ANALISIS KANDUNGAN LOGAM KADMIUM DAN TIMBAL PADA IKAN MAS DAN IKAN MUJAIR DI WADUK JATILUHUR
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh : ARIEF RAHMAN HAKIM (12210010) ARIS BRATA BRATA YUDHA (12210011) (1221 0011) DERY SUSANTO (12210012) DON DONI IND INDRO PRA PRATAMA (122 (12210 1001 01 ) TRISNA RAMADHAN (122100!!)
PROGRAM STRATA 1 PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN KIMIA SEKOLAH TINGGI MIPA BOGOR BOGOR 2010 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM KADMIUM DAN TIMBAL PADA IKAN MAS DAN IKAN MUJAIR DI WADUK JATILUHUR
PROPOSAL PENELITIAN
D"#$%& $'&$ Mee'$h" S%l%h S%&$ S*%+%& Me'e,$h U-"%' Ah"+ .%' Me'.%,%&%' Gel%+ S%+-%'% S%"'/ ,%.% P++% S&+%&% 1 J$+$/%' K""% P++% S&$." K""% Sel%h T"'" M",% B+
Oleh : ARIEF RAHMAN HAKIM (12210010) ARIS BRATA BRATA YUDHA (12210011) (1221 0011) DERY SUSANTO (12210012) DON DONI IND INDRO PRA PRATAMA (122 (12210 1001 01 ) TRISNA RAMADHAN (122100!!)
PROGRAM STRATA 1 PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN KIMIA SEKOLAH TINGGI MIPA BOGOR BOGOR 2010 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM KADMIUM DAN TIMBAL PADA IKAN MAS DAN IKAN MUJAIR DI WADUK JATILUHUR
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh : ARIEF RAHMAN HAKIM (12210010) ARIS BRATA BRATA YUDHA (12210011) (1221 0011)
D"#$%& $'&$ Mee'$h" S%l%h S%&$ S*%+%& Me'e,$h U-"%' Ah"+ .%' Me'.%,%&%' Gel%+ S%+-%'% S%"'/ ,%.% P++% S&+%&% 1 J$+$/%' K""% P++% S&$." K""% Sel%h T"'" M",% B+
Oleh : ARIEF RAHMAN HAKIM (12210010) ARIS BRATA BRATA YUDHA (12210011) (1221 0011) DERY SUSANTO (12210012) DON DONI IND INDRO PRA PRATAMA (122 (12210 1001 01 ) TRISNA RAMADHAN (122100!!)
PROGRAM STRATA 1 PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN KIMIA SEKOLAH TINGGI MIPA BOGOR BOGOR 2010 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM KADMIUM DAN TIMBAL PADA IKAN MAS DAN IKAN MUJAIR DI WADUK JATILUHUR
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh : ARIEF RAHMAN HAKIM (12210010) ARIS BRATA BRATA YUDHA (12210011) (1221 0011)
DERY SUSANTO DON DONI IND INDRO PRA PRATAMA TRISNA RAMADHAN
(12210012) (122 (12210 1001 01 ) (122100!!)
Disetujui oleh : Tim Pembimbing Sekolah Tinggi MIPA Bogor
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup
Drs. di Sutadi Tanggal :
Dr. Adi Santoso! M.Si. Tanggal :
Disahkan oleh : "etua Sekolah Tinggi MIPA Bogor
Pro#. Dr. $ahja %ugraha Tanggal :
KATA PENGANTAR
Puji dan s&ukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S'T! &ang telah melimpahkan rahmat dan karunia(%&a sehingga penulis dapat men&elesaikan proposal penelitian ini. Adapun judul proposal penelitian ini adalah )A'%l"/"/ K%'.$'%' L% K%."$ .%' T"#%l ,%.% I%' M%/ .%' I%' M$-%"+ ." W%.$ J%&"l$h$+*. Proposal penelitian ini dibuat untuk memenuhi salah satu
s&arat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Sekolah Tinggi MIPA Bogor $urusan "imia Program Studi "imia.
Pada kesempatan ini penulis men&aikan terima kasih kepada semua pihak &ang telah membantu sehingga dapat tersusunn&a proposal penelitian ini. +,apan terima kasih penulis sampaikan terutama kepada :
-. Bapak Pro#. Dr. $ahja %ugraha! "etua Sekolah Tinggi MIPA Bogor. . "epala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Institiut Pertanian Bogor &ang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan
/. 0. 1. 2. 5.
penelitian Drs. di Sutadi! Pembimbing Sekolah Tinggi MIPA Bogor. Seluruh sta# Sekolah Tinggi MIPA Bogor. Seluruh sta# Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Institut Pertanian Bogor. 3rang tua penulis &ang selalu memberikan moti4asi dan semangat. Seluruh pihak lain &ang mendukung terlaksanan&a proposal penelitian ini.
Penulis men&adari bah6a dalam penulisan proposal penelitian ini masih ban&ak kekurangan! untuk itu saran dan kritik &ang membangun sangat penulis
harapkan. Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat berman#aat bagi penulis maupun rekan(rekan lainn&a.
Bogor! $uni 7-1
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................ i DAFTAR ISI .............................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. 4 BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... -.-. -./ -.0 -.1 -.2 -.5
Latar Belakang ................................................................ Indenti#ikasi Masalah ...................................................... Tujuan Penelitian ............................................................ Man#aat Penelitian .......................................................... Hipotesis ......................................................................... Metode Penelitian ........................................................... Tempat dan 'aktu Penelitan ..........................................
/ / / / 0
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 1
.-
Ikan Mas .......................................................................... 1
.
Ikan Mujair ..................................................................... 2
./
Logam Berat ................................................................... -./.- 8admium .............................................................. -./. Timbal .................................................................. -/
.0 Spektro#otometer Serapan Atom 9SSA ........................... -1 .0.- Prinsip .................................................................. -1 .0. Instrumentasi SSA ............................................... -5 BAB III BAHAN DAN METODE .......................................................... -
/.-
Bahan .............................................................................. /.-.- Bahan Penelitian .................................................... /.-. Bahan "imia .......................................................... -
/.
Alat ................................................................................. -
/./
Metode Penelitian ........................................................... /./.- Preparasi 8ontoh .................................................. /./. Analisis Logam 8admium dan Timbal ................ /./..- Pembuatan "ur4a "alibrasi ................... /./.. Pengukuran ........................................... /
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 0
DAFTAR GAMBAR %3. -. . /. 0. 1.
Halaman Ikan mas .......................................................................................... Ikan mujair ...................................................................................... "admium ......................................................................................... Timbal ............................................................................................. Instrumentasi SSA ...........................................................................
1 2 --/ -5
BAB I
PENDAHULUAN
1!1
L%&%+ Bel%%' Perkembangan manusia semakin hari semakin pesat. Di samping dampak
positi# dari perkembangan ini terdapat juga dampak negati#. Salah satu dampak negati# adalah adan&a pen,emaran pada lingkungan. Pen,emaran ini dapat terjadi pada tanah! air! dan udara. Salah satu ,ontoh terjadin&a pen,emaran ini adalah &ang terjadi pada sungai 8itarum. Sungai 8itarum merupakan sungai &ang paling ter,emar di bumi. Daerah aliran sungai 9DAS 8itarum merupakan DAS utama &ang sangat penting di $a6a Barat! karena merupakan pen&angga ibukota $akarta. Sungai 8itarum diman#aatkan oleh / 9tiga 6aduk besar &aitu 6aduk Saguling dibangun tahun -;<2 dengan kapasitas ;< juta m /! 6aduk 8irata dibangun tahun -;<< dengan kapasitas .-21 juta m /! dan 6aduk $atiluhur dibangun tahun -;2/ dengan kapasitas /.777 juta m /. 'aduk $atiluhur ini merupakan bendungan terbesar di Indonesia! oleh pemerintah Indonesia dinamakan 6aduk Ir. H. $uanda! dengan luas <./77 ha. 'aduk ini memiliki #ungsi serbaguna &aitu sebagai tempat menampung air untuk irigasi! sebagai pembangkit listrik! sumber air baku PAM! tempat rekreasi air! dan tempat budida&a ikan air ta6ar pada jaring apung. 'aduk $atiluhur merupakan tempat utama dalam budida&a ikan air ta6ar seperti ikan mas! ikan mujair! dan ikan nila. 'aduk $atiluhur merupakan 6aduk &ang berada paling hilir dari serangkaian 6aduk di aliran sungai
8itarum sehingga ,emaran &ang berasal dari 6aduk 8irata dan Saguling serta air &ang berasal dari bagian hulu dapat terba6a masuk ke 6aduk ini. Selain itu karena letak 6aduk $atiluhur di hilir maka ,emaran limbah dari industri &ang berada di sepandang DAS sungai 8itarum akan terakumulasi di 6aduk $atiluhur. "eban&akan limbah &ang dibuang mengandung logam berat sehingga mengkontaminasi ikan(ikan &ang ada di 6aduk $atiluhur. 3leh karena itu perlu dilakukan penelitian &ang serius untuk mengetahui seberapa besar kadar logam berat &ang men,emari ikan(ikan seperti ikan mas dan ikan mujair &ang menjadi bahan makanan mas&arakat.
1!2
I.e'&""%/" M%/%l%h
Logam berat merupakan ,emaran &ang berbaha&a bagi lingkungan dan berbagai he6an di dalamn&a. Selain itu! kesehatan manusia juga akan teran,am jika mengkonsumsi bahan makanan &ang berasal dari he6an &ang ter,emar logam berat. Logam berat &ang ban&ak men,emari meliputi logam kadmium 98d dan timbal 9Pb! &ang ban&ak berasal dari industri tekstil! kertas! pupuk! dan pestisida. Mengingat pen,emaran ini akan terus terakumulasi jumlahn&a maka perlu dilakukan analisis kandungan logam berat terhadap ikan &ang dibudida&akan di 6aduk $atiluhur.
1! T$-$%' Pe'el"&"%' Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tingkat pen,emaran logam berat
&ang terdapat di 6aduk $atiluhur! di mana 6aduk tersebut merupakan tempat budida&a ikan mas dan mujair &ang ban&ak dikonsumsi oleh mas&arakat $a6a Barat.
1!3
M%'%%& Pe'el"&"%'
Man#aat &ang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk memberikan in#ormasi &ang jelas mengenai kualitas air 6aduk beserta ikan(ikan &ang hidup di dalamn&a. Selain itu dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat tentang keadaan lingkungan di 6aduk $atiluhur.
1!4
H",&e/"/
'aduk $atiluhur merupakan 6aduk &ang terletak di hilir sungai 8itarum! di mana di sepanjang aliran terdapat industri. Industri tersebut diduga membuang limbah ke aliran sungai! limbah &ang dibuang mengandung logam berat &ang mampu men,emari air sungai dan 6aduk. Selain itu logam berat juga dihasilkan oleh pestisida! pelapukan batuan &ang berada di tanah! akibat proses pertambangan! limbah barang(barang elektronik! batu baterai! aki! kabel! dan pipa. 1!5 Me&.e Pe'el"&"%' Penelitian ini terdiri dari pengambilan ,ontoh! preparasi ,ontoh! dan pengujian atau pengukuran. Pengambilan ,ontoh meliputi teknik pemilihan ,ontoh &ang representati# dan pemilihan lokasi pengambilan ,ontoh. +ntuk tahap preparasi ada 0 tahap! &aitu tahap pembersihan ,ontoh! tahap penghalusan! tahap penimbangan! dan tahap destruksi. Sedangkan tahap pengujian &aitu pengukuran kadar logam menggunakan Spektro#otometer Serapan Atom 9SSA. 1!6 Te,%& .%' W%&$ Per,obaan dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Institut Pertanian Bogor di Dramaga! Bogor. Per,obaan dilaksanakan dari bulan April sampai $uni 7-1.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2!1 I%' M%/
I%' %/ atau I%' %+,e+ 9Cyprinus carpio adalah ikan air ta6ar
&ang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di
Indonesia! ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun -;7(an. Ikan mas &ang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas &ang diba6a dari 8ina! ropa! Tai6an dan $epang. Selain itu =ikan mas punten= dan =ikan mas majala&a= merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat -7 ikan mas &ang dapat diidenti#ikasi berdasarkan karakteristik mor#ologisn&a. Adapun ikan mas ditunjukan pada >ambar - 9666.ban&udadi.,om! 7-1.
>ambar -. Ikan Mas 9666.ban&udadi.,om! 7-1.
Ikan mas men&ukai tempat hidup 9habitat di perairan ta6ar &ang airn&a tidak terlalu dalam dan alirann&a tidak terlalu deras! seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian -17?277 meter di atas permukaan air laut 9dpl dan pada suhu 1(/7@8. Meskipun tergolong ikan air ta6ar! ikan mas kadang(kadang ditemukan di perairan pa&au atau muara sungai &ang ber salinitas 9kadar garam 1(/7. Ikan mas tergolong jenis omni4ora! &akni ikan &ang dapat memangsa berbagai jenis makanan! baik &ang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. %amun! makanan utaman&a adalah tumbuhan dan binatang &ang terdapat di dasar dan tepi perairan 9666.ban&udadi.,om! 7-1.
2!2 I%' M$-%"+
Ikan mujair merupakan ikan konsumsi air ta6ar. Bentuk badann&a pipih dengan 6arna abu(abu! ,okelat! atau hitam. Ikan mujair berasal dari perairan A#rika dan untuk pertama kalin&a di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai Serang! pantai selatan Blitar $a6a Timur pada tahun -;/;. Ikan mujair memiliki toleransi &ang tinggi terhadap kadar garam atau salinitas air. Pertumbuhan&a
,epat! tapi setelah de6asa! per,epatan
pertumbuhann&a menurun. Panjang total maksimum &ang dapat di,apai ikan mujair adalah 07 ,m. Adapun ikan mujair ditunjukan pada >ambar 9666.ban&udadi.,om! 7-1.
>ambar . Ikan Mujair 9666.ban&udadi.,om! 7-1.
Ikan mujair merupakan ikan introduksi &ang sudah dikenal luas di Indonesia. Ikan mujair juga mudah berkembang biak! pertumbuhan&a ,epat! dan makanann&a berupa plankton atau alga! mudah berkembang di kolam maupun di sungai. Selain itu! ikan mujair dapat beradaptasi pada lingkungan dengan kualitas air &ang relati# jelek dan pH &ang asam. Ikan mujair terdiri dari ikan mujair &ang ber6arna merah 9hibrida! ikan mujair &ang albino! dan ikan mujair &ang ber6arna hitam 9666.ban&udadi.,om! 7-1.
2! L% Be+%&
Logam adalah unsur &ang dapat diperoleh dari lautan! erosi batuan tambang dan 4ulkanisme. Proses alam seperti perubahan siklus alami mengakibatkan batuanbatuan dan gunung berapi memberikan kontribusi &ang sangat besar ke lingkungan. Selain itu masukn&a logam berat juga berasal dari akti4itas manusia! seperti pertambangan min&ak! emas dan batu bara! pembangkit tenaga listrik! pestisida! keramik! peleburan logam dan pabrikpabrik pupuk serta kegiatan industri lainn&a 9Plaar! 77<.
Logam berat adalah unsur &ang memiliki berat lebih besar dari 0 atau 1 dengan jumlah atom (/0 dan 07(1! serta unsur lantanida dan aklinida! serta memiliki pengaruh spesi#ik biokimia6i di dalam he6an dan tumbuhan. Terdapat <7 jenis dari -7; unsur kimia di muka bumi ini &ang telah teridenti#ikasi sebagai jenis logam berat. Beberapa logam berat &ang berbaha&a dan sering men,emari lingkungan terutama adalah merkuri 9Hg! timbal 9Pb! arsenik 9As! kadmium 98d! khromium 98r! dan nikel 9%i. Di alam logam sangat jarang ditemukan dalam elemen tunggal! biasan&a dalam bentuk persen&a6aan dengan unsur lain 9Plaar! 77<. Menurut Palar 977< logam dalam perairan memiliki si#at sebagai berikut :
-. Memiliki kemampuan &ang baik dalam penghantar listrik 9konduktor
. Memiliki kemampuan &ang baik dalam penghantar panas
/. Memiliki rapatan &ang tinggi
0. Dapat membentuk alloy dengan baik
1. Logam padat dapat ditempa dan dibentuk
Logam berat seperti kadmium 98d! timbal 9Pb! dan merkuri 9Hg memiliki a#initas &ang tinggi terhadap unsur S 9belerang men&ebabkan logam ini men&erang ikatan belerang dalam enCim! sehingga enCim bersangkutan menjadi tidak akti#. Selain sul#ur logam berat juga dapat bereaksi terhadap gugus karboksilat 9833H dan amina 9%H. "admium! timbal! dan tembaga terikat pada selsel membran &ang menghambat proses trans#ormasi melalui dinding sel. Logam berat juga mengendapkan sen&a6a #os#at biologis atau mengkatalis penguraiann&a. Logam berat juga mengendapkan sen&a6a #os#at biologis atau mengkatalis penguraiann&a. Logam berat memiliki tingkat atau da&a ra,un &ang berbeda bergantung pada jenis! si#at kimia dan #isik logam berat.
Darmono 977- mengurutkan berdasarkan si#at kimia dan #isikan&a! maka tingkat atau da&a ra,un logam berat terhadap he6an air dapat diurutkan 9dari tinggi ke rendah sebagai berikut : merkuri 9Hg! kadmium 98d! seng 9n! timah hitam 9Pb! krom 98r! nikel 9%i! dan kobalt 98o. sedangkan menurut Darmono 9-;;1 da#tar urutan toksisitas logam paling tinggi ke paling rendah terhadap manusia &ang mengkomsumsi ikan adalah sebagai berikut Hg E F 8d E FAg E F %i E F Pb E F As E F 8r E F Sn E F n E. Adan&a logam berat di perairan memiliki dampak &ang berbaha&a baik se,ara langsung terhadap kehidupan organisme maupun e#ekn&a se,ara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Hal ini berkaitan dengan si#atsi#at logam berat 9Darmono! 77- &aitu :
-. Sulit didegradasi! sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan keberadaann&a se,ara alami sulit terurai 9dihilangkan . Dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang dan ikan! dan akan membaha&akan kesehatan manusia &ang mengkonsumsi organisme tersebut /. Mudah terakumulasi di sedimen! sehingga konsentrasin&a selalu lebih tinggi dari konsentrasi logam dalam air. Di samping itu sedimen mudah tersuspensi karena pergerakan masa air &ang akan melarutkan kembali logam &ang dikandungn&a ke dalam air! sehingga sedimen menjadi sumber pen,emar potensial dalam skala 6aktu tertentu.
"andungan kelompok anorganik logam di perairan alami sangat rendah 9trace element). "elompok ini terdiri dari logam berat &ang bersi#at esensial 98r! %i! 8u! n dan &ang bersi#at non esensial 9As! 8d! Pb! Hg. lemen &ang bersi#at esensial dibutuhkan dalam proses kehidupan biota akuatik. "elompok elemen esensial maupun non esensial dapat bersi#at toksik atau ra,un bagi kehidupan biota perairan! terutama apabila terjadi peningkatan kadarn&a dalam perairan. Si#at toksik dan si#at terurain&a suatu logam berat dalam perairan ditentukan oleh karakteristik #isik dan kimia suatu jenis logam berat dan ditentukan juga oleh #aktor lingkungan. Lingkungan atau ekosistem laut &ang mengalami gangguan kesetimbangan akibat polutan! dapat bersi#at tetap 9irreversible atau sementara 9reversible bergantung pada #aktor(#aktor berikut :
-. "emantapan ekosistem 9constancy terkait dengan ke,iln&a pengaruh perubahan. . Persistensi ekosistem 9 persistent terkait dengan laman&a 6aktu untuk kelangsungan prosesproses normal ekosiste m. /. "elembaman ekosistem 9inertia terkait dengan kemampuan bertahan terhadap gangguan eksternal. 0. lastisitas ekosistem 9elasticity terkait dengan keken&alan ekosistem untuk kembali ke kadaan semula setelah mengalami gangguan. 1. Amplitudo ekosistem 9amplitude terkait dengan besarn&a skala gangguan &ang masih memungkinkan adan&a da&a pulih 9recovery.
Gaktor(#aktor &ang memengaruhi tingkat toksisitas logam berat antara lain suhu! salinitas! pH! dan kesadahan. Penurunan pH dan salinitas perairan men&ebabkan toksisitas logam berat semakin besar. Peningkatan suhu men&ebabkan toksisitas logam berat meningkat. Sedangkan kesadahan &ang tinggi dapat mengurangi toksisitas logam berat! karena logam berat dalam air dengan kesadahan tinggi membentuk sen&a6a kompleks &ang mengendap dalam air. Tingkat toksisitas logam berat untuk biota perairan dipengaruhi oleh jenis logam! spesies biota! da&a permeabilitas biota! dan 10
mekanisme detoksikasi 9Darmono! 77-. Logam berat dapat mengumpul 9terakumulasi di dalam tubuh suatu biota dan tetap tinggal dalam tubuh dalam jangka 6aktu &ang lama sebagai ra,un. Pada batas dan kadar kadar tertentu semua logam berat dapat menimbulkan pengaruh &ang negati# terhadap bota perairan 9Darmono! 77-.
2!!1 K%."$ (7.)
"admium 98d adalah logam ber6arna putih keperakan men&erupai alumunium dengan berat atom --!0- gmol dengan titik ,air /- o8 dan titik didih 521 o8. Darmono 977- mengatakan bah6a kadmium selalu ber,ampur dengan logam lain! terutama dalam pertambangan Cink dan timbal selalu ditemukan kadmium dengan kadar 7!(7!0! sebagai hasil sampingan dari proses pemurnian Cink dan timbal. +nsur ini bersi#at lentur! tahan terhadap tekanan! memiliki titik lebur rendah serta dapat diman#aatkan untuk pen,ampur logam lain seperti nikel! perak! tembaga! dan besi.
>ambar /. "admium 9http:no4ie,hemist.blogspot.,om! 7-/ ). Sen&a6a kadmium juga digunakan sebagai bahan kimia! bahan #otogra#i! pembuatan tabung T! ,at! karet! sabun! kembang api! per,etakan tekstil dan
pigmen untuk gelas dan email gigi. "admium memiliki si#at dan kegunaan antara lain :
-. Mempun&ai si#at tahan panas sehingga bagus untuk ,ampuran pembuatan bahanbahan keramik! enamel dan plastik. . Tahan terhadap korosi sehingga bagus untuk melapisi pelat besi dan baja.
"admium tergolong logam berat dan memiliki a#initas &ang tinggi terhadap kelompok sul#hidrid dari pada enCim dan meningkat kelarutann&a dalam lemak. Pada perairan alami &ang bersi#at basa! kadmium mengalami hidrolisis! teradsorpsi oleh padatan tersuspensi dan membentuk ikatan kompleks dengan bahan organik. "admium pada perairan alami membentuk ikatan kompleks dengan ligan baik organik maupun anorganik! &aitu: 8d
E
! 8d93H E ! 8d8lE !
8dS30! 8d83/ dan 8d organik. Ikatan kompleks tersebut memiliki tingkat kelarutan &ang berbeda:
8d E F 8dS30 F 8d8lE F 8d83/ F 8d93HE
Si#at ra,un 8d terhadap ikan &ang hidup dalam air laut berkisar antara -7(-77 kali lebih rendah dari pada dalam air ta6ar &ang memiliki tingkat kesadahan lebih rendah. Toksisitas kadmium meningkat dengan menurunn&a kadar oksigen dan kesadahan! serta meningkatn&a pH dan suhu. Sedangkan toksisitas kadmium turun pada salinitas dengan kondisi isotonis dengan ,airan tubuh he6an bersangkutan.
2!!2
T"#%l (P#)
Timbal merupakan logam berat &ang sangat bera,un! dapat dideteksi se,ara praktis pada seluruh benda mati di lingkungan dan seluruh sistem biologis. Timbal adalah sejenis logam &ang lunak dan ber6arna ,oklat kehitaman! serta mudah dimurnikan dari pertambangan. Dalam pertambangan! logam ini berbentuk sul#ida logam 9PbS! &ang sering disebut galena. Di perairan alami timbal bersumber dari batuan kapur dan galena.
>ambar 0. Timbal 9http:no4ie,hemist.blogspot.,om! 7-/ )
Si#at(si#at timbal menurut Darmono 977- antara lain:
-. Memilki titik ,air rendah sehingga jika digunakan dalam bentuk ,air han&a membutuhkan teknik &ang ,ukup sederhana dan tidak mahal. . Merupakan logam &ang lunak sehingga mudah diubah menjadi berbagai bentuk. /. Timbal dapat membentuk logam ,ampuran 9alloy) dengan logam lainn&a! dan logam &ang terbentuk mempun&ai si#at &ang berbeda dengan timbal murni. 0. Memiliki densitas &ang tinggi dibanding logam lain ke,uali emas dan merkuri! &aitu --!/0 gr,m / .
Sumber utama timbal &ang digunakan sebagai bahan additi# bensin berasal dari komponen gugus alkil timbal! kurang lebih 51 timbal &ang ditambahkan pada bahan bakar min&ak akan diemisikan kembali ke atmos#ir. Hal inilah &ang kemudian men&ebabkan pen,emaran udara disebabkan oleh timbal. Timbal ini dapat memasuki perairan melalui air hujan &ang turun.
Penggunaan timbal terbesar lainn&a adalah dalam produksi baterai pen&impan untuk mobil. Selain itu timbal juga digunakan untuk produkproduk logam seperti amunisi! pelapis kabel! pipa! solder! bahan kimia dan pe6arna. Timbal juga digunakan sebagai pigmen timbal dalam ,at 9Darmono! 772. Timbal pada perairan ditemukan dalam bentuk terlarut dan tersuspensi. Timbal relati# dapat larut dalam air dengan pH J 1 dimana air &ang bersentuhan dengan timah hitam dalam suatu periode 6aktu dapat mengandung F - Kg PbL! sedangkan batas kandungan dalam
air minum adalah 17 Kg PbL. "adar dan toksisitas timbal diperairan dipengaruhi oleh kesadahan! pH! alkalinitas! dan kadar oksigen.
Pengaruh toksisitas akut timbal jarang ditemui! tetapi pengaruh toksisitas kronik paling sering ditemukan. Pengaruh toksisitas kronis sering dijumpai pada pekerja tambang dan pabrik pemurnian logam! pabrik mobil 9proses penge,atan! pen&impanan bateri! per,etakan! pelapisan logam dan penge,atan sistem semprot. Dampak kera,unan timbal dapat mengakibatkan terhambatn&a pembentukan hemoglobin! gangguan ginjal! otak! hati! sistem reproduksi! dan sistem sara# sentral 9Darmono! 772! selain itu juga dapat men&ebabkan gangguan mental pada anak(anak. "etika unsur ini mengikat kuat sejumlah molekul asam amino! haemoglobin! enCim! %A! dan D%A maka a kan mengganggu saluran metabolik dalam tubuh. "era,unan Pb dapat juga mengakibatkan gangguan sintesis darah! hipertensi! hiperakti4itas! dan kerusakan otak 9Darmono! 772.
2!3 S,e&+&e&e+ Se+%,%' A& (SSA) 2!3!1 P+"'/", .%/%+
Spektro#otometri serapan atom adalah interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan sampel. Spektro#otometri serapan atom merupakan metode &ang sangat tepat untuk analisis Cat pada konsentrasi endah. Teknik ini adalah teknik &ang paling umum dipakai untuk analisis unsur. Teknik(teknik ini didasarkan pada emisi dan absorbansi dari uap atom. "omponen kun,i pada metode spektro#otometri Serapan Atom
adalah sistem 9alat &ang dipakai untuk menghasilkan uap atom dalam sampel. 8ara kerja Spektroskopi Serapan Atom ini adalah berdasarkan atas penguapan larutan sampel! kemudian logam &ang terkandung di dalamn&a diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengapsorbsi radiasi dari sumber ,aha&a &ang dipan,arkan dari lampu katoda 9 Hollow Cathode Lamp &ang mengandung unsur &ang akan ditentukan. Ban&akn&a pen&erapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu menurut jenis logamn&a 9Darmono! -;;1. $ika radiasi elektromagnetik dikenakan kepada suatu atom! maka akan terjadi eksitasi elektron dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Maka setiap panjang gelombang memiliki energi &ang spesi#ik untuk dapat tereksitasi ke tingkat &ang lebih tingggi. Larutan sampel diaspirasikan ke suatu n&ala dan unsur(unsur di dalam sampel diubah menjadi uap atom sehingga n&ala mengandung atom unsur(unsur &ang dianalisis. Beberapa diantara atom akan tereksitasi se,ara termal oleh n&ala! tetapi keban&akan atom tetap tinggal sebagai atom netral dalam keadaan dasar (ground state). Atom(atom ground state ini kemudian men&erap radiasi &ang diberikan oleh sumber radiasi &ang terbuat oleh unsur(unsur &ang bersangkutan. Panjang gelombang &ang dihasilkan oleh sumber radiasi adalah sama dengan panjang gelombang &ang diabsorpsi oleh atom dalam n&ala. Absorpsi ini mengikuti hukum Lambert(Beer! &aitu absorbansi berbanding lurus dengan panjang n&ala &ang dilalui sinar dan konsentrasi uap atom dalam n&ala. "edua 4ariabel ini sulit untuk ditentukan tetapi panjang n&ala dapat dibuat konstan sehingga absorbansi han&a berbanding langsung dengan konsentrasi a nalit
dalam larutan sampel. Teknik(teknik analisisn&a &aitu kur4a kalibrasi! standar tunggal dan kur4a adisi standar.
2!3!2 I'/&+$e'&%/"
"omponen(komponen Spektro#otometri Serapan Atom 9SSA ditunjukan pada >ambar 1.
>ambar 1. Instrumentasi SSA 9 http:no4ie,hemist.blogspot.,om! 7-/.
-.
Sumber Sinar
Sumber radiasi SSA adalah Hallow Cathode Lamp 9H8L. Setiap pengukuran dengan SSA! harus menggunakan Hallow Cathode Lamp khusus misaln&a akan menentukan konsentrasi tembaga dari suatu ,uplikan. Maka harus menggunakan Hallow Cathode khusus. Hallow Cathode akan meman,arkan energi radiasi &ang sesuai dengan energi &ang diperlukan untuk transisi elektron atom.
Hallow Cathode Lamp terdiri dari katoda ,ekung &ang silindris &ang terbuat dari unsur &ang sama dengan &ang akan dianalisis dan anoda &ang terbuat dari tungsten. Dengan pemberian tegangan pada arus tertentu! logam mulai memijar dan dan atom(atom logam katodan&a akan teruapkan dengan pemer,ikan. Atom akan tereksitasi kemudian mengemisikan radiasi pada panjang gelombang tertentu.
Sumber radiasi lain &ang sering dipakai adalah * Electrodless Dischcarge Lamp* lampu ini mempun&ai prinsip kerja hampir sama dengan Hallow Cathode Lamp 9lampu katoda ,ekung! tetapi mempun&ai output radiasi lebih tinggi dan biasan&a digunakan untuk analisis unsur(unsur As dan Se! karena lampu H8L untuk unsur(unsur ini mempun&ai signal &ang lemah dan tidak stabil.
.
Sumber atomisasi
Sumber atomisasi dibagi menjadi dua &aitu sistem n&ala dan sistem tanpa n&ala. "eban&akan instrumen sumber atomisasin&a adalah n&ala dan sampel diintroduksikan dalam bentuk larutan. Sampel masuk ke n&ala dalam bentuk
aerosol. Aerosol biasa dihasilkan oleh nebuliCer 9pengabut &ang dihubungkan ke n&ala oleh ruang pen&emprot 9chamber spray. $enis n&ala &ang digunakan se,ara luas untuk pengukuran analitik adalah udara(asetilen dan nitrous oksida( asetilen. Dengan kedua jenis n&ala ini! kondisi analisis &ang sesuai untuk keban&akan analit dapat ditentukan dengan menggunakan metode(metode e misi! absorbsi dan juga #luorosensi.
-. %&ala udara asetilen
Biasan&a menjadi pilihan untuk analisis mengunakan SSA. Temperatur n&alan&a &ang lebih rendah mendorong terbentukn&a atom netral dan dengan n&ala &ang ka&a bahan bakar pembentukan oksida dari ban&ak unsur dapat diminimalkan.
. %itrous oksida(asetilen
Dianjurkan dipakai untuk penentuan unsur(unsur &ang mudah membentuk oksida dan sulit terurai. Hal ini disebabkan karena te mperatur n&ala &ang dihasilkan relati# tinggi. +nsur(unsur tersebut adalah: Al! B! Mo! Si! So! Ti! ! dan '.
Prinsip dari SSA! larutan sampel diaspirasikan ke suatu n&ala dan unsur( unsur di dalam sampel diubah menjadi uap atom sehingga n&ala mengandung atom unsur(unsur &ang dianalisis. Beberapa diantara atom akan tereksitasi se,ara
termal oleh n&ala! tetapi keban&akan atom tetap tinggal sebagai atom netral dalam keadaan dasar 9 ground state . Atom(atom ground state ini kemudian men&erap radiasi &ang diberikan oleh sumber radiasi &ang terbuat dari unsur(unsur &ang bersangkutan. Panjang gelombang &ang dihasilkan oleh sumber radiasi adalah sama dengan panjang gelombang &ang diabsorbsi oleh atom dalam n&ala.
/. Monokromator
Monokromator merupakan alat &ang ber#ungsi untuk memisahkan radiasi &ang tidak diperlukan dari spektrum radiasi lain &ang dihasilkan oleh Hallow Cathode Lamp
0. Detektor
Detektor merupakan alat &ang mengubah energi ,aha&a menjadi energi listrik! &ang memberikan suatu is&arat listrik berhubungan dengan da&a radiasi &ang diserap oleh permukaan &ang peka.
1. Sistem pengolah
Sistem pengolah ber#ungsi untuk mengolah kuat arus dari detektor menjadi besaran da&a serap atom transmisi &ang selanjutn&a diubah menjadi data dalam sistem pemba,aan.
2.
Sistem pemba,aan
Sistem pemba,aan merupakan bagian &ang menampilkan suatu angka atau gambar &ang dapat diba,a oleh mata.
BAB III
BAHAN DAN METODE
/.- Bahan
/.-.- Bahan Penelitian
Bahan penelitian &aitu ikan mas dan ikan mujair &ang diambil dagingn&a saja.
/.-. Bahan "imia
Bahan(bahan kimia &ang dipergunakan dalam proses penelitian &aitu :
a. b. ,. d.
Larutan Standar 8admium -777 mgL Larutan Standar Timbal -777mgL Asam %itrat 2; Akuabides
/. Alat
Alat(alat &ang digunakan dalam proses penelitian meliputi :
a. Spektro#otometer Serapan Atom
b. c. d. e. #.
%era,a analitik Microwae digester Blender Labu ukur 17 mL Mikropipet
/./ Metode Penelitian
Dalam proses penelitian dilakukan dua tahapan meliputi :
/./.- Preparasi 8ontoh
Ikan mas dan ikan mujair setalah diambil dari 6aduk! dibersihkan sisik dan organ dalamn&a! lalu dikuliti daging dari tulangn&a. Setelah itu daging ikan mas dan ikan mujair tadi dihaluskan dan dihomogenkan menggunakan blender. $ika sudah homogen! ditimbang seban&ak 7!1 ? -!7 g ,ontoh ke dalam tabung destruksi lalu ditambahkan -7 mL H%3 / 2;. "emudian didestruksi dengan menggunakan Mi,ro6a4e digester dengan suhu -17 o8 selama 7 menit. Hasil destruksi tadi dimasukan ke dalam labu ukur 17 mL! diimpitkan dengan akuades dan disaring.
/./. Analisis Logam "admium dan Timbal
/./..- Pembuatan "ur4a "alibrasi
Larutan Standar Pb
Larutan Standar Pb induk -777 mgL dibuat dari laruta n dengan merek dagang Merck . Larutan Pb -7 mgL dibuat dengan ,ara memindahkan 7!- mL larutan baku -777 mgL ke dalam labu ukur -7 ml kemudian dien,erkan sampai batas. Larutan standar Pb 7!1 mgL -!7 mgL !7 mgL /!7 mgL dan 0!7 mgL dibuat dengan ,ara memindahkan 7!1 mL - mL mL / mL dan 0 mL larutan baku -7 mgL ke dalam labu ukur -7 mL kemudian dien,erkan sampai batas.
Larutan Standar 8d
Larutan Standar 8d induk -777 mgL dibuat dari larutan dengan merek dagang Merck . Larutan 8d -7 mgL dibuat dengan ,ara memindahkan 7!- mL larutan baku -777 mgL ke dalam labu ukur -7 mL kemudian dien,erkan sampai batas. Larutan standar 8d 7! mgL 7!0 mgL 7!2 mgL 7!< mgL dan - mgL dibuat dengan ,ara memindahkan 7! mL 7!0 mL 7!2 mL 7!< mL dan -mL larutan baku -7 mgL ke dalam labu ukur -7 mL kemudian dien,erkan sampai batas.
/./.. Pengukuran Larutan sampel &ang telah dilakukan destruksi diukur absorbsin&a dengan spektro#otometer pada panjang gelombang !/ nm untuk
logam timbal dan
DAFTAR PUSTAKA
usnidar! usu#. 7-. !L"# $D% L&'M E% "ML (*b) *D "$! udidaya! +HAM"A. $akarta!
http:aliallink.blogspot.,ompspektro#otometri(serapan(atom.html7-7 diunduh pada $uni 7-1 http:no4ie,hemist.blogspot.,om7-- diunduh pada $uni 7-1