Analisis terjadinya perkaratan pada paku
Karya tulis ilmiah
Nama: Muhammad Ryan Maulana Kelas: 7-5 Tanggal Analisi: 10 Maret 2012 Tanggal selesai: selesai: 28 Maret 2012 Pel: IPA Analisis: perkaratan paku
Kata pengantar: Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang atas rahmat nya maka dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “ Analisis terjadinya perkaratan pada paku “. Penulisan karya tulis ilmiah adalah merupakan salah satu tugas mata pelajaran ilmu pengetahuan alam ( IPA) dalam penulisan karya tulis lmiah ini penulisan merasa masih banyak kekurangan – kekurangan baik itu pada teknis penulsan maupun materi , mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat di butuhkan demi penyempurnaan pembuatan karya tulis ilmiah
Daftar isi:
Judul Kata pengantar Daftar isi
-
Ringkasan isi Isi Tujuan penelitian Manfaat penelitian Kesimpulan Saran
Ringkasan isi:
Dalam Analisis ini menggunakan : - 5 botol = 1. Botol yang tidak di tutup dan tidak diberi air -5 paku
2.botol yg ditutup dan tidak diberi air
- air
3.botol ditutup dan diberi air setengah 4.botol tidak tertutup dan air setengah 5.botol tertutup dan air penuh
1. Botol tidak tertutup dan tak ada air = tidak berkarat hanya terjadi sedikit saja karna tidak ada airnya , terjadi perkaratan yang sedikt karena ada udara yang masuk dan suhu yang ada di dalam maupun di luar botol 2. Botol tertutup dan tak ada air= hanya lebih berkarat dari botol tidak tertutup dan tak ada air karena botolnya tertutup. Karena botol nya tertutup terjadi penguapan\ pelembapan yang terjadi oleh suhu dan ada titkan air di sekitar dalam botol 3. Botol tertutup dan air setengah = berkarat hanya saja lebih berkarat tidak tertutup dan air setengah karena terjadi pengoksidasi tidak terlalu banyak karena botol tertutup yg memungkinkan udara tidak terlau banyak karna botol tertutup yang memungkinkan udara tidak bias masuk. 4. Botol tidak tertutup dan air setengah= paku ini sangat berkarat dari yg lain karena tidak tertutup dan air setengah maka udara akan masuk terus menerus dan di situ terjadi pengoksidasi yaitu proses terjadinya udara yang larut dalam air yang bias membuat karat benda di dalam air. 5. Botol tertutup dan air penuh= tidak terlalu berkarat dari botol tertutup dan air setengah, karena botolnya tertutup dan air penuh yang memungkinkan tidak terjadi pengoksidasi tapi paku berkarat karena terendam air terus menerus.
Isi: merupakan hasil korosi, yaitu oksidasi suatu logam. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe 2O3.xH2O. Korosi atau proses pengaratan merupakan proses elektro kimia. Pada proses pengaratan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Karat
adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Korosi
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe 2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l) atau O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida). Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektrode lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.
1. Botol tidak tertutup dan tak ada air: Pada hari pertama= paku tidak terlhat karat hanya masih memperlihatkan paku yang semula yaitu paku yang masih baru. Pada hari kedua= tidak terlalu kelihatan karat yang terjadi pada paku itu. Pada hari ketiga= terlihat titik karat yg terjadi dipaku tersebut tapi tidak terlalu kelihatan. Pada hari keempat= terlihat sama seperti hari ketiga. Pada hari kelima= terlihat sedikit goresan karat tapi tidak terlalu banyak. Pada hari keenam= terlihat sama seperti hari ke lima tap sedikit mengalami perubahan. Pada hari ketujuh= terlihat paku mulai sedikit mengalami parubahan warna. Pada hari kedelapan= terlihat mengalami perubahan demi perubahan. Pada hari kesembilan= Pada hari kesepuluh = hari demi hari paku terlihat berkarat tapi hari demi hari Pada hari kesebelas= berkaratnya tidak terlalu terlihat Pada hari kedua belas= Pada hari ketiga belas= sampai pada akhirnya hanya terjadi sedikit perkaratan. Pada hari keempat belas= Pada hari kelima belas= Pada hari keenam belas= Pada hari ketujuh belas= Pada hari kedelapan belas=
Hanya terjadi sedikit perkaratan saja perkaratan karena tidak ditutup dan tidak ada airnya, terjadi perkaratan yang sedikit karena ada udara yang masuk dan suhu yang ada di dalam botol yang terus mengenai pakunya dan tidak berkarat banyak karena tidak terjadi proses pengoksidasi yaitu proses terjadinya udara yang terlarut dalam air. Mungkin terjadi perkaratan yang sedikit tidak oleh udara saja mungkin dari suhu juga yang panas maupun dingin,diluar botol maupun didalam botol.
2. Botol tertutup dan tak ada air = Pada hari pertama = tidak terlihat karat pada paku yang ada dalam botol ini. Pada hari kedua = terlihat bintik – bintik karat yang terjadi oleh udara maupun suhu yang tinggi dan rendah. Pada hari ketiga = terlihat seperti go resan karat yang terjadi pada paku tapi nya sedikit. Pada hari keempat = terlihat sama seperti hari ketiga Pada hari kelima s,d hari kedelapan belas= terlihat berkarat dari sedikit sampai karatnya lebih berkarat dari botol 1.
Tujuan penelitian =
Agar mengetahui berkaratnya dari mana karena apa dan berapa lama terjadi perkaratan pada benda logam, besi dll termasuk paku dan menambah wawasan tentang ipa yaitu perkaratan.
Manfaat penelitian = Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perkaratan dan bias melakukan pencegahan, penyuluhan,pelanjutan tentang perkaratan di benda apapun yang contoh nya = paku , pagar rumah dll.
Kesimpulan dan saran=
Kesimpulan = perkaratan itu bias terjadi oleh Apapun yang cont = air , udara, suhu dll
Saran= pergunakanlah karya tulis ilmiah ini dengah baikagar bias di pergunakan dengan baik , dan menambah wawasan.