Zat besi diperlukan untuk hemopoesis (pembentukan darah) dan juga diperlukan oleh berbagai enzim sebagai faktor penggiat. Zat besi yang terdapat dalam enzim juga diperlukan untuk mengangkut elektro (sitokrom), untuk mengaktifkan oksigen (oksidase dan oksigenase). Defisiensi Defisiensi zat besi tidak menunjukkan menunjukkan gejala yang khas (asymptom (asymptomatik) atik) sehingga anemia pada balita sukar untuk dideteksi1. Tanda-tanda dari anemia gizi dimulai dengan menipisnya simpanan zat besi (feritin) dan bertambahnya absorbsi zat besi yang digambarkan dengan meningkatnya kapasitas pengikatan besi. ada tahap yang lebih lanjut berupa habisnya simpanan zat besi, berkurangnya kejenuhan transferin transferin,, berkurangnya berkurangnya jumlah protoporpir protoporpirin in yang diubah menjadi heme, dan akan diikuti diikuti dengan menurunnya kadar feritin serum1. !ila bukan karena perdarahan, nemia defisiensi defisiensi bes adalah hasil akhir akhir dari keseimbangan besi negatif dalam "aktu yang lama. !ila total besi tubuh turun, terjadi beberapa kejadian yang mengikutiny mengikutinya. a. ertama, ertama, simpanan simpanan besi pada hepatosit hepatosit dan makrofag makrofag pada hati, limpa dan sumsum tulang berkurang. #etelah simpanan besi habis, besi plasma menurun sehingga suplai besi pada sumsum sumsum tulang untuk pembentukan hemoglobin menjadi tidak adekuat. #ebagai akibatnya jumlah eritrosit protoporfirin bebas meningkat. Terjadilah Terjadilah produksi eritrosit yang mikrositik dan nilai hemoglobin turun$ erjalanan defisiensi besi ini melalui tiga tahapan. ada tahap a"al simpanan besi berkurang, tetapi belum mengurangi besi serum. Tahap Tahap ini diketahui dengan adanya nilai feritin yang rendah. Tahap Tahap kedua jika simpanan besi sudah habis tetapi nilai n ilai hemoglobin masih dalam batas normal. Terjadi Terjadi penurunan saturasi transferin, peningkatan total iron bindind %apa%ity (T&!') dan peningkatan protoporfirin eritrosit bebas. ilai mean %orpus%ular olume (*'+) masih dalam batas normal, tetapi pada apus darah tepi sudah mulaiterlihat adanya selsel yang mikrositi mikrositik. k. !anyak pasien yang mulai mengeluh mengeluh %epat lelah "alaupun "alaupun mereka mereka belum menderita anemia. ada tahap ketiga nilai defisiensi besi$.
hemoglobin
turun
dan terjadilah anemia
Patofisiologi Defisiensi Besi pada Ibu Hamil
Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut idremia atau iperolemia. kan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengen%eran darah. erbandingan tersebut adalah sebagai berikut plasma /0, sel darah 12 dan haemoglobin 13 !ertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan men%apai pun%aknya dalam kehamilan antara /$ dan /4 minggu. #e%ara fisiologis, pengen%eran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan/. erubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara. +olume plasma meningkat 56-46 dimulai pada trimester ke && kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 3 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal / bulan setelah partus. nemia defisiensi besi dapat berakibat fatal bagi ibu hamil karena ibu hamil memerlukan banyak tenaga untuk melahirkan. #etelah itu, pada saat melahirkan biasanya darah keluar dalam jumlah banyak sehingga kondisi anemia akan memperburuk keadaan ibu hamil. 7ekurangan darah dan perdarahan akut merupakan penyebab utama kematian ibu hamil saat melahirkan/. Sumber :