PRINSIP DASAR EKONOMI TEKNIK DAN ANALISA BENEFIT COST
PROPOSAL
IQBAL JATMIKO PUTRA ANNAZAM AL BAQILANI ALDITA BAHTIAR
1403010049 1403010055 1403010073
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2018
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Dalam dunia teknik khususnya mengenal pula adanya istilah bisnis, malah dunia luar maju teknologinya karena anak teknik yang berinovasi dengan tentunya banyak barang-barang elektronik yang dijual dipasaran, contohnya telepon genggam yang sangat pesat kemajuannya. Oleh karena itu kita harus mempelajari ekonomi yang sangat penting untuk menunjang kehidupan sesorang apapun latar belakangnya. Dengan ilmu ekonomi yang kita terapkan dalam bidang elektro yang sangat membantu untuk bisnis atau menejemen keuangan dalam bidang teknisi. 1.2. Rumusan Masalah Masalah dalam makalah ini adalah untuk memperkenalkan atau memahami apa itu ekonomi teknik lebih dalam dan juga bisa untuk mengerti isi dari sub-sub materi yang ada didalamnya. Karena kita sebagai anak teknik harus memahami apa itu ekonomi menurut sudut pandang anak teknik, mata kuliah ekonomi memang bukan salah satu matakuliah pokok namun dengan ekonomi kita bisa mengenal apa itu untung rugi dan ban yak lagi, karena setiap perlu tahu atau konsep dasar dari ekonomi itu sendiri. 1.3. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini membahas tentang ekonomi teknik yang mencakup materi-materi yang ada seperti ruang lingkup ekonomi teknik, pengertian proses pengambilan keputusan, tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan terutama dalam bidang engineering, analisis pengambilan keputusan, proses pengambilan keputusan, dan proses pemecahan masalah. Dimana itu semua kita bahas dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam apa itu
“Ekonomi Teknik”.
BAB II PEMBAHASAN a. EKONOMI TEKNIK 1.1 Pengertian Ekonomi 1.1.1. Secara Etimologis Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari alokasi sumber daya yang terbatas untuk memnuhi keinginan manusia yang tak terbatas dengan cara yang seefisien mungkin. Berkaitan dengan manusia yang memiliki kemampuan bebas, sehingga tidak dapat tunduk pada hukum alam seperti benda benda mati. 1.1.2. Secara Umum Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan
jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu ο κος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος ἶ (nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. 1.2 Pengertian Teknik Teknik atau rekayasa (bahasa Inggris: engineering) adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna. Para praktisi teknik profesional disebut insinyur (sarjana teknik). The Acreditation Board of Engineering and Technology menyatakan bahwa engineering (teknik) adalah profesi dengan pengetahuan tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara untuk memanfaatkan, secara ekonomis bahan bahan dan kekuatan alam untuk kemanfaatan umat manu sia. Definisi ini memberikan titik berat aspek – aspek ekonomi teknik pada aspek-aspek fisik. Jadi, Ekonomi Teknik (Engineering Economy) adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik. Prinsip-prinsip dan metodologi ekonomi teknik merupakan
bagian integral dari manajemen sehari-hari dan operasi perusahaan-perusahaan swasta dan koperasi, pengaturan utilitas publik yang diregulasi, badan-badan atau agen-agen pemerintah dan organisasi-organisasi nirlaba. Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan untuk menganalisis pengunaan-penggunaan alternatif terhadap sumber daya uang, khususnya yang berhubungan dengan aset-aset fisik dan operasi suatu organisasi. Dengan demikian, ekonomi teknik merupakan sisi yang berhubungan dengan uan g dari keputusan yang dibuat para insinyur sewaktu mereka bekerja memposisikan sebuah perusahaan agar mampu laba dalam pasar yang sangat kompetitif. 1.3 Prinsip Ekonomi Teknik Setiap disiplin ilmu harus dimulai dengan pondasi dasar atau prinsip yang menyediakan doktrin komprehensif dalam mengembangkan metodologinya. Dalam analisis ekonomi teknik, penglaman menunjukkan bahwa kesalahan paling besar dapat dilacak balik pada pelanggaran pada prinsip-prinsip dasarnya. Prinsipprinsip tersebut ada tujuh yakni: a. Kembangkan alternatif-alternatif Pilihan (keputusan) ada diantara alternatif-alternatif. Alternatif-alternatif perlu diidentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk analisisanalisis selanjutnya. b. Berfokuslah pada perbedaan-perbedaan Hanya perbedaan-perbedaan dalam hasil-hasil masa depan yang diharapkan yang relevan dengan perbandingannya dan yang harus dipertimbangkan dalam keputusan itu. c. Gunakan sudut pandang yang konsisten. Hasil-hasil yang prospektif dari alternatifalternatif, ekonomi lainnya harus dikembangkan secara konsisten dari sudut pandang (perspektif) yang telah didefinisikan. d. Gunakan satuan pengukuran yang umum Dengan menggunakan satuan pengukuran yang umum untuk menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan mempermudah analisis dan perbandingan alternatif-alternatif yang didapat. e. Pertimbangkan semua kriteria yang relevan Pemilihan altenatif (pengambilan keputusan) yang disukai memerlukan penggunaan suatu atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan dalam satuan moneter maupun yang dinyatakan dalam suatu satuan pengukuran yang lain atau dibuat eksplisit secara deskriptif. f. Bentuk ketidakpastian menjadi eksplisit Ketidakpastian terkandung lan gsung (inherent) dalam memproyeksikan atau memperkirakan hasil-hasil alternatif dimasa datang dan harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya. g. Tinjaulah kembali keputusan-keputusan anda Tingkatkan hasil-hasil pengambilan keputusan dari suatu proses penyesuaian (adaptive process) ke tingkat kepraktisan yang luas, hasil-hasil yang diproyeksikan semula dari alternatif terpilih harus kemudian dibandingkan dengan hasil-hasil sebenarnya yang dicapai. 1.4 Prosedur Analisis Ekonomi Teknik
Suatu studi ekonomi teknik dilakukan dengan menggunakan suatu prosedur terstruktur dan teknik-teknik pemodelan secara matematis. Hasil-hasil ekonominya kemudian digunakan dalam suatu situasi keputusan yang melibatkan dua alternatif atau lebih dan biasanya mencakup pengetahuan dan masukan teknik. Prosedur analisis ekonomi teknik menggabungkan tujuh prinsip dasar yang telah disebutkan dan menghasilkan tujuh langkah dalam prosedur analisis ekonomi teknik, yakni: a. Mengenal, merumuskan dan mengevaluasi masalah. b. Pengembangan alternatif-alternatif yang layak. c. Pengembangan aliran kas untuk masing-masing alternative. d. Pemilihan suatu kriteria atau lebih kriteria. e. Analisis dan perbandingan dari alternatif-alternatif. f. Pemantauan kinerja dan pascaevaluasi. 1.5 Proses Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan. Pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling berhubungan dan berurutan (Simon, 1980). Empat proses tersebut adalah: a. Intelligence Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah. b. Design Tahap ini adalah proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengertimasalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi. c. Choice Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih. d. Implementation Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini diperlukan untuk menyusun serangkian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan. 1.6 Hubungan Ekonomi Teknik dibidang Teknik Elektromedik
Kemajuan teknologi sekarang ini membuat semakin banyaknya alat kesehatan dengan berbagai model serta kecanggihan yang di miliki, oleh sebab itu alat-alat ini banyak dibutuhkan oleh rumah sakit-rumah sakit untuk menunjang pelayanan kesehatan. Hubungan ekonomi teknik dengan elektromedik sangat erat sekali sebab dengan adanya ekonomi teknik, kita dapat mengatur pembelian alat-alat kesehatan yang terbaik dengan menggunakan biaya yang minim. Digunakan juga untuk memperluas jaringan dalam penjualan berbagai macam produksi alat kesehatan. Mengatur managemen pengeluaran dan penerimaan yang lebih efisien. Dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi teknik semua permasalah yang ada didalam pembelian alat kesehatan sampai pembuatan dan bahkan pendistribusian alat kesehatan dapat berjalan dengan lancar. 1.7 Kegunaan Ekonomi Teknik dibidang Teknik Elektromedik Banyak kegunaan dengan menerapkan ekonomi teknik, salah satunya didalam perusahaan alat kesehatan (elektromedik). Dengan berbagai manfaat produksi alat kesehatan yang ada sekarang ini, perusahaan tersebut otomatis mengembangkan berbagai produksi alat kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan untuk kesehatan manusia. Dengan keuntungan yang lebih baik daripada menderita kerugian, k arena salah mengambil peluang dan yang tidak bisa melihat kebutuhan masyarakat sekarang ini. Perkembangan alat kesehatan tak akan mati, berkembang dan terus berkembang sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan demikian kegunaan ekonomi teknik adalah untuk memecahkan berbagai masalahmasalah yang ada di dalam sebuah perusahaan agar dapat menghasilkan sebuah produksi yang memuaskan. Tidak hanya pada perusahaan itu saja tetapi juga konsumen sebagai penggunanya. 2. COST BENEFIT ANALYSIS 2.1 Pengertian Cost Benefit Analysis Pengertian Cost Benefit Anaysis menurut pendapat para ahli antara lain: a) Menurut Mare J. Schniederjans, Jamie L. Hamaker, Ashlyn M. Schiederjans (2004), Cost Benefit Analysis adalah suatu teknik untuk menganalisis biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat yang terkait dengan alternative tindakan yang akan dilakukan. Teknik ini membandingkan nilai manfaat kini dengan investasi dari biaya investasi yang sama sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. b) Menurut Keen (2003), mendefinisikan Cost Benefit Analysis sebagai analisis yang menjabarkan alasan bisnis, kenapa atau kenapa tidak p ilih spesifik suatu investasi harus dipilih. c) Menurut Siegel dan Shimp (1994), Cost Benefit Analysis adalah cara untuk menentukan apakah hasil yang menguntungkan dari sebuah alternatif, akan cukup untuk dijadikan alasan dalam menentukan biaya pengambilan alternatif. Analisa ini telah dipakai secara luas dalam hubungannya dengan proyek pengeluaran modal.
Berdasarkan pengertian Cost benefit analysis yang disampaikan para ahli di atas, kelompok kami menyimpulkan, bahwa cost benefit analysis memiliki pengertian suatu analisis sistematis yang berupa perbandingan antara manfaat dan biaya yang d ikeluarkan dalam menyelenggarakan kegiatan atau proyek. 2.2 Tujuan Cost Benefit Analysis Tujuan cost benefit analysis yaitu menetukan atau mengukur apakah kemanfaatan suatu proyek, program atau kegiatan merupakan suatu investasi ( biaya ) yang baik atau tidak. CBA juga betujuan untuk memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek. Termasuk membandingkan biaya total yang diharapkan dari setiap pilihan dengan total keuntungan yang diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan melampaui biaya serta berapa banyaknya. 2.3 Manfaat Cost Benefit Analysis Manfaat Cost Benefit Analysis yaitu memasukkan keuntungan dan biaya sosial. Juga sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi keputusan legislatif atau sumber dana dan meyakinkan untuk menginvestasikan dana dalam berbagai proyek. 3. PRINSIP DASAR COST BENEFIT ANALYSIS 3.1 Prinsip Dasar Cost Benefit Analysis Cost Benefit Analysis digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara efisien. Penyedia pelayanan kesehatan (Health Provider) mempunyai banyak program atau proyek yang harus dilaksanakan sedangkan biaya yang tersedia sangat terbatas. Dengan analisis ini Health Provider menjamin penggunaan sumber-sumber ekonomi yang efisien dengan memilih program-program yang memenuhi kriteria efisiensi. Cost Benefit Analysis merupakan alat bantu untuk membuat keputusan publik dengan mempertimbangkan kesejahteraan pasien atau konsumen. Ada dua pihak yang menaruh perhatian pada analisis ini, yaitu pertama, para praktisi teknis dan ekonom yang berperan dalam mengembangkan metode analisis, pengumpulan data, dan membuat analisis serta rekomendasi. Kedua, pemegang kebijakan yang berwenang untuk membuat peraturan dan prosedur untuk melaksanakan keputusan tersebut. Cost Benefit Analysisini hanya menitikberatkan pada efisiensi penggunaan faktor produksi tanpa mempertimbangkan masalah lain seperti distribusi, stabilisasi ekonomi dan sebagainya. Analisis ini hanya menentukan program dari segi efisiensi sedangkan pemilihan pelaksanaan program berada di tangan pemegang kebijakan yang dalam memilih juga mempertimbangkan faktor lain. Saat ini, cost benefit analysis merupakan alat utama dalam membuat evaluasi program atau proyek untuk kepentingan konsumen, seperti penambahan fasilitas penunjang pelayanan dan pengembangan program. Keterbatasan anggaran merupakan hal yang umum ditemui. Di sisi lain, Health Provider dihadapkan pada
berbagai alternatif program yang akan dilaksanakan. Hal tersebut menyebabkan Health Provider harus jeli dalam menentukan program yang diprioritaskan. Pemilihan suatu proyek tidak mudah. Dalam memutuskan kelayakan suatu proyek yang berhubungan dengan sektor publik, Health Provider dihadapkan pada banyak pertimbangan dan permasalahan. Dalam hal ini, prioritas yang dipilih harus mempertimbangkan kepentingan pasien atau konsumen. Terkait dengan proses pengambilan keputusan mengenai kelayakan suatu proyek atau program, Health Provider memerlukan suatu alat analisis yang mampu digunakan dalam meminimalkan kesalahan dalam pemilihan keputusan. Salah satu analisis yang dapat digunakan sebagai alat untuk memilih program yang layak diprioritaskan adalah dengan menggunakan Cost Benefit Analysisatau disebut juga analisis manfaat dan biaya. Berikut adalah prinsip dasar dalam melakukan Cost Benefit Analysis antara lain: a. Mencapai keuntungan yang maksimal ( termasuk kesejahteraan sosial ) dan biaya yang minimal. b. Meningkatkan keuntungan dari serangkaian tindakan dan mengurangi biaya yang terkait dengan serangkaian tindakan tersebut dalam suatu periode tertentu ( membutuhkan ukuran khusus, biasanya adalah uang ). c. Pareto improvement. Sebuah proyek dikatakan pareto improvement jika proyek tersebut meningkatkan kualitas hidup dari beberapa orang, tapi tidak membuat orang lain rugi. Jelasnya masyarakat harus dapat mencapai Pareto improvement, sebab mereka menolong orang lain, tapi juga tidak menyakiti yang lainnya. Namun demikian, dalam masyarakat yang kompleks, setiap proyek atau kebijakan pasti akan membuat orang lain merugi. Sebuah proyek atau kebijakan dikatakan menciptakan Pareto improvement yang potensial jika yang untung lebih banyak daripada yang rugi. 4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN COST BENEFIT ANALYSIS 4.1 Kelebihan Cost Benefit Analysis Kelebihan Cost Benefit Analysis antara lain : a. Dapat mengkur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dap at meningkatkan efisiensi, pilihan tsb hrs diambil). b. Tidak hanya membantu mengambil kebijakan untuk memilih alternatif terbaik dari pilihan yang ada, yang dalam hal ini pemilihan alternatif terbaik dilakukan berdasarkan alasan perbandingan antar a life cycle’s benefit dengan biaya yang dikeluarkan, melainkan juga dapat membandingkan alternatif-alternatif tersebut. c. Dapat mengontrol perkembangan dari proyek yang bersangkutan pada tahun-tahun ke depan. d. Dapat mengkuantifikasikan biaya dan manfaat yang bersifat kualitatif maupun intangible.
e. Merupakan alat yang berharga dalam pengambilan keputusan. Hal ini berguna karena memberikan titik awal dari mana untuk memulai evaluasi proyek. 4.2 Kekurangan Cost Benefit Anaysis Berikut ini merupakan kelemahan Cost benefit analysis antara lain yaitu : a. Penghitungan ekonomi untuk Public Good dengan menggunakan CBA sulit untuk dilakukan. b. Tidak dapat mengukur aspek multidimensional seperti keberlangsungan, etika, partisipasi publik dalam pembuatan keputusan dan nilai-nilai sosial yg lain. c. CBA juga lebih berfungsi memberikan informasi kepada pengambil keputusan, tapi tidak dengan sendirinya membuat keputusan. d. Potensi Ketidakakuratan dalam Mengidentifikasi dan Mengukur Bia ya dan Manfaat Sebuah analisis biaya manfaat mensyaratkan bahwa semua biaya dan manfaat diidentifikasi dan diukur tepat. Sayangnya, kesalahan manusia sering menyebabkan kesalahan umum biaya analisis manfaat seperti sengaja menghilangkan biaya tertentu dan manfaat karena ketidakmampuan untuk meramalkan hubungan kausal langsung. Selain itu, ambiguitas, dan ketidakpastian yang terlibat dalam mengukur dan menetapkan nilai moneter untuk item berwujud mengarah ke analisis biaya manfaat akurat. Kedua kecenderungan mengarah pada analisis akurat, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko dan efisien pengambilan keputusan. e. Peningkatan Subjektivitas untuk Biaya tidak berwujud dan Manfaat. Kelemahan lain dari analisis biaya manfaat adalah jumlah subjektivitas yang terlibat ketika mengidentifikasi, mengukur, dan memperkirakan biaya dan manfaat yang berbeda. Sejak beberapa biaya dan manfaat non-moneter di alam, seperti peningkatan pelanggan dan kepuasan karyawan , mereka sering memerlukan satu untuk subyektif menetapkan nilai moneter untuk tujuan menimbang total biaya dibandingkan dengan manfaat keuangan secara keseluruhan dari suatu usaha tertentu. Ini estimasi dan peramalan sering didasarkan pada pengalaman masa lalu dan harapan, yang sering dapat menjadi bias. Langkah-langkah subjektif lanjut menghasilkan analisis biaya manfaat tidak akurat dan menyesatkan. f. Perhitungan akurat Present Value Menghasilkan Analisis Menyesatkan. Karena metode ini evaluasi memperkirakan biaya dan manfaat untuk pro yek selama periode waktu, maka perlu untuk menghitung nilai sekarang. Ini men yetarakan semua biaya sekarang dan masa depan dan manfaat dengan mengevaluasi semua item dalam hal masa kini nilai-nilai, yang menghilangkan kebutuhan untuk memperhitungkan inflasi atau keuntungan finansial spekulatif. Sayangnya, hal ini menimbulkan kerugian yang signifikan karena, bahkan jika salah satu akurat dapat menghitung nilai sekarang, tidak ada jaminan bahwa tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan tersebut realistis. Sebuah analisis biaya manfaat Template telah dikembangkan untuk membantu mengurangi kemungkinan salah menghitung nilai
sekarang dari biaya dan manfaat, dan tersedia untuk di-download di Galeri Proyek Manajemen Media. 7. Sebuah Analisis Manfaat Biaya Mungkin Serahkan ke Anggaran Proyek. Kelemahan lain terlihat ketika memanfaatkan analisis biaya manfaat adalah kemungkinan bahwa mekanisme evaluatif berubah ke anggaran yang diusulkan. Ketika seorang manajer proyek menempatkan bersama-sama analisis manfaat biaya dan menyajikan kepada tim kepemimpinan, tim kepemimpinan mungkin melihat biaya yang diharapkan sebagai sebenarnya daripada estimasi, yang dapat menyebabkan menggelapkan biaya dan menetapkan tujuan realistis ketika menyetujui dan melaksanakan anggaran proyek. Hal ini dapat menempatkan seorang manajer proyek dalam situasi yang tidak menguntungkan ketika ia mencoba untuk mengendalikan biaya untuk mempertahankan margin keuntungan yang diharapkan. 5. LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN CBA 5.1 Langkah-langkah Pengukuran Cost Benefit Analysis Untuk dapat melakukan Cost Benefit Analysis ada beberapa langkah yang harus dilakukan, sebagai berikut: a. Identifikasi Program atau Proyek yang Akan Dianalisis Program atau proyek yang dipilih untuk dilakukan analisis dapat lebih dari dua. Semakin banyak program atau proyek yang akan dianalisis semakin baik hasilnya karena akan memberikan pilihan yang bervariasi dan analisis yang lebih lengkap. Definisi operasional dari masingmasing program atau proyek harus dijabarkan agar tampak perbedaan dari masingmasing intervensi yang akan dianalisis. b. Identifikasi Biaya dari Tiap Program atau Proyek Dalam melakukan identifikasi biaya terlebih dahulu dilakukan pengklasifikasian seluruh komponen biaya keseluruhan dari masing-masing program. Semua komponen biaya harus diidentifikasi baik yang bersumber dari anggaran internal program atau proyek maupun dari anggaran lainnya. Klasifikasi biaya bisa dilakukan menurut kategori lain seperti biaya investasi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan, biaya risiko kehilangan dan kerusakan. c. Menghitung Total Biaya dari Masing-Masing Program atau Proyek Setelah seluruh komponen biaya bisa teridentifikasi dan sudah diklasifikasikan kemudian dilakukan penghitungan total seluruh biaya setiap program. d. Identifikasi dan Mentransformasi Benefit dalam Bentuk Uang Dalam mengidentifikasi manfaat dari masing-masing biaya program terdapat dua komponen, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat langsung adalah nilai kepuasan yang dirasakan oleh penerima manfaat terkait baik dalam bentuk nyata ( barang ) atau tidak nyata ( jasa ). Sedangkan manfaat tidak langsung adalah manfaat yang dirasakan oleh pihak lain yang bukan p enerima manfaat utama dari aktivitas atau produk atau program tersebut.
e. Menghitung Total Benefit Mengubah manfaat dalam bentuk uang, untuk manfaat langsung kita dapat menghitung dengan menguangkan biaya keuntungannya. Sedangkan manfaat tidak langsung dapat menguangkan biaya akibat kerugian yang ditimbulkan. Hasil dari tahap ini adalah jumlah dari benefit langsung dan tidak langsung yang berupa Total Benefit. f. Menghitung Discounting Cara penyesuain nilai atau uang dengan menghitung berapa nilai uang saat ini dikemudian hari dengan memperhitungkan bunga pada akhir setiap tahun . Untuk ini digunakan discount rate,yg disesuaikan dg interest (suku bunga dlm peminjaman Bank). Dalam menghitung manfaat tentunya harus mempertimbangkan discount rate bila manfaatnya akan diperoleh untuk periode waktu kedepan. Discount rate (DR) adalah suatu angka yang menggambarkan nilai uang pada tahun tertentu dengan nilai uang yang sama pada tahun berikutnya atau tahun sebelumnya Discount rate disesuaikan dengan interest rate (suku bunga) yang berlaku dlm peminjaman uang. Menghitung Discount factor yaitu: Discount factor :
ket: i = Inflasi t = tahun. g. Melakukan Analisis Pilihan dari program yang Paling Menguntungkan. Untuk menentukan kriteria investasi apakah layak atau tidak layak, maka dapat dilakukan dengan pendekatan atau menghitung Benefit Cost Rasio untuk tiap program atau proyek. Apabila program atau proyek yang akan dianalisis lebih dari dari dua maka lebih mudah penghitungannya diletakkan dalam bentuk table. Hal ini akan memudahkan proses analisis. Cara menghitung rasio biaya manfaat adalah sebagai berikut:
Prinsip benefit-cost ratio yaitu benefit – cost mempunyai penekanan dalam perhitungan tingkat keuntungan / kerugian suatu progam atau suatu rencana dengan mempertimbangkan biaya yang kana dikeluakan serta manfaat yang akan dicapai. Penerapan analisis ini banyak digunakan oleh para health provider atau investor dalam upaya mengembangkan bisnisnya. Berdasarkan hal diatas, makan penekanan yang digunakan pada analisis ini adalah pada rasio finansial atau keuangan. Benefit-Cost Ratio didefinisikan sebagai B/C. Sebuah proyek akan menghasilkan net benefit jika B/C>1. B / C > 1 maka dikatakan program atau investasi tersebut layak, sedangkan B/C < 1 maka dikatakan program atau investasi tidak layak. Beberapa jenis analisis lainnya juga dapat digunakan dalam analisis pilihan program yang paling
menguntungkan melalui pendekatan discounted yang diperlukan dalam menghitung investasi dengan menghitung beberapa indikator yaitu : a. Net Present Value ( NPV ) yaitu menghitung nilai netto saat ini. b. Internal rate of return ( IRR ) yaitu menghitung ti ngkat bunga saat NPV = 0. c. Profitability ratio yaitu membandingkan present value dari net benefit dengan present value dari investasi. d. Least Cost yaitu digunakan untuk memilih proyek bila keuntungan tidak dapat dikuantifikasi, sehingga yang menjadi acuan hanyalah proyek mana yang biayanya paling kecil. 6. PERBEDAAN COST BENEFIT ANALYSIS DAN COST EFFEKTIVENESS ANALYSIS
6.1 Perbedaan CEA dan CBA Dalam banyak hal, CBA lebih luas ruang lingkupnya jika dibandingkan dengan CEA/CUA. Dalam CBA, tidak hanya mengkonversi biaya dan manfaat ke dalam bentuk uang dan membandingkan program-program dalam pelayanan kesehatan sehingga dapat diambil keputusan, namun CBA juga dapat digunakan memberikan informasi sumber daya yang dibutuhkan. Beberapa analisis telah mencoba untuk menggunakan WTP untuk membandingkan program kesehatan dan non kesehatan. CEA digunakan untuk menilai beberapa alternative yang tujuannya (output) sama dan efektifitas diukur dalam satuan output (jumlah pasien yang sembuh, jumlah tindakan, kematian yang dapat dicegah atau satuan lainnya) CBA digunakan untuk menilai beberapa alternative yang tujuannya (output) berbeda atau menentukan apakah suatu rencana program sebaiknya dilaksanakan atau tidak. Benefit dari alternative atau program tersebut dinilai dalam ukuran moneter (nilai uang) CBA merupakan evaluasi ekonomi yang paling sering digunakan dalam sektor publik. Sedangkan CEA/CUA penggunaaannya terbatas hanya pada program pelayanan kesehatan. CEA/CUA banyak menjelaskan tentang efisiensi produk terhadap manfaatnya pada kesehatan. Sebaliknya, ruang lingkup CBA lebih luas dan mampu menginformasikan pertanyaan efisiensi alokatif, karena penetapan CBA dapat juga menetapkan nilai relatif terhadap tujuan kesehatan kesehatan dan non kesehatan terkait untuk menentukan tujuan yaitu pencapaian yang sesuai, mengingat penggunaan sumber daya alternatif dan dengan demikian dapat menentukan program mana yang berharga. Perbedaan lain yang ada dari CEA / CEA dan CBA adalah bahwa teknik yang digunakan biasanya lebih sempit berfokus pada klien. Misalnya, dalam evaluasi klinis fokus dari CEA biasanya adalah hasil kesehatan yang diharapkan untuk pasien yang dirawat. Standar kerangka CEA / CUA kerangka tidak menangkap efek yang menular ke orang lain ( bisa positif atau negatif dikenal sebagai eksternalitas di bidang ekonomi) yang dalam teori, adalah mungkin untuk menangkap efek seperti di CEA / CUA, tetapi dalam prakteknya, hal ini belum dilakukan. Sebaliknya, kerangka CBA menggunakan teknik kesediaan untuk membayar sehingga
dapatmengukur efek ini. misalnya, kesediaan masyarakat untuk membayar jumlah untuk obat AIDS yang baru adalah jumlah nilai yang diperoleh secara langsung kepada pasien, tetapi juga nilai yang lain yang melekat pada pengobatan baru. Perbedaan yang paling mendasar dalam CBA Dan CEA terletak pada keluaran atu outcome yang ingin dinilai. Pada CBA, keluaran selalu diukur dengan uang. Shingga, pertanyaan yang mendasari dalam melakukan CBA adalah berapa besar uang yang dihasilkan dari sejumlah investasi yang dibuat. Sedangkan pada CEA, keluaran atau outcome belum tentu berbentuk uang namun tergantung dari karakteristik program yang dijalankan, bisa saja tingkat kesembuhan dsb. 7. CONTOH IMPLEMENTASI COST BENEFIT ANALYSIS
Rumah Sakit “BUNDA SEJATI” mempunyai keinginan untuk berinvestasi di bidang pelayanan spesialis jantung atau pengembangan ruang rawat inap VIP. Data yang ada untuk kedua program tersebut adalah sebagai berikut: (Asumsi tingkat inflasi = 14% ; jangka waktu analisis 10 tahun). 7.1 Pendirian Poli Spesialis Jantung a. Bangunan, tanah dan seluruh fasilitasnya Rp. 1.000.000.000, membutuhkan waktu pembangunan 1 tahun. b. Biaya operasional tetapnya adalah Rp. 25.000.000 per tahun. c. Biaya operasional variabelnya adalah Rp. 15.000 per pasien d. Tarif per pasien Rp. 100.000 dan selalu meningkat sebesar Rp. 10.000 setiap dua tahunnya. e. Jumlah pasien rata-rata per hari 15 pasien untuk tahun pertama operasional dan terus meningkat 10% setiap tahunnya. f. Pendapatan lain-lain adalah 25% dari total pendapatan.
Rasio benefit : cost = 5.008.605.064 : 1.637.282.690 = 3,05 : 1 Pada rasio 3,05 ; 1 , menunjukkan bahwa penambahan keuntungan lebih besar dari penambahan biaya. Jadi rekomendasi yang kami berikan adalah pendirian poli spesialis jantung memiliki prospek yang baik karena karena keuntungannya lebih besar dari biaya. 7.2 Pengembangan Ruang VIP a. Bangunan, tanah dan seluruh fasilitasnya Rp. 500.000.000 per kamar dan direncanakan membangun 5 kamar. Membutuhkan waktu 1 tahun untuk membangunannya. b. Biaya operasional tetap adalah Rp. 3.000.000 per tahun per kamar c. Biaya operasional variabel adalah Rp 10.000 per pasien per hari d. Tarif ruang VIP Rp. 650.000 per pasien per hari. e. BOR pada tahun pertama operasional: 20% Pada tahun ke-2 : 25% Pada tahun ke-3 : 30% Pada tahun ke-4 : 35% Pada tahun ke-5 : 40% Pada tahun ke-6 : 45% Pada tahun ke-7 : 50% Pada tahun ke-8 : 55% Pada tahun ke-9 : 60% Pada tahun ke-10 : 65% f. Fee institusi dari dokter spesialis adalah 10% dari tarif visite (Rp. 100.000) per pasien per hari. g. Pendapatan lain-lain adalah 45% dari total pendapatan tarif saja.
Rasio benefit : cost = 3.378.912.140 : 2.613.715.878 = 1,3 : 1 Pada rasio 1,3 ; 1 masih masuk criteria 1 : 1, menunjukkan bahwa penambahan keuntungan masih sama dengan penambahan biaya. Rekomendasi untuk pihak Rumah Sakit : tidak perlu melakukan pengembangan ruang VIP karena rasio keuntungan dan biaya masih dalam kategori sama.
BAB VIII PENUTUP 7.1 Kesimpulan
Cost benefit analysis merupakan suatu analisis sistematis yang berupa perbandingan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan dalam menyelenggarakan kegiatan atau proyek. Cost Benefit Analysis digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara efisien. Selain itu, Cost Benefit Analysis digunakan untuk membuat keputusan publik dengan mempertimbangkan kesejahteraan pasien atau konsumen. Ada dua pihak yang menaruh perhatian pada analisis ini, yaitu pertama, para praktisi teknis dan ekonom yang berperan dalam mengembangkan metode analisis, pengumpulan data, dan membuat analisis serta rekomendasi. Kedua, pemegang kebijakan yang berwenang untuk membuat peraturan dan prosedur untuk melaksanakan keputusan tersebut. Dalam banyak hal, CBA lebih luas ruang lingkupnya jika dibandingkan dengan CEA/CUA. Dalam CBA, tidak hanya mengkonve rsi biaya dan manfaat ke dalam bentuk uang dan membandingkan program-program dalam pelayanan kesehatan sehingga dapat diambil keputusan, namun CBA juga dapat digunakan memberikan informasi sumber daya yang dibutuhkan.