Referat Anemia Defisiensi Besi Pada Anak Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ciawi Periode 8 Januari - 17 Maret 2018 Celine (FK UNTAR-406162058)Full description
osceFull description
Referat Anemia Defisiensi Besi Pada Anak Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ciawi Periode 8 Januari - 17 Maret 2018 Celine (FK UNTAR-406162058)
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya besi yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin.
Banyak ditemukan di negara berkembang
Berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak
DEFINISI Anemia defisiensi besi : Anemia yang secara primer disebabkan oleh kekurangan zat besi dengan gambaran darah yang beralih secara progresif dari normositer normokrom menjadi mikrositik hipokrom dan memberi respon terhadap pengobatan dengan senyawa besi (WHO).
EPIDEMIOLOGI
Dari hasil SKRT tahun 1992 prevalensi ADB pada anak balita di indonesia adalah 55,5%.
Pada tahun 2002 prevalensi anemia pada usia 4-5 bulan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur menunjukkan bahwa 37% bayi memiliki kadar Hb di bawah 10gr/dl sedangkan untuk kadar Hb di bawah 11gr/dl mencapai angka 71%.
Selain itu data menunjukkan bahwa bayi dari ibu anemia dengan berat bayi normal memiliki kecendrungan hampir 2 kali lipat menjadi anemia dibandingkan bayi dengan berat lahir normal dari ibu yang tidak menderita anemia.
ETIOLOGI Penyebab utama anemia defisiensi pada anak di negara berkembang adalah : 1. diet makanan tidak adekuat 2. infestasi cacing 3. obat-obatan yang mengganggu agregasi 4. keadaan yang mengganggu absorbsi 5. pertumbuhan yang sangat cepat
PATOFISIOLOGI
Anemia Defisiensi Besi
- Tahap pertama : iron depletion atau storage irondeficiency - Tahap kedua : deficienterythropoietin atau iron limited erythropoiesis - Tahap ketiga : iron deficiency anemia
MANIFESTASI KLINIS
Pucat
Iritabel dan anoreksia
Takikardi
Perubahan sejumlah epitel
Intoleransi terhadap latihan
Termogenesis yang tidak normal
Daya tahan tubuh terhadap infeksi menurun
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan darah rutin seperti - Hb, PCV, leukosit, trombosit - pemeriksaan indeks eritrosit,retikulosit, - morfologi darah tepi (mikrositik hipokrom) - pemeriksaan status besi (Fe serum,Total iron binding capacity (TIBC),saturasi transferin, FEP, feritin), dan apus sumsum tulang.
DIAGNOSIS Kriteria diagnosis ADB menurut WHO: 1. Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia. 2. Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata <31% (N : 32-35%) 3. Kadar Fe serum <50 ug/dl (Normal : 80 180 ug/dl) 4. Saturasi transferin (ST) <15% (N : 20
50%)
Lanzkowsky menyimpulkan ADB dapat diketahui melalui:
Pemeriksaan apus darah tepi hipokrom mikrositer yang dikonfirmasi dengan kadar MCV,MCH, dan MCHC yang menurun.
FEP meningkat
Feritin serum menurun
Fe serum menurun, TIBC meningkat,ST <16%
Respon terhadap pemberian preparat besi - Retikulositosis mencapai puncak pada hari ke 5-10 setelah pemberian preparat besi. - Kadar Hemoglobin meningkat rata-rata 0,25-0,4 gr/dl perhari atau MCV meningkat 1% perhari
Sum-sum tulang - Tertundanya maturasi sitoplasma - Pada pewarnaan sum-sum tulang tidak ditemukan besi atau besi berkurang
DIAGNOSIS BANDING
Talasemia minor
Anemia karena penyakit kronis.
Lead poisoning/ keracunan timbal
Anemia sideroblastik.
PENATALAKSANAAN
Pemberian preparat besi
Pemberian preparat besi peroral, dosis besi yang dipakai 4-6 mg besi/ kgBB/hari Obat diberikan dalam 2-3 dosis sehari. Preparat terapi besi per oral :
- Fe sulfat (20 % Fe)
- Fe fumarat (33 % Fe)
- Fe succinate (12 % Fe)
- Fe gluconate (12 % Fe)
Pember ian pr epar at besi par enter al
Pemberian besi secara intramuskular Preparat yang sering dipakai adalah dekstran besi. Larutan ini mengandung 50 mg besi/ml. Dosis dihitung berdasarkan: Dosis besi (mg) = BB(kg) x kadar Hb yang diinginkan (g/dl) x 2,5
Tr ansf usi dar ah
Transfusi darah jarang diperlukan. Transfusi darah hanya diberikan pada keadaan anemia yang sangat berat dengan kadar Hb < 4 g/dl hanya diberi PRC dengan dosis 2-3 ml/kgBB
PROGNOSIS Prognosis baik bila penyebab anemianya
hanya karena kekurangan besi saja dan diketahui penyebabnya serta kemudian dilakukan penanganan yang adekuat
PENCEGAHAN Makanan
Pemberian ASI minimal 6 bulan.
Hindari minum susu sapi yang berlebih.
Tambahan makanan/bahan yang meningkatkan absorpsi besi (buah-buahan, daging, unggas)
Pemberian Fe dalam makanan (iron Fortified Infant Cereal)
Suplementasi besi - kebutuhan perhari untuk bayi hingga 1 tahun 2 mg Fe/kgBB. - bayi prematur membutuhkan Fe dua kali lebih banyak (4mg Fe/kgBB) - suplementasi besi juga dibutuhkan pada bayi yang minum ASI lebih dari 6 bulan.
- Pemerintah memberikan suplementasi zat besi sebanyak 60 mg besi/minggu selama 16 minggu dalam setahun kepada anak sekolah, buruh pabrik dan ibu-ibu hamil. - Penyuluhan perbaikan gizi terutama mengenai pentingnya makanan mengandung zat besi untuk pertumbuhan dan peningkatan prestasi belajar pada anak
KESIMPULAN
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya besi yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin.
Anemia defisiensi besi pada anak akan memberikan dampak yang negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
Penyebab utama anemia defisiensi besi adalah konsumsi zat besi yang tidak cukup dan absorbsi zat besi selain itu infestasi cacing tambang memperberat keadaan anemia
Pencegahan dapat dilakukan melalui asupan makanan dan suplementasi zat besi.