti!" pengaturan irama dan waktu !olding protein terganggu" terjadi miss!olding dan denaturasi protein" jejas dan kematian sel. Perjalanan in!eksi %&'" jumlah lim!osit 6-94" jumlah 3irus dan gejala klinis melalui !ase" yaitu (@asronudin" 200+)5 1.
?ase &n!eksi kut $etelah %&' mengin!eksi sel target" terjadi proses replikasi yang
menghasilkan 3irus-3irus baru (3irion) yang jumlahnya berjuta-juta. 'iremia dari banyak 3irion menimbulkan sindrom in!eksi akut dengan gejala yang mirip sindrom semaam !lu yang juga mirip dengan in!eksi mononukleosa. $ekitar 0-+0, orang yang terin!eksi %&' mengalami sindrom in!eksi akut selama -* minggu" dengan gejala umum yaitu demam" !aringitis" lim!adenopati" artralgia" mialgia" letargi" malaise" nyeri kepala" mual" muntah" diare" anoreksia" penurunan berat badan. apat juga menimbulkan kelainan sara!" seperti meningitis" ense!aliits" neuropati peri!er dan mielopati. >ejala pada dermatologi yaitu ruam makropapulereritematosa dan ulkus makokutan. Pada !ase ini terjadi penurunan lim!osit 6 yang dramatis dan kemudian terjadi kenaikan karena adanya respon imun. 7umlah lim!osit 6 pada !ase ini di atas 00 sel/mm dan akan mengalami penurunan setelah * minggu terin!eksi %&'.
=
2. ?ase &n!eksi :aten Pembentukan respon imun spesi!ik %&' dan terperangkapnya 3irus dalam sel dendritik !olikuler ($?) di pusat germinati3um kelenjar lim!e menyebabkan 3irion dan dikendalikan dan gejala hbilang dan mulai memasuki !ase laten. Pada !ase ini jumlah 3irion dalam plasma menurun karena sebagian besar 3irus terakumulasi di kelenjar lim!e dan terjadi replikasi di kelenjar lim!e. 7umlah lim!osit 6-94 menurun hingga sekitar 00-200 sel/mm" meskipun telah terjadi setelah serokon3ersi positi! indi3idu umumnyabelum menunjukkan gejala klinis (asimptomatis). Pada beberapa pasien trdapat sarkoma kaposiBs" herpes simpleks" sinusitis bakterial" herpes Cooster dan peneumonia yang berlangsung tidak terlalu lama. ?ase ini berlangsung sekitar 8-10 tahun (dapat -1 tahun) setelah terin!eksi %&'. Pada tahun kedelapan setelah terin!eksi %&' akan munul gejala klinis yaitu demam" banyak berkeringat pada malam hari" kehilangan berat badan kurang dari 10," diare" lesi pada mukosa dan kulit berulang" penyakit in!eksi kulit berulang. >ejala ini merupakan tanda awal munulnya in!eksi oportunistik. . ?ase &n!eksi ronis alam kelenjar lim!e terus terjadi replikasi 3irus yang diikuti kerusakan dan kematian $? karena banyaknya 3irus. ?ungsi kelenjar lim!e sebagai penangkap 3irus menurun atau bahkan hilang dan 3irus diurahkan ke dalam darah. Pada 3ase ini terjadi peningkatan jumlah 3irion seara berlebihan di dalam sirkulasi sistemik. :im!osit semakin tertekan karena inter3ensi %&' yang semakin banyak. 6erjadi penurunan jumlah lim!osit 6-94 hingga di bawah 200 sel/mm . Penurunan ini mengakibatkan sistem imun menurun dan pasien semakin rentan terhadap berbagai maam penyakit in!eksi sekunder. Perjalanan penyakit semakin mendorong ke arah &$. &n!eksi sekunder yang sering menyertai adalah pneumonia yang disebabkan oleh pneumonia arinii" tuberkulosis"
sepsis"
toksoplamosis
ense!alitis"
diare
akibat
kriptosporidiasis" in!eksi 3irus sitomegalo" in!eksi 3irus herpes"
10
kandisiasis eso!agus" kandisiasis trakhea" kandisiasis bronkhus atau paru serta in!eksi jamur jenis lain seperti histoplamosis" koksidiodomikosis. adang juga ditemukan beberapa jenis kanker" yaitu kanker kelenjar getah bening dan kanker sarkoma kaposiBs. $elain !ase tersebut juga terdapat periode masa jendela yaitu periode dimana pemeriksaan tes antibodi %&' masih menunjukkan hasil negati! walaupun 3irus sudah masuk dalam darah dengan jumlah yang banyak. ntibodi yang terbentuk belum ukup terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium kadarnya belum memadai. ntibodi terhadap %&' biasanya munul dalam -* minggu hingga 12 minggu setelah in!eksi primer. Periode ini sangat penting diperhatikan karena pada periode ini pasien sudah mampu dan potensial menularkan %&' kepada orang lain. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada periode ini sebaiknya yang mampu mendeteksi antigen p18" p24" p1" p*" gp120" gp41
2.1.4
#ani!estasi klinik #ani!estasi klinik in!eksi 3irus %&' merupakan gejala dan tanda
pada tubuh akibat inter3ensi %&'. #ani!estasi gejala dan tanda dari %& ' dapat dibagi menjadi 4 tahap. erajat berat in!eksi %&' dapat ditentukan sesuai ketentuan A% melalui stadium klinis pada orang dewasa serta klasi!ikasi klinis dan 94 dari 9enter !or isease 9ontrol Pre3ention (99) (?a;idah" 2004). 1. $tadium linis 1 - simtomatis - :impadenopati persistent generalisata Penampilan/akti3itas !isik skala 15 asimtomatis" akti3itas normal. 2. $tadium linis 2 - Penurunan berat badan" 10, dari berat badan sebelumnya. - #ani!estasi mukokutaneus minor (dermatitis seborhhoi" prurigo" in!eksi jamur pada kuku" ulserasi mukosa oral berulang" heilitis angularis)
11
- %erpes Coster" dalam tahun terakhir. - &n!eksi berulang pada saluran pernapasan atas (misalnya sinusitis bakterial) engan atau penampilan ati3itas !isik skala 2 5 simtomatis" akti3itas normal. . $tadium linis - Penurunan berat badan D10, - iare kronis dengan penyebab tidak jelas D1 bln - emam dengan sebab yang tidak jelas (intermittent atau tetap)" D1 bulan - andidiasis oris - ral hairy leukoplakia - 6 pulmoner" dalam 1 tahun terakhir. - &n!eksi bakterial berat (misal 5 pneumonia" piomiositis) engan atau penampilan/akti3itas !isik skala 5 lemah" berada di tempat tidur" E0, perhari dalam bulan terakhir. 4. $tadium linis 4 - %&' wasting syndrome" sesuai yang ditetapkan 99 - P9P (pneumoytis arinii pneumonia) -
12
engan atau penampilan/akti3itas !isik skala 45 sangat lemah" selalu berada di tempat tidur D0, per hari dalam bulan terakhir.
2.1.
Pemeriksaan Penunjang $aat ini ada 2 standar untuk melakukan uji %&' yaitu dengan
2.1.*
Penatalaksanaan Penatalaksanaan %&'/&$ meliputi penatalaksanaan !isik"
psikologis" dan soial. Penatalaksanaan medi terdiri atas 5 •
Pengobatan suporti!
-
@utrisi dan 3itamin yang ukup
-
ekerja
-
Pandangan hidup positi!
1
-
%obi
-
ukungan psikologis
-
ukungan soial
•
Penegahan serta pengobatan in!eksi oportunistik
•
Pengobatan antiretro3iral bat antiretro3iral ini bekerja melawan in!eksi %&' itu sendiri dengan ara memperlambat reproduksi %&' itu sendiri. 6erdapat maam obat jenis ' yaitu 5
-
Penghambat @uleoside e3erse 6ransriptase (@6&) %&' memerlukan en;im yang disebut re3erse transriptase untuk
melakukan
replikasi
diri.
7enis
obat-obatan
ini
memperlambat kerja en;im re3erse transriptase dengan ara menegah proses pengembangbiakkan materi geneti 3irus tersebut. Hang termasuk obat golongan @6& adalah5 o
Cido3udin 00 mg P 2 I sehari
o
:ami3udin 10 mg P 2 I sehari
o
idanosin E*0 kg 20 mg P setiap hari atau 12 mg P 2 I sehari D*0 kg 400 mg P setiap hari atau 200 mg P 2 I sehari
-
Penghambat @on-@uleoside e3erse 6ransriptase (@@6&) 7enis obat ini juga mengaaukan replikasi %&' dengan mengikat re3erse transriptase itu sendiri" hal ini menegah agar en;im ini tidak bekerja dan menghentikan produksi partikel 3irus baru dalam sel yang terin!eksi. Hang termasuk obat jenis yaitu 5 o
o
-
@e3irapin 200 mg P 2 I sehari ela3irdin 400 mg P 2 I sehari
Penghambat protease (P&) Protease merupakan en;im penernaan yang diperlukan dalam replikasi %&' untuk membentuk partikel 3irus baru. Protease memeah protein dan en;im dalam sel yang terin!eksi yang kemudian dapat mengin!eksi sel lain. Penghambat protease
14
menegah
terjadinya
pemeahan
protein
sehingga
memperlambat produksi partikel 3irus baru. bat-obatan yang termasuk golongan P& yaitu 5 o
$aJuina3ir 400 mg P 2 I sehari dengan 6'
o
itona3ir (6') *00 mg P 2 I sehari
o
&ndina3ir 800 mg P setiap 8 jam
$aat untuk memulai pengobatan 5 -
simtomatik" 94 D 00 tapi @ %&' (3iral load) tinggi D 0.000 kopi/ml
-
simtomatik" 94 D 0 ( boleh ditunda bila 94D0 dan 3iral load rendah E 10.000 kopi/ml )
-
&n!eksi %&' dengan gejala $ekarang yang dianut adalah pengobatan kombinasi dengan
obat terdiri dari 2 inhibitor re3erse transriptase dan 1 inhibitor protease. #onoterapi hanya dipertimbangkan bila pengobatan kombinasi tidak dapat dilakukan atau pasien telah menggunakan monoterapi dalam waktu yang lama dan hasil klinis maupun pemantauan laboratorium tetap baik ( 94 baik ).
2.1.+
Pengaruh %&'/&$ terhadap kehamilan" persalinan dan ni!as &n!eksi %&'-1 telah menjadi penyulit kehamilan yang penting
dan banyak terjadi. &n!eksi %&' selama kehamilan berhubungan dengan prognosis kehamilan yang buruk. 6injauan sistematis terhadap literature menimbulkan kon!lik" tetapi tampaknya terdapat peningkatan resiko lahir mati" prematuritas" dan &K>.
1
dianjurkan untuk tidak menyusui jika terdapat alternati3e lain yang aman dan terjangkau. #asih belum diketahui seara persis bagaimana penularan %&' dari ibu ke bayi namun angka penularan paling tinggi terjadi saat persalinan. %al ini ditunjukkan dalam bagan berikut 5 100 bayi terlahir pada ibu HIV + yang menyusui tanpa
5-10 bayi terinfeksi dalam
15 bayi terinfeksi saat lahir
60-75 bayi HIV
5-15 bayi terinfeksi melalui !"I
#5-$0 bayi terinfeksi HIV
da beberapa !ator risiko yang meningkatkan kemungkinan penularan terjadi. Hang paling mempengaruhi adalah tingkat 3iral load ( jumlah 3irus yang ada dalam darah ) ibunya. leh karena itu" salah satu tujuan utama terapi adalah menapai 3iral load yang tidak dapat terdeteksi. 'iral load terutama penting saat melahirkan. 7angka waktu antara ketuban peah dan bayi lahir merupakan salah satu !aktor risiko penularan. ?ator risiko lain termasuk prematuritas dan kurangnya perawatan %&' sebelum melahirkan. da beberapa pokok kuni yang harus diperhatikan 5 •
$tatus %&' bayi dipengaruhi oleh ibunya
•
$tatus %&' bayi tidak dipengaruhi sama sekali oleh status %&' ayahnya
•
$tatus %&' bayi tidak dipengaruhi oleh status %&' anak lain dari ibu %&'
1*
2.1.*
1+
1. #embantu klien mempertahankan kontrol akan hidupnya dan membantu mereka menemukan mekanisme pertahanan yang sehat" termasuk sikap yang selalu positi! dalam menghadapi begitu banyak tantangan dan stress dalam perjalanan penyakitnya. 2. #embantu pasien menghadapi perasaan bersalah" penyangkalan" panik dan putus asa. . ekerja
bersama
pasien
meniptakan
perasaan
sel!-respet
(menghormati diri sendiri) dan menyelesaikan kon!lik mereka jika ada (misalnya homoseksualitas" penggunaan obat-obat terlarang"
dan
sebagainya) 4. #embantu mereka berkomunikasi dengan keluarga" pasangan hidup dan teman-teman mengenai penyakit mereka dan rasa takut akan penolakan serta ditinggalkan. 7uga membantu membina hubungan interpersonal yang memuaskan . #embantu mereka membangun strategi untuk berhadapan dengan krisis nyata
yang
mungkin
terjadi"
baik
dalam
kesehatan
maupun
sosioekonomi dan hal-hal dalam kehidupan lainnya *. #embantu
menemukan
kasus-kasus
%&'/&$
dan
melakukan
konseling pra pemeriksaan" serta rujukan +. #embantu klien dengan %&' positi! dalam masa kehamilam agar terapai kesehatan yang optimal untuk mempersiapkan kelahiran bayinya.
18
#.# K-+se6 Dasa, Asuha+ Ke7i8a+a+ 6a8a I7u Ha'il 8e+1a+ HIV
Pengkajian 6anggal 5
7am 5
6empat 5
leh 5
!. PENGKA4IAN DATA SUB0EKTI/
1 iodata/&dentitas 1. @ama lasan 5 untuk menghindari kesalahan dalam memberikan asuhan 2.
Kmur
lasan 5 umur 18- tahun merupakan usia reproduksi yang mana jumlah penderita %&' banyak dijumpai pada usia reproduksi. .
$uku/angsa lasan 5 untuk mengetahui rhesus" budaya dan kebiasaan.
4.
gama lasan 5 untuk memberikan asuhan yang berkaitan dengan kebiasaan yang dilakukan klien sesuai dengan agama.
.
Pendidikan lasan 5
untuk
mengetahui tingkat
pengetahuan
sehingga
mempermudah dalam pemberian in!ormasi pada saat pemberian asuhan. *.
Pekerjaan dan penghasilan lasan 5 untuk mengetahui tingkat perekonomian dan pekerjaan yang merupakan !aktor risiko terin!eksi %&'.
+.
lamat dan no.telp lasan 5 untuk mempermudah untuk menghubungi pasien.
8.
@o.egister lasan 5 pendokumentasian
2. eluhan Ktama Kntuk mengetahui apa yang dirasakan ibu saat ini dan memungkinkan untuk mengetahui stadium %&' yang di derita ibu.
1=
a.
$tadium linis 1 - simtomatis - :impadenopati persistent generalisata Penampilan/akti3itas !isik skala 15 asimtomatis" akti3itas normal.
b.
$tadium linis 2 - Penurunan berat badan" 10, dari berat badan sebelumnya. - #ani!estasi mukokutaneus minor (dermatitis seborhhoi" prurigo" in!eksi jamur pada kuku" ulserasi mukosa oral berulang" heilitis angularis) - %erpes Coster" dalam tahun terakhir. - &n!eksi berulang pada saluran pernapasan atas (misalnya sinusitis bakterial) engan atau penampilan ati3itas !isik skala 2 5 simtomatis" akti3itas normal.
.
$tadium linis - Penurunan berat badan D10, - iare kronis dengan penyebab tidak jelas D1 bln - emam dengan sebab yang tidak jelas (intermittent atau tetap)" D1 bulan - andidiasis oris - ral hairy leukoplakia - 6 pulmoner" dalam 1 tahun terakhir. - &n!eksi bakterial berat (misal 5 pneumonia" piomiositis) engan atau penampilan/akti3itas !isik skala 5 lemah" berada di tempat tidur" E0, perhari dalam bulan terakhir.
d.
$tadium linis 4
- %&' wasting syndrome" sesuai yang ditetapkan 99 - P9P (pneumoytis arinii pneumonia) -
20
- erbagai in!eksi jamur berat. - andidiasis eso!agus" trahea atau bronkhus - #ikobakteriosis atypial - $almonelosis non ti!oid disertai setikemia - 6" ekstrapulmoner - :im!oma maligna - $arkoma kaposiBs -
. lasan unjungan Kntuk mengetahui apakah pasien sudah pernah mendapatkan asuhan kebidanan sebelumnya.
4. iwayat menstruasi ikaji
untuk
menentukan
tanggal
ta!siran
persalinan.
%al
ini
memungkinkan bidan untuk memperkirakan tanggal kelahiran dan setelah itu" memperkirakan usia kehamilan saat itu. (?raser" 200=) -
#enarhe #enarhe terjadi pada usia pubertas yaitu 12-1* tahun. (?raser" 200=)
-
$iklus haid Panjang siklus haid yang biasa pada wanita ialah 28 hari ditambah atau dikurangi hari. ($arwono" 2010)
-
:ama haid :ama haid biasanya berlangsung selama - hari. ($almah" 200*)
-
6eratur/tidak
-
$i!at darah arah haid berwarna merah" ener" tidak membeku" terkadang membeku jika banyak. (bstetri ?isiologi" 1=8)
-
ismenorhoe
21
-
?luor albus $edikit/sedang/banyak" tidak gatal" tidak bau" warna (putih" keruh" bening)" kekentalan (kental" ener).
-
%P%6 Kntuk mengetahui tanggal perkiraan lahir dengan menambahkan = bulan dan + hari pada tanggal hari pertama haid terakhir yang dialami ibu. (?raser" 200=)
. iwayat bstetri (kehamilan" persalinan dan ni!as yang lalu) Kntuk mengakaji adanya kemungkinan gangguan obstetrik pada kehamilan yang sekarang.
*. iwayat ehamilan $ekarang - lien mengatakan bahwa kehamilan ini adalah kehamilan yg ke... dan KM mg -
eluhan pada 6rimester &
5
#ual" muntah" pusing" sering kening -
Pergerakan anak pertama kali (Nuikening) Pada kehamilan normal" pada primigra3ida gerakan janin mulai dirasakan pada minggu ke 20 sedangkan pada multigra3ida mulai dirasakan pada minggu ke 18 ($arwono"2010). >erakan anak normalnya rata-rata 4 kali perhari" apabila kurang dari 1 kali per hari maka dikatakan gerakan rendah. ($arwono"2010).
-
&munisasi 66 &munisasi yang dianjurkan adalah imunisasi 66" imunisasi ini diberikan untuk menegah tetanus pada bayi baru lahir dan pada ibu bersalin. -
Penyuluhan yang sudah didapat5
ila di ek kembali" seharusnya ibu telah mendapatkan5 -
Persiapan persalinan
-
22
-
Persiapan komplikasi
-
Personal hygine" termasuk kebersihan payudara dan 3ul3a hygine
-
&stirahat
-
$enam hamil
-
kti3itas
- ebutuhan seksual -
>erakan 7anin
-
bat dalam kehamilan
-
Pentingnya &munisasi 66
-
Pemenuhan kebutuhan airan dan nutrisi
- Pemberian tablet ?e
+. iwayat kesehatan klien (pernah/sedang sakit) Kntuk mengetahui stadium dari %&' yang diderita ibu" karena adanya penurunan sistem imun ibu yang memudahkan untuk terganggu kesehatannya. -
7antung 6anda
dan
gejala
adanya
penyakit
jantung
yang
berat
(ekompensasi kordis) yaitu bising diastalik" peristaltik" bising jantung terus-menerus" kordiomegali" aritmia berat" bising jantung nyaring terutama bisa disertai thrill. ($arwono" 2010) -
%ipertensi %ypertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi essensial dan hipertensi ganas. %ipertensi essensial jika tekanan darah 140/=01*0/100. %ipertensi 6 systole D 200 mm%g. (#anuaba" 2010)
-
sma >ejala asma biasanya penderita mengeluh na!as pendek" berbunyi" sesak dan batuk-batuk. ($arwono" 2010)
-
iabetes #elitus (#) #erupakan penyakit metaboli dengan penyebab yang beragam" ditandai adanya hiperglikemia kronis serta perubahan metabolism
2
karbohidrat" lemak dan protein akibat de!ek sekresi atau kerja insulin atau keduanya ($arwono"2010). -
>injal itandai dengan !atigue" gagal tumbuh" puat" lidah kering" plyun" hipertensi" proteinun" nokturia. (ostam #ohtar" 1==8)
-
%epatitis ehamilan sendiri tidak akan memperberat in!eksi 3irus hepatitis" akan tetapi" jika terjadi in!eksi akut pada kehamilan bisa mengakibatkan
terjadinya
hepatitis
!ulminant
yang
dapat
menimbulkan mortalitas tinggi pada ibu dan bayi ($arwono" 2010) -
69 >ejala klinis in!eksi tuberulosis adalah batuk dengan sputum minimal" hemoptysis" sub!ebris" penurunan berat badan" dan pada pemeriksaan !oto toraks ditemukan gambaran in!iltrate" ka3itas dan lim!adenopati mediastinum. Pada kehamilan dengan in!eksi 69 risiko prematuritas" &K>" dan berat badan lahir rendah meningkat" serta risiko kematian perinatal meningkat * kali lipat ($arwono" 2010).
-
%&'/&$ itandai
dengan
penurunan
berat
badan"
mani!estasi
mukokutaneus minor" herpes ;oster" in!eksi berulang pada saluran perna!asan atas. ehamilan sendiri tidak memperberat in!eksi 3irus ini tetapi bisa terjadi penularan 3ertikal dari ibu ke janin (A%"2004)
8. iwayat kesehatan keluarga (ayah/ibu) emungkinan adanya penyakit genetik atau penyakit menular lainnya yang diderita keluarga yang dapat memperburuk kondisi ibu.
=. Pola kebiasaan sehari-hari -
Pola makan5 pada pasien %&' pola makan harus dijaga untuk menghindari terjadinya in!eksi oportunistik.
24
-
Pola eliminasi5 pada stadium tertentu pada penderita %&'" penderita mengalami diare D1 bulan.
-
Pola istirahat
-
Pola akti3itas5 untuk mengetahui stadium %&' yang diderita ibu.
-
Pola akti3itas seksual selama kehamilan5 sebaiknya dikurangi atau pun menggunakan kondom.
-
Pola kebiasaan5 untuk mengetahui kemungkinan yang memperburuk kondisi ibu
10.iwayat $osial erisi riwayat perkawinan (kawin" umur dan lama)" kehamilan yang diinginkan/tidak diinginkan" tradisi yang mempengaruhi kehamilan dan status emosional.
DATA OB4EKTI/
1. Pemeriksaan Kmum -Pada pasien dengan %&'" dilihat kondisi umum ibu baik. Penimbangan berat badan harus terus dipantau dan juga pantau adanya tanda-tanda in!eksi 3irus seperti panas mendadak" nyeri kepala" nyeri sendi" nyeri otot" mual" muntah" sulit tidur" batuk" pilek dan lain-lain -eadaan tanda-tanda 3ital normal" meliputi 5 •
6
5 &bu hamil dengan %&' tidak ada perbedaan tekanan darah
dengan ibu hamil normal. @ormal antara 100/*0-140/=0 mm%g (9hapman" 200*) •
$uhu 5 $uhu pada ibu hamil dengan %&' mengalami kenaikan daripada suhu tubuh normal. @ormal antara * 09 +09.
•
@adi 5 &bu hamil dengan %&' tidak ada perbedaan jumlah nadi dengan ibu hamil normal. @adi normal antara 80-110 I/menit (epkes &" 1==4)
•
5 Pada ibu dengan %&' tidak ada peningkatan jumlah
pernapasan. @ormal 1*-20 I/menit. -:ingkar :engan tas
2
#enurut epkes &" 1==4 5 10 5 :&: yang kurang dari 2" m merupakan indikator kuat untuk status gi;i yang kurang.
2. Pemeriksaan !isik 6ujuan pemeriksaan !isik adalah untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan bayinya serta tingkat kenyamanan !isik ibu hamil. &n!ormasi dari hasil pemeriksaan !isik dan anamnesis diolah untuk membuat keputusan klinik" menegakkan diagnosis dan mengembangkan renana asuhan atau perawatan yang paling sesuai dengan kondisi ibu. - &nspeksi a. #uka Puat/6idak
5 iya
9onjunti3a
5 puat
$lera
5 Putih
edem
5 6idak ada
#ulut/bibir
5 ering
b. :eher endungan 3ena jugularis
5 tidak ada
Pembesaran kelenjar lim!e
5 tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid 5 tidak ada (#anuaba" 2010) . ada Payudara normal" saat hamil areola hiperpigmentasi" olostrums tidak ada. (#anuaba" 2010) d. bdomen >erakan anak 5 belum ada Pembesaran uterus terkadang tidak sesuai dengan umur kehamilan. arena adanya in!eksi %&' menyebabkan gangguan pertumbuhan pada janin. e. >enetalia -'ul3a dan 'agina
2*
eluaran
5 Pada wanita hamil sering mengeluarkan airan
per3aginam lebih banyak. eadaan ini dalam batas normal (tidak berwarna" tidak berbau" tidak gatal) 'aries
5 tidak ada
edem
5 tidak ada
ondiloma lata
5 tidak ada
ondiloma akuminata5 tidak ada ebersihan
5 ersih
&n!. elenjar artholini5 tidak ada &n!. elenjar $kene
5 tidak ada
-Perineum da atau tidaknya bekas luka episiotomy/robekan/sikatrik -nus %emoroid
5 tidak ada
Aasir (haemorroid) dalam kehamilan terjadi pelebaran 3ena haemorroidalis interna dan pleksus hommorroidalis eksternal karena terdapatnya konstipasi dan pembesaran uterus. ($arwono" 2010) !.
- Palpasi a. Payudara %amil 12 minggu ke atas keluar olostrums yang berasal dari kelenjar sinus yang mulai berekskresi. ($arwono" 2010) b. bdomen •
:eopold & igunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada dalam !undus. Pada kehamilan/persalinan normal" bagian yang terdapat dalam !undus adalah bokong dengan iri lunak" kurang bundar" kurang melenting. (Kliyah dkk" 2008).
2+
khir bulan 1
6inggi !undus uteri elum teraba (palpasi)
2
i belakang sim!isis
1-2 jari di atas sim!isis
4
Pertengahan sim!isis-pusat
2- jari di bawah pusat
*
ira-kira setinggi pusat
+
2- jari di atas pusat
8
Pertengahan pusat pro. Iyphoideus
=
jari di bawah PI atau sampai setinggi PI
10
$ama dengan kehamilan 8 bulan
namun melebar ke samping. Pada ibu hamil dengan 6" 6?K tidak sesuai dengan umur kehamilan. •
:eopold && igunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian keil pada anak. Pada letak membujur dapat ditetapkan punggung anak yang teraba bagian keras" memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan teraba bagian keil janin. (Kliyah dkk" 2008)
•
:eopold &&& igunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul (posisi tangan petugas kon3ergen" di3ergen atau sejajar). Pada kehamilan normal" bagian terbawah janin adalah kepala dengan iri keras" bundar" dan melenting (Kliyah dkk" 2008)
•
:eopold &' igunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam
28
rongga panggul (tangan petugas dengan posisi kon3ergen" di3ergen atau sejajar). (Kliyah dkk" 2008) #enurut A%" penurunan bagian terendah/terbawah dengan metode lima jari (perlimaan) ($arwono" 200+)
Pe,iksa lua,
Pe,iksa 8ala'
Kete,a+1a+ epala di atas pintu atas
panggul"
mudah
digerakkan $ulit digerakkan 5 bagian % & % &&
% && % &&&
terbesar
belum
masuk
panggul agian terbesar
kepala
sudah masuk panggul agian terbesar
% &&& O
kepala
sudah masuk panggul epala berada di dasar
% &&& % &'
panggul epala sudah berada di
% &'
perineum
.
5 @ormal simetris" tidak ada oedema" tidak ada 3aries
awah 5 @ormal simetris" tidak ada oedema" tidak ada 3aries
- uskultasi enyut 7antung 7anin normal yaitu antara 120-1*0I/ menit - Perkusi
2=
Pemeriksaan re!leks patella normalnya (O)/(O). 6angkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. ila gerakannya berlebihan dan epat maka hal ini mungkin pertanda adanya preeklampsia.
. Pemeriksaan Penunjang - Pemeriksaan laboratorium a. %emoglobin 5 %emodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan menapai punaknya pada kehamilan 2-* minggu. ila hemoglobin sebelumnya sekitar 11 gr," maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia !isiologis dan %b itu akan menjadi ="-10 gr, (Ainknojosastro 200). b. Krine 5 eduksi (untuk mengetahui adanya kadar glukosa dalam darah) dan albumin ( untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urin) - Pemeriksaan ultrasonogra!i 5 menggambarkan keadaan janin dan hasil konsepsi lain dalam kandungan" mengetahui usia kehamilan dan perkiraan persalinan klien. - Pemeriksaan lain-lain (bila perlu)" seperti pemeriksaan 94 dan juga pemeriksaan kemungkinan adanya penyakit in!eksi lainnya. arena pada saat hamil diharapkan 3iral load ibu serendah-rendahnya. - Pemeriksaan panggul #emeriksa luas panggul baik panggul luar dan panggul dalam sehingga dapat mendeteksi apakah ibu dapat melahirkan seara spontan atau tidak" namun untuk pasien dengan %&' dianjurkan untuk melahirkan melalui operasi karena untuk mengurangi risiko terjadinya penularan %&' ke bayi. Kkuran panggul luar 5 -
istania $pinarum 5 nilai normal 2-2* m 7arak antara spina iliaa superior kanan dan kiri.
-
istania 9ristarum 5 nilai normal 2*-2= m
0
7arak yang terpanjang antara krista iliaa kanan dan kiri. 7ika E 2m dari ukuran normal maka ada kemungkinan panggul pathologis. -
9onjugata
-
:ingkar Panggul
5 nilai normal 80-=0 m
ari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina iliaa anterior superior dan trokantor mayor dan kembali melalui tempattempat yang sama di bagian lain. - Pemeriksaan %&' $aat ini ada 2 standar untuk melakukan uji %&' yaitu dengan
1
#. Pe,u'usa+ Dia1+-sa atau Masalah Ke7i8a+a+
-iagnosa 5 >..P..... Kk Mminggu" keadaan umum ibu baik dengan %&' stadium &" &&" &&&" &'. 7anin hidup/mati"tunggal/ganda" letak janin/presentasi" intrauterine/ekstrauterine" keadaan janin baik/tidak. -#asalah5 #asalah merupakan satu atau beberapa keluhan ibu yang di luar diagnose medis namun dapat berpengaruh bagi kehamilan baik melalui !isiologis maupun psikologis. Pada ibu hamil dengan %&' masalahnya yaitu5 a. eemasan ibu pada kondisi bayinya b. Penurunan berat badan
3. Dia1+-sa P-te+sial
bortus" &K>" %&' pada bayi
. I8e+ti9ikasi Ti+8ak Ke7utuha+ Se1e,a
#erupakan pengidenti!ikasian renana tindakan yang harus segera dilakukan kepada ibu dan atau janin berkaitan dengan diagnose potensial. ebutuhan5 &< pola nutrisi dan P#696 ( re#ention $other to Child Transmition)
. Pe,e+;a+aa+ −
eritahu hasil pemeriksaan kepada ibu / ila mengetahui hasil pemeriksaan selain ibu dapat mengetahui perkembangan kehamilannya juga dapat melegakan perasaan ibu
−
%ealth
−
iskusikan dengan ibu tentang %&' pada ibu hamil dan komplikasinya ( bortus" &K>)
2
/ Pengetahuan tentang %&' kepada ibu dan keluarga akan mengurangi tingkat keemasan ibu dan keluarga −
iskusikan dengan ibu tentang P#696 ( re#ention $other To Child Transmition) yang meliputi renana persalinan yang aman di rumah sakit / Pengetahuan tentang P#696 dapat mengurangi angka resiko %&' pada janin
−
iskusikan dengan &bu untuk menjaga pola makan dan nutrisi / #akanan yang bergi;i akan meningkatkan imunitas dan asupan makanan bagi janin.
−
iskusikan dengan &bu untuk istirahat yang ukup / kti3itas yang berlebihan akan memperburuk keadaan ibu dan janin
−
eritahu ibu tentang ta!siran persalinan / $ebagai persiapan ibu dalam menghadapi persalinan
−
olaborasi dengan team medis5 a. olaborasi dengan $> untuk pemeriksaan K$> / untuk mengetahui keadaan janin dalam kandungan" mengetahui usia kehamilan dan perkiraan persalinan klien. b. iskusikan tentang dosis " jadwal dan tipe ' (nti etro3iral) . / pemberian ' untuk pro!ilaksis terhadap janin. . Pemeriksaan 94 / untuk menge3aluasi stadium %&' yang diderita ibu.
−
#enjadwalkan kunjungan ulang 1 bulan lagi / untuk mengetahui kondisi serta perkembangan ibu dan janin
). Pe+atalaksa+aa+ *e+;a+a Ti+8aka+
Penatalaksanaan renana
tindakan
merupakan
pelaksanaan asuhan
kebidanan yang diberikan kepada ibu sesuai dengan keadaan dan kebutuhan ibu yang mengau pada enana 6indakan. $. Ealuasi
6elah melakukan penatalaksanaan renana tindakan sesuai dengan perenanaan
BAB 3 TIN4AUAN KASUS
@o. egister
5 108II
%ari/6anggal 5 1* #aret 2012 6empat
5 K7 Poli %amil 1 $$
A. SUB0EKTI/
1.
iodata/&dentitas @ama &bu Kmur $uku/angsa gama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan lamat @o. 6lp
2.
5 @y. : 5 0 5 7awa 5 &slam 5 $# 5 $wasta 5 1.00.000 /bulan 5 Putat 7aya 5 08+0=*==II
@ama $uami Kmur $uku/angsa gama Pendidikan Pekerjaan
5 6n. P 5 5 7awa 5 &slam 5 $# 5 $wasta
@o.6lp
eluhan erat badan turun dan khawatir akan kondisi janinnya terkait dengan status %&' orang tuanya
.
4.
iwayat #enstruasi -
#enarhe
5 14 tahun
-
$iklus
5 28 hari
-
:amanya
5 + hari
-
anyaknya
5 sedang
-
$i!at arah
5 ener
-
6eratur/6idak
5 teratur
-
ismenorhoe
5 tidak ada
-
?luor albus
5 tidak ada
-
%P%6
5 18-12-11
iwayat ehamilan $ekarang
4
-
ehamilan ini merupakan kehamilan kedua dan pernah mengalami keguguran.
-
@9 pertama di Poli %amil $$
-
Pada bulan 7anuari 2012" ibu melakukan tes pak sendiri dan hasilnya positi!. emudian pada tanggal 11 ?ebruari 2012 ibu ke KP&P& dan dinyatakan hamil * minggu.
-
&munisasi 66 5 66 9PA
-
Penyuluhan yang sudah pernah didapat 5
-
-
kti3itas
-
&stirahat
Pemeriksaan :aboratorium 5 Pemeriksaan tanggal 12/02/20125
•
%b
5 12"0 g/dl
>lukosa darah 5 81 mg/dl Pemeriksaan 94 terakhir bulan =/0=/2011 5 2
•
.
iwayat ontrasepsi &bu tidak menggunakan kontrasepsi apa pun setelah mengalami keguguran pada kehamilan yang pertama.
*. N-
iwayat bstetri yang :alu
Keha'ila+ $uami
nak ke
K
Pe,sali+a+ Pnylt
Penol.
7enis
6mpt
Bayi5A+ak Pnylt
$eks
P
1
2
1
bln
bortus (!ebruari 2010)
2
%
#
&
dokte r
kure t
$$
&
@
&
:
+.
iwayat Penyakit yang $edang atau Pernah iderita -
%&'
%id up #ati
Ni9as Peny ulit
$&
KB
Ket
&bu mengetahui bahwa dirinya terin!eksi %&' sejak tahun 2008" didapat dari suami pertama yang merupakan peandu narkoba dan telah meninggal pada tahun 2008. erat badan ibu terus menurun dengan pola makan yang biasa. emudian ibu memeriksakan kondisinya dan dinyatakan positi! %&'. &bu mulai mengkonsumsi ' sejak tanggal = @o3ember 2008. -
6idak ada riwayat penyakit jantung" hipertensi" asma" 69" ginjal dan hepatitis.
8.
iwayat Penyakit eluarga -
$uami ibu yang pertama menderita %&' dan telah meninggal pada tahun 2008.
-
$uami ibu yang sekarang menderita %&' sejak sebelum menikah.
-
alam keluarga ibu tidak ada yang pernah atau sedang menderita #" 7antung" hipertensi" asma" 69 dan hepatitis.
=.
Pola ehidupan $ehari-hari -
@utrisi Pola makan 5 ibu makan I sehari. 6idak ada pantangan dalam makan dan perubahan !rekuensi makan.
-
Pola kebiasaan &bu dan suami tidak merokok" tidak meminum minuman beralkohol" tidak mengkonsumsi nap;a dan jamu-jamuan. bat yang di konsumsi ibu 5 3itamin dan ' ( du3iral dan ne3iral)
-
kti3itas dan istirahat &bu tidak pernah tidur siang. &bu bekerja sejak jam + pagi sampai jam sore. &bu biasa tidur malam jam 22.00-04.0.
-
%ubungan seksual &bu sedikit mengurangi !rekuensi berhubungan seksual dengan suami dan saat berhubungan suami menggunakan kondom.
10. iwayat $osial Pernikahan 5
*
-
@ikah 2 kali
-
Kmur menikah yang kedua 5 istri 0 tahun" suami tahun.
-
:ama menikah tahun
ehamilan ini direnanakan
B. OB0EKTI/ Pe'e,iksaa+ U'u'
1. eadaan Kmum 5 baik 2. esadaran 5 ompos mentis -
sebelum hamil
5 kg
-
saat ini
5 0 kg
-
6inggi adan
5 1* m
-
:ila
5 2 m
. 6anda-tanda 'ital -
6
5 110/+0 mm%g
-
@adi
5 80 I/menit
-
espirasi 5 18 I/menit
-
$uhu
5 *"8 o9
Pe'e,iksaa+ 9isik
a.
Aajah
5 konjungti3a merah muda" sklera putih" tidak ada oedema"
mulut bersih" gigi tidak ada ariees" tidak terdapat loasma gra3idarum" tidak ada perna!asan uping hidung dan sianosis pada bibir. b.
:eher
.
bdomen -
5 tidak ada pembesaran kelenjar lim!e dan kelenjar tiroid.
&nspeksi
5 tidak ada linea nigra dan tidak terdapat luka
bekas operasi apapun -
Palpasi
5 - :eopold 1
5 6?K 2 jari atas sympisis. 6eraba ballotement
d. 4.
Pemeriksaan laboratorium
+
-
Krine 5 reduksi 5 - Q albumin 5 -
<. ANALISA
iagnosa 5 >2P00010 12/1 minggu" ballottement O" keadaan umum ibu baik dengan %&' stadium && #asalah 5 Penurunan berat badan dan khawatir akan kondisi janinnya
D. PENATALAKSANAAN
1.
#enjelaskan hasil pemeriksaan dan kondisi ibu" ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan
2.
#emberikan &< tentang P#696 agar ibu tidak khawatir tentang janinnya" ibu mengerti penjelasan yang diberikan petugas
. #emberikan %< tentang pola nutrisi" ibu mengerti penjelasan yang diberikan 4. #emberitahukan pada &bu ta!siran persalinan yaitu tanggal 2 $eptember 2012" ibu sudah mengetahui tanggal perkiraan lahirnya .
erkolaborasi dengan dokter $p> untuk penanganan serta K$> untuk e3aluasi umur kehamilan dan kesejahteraan janin. %asil K$> 5 7anin/6unggal/%idup/&ntrauterine 9:
5 "4 R 12 minggu
@asal one 5 O @6 *.
5 0"8*
#enganjurkan &bu untuk rutin kunjungan ke poli KP&P& dan rajin minum '" ibu mengerti penjelasan yang dberikan
+.
#enjadwalkan kunjungan ulang ke Poli %amil 1 bulan lagi" ibu bersedia kembali
BAB PEMBAHASAN
8
%&' ( Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis 3irus. 'irus ini merupakan jasad renik yang dapat menyebabkan terjadinya &$. &$ (acquired immunodeficiency syndrome) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Pada pengkajian data" ibu mengeluh berat badan turun. erat badan ibu turun kg. &bu mengetahui dirinya terkena %&' sejak tahun 2008 didapat dari suami pertama yang sudah meninggal. $uami yang sekarang juga menderita %&'. &bu mengkonsumsi ' sejak tahu dirinya terkena %&'. Pada pemeriksaan perut 6?K 2 jari di atas sympisis dan teraba ballotement. #enurut teori" 3irus %&' dapat ditularkan melalui kontak seksual (Prasko" 2011). Pada kasus dapat diketahui bahwa ibu terkena %&' karena tertular dari suaminya yang penderita %&'. $esuai dengan derajat berat in!eksi %&' menurut ketentuan A% (?a;idah" 2004) ibu berada pada stadium 2 %&' dimana berat badan turun sebanyak 10, dari berat badan sebelumnya. %&' dalam kehamilan dapat meningkatkan lahir mati" prematuritas" &K>" dan e!ek paling serius adalah penularan seara 3ertikal" yaitu dari ibu ke janinnya. Penatalaksanaan %&' meliputi pentalaksanaan !isik" psikologis" dan sosial (@asronudin" 200+). #asalah dalam kasus ini adalah penurunan berat badan dan khawatir akan kondisi janinnya. leh karena itu ibu diberikan konseling tentang P#696 untuk menegah penularan %&' dari ibu ke bayi dan mengurangi dampak epidemi %&' terhadap ibu dan bayi termasuk renana persalinan yang aman di rumah sakit" %< tentang pola nutrisi" kolaborasi dengan dokter $p> untuk penanganan serta K$> untuk e3aluasi umur kehamilan dan kesejahteraan janin" menganjurkan ibu untuk rutin kunjungan ke poli KP&P& dan rajin minum '" menjadwalkan kunjungan ulang ke Poli %amil 1 bulan lagi. dapun renana asuhan yang diberikan sebagai asuhan kebidanan sudah disesuaikan dengan diagnosa dan masalah yang ada. Pada e3aluasi tindakan dan asuhan kebidanan terlihat bahwa semua planning telah dilakukan dengan baik.
BAB PENUTUP
=
.! Si'6ula+
ehamilan dengan %&' merupakan maslah yang kompleks mengingat %&' dapat menular ke janin dan dapat memperberat kondisi kesehatan ibu. $impulan yang dapat diambil dari uraian asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan %&' di atas bahwa dari hasil pengkajian data subyekti! dan data obyekti!" mahasiswa mampu membuat diagnosa masalah maupun kebutuhan" serta memberikan inter3ensi yang tepat. 7ika inter3ensi dapat dilakukan dengan baik maka akan didapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan. .# Sa,a+
1. agi &nstitusi Pendidikan #enambah kepustakaan yang telah dimiliki dan diharapkan juga dapat menambah kajian baru serta dapat dijadikan bahan rujukan untuk penyusunan laporan yang akan datang. 2. agi #ahasiswa lain apat dijadikan pertimbangan dasar atau bahan data untuk penyusunan laporan selanjutnya.
DA/TA* PUSTAKA
40