PENGARUH PENGELOLAAN PENGELOLAAN KELAS KELAS TERHADAP TERHADAP PEMBELAJARAN EFEKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP AL-MUBARAK PONDOK AREN TANGGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Memenuhi Salah Satu Syarat Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sarjana Pendidikan IPS Pada Pada Fakultas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Keguruan (S.Pd)
Oleh:
DIANA WIDYARANI 106015000455
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
ABSTRAK
Diana widyara Diana widyarani. ni. Nim 106 1060150 01500045 00455. 5. Juru Jurusan san Pen Pendidik didikan an IPS IPS Fakultas Fakultas Ilmu Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Pengaruh pengelolaan kelas terhadap pembelajaran efektif pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatan. Penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengelolaan kelas terhadap pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatan dari da ri bulan bulan janua januari ri 20 2011. 11. Ya Yang ng dijad dijadika ikan n sampe sampell dalam dalam peneli penelitia tian n ini adala adalah h siswa-siswi SMP Al-Mubarak Tanggerang Selatan Kelas VII dengan berjumlah 32 sis siswa wa . Sedangkan hasil data tentang pengelolaan kelas diperoleh berdasarkan angket yang di isi oleh siswa-siswi SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan tehnik kuantitatif. Data pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif diperoleh melalui kuesion kue sioner er yang terdi terdiri ri dari 50 item. item. Dar Darii hasil perhitun perhitungan gan didapat didapat rxy prod produk uk momen sebesa sebesarr 0,739% maka Ho diterima. diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan atau pengaruh yang signifikan antara pengalolaan kelas dengan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS. Koefisien determinasi sebesarr 54,6% menunjukkan sebesa menunjukkan bahwa pengelolaan kelas memberikan memberikan kontribusi dan pembe pe mbelaj lajara aran n ef efek ektif tif pada pada mata mata pelaja pelajara ran n IPS sebes sebesar ar 54 54,6% ,6%.. Se Seda dangk ngkan an 59 59,94 ,94 pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kemampuan intelektual, minat dan bakat siswa. Kata Kunci: Pengelolaan Kelas, Pembelajaran Efektif, IPS.
ii
ABSTRAK
Diana widyara Diana widyarani. ni. Nim 106 1060150 01500045 00455. 5. Juru Jurusan san Pen Pendidik didikan an IPS IPS Fakultas Fakultas Ilmu Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Pengaruh pengelolaan kelas terhadap pembelajaran efektif pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatan. Penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengelolaan kelas terhadap pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatan dari da ri bulan bulan janua januari ri 20 2011. 11. Ya Yang ng dijad dijadika ikan n sampe sampell dalam dalam peneli penelitia tian n ini adala adalah h siswa-siswi SMP Al-Mubarak Tanggerang Selatan Kelas VII dengan berjumlah 32 sis siswa wa . Sedangkan hasil data tentang pengelolaan kelas diperoleh berdasarkan angket yang di isi oleh siswa-siswi SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan tehnik kuantitatif. Data pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif diperoleh melalui kuesion kue sioner er yang terdi terdiri ri dari 50 item. item. Dar Darii hasil perhitun perhitungan gan didapat didapat rxy prod produk uk momen sebesa sebesarr 0,739% maka Ho diterima. diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan atau pengaruh yang signifikan antara pengalolaan kelas dengan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS. Koefisien determinasi sebesarr 54,6% menunjukkan sebesa menunjukkan bahwa pengelolaan kelas memberikan memberikan kontribusi dan pembe pe mbelaj lajara aran n ef efek ektif tif pada pada mata mata pelaja pelajara ran n IPS sebes sebesar ar 54 54,6% ,6%.. Se Seda dangk ngkan an 59 59,94 ,94 pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kemampuan intelektual, minat dan bakat siswa. Kata Kunci: Pengelolaan Kelas, Pembelajaran Efektif, IPS.
ii
ABSTRACT
Diana Widyarani. Diana Widyarani. Nim 1060 1060150 1500045 00455. 5. Social Social Studies Educat Education ion and Teache Teacherr traning tran ing Tarbiyah Tarbiyah Science Science Faculty. Faculty. The Influence Influence of class classroom room managem management ent to effective learning in social science subjects at junior Al-Mubarak Pondok Aren Tangerang South. This res resear earch ch is is indicate indicated d to fig figure ure out the influ influence ence of classroom management ti the effectivess of learning in social studies subjects. The research was conducted in Al-Mubarak SMP Pondok Aren Tangerang South in January 2011. Used as a sample in this this study were were junior high school school students students of Al-Mubarak Al-Mubarak South Tanggerang Class Class VII with numbered 32 students. While the results of data about classroom management skills acquired on the basis of a questionnaire filled by the students of Al-Mubarak SMP Pondok Aren Tangerang South. The method used in this research is survey method with quantitative techniques. Data classroom management and effective learning is obtained through a questionnaire questionna ire consisting consisting of 50 items. The research research result shows shows rxy product moment mome nt of 0.73 0.739%, 9%, then then Ho is accepted accepted.. It can be conc conclude luded d that there there was a significant relationship or influence between class management with the effective learning lear ning in socia sociall studies studies subjects. subjects. The coeff coefficien icientt of determin determination ation by 54.6 54.6% % indicating that contribute to classroom management and effective learning in social soc ial studies studies subjec subjects ts by 54.6% 54.6%.. While 59.9 59.94 4 effective effective learn learning ing in social social studies studies subjects can be influenced by other factors such as intellectual abilities, interests and talents of students. Keywords: Classroom Management, Effective Learning, Social Science.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipersembahkan ke hadirat Allah SWT yang maha kuasa atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan yang baik bagi umatnya yang telah membawa kita dari kebodohan menuju zaman yang penuh dengan sains dan teknologi. Penulisan Penulisan skrips skripsii ini bertujua bertujuan n untuk memenuhi memenuhi persy persyara aratan tan guna guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tersusunnya skripsi ini berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Prof Prof.. DR. DR. Dede Dede Rosy Rosyad ada, a, MA. MA. Deka Dekan n Fak Fakul ulta tass Ilm Ilmu u Tar Tarbiy biyah ah dan dan Keguruan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Drs. Drs. H. Nurr Nurroc ochi him, m, MM. MM. Ketu Ketuaa Juru Jurusa san n Pend Pendid idik ikan an Ilmu Ilmu Peng Penget etah ahua uan n Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Abdul Abdul Rozak Rozak,, M. Si. Dos Dosen en Pemb Pembimb imbing ing skrip skripsi si yang yang telah telah melu meluang angka kan n waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai ketentuan yang berlaku.
4.
Dr. Dr. Iwan Iwan Purwa Purwanto nto,, M.Pd M.Pd.. Terim Terimaa kas kasih ih atas atas bantu bantuan an atau atau ilmu ilmu yang yang bapak berikan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5.
Dose Dosenn-dos dosen en Juru Jurusa san n Pend Pendidi idika kan n Ilmu Ilmu Peng Pengeta etahu huan an Sosi Sosial al yang yang telah telah memberikan Ilmu dan pengalamannya.
6.
Perp Perpus usta taka kaan an Tarb Tarbiy iyah ah dan dan Pega Pegawa waii Perp Perpus usta taka kaan an Utam Utamaa UIN UIN Syar Syarif if Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melengkapi referensi dalam penyelesaian skripsi ini.
iv
7.
Kedu Keduaa Ora Orang ng Tua Tua Ter Terci cint ntaa Ay Ayahan ahanda da ( Juhanda ) dan Ibunda ( Nani Heryani ) yang senantiasa memberikan dukungan baik berupa moril dan
materil kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. 8.
Kepa Kepada da Kake Kakek k dan dan Nenek Nenek ( Karsa Karsan n Suan Suandi di dan dan Iruk Iruk ). ). Terim Terimak akas asih ih atas atas doa dan dukungan selama ini sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.
9.
Bapak pak H. Nahra hrawi Mugh ughni. S.Pd S.Pd.I .I,, Kepala Sek Sekolah lah SMP Al-M l-Mubar barak Pondok Aren Tanggerang Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menggali informasi yang ada di SMP Al-Muba Al-Mubarak rak..
10. 10.
Bapa Bapak k Drs. Drs. Naidi Naidin, n, Wak Wakil il Kepa Kepala la Sek Sekola olah h Bidang Bidang Kur Kuruik uikulu ulum m di SMP SMP AlMubarak
Pondok
Aren
yang
telah
meluangkan
waktunya
untuk
memberikan informasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 11. 11.
Ibu Ibu Nene Neneng ng Supi Supiat ati, i, SE. SE. Sela Selaku ku guru guru IPS di SMP SMP Al-M Al-Mub ubar arak ak Pond Pondok ok Aren yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
12.
Ibu Idah, Idah, S.Pd yang yang telah telah meluang meluangkan kan waktu waktunya nya untuk untuk memberik memberikan an izin izin untuk memakai kelasnya untuk penelitian menyebar angket di kelas VII kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
13.
Buat Buat guru-g guru-guru uru di di SMP Al-Mu Al-Mubar barak ak Pondok Pondok Aren Aren Tangge Tanggerang rang Selatan, Selatan, terima kasih atas dukungan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
14.
Buat sa sahabat-sahabat ku “Lebay”: Syurianti, S.Pd (Chuei), Ermaleli Putri, S.Pd (P3), Nur Azizah, S.Pd (DJ), Muthmainah, Muthmainah, S.Pd S.Pd (Mute), (Mute), Fitri Nisa, Nisa, S.Pd (V3), Fatma Roudho, S.Pd (Mami), (Mami), terima kasih atas dukungan, dukungan, dan doa dll, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
15.
Buat Buat Erwita Erwita Fitri Fitri S.Pd. S.Pd. Maka Makasih sih telah telah memba membantu ntu penulis penulis untuk untuk mengola mengolah h data sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
16. 16.
Buat Buat teman teman-te -tema man n seper seperjua juanga ngan n (IPS) (IPS) angkat angkatan an 2006, 2006, untuk untuk mera meraih ih gelar gelar sarjana: Fathma Roudho, Nur Utami, Lilis Komariah.
17. 17.
Buat Buat tem teman an-te -tema man n Juru Jurusa san n IPS IPS ang angkat katan an 2006, 2006, ter terima ima kasih kasih atas atas doa dan suportnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
v
Penulis mengucapkan do’a dan rasa syukur kepada Allah SWT, semoga jasa yang telah mereka berikan menjadi amal shaleh dan mendapatkan mendapatkan balasan yang jauh lebih baik dari-Nya. Amin. Akhirul kalam, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, dan dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang konstruktif. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Jakarta, 17 Februar Februarii 2011 Penulis
Diana Widyarani
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah...................................................................... 7 C. Pembatasan Masalah..................................................................... 8 D. Perumusan Masalah ...................................................................... 8 E. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 8
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUANHIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis.......................................................................... 9 1. Hakikat Pengelolaan Kelas ..................................................... 9 a. Pengertian Pengelolaan Kelas............................................ 9 b. Tujuan Pengelolaan Kelas................................................. 13 c. Pendekatan Dalam Mengelola Kelas ................................ 15 d. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas .................................... 16 e. Keterampilan Pengelolaan Kelas ...................................... 17 f. Masalah Pengelolaan Kelas............................................... 20 g. Pengelolaan Kelas Yang Efektif ....................................... 20 2. Pembelajaran Efektif............................................................... 22 a. Pengertian Pembelajaran................................................... 22 b. Tujuan Pembelajaran......................................................... 24 c. Pemgertian Efektif ............................................................ 24
vii
d. Pengertian Pembelajaran Efektif....................................... 25 e. Ciri-ciri Pembelajaran Efektif.......................................... 27 f. Upaya-upaya Meningkatkan Pembelajaran Efektif .......... 28 g. Dimensi-dimensi Pembelajaran Efektif ............................31 h. Mengajar Yang Efektif......................................................32 3. Pembelajaran IPS .................................................................... 33 a. Pengertian Pembelajaran IPS ............................................ 33 b. Ruang Lingkup Kajian IPS ............................................... 36 c. Tujuan IPS…..................................................................... 36 d. Pengertian Ilmu-ilmu Sosial.............................................. 37 B. Kerangka Berpikir......................................................................... 38 C. Hipotesis........................................................................................ 40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 41 1. Tempat..................................................................................... 41 2. Waktu ...................................................................................... 41 B. Metode Penelitian.......................................................................... 41 C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 42 D. Variabel Penelitian........................................................................ 42 E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 43 1. Metode Pengumpulan Data..................................................... 43 a. Wawancara........................................................................ 44 b. Angket............................................................................... 44 2. Instrumen Penelitian................................................................ 44 a. Intrumen Angket ............................................................... 44 b. Instrumen Wawancara....................................................... 47 F. Teknik Analisa Data...................................................................... 48 1. Deskripsi Data......................................................................... 48 2. Uji Validitas dan Reabilitas .................................................... 48 a. Validitas ............................................................................ 48
viii
b. Reabilitas.......................................................................... 59 3. Uji Prasyarat Analisis Data ..................................................... 50 a. Uji Normalitas Data........................................................... 50 b. Metode Suksesi Interval..................................................... 51 4. Pengujian Hipotesis................................................................. 51 a. Uji Korelasi ....................................................................... 51 b. Koefisien Determinasi....................................................... 53
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMP Al-Mubarak ............................................ 54 1. Sejarah SMP Al-mubarak ....................................................... 54 2. Visi dan Misi........................................................................... 56 3. Struktur Organisasi SMP Al-MubaraK................................... 57 4. Keadaan Guru dan Murid........................................................ 60 a. Keadaan Guru.....................................................................60 b. Keadaan Siswa-siswi........................................................ 63 5.
Keadaan Karyawan................................................................ 64
6. Unit Kegiatan Siswa................................................................ 64 7. Sarana dan Prasarana............................................................... 65 8. Kurikulum ............................................................................... 66 B. Deskripsi Data............................................................................... 67 1. Deskripsi Pengelolaan Kelas................................................... 67 2. Deskripsi Pembelajaran Efektif .............................................. 70 3. Deskripsi Data Hasil Korelasi................................................. 73 4. Deskripsi Data Kontribusi Pengelolaan Kelas Terhadap Pembelajaran Efektif Pada Mata Pelajaran IPS ...................... 78 C. Uji Prasyarat Analisis Data........................................................... 75 1. Uji Normalitas......................................................................... 75 2. Metode Suksesi Interval.......................................................... 75 D. Analisis dan Interprestasi Data...................................................... 76
ix
1. Pengelolaan Kelas ................................................................... 76 2. Pembelajaran Efektif Pada Mata Pelajaran IPS ...................... 76 3. Pengeruh Pengelolaan Kelas dan Pembelajaran Efektif Pada Mata Pelajaran IPS.................................................................. 76 4. Kontribusi Pengelolaan Kelas Terhadap Pembelajaran Efektif Pada Mata Pelajaran IPS ......................................................... 78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 79 B. Saran.............................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
x
Tabel
Table 1.
Halaman
Kisi-kisi Instrumen Variabel Tentang Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Pembelajaran Efektif ..................................... 45
Table 2.
Kisis-kisi Instrumen Wawancara ........................................................ 47
Table 3.
Interprestasi Angka Indeks “r” Product Moment ............................... 52
Tabel 4.
Data Guru dan Karyawan SMP Al-Mubarak...................................... 60
Table 5.
Keadaan Siswa-siswi Pada Tahun 2010-201 ..................................... 63
Table 6.
Data Karyawan (Non Guru) SMP Al-Mubarak.................................. 64
Tabel 7.
Kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMP Al-Mubarak................... 65
Tabel 8.
Keadaan Sarana Dan Prasarana Sekolah ............................................ 65
Tabel 9.
Struktur Kurikulum KTSP SMP Al-Mubarak .................................... 66
Tabel 10. Data Pengelolaan Kelas ...................................................................... 67 Tabel 11. Frekuensi Skor Pengelolaan Kelas (Variabel X)................................ 68 Tabel 12. Distribusi Frekuensi Pengelolaan Kelas ............................................. 69 Tabel 13. Data Pembelajaran Efektif .................................................................. 70 Tabel 14. Frekuensi Skor Pembelajaran Efektif (Variabel Y)............................ 71 Tabel 15. Distribusi Frekuensi Pembelajaran Efektif......................................... 72 Tabel 16. Variables Entered/Removed (b).......................................................... 73 Tabel 17. Hasil Perhitungan Korelasi Antara Pengelolaan Kelas Dan Pembelajaran Efektif........................................................................... 74 Tabel 18. Model Summary (b)............................................................................ 74 Tabel 19. Hasil Uji Normalitas Data................................................................... 75 Tabel 20. Interprestasi Nilai r ............................................................................. 77
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Sekolah SMP Al-Mubarak ................................. 57 Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Pengelolaa Kelas (X)....................... 69 Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Pembelajaran Efektif (Y)................. 72
DAFTAR LAMPIRAN
xii
Lampiran:
Lampiran 1.
Uji Coba Instrumen Pengelolaan Kelas
Lampiran 2.
Data Score Hasil Uji Coba Instrumen Pengelolaan Kelas
Lampiran 3.
Data Hasil Skor Penelitian Pengelolaan Kelas
Lampiran 4.
Tabel Butir Angket Pengelolaan Kelas yang Valid
Lampiran 5.
Uji Coba Instrumen Pembelajaran Efektif
Lampiran 6.
Data Skor Hasil Uji Coba Instrumen Pembelajaran Efektif
Lampiran 7.
Data Hasil Uji Coba Instrumen Pembelajaran Efektif
Lampiran 8.
Tabel Butir Angket Pembelajaran Efektif yang Valid
Lampiran 9.
Table For Determining Needed Size S Of A Randomly Closen Sample From A Geven Finite Population Of N Cases Such That Sampel Proportion Will Be Within + 0,5 Of The Population Proprotion P With A 95 Percent Level Of Confidence.
Lampiran 10. Metode Suksesi Interval Lampiran 11. Reability Scale: All Variabel, Reability Statics, Pengelolaan Kelas Frequencies. Lampiran 12. One Sample Kolmogrov-Smimov Test, Normal Q-Q Plot Pengelolaan, One-Sample Kolmogorov-Smimov Test, Normal Q-Q Plot Of Pembelajaran. Lampiran 13. Berita Wawancara Lampiran 14. Lembar Uji Referensi
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan pikiran.
Pendidikan
mempunyai
peranan
penting
untuk
menjamin
perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan
adalah
“suatu
usaha
sadar
dan
bertujuan
untuk
mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan”.
1
Dalam pendidikan Indonesia yang berasaskan “pendidikan s eumur hidup, semua materi pelajaran harus diprogramkan secara sistematis dan berencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan untuk mengembangkan kepribadian bangsa, membina kewarganegaraan, serta memelihara dan mengembangkan budaya bangsa”.
2
1
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif , ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), h. 22. 2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif , … h. 24.
1
Tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa : Tujuan pendidikan nasional adalah “untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.3 Kelas
“merupakan
suatu
lingkungan
belajar
yang
diciptakan
berdasarkan kesadaran kolektif dari suatu komunitas siswa yang relatif memiliki tujuan yang sama. Kesamaan tujuan merupakan kekuatan potensial pengelolaan kelas dan aktualitasnya adalah proses pembelajaran yang akseptabel (acceptable)”.
4
Hal yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa kelas merupakan suatu lingkungan belajar yang dapat diciptakan berdasarkan kesadaran kolektif dari suatu komunikasi siswa yang relatif memiliki tujuan yang sama. Kesamaan tujuan merupakan kekuatan potensial pengelolaan kelas dan aktualitasnya adalah proses pembelajaran akseptabel ( acceptable).
5
Guru merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar.
Proses
belajar
mengajar
merupakan
“suatu
proses
yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan”.
6
Guru juga berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar3
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , (Jakarta: CV, Mini Jaya Abadi, 2003), h. 5. 4 Pupuh Fathurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Badung: PT.Refika Aditama, 2007), h. 103. 5 Pupuh Fathurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami,…,h.103. 6 Ahmad Sabri, Stategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching , (Ciputat: PT. Ciputat Press, 2010), h. 65.
2
mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan 7 menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai.
Proses belajar-mengajar dalam kelas hakikatnya akan melibatkan semua unsur yang ada dalam sekolah yang bersangkutan akan tetapi secara langsung akan terlibat hal-hal sebagai berikut: “1). Guru sebagai pendidik, 2). Murid sebagai yang dididik; 3). Alatalat yang dipakai, 4). Situasi dalam dan lingkungan kelas; 5). Kelas itu sendiri; 6). Dan lain-lain yang sewaktu-waktu terjadi”.
8
“Seorang guru dituntut untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang optimal, sehingga terwujud proses pembelajaran yang efektif dan efesien. Belajar merupakan proses yang sangat penting dilakukan 9
siswa”.
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan semangat belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, diperlukan 10 pengorganisasian kelas yang memadai. “Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar -mengajar meliputi berbagai hal meliputi banyak hal sebagaimana yang dikemukan oleh Adams dan Decey dalam Basic Principles of Student Teaching, antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konse lor”.
11
Sebagai pemberian dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya proses belajar yang efektif, pengelolaam kelas menunjukkan kepada 7
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h 21. 8 Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam”, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 63.
9
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), h. 29. 10 Conny Semiawan, A.F. Tangyong, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985), h. 63. 11 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, …, h. 9.
3
pengaturan orang (dalam hal ini terutama peserta didik ) maupun pengaturan fasilitas. Fasilitas di sini mencangkup pengertian yang luas mulai dari ventilasi, penerangan tempat duduk, sampai dengan perencanaan program belajar-mengajar yang tepat. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tetang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam Permendiknas No 41 Tahun 2007 bahwasannya pengelolaan kelas harus meliputi: 1. Guru mengatur tempat duduk sesuai karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan; 2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik; 3. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik; 4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik; 5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dankeputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran; 6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung; 7. Guru menghargai peserta didiktanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin dan status sosial ekonomi; 8. Guru menghargai pendapat peserta didik; 9. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi; 10. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang diampunya; dan 11. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan 12 waktu yang dijadwalkan. Pengelolaan kelas adalah “inti dari suatu organisasi yang efektif. Seorang manager yang efektif adalah seseorang yang mengoordinasi dan menyusun kegiatan untuk menemukan kegiatan tujuan dan sasaran khusus”.
13
Dalam perannya sebagai pengelola kelas, “guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari 12
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tetang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2007, .files.wordpress.com/.../01-permendiknas-no-41-tahun-2007-standar proses-edit.doc - Tanggal 09-11-2010 13 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan,… h. 263
4
lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan yang baik ialah bersifat menantang dan memacu siswa untuk belajar, memberikan rasa ramah dan kepuasan dalam mencapai tujuan”.
14
Pengertian di atas menunjukkan adanya beberapa variabel yang perlu dikelola secara sinergik, terpadu dan sistematik oleh guru, yakni: 1. Ruang kelas, menunjukkan batasan lingkungan belajar. 2. Usaha guru, tuntutan adanya dinamika kegiatan guru dalam mensiasati segala kemungkinan yang terjadi dalam lingkungan belajar. 3. Kondisi belajar, merupakan batasan aktivitas yang harus diwujudkan dan 4. Belajar yang optimal, merupakan ukuran kualitas proses yang 15 mendorong mutu sebuah produk belajar. Dengan mengkaji konsep dasar pengelolaan kelas, mempelajari berbagai pendekatan pengelolaan kelas dan mencobanya dalam berbagai situasi kemudian dianalisis, akibatnya secara sistematis diharapkan agar guru akan dapat mengelola proses belajar mengajar secara lebih baik.
16
Pengelolaan kelas lebih lanjut, bukan hanya mencangkup kemampuan guru menciptakan dan mengendalikan keadaan kelas yang tertib, aman dan tenang, melainkan mencangkup pula kegiatan perencanaan pengadministrasian, pengaturan, penataan, pelaksanan, dan pengawasan terhadap seluruh kelas yang terdapat seluruh kelas yang terdapat dalam lingkungan lembaga pendidikan baik dari segi kualitas 17 maupun kuantitas, penggunaannya dan lain sebagainya. Usaha pembelajaran dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila: 1. Diketahui secara cepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanyakondisi yang menguntungkan dalam proses pembelajaran, 2. Dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim pembelajaran, 14
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching , ( Ciputat: PT. Ciputat Press, 2010), h. 69. 15 Pupuh Fathurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, … h. 103. 16 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran , (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), h. 123. 17 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), h. 341.
5
3. Dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan 18 digunakan. Pembelajaran dikatakan efektif “apabila dalam proses pembelajaran setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas dengan hasil pembelajaran, membawa kesan, sarana atau fasilitas memadai, 19
materi dan metode affordable, guru profesional”. . Pembela jaran yang efektif “merupakan kegiatan yang hendak dicapai oleh para pendidik. Persoalan yang muncul adalah bagaimana mencapai tujuan ini sehingga diperoleh hasil yang optimal bagi perkembangnan anak”. 20 Melihat uraian di atas, sangat jelas bahwa dalam perannya sebagai pengelolaan kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi
agar
kegiatan-kegiatan
belajar
terarah
kepada
tujuan-tujuan
pendidikan. Meskipun pengelolaan kelas berkedudukan penting seperti dijelaskan di atas, namun
banyak aspek pengelolaan kelas yang diabaikan guru.
Sehingga hal itu mempunyai implikasi negatif terhadap proses belajar siswa baik dari segi menurutnya motivasi belajar, menurunnya kedisplinan murid, srta hal-hal yang tidak diharapkan. Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai. Dengan demikian, Dalam proses belajar-mengajar, seorang guru tidak hanya memiliki pengetahuan untuk diberikan kepada murid-muridnya. Tetapi
18
Martinis Yamin, Paradigma Baru Pembelajaran , (Jakarta: Gaung Persada Press, 2011), cet. 1, h. 36. 19 Aswandi, Pembelajaran Efektif, dalam http://starawaji.wordpress.com/ , 25 Oktober 2010. 20 Jamridafrizal, Konsep Dasar Pengelolaan Kelas, dalam http://www.scribd.com/doc/, 17 September 2010.
6
guru dituntut untuk memiliki kemampuan untuk memanage atau mengelola kelas baik secara fisik maupun kelas dalam artian siswa di kelas, ketika guru dapat mengelola kelas, maka akan tercipta suasana kelas yang kondusif sehingga mendukung kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan suatu prasyarat yang mutlak bagi terjadinya suatu proses mengejar yang efektif. Dengan pemberian dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya proses belajar yang efektif, suatu pengelolaan kelas menunjuk kepada pengaturan orang (dalam hal ini terutama peserta didik) maupun fasilitas. Tanpa penglolaan dan pengaturan yang efektif, maka proses belajar terganggu, dan guru kembali menertibkan dan kadang-kadang mencerca (memarahi) siswa yang mengganggu selama pelajaran. Jadi, pengaturan atau pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat utama untuk mengajar yang efektif. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui apakah “Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Pembelajaran Efektif Pada Mata Pelajaran IPS di SMP AL-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatan”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi di antaranya yaitu: 1.
Pengelolaan kelas yang masih belum efektif dan kondusif dalam pembelajaran.
2.
Belum tercapainya suasana kelas yang kondusif dan optimal dalam proses pembelajaran.
3.
Belum optimalnya kondisi pembelajaran efektif.
4.
Kurang perhatian guru terhadap interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguhsungguh.
5.
Kurang berpengaruh hasil pengelolaan kelas pada pembelajaran efektif.
7
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Untuk itu penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1.
Pengelolaan kelas yang masih belum efektif dan kondusif dalam pembelajaran.
2.
Kurang optimalnya kondisi pembelajaran efektif.
3.
Kurang berpengaruh hasil pengelolaan kelas terhadap pembelajaran efektif.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimana pengelolaan kelas yang efektif dan kondusif dalam pembelajaran ?
2.
Bagaimana gambaran kondisi pembelajaran efektif ?
3.
Apakah
ada
pengaruhnya hasil
pengelolaan
kelas terhadap
pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS?
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi semua pihak antara lain: 1.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukkan bagi para guru ketika mengajar di kelas.
2.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan bagi pembaca terutama bagi lembaga pendidikan.
3.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa terutama mahasiswa fakultas kependidikan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
8
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis 1. Hakikat Pengelolaan Kelas a. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan merupakan “terjemahan dari kata management. Terbawa oleh dasarnya penambahan kata ke dalam Bahasa Indonesia, istilah Inggris tersebut lalu di Indonesiakan, istilah Inggris tersebut lalu di Indonesiakan menjadi manajemen atau menejemen”.
21
Menurut Winarno Hamiseno, yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto bahwa pengelolaan adalah “ substantifa dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan
yang dimulai dari
penyusunan data, merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian”.
22
“Menurut Hamalik yang dikutip oleh Martinis Yamin, kelas adalah sekelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang dapat pengajaran dari guru.
21
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa , (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h. 7. 22 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa ,…h. 8.
9
Sementara menurut Suharsimi yang dikutip oleh Martinis Yamin menyebutkan bahwa kelas berarti sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pengajaran dari guru yang sama”.
23
Menurut Swardi yang dikutip oleh Martinis Yamin, bahwa istilah
pengelolaan
kelas
terdiri
“Pengelolaan” dan kata “Kelas”.
dari
dua
kata,
yakni
kata
24
Kata pengelolaan kelas memiliki makna yang sama dengan management dalam Bahasa Inggris, selanjutnya dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen, menurut Manulang dalam Swardi yang dikutip oleh Martinis Yamin, manajemen dapat diartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari pada sumber daya, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan 25 yang telah ditetapkan. “Pengelolaam kelas atau organisasi kelas me liputi berbagai komponen yakni guru, siswa, dan lingkungan fisik. Ketiga aspek tersebut saling berinteraksi untuk menciptakan aktivitas pembelajaran di kelas yang kondusif dan aman”. 26 Menurut Edmund, Emmer dan Caroly Evertson yang dikutip oleh Sri Esti Wuryani Djiwandono, bahwa pengelolaan kelas sebagai berikut: “1). Tingkah laku guru yang dapat menghasilkan prestasi siswa yang tinggi karena keterlibatan siswa di kelas; 2.) Tingkah laku siswa yang tidak banyak mengganggu kegiatan guru dan siswa lain; 3). Menggunakan waktu belajar yang efisien”.
27
Pengelolaan kelas adalah “keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata 23
Martinis Yamin, dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas”, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), h. 34. 24 Martinis Yamin, dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas”, … h. 34. 25 Martinis Yamin, dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas”, … h. 34. 26 Zulfiani dkk, Strategi Pembelajaran Sains , (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 162. 27 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia, 2006), h. 264.
10
lain,
ialah
kegiatan-kegiatan
untuk
menciptakan
dan
mempertahankan”. 28 Pengelolaan kelas menurut Ahmad Rohani adalah Menujuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan” raport ”, penghentian tigkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketetapan waktu penyelesaian tugas oleh 29 penetapan norma kelompok yang produktif, dan sebagainya). Pengelolaan kelas adalah “suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan”. Menurut Mulyasa yang dikutip oleh
30
Martinis Yamin dan
Maisah bahwa “pengelolaan kelas merupakan ket erampilan guru untuk
menciptakan
iklim
pembelajaran
yang
kondusif,
dan
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran”. 31 Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Pengelolaan kelas adalah “keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikanya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar”.
32
Pengelolaan kelas merupakan “suatu proses seleksi tindakan yang dilakukan guru dalam fungsinya sebagai penanggung jawab kelas dan seleksi pengggunaan alat-alat belajar yang tepat sesuai masalah yang ada dan karakteristik kelas yang dihadapi”. 33
28
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), h. 338. 29 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran , ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), h. 123. 30 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa , … h. 68. 31 Martinis Yamin, dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas”, … h. 34. 32 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan, Strategi Belajar Mengajar”, … h. 173. 33 Pupuh Fathurohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami , (Bandung, PT. Refika Aditama), h. 103.
11
Menurut Sudirman, yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah Pengelolaan kelas adalah Upaya mendayagunakan potensi kelas.
34
Menurut Djamarah dan Zaini dalam Swardi yang dikutip oleh Martinis Yamin dan Maisah bahwa secara sederhana pengelolaan kelas
berarti
pengajaran”.
“kegiatan
pengaturan
kelas
untuk
kepentingan
35
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa: Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Suharsimi memahami pengelolaan kelas ini dari dua segi, yaitu pengelolaan yang menyangkut siswa, dan 36 pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat pelajaran). Menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono, bahwa “pengelolaan kelas adalah suatu rangkaian tingkah laku yang kompleks, di mana guru dituntut untuk mengembangkan dan mengatur kondisi kelas yang akan memungkinkan siswa mencapai tujuan belajar yang efisien”. 37 Pengelolaan kelas dilakukan dalam rangka: “1). meningkatkan kegiatan pembelajaran; 2). meningkatkan prestasi siswa dalam belajar; 3). menerapkan pendekatan belajar yang kreatif, variatif, dan inovatif; 4). menjalin interaksi antara guru dengan peserta didik; 5). membuat kontrak belajar dengan peserta didik”.
38
Indokator pengelolaan kelas yang baik adalah: 1. Kondisi belajar yang optimal, kondisi belajar yang nyaman, tenang, sejuk sehingga sangat membantu perhatian siswa pada materi pelajaran.
34
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan, Strategi Belajar Mengajar”,… h. 177. Martinis Yamin, dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas”, … h. 34. 36 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan, Startegi Belajar Mengajar, ….h. 177. 37 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, … h. 262. 38 Iskandar, Psikologi Pendidikan , (Cipayung-Ciputat: Gaung Persada Press, 2009), h. 35
210.
12
2. Menunjukkan sikap tanggap, perilku positif atau negatif yang muncul di dalam kelas harus dapat disikapi dengan baik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 3. Memusatkan perhatian kelompok, dengan memusatkan perhatian secara terus menerus terhadap siswa dapat mempertahankan konsentrasi siswa disebabkan oleh ketidak pahaman siswa terhadap arah dan sasaran yang akan dicapai. 4. Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, sering terjadi kurangnya konsentrasi siswa disebabkan oleh ketidak pahamansiswa terhadap arah dan sasaran yang akan dicapai. 5. Memberiakan teguran dan penguatan, teguran diberikan untuk mengarahkan tingkah laku siswa, dan penguat perlu dilakukan untuk memberikan respon positif dengan cara memberikan 39 pujian dan penghargaan. Dengan demikian, pengelolaan kelas adalah merupakan kegiatan yang berupaya menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Kemudian dalam pengelolaan kelas ini termasuk pula menertibkan peserta didik yang melakukan
berbagai kegiatan yang tidak ada hubungnya dengan
kegiatan belajar mengajar, atau suatu kegiatan yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya pengelolaan kelas maka dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran, meningkatkan prestasi siswa dalam belajar, menerapkan pendekatan belajar yang kreatif, variatif, dan inovatif, bahkan dapat membuat kontrak belajar dengan peserta didik.
b.
Tujuan Pengelolaan Kelas
Menurut Usman pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu: 1.
2.
Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik. Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisikondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta 40 membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
39
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar , .. h. 187-190. User Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),
40
13
Menurut Ahmad Sabri, bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin. 2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar. 3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas. 4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, 41 ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Menurutnya, sebagai indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah apabila: 1.
2.
Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu akan tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan kepadanya. Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Apabila ada anak yang walaupun tahu dan dapat melaksanakan tugasnya, tetapi mengerjakannya kurang semangat dan mengulur waktu 42 bekerja, maka kelas tersebut dikatakan tidak tertib. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan
kelas adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi yang optimal di dalam kelas sehingga siswa dapat belajar dan bekerja dengan baik.
h. 10. 41 Wahidin, dalam http://makalahkumakalahmu.wordpress.com, 20 Oktober 2010. 42 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar mengajar , ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 177-178.
14
Dengan adanya tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Maka tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, tercapainya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa. c.
Pendekatan dalam Mengelola Kelas
“Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan semangat
siswa
baik
secara
berkelompok
maupun
secara
individual”. 43 Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas. Berbagai pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut: 1. 2.
3.
4.
5.
Pendekatan Kekuasaan. Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Pendekatan Ancaman. Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Pendekatan Kebebasan. Pengelolaan diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan di mana saja. Pendekatan Resep. Pendekatan resep ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Pendekatan Pengajaran. Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah.
43
Syaiful Djamarah dan Aswan, Strategi Belajar Mengajar, … h. 179.
15
6.
7.
8.
9.
d.
Pendekatan Perubahan Tingkah Laku. Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial. Pendekatan pengelolaan kelas berdasarkan suasana perasaan dan suasana sosial di dalam kelas sebagai kelompok individu cenderung pada pandangan psikologi klinis dan konseling (penyuluhan). Pendekatan Proses Kelompok. Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk menciptakan kelas sebagai suatu sistem sosial, di mana proses kelompok merupakan yang paling utama. Pendekatan Elektis atau Pluralistik. Pendekatan elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dan inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai 44 pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya.
Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
Berdasarkan uraian di atas, tampak dengan jelas bahwa pengelolaan kelas bukanlah hal yang mudah dan ringan. Prinsipprinsip pengelolaan kelas: a. Prinsip kehangatan dan antusias. Dalam hubungan ini guru yang hangat dan akrab dengan anak didik akan selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya, yang selanjutnya akan mendukung keberhasilan dan melaksanakan pengelolaan kelas. b. Menciptakan berbagai tantangan yang memungkinkan seorang guru akan selalu semangat dan terus belajar dalam mengatasi berbagai hal yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya tingkah laku yang menyimpang. c. Penggunaan metode, pendekatan, taknik, gaya, media, dan alat pengajaran yang bervariasi yang dapat meningkatkan semangat belajar dan menghilangkan kejenuhan. d. Penggunaan cara dan perbuatan yang lebih fleksibel, luwes dan menyenangkan. Keadaan ini diharapkan dapat menghilangkan berbagai gangguan yang mungkin terjadi di dalam kelas. e. Mengupayakan hal-hal yang positif bagi peserta didik dan menghindari sejauh mungkin kesalahan yang dapat memancing para siswa untuk bersikap negatif kepada guru. f. Mengedepankan sikap teladan di hadapan para siswa yang selanjutnya dapat mendorongnya menjadi orang yang senantiasa
44
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan, Stategi Belajar Mengajar¸ …h. 179-184
16
patuh dan taat pada guru bukan disebabkan karena rasa takut, 45 melainkan karena rasa bangga dan kagum. e.
Keterampilan Pengelolaan Kelas
Keterampilan pengelolaan kelas secara praktis berkaitan dengan usaha mempertahankan kondisi kelas dan mengembangkan iklim kelas. 1. Usaha Mempertahankan Kondisi Kelas Untuk menciptakan kondisi kelas merupakan perbuatan yang dilakukan dalam tahap perencanaanm dengan memberi ramalan atau prediksi iklim kelas yang akan terjadi atau mungkin terjadi. Sedangkan mempertahankan kondisi kelas merupakan reaksi atau respons langsung atas peristiwa yang 46 terjadi dalan suasana nyata di kelas. Thomas Gordon yang dikutip oleh Pupuh Faturohman memberikan
beberapa
resep
yang
bisa
dimanfaatkan
untuk
mempertahankan kondisi kelas yang baik yaitu: a.
b. c. d. e.
Keterbukaan dan transparan, sehingga memungkinkan terjalinnya keterusterangan dan kejujuran siswa dalam pembelajaran. Penuh perhatian, sehingga setiap pihak mengetahui bahwa dirinya dihargai oleh pihak lain. Saling ketergantungan. Ketersiapan, untuk membuka kemungkinan tumbuhnya keunikan, kreativitas dan individualitas masing-masing. Pemenuhan kebutuhan bersama sehingga tidak ada pihak yang 47 merasa dikorbankan untuk memenuhi kepentingan pihak lain.
2. Usaha Mengembangkan Iklim Kelas Mengembangkan ikllim kelas, memiliki arti menata ulang kondisi kelas yang kurang akseptebel. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui modifikasi perilaku siswa. Modifikasi perilaku siswa berarti memperbaiki cara berpikir, gaya mengekspresikan perasaan dan cara mewujudkan perilaku
45
Abuddin Nata, Perpektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, …, h. 350. Pupuh Fakthurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Peneneman Konsep Umum dan Konsep Islami,… h. 107. 47 Pupuh Fakthurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Peneneman Konsep Umum dan Konsep Islami,… h. 108. 46
17
siswa. Terutama berkenaan dengan cara merespons masalah 48 dan teknik pemecahan masalah yang lebih permanen. Sedangkan keterampilan pengelolaan kelas menurut Isjoni, yaitu: 1.
Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru di dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pembelajaran serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut, yaitu: a.
b.
c.
d.
e.
Sikap Tanggap Komponen ini menggambarkan tingkah laku guru yang tampak kepada siswa bahwa guru sadar serta tanggap terhadap perhatian mereka, terhadap keterlibatan mereka, bahkan juga tanggap ketidak acuhan dan ketidak terlibatkan mereka dalam tugas-tugas dikelas. Membagi Perhatian Pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Hal ini menunjukkan kepada cara guru menangani lebih dari satu kegiatan dalam satu waktu. Menyiagakan Siswa Caranya adalah memusatkan perhatian siswa pada suatu tugas dengan menciptakan suatu situasi yang mempesonakan atau menarik perhatian, sebelum guru menyampaikan pertanyaan atau mengemukakan suatu topik pelajaran. Menuntut Tanggung Jawab Siswa Hal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan siswa, serta keterlibatan mereka dalam tugas-tugas. Memberikan petunjuk-petunjuk yang Jelas Komponen ini berhubungan dengan petunjuk guru yang disampaikan secara jelas dan singkat kepada siswa baik untuk seluruh kelas, kelompok maupun perorangan.
48
Pupuh Fakthurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Peneneman Konsep Umum dan Konsep Islami,… h. 108.
18
f.
g.
2.
Teguran Tidak semua tingkah laku siswa yang mengganggu kelas atau kelompok dalam kelas dapat dicegah atau dihindari secara berhasil, sehingga seringkali guru perlu bertindak untuk mengatasi gangguan tersebut dengan menegur secara memperingati siswa. Memberi penguatan Tujuan dan cara pengguanaan komponen keterampilan memberikan penguatan dapat digunakan untuk mengatasi siswa yang tidak mau terlibat dalam kegiatan belajar atau 49 mengganggu temannnya.
Keterampilan
yang
Berhubungan
Dengan
Pengembalian
Kondisi Belajar yang Optimal. “Keterampilan
ini
berkaitan
dengan respons guru
terhadap gangguan sisiwa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal”.
50
Namun pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku anak didik yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas, strategi tersebut adalah sebagai berikut: a.
b.
c.
Modifikasi Tingkah Laku Guru menganalisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan mengaplikasi pemberian penguatan secara sistematis. Pengelolaan Kelompok Guru dapat menggunakan alternatif lain dalam mengatasi masalah-maslah pengelolaan kelas antara lain menerapkan pendekatan pemecahan masalah kelompok. Menemukan dan Memecahkan Masalah Tingkah Laku yang Menimbulkan Masalah Guru dapat mengguanakan seperangkat cara untuk mngendalikan tingkah laku keliru yang muncul, dan ia mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan
49
Isjoni, Pembelajaran Visioner , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 91-97. Isjoni, Pembelajaran Visioner , … h. 98.
50
19
ketidak patuhan tingkah laku tersebut serta berusaha 51 untuk menemukan pemecahannya.
f.
Masalah Pengelolaan Kelas
Menurut Made Pidarta yang dikutip oleh Pupuh Fathurohman, maslah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku siswa adalah: 1. 2. 3.
4. 5. 6.
7.
Kurangnya kesatuan antar siswa, karena perbedaan gender (jenis kelamin), rasa tidak senang, atau persaingan tidak sehat. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut,bercakap-cakap, pergi kesana-kemari dan sebagainya Terkadang timbul reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya ribut, bermusuhan, mengucilkan, merendahkan, kelompok bodoh, dan sebagainya. Kelas mentolelir kekeliruan-kekeliruan temannya, ialah menerima dan mendorong perilaku siswa yang keliru; Mudah mereaksi negatif atau terganggu, misalnya bila didatangi monitor, tamu-tamu, iklim yang berubah dan sebaginya; Moral rendah, permusuhan, sikap agresif misalnya dalam lembaga dengan alat-alat belajar kurang, kekurangan uang, dan sebagainya; Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi 52 baru, dan sebagainya.
g. Pengelolaan Kelas yang Efektif
Bila kelas diberikan batasan sebagai sekolompok orang yang belajar bersama, yang mendapatkan pengajaran dari guru, maka di dalamnya terdapat orang-orang yang melakukan kegiatan belajar dengan karakteristik masing-masing yang berbeda dari yang satu dengan yang lainnya. Menurut Made Pidarta, yang dikutip oleh Syaiful Djamarah untuk mengelola kelas yang efektif perlu diperhatiakan hal-hal sebagai berikut: 51
Isjoni, Pembelajaran Visioner , … h. 99 Pupuh Fathurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Peneneman Konsep Umum dan Konsep Islami,… h. 109. 52
20
1.
2. 3.
4.
5.
6.
Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku masing-masing individu dalam kelompok itu. Kelompok mempengaruhi individu-individu dalam hal bagaimana mereka memandang dirinya masing-masing dan bagaimana belajar. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggotaanggota. Pengaruh yang jelak dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka di kelas di kala belajar. Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dengan siswa. Makin meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok, makin puas anggota-anggota di dalam kelas. Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau 53 bermusuhan. Dengan, adanya suatu keharmonisan hubungan guru dengan
siswa mempunyai efek terhadap pengelolaan kelas. Guru yang galak terhadap siswa membuat siswa menjauhinya. Siswa lebih banyak menolak kehadiran guru. Dengan adanya pengelolaan kelas yang efektif. Itu berarti tugas yang
berat
bagi
guru
adalah
berusaha
menghilangkan
atau
memperkecil permasalahan-permasalahan yang terkait dengan semua problem pengelolaan kelas, seperti kurangnya kesatuan, tidak ada standar prilaku dalam bekerja kelompok, reaksi negatif terhadap anggota kelompok, moral rendah, kelas mentoleransi kekeliruankekeliruan temannya dan sebagainya.
53
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan, Stategi Belajar Mengajar¸ …h. 214.
21
2. Pembelajaran Efektif a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran
adalah”
suatu
kombinasi
yang
tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
produser
pembelajaran”.
yang
saling
mempengaruhi
mencapai
tujuan
Dimyati
Mudjiono
adalah
54
Pembelajaran
menurut
dan
“kegiatan guru secara terprogram dalam disain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”. 55 Menurut Gagne yang dikutip oleh Benny A. Pribadi, pembelajaran adalah “serangkaian aktifitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar”. 56 Dimyati dan Modjiono bahwa pembelajaran adalah “kegiatan guru secara terpogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.
57
Menurut Patricia L. Smith dan Tillman J. Ragan yang dikutip oleh
Benny
A.
Pribadi,
bahwa
pembelajaran
adalah
“pengembangan dan penyampaian imformasi dan kegiatan yang diciptakan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan yang spesifik”. 58 Menurut Lefrancois yang dikutip oleh Martinis Yamin, bahwa “pembelajaran merupakan persiapan
kejadian-kejadian
ekternal dalam suatu situasi belajar dalam suatu situasi belajar 54
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksa, 2003), Cet. VI, h.
57.
55
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet.
III, 297. 56
Benny A. Pribadi, “ Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”, ( Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2009), h. 9. 57 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. III, h. 297. 58 Benny A. Pribadi, “ Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”…,h. 9.
22
dalam rangka memudahkan pembelajar belajar, menyimpan atau mentransfer pengetahuan dan keterampilan”. 59 Menurut Yusufhadi Miarso yang dikutip oleh Benny A. Pribadi bahwa pembelajaran
adalah
“pembelajaran
sebagai
aktivitas atau kegiatan yang berfokus pada kondisi dan kepentingan pembelajaran”.
60
Walter Dick dan Lou Carey yang dikutip oleh Benny A. Pribadi
pembelajaran
mendefinisikan
“pembelajaran
sebagai
rangkaian peristiwa atau kegiatan yang disampaikan secara terstruktur dan terencana dengan menggunakan beberapa media”. 61 Menurut
Miarso
yang
dikutip
oleh
Martinis
Yamin,
pembelajaran adalah “suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain”.
62
Menurut Smith dan Ragan yang dikutip oleh Martinis Yamin menyatakan
bahwa
pembelajaran
adalah
“desain
dan
pengembangan penyajian informasi dan aktifitas-aktifitas yang diarahkan pada hasil belajar tertentu”.
63
Dengan demikian, pengertian pembelajaran yang berkaitan dengan sekolah ialah kemampuan dalam mengelola secara operasional dan efesien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma atau standar yang berlaku. Adapun komponen yang berkaitan dengan sekolah dalam rangka pembelajaran, antara lain adalah peserta didik, Pembina sekolah, sarana atau prasarana dan proses pembelajaran. 59
Martinis Yamin, Paradigma Baru pembelajaran, ( Jakarta: Gaung Persada, 2011), cet
1, h. 70. 60
Benny A. Pribadi, “ Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”…,h. 9. 61 Benny A. Pribadi, “ Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”,…, h. 11. 62 Martinis Yamin, Paradigma Baru pembelajaran, …, h. 70. 63 Martinis Yamin, Paradigma Baru pembelajaran, …, h. 70.
23
b. Tujuan Pembelajaran
Tujuan penting dalam rangka system pembelajaran, yakni merupakan suatu komponen system pembelajaran yang menjadi titik tolak dalam merancang system yang efektif. Secara khusus, kepentingan itu terletak pada: “1).
Untuk
membimbing siswa
menilai
hasil
belajar;
3).
pembelajaran; Untuk
2).
merancang
Untuk system
pembelajaran; 4). Untuk melakukan komunikasi dengan guru-guru lainnya dalam proses pembelajaran; 5). Untuk melakukan kontrol terhadap pelaksanaan dan keberhasilan program pembelajaran”. 64 Menurut Oemar Hamalik bahwa tujuan pembelajaran adalah “kebutuhan
siswa,
mata
pelajaran,
dan
guru
itu
sendiri.
Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai, dan dikembangkan dan diapresiasi”.
65
Adapun kriteria tujuan pembelajaran yaitu: a.Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya: dalam situasi bermain pesan. b. Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat diamati. c.Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang 66 dikehendaki. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang utama adalah mebekali siswa dengan kemmapuan untuk dapat memahami pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Atas dasar ini diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tiap-tiap pokok bahasan. c. Pengertian Efektif
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Kata efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau mujarab (tempat obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tata 64
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran ,… h. 75. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran ,… h. 76. 66 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran ,… h. 77. 65
24
usaha, tindakan); mulai berlaku (tata undang-undang, peraturan). Sedangkan definisi dari kata efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa 67 pilihan lainnya. Efektif itu artinya “mencapai target yang dite tapkan dalam rencana. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran yang efektif adalah yang menetapkan kiteria target dan guru melakukan pengukuran pencapaian”. 68 Efektif adalah “bahwa pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. 69 Efektif adalah menyiratkan bahwa pembelajaran harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencapai semua hasil belajar yang telah dirumuskan. Karena hasil belajar itu beragam, karakteristik efektif dari pembelajaran ini mengacu kepada penggunaan berbagai strategi yang relevan dengan 70 hasil belajarnya. d. Pengertian Pembelajaran Efektif
“Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan
siswa
untuk
dapat
belajar
dengan
mudah,
menyenangkan, dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai 71
dengan harapan”.
Menurut Syafaruddin dan dan Irwan pembelajaran efektif adalah mengajar sesuai prinsip, prosedur, dan desain sehingga tercapai tujuan perubahan tingkah laku anak, sedangkan belajar aktif yang dilakukan siswa adalah belajar yang melibatkan seluruh unsure fisik dan psikis untuk 72 mengoptimalkan pengembangan potensi anak.
67
http://aguswibisono.com/2010/efektif-dan-efisien. Pada tanggal 20 Januari 2011. http://gurupembaharu.com, pada tanggal 15 Desember 2010. 69 http://sunartombs.wordpress.com/pakem-pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-danmenyenangkan. 70 http://www.bloggaul.com/rinra/readblog/Implementasi-metode-pembelajaran-aktifkreatif-efektif-dan-menyenangkan-pada-mata-pelajaran-matemati. Pada tanggal 20 Januari 2011. 71 http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran, pada tanggal 25 Desember 2010. 72 Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), h. 88. 68
25
Menurut Sobry Sutikno, bahwa pembelajaran efektif adalah “suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan”.
73
Menurut Dick dan Reiser yang dikutip oleh Soby Sutikno bahwa “pembelajaran efektif
adalah suatu pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan dan sikap serta yang membuat siswa senang” 74 Sedangkan Dunne dan Wragg yang dikutip oleh Sobry Sutikno bahwa “pembelajaran efektif memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, cara hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang 75
diinginkan”.
Menurut Piskurich yang dikutip oleh Syafaruddin dan Irwan Nasution, bahwa Pembelajaran efektif berhubungan dengan sejumlah proses efektivitas waktu, yang menggunakan rancangan pembelajaran akan memberikan keuntungan dan membantu pilihan cara yang lebih efektif untuk menghadirkan isi pembelajaran yang dapat di tafsirkan sebagai hal yang menjadi cara sangat mudah bagi pembelajar 76 dalam pempelajarinya. Menurut Robert dan Walter yang di kutip oleh Martinis Yasmin
mengemukakan
“pembelajaran
efektif
yang
d apat
membuat pembelajar untuk mendapat keterampilan-keterampilan, pengetahuan, atau sikap-sikap, dan pembelajar (Peserta didik) senang belajar dalam pembelajaran tersebut”. 77
73
Sobry Sutikno, Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna , (Mataram: NTP Press,2007), h. 49. 74 Sobry Sutikno, Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, …, h. 54. 75 Sobry Sutikno, Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, … h. 54. 76 Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, … h. 90. 77 Benny A. Pribadi, “ Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”,…, h.71.
26
Sedangkan menurut Vygosky yang dikutip oleh Martinis Yasmin suatu pembelajaran yang efektif bila pembelajar (Peserta Didik) itu melanjutkan pengembangan-pengembangan.
78
Indikator Pembelajaran Efektif: “1). Metode Pembelajaran; 2). Sumber Belajar dan Alat Bantu Pembelajaran; 3). Komunikasi dan Interaksi; 4). Keterlibatan Siswa; 5). Umpan Balik dan Evaluasi”.
79
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dapat dikatakn efektif apabila dalam proses pembelajaran siswa dapat belajar dengan mudah, dan menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan.
e. Ciri-ciri Pembelajaran Efektif
Menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu: 1. Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaanperbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan, 2. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran, 3. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian, 4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi, 5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, 6. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi 80 sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru.
78
Benny A. Pribadi, “ Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”,…, h. 71. 79 http://wyw1d.wordpress.com, Pada tanggal 10 Januari 2011. 80 http://blog.persimpangan.com/blog. 20 Desember 2010.
27
f. Upaya-upaya Meningkatkan Pembelajaran Efektif
“Pembelajaran yang efektif merupakan dambaan bagi instansi pendidikan. Untuk mencapai pembelajaran yang efektif dibutuhkan kreatifitas keefktifan merupakan hal yang sangat diharapkan dapat dicapai. Sebab kurang kurang atau tidak sempurna kegiatan belajar mengajar jika tidak efektif.”
81
Dalam upaya meningkatkan pembelajaran yang efektif, Slameto juga memberikan beberapa cara sebagai berikut: 1. Perlunya Bimbingan “Guru dituntut untuk memberikan bimbingan dan petunju kpetunjuk kepada siswa agar dapat belajar dengan baik. Disamping itu guru juga dapat memberikan petunjuk tentang cara-cara belajar dan mengawasi serta membimbing sewaktu siswa belajar”.
82
2. Kondisi dan Strategi Belajar Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan intruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu memperhatikan hal-hal berikut ini: a. Kondisi Internal, yang dimaksud dengan kondisi internal adalah kondisi yang ada dalam diri siswa itu sendiri misalnya kesehatannya, keamanannya, ketentramannya, dan sebagainya. Siswa dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan-kebutuhan internalnya terpenuhi. b. Kondisi Eksternal, yang dimaksud dengan kondisi eksternal kondisi yang ada diluar diri pribadi manusia. Untuk belajar efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur. Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya: a). ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bau yang mengganggu konsetrasi pikiran, b). ruang cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu
81
.Sobry Sutikno, Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna , (Mataram: NTP Press,2007), h. 57. 82 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 73.
28
mata, c). cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran, buku-buku, dan sebagainya. c. Strategi Belajar, belajar yang efektif dapat dicapai apabila menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin. d. Metode Belajar, metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi 83 belajar itu sendiri. Pembelajaran
dikatakan
efektif
“apabila
dalam
proses
pembelajaran setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas dengan hasil pembelajaran, membawa kesan, sarana atau fasilitas memadai, materi dan metode affordable, guru profesional.”84 Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefktifan pengajaran, yaitu: a.Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM, b. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa, c.Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi keberhasilan belajar) di utamakan, dan d. Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir (b). 85 tanpa mengabaikan butir (d). Dalam upaya mewujudkan hal tersebut guru dituntut mampu mengelola proses pembelajaran yang diberikan ransangan kepada siswa sehingga ia mau belajar kerena memang siswalah yang subjek utama dalam belajar.
83
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, … h. 74. Tedy, Pembelajaran Efektif , dalam http://gurupembaharu.com/home/ , 21 September
84
2010. 85
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Produktif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), h. 20.
29
Dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif sedikitnya menurut Uzher Usman ada lima variabel yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa, yaitu: “ 1). Melibatkan siswa secara aktif; 2). Menarik minat dan perhatian siswa; 3). Membangkitkan motivasi siswa; 4). Peragaan dalam penilaian”.
86
Menurut Ahmad Badawi yang dikutip oleh Suryosubroto, bahwa pembelajaran dapat dikatakan efektif, apabila guru dapat menampilkan kelakuan yang baik dalam usaha mengajarnya. Hal itu diharapkan dapat mencerminkan kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran
yang
berkualitas.
Pengelolaan
pembelajaran yang berkualitas meliputi: a.
Kemampuan dalam mempersiapkan pembelajaran “a. Kemampuan dalam merencanakan pembelajaran; b. Kemempuan mempersiapkan bahan pelajaran; c. Kemampuan merencanakan media dan sumber; d.Kemampuan merencanakan penilaian terhadap prestasi guru”.
b.
87
Kemampuan melaksanakan pembelajaran 1. Kemampuan menguasai bahan yang direncanakan dan disesuaikan, yaitu kemampuan dalam menguasai bahan yang direncanakan, menyampaikan bahan yang direncanakan, menyampaikan pengayaan bahan pembelajaran, memberikan pembelajaran remedial. 2. Kemampuan dalam mengelola pembelajaran yaitu kemampuan untuk mengarahkan pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran, menggunakan metode pembelajaran yang direncanakan, menggunakan metode pembelajaran alternatif, menyesuaikan langkah-langkah 88 mengajar dengan langkah yang direncanakan.
86
Uzher Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 30. 87 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 20. 88
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, … , h. 21.
30
c.
Kemampuan melakukan interaksi belajar mengajar. Kemampuan dalam melakukan interaksi belajar mengajar dapat terlihat dari kemampuan melaksanakan pembelajaran secara logis dan berurutan , memberi pengertian dan contoh yang sederhana, menggunakan bahasa yang mudah, bersikap sungguh-sungguh terhadap pembelajaran, bersikap terbuka terhadap pembelajaran, memacu aktivitas siswa, mendorong siswa untuk berinisiatif, merangsang timbulnya respon siswa 89 terhadap pembelajaran.
d.
Kemampuan
melaksanakan
penilaian
terhadap
hasil
pembelajaran. “a). Kemampuan melaksanakan penilaian hasil pembelajaran; b). Kemampuan melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung”. 90 g. Dimensi-dimensi Pembelajaran Efektif
Di
lihat
dari
perspektif
perkembangan
kebutuhan
pembelajaran dan aksesbilitas dunia usaha atau industri, sekurangkurangnya ada tiga dimensi pokok yang menjadi tantangan bagi SMP dalam penyelenggaraan pembelajaran yang efektif. Dimensidimensi tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Implementasi program pendidikan dan pelatihan harus berfokus pada pendayagunaan potensi sumber daya di sekolah, sambil mengoptimalkan kerjasama secara intensif dengan institusi pasangan (misalnya: dunia usaha, industri, asosiasi profesi, balai pelatihan industri, balai pelatihan tenaga kerja dan lain sebagainya). 2. Pelaksanaan kurikulum harus berdasarkan pendekatan yang lebih fleksibel sesuai dengan tren perkembangan dan kemajuan teknologi agar kompetensi yang diperoleh peserta didik selama dan sesudah mengikuti program pendidikan dan pelatihan, memiliki daya adaptasi yang tinggi. 3. Program pendidikan dan pelatihan sepenuhnya harus berorientasi mastery learning (belajar tuntas) dengan
89
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, … , h. 22. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, … , h.23.
90
31
melibatkan peran 91 pendidikan.
aktif-partisipatif
para
stakeholders
h. Mengajar yang Efektif
Sedangkan mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Belajar disini adalah aktivitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah. Untuk dapat melaksanakan mengajar yang efektif menurut Slameto diperlukan syarat-syarat yang mendukung tercapainya mengajar efektif, yaitu: Belajar yang efektif, guru dapat dituntut untuk menggunakan banyak metode pada waktu mengajar, motivasi, kurukulum, baik dan seimbang. Guru juga akan mengajar efektif apabila selalu membuat perencanaan sebelum mengajar, guru mampu mempertimbangkan perbedaan individual, guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis, pada penyajian bahan pelajaran pada siswa, guru perlu memberikan masalahmasalah yang merangsang untuk berfikir, semua pelajaran yang diberikan pada siswa perlu diintegrasikan, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang terintegrasi, tidak terpisahpisah, pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan 92 kehidupan yang nyata dimasyarakat, pengajaran remedial. Dalam mengajar efektif ini dapat dikemukakan suatu pandangan lain yang dapat menjadi pertimbangan juga. Pandangan ini
mengatakan
bahwa
mengajar
yang
efektif
perlu
mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penguasaan bahan pelajaran. Cinta Kepada yang Diajarkan. Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa Variasi Metode Seorang guru dapat dituntut menyadari bahwa didrinya tidak mungkin menguasai dan mendalami semua bahan pelajaran. Bila guru mengajar dituntut untuk memberikan pengetahuan yang aktual dan dipersiapkan sebaik-baiknya. Guru harus berani memberikan pujian.
91
Sambas, dalam http://sambasalim.com/pendidikan/konsep-efektivitaspembelajaran.html, 5 Oktober 2010. 92 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, … h. 92.
32
8.
Seorang guru dituntut untuk menimbulkan semangat belajar 93 secara individual. Dengan guru harus menguasai bahan pelajaran sebaik
mungkin sehingga dapat membuat perencanaan pembelajaran dengan baik, sehingga guru yangmencintai pelajaran yang diberikan, akan berusaha mengajar dengan efektif. Pengetahuan yang di bawa siswa dari lingkungan keluarga dapat memberikan sumbangan yang beasar bagi guru untuk mengajar. Bahwa guru harus menyadari bahwa dirinya tidak mugkin menguasai dan mendalami semua bahan pelajaran, maka dengan variasi metode menggunakan agar tidak membosankan. Dengan syarat-syarat atau hal-hal yang dapat diuraikan untuk meningkatkan mengajar guru supaya efektif. Sedangkan menurut Roestiyah untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan sayarat-sayarat di antaranya: Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik, guru harus menggunakan banyak metode ketika mengajar, motivasi, kurikulum yang baik dan seimbang, mempertmbangkan pada perbedaan individual, memiliki keberanian menghadapi murid-murid juga masalah-masalah yang timbul waktu proses belajar mengajar berlangsung, mampu menciptakan suasana yang demokratis di sekolah, mampu memperbaiki masalah94 masalah yang merangsang anak untuk berfikir.
3. Pembelajaran IPS a.
Pengertian Pembelajaran IPS
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, “merupakan mata pelajaran
yang
membahas
(mengkaji)
kehidupan
sosial
yang
didasarkan pada komponen-komponen mata pelajaran IPS, yang
93
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, … h. 95. Roestiyah, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, ( Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), h. 38.
94
33
sekitarnya tidak asing bagi kita semua untuk mengetahui atau memahaminya”. 95 Menurut Syafrudin Nurdin yang dikutip oleh Ikhwan Luthfi dalam terjemahan Nu’man Sumantri mengartikan pendidikan IPS yang diajarkan disekolah sebagai: 1. Pendidikan islam yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral ideology Negara dan agama 2. Pendidikan IPS yang menekankan pada isi dan metode berfikir keilmuan sosial 3. Pendidikan IPS yang menekankan pada reflective inquiry 4. Pendidikan IPS yang mengambil kebaikan-kebaikan dari butir96 butir 2 dan 3 di atas. Pendidikan IPS adalah “penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora,serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis atau psikologis untuk tujuan pendidikan”.
97
Di sekolah-sekolah Amerika Pengajaran IPS dikenal dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, pemerintahan dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan 98 untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
99
Menurut Syafruddin Nurdin, Ilmu pengetahuan sosial adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan disekolah, mula dari 95
Ikhwan Luthfi dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 59. Ikhwan Luthfi dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 59. 97 Sapriya, Pendidikan IPS , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 1, h.11. 98 Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama, (Jakarta: Departemen Agama, 2009), h. 9. 99 Sapriya , Pendidikan IPS, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), … hal. 11 96
34
jenjang pendidikan dasar samapai ke pendidikan menegah,pada jenjang pendidikan ini, pemberian mata pelajaran IPS dimaksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan praktis, agar mereka dapat menelaah mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial yang ada 100 di sekitar mereka. Ada beberapa pendapat para ahli pendidikan dan IPS di Indonesia yang memberikan pengertian IPS, diantaranya yaitu: a. Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di Universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna. b. S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa Ips merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. c. Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengelola, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human reletionship sehingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahanya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dan berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah101 sekolah. Dengan demikian bahwa IPS ialah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya yang sederajat. Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu sosial
100
Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat:Quantum Teaching, 2005), cet, ke-1, h.22 101 Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama,... h.10
35
lainnya, dijadikan bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Dengan demikian dari pengertian IPS diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang studi yang di pelajaran pada jenjang pendidikan yang merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial. Ilmu pengetahuan sosial tersebut antara lain adalah
geografi, sejarah, sosiologi,
antropologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
b. Ruang Lingkup Kajian IPS
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan kejiwaanya; memanfaatkan sumber-daya yang ada dipermukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka 102 mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Jadi, “IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia dipermukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat”.
103
Dengan demikian ruang lingkup pembelajaran IPS adalah yang ada di bumi, yaitu individu dengan individu, antara manusia dan alam sekitarnya dan antar manusia dengan kelompok.
c.
Tujuan IPS
Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-kurangnya meliputi hal-hal berikut: a. Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat;
102
Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama... h.11. Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama... h.11.
103
36
b. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisa, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat; c. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian; d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan; dan e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu 104 dan teknologi. d. Pengertian Ilmu-Ilmu Sosial
Di bawah ini adalah pengertian dari setiap disiplin ilmu sosial, yaitu: a. Antropologi Para ahli antropologi mempelajari tentang budaya manusia. Mereka tertarik dengan kebudayaan prasejarah (kebudayaan yang diciptakan sebelum lahirnya zaman sejarah) juga kebudayaan pada modern saat ini. Para ahli mengkaji kebudayan pada semua tingkat perkembangan teknologi, dari zaman berburu dan zaman pengumpulan makanan sampai zaman 105 bercocok tanam dan zaman industri. b. Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi
adalah
“suatu
studi
tentang
bagaimana
langkahnya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas”.
106
c. Geografi Para ahli geografi mempelajari permukaan bumi dan bagaimana manusia mempengaruhi serta dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Maksudnya adalah ilmu geografi mempelajari aspek bumi yang meliputi iklim, tanah, sumber air, penyebaran tanaman dan binatang, dan bentuk tanah di persebaran wilayah 107 permukaan bumi.
104
Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama..... h. 12 Sapriya, Pendidikan IPS , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 1, h.25. 106 Sapriya, Pendidikan IPS ,... h.24. 107 Sapriya, Pendidikan IPS , ... h. 25. 105
37
d. Sejarah Sejarah adalah “studi tentang kehidupan manusia di masa lampau. Para sejarawan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lamapau yaitu seperti politik, hukum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti seni, musik, arsitektur Islam, literarur), keilmuan dan intelektual”. 108 e. Ilmu Politik Ilmu politik meliputi pusat perhatiannya tentang tingkatan pemerintahan (organisasi politik lainnya) atau berbagai fungsi pemerintahan. Ilmu politik yang mempelajari tentang pemerintahan negara maupun pemerintahan daerah, pemerintahan pusat nasional, dan pemerintahan internasional. Para ilmuan politik biasa mengkhususkan pada bentuk pemerintahan nasional seperti monarki, diktator, dan 109 demokrasi. f. Psikologi Para ahli psikologi mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu.psikologi ini di definisikan untuk meliputi semua bentuk prilaku: manusia dan bukan manusia, manusia normal dan obnormal, individu dan kelompok, fisik dan mental dan secara intrinsik maupun dengan 110 cara dipelajari. g. Sosiologi “Sosiologi mempelajari prilaku manusia dalam kelompok kelompok. Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosial manusia prilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi”.
111
B. Kerangka Berfikir
Pengelolaan kelas adalah sustu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru. Pengelolaan kelas juga dapat diartikan suatu upaya mendayagunakan potensi kelas.
108
Sapriya, Pendidikan IPS , ... h. 26. Sapriya, Pendidikan IPS , ... h. 29. 110 Sapriya, Pendidikan IPS , ... h. 30. 111 Sapriya, Pendidikan IPS , ... h. 31. 109
38
Pengelolaan kelas sebagai suatu usaha yang sangat penting dan harus mendapat prioritas oleh seorang guru dalam berbagai macam aktivitas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan siswa. Penglolaan kelas yang efektf merupakan prasyarat yang penting bagi kegiatan intruksional yang efektif agar seorang guru berhasil mengelola kelas hendaklah ia mampu mengadaptasi tingkah laku siswa yang salah dan mencegah tingkah laku demikian agar tidak terjadi. Dengan adanya Pengelolaan kelas sebagai serangkaian tindakan yang dilakukan guru dalam upaya menciptakan kondisi kelas agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan guru dalam menciptakan kondisi kelas adalah melakukan komunikasi dan hubungan interpersonal antara guru-siswa secara timbal balik dan efektif, selain melakukan perencanaan atau persiapan mengajar. Mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan atau melakukan remedial. Pembelajaran efektif adalah suatu proses belajar mengajar, yang bisa membuat siswa terlihat menyanangkan, apabila menerima pembelajaran tersebut sehingga tercapainya tujuan yang di inginkan. Dengan adanya pembelajaran efektif merupakan salah satu prediktor mutu pendidikan. Sementara mutu pendidikian itu sendiri tidaklah mudah didefinisikan, lebih sulit dibanding mendefinisikan mutu di bidang lainnya. Meskipun tidak mudah didefinisikan, mutu pendidikan harus diupayakan untuk didefinisikan, setidaknya diperlukan sebuah parameter terukur guna memudahkan proses penjaminan mutu, monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan. Adanya pembelajaran efektif maka harus di seimbangi dengan mengajar yang efektif berarti mencapai tujuan, siswa belajar meraih target sesuai dengan kriteria target pada perencanaan. Mengajar yang efektif jika siswa dapat menyerap materi pelajaran dan mempraktekannya sehingga
39
memperoleh keterampilan terbaiknya. Mengajar yang efektif berarti guru dapat menggunakan waktu yang sesingkat-singkatnya dengan hasil setinggitingginya. Jadi mengajar yang efektif berarti mengajar yang efisien. Dengan demikian, pengelolaan kelas dan pengelolaan pembelajaran adalah dua kegiatan yang sangat erat hubungannya, namun dapat dan harus dibedakan satu sama lain karena tujuannya berbeda. Kalau pembelajaran mencakup semua kegiatan yang secara langsung. yang jelas, pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif.
C. Hipotesis
Untuk menguji kebenaran, penulis mengajukan Hipotesis dalam penelitian ini adalah: a.
(Ha): Terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS di SMP Al-Mubarak Pondok Aren.
b.
(Ho):
Tidak
terdapat
pengaruh
pengelolaan
kelas
terhadap
pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS di SMP Al-mubarak Pondok Aren.
40
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu 1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Mubarak yang berlokasi di Jalan Raya Pondok Aren - Jombang Tanggerang Selatan Banten dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2011. 2. Waktu
Waktu penelitian akan diuraikan sebagai berikut: No
Tanggal
Kegiatan
1.
10 Agustus 2010
Pembuatan proposal penelitian
2.
13 September 2010
Pengajuan judul skripsi baru.
3.
8 November 2010
Penyerahan Bab 1-3
4.
20 Desember 2010
Observasi lokasi penelitian
5.
3 Januari 2011
Meminta ijin penelitian ke pihaksekolah
6.
18 Januari 2011
Menyebarkan kisi-kisi angket siswa dan wawancara guru bidang sutudi
7.
18-23 Januari 2011
Pengolahan data.
8.
24 Januari 2011
Penyusunan laporan.
41
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode korelasi (eksplanasi). Yaitu untuk menguji hubungan antar variabel, berdasarkan jenis data kuantitatif
yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data
dengan menggunakan statistika. Adapun pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistika inferensial, yaitu statistik yang mempunyai tugas untuk mengambil kesimpulan dan membuat keputusan yang baik dan rasional, disamping
mengumpulkan
data,
menyajikan,
menganalisis
dan
mengimplimentasikan data tersebut.
C. Populasi dan Sampel Populasi menurut Suharsimi Arikunto, “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”.
112
Dalam penelitian ini penulis tidak menjadikan semua
siswa SMP Al-Mubarak Pondok Aren sebagai subjek penelitian. Akan tetapi yang menjadi objek penelitian adalah kelas VII dengan jumlah siswa 32 siswa. Sampel menurut suharsimi Arikunto “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. 113 Adapun sampel yang digunakan adalah dengan teknik cluster sampling atau kelompok. Guna menyederhanakan proses pengumpulan dan pengolahan data penulis menggunakan teknik sampling. Dalam penelitian ini jumlah populasi 32 yang terdiri 1 kelas yang 114
menjadi sampel adalah sebanyak 32 siswa.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. 112
115
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitia Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), Cet XI, h. 108. 113 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , …, h. 109. 114 Sugiyono, Statisika Untuk Penelitian , (Bandung: CV ALFABETA, 1999), Cet. 2, h. 63. 115 Sugiyono, Statisika Untuk Penelitian ,…h. 2.
42
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
116
Dengan demikian dalam penelitian ini adalah: 1.
Variabel bebas atau independen ( X ), yaitu Pengelolaan Kelas
2.
Variabel terikat atau dependen ( Y ), yaitu Pembelajaran Efektif.
Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 1. Definisi Konseptual Pengelolaan kelas adalah “merupakan keterampilan pembelajar untuk
menciptakan
iklim
pembelajaran
yang
kondusif,
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran”.
dan
117
2. Definisi Operasional Pembelajaran efektif adalah mengajar sesuai prinsip, prosedur, dan desain sehingga tercapai tujuan perubahan tingkah laku anak, sedangkan belajar aktif yang dilakukan siswa adalah belajar yang melibatkan seluruh unsur fisik dan psikis untuk mengoptimalkan pengembangan potensi anak”.
118
E. Tehnik Pengumpulan Data
“Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Penggunaan tehnik dan alat pengumpulan data yang dapat memungkinkan diperolehnya data yang 119
objektif”.
116
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian,… h. 4. Martinis Yasmin, Paradigma Baru Pembelajaran , ( Jakarta: Gaung Persda Press, 2009), h. 37. 118 Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), h. 88. 119 S. Margono, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), h. 118. 117
43
1.
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode dalam pengumpulan data yaitu : a.
Wawancara Wawancara yaitu sebuah dialog yang dilakukan “pewawancara untuk memperoleh informasi data-data, keterangan pernyataan yang
berkaitan
dengan
persoalan
yang
diteliti
dari
terwawancara”. 120 b.
Angket Kuesioner (angket) “merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
2.
121
Instrumen Penelitian a.
Instrument angket Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket. Adapun angket yang disusun adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal memilih, hal ini akan memudahkan responden
dalam
menjawab.
Pertanyaan
dalam
angket
berpedoman pada indikator dari variabel penelitian yang yang dijabarkan dalam beberapa butir soal, semua butir soal dalam angket berupa pertanyaan obyektif sehingga responden tinggal memberi tanda silang ( yang dianggap paling sesuai dengan keadaannya. Dalam angket ini disediakan empat alternative jawaban. Setiap butir soal diberi skor masing-masing yaitu :
120
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, … h. 197. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 199. 121
44
Skor untuk jawaban
a. Selalu = 4 b. Sering = 3 c. Kadang-kadang = 2 d. Tidak Pernah = 1 Penyesuaian butir-butir angket didasarkan atas kisi-kisi angket yang telah disesuaikan pada tebel 1 dengan landasan teori yang telah dikaji dan dikembangkan. Setelah angket disusun, butirbutir angket tersebut diuji cobakan kepada sejumlah siswa untuk mengetahui
validitas
dan
realibilitas
instrument-instrumen,
sehingga dengan kriteria tertentu dapat ditentukan butir instrument yang dapat digunakan dan yang tidak dapat digunakan. Pada penelitian ini angket uji coba diujikan pada siswa kelas VII di SMP Al-Mubarak Pondok Aren. Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Variabel tentang Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Pembelajaran Efektif No
Variabel Pengelolaan Kelas
Dimensi a. Tujuan Pengelolaan Kelas
a. b. c. d. e. f.
b. Pendekatan Pengelolaan Kelas
c. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
a. b. c. d. e. a. b. c.
45
Indikator No. Item Menyediakan fasilitas 1 belajar Menggunakan fasilitas 2 belajar Alat-alat belajar 3,4 Kondisi bekerja dan 5 Belajar Interaksi belajar 6,7 mengajar Membina dan 8,9 membimbing Ancaman 10 Perubahan tingkah 11 laku Hubungan sosial 12 Kekuasaan 13 Kebebasan 14 Hangat dan antusias 15 Tantangan 16 Penanaman disiplin 17,18
Jumlah 1
1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2
d. Keterampilan Mengelola Kelas
2.
Pembelajara n Efektif
a. Upaya Meningkatkan Pembelajaran Efektif
a. b. c. d. e. f. g. a. b. c. d. e. f.
b. Metode Pembelajaran yang Efektif
a. b. c. d. e.
c. Aspek-aspek Mengajar Efektif
a. b.
Kondisi kelas Sikap tanggap Membagi perhatian Memberikan petunjukpetunjuk yang jelas Teguran Memberi penguatan Pengelolaan kelompok Perlunya bimbingan Kondisi dan Stratrgi belajar Metode belajar Mepersiapkan pembelajaran Melaksanakan pembelajaran Interaksi belajar mengajar Memahami situasi dalam belajar Merencanakan tugastugas Melaksanakan kegiatan belajar Merencanakan pembelajaran Mengevaluasi kegiatan belajar mengajar Penguasaan bahan pelajaran Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang dimiliki
19 20,21 22,23 24,25
1 2 2 2
26,27 28 29,30 31 32,33
2 1 2 1 2
34,35,36 37
3 1
38
1
39,40
2
41
1
42
1
43
1
44
1
45,46
2
47,48
2
49,50
2
Jumlah
50 b.
Instrument wawancara Wawancara dilakaukan secara langsung oleh penulis kepada
responden yang merupakan guru bidang studi IPS. Daftar pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti:
46
Tabel 2 Kisi-kisi Instrument Wawancara No
Indikator
No. Item
1.
Pembelajaran
1
2.
Alat-alat belajar
2,3
3.
Metode
4,5
4.
Kondisi belajar dan belajar
6,7
5.
Teguran
8
6.
Pengelolaan kelompok
9,10
7.
Penanaman disiplin
11
8.
Pengelolaan kelas
12
9.
Bimbingan
13
10.
Mengevaluasi kegiatan belajar mengajar
14,15
Jumlah
15
F. Tehnik Analisis Data
Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan, tahap berikutnya adalah tahap analisa data. Untuk mengelola data penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Deskripsi Data Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini, berikut akan dijabarkan deskripsi data berupa rentang sekor, rata-rata, standar deviasi, dan modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan histogram untuk memperjelas deskripsi masing-masing variabel yang diteliti.
2.
Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah data terkumpul makna dilakukan tahap analisis data yaitu, peneliti berusaha untuk memberikan uraian mengenai hasil penelitiannya. Dalam analisis data di lakukan beberapa tahapan yang meliputi:
47
a. Uji Validitas Skala pengelolaam kelas sebelum diujikan harus ditentukan validitasnya. Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecamatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
122
Untuk memperoleh
pengujian hipotesis yang valid dan obyektif diperlukan data yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik 123 korelasi Product Moment . Rumus adalah sebagai berikut:
Rxy = r xy =
∑) N ( xy 2
(− ∑ x ∑ y )
2
[ N x ∑ ( − x∑)] [ N ∑ y
2
2 −( ∑ y ) ]
Keterangan: rxy
= Angka Indeks korelasi “r” Product Moment .
N
= Number of Cases.
∑XY
= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y.
∑X
= Jumlah seluruh skor X.
∑Y
= Jumlah seluruh skor Y.
Setelah dilakukan penghitungan uji validitas instrument pengelolaan kelas sebanyak 30 item, diperoleh 16 yang valid atau dipakai dan 14 butir item yang tidak valid. pengolahan data ini digunakan uji validitas dengan rumus teknik korelasi tersebut, dengan menggunakan Sofware SPSS 15.00 For Windows dengan entre method.
122
, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi , (Jakarta: UIN Ahmad Sofyan, dkk Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105. 123 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), Cet. 16. h. 206.
48
b. Reliabilitas Setelah dilakukan standarisasi nilai instrument, kemudian dilakukan penguji reliabilitas, instrument pengelolaan kelas dengan menggunakan rumus metode belah dua ( split halp method ) sebagai berikut: r hit
=
2r xy 1 + ry
Nilai tersebut diperoleh dengan mencari terlebih dahulu nilai rxy dengan menggunakan rumus “r” Product Moment , yaitu: r xy =
∑) N ( xy 2
(− ∑ x ∑ y )
2
[ N x ∑ ( − x∑)] [ N ∑ y
2
2
−( ∑ y ) ]
Keterangan: rxy
= Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y.
N
= Number of Cases.
∑XY
= Jumlah perkalian X dan Y.
∑X
= Jumlah skor dalam distribusi X.
∑Y
= Jumlah skor dalam distribusi Y.
∑X
= Jumlah Kuadrat dari X.
∑Y
= Jumlah kuadrat dari Y.
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas terhadap 16 item yang valid, pengolahan data ini digunakan rumus teknik korelasi tersebut, dengan
reliabilitas dengan
menggunakan Sofware
SPSS 15.00 For Windows dengan entre method .
3.
Uji Prasyarat Analisis Data Dalam penelitian ini pengujian prasyarat analisis yang digunakan penulis adalah uji normalitas. uji normalitas data dilakukan dengan
menggunakan
statistik
49
Kolmogorov-Smirnov
(KS).
perhitungan data tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program SPSS 15.00. a.
Uji Normalitas Data. Uji normalitas merupakan uji prasarat analisis data yang digunakan
untuk
mengetahui
apakah
data
yang
diteliti
berdistribusi normal atau tidak. pengujian dilakukan dengan menggunkan rumus Liliefors dan pengambilan keputusan data normal atau tidak, dapat ditentukan dengan mengunakan dua cara: 1) Dengan membandingkan skor KS hitung dengan KS tabel: a.Jika niali KS hitung KS tabel, maka Ho di terima dan Ha ditolak artinya data tidak normal. 2) Dengan teknik probabilitas: a.Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho di tolak dan Ha diterima artinya data normal. b.
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho di terima dan Ha ditolak artinya data tidak normal. Pada penelitian ini pengambilan keputusan untuk uji
normalitas dengan menggunakan teknik probabilitas. b.
Metode Suksesi Interval Metode ini di tujukan untuk menaikan data ordinal menjadi interval. Untuk perhitungan ini menggunakan rumus sebagai berikut:
124
Rumus: ~
Ti
=
50 + 10
(X i
−
x)
S
124
Riduwan, M.B.A, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta 2007), Cet. 4, h. 131.
50
Dari perhitungan prasarat analisis terbukti bahwa data itu adalah normal dan sudah di tingkatkan menjadi interval maka penulis menggunakan korelasi Product Moment 4.
Pengujian Hipotesis Uji hipotesis mencakup uji korelasi signifikansi dan koefesien determinasi. Secara rinci dijabarkan sebagai berikut: a.
Uji Korelasi Untuk menganalisa hubungan kedua variable digunakan teknik analisis korelasional Bivariat dengan rumus product Moment dari Karl Pearson, rumus tersebut sebagai berikut: r xy =
∑) N ( xy 2
125
(− ∑ x ∑ y )
2
[ N x ∑ ( − x∑ ) ] [ N ∑ y
2
2
−( ∑ y ) ]
Keterangan: r
= Angka Indeks korelasi “r” Produck Moment.
N
= Number of Cases.
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y. ∑X
= Jumlah seluruh skor X.
∑Y
= Jumlah seluruh skor Y.
Pengolahan data digunakan teknik analisa korelasional dengan rumus product moment tersebut, juga dilkukan dengan software SPSS 15.00 For Windows dengan entre method .
Terhadap angka indeks korelasi yang telah diperoleh dari perhitungan (proses komputasi) dapat diberikan interpretasi atau penafsiran tertentu. Interpretasi secara sederhana terhadap angka 126
indeks korelasi “r” Product Moment (rxy),
pada umumnya
dipergunakan pedoman sebagai berikut pada tabel 3 di bawah ini:
125
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan ……., h. 206. Anas Sudijono, Pengantar Statistik...., h. 190.
126
51
Tabel 3 Interpretasi Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment Besarnya “r” Product Moment 0,00 - 0,20
Interpretasi
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi).
0,20 – 0,40
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, lemah atau rendah.
0,40 – 0,70
Antara Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
0,70 – 0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90 - 1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
b. Koefesien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar konstribusi variable X terhadap Y digunakan rumus sebagai berikut: Rumus Koefesien determinan 2
KD = r x 100% Keterangan: KD = Konstribusi Diterminasi (Kontribusi Variabel X Terhadap Variable Y) 2
r
= Koefesien korelasi antara variable X terhadap varian Untuk mengetahui besarnya koefesien diterminasi (KD)
dan tingkat linieritas hubungan variable X dan Variabel Y juga menggunakan Software SPSS 15.00 For Windows dengan entre method .
52
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP AL-Mubarak 1. Sejarah SMP Al-Mubarak
Yayasan Al-Mubarak didirikan pada tahun 1964 di Bendung Hilir Jakarta Pusat dan memulai pengembangan dakwahnya dalam bidang pendidikan pada tahun 1964 dengan salah satu pendirinya yaitu : KH. Abdullah Bin Syarmili dan KH. Abdurrahman Bin H. Muasyim (keduanya telah Almarhum). Pembentukan yayasan pendidikan Al-mubarak dilatar belakangi oleh keinginan beliau untuk memajukan masyarakat yang berwawasan Intelektual tanpa melupakan ajaran dan nilai-nilai Islam di Era Globalisasi dan Modernisasi yang sebagaimana dalam sabda Rasulullah disebutkan antara lain : “pendidikan itu adalah modal yang di tanamkan tanpa mengenal akhir karena mencakup kehidupan di dunia dan akhirat”. Untuk merealisasikan cita-citanya inilah sebagai langkah awal beliaubeliau mendirikan pendidikan tingkat TK, SD, SLTP Al-mubarak yang berdomisili di ibu kota Negara Republik Indonesia tepatnya di Bendungan Jatiluhur Jakarta Pusat. Dalam perjalanannya mendapat respon positif dari masyarakat dan mengalami perkembangan, hal mana sebagai salah satu bukti yang nyata yaitu dengan menyusul
didirikannya
pendidikan Madrasah Tsanawiyah Al-Mubarak di lingkungan masjid AlMubarak.
53
Yayasan Al-Mubarak dibawah kepengurusan KH. Abdurrahman telah mengantisipasi sejak dini, bahwa untuk memperluas pengembangan dalam bidang pendidikan perlu memiliki lokasi barudalam wilayah BOTABEK untuk mengikuti pengembangan pemukuman, yakni di daerah Pondo
Aren
Tangerang
Selatan
dengan
pemikiran
untuk
tetap
berpartisipasi dalam pembangunan di bidang pendidikan, hal ini berdasarkan atas pertimbangan bahwa pada lokasi tersebut perlu adanya fasilitas pendidikan yang memadai, maka didrikan
TK, SD, SMP dan
SMU Islam Al-mubarak beserta rumah dinas guru dan karyawan dalam satu lokasi, yang luas arealnya kurang lebih 9350 m2 dan telah diresmikan hari ahad tanggal 11 april 1993 dengan pembukaan awal tahun pelajaran 1993 atau 1994. Mudah-mudahan
Yayasan
pendidikan
Al-Mubarak
dapat
menghasilkan siswa-siswi calon-calon mahasiswa yang selain terampil dalam ilmu pengetahuan, juga mengamalkan ajaran agama islam secara baik dan benar, berbakti kepada Allah, kepada orang tua dan beramal sholeh untuk masyarakat, Bangsa dan Negara, sehingga tercipta “Baldatun Thayyibatun Wa Robbun Ghofuur”. Adapun tujuan sekolah tersebut adalah merupakan acuan dalam mengembangkan kurikulum KTSP dan merupakan jabaran dari Visi dam Misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut : 1.
Mewujudkan peserta didik yang taat beragama dan berakhlak mulia
2.
Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan peserta didik
3.
Mewujudkan prestasi nilai ujian Nasional dengan rata-rata 6.00
4.
Meningkatkan prestasi peserta didikdalam bidang seni dan budaya yang sesuai dengan norma-norma agama
5.
Mewujudkan peserta didik yang sadar lingkungan
6.
Mempersiapkan peserta didik untuk
melanjutkan
kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi Tujuan sekolah tersebut secara bertahap akan di monitoring, di evaluasi dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu. Untuk mecapai
54
Standar Kopetensi Kelulusan (SKL) sekolah menengah pertamadi bakukan secara Nasional sebagai berikut: 1.
Meyakini, memahami dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan
2.
Mampu berbahasa inggris secara aktif
3.
Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olahraga sesuai pilihannya
4.
Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih
5.
Mampu mengapresiasikan komputer aktifuntuk program Microsoft Word, Exel dan Desain Grafis
6.
Mampu melanjutkan ke SMA / SMK / MA terbaik sesuai pilihannya melalui pilihannya melalui pencapaian target pilihan yang di tentukan sendiri
7.
Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kopetensi Akademik dan non Akademik di tingkat Kecamatan, Kota Madya, Propinsi dan Nasional Selama Berdirinya Sekolah Menengah Pertama Al-Mubarak
Pondok Aren, telah terjadi.
2. Visi dan Misi
Menjadikan sekolah sebagai sumber daya manusia (SDM) yang memiliki integritas keilmuan dan berakhlak mulia. a.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah seperti:
1.
Berorientasi
ke depan
dengan memperlihatkan
potensi
keinginan 2.
Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
3.
Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah
4.
Mendorong adanya perubahan menjadi lebih baik
5.
Mengarahkan langkah-langkah strategi sekolah
55
b.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu di
uraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan yang lebih jelas. Misi tersebut adalah : 1.
Mempersiapkan pesrta didik dengan memacu aspek intelektual
2.
Membentuk
kepribadian
peserta
didik
dan
jasmaninya
sehingga mampu menunjang tinggi nilai keilmuan dengan 127
akhlak mulia.
3.
Struktur Organisasi SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tangerang Selatan Gambar 1 STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SMP AL MUBARAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Kepala Sekolah H. Nahrawi Mughni. S.Pd.I
Unit Perpustakaan Reni Septiati. S.Pd
WK. UR. Kurikulum Drs. Naidin
Tata Usaha dan Administrasi M. Hafni dan Nur Hasanah
WK. UR. Kesiswaan Abdul Aziz. SH
Wali Kelas VII-1 Wali Kelas VIII-1 Wali Kelas IX-1 Wali Kelas IX-2
WK. UR. Sarana & Prasarana H. Abdullah
: Neneng Supiyati. SE : Popon Rupaidah. S. Ag : Idah S.Pd : H. Abdullah. S. Pd
GURU SISWA
127
Nahrawi Mughni, Kepala SMP Al-Mubarak, Dokumentasi Sekolah, Tangsel, 18 Januari 2011
56
1.
Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah Kepala sekolah berfungsi sebagai pimpinan administrasi dan supervisor. Adapun tugas kepala sekolah adalah sebagai berikut: a. Menyusun perencanaan. b. Mengorganisasikan kegiatan. c. Mengarahkan kegiatan. d. Mengkoordinasikan kegiatan. e. Melaksanakan pengawasan. f. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan. g. Mengatur proses belajar mengajar. h. Menjalin hubungan atau komunikasi antara sekolah, yayasan, masyarakat dan dunia usaha. i. Melaksanakan kebijakan yang diputuskan yayasan. j. Membuat laporan secara berkala maupun insidentil.
2.
Fungsi dan Tugas Bidang Kurikulum Bidang kurikulum berfungsi membentu kepala sekolah dalam urusan penglolaan kegiatan sekolah. Adapun tugas bidang kurikulum adalah sebagai berikut: a. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan. b. Menyusun pembagian tugas dan jadwal pelajaran. c. Mengatur menyusun program pengajaran (program tahunan, program
semester,
program
bulanan,
dan
penyesuaian
kurikulum). d. Mengarahkan penyusunan satuan pembelajaran atau silabus. e. Mengatur pelaksanaan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler. 3.
Fungsi dan Tugas Bidang Kesiswaan Bidang kesiswaan berfungsi membantu kepala sekolah dalam urusan kesiswaan. Adapun tugas bidang kurikulum adalah seagai berikut : a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan kesiswaan. b. Bertanggung jawab terhadap kegiatan ekskul.
57
c. Sebagai pembinan OSIS. d. Membina dan menyelesaikan permasalahan siswa setelah dari Bidang Kurikulum. 4.
Fungsi dan Tugas Tata Usaha Keuangan Adapun tugas tata usaha administrasi adalah sebagai berikut : a. Mengetahui jumlah guru. b. Mencatat dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar c. Menyediakan format penerimaan raport, menghitung kehadiran guru, rekap kehadiran siswa, guru dan karyawan. d. Mengatur pengisisan papan data. e. Mengisi buku induk, klaper, mutasi siswa dan sebagainya. f. Mendistribusikan dan menerima kembali buku kumpulan nilai atau leger dari guru kelas.
5.
Fungsi dan Tugas Tata Usaha Keuangan Adapun tugas-tugas tata usaha keuangan antara lain : a. Menerima SPP dan uang komputer. b. Mengetahui masuk dan keluarnya uang. c. Bertanggungan jawab atas administrasi penerimaan SPP dan komputer. d. Menyusun administrasi uang SPP dan komputer, biaya ulangan semester, biaya ujian akhir sekolah, dan lain-lain. e. Merekap prosentase pemasukan SPP dan komputer tiap akhir bulan f. Menyimpan arsip-arsip yang berkenaan dengan keuangan. g. Membuat RAPBS beserta Kepala Sekolah dan yang terkait.
6.
Fungsi dan Tugas Guru Kelas dan Guru Bidang Studi Guru bertanggung jawab kepada sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Adapun tugas – tugas guru antara lain : a. Membuat perangkat program pengajaran b. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan blok, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir sekolah.
58
c. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan. d. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
4.
Keadaan Guru dan Siswa-Siswi a.
Keadaan Guru
Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan. Karena figur seorang guru baik dalam ruang gerak nya maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh karena itu, guru merupakan salah satu faktor yang dapat nenunjang keberhasilan program pendidikan. Jumlah guru yang ada di SMP Al-Mubarak adalah 16 orang, dengan jumlah guru perempuannya 8 orang, dan guru laki-laki 8 orang, berikut ini data-data tentang guru SMP Al-Mubarak pada tabel 4 di bawah ini: Tabel 4 Data Guru dan Karyawan SMP Al-Mubarak Tahun ajaran 2010-2011 No 1.
Nama Guru H. Nahrawi Mughni, S.Pd. I
Jabatan dan Guru Bindang Studi Kepala Sekolah
Pend. Terakhir
Tahun Mulai Mengajar
S1 (PAI)
1993
S1 (B. Arab)
1993
S1 (IPS)
1993
S1 (B.Inggris)
1993
S1(Matematika)
1993
S1(Matematika)
1994
Wakil Kepala Sekolah 2.
Drs. Naidin F
3.
Dra. Rohayati
4.
Dra. Romlah
5.
Amat Salim, S.Pd
6.
H. Abdullah, S.Pd
Guru Mata Pelajaran Qur’an Hadits Guru Baca Tulis Qur’an (BTQ) Guru Mata Pelajaran IPS Guru Mata Pelajaran PKN Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris Guru Mata Pelajaran IPA Guru Mata Pelajaran. Matematika Guru Mata Pelajaran Matematika
59
7.
Popon Rupaedah, S.Ag
Guru Mata Pelajaran Agama Guru Mata Pelajaran SBK Guru Baca Tulis Qur’an (BTQ)
8.
Nur Rahmah, S.Pd
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
S1(B.Indonesia)
2001
Abdul Aziz, SH
Guru Mata Pelajaran Penjaskes Guru Mata Pelajaran PKN
S1(Hukum)
2002
10.
M. Rusdin, SE
Guru Mata Pelajaran Administrasi Pembukuan
S1(Ekonomi)
2002
11.
M. Iqbal, S.Pd
S1(TIK)
2003
12.
Neneng Supiati, SE
S1(Ekonomi)
2002
13.
Reni Septiati, S.Pd
S1(B.Inggris)
2001
14.
Idah, S.Pd
S1(Biologi)
2006
15.
Siti Jumroh, S.Pd
S1(B.Indonesia)
2008
16.
Amrullah, S.Pd.I
S1(B.Arab)
2010
17. 18. 19. 20.
M. Hafni Nur Hasanah M. Ato M. Andi
SMEA SMEA SMP SMP
1993 1993 2005 2005
9.
Guru Mata Pelajaran TIK Guru Mata Pelajaran IPS Guru Mata Pelajaran PKK Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris Guru Mata Pelajaran IPA Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Guru Mata Pelajaran Fiqih Guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Tata Usaha Tata Usaha Penjaga Sekolah Penjaga Sekolah
S1(PAI)
1997
Pada tabel 4 di atas, bahwa SMP Al-Mubarak terdiri dari Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, 2 guru Mata Pelajaran Qur’an Hadits, Baca Tulis Qur’an (BTQ), IPS, 2 guru pada Mata pelajaran PKN, 2 Guru Mata Pelajaran IPS, 1 Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris, 2 Mata Pelajaran IPA, 2 Guru Mata Pelajaran Matematika, 1 Guru Mata Pelajaran Agama Islam, 1 Guru Mata Pelajaran SBK, 2
60
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, 1 Guru Mata Pelajaran Penjaskes, 1 Guru Mata Pelajaran Administrasi Pembukuan, 1 Guru Mata Pelajaran TIK, 1 Guru Mata Pelajaran PKK, 1 Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris, 1 Guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak, 1 Guru Mata Pelajaran Fiqih. Dan 2 Tata Usaha, 2 Penjaga Sekolah. Pada tabel 4 di atas bahwa jumlah guru yang berpendidikan tingkat S1 ada 16 orang yang terdiri dari 8 laki-laki dan 8 perempuan.
b.
Keadaan Siswa-siswi
Adapun jumlah siswa-siswi SMP Al-Mubarak pada tahun ajaran 2010-2011 adalah orang, dan waktu pembelajarannya dilakukan pada pagi hari, dapat di lihat pada tabel 5 di bawah ini :
Tabel 5 Keadan Siswa-siswi Pada Tahun 2010/2011 Tahun Ajaran 2010-2011 Kelas
Jumlah
VII
32
VIII
35
IX.1
27
IX.2
26
Jumlah
120
Peserta didik (murid) adalah faktor yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, sebab peserta didik merupakan subyek yang mendukung keberhasilan sebuah pendidikan disamping penunjang lainnya. Berdasarkan wawancara dengan Kepala SMP AlMubarak, jumlah murid kelas VII adalah 32 orang, kelas VIII jumlah
61
siswanya 35 orang, kelas IX terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 53 orang.
5.
128
Keadaan Karyawan
Keberadaan karyawan sangat diperlukan dalam suatu lembaga pendidikan, karena dapat membantu terlaksanya proses belajar mengajar yang baik dan kondusif, seandainya tidak ada orang yang menangani masalah diluar pengajaran yang khusus, maka kegiatan pendidikan disuatu sekolah tikan akan berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan. Keadaan karyawan di SMP Al-Mubarak
adalah berjumlah 6
orang, diantaranya 2 (dua) orang sebagai tata usaha (TU), 2 (dua) orang sebagai pengurus sekolah dan 2 (dua) orang Scurity (Satpam). Berikut ini data-data tentang staf dan karyawan SMP Al-Mubarak pada tabel 6 di bawah ini: Tabel 6 Data karyawan (non guru) SMP AL-MUBARAK
No
Jabatan
Pendidikan
Jenis kelamin Lk
Jumlah
Pr
1
Bendahara
SMA
2
Tata Usaha
SMA
1
1
3
Bag. Perpus
S1
1
1
4
Bag. Pelaksana
SMP
2
2
5
Satpam
SMP
2
2
Jumlah
1
5
128
1
2
7
Nahrawi Mughni, Kepala SMP Al-Mubarak, Dokumentasi Sekolah , Tangsel, 18 Januari 2011
62
6.
Unit Kegiatan Siswa
Untuk meningkatkan potensi dan bakat siswa diluar bidang akademis maka terdapat banyak unit kegiatan di SMP Al-Mubarak yang dapat menjadi wahana penyaluran berbagai keterampilan yang siswa miliki. Berikut data kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP AlMubarak pada tabel 7 di bawah ini: Tabel 7 Kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMP Al-Mubarak No.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Keterangan
1.
Komputer
Aktif / Ada
2.
Olah Raga
Aktif / Ada
3.
Seni Lukis
Aktif / Ada
4.
Seni Musik
Aktif / Ada
5.
Pramuka
Aktif / Ada
6.
Palang Merah
Aktif / Ada
7.
Seni Tari
Aktif / Ada
8.
Baca Tulis Qur’an (BTQ)
Aktif / Ada
7. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer yang keberadaannya tidak kalah penting dengan unsur-unsur lainnya bagi siswa-siswi dalam melangsungkan proses pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan fasilitas pendidikan yang melengkapi sarana pembelajaran di SMP Al-Mubarak sebagai berikut pada tabel 8 di bawah ini :
63
Tabel 8 Keadaan Sarana Dan Prasarana Sekolah No Nama Bangunan
Kondisi Bangunan
1.
Ruang Kepala Sekolah
Baik
2.
Ruang Guru
Baik
3.
Ruang Tata Usaha
Baik
4.
Ruang Belajar
Baik
5.
Ruang Laboratorium
Baik
6.
Ruang Myshalah
Baik
7.
Ruang Osis
Baik
8.
Sarana Upacara
Baik
9.
Kamar Mandi / WC
Baik
10.
Ruang Komputer
Baik
11.
Ruang Gudang
Baik
12.
Ruang Perpustakaan
Baik
13.
Kantin
Baik
14.
Lapangan Olahraga
Baik
Dari tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Al-Mubarak sudah dikatakan memadai dalam menunjang kegiatan proses belajar mengajar.
129
8. Kurikulum
Kurikulum yang menjadi acuan di SMP Al-Mubarak untuk kelas VII sampai kelas IX adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk SMP.
129
Nahrawi Mughni, Kepala SMP Al-Mubarak, Dokumentasi Sekolah, Tangsel, 18 Januari 2011.
64
Tabel 9 Struktur Kurikulum KTSP SMP Al-Mubarak
No
B. C.
Mata Pelajaran
Jumlah Jam Pelajaran Standar
Inovasi
Keterangan
1
Pendidikan Agama Islam
2
2
-
2
Bahasa Inggris
2
2
-
3
IPS
2
2
-
4
Matematika
3
3
-
5
Bahasa Indonesia
2
2
-
6
IPA
3
3
-
7
Fisika
3
3
-
8
Kimia
3
3
-
9
Komputer
2
2
-
10
Kewirausahaan
2
2
-
11
Seni Budaya
2
2
-
12
Penjasor
2
2
-
13
Pkn
2
2
-
30
30
-
Jumlah
D. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Pengelolaan kelas (Variabel X)
Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini, berikut akan dijabarkan deskripsi data berupa rentang skor, rata-rata, standar deviasi. Dan modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan histogram untuk memperjelas deskripsi dapat di lihat pada tabel 10 berikut:
65
Tabel 10 Data Pengelolaan Kelas Deskripsi
Nilai
Nilai Maksimum
101
Nilai Minimum
63
Mean
83,22
Median
85,50
Modus
91
Standar Deviasi
9,820
Berdasarkan tabel 10 tersebut di atas, menunjukkan bahwa perolehan skor angka dari 32 responden dengan perolehan data yang valid untuk variabel (X) persepsi siswa tentang pengelolaan kelas pada mata pelajaran IPS adalah maksimum 101, minimum 63, mean 83,22 mediannya 85,50 modus 91 dengan standar deviasi 9,820. Jika dibuat rentang skor pengelolaan kelas dengan jumlah 32 orang semuanya valid, maka dapat dilihat bahwa frekuensi dan presntasi skor pengelolaan kelas yang memperoleh angka, 63, 65, 69, 70, 72, 75, 77, 78, 80, 84, 87, 88, 89, 90, 93, 94, 95, dan 101masing-masing 1 orang (31%), angka 74, 76, dan 81 masing-masing 2 orang (6,3%), angka 92 masing-masing 3 orang (9,4%), dang angka 91 masing-masing 5 orang (15,6%). Untuk lebih jelasnya data tentang frekuensi dan presentasi variabel bebas (X) Pengelolaan kelas pada mata pelajaran IPS pada tabel 11 berikut:
66
Tabel 11 Frekuensi Skor Pengelolaan Kelas (Variabel X)
Valid
63 65 69 70 72 74 75 76 77 78 80 81 84 87 88 89 90 91 92 93 94 95 101 Total
Frequency Percent 1 3,1 1 3,1 1 3,1 1 3,1 1 3,1 2 6,3 1 3,1 2 6,3 1 3,1 1 3,1 1 3,1 2 6,3 1 3,1 1 3,1 1 3,1 1 3,1 1 3,1 5 15,6 3 9,4 1 3,1 1 3,1 1 3,1 1 3,1 32 100,0
Valid Percent Cumulative Percent 3,1 3,1 3,1 6,3 3,1 9,4 3,1 12,5 3,1 15,6 6,3 21,9 3,1 25,0 6,3 31,3 3,1 34,4 3,1 37,5 3,1 40,6 6,3 46,9 3,1 50,0 3,1 53,1 3,1 56,3 3,1 59,4 3,1 62,5 15,6 78,1 9,4 87,5 3,1 90,6 3,1 93,8 3,1 96,9 3,1 100,0 100,0
Jika dibuat tingkat atau level pengelolaan kelas pada mata pelajaran IPS sebanyak 32 orang adalah sebagaimana dapat di lihat pada tabel 12 berikut: Tabel 12 Indek Tingkat Pengelolaan Kelas No
1 2 3 4
Rentangan Skor Pengeloaan Kelas 96-106 85-95 74-84 63-73 Jumlah
Level atau Tingkat Hasil Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah
67
Jumlah Skor 1 15 11 5 32
%
3,125% 46,875% 34,375% 15,625% 100%
Berdasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor pengelolaan kelas pada mata pelajaran IPS sebesar 83,22. Untuk lebih memperjelas tabel 12, di bawah ini disajikan histogram data gambaran pengelolaan kelas.
Gambar 2 Histogram Distribusi Frekuensi Pengelolaan Kelas
H is to g ra m
12
D 10
y c n
8
e u q e r
6
F
4
2 M e a n = 8 3 .2 2 S td . D e v . = 9 .8 2 N = 32 0 60
70
80
90
100
110
JUMLAH
Dari gambar 2 di atas terlihat sekitar 3,125 % siswa yang mendapat skor 96-106 dengan jumlah siswa sebanyak 1 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang sangat tinggi, skor 85-95 sebesar 46,875% dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang dan tingkat pengelolaan kelas tinggi, skor 74-84 sebesar 34,375% dengan jumlah siswa sebanyak 11 orang dan tinggat pengelolaan kelas yang sedang, skor 63-73sebesar 15,625% dengan jumlah siswa sebanyak 5 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang rendah. Maka persentase terbesar terdapat pada skor 85-95 yaitu 46,875% dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang tinggi. Dengan demikian dapat diinterprestasikan bahwa skor yang berada pada interval 85-95 merupakan skor yang presentasenya paling banyak yaitu 46,875%.
68
2. Deskripsi Data Pembelajaran Efektif (Variabel Y)
Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini, berikut akan dijabarkan deskripsi data berupa rentang skor, rata-rata, standar deviasi. Dan modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan histogram untuk memperjelas deskripsi dapat di lihat pada tabel 13 berikut: Tabel 13 Data Pembelajaran Efektif Deskripsi
Nilai
Nilai Maksimum
75
Nilai Minimum
44
Mean
59,94
Median
59,00
Modus
59
Standar Deviasi
8,610
Berdasarkan tabel 13 tersebut di atas, menunjukkan bahwa perolehan skor dari responden untuk variabel pembelajaran efektif yang berjumlah 32 orang adalahnilai maksimum 75, minimum 44, nilai mean 59,94, medianya 59,00, modusnya 59, standar deviasi 8,610. Jika dibuat rentang skor rata-rata angka nilai pembelajaran efektif yang semuanya valid, maka dapat dilihat bahwa frekuensi dan persentasi scoer pembelajaran efektif yang memperoleh angka 75, 72, 69, 66, 64, 62, 57, 53, 51, 50, 44, sebanyak 1 orang (3,1%), skor 70, 68, 55, 54 sebanyak 2 orang (6,3%), dan skor 71, 56, 48, sebanyak 3 orang (9,4%). Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 14 berikut:
69
Tabel 14 Frekuensi Scoer Pembelajaran Efektif (Variabel Y)
Valid
44 48 50 51 53 54 55 56 57 59 62 64 66 68 69 70 71 72 75 Total
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 1 3,1 3,1 3,1 3 9,4 9,4 12,5 1 3,1 3,1 15,6 1 3,1 3,1 18,8 1 3,1 3,1 21,9 2 6,3 6,3 28,1 2 6,3 6,3 34,4 3 9,4 9,4 43,8 1 3,1 3,1 46,9 4 12,5 12,5 59,4 1 3,1 3,1 62,5 1 3,1 3,1 65,6 1 3,1 3,1 68,8 2 6,3 6,3 75,0 1 3,1 3,1 78,1 2 6,3 6,3 84,4 3 9,4 9,4 93,8 1 3,1 3,1 96,9 1 3,1 3,1 100,0 32 100,0 100,0
Jika dibuat tingkat atau level pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS sebanyak 32 orang adalah sebagaimana dapat di lihat pada tabel 15 berikut:
Tabel 15 Indek Tingkat Pembelajaran Efektif No
Rentangan Skor
Level/Tingkat
Jumlah
Pengelolaan Kelas
Hasil
Skor
1
68-75
Sangat Tinggi
10
31,25%
2
60-67
Tinggi
3
9,375%
3
52-59
Sedang
13
40,625%
4
44-51
Rendah
6
18,75%
32
100%
Jumlah
70
%
Berdasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS sebesar 59,94. Untuk lebih memperjelas tabel 15, di bawah ini disajikan histogram data gambaran pembelajaran efektif mata pelajaran IPS.
Gambar 3 Histogram Distribusi Frekuensi Pembelajaran Efektif H i s t o g r a m
6
y c n e u
4
q e r
F
2
M e a n = 5 9 .9 4 S td . D e v . = 8 .6 1 N = 32 0 40
50
60
70
80
J u m la h
Dari gambar
3 di atas terlihat sekitar 31,25% siswa yang
mendapat skor 68-75 dengan jumlah siswa sebanyak 10 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang sangat tinggi, skor 60-67 sebesar 9,375% dengan jumlah siswa sebanyak 3 orang dan tingkat pengelolaan kelas tinggi, skor 52-59 sebesar 40,625% dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang dan tinggat pengelolaan kelas yang sedang, skor 44-51 sebesar 18,75% dengan jumlah siswa sebanyak 6 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang rendah. Maka persentase terbesar terdapat pada skor 52-59 yaitu 40,625% dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang dan tingkat pengelolaan
kelas
yang
sedang.
Dengan
demikian
dapat
diinterprestasikan bahwa skor yang berada pada interval 52-49 merupakan skor yang presentasenya paling banyak yaitu 40,625%.
3. Deskripsi Data Hasil Korelasi
Deskripsi data hasil korelasi antara pengelolaan kelas (Variabel X) dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS (Variabel Y) yang di
71
lakukan di SMP Al-Mubarak dengan menggunakan bantuan Sofware SPSS 15.00 For Windows dengan teknik Enter Method , yaitu dengan cara memasukkan data variabel X (Pengelolaan Kelas) dan Variabel Y (Pembelajaran Efektif) kedalam form yang tersedia pada program tersebut, seperti dapat dilihat pada tabel 16 berikut: Tabel 16 Variables Entered atau Removed (b) Model
Variables Entered
1
Pembelajaran Efektif
Variables Removed
Method Enter
a. All requested variables entered b. Dependent Variable: Pengelolaan Kelas
Setelah kedua variabel sebagaimana telah dideskripsikan pada deskripsi data pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif dienter (dimasukan) ke dalam program SPSS 15.00 tersebut, maka menghasilkan keluaran korelasi antara pengelolan kelas (Variabel X) dan pembelajaran efektif (Variabel Y). Output data yang dihasilkan dari program SPSS 15.00 For Windows ternyata bahwa korelasi antara pengelolaan kelas (Variabel X) dan pembelajaran efektif (Variabel Y) maka memperoleh angka koefesien korelasi Person Correlation dengan rumus Produck Moment sebesar 0,739 dengan tingkat kepercayaan 0,05. Hal ini dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini:
72
Tabel 17 Hasil Perhitungan Korelasi Antara Pengelolaan Kelas Dan Pembelajaran Efektif Pengelolaan
Pengelolaan
Pearson Correlation
Pembelajaran
1
Sig. (2-tailed)
0,000
N Pembelajaran
0,739(**)
Pearson Correlation
32
32
0,739(**)
1
Sig. (2-tailed)
0,000
N
32
32
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Deskripsi Data Kontribusi Pengelolaan Kelas terhadap Pembelajaran Efektif pada Mata Pelajaran IPS di SMP Al-Mubarok.
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS menunjukan dengan tingkat korelasi R (rxy) sebesar 0,739, maka hasil perhitungan kontribusi (R Square/Koefesien Determinasi) atau pengaruh pengelolaan kelas 2
(Variabel X) terhadap pembelajaran efektif (Variabel Y) adalah R x100 % = 0,739x100%= 54,6%. Tabel 18 Model Summary (b)
Adjusted R Model 1
R 0,739(a)
Square
R Square 0,546
0,531
a Predictors: (Constant), Pembelajaran b Dependent Variable: Pengelolaan
73
Std. Error of the Estimate 6,727
C. Uji Prasyarat Analisis Data
1. Uji Normalitas Dalam Penelitian ini pengujian prasyarat analisis yang digunakan penulis adalah uji normalitas. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan stastistik Kolmogorov-Smirnov (KS). Perhitungan data tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program SPSS 15.00. Hasil pengujian normalitas data dengan rumus liliefors untuk masing-masing variabel terlihat pada tabel 19 berikut:
Tabel 19 Hasil Uji Normalitas Data
Variabel
Asymp.sig
Taraf signifikansi 5%
Keputusan
Pengelolaan Kelas
0,913
0,05%
Normal
Pembelajaran Efektif
0,781
0,05%
Normal
Pada tabel 19 di atas, dapat diketahui nilai probabilitas Sig untuk variabel pengelolaan kelas sebesar 0,913 dan variabel untuk pembelajaran efektif sebesar 0,781 dengan demikian nilai probabilitas Sig dari kedua variabel di atas (pengelolaan kelas terhadap pembelajaran efektif) lebih besar dari nilai probabilitas 0,05.
2. Metode Suksesi Interval Metode ini di tujukkan untuk menaikan data ordinal menjadi interval. Untuk perhitungan ini menggunakan rumus sebagai berikut:
130
Ti= 50+10(Xi - x) S
130
Ridwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2007), Cet.4, h. 131.
74
Dari perhitungan prasyarat analisis terbukti bahwa data itu adalah normal dan sudah di tingkatkan menjadi interval maka penulis menggunakan korelasi product moment.
D. Analisis dan Interprestasi Data 1.
Pengelolaan Kelas
Berdasarkan deskripsi data pengelolan kelas siswa SMP AlMubarok yang berjumlah 32 orang, menunjukkan bahwa skor yang tertinggi pada posisi tinggi sebanyak 46,875% dengan rentangan 85-95. Hal ini menggambarkan bahwa pengelolaan kelas cukup baik. Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan interprestasi data tersebut di atas, maka dengan demikian bahwa permasalahan pertama dalam skripsi ini tentang bagaimanakah tingkat pengelolaan kelas telah terjawab.
2.
Pembelajarann Efektif pada Mata Pelajaran IPS
Berdasarkan deskripsi data pembelajaran efektif siswa pada mata pelajaran IPS, menunjukkan bahwa skor pembelajaran efektif yang tertinggi pada posisi sedang sebanyak 40,625% dengan rentangan 52-59. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran efektif belum cukup baik oleh sebab itu diperlukan perencanaan pembelajaran yang efektif untuk lebih baik lagi. Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan interprestasi data tersebut di atas, maka dengan demikian bahwa permasalahan kedua dalam skripsi ini tentang bagaimanakah pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS telah terjawab.
3. Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Pembelajaran Efektif pada mata pelajaran IPS
Berdasarkan deskripsi data tersebut di atas bahwa hasil korelasi antara pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran
75
IPS sebesar 0,739%. Angka hasil korelasi tersebut sesuai dengan tabel 20 tentang
Interprestasi
nilai
r
menunjukkan
bahwa
korelasi
antara
pengeloaan kelas (Variable X) dengan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS (Variabel Y) terdapat korelasi yang cukup. Dengan rendahnya korelasi pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS, maka semua hal yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan motivasi siswa, baik berasal dari individu, orang tua, teman-teman
dan
lingkungannya
dituntut
terus
menerus
untuk
ditingkatkan, agar hasil belajar terus meningkat sesuai dengan yang diharapkan. Tabel 20 Interprestasi Nilai r Besarnya “r” Product Moment
Interpretasi
0,800-1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi, yang sangat tinggi.
0,600-0,800
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang cukup.
0,400-0,600
Antara Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang agak rendah.
0,200-0,400
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelas yang rendah.
0,000-0,200
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat rendah atau sangat rendahnya sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan Y.
4. Kontribusi Pengeloaan Kelas Terhadap Pembelajaran Efektif Pada Mata Pelajaran IPS
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara pengelolaan kelas (variabel X) dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS (variabel Y) menunjukkan dengan tingkat korelasi R (rxy) sebesar 0,739% dan R Square
76
atau (Koefesien Diterminasinya) adalah 54,6%. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan kelas memberi kontribuksi terhadap pembelajaran efktif pada mata pelajaran IPS sebesar 54,6%. Sedangkan selebihnya di pengaruhi faktor lain yaitu presentasi instruksional, harapan guru terhadap siswa, kemampuan kognitif siswa, cara guru memotivasi siswa, latihan-latihan yang sesuai, banyaknya waktu yang dihabiskan untuk belajar, umpan balik, instruksi yang adaptif, evaluasi yang progresif, perencanaan cara pengajaran oleh guru, kepahaman siswa terhadap pelajaran dan tugas yang diberikan.
77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengelolaan kelas terhadap pembelajaran efektif
pada mata pelajaran IPS dapat kesimpulan sebagai
berikut: 1.
Pengelolaan kelas di SMP Al-Mubarak, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata skor dari penelitian untuk variabel kemampuan pengelolaan kelas yang diperoleh dengan hasil nilai maksimum101, minimum 63, mean 83,22, median 85,50, modus 91 dan standar deviasi 9,82. Dengan demikian pengelolaan kelas di SMP Al-Mubarak dengan nilai rata-rata skor dari penelitian untuk variabel kemampuan pengelolaan kelas yang di peroleh sebesar 83,22%.
2.
Pembelajaran efektif di SMP Al-Mubarak hal ini ditunjukkan dengan memperoleh
nilai
dengan
rat-rata
skor
penelitian
variabel
pembelajaran efektif yaitu nilai maksimum 75, minimum 44, mean 59,94, median 59,00, modus 59, dan standar deviasi 8,610. Dengan demikian pembelajaran efektif di SMP Al-Mubarak dengan nilai ratarata sebesar 59,94%. 3.
Terdapat hubungan positif antara variabel X (Pengelolaan Kelas), dan variabel Y (Pembelajaran Efektif), dengan memeperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,739, dengan perolehan nilai tersebut hubungan kedua variabel dikatagorikan sebagai hubungan positif
78
signifikan dengan katagori cukup. Hungungan yang positif tersebut dinyatakan dengan adanya kontribusi variabel X (Pengelolaan Kelas) terhadap variabel Y (Pembelajaran Efektif) melalui koefisien determinasi. Dari perhitungan koefisien determinasinya adalah 54,6%. Hal ini dicerminkan bahwa pengeloaan kelas hanya dapat memberikan kontribusi atas pembelajaran efektif sebesar 54,6%. Jadi dengan demikian dari hasil yang telah di teliti, bahwa ada pengaruh positif
antara
pengelolaan kelas terhadap pembelajaran
efektif pada mata pelajaran IPS di SMP Al-Mubarak Pondok Aren.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis lakukan, ada beberapa hal yang penulis sarankan yaitu 1. Untuk siswa-siswi SMP Al-Mubarak lebih di tingkatkan lagi belajar kalian. Boleh kita belajar untuk mendapat pujian, hadiah, dan yang lainnya. Tetapi, akan lebih baik belajarlah karena ingin mengetahui seluk beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya. Maka dari itu tanamkanlah dalam diri kalian prinsip “hidup untuk belajar”. 2. Untuk guru SMP Al-Mubarak, hendaknya lebih memperhatikan lagi masalah tugas kelompok siswa. Hendaknya siswa diberi tugas kelompok walaupun satu bulan sekali supaya emosional antar siswa semakin erat satu sama lain, dan berilah perhatian yang sama pula pada tiap-tiap kelompok. Supaya tiadak terjadi kecemburuan antar kelompok yang ada. 3. Untuk Kepala Sekolah sebagai manager sekolah hendaknya secara intensif memberikan motivasi dan bimbingan kepada guru-guru untuk selalu lebih meningkatkan maganemen kelas atau pengelolaan kelas.
79
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar , (Jakarta: PT Asadi Mahasatya, 2003). Aswandi, Pembelajaran Efektif, dalam http://starawaji.wordpress.com/ . Afandi, Muhammad, dalam http://sdn3bangunharja. blogspot. com/ perencanaan pembelajaran.html. Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996). , Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), Cet XI. Daradjat, Zakiah, Metodologi Pengajaran Agama Islam”, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1999). Djiwandono, Wuryani, Esti, Sri, Psikologi Pendidikan, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Grasindo, 2006). Djamarah, Bahri, Syaiful, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif , (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005). Fathurohman, Pupuh, Strategi Belajar Mengajar- Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Badung: PT.Refika Aditama, 2007). Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksa, 2003), Cet. VI. Harsanto, Radno, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, (Yogyakarta: Kanisius, 2007). Isjoni, Pembelajaran Visioner , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007). Ismail, SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail Media Group, 2008). Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Cipayung-Ciputat: Gaung Persada, 2009). Jamridafrizal, Konsep Dasar Pengelolaan Kelas, dalam http://www.scribd. com/ doc, 17 September 2010.
80
Maisah, dan Yamin Martinis, Manajemen Pembelajaran Kelas”, (Jakarta: Gaung Persada, 2009). Margono. S, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005). Mudjiono dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. III. Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama, (Jakarta: Departemen Agama, 2009). Nata,
Abuddin, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009).
Nurdin, Syafruddin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat:Quantum Teaching, 2005), cet, ke-1 Probadi A. Benny, Langkah Penting Merancang Kegiatan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2009) Ridwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2007). Rudy, dalam http://cafebaca.blogspot.com , pengelolaan-kelas.html, 17 September 2010. Rohani, Ahmad , Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004). Sabri, Ahmad, Stategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: PT. Ciputat Press, 2010). Sapriya, Pendidikan IPS , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 1. Semiawan, Conny, Tangyong dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985). Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003). Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Persada, 2006), Cet. 16.
Raja Grafindo
Suryosobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002). Sugiyono, Metode Penilitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,2010), cet.ke-10.
81
Tedy, Pembelajaran Efektif , dalam http://gurupembaharu.com/home/ , Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009). Usman ,Uzher M, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005). Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: CV, Mini Jaya Abadi, 2003). Wahidin, dalam http://makalahkumakalahmu.wordpress.com . Yasmin, Martinis, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009). Zain Aswan , dan Djamarah Bahri Syaiful, Strategi Belajar mengajar , (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006). Zulfiani dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009). http://aguswibisono.com/2010/efektif dan efesien. http://gurupembaru.com http://sunartombs.wordpress.com/pakem-pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-danmenyenangkan. http://www.bloggaul.com/rinra/readblog/Implementasi-metode-pembelajaranaktif-kreatif-efektif-dan-menyenangkan-pada-mata-pelajaran-matemati. http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran. http://blog.persimpangan.com/blog.
82
Lampiran 1 UJI COBA INSTRUMEN PENGELOLAAN KELAS Nama
: ……………………..
Kelas
: ……………………..
Hari/ Tgl : ……………………..
A. Pengelolaan Kelas Petunjuk
1. Tulislah nama dan kelasmu dengan lengkap! 2. Isilah angket ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan isi hatimu! 3. Jawabanmu dalam angket ini tidak akan mempengaruhi hasil pembelajaran IPS! 4. Berikanlah tanda 5. Periksa kembali jawabanmu sebelum dikumpulkan kepada peneliti! Keterangan: a. S = Selalu
c. KD = Kadang-kadang
b. SR = Sering
d. TP = Tidak Pernah
NO 1.
2.
3. 4. 5. 6.
PERTANYAAN Pengelolaan Kelas Guru mata pelajaran IPS menyediakan fasilitas belajar yang bisa membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Guru mata pelajaran IPS mengguanakan fasilitas belajar, mampu mendukung siswa untuk belajar lebih kreatif. Dengan menggunakan alat-alat belajar yang di gunakan mampu mengembangkan kreativitas siswa. Alat-alat belajar yang digunakan guru dalam pembembelajaran membuat siswa menjadi jenuh. Dengan kondisi belajar yang berisik apakah membuat siswa menjadi nyaman untuk belajar. Saya akan berani bertanya kepada guru bidang studi IPS jika ada penjelasan materi yang tidak saya
83
S
SR
KD
TP
7.
8. 9. 10
11. 12. 13.
14.
15.
16.
17. 18.
19. 20. 21. 22.
23.
pahami Ketika guru bidang studi IPS sedang menjelaskan materi, saya akan memperhatikan dan mendengarkan penjelasan tersebut deangan baik. Guru bidang studi IPS memberi pembinaan dengan memotifasi siswa agar berani bertanya. Guru mata pelajaran IPS tidak membimbing di saat pembelajaran berlangsung. Guru mata pelajaran IPS memberi teguran kepada siswanya yang nakal dengan memberi ancaman, sehingga membuat siswa takut. Perubahan tingkah laku siswa yang tidak sesuai aturan, guru menegur dengan tegas. Terjalinnya hubungan antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa dengan baik. Jika terjadi keributan guru mata pelejaran IPS menenangkan dan meminta siswa untuk tidak berisik atau gaduh. Guru mata pelajaran IPS memberi kebebasan untuk mendapatkan bahan belajar dimana saja yang sesuai dengan materi. Sebelum pembelajaran di mulai guru mata pelajaran IPS membuka pembelajaran dengan permainan atau tebak-tebakan, sehingga membuat siswa antusias untuk belajar. Guru mata pelajaran IPS memberi tantangan apabila ada yang bisa menjawab pertnyaan, akan di berikan nilai tambahan. Sebelum pembelajaran di mulai guru mata pelajaran IPS memeriksa kondis kelas dan siswa. Sebelum pembelajaran dimulai guru mata pelajaran IPS membuat aturan dalam pembelajaran berlangsung tidak ada yang mengobrol. Dengan kondisi kelas yang tidak bersih, apakah membuat siswa menjadi nyaman untuk belajar. Guru mata pelajaran IPS memperhatikan segala aktivitas siswa di dalam kelas. Guru mata pelajaran IPS memeriksa tugas-tugas sekolah yang siswa kerjakan. Guru mata pelajaran IPS memberikan perhatian secara individu kepada siswa disaat mengajar di dalam kelas. Ketika menerangkan pelajaran, apakah guru mata pelajaran IPS memberikan perhatian yang sama kepada semua siswa di kelas.
84
24. 25. 26. 27.
28. 29. 30.
Apakah guru mata pelajaran IPS memberikan tugas dengan petuntuk-petuntuk yang jelas. Guru mata pelajaran IPS menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang mudah di mengerti oleh siswa. Guru mata pelajaran IPS menegur hanya tertuju kepada siswa yang menggangu pelajaran. Pada saat jam pelajaran sedang berlangsung, apakah guru mata pelajaran IPS memberi teguran kepada siswa yang kurang aktif mengikuti pelajaran Teguran yang diberikan guru mata pelajaran berdampak positif terhadap tingkah laku siswa. Selain tugas individu, apakah guru mata pelajaran IPS memberikan tugas kelompok kepada siswanya. Pada saat mengerjakan tugas kelompok, guru mata pelajaran IPS juga membagi perhatian yang sama kepada tiap-tiap kelompok.
85
Lampiran 2 Responden No
No Soal
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
A1
2
2
3
1
1
3
3
1
2
4
4
4
4
1
1
4
2
2
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
2
87
2
A2
4
2
2
1
1
2
2
3
1
2
4
4
3
2
1
4
1
4
1
4
3
3
2
4
2
4
3
2
3
3
77
3
A3
4
4
2
1
1
4
4
4
1
1
4
4
4
1
2
4
4
3
1
4
4
4
4
2
4
4
2
4
2
4
91
4
A4
4
4
2
1
1
2
2
3
1
3
3
4
3
2
3
3
2
3
1
4
3
2
3
4
4
3
4
4
2
1
81
5
A5
3
4
3
2
1
3
3
3
2
3
4
4
3
3
2
2
3
4
1
4
3
2
4
4
4
3
2
4
3
4
90
6
A6
4
2
3
1
4
2
4
4
4
1
4
4
4
1
1
2
2
4
1
4
2
4
2
4
4
4
4
4
2
2
88
7
A7
2
3
2
1
2
3
4
3
1
1
2
3
3
2
2
3
2
3
1
4
4
2
2
4
3
2
2
3
2
3
74
8
A8
2
1
1
3
2
2
3
4
2
1
3
4
2
2
2
3
1
3
1
4
3
4
1
3
2
1
4
3
1
1
69
9
A9
4
4
2
1
1
3
4
4
1
1
4
4
3
2
1
2
3
4
1
4
3
4
2
4
4
3
4
4
2
1
84
10 11
A10 A11
1 2
1 3
4 2
1 1
4 2
4 3
4 4
3 3
1 1
3 1
4 2
4 3
3 3
1 2
1 2
1 3
3 2
1 3
1 1
1 3
2 4
1 2
1 2
4 4
4 3
4 3
3 2
3 3
1 2
1 3
70 74
12
A12
4
4
2
1
1
3
4
4
1
1
4
4
4
4
2
4
2
4
1
4
4
1
4
4
4
3
4
4
2
4
92
13
A13
3
4
3
2
3
2
4
3
3
4
2
4
2
3
4
2
4
2
1
4
4
4
3
1
2
4
3
2
4
3
89
14
A14
2
3
2
1
1
4
3
4
3
1
4
3
4
3
1
2
3
2
3
1
4
3
4
4
4
4
3
1
2
2
81
15
A15
3
2
1
1
1
3
3
2
1
1
4
4
4
3
2
3
1
4
1
4
3
2
1
3
4
4
3
4
2
2
76
16
A16
3
4
2
1
1
3
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
2
4
1
4
4
4
4
4
4
4
1
4
2
4
94
17
A17
2
2
4
1
1
2
2
4
2
1
4
2
4
1
2
2
1
4
1
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
78
18
A18
4
4
4
2
1
4
4
2
1
3
3
4
3
2
2
2
3
4
4
4
3
3
4
4
4
2
4
3
2
3
92
19
A19
2
4
4
2
4
2
4
4
1
3
3
4
3
2
4
4
2
4
3
3
2
3
4
4
4
2
4
3
2
3
93
86
20
A20
4
4
2
2
1
4
4
3
1
1
4
4
4
1
2
4
4
3
1
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
2
91
21
A21
2
2
3
1
1
4
3
4
1
2
4
4
4
1
1
4
2
2
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
91
22
A22
3
4
2
1
3
2
4
3
1
4
3
4
3
1
2
2
2
3
1
4
3
3
4
4
3
3
3
1
2
2
80
23
A23
4
4
2
1
3
4
4
4
1
1
1
1
3
3
2
2
3
4
1
1
4
4
3
1
2
1
1
1
3
3
72
24
A24
2
2
3
1
1
4
3
2
1
4
4
3
3
2
1
2
2
2
1
2
2
3
1
2
2
2
2
2
2
2
65
25
A25
2
2
3
1
1
2
3
2
1
4
4
3
3
2
1
2
2
2
1
2
2
3
1
2
2
2
2
2
2
2
63
26
A26
3
2
2
1
4
3
3
4
1
2
4
3
4
1
2
4
2
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
2
4
92
27
A27
3
2
2
1
4
2
3
4
1
2
4
3
4
1
2
3
2
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
3
4
91
28
A28
1
1
2
2
1
2
3
4
1
3
2
4
4
1
1
2
1
1
2
4
4
3
4
3
4
4
2
4
2
3
75
29
A29
4
4
4
2
2
2
3
4
1
4
4
3
4
4
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
2
101
30
A30
4
3
4
2
2
4
4
1
3
3
4
4
2
3
3
4
4
3
2
3
4
4
3
4
4
4
2
3
2
3
95
31
A31
4
4
4
1
2
2
3
2
1
2
4
4
4
4
2
4
1
4
1
3
4
3
4
4
2
4
4
4
2
4
91
32
A32
3
1
4
2
2
1
3
3
4
4
4
2
1
3
2
2
3
4
3
1
3
2
4
2
2
1
1
3
4
2
76
87
20
A20
4
4
2
2
1
4
4
3
1
1
4
4
4
1
2
4
4
3
1
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
2
91
21
A21
2
2
3
1
1
4
3
4
1
2
4
4
4
1
1
4
2
2
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
91
22
A22
3
4
2
1
3
2
4
3
1
4
3
4
3
1
2
2
2
3
1
4
3
3
4
4
3
3
3
1
2
2
80
23
A23
4
4
2
1
3
4
4
4
1
1
1
1
3
3
2
2
3
4
1
1
4
4
3
1
2
1
1
1
3
3
72
24
A24
2
2
3
1
1
4
3
2
1
4
4
3
3
2
1
2
2
2
1
2
2
3
1
2
2
2
2
2
2
2
65
25
A25
2
2
3
1
1
2
3
2
1
4
4
3
3
2
1
2
2
2
1
2
2
3
1
2
2
2
2
2
2
2
63
26
A26
3
2
2
1
4
3
3
4
1
2
4
3
4
1
2
4
2
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
2
4
92
27
A27
3
2
2
1
4
2
3
4
1
2
4
3
4
1
2
3
2
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
3
4
91
28
A28
1
1
2
2
1
2
3
4
1
3
2
4
4
1
1
2
1
1
2
4
4
3
4
3
4
4
2
4
2
3
75
29
A29
4
4
4
2
2
2
3
4
1
4
4
3
4
4
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
2
101
30
A30
4
3
4
2
2
4
4
1
3
3
4
4
2
3
3
4
4
3
2
3
4
4
3
4
4
4
2
3
2
3
95
31
A31
4
4
4
1
2
2
3
2
1
2
4
4
4
4
2
4
1
4
1
3
4
3
4
4
2
4
4
4
2
4
91
32
A32
3
1
4
2
2
1
3
3
4
4
4
2
1
3
2
2
3
4
3
1
3
2
4
2
2
1
1
3
4
2
76
87
Lampiran 3 DATA HASIL SKOR PENELITIAN PENGELOLAAN KELAS No
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20
1 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 2
2 3 4 2 4 3 2 2 1 4 1 2 4 3 2 2 3 3 4 4 2
3 4 3 2 4 3 1 4 1 2 1 4 4 2 2 1 3 2 3 3 2
4 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 4 1 4 3 2
5 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 2 4 2 2 1 3 2 2 3 2
6 4 2 1 3 4 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 3 2 3 4 1
7 4 4 4 4 3 1 2 3 4 1 2 4 2 2 3 4 3 4 3 4
8 4 2 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4 3 4 2 4 2 4 4 4
No Soal 9 10 11 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 2 4 2 2 3 4 1 2 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 1 4 2 3 4 4 4 2 4 4 2 4
12 4 4 2 3 4 2 2 3 1 1 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2
13 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4
15 3 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 14
16 4 3 2 4 4 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 4 3 4 3 2
Jumlah
60 53 44 54 58 41 41 37 50 42 41 56 44 41 39 55 36 55 55 44
Lampiran 3 DATA HASIL SKOR PENELITIAN PENGELOLAAN KELAS No
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 1
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A1
1 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 2 4 4 1 3 2 3 3 4 4 4 4 2 4
2 3 4 2 4 3 2 2 1 4 1 2 4 3 2 2 3 3 4 4 2 4 4 3 2 3 2 2 1 4 4 3 4 3
3 4 3 2 4 3 1 4 1 2 1 4 4 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 4 3 3 4
4 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 4 1 4 3 2 4 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3
5 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 2 4 2 2 1 3 2 2 3 2 4 2 4 1 1 1 1 2 4 4 2 1 4
6 4 2 1 3 4 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 3 2 3 4 1 4 2 2 2 2 2 3 1 3 2 1 2 4
7 4 4 4 4 3 1 2 3 4 1 2 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 3 3 1 3 3 1 3 4
8 4 2 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 2 4 4 3 3 4
88
No Soal 9 10 11 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 2 4 2 2 3 4 1 2 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 1 4 2 3 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 1 3 3 4 4
12 4 4 2 3 4 2 2 3 1 1 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 2 4
13 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4
3 3 2 3 4 4 2 4 4 4 2 4
14 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 4 3 2 4 4 1 4 4 4 1 4
15 3 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 -21 -22 -23 -24 -25 -26 3
16 4 3 2 4 4 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 4
Jumlah
60 53 44 54 58 41 41 37 50 42 41 56 44 41 39 55 36 55 55 44 56 46 42 34 32 44 44 37 56 56 46 39 60
Lampiran 4 TABEL BUTIR ANGKET PENGELOAAN KELAS YANG VALID A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
Soal Butir Angket Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
89
Jumlah ,523(**) ** ,002 32 ,541(**) ,001 32 ,359(*) ,097 32 ,441(*) ,300 32 ,442(*) ,012 32 ,352(*) ,011 32 ,414(*) ,048 32 ,450(**) ,018 32 ,504(**) ,010 32 ,374(*) ,003 32
Valid/invalid Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
,709(**) ,199 32 ,375(*) ,000 32
Valid
Valid
,560(**) ,034 32 ,457(**) ,009 32 ,491(**) ,004 32 ,488(**) ,005 32
Valid
Valid
Valid
Valid
TABEL BUTIR ANGKET PEMBELAJARN EFEKTIF YANG VALID Soal Butir Angket A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
90
Jumlah
,372(*) ,036 32 ,605(**) ,000 32 ,546(**) ,001 32 ,610(**) ,000 32 ,564(**) ,001 32 ,577(**) ,001 32 ,572(**) ,001 32 ,639(**) ,000 32 ,455(**) ,009 32 ,464(**) ,008 32 ,439(*) ,012 32 ,601(**) ,000 32 ,618(**) ,000 31 ,538(**) ,002 32 ,443(*) ,011 32 ,600(**) ,000 32
Valid/invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Lampir Lampiran an 5 UJI COBA INSTRUMEN INSTRUMEN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN EFEKTIF EFEKTIF Nama
: ……………………..
Kelas
: ……………………..
Hari/ Tgl : ……………………..
B. Pemb Pembela elajar jaran an Efe Efekti ktif f Petunjuk
6. Tulislah Tulislah nama nama dan kelasmu kelasmu deng dengan an lengk lengkap! ap! 7. Isilah Isilah angket angket ini dengan dengan sejujursejujur-jujur jujurnya nya sesua sesuaii dengan dengan isi hatimu! hatimu! 8. Jawabanmu Jawabanmu dalam dalam angket angket ini ini tidak akan mempengaruhi mempengaruhi hasil hasil pembelajara pembelajaran n IPS! 9. Beri Berika kanl nlah ah tan tanda da
pada kolom!
10. Periksa kembali kembali jawabanmu sebelum dikumpulkan dikumpulkan kepada kepada peneliti! Keterangan: S
= Selalu
KD
= Kadang-kadang
SR
= Sering
TP
= Tidak Pernah
1. 2. 3. 4.
5. 6.
Guru mata pelajaran IPS mengawasi serta membimbimbing sewaktu siswa belajar. Suasana pembelajaran IPS sangat menyenangkan, karena sarana belajar mencukupi. Guru mata pelajaran IPS menyampaikan pelajaran dengan cara-cara yang lebih menarik. Pembelajaran pada mata pelajaran IPS dengan diskusi dapat memperdalam pengetahuan untuk mengemukakan pendapat. Dengan memalui demontrasi dalam pembelajaran IPS dapat menimbulkan ide-ide baru. Pembelajaran pada mata pelajaran IPS melalui sosiodrama dapat lebih memahami materi yang disampaikan.
91
7. 8. 9. 10.
11.
12. 13. 14. 15.
16. 17. 18. 19. 20.
Guru mata pelajaran IPS mempersiapkan pembelajaran dengan menggunakan media. Pada mata pelajaran IPS pembelajaran berlangsung dengan baik dan aktif. Guru mata pelajaran IPS melibatkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Guu mata pelajaran IPS memberi contoh dalam menyampaikan materi sehingga mudah dipahami siswa. Guru mata pelajaran IPS akan menjelaskan materi berikutnya setelah siswanya sudah paham atas penjelasan tersebut. Guru mata pelajaran IPS memberikan tugas-tugas sesuai materi yang di sajikan. Guru mata pelajaran IPS melaksanakan kegiatan belajar dengan sangat terencana sesuai dengan materi. Guru mata pelajaran IPS melaksanakan pembelajaran dengan waktu yang tepat. Setiap kali Guru mata pelajaran IPS menjelaskan materi, kemudian guru menguji pemahaman pada materi tersebut kepada siswa. Sebelum dan sesudah guru mata pelajaran IPS mengevaluasi materi pembelajaran. Guru mata pelajaran IPS menguasai bahan materi yang akan di sampaikan kepada siswa. Penguasaan bahan pelajaran yang di kuasai guru mata pelajaran IPS sesuai dengan materi yang di ajarkan. Pengetahuan materi yang di ketahui siswa dapat memberikan pengetahuan yang lebih untuk siswa lain. Suatu pengalaman guru mata pelajaran IPS di jadikan bahan pengetahuan untuk siswa.
92
Lampiran 6 DATA SKOR HASIL UJI COBA INSTRUMEN PEM BELAJARAN EFEKTIF Responden No
No Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Jumlah
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
A1
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
75
2
A2
3
4
3
2
4
2
4
2
3
4
3
4
4
4
2
4
3
4
4
3
66
3
A3
2
2
2
2
2
1
4
4
4
3
4
4
2
4
4
2
4
4
3
2
59
4
A4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
2
4
3
4
4
1
4
68
5
A5
4
3
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
71
6
A6
3
2
1
2
4
1
1
2
3
4
4
4
2
4
4
2
4
4
3
3
57
7
A7
4
2
4
2
2
2
2
3
2
3
4
3
2
3
3
2
3
3
3
2
54
8
A8
4
1
1
2
4
1
3
3
4
3
2
2
1
2
4
3
2
3
1
2
48
9
A9
3
4
2
3
4
1
4
4
4
4
4
3
4
4
3
1
4
2
3
3
64
10
A10
4
1
1
2
4
1
1
2
2
4
4
4
4
4
2
1
4
4
3
4
56
11
A11
4
2
4
2
2
2
2
3
2
3
4
3
2
3
3
2
3
3
3
2
54
12
A12
4
4
4
3
4
1
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
2
72
13
A13
3
3
2
4
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
2
56
14
A14
2
2
2
3
2
1
2
4
3
4
3
4
3
4
3
2
2
3
2
4
55
15
A15
4
2
1
2
1
1
3
2
2
3
4
4
3
3
3
3
4
3
2
3
53
16
A16
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
69
17
A17
3
3
2
1
2
2
3
2
1
4
4
1
4
2
3
2
3
2
1
3
48
18
A18
3
4
3
4
2
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
70
19
A19
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
2
4
4
3
4
4
3
3
68
20
A20
2
2
2
2
2
1
4
4
4
3
4
4
2
4
4
2
4
4
3
2
59
21
A21
4
4
2
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
71
22
A22
4
4
3
2
2
2
3
2
4
4
4
4
3
4
4
3
3
2
2
3
62
23
A23
1
3
1
2
4
2
4
2
3
4
2
4
4
2
3
3
3
4
1
3
55
24
A24
3
2
2
2
1
2
2
3
2
4
3
3
2
2
4
2
2
3
2
2
48
25
A25
2
3
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
2
44
26
A26
3
2
2
2
1
2
3
2
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
2
2
59
27
A27
3
2
2
2
1
3
3
2
4
4
4
4
4
2
3
2
4
4
3
3
59
28
A28
4
1
2
3
2
1
1
2
2
3
4
4
4
4
3
2
2
1
4
2
51
29
A29
4
4
2
2
4
3
3
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
70
30
A30
4
4
4
3
4
2
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
71
31
A31
4
3
3
2
2
1
1
3
4
3
2
2
3
4
3
3
4
4
2
3
56
32
A32
4
3
3
1
2
3
3
4
4
4
1
1
3
2
2
2
1
3
2
48
96
93
Lampiran 7 DATA HASIL UJI COBA INTSRUMEN PEMBELAJARAN EFEKTIF No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Responden
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32
No Soal 1 2 3 4 3 4 3 4 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 2 1 4 2 4 4 1 1 3 4 2 4 1 1 4 2 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 4 2 1 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 2 4 4 3 1 3 1 3 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 3
4 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 4 1 4 3 2 4 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3
5 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 2 4 2 2 1 3 2 2 3 2 4 2 4 1 1 1 1 2 4 4 2 1
6 4 2 1 3 4 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 3 2 3 4 1 4 2 2 2 2 2 3 1 3 2 1 2
7 4 4 4 4 3 1 2 3 4 1 2 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 3 3 1 3 3 1 3
94
8 4 2 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 2 4 4 3 3
9 3 3 4 4 3 3 2 4 4 2 2 4 3 3 2 4 1 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 2 4 3 4 4
13 4 4 2 4 4 2 2 1 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 1
14 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 2 3 4 3
16 4 4 2 3 4 2 2 3 1 1 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 2
17 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4
3 3 2 3 4 4 2 4 4 4 2
18 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 4 3 2 4 4 1 4 4 4 1
19 3 4 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 2 1 2 2 2 3 4 4 4 2 3
20 4 3 2 4 4 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2
Jumlah 75 66 59 68 71 57 54 48 64 56 54 72 56 55 53 69 48 70 68 59 71 62 55 48 44 59 59 51 70 71 56 50
Lampiran 8 TABEL BUTIR ANGKET PEMBELAJARN EFEKTIF YANG VALID Soal Butir Angket
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Jumlah
Valid/invalid
,372(*) ,036 32 ,605(**) ,000 32
Valid
,546(**) ,001 32 ,610(**) ,000 32
Valid
,564(**) ,001
Valid
Valid
Valid
32 ,577(**)
Valid
,001 32 ,572(**) ,001
Valid
32 ,639(**) ,000 32
Valid
,455(**)
Valid
,009 32 ,464(**) ,008
Valid
32 ,439(*)
Valid
,012 32 ,601(**) ,000
Valid
32 ,618(**) ,000 31 ,538(**) ,002 32 ,443(*) ,011 32 ,600(**) ,000 32
95
Valid
Valid
Valid
Valid
Lampiran 9
TABEL TABLE FOR DETERMINING NEEDED SIZE S OF A RANDOMLY CLOSEN SAMPLE FROM A GEVEN FINITE POPULATION OF N CASES SUCH THAT SAMPEL PROPORTION WILL BE WITHIN + 0,5 OF THE POPULATION PROPROTION P WITH A 95 PERCENT LEVEL OF CONFIDENCE N 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
S 10 14 19 24 28 32 36 40 44 48 52 55 59 63 66 70 73 76 80 86 93 97 103 108 113 118 123 127 132 136
N 220 230 240 250 260 270 280 290 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1100
S 140 144 148 152 155 159 162 165 169 175 181 186 191 196 201 205 210 214 217 226 234 242 248 254 260 265 269 274 278 285
96
N 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3500 4000 4500 5000 6000 7000 8000 9000 10000 15000 20000 30000 40000 50000 75000 100000
S 291 297 302 305 310 313 317 320 322 327 331 335 338 341 346 351 354 357 361 364 367 368 370 375 377 379 380 381 382 384