BAB XI ANALISA EKONOMI
Perencanaan suatu pabrik perlu ditinjau dari faktor ± faktor ekonomi yang menentukan apakah pabrik tersebut layak didirikan atau tidak. Faktor ± factor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan untung rugi dalam mendirikan pabrik BBG adalah sebagai berikut : - Return on Investment Investment (ROI) (ROI) -
Play Out Time (POT)
-
Break reak Even Even P P oint (BEP) oint (BEP)
- Internal Internal R Rate of Return (IRR) Sedangkan untuk menghitung faktor ± faktor diatas perlu diadakan penafsiran beberapa hal yang menyangkut administrasi perusahaan dan jalannya proses, proses, yaitu : 11. 1.
Faktor ± faktor penentu
a. Tot al C al C apit apit al Investment al Investment (TCI) (TCI) yaitu modal yang diperlukan untuk mendirikan pabrik sebelum berproduksi TCI ini terdiri atas : 1.
F ixed ixed
C apit apit al Investment al Investment (FCI) (FCI)
1.1. Biaya Langsung / Direct Cost (DC), Cost (DC), meliputi : - Instalasi peralatan - Instrumentasi dan alat control - Perpipaan - Listrik - Bangunan dan tanah - Pemasangan peralatan - Perbaikan fasilitas 1.2. Biaya tak langsung / Indirect Cost (IC) - Engineering - Biaya konstruksi
XI-1
XI-2
- Kontraktor - Biaya tak terduga terdu ga 2.
or k king i ng W or
C apit apit al Investment al Investment (WCI) (WCI)
Yaitu modal untuk menjalankan pabrik yang berhubungan dengan laju produksi, meliputi : a. Penyediaan bahan baku dalam waktu tertentu b. Gaji dalam waktu tertentu c. Pengemasan Pengemasan dala m waktu tertentu d. Supervisi e. Utilitas dalam waktu tertentu f. Laboratorium g. Pemeliharaan h. Patent Patent d an ro yal t t y i.
O per per ating su ppl su ppl ies ies
Maka : TCI = FCI + WCI b. Total Biaya Produksi yaitu biaya yang digunakan untuk operasi pabrik dan biaya perjalanan produk, meliputi : 1. Biaya pembuatan , tediri dari atas : -
Biaya produksi langsung (DPC)
-
Biaya produksi tetap (FC)
-
Biaya Overhea Overhead pabrik pabrik
2. Biaya Umum / Gener al Ex al Ex p penses enses (GE) -
Administrasi
-
Distribusi dan pemasaran
-
Litbang
-
F ina inancing
Biaya produksi total terbagi menjadi : a. Biaya Variabel (VC), yaitu semua biaya yang pengeluarannya berbanding lurus dengan laju produksi yang meliputi :
XI-3
-
Biaya bahan baku
-
Biaya utilitas
b. Biaya semi Variabel (SCV), yaitu biaya pengeluaran yang tidak berbanding lurus dengan laju produksi, meliputi : -
Upah karyawan
-
Pemeliharaan dan perbaiakan
-
Laboratorium
-
O per per ating su ppl ies ies
-
Biaya umum
-
Biaya overhea overhead
-
Supervisi
c. Biaya tetap/ F ixed ixed cost (FC) cost (FC) -
Depresiasi
-
Asuransi
-
Pajak
-
Bunga
C. Penaksiran Harga Alat Harga suatu alat setiap saat akan berubah, tergantung pada perubahan kondisi ekonomi. Untuk itu digunakan beberapa cara konversi harga alat pada beberapa tahun lalu, sehingga diperoleh harga yang ekivalen dengan harga sekarang. Harga alat dalam pra rencana pabrik BBG ini didasarkan pada data harga alat yang terdapat dalam literatur : Peter & Timmerhaus. Untuk menksir harga alat pada tahun 2012 digunakan persamaan : n
V A
¨ C ¸ eter & Timmerha Timmerh aus edisi IV, hal hal 16) 16) ! V B ©© A ¹¹ ......................................................( P eter C ª B º
Dimana : VA : Harga alat
A
VB : Harga alat B CA : Kapasitas alat
A
CB : Kapasitas alat B n : Eksponen harga alat
XI-4
Dari perhitungan appendix E, didapatkan harga peralatan untuk Pra Rencana pabrik BBG adalah Rp. 98.304.101.713,91 Penentuan total Capital Investmen I nvestment t (TCI)
a. Biaya langsung (DC)
= Rp. 338,166,109,895.84 338,166,109, 895.84
b. Biaya tak langsung langsun g (IDC) c.
F ix ix
= Rp. 49,152,050,856.95 49,152,050, 856.95
C apit apit al Investment al Investment (FCI) (FCI)
= Rp. 449,289,066,473.24 449,289,066,473.24
d. Modal kerja (WCI)
= Rp 79,286,305,848.22 79,286,305,84 8.22
Maka TCI
= Rp 528,575,372,321.45 528,575,372, 321.45
Penetuan total Producti on C o st (TPC)
Dari perhitungan A ppendix E diperoleh : a. Biaya produksi langsung
= Rp. 1,357,227,570,832.49 1,357,227,5 70,832.49
b. Biaya tetap (FC)
= Rp. 112,850,841,990.63 112,850,841,990.63
c. Biaya Overhea Overhead
= Rp. 786,960,000.00
d. Biaya umum (GE)
= Rp. 164,441,228,499.90 164,441,228, 499.90
Maka TPC
= Rp. 1,635,306,601,323.02 1,635,306,6 01,323.02
Laba Perusahaan
Laba perusahaan yaitu keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk dari A ppendix E diperoleh : Total penjualan penjuala n
= Rp. 1,800,706,485,736.63 1,800,706,4 85,736.63
Pajak penghasilan penghasila n
= 30% dari laba kotor
Laba kotor
= Rp. 165,399,884,413.60 165,399,884, 413.60
Laba bersih
= Rp. 115,779,919,089.52 115,779,919,089.52
Pay Out Time (POT) POT adalah dihitung
masa tahunan pengembalian pengembalian modal investasi dari dari laba yang
dikurangi
penyusutan
atau
mengembalikan modal investasi. POT =
FCI
x 1 thn Cash flow setelah pajak
Dari A ppendix E diperoleh : POT = 2,8 tahun
waktu
yang
diperlukan
untuk
XI-5
b. Ra Rate On Investment (ROI) Investment (ROI) ROI adalah pernyataan umum yang digunakan untuk menunjukkan laba tahunan sebagai usaha untuk mengembalikan mengembalikan modal. j
ROI sebelum pajak ROIBT
=
laba k otor otor
x100%
F CI CI
Dari A ppendix E diperoleh : ROIBT j
= 36,81 %
ROI setelah pajak ROIAT
=
laba bersih
x100%
CI F CI
Dari A ppendix E diperoleh : ROIAT =25,77 % c.
Break reak Event Event P P oint (BEP) oint (BEP)
BEP adalah titik dimana jika tingkat kapasitas pabrik berada pada titik tersebut maka pabrik tidak untung dan tidak rugi atau harga penjualan sama dengan biaya produksi . BEP =
F C C
0,3SVC
S 0,7 SVC VC
x100%
Dari A ppendix E diperoleh : FC
= Rp. 112,850,841,990.63 112,850,841,990.63
SVC
= Rp. 210,582,704,482.49 210,582,704,482.49
VC
= Rp. 1,300,253,510,027.32 1,300,253,5 10,027.32
S = harga jual = Rp. 1,800,706,485,736.63 1,800,706,485,736. 63 Maka nilai BEP BEP = 59,52 %
XI-6
d. Shut Down P own P oint (SDP) oint (SDP) Shut Down P oint adalah oint adalah suatu titik yang merupakan kapasitas minimal pabrik masih boleh beroperasi. SDP =
0,3SVC S 0,7 SVC VC
x100%
Dari A ppendix E diperoleh : SDP = 17.89 % e. N et et P P resent resent V al al ue ue (NPV) Metode ini digunakan untuk menghitung selisih dari nilai penerimaan kas bersih sekarang dengan nilai investasi sekarang. Langkah ± langkah menghitung NPV : a. Menghitung Menghitung C Ao (tahun ke -0) untuk masa konstruksi 2 tahun Dari A ppendix E diperoleh : CA-2
= Rp. 258,790,502,288.58 258,790,502, 288.58
CA-1 = Rp. 388,185,753,432.88 CA-0 = - Rp 646,976,255,721.46 646,976,2 55,721.46
XI-7
b. Menghitung NPV tiap tahun NPV = CA x Fd Dimana :
n
Fd
= faktor diskon = 1/(1+i) 1/(1+i)
i
= tingkat bunga (digunakan (digunaka n bunga bank = 13%)
CA
= ca sh f l l ow ow setelah pajak
n
= tahun ke-n
Dari A ppendix E diperoleh : NPV = Rp. 15,762,634,778.38 15,762,634,77 8.38 Karena harga NPV = (+) maka pabrik BBG layak untuk didirikan. f. Internal Internal R Rate Of Return (IRR) IRR = iI +
N P V V I N P V V1 N P V V 2
x (i2
i1 )
Dari A ppendix E diperoleh : IRR = 20.763 % Karena IRR lebih besar dari bunga bank maka pabrik BBG layak untuk didirikan.