Hj. Siti Mahfudhoh, M.Pd.I Mukarom Faisal Rosidin, M.S.I H. Dudung Basori Alwi, Lc., M.Ag
Berdasarkan Kurikulum Madras Mad rasah ah Ali ah 2013
AL-QUR’AN HADIS Untuk Kelas XII Madrasah Aliyah IPA, IPS, Bahasa
KEMENTERIAN AGAMA RI 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala limpahan rahmat dan hidayah Nya, buku Al-Qur’an Al-Qur’an Hadis untuk Kelas XII IPA, IPS, dan Bahasa Madrasah Aliyah dapat tersusun dengan baik. Solawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, sahabat, beserta keluarganya. Buku ini disusun berdasarkan pada Standar Isi Madrasah Aliyah tahun 2013. Buku ini membahas ayat-ayat Al- Qur’an dan Hadis tentang Pola hidup sederhana, ujian dan cobaan, kelestarian lingkungan hidup, IPTEK, Kewajiban
berdakwah, amar ma’ruf nahi mungkar, mungkar, demokrasi dan adil dan jujur. Buku ini disusun secara ringkas, padat, dan jelas, serta dilengkapi dengan peta konsep pembelajaran yang jauh dari kesan menggurui. Cara ini ditempuh untuk memberi kenyamanan kepada peserta didik. Dengan demikian buku ini diharapkan dapat menjadi mitra yang mengasikkan bagi peserta didik dalam belajar. Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini masih ada kekurangan, baik dari sisi metodologi maupun substansi maka saran dan kritik yang konstruktif selalu kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga buku ini bermanfaat dan mendapatkan ridha dari Allah Swt. amin.
Bandung,
Nopember 2013
Pedoman Transliterasi Arab-Latin
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
Setiap awal bab disajikan kover dengan ilustrasi sebagai gambaran awal tentang materi pelajaran yang akan disampaikan. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Tujuan Pembelajaran sebagai panduan dan target materi yang harus disampaikan dan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Peta Konsep disajikan sebagai kerangka pikir materi yang akan disampaikan dan dikuasai peserta didik.
Mari renungkan sebagai pengantar atau stimulasi sebelum memasuki materi pokok pembelajaran. Mari Mengamati disajikan berupa ilustrasi untuk menghantarkan pada pemahaman peserta didik mengenai materi pokok pembelajaran.
Materi disusun berdasarkan standar isi Madrasah Aliyah 2013 serta disajikan sesuai tingkat pemahaman peserta didik.
Cluster kata disajikan dengan arti per kata/kalimat ( mufradat) untuk memudahkan siswa belajar memahami arti kata perkata.
Terjemahan disajikan secara menyeluruh dari teks AlQur’an maupun hadis agar peserta didik dapat menangkap pesan teks AlQur’an atau hadis secara utuh.
Mari Memahami disajikan agar peserta didik dapat menangkap pesan yang disampaikan teks AlQur’an atau hadis dengan ditampilkan tafsiran ayat AlQur’an atau hadis.
Kontekstualisasi ayat Al-Qur’an atau hadis yang berorientasi pada penghayatan dan pengamalan Al-Qur’an dan hadis Nabi (pendalaman karakter peserta didik).
Berdiskusi sebagai sarana untuk mengelaborasi dan mengomukasikan gagasan para peserta didik. Rangkuman sebagai ringkasan materi untuk mempermudah peserta didik mengingat-ingat dan mengulang pelajaran. Ayo Berlatih sebagai evaluasi peserta didik pada setiap akhir pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, affektif, dan psikomotorik.
DAFTAR ISI Kata Pengantar Pedoman Transliterasi Arab-Latin Petunjuk penggunaan buku
BAB I
: AKU INGIN SEPERTI KEKASIH ALLAH YANG SEDERHANA DAN PENYANTUN DHUAFA A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. N.
BAB II
: BETAPA INDAHNYA UJIAN DAN COBAANKU A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K.
BAB III
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Peta konsep Mari Renungkan Mari Mengamati Mari Mengkaji QS. Al-Furqan : 67 Mari mengkaji QS. Al Qashas (28) : 79-82 Mari Mengkaji QS. Al Isra’ (17) : 26 -30 Mari Mengkaji QS. Al Baqarah (2) : 1774. Mari mengkaji QS. Al-Ma’un (107) : 1 -7 Hadis tentang pola hidup sederhana Mari Berdiskusi Mari Berlatih
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Peta konsep Mari Renungkan Mari Mengamati Mari mengkaji QS. Al Baqarah (2) : 155 Mari mengkaji QS. Ali Imran : 186 Hadis tentang Ujian dan Cobaan Mari berdiskusi Mari berlatih
: HIJAU, BERSIH, INDAH DAN SEHAT LINGKUNGANKU LESTARI
A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. BAB IV
: BACALAH DENGAN MENYEBUT NAMA TUHANMU A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K.
BAB V
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Peta konsep Mari Renungkan Mari Mengamati Mari Mengkaji QS. Ar Rum (30) : 41-42 Mari Mengkaji QS. Al A’raf (7) : 56 -58 Mari Mengkaji QS. Al Furqan (25) : 45-50 Mari Mengkaji QS. Al Baqarah (2) : 204-206 Hadis tentang Lingkungan Hidup Mari berdiskusi Mari berlatih
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Peta konsep Mari Renungkan Mari Mengamati Mari Mengkaji QS. Al Alaq (96) : 1-5 Mari Mengkaji QS. Yunus (10) : 101 Mari Mengkaji QS. Al Baqarah (2) : 164 Mari berdiskusi Mari berlatih
: MARI BIMBING MEREKA A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K.
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Peta konsep Mari Renungkan Mari Mengamati Mari Mengkaji QS. An Nahl (16) : 125 Mari Mengkaji QS. Asy Syuara S yuara (26) : 214-215 Mari Mengkaji QS. Al Hijr (15) : 94-96 Hadis tentang perintah berdakwah Mari berdiskusi
L. BAB VI
: AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR A. B. C. D. E. F. G. H. I.
BAB VII
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Peta konsep Mari Renungkan Mari Mengamati Mari Mengkaji QS. Ali Imran (3) : 104 Mari berdiskusi Mari berlatih
: MUSYAWARAH SOLUSI SOLUSI TERBAIK TERBAIK A. B. C. D. E. F. G. H. I. J.
BAB VIII
Mari berlatih
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Peta konsep Mari Renungkan Mari Mengamati Mari Mengkaji QS. Ali Imran (3) : 159
Mari mengkaji QS. As. Suara’ (26) : 38 Mari berdiskusi Mari berlatih
: HIDUPKU DAMAI DENGAN ADIL DAN JUJUR A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L.
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Peta konsep Mari Renungkan Mari Mengamati Mari Mengkaji QS. Al Maidah (5) : 8-10 Mari Mengkaji QS. An Nisa’ (4) : 105 Mari mengkaji QS. Al-Taubah (9): 119, Mari mengkaji QS.An-Nahl QS.An-Nahl (16): 90-92, Mari berdiskusi Mari berlatih
SEMESTER GANJIL
BAB I AKU INGIN SEPERTI KEKASIH ALLAH YANG SEDERHANA DAN PENYANTUN DUAFA
KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan , dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, procedural , dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami ayat-ayat al-Qur'an dan Hadis tenta ng pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhuafa 4.1 Mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat-ayat al-Qur'an dan alHadis tentag pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhuafa
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengkomunikasikan peserta didik dapat :
mengasosiasi
dan
3.1 Peserta didik dapat Memahami ayat-ayat al-Qur'an dan al-Hadis tentang pola hidup sederhana dan perintah menyantuni menyantuni para duafa 4.1 Peserta didik dapat Mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat-ayat al-Qur'an dan al-Hadis tentang pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para duafa
PETA KONSEP QS. Al-Furqan : 67 tidak berlaku boros tidak pula berlaku kikir dalam membelanjakan harta
QS.Al-Qoṣos (28) : 79 – 82 82 seseorang yang menyombongkan menyombongkan hartanya akan mendapat siksa dari Allah, seperti Qorun QS.Al-Isro’ (17) : 36 - 37 Berikan hak kepada kerabat,orang miskin dan musafir. Dan pemboros adalah saudara setan Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni dhuafa
Hadis tentang Larangan berlaku berlebih -lebihan 30 QS. Al Isro’(17) : 29 – 30 Anjuran berperilaku sederhana dalam kehidupan sehari hari QS. Al-Baqoroh 177 : kebajikan seseorang terletak pada kepeduliannya pada orang lain 7 QS. Al Ma’un : 1 – 7 Ciri cirri orang yang mendustakan agama
A. MARI renungkan
Islam mengajarkan kepada manusia agar berfikir, bersikap bersikap dan bertindak pada posisi tengah tengah dengan menseimbangkan kebutuhan duniawi sebagai sarana untuk mencapai tujuan ukhrowi. Menumpuk harta kekayaan kekayaan bukanlah hal yang di larang dalam agama, selagi harta kekayaan tersebut digunakan sesuai dengan anjuran Allah dan tidak bertentangan dengan fitrah kemanusiaan. Sesungguhnya Allah telah menetapkan dan mengatur rizki-Nya kepada seluruh makhluq.dilapangkan dan disempitkannya rizki adalah hak otoritas Allah SWT. Karena Allahlah sebaik baik pembagi rizki. Sikap yang yang terbaik terkait dengan penggunaan harta kekayaan adalah dengan membiasakan diri hidup hemat, berpola hidup sederhana, tidak boros dan tidaklah kikir. Setiap rizki yang dianugerahkan oleh Allah hendaklah dinafkahkan dan dimanfaatkan demi kepentingan tegaknya agama Allah. Harta yang dinafkahkan untuk kebaikan akan tumbuh menjadi harta yang berkah ,bersih, dan berkembang lebih banyak
B. MARI MENGAMATI Setelah kalian mengamati gambar di samping, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini : 1. Mengapa kita harus hidup sederhana 2. Mengapa kita dilarang untuk hidup berlebihan dan boros 3. Mengapa kita harus menyantuni para dhuafa 4. Manfaat apa yang bisa kita ambil dari pola hidup sederhana 5. Akibat apa yang akan diterima oleh orang yang berperilaku berlebihan dan boros s
Gambar Perilaku hidup bermegah megahan, sederhana, menyantuni duafa
Setelah anda mengamati gambar di atas buatlah daf tar komentar yang relevan dari sikap apa yang nampak dari gambar di atas !
…………………………………………………………………… …………………………………………………………………… ………………………………………………………………… 2. …………………………………………………………………… …………………………………………………………………… …………………..…………………………………………… 3. ………………………………………………………………....... 1.
C.POLA C.POLA HIDUP SEDERHANA DAN MENYANTUNI DHUAFA
MARI MENGKAJI MENGKAJI QS. AL-FURQAN AL-FURQAN 25 : 67
Artinya : 67. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
CLUSTER KATA
MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDON ESIA
ARAB
INDON ESIA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat di atas, kemudian kemudian salin arti perkata dari QS. Al – Furqan Furqan (25) : 67 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
MARI MENGANALISA QS. AL-FURQAN (25): 67
Pada ayat di atas dengan jelas menyebutkan, apabila manusia atau orang yang beriman yang ingin membelanjakan hartanya, maka ketika membelanjakan tersebut dia tidak boleh terlalu boros, dan juga tidak boleh terlalu kikir., melainkan berada di tengah-tengah (moderat). Kalau kita berbelanja, maka belanjalah sesuai dengan keperluan. Kalau bersedekah, jangan sampai memberikan sedekah terlalu banyak. Hanya karena bangga dengan pahala bersedekah sehingga kita bersedekah terlalu banyak, sedangkan kita lupa akan
kebutuhan kita sendiri. Tetapi jangan pula karena mengingat akan kebutuhan kita, lalu kita tidak mau mengeluarkan apa yang kita miliki, hingga zakat sekalipun tidak mau dikeluarkan. Itulah orang yang kikir sebenarnya. Dalam hal ini, kita harus bersikap moderat, tidak kikir dan tidak juga boros, namun berada di antara keduanya (moderat). Pada dasarnya, janganlah kita membelanjakan sesuatu sampai habis, dan jangan pula kita enggan membelanjakan apa yang yang ada pada diri kita. Hal ini tak mudah dilaksanakan, karena pada umumnya manusia itu bersifat konsumtif. Sifat konsumtif yang tak bisa ditahan yang kemudian menjadi-jadi, itulah yang disebut pemborosan. Tapi kalau menahannya menahannya juga menjadi-jadi, itulah yang dinamakan
kikir. Di dalam hadits Nabi juga disebutkan, bahwa: “Urusan yang terbaik adalah urusan yang di tengah- tengah.” Beberapa sifat yang dimiliki iIbâd al-Rahmân, para al-Rahmân, para hamba Dzat Yang Maha Penyayang memang benar-benar terpuji. Dalam ayat ini, sifat yang dijelaskan adalah dalam membelanjakan dan menafkahkan harta yang dikaruniakan Allah SWT kepada mereka.
râf f Tidak I srâ Allah Swt berfirman: wa al-ladzîna idzâ anfaqû lam yusrifû (dan orangorang yang apabila membelanjakan [harta], mereka tidak berlebih-lebihan). Kata al-infâq yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah membelanjakan harta. Diceritakan ayat ini, para hamba Dzat Yang Maha Penyayang itu dalam membelanjakan hartanya tidak isrâf (melampaui batas). Dalam ayat ini disebutkan: lamyusrifû. Secara etimologi, kata al-isrâf al-isrâf berasal berasal dari kata al-saraf. Dijelaskan oleh alAsfahani, kata al-isrâf al-isrâf berarti berarti tajâwaz al-hadd fî kulli fi’l kulli fi’l yaf’aluhu al yaf’aluhu alinsân (tindakan melampaui batas pada semua perbuatan yang dikerjakan manusia), meskipun yang lebih populer digunakan dalam hal infak (membelanjakan harta). Dikarenakan pengertiannya adalah tajâwaz al-hadd (melampaui batasan), maka amat penting diketahui tentanghadd tentang hadd (batasan) yang menjadi miqyâs (tolok ukur, standar). Dengan batasan tersebut maka dapat diketahui, apakah membelanjaan harta sudah terkategorikan sebagai al-isrâf atau belum. Oleh karena kata tersebut dalam Alquran, maka batasan yang dimaksud adalah syara'. Bukan akal, adat, kebiasaan, begitu juga bukan kesederhanaan yang menjadi standar hidup. Dengan demikian, apabila seseorang membelanjakan harta untuk sesuatu yang diharamkan Allah maka inilah yang dmaksud dengan al-isrâf, ( melampaui batas)..
Tidak Kikir
Di samping tidak membelanjakan harta dalam kemaksiatan, mereka juga tidak bersifat kikir. Allah SWT berfirman: wa lam yaqtarû (dan tidak [pula] kikir). Secara etmologi, al-qatr al-qatr berarti berarti taqlîl al-nafqah (meminimkan nafkah). Kata ini semakna dengan al-bukhl, lawan dari al-isrâf. Sedangkan secara syar’i, al-qatr al-qatr berarti berarti menahan diri dari membelanjakan harta dalam ketaatan kepada Allah SWT. Allah SWT memerintahkan kepada umatnya untuk tidak bersifat kikir, karena perbuatan tersebut memang terlarang. Larangan ini disebutkan dalam nash lain, seperti firman Allah SWT: Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu i tu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat (TQS. (TQS. Ali Imran [3]: 180). Secara spesifik, orang-orang yang tidak membayar zakat diancam dengan siksaan yang keras. Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada seorang pun yang memiliki emas dan perak, lalu tidak mengeluarkan zakatnya, kecuali akan dipakaikan kepadanya pakaian dari api neraka; yang dengan pakaian itu di neraka, pinggang, punggung, dan keningnya meleleh. Setiap bagian tubuh tadi hancur dikembalikan lagi seperti semula (HR al-Khamsah kecuali al-Tirmidzi).
Hanya Membelanjakan Harta dalam Ketaatan
Pada ayat ini diakhiri dengan firman-Nya: Wa kâna bayna dzâlika qawâm[an] (dan adalah [pembelanjaan itu] di tengah-tengah antara yang demikian). Kata qawâm[an] qawâm[an] berarti berarti ‘ad -l[an] -l[an] (adil). Dalam konteks ayat ini, kata tersebut berarti dalam koridor ketaatan. Al-Nahas sebagaimana dikutip alSyaukani dalam tafsirnya, berkata,“Termasuk berkata,“Termasuk paling paling bagus dalam penafsiran ayat ini adalah: Sesungguhnya orang yang membelanjakan hartanya se lain dalam ketaatan kepada Allah adalah al-isrâf (melampaui al-isrâf (melampaui batas); batas); barangsiapa yang menahan diri tidak mau menafkahkan hartanya dalam ketaatan Allah adalah aliqtâr (kikir); Dan barangsiapa yang menafkahkan hartaya dalam ketaatan kepada Allah SWT adalah adalah al-qawâm. al-qawâm . Mengenai keutamaan infak dalam perkara wajib dan mandub telah banyak dijelaskan dalam nash lainnya. Dalam beberapa ayat, tindakan tersebut disebut sebagai qardh hasan (utang yang baik). Sebagai layaknya utang, Allah SWT berjanji akan membayar kepada pelakunya dengan dengan balasan berlipat ganda (lihat QS al-Baqarah [2]: 245), dihapus dosanya (lihat QS al-Maidah [5]: 12, alTaghabun [64]: 17), diberikan pahala yang banyak (lihat QS al-Hadid [57]: 11). Ditegaskan pula bahwa perumpamaan menafkahkan harta di jalan Allah adalah
seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir melahirkan seratus biji (lihat QS al-Baqarah [2]: 261).
Dari Abu Huraira ra, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, “Siapa “Siapa yang yang bersedekah dengan sebiji kurma yang berasal dari usahanya yang halal halal lagi baik (Allah tidak menerima kecuali dari yang halal lagi baik), maka sesungguhnya Allah menerima sedekah tersebut dengan tangan tangan kanan-Nya kemudian Allah menjaga dan memeliharanya untuk pemiliknya pemiliknya seperti seseorang di antara kalian yang menjaga dan dan memelihara anak kudanya. Hingga Hingga sedekah tersebut menjadi sebesar gunung (Muttafaq ’alaih). Demikianlah sifat hamba hamba Allah Yang Maha Penyayang dalam mengelola harta. Mereka tidak membelanjakan harta mereka dala m kemaksiatan. Mereka juga tidak kikir dalam berinfak pada perkara yang diperintahkan. Sebaliknya, mereka hanya membelanjakan hartanya dalam ketaatan kepada-Nya. Semoga kita termasuk di dalamnya, yakni terhindar dari sifat isrâf dan iqtâr, dan giat menafkahkan harta di jalan-Nya.
FOKUS
1.
‘Ibâd al-Rahmân, al-Rahmân, hamba Dzat Yang Maha Penyayang dalam soal harta memiliki sifat yang spesifik
2.
Sifat mereka dalam soal harta: 1. tidak bersifat isrâf dan tabdzîr, yakni membelanjakan harta dalam kemaksiatan; 2. tidak iqtâr (kikir, bakhil), yakni enggan menginfakkan harta dalam ketaatan; 3. hanya membelanjakan harta mereka dalam ketaatan.
MARI MENGKAJI SQ. AL – ISRA’ (17) ISRA’ (17) : 26 - 30
Artinya : 26. Dan berikanlah kepada kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan menghambur-hamburkan (hartamu) (hartamu) secara boros. 27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. Tuhannya.
28. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas[1]. 29. Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya[852] Karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. 30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada kepada siapa yang dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya Catatan penting [1] “apabila kamu tidak dapat melaksanakan perintah Allah seperti yang tersebut dalam ayat 26, Maka Katakanlah kepada mereka perkat aan yang baik agar mereka tidak kecewa lantaran mereka belum mendapat bantuan dari kamu. [852]dalam [852] dalam pada itu kamu berusaha untuk mendapat rezki (rahmat) dari Tuhanmu, sehingga kamu dapat memberikan kepada CLUSTER mereka hak-KATA hak mereka”.
“janganlah kamu terlalu kikir, dan jangan pula terlalu Pemurah”.
MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI
INDONES IA
ARAB
INDONES IA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat di di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al – Isra’ – Isra’ : 26 – 30 30 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
MARI MENGANALISA KANDUNGAN QS. AL ISRA’ (17) : 26-30 Gambar penyantun duafa
Manusia tidak selalu memiliki harta benda yang melimpah untuk dipersembahkan kepada keluarga yang membutuhkan. Namun paling tidak rasa ukhuwah serta kemauan untuk bisa membantu senantiasa tertanam kuat dalam jiwa manusia. Karena itulah ayat di atas menuntun manusia dan jika jika kondisi keuangan dan kemampuanmu tidak menyebabkanmu tidak kuasa membantunya sehingga mamaksa engkau berpaling dari mereka bukan karena tidak berkenan membantu, tetapi berpaling dengan harapan suatu saat kamu dapat membantunya setelah berupaya dan berhasil memperoleh rahmat dari Allah yang maha pemberi anugrah, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang mudah dan tidak menyinggung perasaan mereka, yaitu ucapan yang penuh hikmah sehingga dapat melahirkan harapan dan optimis Ketika bersedekah,berjariyah, berinfaq dan berzakat seringkali hati kita diliputi oleh perasaan enggan dan takut terjerumus dalam kemiskinan disebabkan semakin berkurangnya harta kita. Inilah yang disebut dengan bisikan setan. Seseorang yang kikir, apalagi mereka yang mempunyai kelebihan, kekikirannya akan membuahkan dengki dan iri hati pada anggota masyarakat. Dan jika ini terjadi maka setan mulai membisikkan di hati masaarakat untuk melakukan berbagai aksi kejahatan, seperti pencurian, pembunuhan, perampokan dan lain sebagainya. Di sisi lain kekikiran melahirkan sifat rakus dan enggan mendermakan sebagian hartanya, hingga pada gilirannya menjadi lahan bagi setan
untuk memprofokasi manusia melakukan berbagai tindak kejahatan. Berdasarkan itu pula islam memacu umatnya untuk menegakkankepedulian sosial sebagai dasar terciptanya ketentraman dan kedamaian masyarakat dengan memberi bantuan kepada orang orang yang yang membutuhkan. Kesamaan persaudaraan setan dengan pemboros adalah pada persamaan sifat-sifat dan keserasian yang dimiliki oleh keduanya. Pemboros dan setan keduanya sama sama melakukan tindakan batil tidak pada tempatnya. Predikat kikir yang disandang oleh manusia dalam al- Qur’an tidak akan terlepas dari dua sifat, yaitu angkuh angkuh karena merasa dirinya punya kelebihan dibanding orang lain dan membanggakan diri dan berusaha mengekspresikan diri secara fisik, baik ucapan maupun gerakan tubuhnya yang terkesan sombong. Kedua sifat ini mempunyai kaitan yang sangat erat dengan harta dan jabatan seseorang. Orang yang merasa memilikinya, jiwanya diliputi oleh keangkuhan dan kebanggaan. Di sisi lain kebanyakan dari manusia yang memiliki sifat angkuh dan berbangga diri cenderung untuk berlaku kikir.
FOKUS “Islam menghendaki agar umatnya berada pada posisi tengah dengan menseimbangkan antara pemenuhan kebutuhan dunia dan akhirat, dan dunia sebagai sarana mencapai mencapai akhirat” adalah hemat . yakni “ Sikap yang terbaik kaitannya dengan penggunaan harta yang diperoleh adalah keadaan tengah pada dua posisi yaitu tidak boros b oros dan tidak kikir”
“Harta yang dibelanjakan di jalan Allah tidak akan berpengaruh pada habisnya harta tersebut. Harta akan bersih, tumbuh dan berkembang lebih banyak dan memberi memberi manfaat bagi
MARI MENGKAJI MENGKAJI QS. AL-QASAS AL-QASAS (28): 79 -82 pelakunya”
Artinya :
Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya[1139]. kemegahannya[1139]. berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang Telah diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".
79.
80. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar". 81. Maka kami benamkanlah benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
82. Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar dia Telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah)".
[1139] menurut mufassir: Qarun keluar dalam satu iring-iringan yang lengkap dengan pengawal, hamba sahaya dan inang pengasuh untuk memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya. CLUSTER KATA
MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDONES IA
ARAB
INDONES IA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat di di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al – Qo Qoṣos (28) : 79 - 82 ke ke dalam buku buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
MARI MENGANALISA KANDUNGAN AYAT QS. AL QOSHOS (28) : 79-82 Pada ayat 76 sebelumnya Allah Allah telah mengkisahkan bahwasanya Qarun yang hidup pada masa nabi Musa adalah orang yang selalu membanggakan diri, sombong dan congkak disebabkan harta bendanya yang melimpah. Bahkan kuncikunci gudang tempat penyimpanan harta kekayaannya tak sanggup dipikul oleh sejumlah laki-laki yang kuat dan perkasa. ayat ini Allah mengabarkan mengabarkan tentang kesombongan kesombongan dan Ayat 79, Pada ayat kecongkakan Qarun. Sikap berlebihan Qarun ini tercermin ketika dia keluar kepada kaumnya dengan mengenakan pakaian , perhiasan dan kendaraan, yang gemerlap, mewah dan mempesona. Qarun berjalan dengan congkaknya beriringkan para pembantu dan pekerjanya yang sangat banyak. Sikap demikian sangatlah dibenci dan dicela oleh Allah SWT. Sikap Qarun tersebut juga memicu timbulnya anggapan yang salah oleh sebagian masyarakat. Mereka mengira bahwa kemewahan, harta yang melimpah ruah merupakan bukti kesuksesan seseorang. Bahkan mereka juga menganggap bahwa harta benda yang melimpah dapat menjamin kehidupan yang bahagia. Sehingga merekapun berusaha dengan sekuat tenaga untuk menumpuk harta benda tersebut dengan berbagai cara. Meskipun cara tersebut seringkali melanggar ketentuan agama. Jika kita amati disekeliling kita,patutlah kita prihatin bahwa sekarang ini terus lahir Qarun Qarun baru. Kecintaan mereka pada dunia telah melupakan mereka pada hakekat hakekat hidup. Kekayaan.,kemewahan,dan Kekayaan.,kemewahan,dan kekuasaan menjadi harga mati yang seolah tak bisa ditawar. Sehingga untuk mendapatkannya mereka mampu melakukan berbagai upaya. Seperti korupsi, menerima suap, menipu bahkan menjilat teman dan saudara sendiri. Tak bisa dibayangkan bagaimana dengan keselamatan bumi ini jika dihuni oleh manusia manusia serakah yang tidak bertanggung jawab. Dampak lebih jauh adalah kehancuran sebuah Negara. Disebabkan adanya ketimpangan social, konglomerasi yang membabi buta, hilangnya kepedulian social, tidak tercapainya pemerataan kekayaan, individualis dan sikap masa bodoh. Sehingga yang kaya makin Berjaya dan yang miskin makin menderita. Demikianlah Qarun telah berhasil menginspirasi banyak orang
untuk bersikap sombong dan membanggakan diri’
Ayat 80, Berbeda dengan sikap Qarun dan orang orang yang menganggap kemewahan Qarun adalah sebuah keberuntungan seperti yang sudah dipaparkan dalam ayat 79 di atas, bagi ahli ilmu adalah pilihan yang salah, bahkan pada saatnya akan mendatangkan bencana yang besar. Kecintaan manusia terhadap dunia seringkali membuat manusia lupa bahwa kehidupan dunia fana sedang kehidupan akhirat adalah kekal abadi . Sebagaimana diceritakan dalam QS. Al –
A’raf (7) : 176
Artinya : “ Dan kalau kami menghendaki, Sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir”. Golongan yang kedua adalah para cendikiawan yang lebih mempercayai bahwa pahala dari Allah bagi orang yang beriman dan beramal shaleh adalah lebih baik dari pada harta benda, kekayaan, kemewahan yang melimpah ruah yang pada saatnya nanti akan musnah. Sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam QS. An – nahl (16) : 96
Artinya : Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan Sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan. Diakhir ayat tersebut Allah menyatakan bahwa hamba yang dapat menerima dengan sabar dengan tekun dan patuh melaksanakan perintah Allah SWT serta meninggalkan yang dilarang serta ,menerima dengan ikhlas apa yang dianugerahkan kepadanya dan membelanjakannya demi tegaknya agama Allah. Pada hakekatnya merekalah orang orang yang beruntung. Ayat 81, Akibat dari sifat sombong, congkak, riya, dan keangkuhannya justru telah membuat Qarun kehilangan semua yang dia bangga banggakan dulu. Allah mendatangkan azab yang begitu besar dan pedih karena kelalaiannya menjaga amanah Allah. Allah membenamkan Qarun ke dalam bumi dengan seluruh harta bendanya tanpa sisa sedikitpun. Kemewahan dan kesombongannya
yang dulu ia tebarkan lenyap di telan bumi tanpa ada satupun orang yang bisa menolong dia. Harta benda yang seharusnya menjadi kebahagiaan hidupnya kelak di akhirat justru menjadikan Qarun kembali kepada Allah dalam keadaan hina dina. Keadaan ini disebabkan tidak adanya control diri dan social yang berakibat pada sikap melampau batas. Ayat 82, Pada ayat ini dijelaskan sikap orang orang yang dulu mendambakan kehidupan seperti Qarun yang bergelimang kemewahan. Menyaksikan begitu hebatnya azab Allah yang ditimpakan pada Qarun diakhir hidupnya membuat mereka tersadar bahwa harta benda, kekayaan, kemewahan dan jabatan bukanlah kunci kesuksesan. Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah adanya kesadaran diri bahwa anugerah Allah adalah titipan yang harus dikelola dengan penuh penuh tanggung jawab. Sehingga rizki yang yang dianugerahkan Allah bisa membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain di sekelilingnya. Serta membawa manusia pada derajat kemuliaan yang tinggi.Seharusnya kita menyadari bahwa mengingkari nikmat Allah SWT dan mendustakan Ajaran RasulNya tidaklah membawa keuntungan sedikitpun. Bahkan akan membawa diri kita terperosok lebih jauh pada jurang kesengsaraan. Dengan tegas Allah menyampaikan pada QS. An-Nahl (16) : 113.
Artinya : Dan Sesungguhnya Telah datang kepada mereka seorang Rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; Karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
FOKUS 1.
Qarun adalah orang yang selalu memamerkan kekayaannya secara berlebih lebihan. Ia senatiasa bersikap congkak dan sombong serta ingkar terhadap nikmat Allah. Begitu juga dengan sebagian kaumnya yang mencita citakan dirinya seperti Qarun , karena ia menganggap semua yang dimiliki Qarun adalah suatu keberuntungan yang besar. 2. Bagi kaum kaum cendikiawan beranggapan bahwa sikap demikian adalah suatu kekeliruan besar dan menimbulkan bencana yang nyata. Bagi kaum cerdik pandai pahala disediakandari oleh Allah SWT adalah jauh lebih baik. 3. Allah membenamkan Qarun ke dalam bumi beserta harta kekayaanyang dulu ia banggakan. Dan harta bendanya tiada pula dapat menolongnya. 4. Setelah menyaksikan menyaksikan apa yang menimpa Qarun, sebagian kaumnya kaumnya yang dahulu menginginkan menginginkan kehidupan kehidupan seperti Qarun menyadari bahwa Allahlah yang melapangkan dan menyempitkan rizki. Bebarapa catatan penting terkait dengan QS. Qoshos : 79 -82 adalah : 1. Dalam pandangan Islam, kehidupan dunia dan akhirat adalah satu kesatuan. Dunia adalah tempat menanam, sedang akhirat adalah tempat menuai. Dalam Islam tidak dikenal istilah istila h amal dunia dan amal akhirat. 2. Kehidupan akhirat adalah tujuan sedangkan kehidupan dunia adalah sarana untuk mencapai tujuan 3. ayat di atas ketika berbicara tentang kebahagiaan akhirat selalu menggunakan redaksi bersifat aktif dengan menekankan untuk bersungguh sungguh dengan sekuat tenaga untuk mencapai kebahagiaan akhirat. Sedang ketika berbicara tentang kebahagian dunia selalu menggunakan redaksi bersifat pasif dengan menggunakan kalimat jangan kalimat jangan lupakan.
MARI MENGKAJI QS. AL – BAQARAH (2) 177
Artinya : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orangorang yang bertakwa.
CLUTER KATA MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDONE SIA
ARAB
INDONE SIA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al – baqarah : 177 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
MARI menganalisa kandungan QS. AL BAQARAH (2) (2) : 177
gambar
Dalam sebuah riwayat dikemukakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan sebuah pertanyaan seorang laki laki tentang al – bir (kebajikan). Setelah turun ayat ini kemudian Rasulullah SAW memanggil kembali laki laki itu dan membacakan ayat tersebut. Ayat ini turun sebelum diwajibkannya salat fardhu. Kala itu, bagi seseorang yang sudah bershahadatain kemudian meninggal dalam keadaan beriman, maka harapannya dia mendapatkan kebaikan. Namun orang Yahudi beranggapan bahwa kebajikan itu jika salat menghadap ke Barat, sedang orang Nasrani menghadap ke Timur Semasa Nabi SAW masih berada di Makkah, beliau dan pengikutnya salat
sekaligus menghadap ke Ka’bah di dalam Masjidil Haram dan Baitul Magdis di Yerusalim dengan mengambil posisi salat di sebelah Selatan Ka’bah, se hingga dalam waktu bersamaan juga menghadap ke Yerusalim di sebalah Utara. Tetapi setelah Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah cara tersebut tidak bisa dilakukan lagi terkait dengan posisi Makkah Selatan sedangkan Yerusalim Utara dari Madinah. Maka Nabi dan para pengikutnya salat menghadap ke Utara kea rah Yerusalem. Berkiblat ke Yerusalem sejalan dengan penegasan Allah dalam Al –
Qur’an dan Sunnah yang mengandung makna pengakuan akan kesucian kota itu
dan keabsahan agama serta para nabi yang pernah berada di sana. Namun Nabi
SAW juga menyadari Makkah dengan Ka’bahnya sangat dekat di hati bangsa
Arab dari pada Yerusalem. Sebab itulah Rasulullah SAW memohon kepada Allah untuk mengganti arah kiblat salat dari Yerusalim ke Makkah. Perubahan arah kiblat inilah akhirnya menimbulkan kegaduhan di kota Madinah. Beberapa pengikut Nabipun juga mengalami keraguan atas perubahan arah kiblat tersebut, meski tidak sebasar kegaduhan yang terjadi di kalangan orang orang Yahudi di Madinah. Menurutnya ini merupakan indikasi ketidak sungguhan pada ajaran Muhammad SAW. Mereka menyangsikan apakah agama
yang mengalami perubahan arah kiblat itu mempunyai keotentikan ajaran, mengingat arah kiblat dalam salat adalah hal yang prinsip. Allah SWt menjelaskan bahwa hakekat kebajikan adalah iman dan taqwa, yaitu orang orang yang melakukan kebajikan meliputi aktifitas rohani dan jasmani. Adapun tanda-tanda orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa adalah sebagaimana dijelaskan dalam ayat ini, sebagai berikut : ○
Iman (keyakinan) terhadap adanya Allah SWT hari pembalasan malaikat-malaikat, kitab-kitab yang diiturunkan oleh Allah melalui para utusan-Nya, serta iman terhadap adanya nabi-nabi Allah. Iman terhadap adanya Allah SWT menyebabkan manusia merasa bahwa segala gerak geriknya selalu diawasi dan diketahui oleh Dzat Yang Maha Kuasa itu. Bahkan tidak hanya perbuatannya, tetapi juga isi hatinya dan semua yang terlintas dalam alam pikirnya.
○
Adanya kemampuan untuk memberikan sebagian harta kesayangan kepada orang-orang yang membutuhkannya yaitu karib-kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang terlantar karena kehabisan bekal di perjalanan, dan orang-orang yang meminta-minta karena ketiadaan harta karena untuk keperluan pembebasan hamba sahaya ataupun untuk menghilangkan perbudakan.
○
Mendirikan salat, artinya melaksanakan pada waktunya dengan khusyu’ lengkap dengan rukun-rukunnya dan syarat-syaratnya.
○
Menunaikan zakat kepada yang berhak menerimanya. Di dalam AlQur’an apabila disebutkan perintah mendirikan salat selalu pula diiringi dengan perintah menunaikan zakat, karena antara salat dan zakat terjalin hubungan yang sangat erat dalam melaksanakan kebaktian dan kebajikan, salat adalah pembersih jiwa, sedangkan zakat adalah pembersih harta.
○
Selalu menepati janji. Ornag yang baik adalah orang-orang yang selalu menepati janjinya apabila dia berjanji, baik janjinya kepada Allah dan Rasul-Nya sebagai konsekuensi syahadatnya, ataupun janji yang dibuat sesama manusia, seperti janji-janji untuk bertemu, janji untuk membayar utang dan lain-lain.
○
Sabar. Orang yang ingin mendapatkan kebaikan harus bersifat sabar dalam segala situasi, seperti dalam kesempitan, ataupun kesusahan
○
Tekun adalah salah satu kunci sukses dan keselamatan hidup manusia. Ketidaksabaran akan membuat seseorang akan hidup gelisah dan tidak tenang. Ketidaksabaran bahkan dapat membawa akibat yang lebih fatal, yang pada akhirnya akan menghancurkan ketenangan dan kedamaian.
Mari mengkaji QS. QS. Al- mA’un Al- mA’un (107): 1-7 1-7
Artinya : 1.
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? agama?
2. Itulah orang yang menghardik menghardik anak yatim, 3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. 4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang orang-orang yang shalat, 5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, 6. Orang-orang yang berbuat berbuat riya[1603], riya[1603], 7. Dan enggan (menolong dengan) dengan) barang berguna[1604].
MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDONE SIA
ARAB
INDONE SIA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al –Maa’un (107) : 1 – 7 7 ke dalam buku buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
Catatan penting
[1603] riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat. [1604] sebagian Mufassirin Mufassirin mengartikan: enggan enggan membayar zakat.
Mari menganalisa qs.al- mAA’un mAA’un (107): 1-7 1-7
Pada ayat ini Allah mencela bagi siapa yang yang meninggalkan hak-hakNya hak-hakNya dan hak-hak hambanya. Firman Allah: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan
agama?” yaitu dengan kebangkitan dan hari pembalasan, sehingga ia tidak
beriman terhadap apa yang diturunkan diturunkan pada Rasul.
Firman Allah: “Itulah orang yang menghardik anak yatim” maksudnya adalah menolaknya dengan kejam dan keras, ia tidak menyayanginya akibat hatinya yang keras, hal ini dikarenakan ia sudah tidak lagi mengharapkan pahala dan tidak takut pada adzab Allah.
Firman Allah: “Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin” Ibnu Katsir menyamakan ayat ini dengan Qur’an surat al fajr ayat 17 -18, yang bunyinya:
18 17 :
[}
]
Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim, Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, sedangkan yang dimaksud dengan tidak memuliakan anak yatim ialah tidak memberikan hakhaknya dan tidak berbuat baik kepadanya. Imam ath Tobari berkata, yaitu orang yang tidak mengajak oarng lain untuk mengasih makan yang dibutuhkan oleh orang miskin tersebut. ia tidak menumbuhkan dalam dirinya untuk membantu anak yatim dan juga tidak mengajak keluarganya untuk membantu dan orang lain disebabkan kebakhilan terhadap hartanya, atau mendustakan hari pembalasan, penjelasan ini serupa dengan firman Allah yang berbunyi: berbunyi:
“ Dan (Ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan kepada neraka, (Dikatakan kepada mereka): “Bukankah (azab) Ini benar?” mereka menjawab: “Ya benar, demi Tuhan kami”. Allah berfirman “Maka rasakanlah azab Ini l-Ahqaf: 34) 34) disebabkan kamu selalu ingkar”. (QS. A l-Ahqa
Firman Allah: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,” yaitu orang yang senantiasa aksis dalam shalatnya, akan tetapi ia melalaikannya, tidak tepat waktu, meninggalkan rukunrukunnya. Demikian ini dikarenakan kurang perhatiannya terhadap perintah Allah sehingga ia melalaikan sholat yang mana ini merupakan perkara yang sangat penting dalam ketaatan dan pendekatan yang lebih utama kepada Allah. Maka
bagi siapa yang melalaikan melal aikan sholat, ia berhak mendapatkan cela’an dan kecaman, adapun lupa pada saat sholat ini bisa menimpa pada siapa saja sampai pada nabi juga demikian. Oleh karena itu Allah mensifatinya dengan Riya’, hatinya keras, tidak penyayang.
Firman Allah: “Orang-orang yang berbuat riya”, Riya’ adalah sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
Firman Allah: “Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” Yaitu enggan memeberi sesuatu yang dibutuhkan, seperti ember, kuali, kapak dan lainlain. Sebagian Mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
Mereka itu dikarenakan kuatnya rasa tamaknya, sampai kebutuhan yang kecil saja enggan untuk mengasih, apalagi yang lebih besar dari itu.
1. Dalam ayat di atas anjuran untuk memuliakan anak yatim, orang miskin. 2. Menjaga shalat, dan selalu perhatian padanya. 3. : Perintah untuk ikhlas atas semua pekerjaan. 4. : Anjuran untuk berbuat kebaikan sekecil apapun
HADIS TENTANG POLA HIDUP SEDERHANA
Hadis riwayat Ibnu Majah dan Ahmad Ahmad dari Abdullah bin Amru
:
Artinya :
IBNUMAJAH - 419) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah dari Huyai bin Abdullah Al Ma'arifi dari Abi Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah Abdullah bin 'Amru berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati melewati Sa'd yang sedang berwudlu, berwudlu, lalu beliau bersabda: "Kenapa berlebih-lebihan! " Sa'd berkata; "Apakah dalam wudlu juga ada berlebih-lebihan?" beliau menjawab: "Ya, meskipun engkau berada di sungai yang mengalir ".
Hadis riwayat Imam Bukhari dari Hakim bin Hiram
Artinya
BUKHARI - 1338) : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Hakim bin Hiram radliallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata,: "Tangan yang diatas lebih baik dari pada tangan yang di bawah, maka mulailah untuk orang-orang yang menjadi tanggunganmu dan shadaqah yang paling baik adalah dari orang yang sudah cukup (untuk kebutuhan dirinya). Maka barangsiapa yang berusaha memelihara dirinya, Allah akan memeliharanya dan barangsiapa yang berusaha mencukupkan dirinya maka Allah akan mencukupkannya". Dan dari Wuhaib berkata, telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu 'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam Shallallahu'alaihiwasallam seperti ini".
Artinya A rtinya :" Dari :" Dari Miqdad bin Ma’di Karib berkata : aku mendengar Rosulullah saw bersabda : Tidak ada yang lebih jahat dari pada orang yang memadati lambung perutnya dengan makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan hendakklah perut diisi sepertiganya dengan makanan, sepertiganya dengan air (minum), sepertiganya lagi untuk udara (bernafas)" ( HR. HR. Imam Tirmidzi )
Selanjutnya Rasulullah memberi arahan berupa suatu anjuran bahwa lambung (perut) hendaknya diisi secara teratur dan terencana, sepertiga berisi makanan, sepertiga berisi air, dan sepertiga berisi udara. Kalau anjuran ini dilakukan dengan baik, niscaya akan menunjang kesehatan jasmani dan rohani. Hidup sederhana bukan berarti harus melarat, tetapi yang dimaksud hidup sederhana ialah hidup sebatas mencukupi kebutuhan yang diperlukan tanpa berlebih-lebihan dan melapaui batas. Dari ukuran kesehatan etika dan syara’ kelebihan dalam segala hal tidak akan meraih kebaikan.
D. mari BERDISKUSI
Setelah kalian mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
E. MARI BERLATIH
I.
Penerapan 1. Terjemahkan perkata
ayat ayat
berikut ini dengan benar kemudian
berilah tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki dengan jujur
Kemampuan menerjemahkan QS. Al-Qhoshoh : 79 - 80
Sangat lancar
Lancar
sedang
Kurang lancar
Tidak lancer
Kemampuan menerjemahkan perkata QS. Al 27 Isra’ : 26 – 27 II. TUGAS
Sangat lancar
Lancar
sedang
Kurang lancar
Tidak lancer
MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR
Setelah Anda pelajari uraian di atas, Anda Anda kembangkan dengan mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya. Anda bisa pergi ke perpustakaan, akses internet atau berdialog dengan para ahli. Selanjutnya pergilah ke ke tempat tempat yang bisa bisa menginspirasi anda untuk merasakan lebih dalam kebenaran kebenaran dari ayat – ayat ayat Allah tentang pola hidup sederhana dan perintah menyantuni menyantuni dhuafa. Seperti ke pantai asuhan, ke Perilaku yang Tanggapanmu tempat pemulung, fakirdiamati miskin, terminal,stasiun dan tempat tempat lain yang relevan. SELAMAT BELAJAR
NILAI
PARAF ORANG TUA
BAB II BETAPA INDAHNYA
PARAF GURU
UJIAN DAN COBAANKU
Gambar musibah terjadi dimana mana
KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan , dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, procedural , dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pengetahuan procedural procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 3.2 Memahami ayat al-Qur'an dan Hadis tentang ujian dan cobaan
3.2 Mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat al-Qur'an dan Hadis Hadis tentang ujian dan cobaan TUJUAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengkomunikasikan peserta didik dapat :
mengasosiasi
dan
3.2 Memahami ayat al-Qur'an dan Hadis tentang ujian dan cobaan 4.2 Mmendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat a yat al-Qur'an dan Hadis tentang ujian dan cobaa
A . MARI RENUNGKAN Sesungguhnya Allah akan menguji kaum muslimin dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan). Dengan ujian ini kaum muslimin diharapkan menjadi umat yang kuat mentalnya, umat yang mempunyai keyakinan yang kokoh, jiwa yang tabah, dan tahan uji. Sesungguhnya disetiap ujian dan cobaan yang Allah berikan akan selalu bernilai anugerah bila manusia menerimanya dengan sabar dan ikhlas. Dengan sabar dan ikhlas semua musibah dan hal hal yang menyedihkan yang menimpa akan menjadi sesuatu yang indah. Mari kita mengingat apa yang sudah Rasulullah SAW sabdakan Rasulullah Saw bersabda: “Aku kagum kepada urusan orang mukmin karena semua urusannya memiliki nilai baik, dan itu terjadi hanya kepada seorang mukmin. Bila ia mendapatkan sesuatu yg menyenangkan, lalu ia bersyukur, maka ia mendapatkan kebaikan. Dan bila ia ditimpa sesuatu yg menyedihkan lalu ia bersabar, maka ia mendapatkan kebaikan pula” Mari tetap bersyukur kepada Allah, Allah, dengan sedikit ujian yang diberikan kepada kita. Karena disetiap sedikit ujian Allah sertakan banyak kemulyaan, dengan terangkatnya derajat hidup kita dimata Allah
Peta konsep
Ketakutan: Ketakutan: diartikan khawatir, perasaan waswas. Kelaparan was. Kelaparan:: tiada (keterbatasan) bahan makanan pokok bencana, paceklik/krisis Mufassir lain: lain: takut kepada Allah, lapar karena puasa ramadhan ?
Kekurangan harta: harta: lenyapnya sebagian harta dicuri/dirampok, bangkrut, jatuh miskin Mufassir lain: lain: zakat harta benda ?
Kekurangan Jiwa: Jiwa: meninggalnya teman-teman, kaum kerabat, kekasih-kekasihnya (kekasih hati, tokoh panutan, pemimpin, dll) Mufassir lain: lain: berbagai macam sakit ?
Kekurangan buah-buahan buah-buahan:: tanaman yang tdk menghasilnya (produksi turun). Misal: di Arab, pohon kurma sering tdk berbuah berbuah Mufassir lain: lain: anak-anak ?
B. MARI MENGAMATI
Amatilah gambar gambar di bawah ini !
(Sumber. Dok. Kemenag) Gambar 2.1 Tanah yang gersang.
Kemukakan pendapatmu tentang peristiwa yang terjadi ! Hikmah apa yang bisa di ambil dari peristiwa tersebut (sumber Dok. Kemenag) Gambar 2.2. Kelaparan yang melanda
`
(Sumber. Dok . Kemenag) Gambar 2.3. Rasa takut yang mendera
Konsep sabar
Mengikuti proses/alur sebuah peristiwa/masalah yang dihadapi ?
Mampu bertahan dengan sikap rela dan optimisme untuk kembali bangkit
Tidak mengikuti/melakukan sesuatu yang melanggar aturan/ norma
Selesai shalat shubuh, akan menanti datangnya dhuhur
Ikut menolong/peduli sekalipun dirinya juga kena musibah
Tidak mau diajak mabuk mabukan untuk merayakan kelulusan
C. MARI MENGKAJI QS . AL- BAQARAH (2) : 155 -157
Artinya : 155. Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[1]. 157. Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Itulah orangorang yang mendapat petunjuk.
Catatan penting (1)
Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.CLUSTER kalimat Ini dinamakan kalimat istirjaa KATA (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.
MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDONES IA
ARAB
INDONES IA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al – Baqarah Baqarah (2) : 155 - 157 157 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
Sesungguhnya Allah akan menguji kaum muslimin dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan). Dengan ujian ini kaum muslimin menjadi umat yang kuat mentalnya, umat yang mempunyai keyakinan yang kokoh, jiwa yang tabah, dan tahan uji. Ada beberapa istilah yang digunakan al- Qur’ân untuk menunjuk sesuatu yang tidak disenangi, antara lain (musibah ( musibah)) , , (bala’ bala’ ) , , (‘adzab ‘adzab) , , (‘iqab ‘iqab) dan ( fitnah) fitnah).
1)
Musibah
Pada mulanya berarti mengenai atau menimpa. Memang bisa saja yang mengenai itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Tetapi bila al-Qur’an menggunakan kata mushibah, maka ia berarti sesuatu yang tidak menyenangkan yang menimpa manusia. Al-Qur’an mengisyaratkan, “tidak disentuh seseorang oleh musibah kecuali karena ulahnya sendiri” . (Q.S. al-Syu’ra’ (42): 30 , Q.S. al- Nisâ’ Nisâ’ (4): 79), atas izin Allah
musibah tidak terjadi kecuali
(Q.S. at-Taghabun (640: 11, Q.S. al-Baqarah (2): 157),
musibah antara lain bertujuan menempa manusia (Q.S. al-Hadid (57): 22). 2)
Bala’
Sesuatu yang datang langsung dari Tuhan tanpa keterlibatan manusia, kecuali menerimanya. Dengan menurunkan bala ’, Allah SWT menguji untuk menampakkan kualitas seseorang. a) Bala’ Bala’ ujian adalah keniscayaan hidup. Apa saja yang dilakukan Allah, tanpa keterlibatan yang diuji dalam menentukan cara dan bentuk ujian itu. Artinya Penentu cara, waktu dan bentuk ujian adalah Allah SWT., (Q.S. al-Mulk [67]: 2, Q.S. al-Baqarah [2]: 124). b) Ujian/ bala’ merupakan merupakan Anugerah/nikmat Allah
Kalau ayat di atas menguraikan aneka bala (ujian) yang tidak menyenangkan, maka ada juga ujian-Nya yang menyenangkan. (Q.S. alAnbiya’ [21]: 35, Q.S. al -Naml [27]: 40, Q.S. al-Fajr [89]: 15-17) c) Anugerah/nikmat yang berupa ujian itu, tidak dapat dijadikan bukti kasih Ilahi sebagaimana penderitaan tidak selalu berarti murka-Nya.(Q.S. al-Fajr [89]: 15-17) d) Bala’/ujian d) Bala’/ujian yang menimpa seseorang dapat merupakan cara Tuhan mengampuni dosa, menyucikan jiwa dan meninggikan derajatnya. (Q.S. Ali
‘Imran [3]: 154).
3)
Fitnah
Kata fitnah yang berarti membakar. Pandai emas membakar emas untuk mengetahui kualitasnya. Kata Kata fitnah fitnah dapat berarti ujian atau siksaan, berarti bencana itu datang dari perbuatan seseorang atau kelompok, tetapi dampaknya mengenai orang yang tidak bersalah.Terhadap orang yang tidak bersalah dan terkena bencana itu, Tuhan menjadikan dia sarana untuk mengingatkan orang lain. Ketika Allah SWT menjadikan seseorang sebagai alat atau sarana, tidak mungkin orang itu disia-siakan. Al Qur’an pada umumnya menggunakannya dalam arti siksa atau ujian/cobaan. Q.S. al-
Anbiyâ’ [21]: 35
MARI MENGKAJI QS. AL IMRAN (3) : 186 186
Artinya :186.
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orangorang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. jika kamu bersabar dan bertakwa, Maka Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.
Cluster kata
MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDONES IA
ARAB
INDONES IA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Ali Imran (3) : 186 ke dalam buku tugasmu tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
MARI MENGANALISA MENGANALISA QS. AL IMRAN (3) (3) : 186
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw, dan pengikutnya akan mendapat ujian sebagaimana mereka telah uji dengan kesulitan di peperangan Uhud. Mereka akan diuji lagi mengenai harta dan dirinya. Sesungguhnya kamu akan diuji mengenal mengenal harta dan dirimu. Kamu Kamu akan akan berkorban dengan hartamu menghadapi musuhmu untuk menjunjung tinggi derajat umatmu. Kamu akan meningkatkan perjuangan yang mengakibatkan hilangnya keluarga, teman-teman seperjuangan yang dicintai untuk membela yang hak. Kamu akan difitnah oleh orang yang diberi kitab dan orang-orang yang mempersekutukan Allah. Kamu akan mendengar dari mereka hal-hal yang
menyakitkan hati, mengganggu ketenteraman jiwa seperti fitnah zina Yang dilancarkan oleh mereka terhadap Siti 'Aisyah. Ia tertinggal dari rombongan Nabi saw ketika kembali dari satu peperangan, di suatu tempat karena mencari kalungnya yang hilang, kemudian datang Safwan bin Mu'atta menjemputnya. Orang-orang munafik menuduh `Aisyah berzina dengan Safwan. Satu fitnah yang cukup memalukan, dan menggemparkan masyarakat Madinah pada waktu itu, peristiwa yang terkenal dengan "Hadisul ifki (kabar bohong)". Demikian hebat fitnah yang dilancarkan, dan demikian banyak gangguan yang menyakitkan hati yang ditujukan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar menghadapinya dan menerimanya dengan penuh takwa, maka semuanya itu tidak akan mempunyai arti dan pengaruh sama sekali, dan sesungguhnya sabar dan takwa itu termasuk urusan yang patut diutamakan. D. HADIS TENTANG UJIAN DAN COBAAN
:) (
: ) (
,
,
)
(
Artinya : Dari Abi Yahya Suhaib Bin Sinan, Rasulullah SAW bersabda : “Aku kagum kepada urusan orang mukmin karena semua urusannya memiliki nilai baik, dan itu terjadi hanya kepada seorang mukmin. Bila ia mendapatkan sesuatu yg menyenangkan, lalu is bersyukur, maka ia mendapatkan kebaikan. Dan bila ia ditimpa sesuatu yg menyedihkan lalu ia bersabar, maka ia mendapatkan kebaikan pula”
Hadis riwayat Tirmidzi dari Mus’ab bin Sa’ad dari ayahnya
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari 'Ashim bin Bahdalah dari Mush'ab bin Sa'ad dari ayahnya berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya? Beliau menjawab: "Para nabi, kemudian yang sepertinya, kemudian yang sepertinya, sungguh seseorang itu diuji berdasarkan agamanya, bila agamanya kuat, ujiannya pun berat, sebaliknya bila agamanya lemah, ia diuji berdasarkan agamanya, ujian tidak akan berhenti menimpa seorang hamba hingga ia berjalan dimuka bumi dengan tidak mempunyai kesalahan." Dalam kandungan hadis di atas menunjukkan sikap orang yang beriman dalam menghadapi ujian. Sikap inilah yang memberikan perbedaan antara orang yang beriman dan orang kafir. Segala bentuk cobaan atau ujian dapat menjadikan setiap urusan yang dihadapinya selalu bernilai kebaikan. Kandungan lain dari hadis di atas adalah sikap bersyukur ketika mendapatkan kesenangan. Bersyukur dapat di artikan dengan dua sisi . pertama, pertama, pujian karena adanya kebaikan ke baikan yang didapatkan. Pujian ini muncul dari perasaan ridha meskipun kebaikan yang diperoleh hanya sedikit. Namun ia selalu tetap berbagi kesenangan tersebut dengan orang lain sebagai bentuk ekspresi rasa syukurnya. Makna syukur yang kedua, perasaan puas dengan kebaikan yang diterimanya meskipun kelihatan sedikit, ia tetap merasa bersyukur. Dan sikap yang demikian pada hakekatnya ia telah memperoleh kebaikan yang banya. Semua urusan orang beriman akan menjadi baik bila ia mau bersabar kala tertimpa musibah. Sebagai orang yang beriman haruslah meyakini bahwa disetiap musibah yang ditimpakan masih dalam batas batas kemapuan manusia. Sebab Allah tidak akan memberikan ujian dan cobaan melebihi kemampuan manusia. Tetapi kebanyakanmanusia tiada menyadari, sehingga dengan sedikit ujian dan cobaan banyak manusia yang berputus asa. Bahkan inkar pada tuhan
E. MARI BERDISKUSI Setelah kalian mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas
a.
Musibah menimpa akibat kesalahan manusia. Maka hendaknya manusia tidak melakukan keburukan karena bisa jadi berakibat buruk kepada diri maupun lingkunganya. b. Bala’ merupakan keniscayaan, dijatuhkan oleh Allah SWT. walau tanpa kesalahan manusia. Bertujuan untuk menguji manusia. Tiada
yang dapat terhindar dari bala’ karena ini mesti menimpa pada diri
semua manusia, baik yang bersifat buruk maupun baik. c. Fitnah Fitnah adalah bencana yang dijatuhkan Allah dan dapat menimpa yang bersalah dan tidak bersalah. Bahwa fitnah/ujian dilakukan Allah sebagai peringatan, dan tentu saja apabila peringatan tidak juga dindahkan setelah berkali-kali, maka adalah wajar menjatuhkan tindakan yang lebih keras.
F. mari berlatih 1.
Penerapan Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian berilah
tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki dengan jujur
Kemampuan menerjemahkan QS. Al-Baqarah (2) : 155 – 157 157
Sangat lancar
:) ( ,
Lancar
sedang
Kurang lancer
: ) ( , )
Kemampuan menerjemahkan perkata hadis dari Abi Yahya S
Sangat lancar
Tidak lancer
Lancar
( Sedang
Kurang lancer
Tidak lancer
2. TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR
Setelah Anda pelajari uraian di atas, Anda Anda kembangkan dengan mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya. Selanjutnya unduhlah film- film atau tempat tempat kejadian bencana yang yang bisa menginspirasi anda untuk merasakan lebih dalam kebenaran dari ayat – ayat Allah tentang ujian dan cobaan. Seperti ke Rumah sakit, menjenguk menjenguk orang sakit, keluarga yang tertimpa musibah dan tempat tempat lain yang relevan. SELAMAT BELAJAR, SEMOGA SUKSES
Perilaku yang diamati
NILAI
Tanggapanmu
PARAF ORANG TUA
PARAF GURU
BAB III HIJAU, BERSIH, INDAH DAN SEHAT. LINGKUNGANKU LESTARI
KOMPETENSI INTI
3.
Memahami, menerapkan , dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, procedural , dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3. Mengolah, menalar, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami ayat-ayat al-Qur'an dan hadis tentang kelestarian lingkungan hidup
4.3 Mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata dari ayat-ayat al-Qur'an dan hadis tentang kelestarian lingkungan hidup
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengkomunikasikan peserta didik dapat :
mengasosiasi
dan
3.4 Memahami ayat-ayat al-Qur'an dan hadis tentang kelestarian lingkungan
hidup 4.4 Mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata dari ayat-ayat al-Qur'an dan hadis tentang kelestarian lingkungan hidup.
A. Mari renungkan renungkan Terjadinya kerusakan di bumi yang kita tempati ini, merupakan akibat dari dosa dan pelanggaran yang dilakukan oleh manusia yang mengakibatkan gangguan keseimbangan alam. Karena ketiadak seimbangan alam tersebut berakibat bencana kepada manusia. Sebagai bahan introspeksi, Allah SWT., memerintahkan manusia untuk menelaah peristiwa peristiwa yang terjadi pada masa lampau tentang orang orang yang berbuat kerusakan dan akibatnya agar manusia tidak berbuat kerusakan di atas bumi. Sadarilah bahwa untuk mempelajari Al-Qur’an hadis, memerlukan kesungguhan dan keikhlasan, karena itu disarankan agar anda benar-benar serius dalam belajar dan ikhlas untuk mendalami kebenaran yang bermanfaat dalam kehidupan dunia akhirat.
PETA KONSEP
Menjaga kelestarian
QS. Ar-Ruum (30) : 41-42 pelaku pengrusakan
Kerusakan alam akibat ulah tangan manusia
QS. Al-A’raf (7) : 56-58 dan Shad (38) : 27. Larangan merusak alam
Perintah untuk mencari bukti pelaku pengrusakan alam
QS. AlFurqan (25) : 45-50 Sumber daya alam
QS. AlBaqarah (2) : 204-206. Ciri-ciri orang yang merusak alam
Allah menciptak an hujan dan angin untuk kesejahteraan manusia
Allah menjadikan bayang bayang,malam dan siang , menghembuskan angin, air yang menghidupkan tanah tandus dan memberi minum hewan
Munafik merupakan salah satu ciri manusia yang suka merusak alam
B. MARI mengamati mengamati
Marilah kita pelajari lebih jauh tentang kerusakan alam. Amati dengan seksama gambar yang ada di dalam kotak di bawah ini !
http://www.google.co.id/imgres
Sumber : Dok. Kemenag
Setelah kalian mengamati gambar di di atas, ada beberapa pertanyaan yang perlu kalian renungkan sebagai berikut :
NO.
1 2 3 4 5
PERTANYAAN
Mengapa terjadi kerusakan alam Siapa penyebab utama kerusakan alam Sebutkan kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan alam Apa yang harus kita lakukan untuk menanggulangi kerusakan alam Hikmah apa yang bisa diambil dari kerusakan alam
JAWABAN
C. mari MENGKAJI MENGKAJI QS. QS. AR RUUM RUUM (30 ) : 41 - 42
Artinya A rtinya :41.“ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. 42. “Katakanlah “Katakanlah : "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. ter dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDONES IA
ARAB
INDONES IA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al – Baqarah Baqarah (2) : 155 - 157 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
(Sumber. Dok. Kemenag / ilegal loging ) Salah satu tugas penting yang Allah SWT, titahkan kepada umat manusia adalah menjadi Khalifah di bumi sebagai tugas sosial, di samping tentunya sebagai hambaNya sebagai tugas individu, sebagaimana firmanNya yang termaktub dalam Q. S. Al-Baqarah ( 2 ) : 30
Artinya A rtinya : “Ingatlah k etika etika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Perr hat Pe hati kan ! Perilaku dasar manusia sesuai ayat di atas adalah : Perilaku Fasad, suka berbuat kerusakan
Perilaku Isfak, suka menumpahkan darah Inilah yang kemudian dijadikan alasan oleh para malaikat untuk memprotes Allah SWT., ketika hendak menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi.Sesungguhnya bumi.Sesungguhnya bahwa Allah Alla h telah memberikan sesuatu yang paling berharga kepada umat manusia yaitu akal untuk berpikir. Di samping akal pikiran, Allah juga menghiasi manusia hawa nafsu. Nafsu inilah yang menuntun pikiran manusia untuk berbuat kerusakan di alam ini. Dari kajian di atas, maka jelaslah bahwa setiap kerusakan yang terjadi di atas bumi ini adalah disebabkan oleh tangan tangan manusia yang diliputi hawa nafsu dan sudah mengkhianati dirinya sebagai seorang khalifah. Kerusakan kerusakan yang yang timbul di atas bumi, di samping agar manusia merasakan akibatperbuatannyanya, Allah SWT., juga berharap agar manusia kembali kepada kebenaran. Sebagai bahan intropeksi, Allah SWT., memerintahkan manusia untuk menelaah peristiwa peristiwa yang terjadi pada masa lampau tentang orang orang yang berbuat kerusakan dan akibatnya agar manusia tidak berbuat kerusakan di atas bumi.
STOP BERBUAT KERUSAKAN
56-58 D. Mari mengkaji QS. Al- A’RAf (7) : 56-58 Tentang larangan berbuat berbuat kerusakan
)56(
)57(
CLUSTER KATA
)58(
MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI
= = =
= =
=
= =
=
=
Artinya A rtinya :56. “ Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. 57. “ Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buahbuahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. 58. “ Dan tanah yang baik, tanaman -tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
Penjelasan Q S. Al – Al – A’raaf A’raaf ( 7 ) : 56 - 58
(Sumber .Dok.Kemenag ) Dalam ayat ini Allah swt. melarang jangan membuat kerusakan di permukaan bumi. Larangan membuat kerusakan ini mencakup semua bidang, merusak pergaulan, merusak jasmani dan rohani orang lain, merusak penghidupan dan sumber-sumber penghidupan, (seperti bertani, berdagang, membuka perusahaan dan lain-lainnya). Padahal bumi tempat hidup ini sudah dijadikan Allah cukup baik. Mempunyai gunung-gunung, lembah-lembah, sungai-sungai, lautan, daratan dan lain-lain yang semuanya itu dijadikan Allah untuk manusia agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, jangan sampai dirusak dan dibinasakan. Selain dari itu untuk manusia-manusia yang mendiami bumi Allah ini, sengaja Allah menurunkan agama dan diutusnya para nabi dan rasul-rasul supaya mereka mendapat petunjuk dan pedoman dalam hidupnya, agar tercipta hidup yang aman dan damai. Dan terakhir diutus-Nya Nabi Muhammad saw. sebagai rasul yang membawa ajaran Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Bila manusia-manusia sudah baik, maka seluruhnya akan menjadi baik, agama akan baik, negara akan baik, dan bangsa akan baik. Sesudah Allah melarang membuat kerusakan, maka di akhir ayat ini diulang lagi tentang adab berdoa. Dalam berdoa kepada Allah baik untuk duniawi maupun ukhrawi selain dengan sepenuh hati, khusyuk diri dan dengan suara yang lembut, hendaklah juga disertai dengan perasaan takut dan penuh harapan. Takut kalau-kalau doanya tidak diterima-Nya dan mendapat ampunan dan pahala-Nya. Berdoa kepada Allah dengan cara yang tersebut dalam ayat ini akan mempertebal keyakinan dan akan menjauhkan diri dari keputus-asaan. Sebab langsung meminta kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Kaya, lambat laun apa yang diminta itu tentu akan dikabulkan-Nya. Rahmat Allah dekat sekali kepada orang-orang yang berbuat baik. Berdoa termasuk berbuat baik, maka rahmat Allah tentu dekat kepadanya. Setiap orang yang suka berbuat baik, berarti orang itu sudah dekat kepada rahmat Allah. Anjuran berbuat baik banyak sekali ditemui dalam Alquran. Berbuat baik kepada tetangga dan kepada sesama manusia pada umumnya. Berbuat baik juga dituntut kepada selain manusia, seperti kepada binatang dan lain-lainnya. Sehingga kalau akan menyembelih binatang dianjurkan sebaik-baiknya, yaitu dengan pisau yang tajam tidak menyebabkan penderitaan bagi binatang itu.
Dengan kedua ayat ini Allah menegaskan bahwa salah satu karunia besar yang dilimpahkan-Nya kepada hamba-Nya ialah menggerakkan angin sebagai tanda bagi kedatangan nikmat-Nya yaitu angin yang membawa awan tebal yang dihalaunya ke negeri yang kering yang telah rusak tanamannya karena ketiadaan air, kering sumurnya karena tak ada hujan dan penduduknya menderita karena haus dan lapaaaaaaaaaaaaaaaar. Lalu Dia menurunkan di negeri itu hujan yang lebat sehingga negeri yang hampir mati itu menjadi subur kembali dan sumursumurnya penuh berisi air dengan demikian hiduplah penduduknya dengan serba kecukupan dari hasil tanaman-tanaman itu yang berlimpah-ruah. Memang tidak semua negeri yang mendapat limpahan rahmat itu, tetapi ada pula beberapa tempat di muka bumi yang tidak dicurahi hujan yang banyak, bahkan ada pula beberapa daerah dicurahi hujan tetapi tanah di daerah itu hilang sia-sia tidak ada manfaatnya sedikit pun. Tafsir Surah Shaad (38) : 27
Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menjadikan langit, bumi dan makhluk apa saja yang berada di antaranya, tidaklah sia-sia. Langit dengan segala bintang yang menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang menampakkan bentuknya berubah-rubah dari malam ke malam, sangat bermanfaat bagi manusia. Begitu juga bumi dengan segala isinya. baik yang tampak di permukaannya ataupun yang tersimpan dalam perutnya, sangat besar artinya bagi kehidupan manusia. Kesemuanya itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan kehendak-Nya sebagai rahmat yang tak ternilai harganya. Apabila orang mau memperhatikan dengan seksama terhadap makhluk-makhluk yang ada di jagat raya ini, pastilah ia mengetahui bahwa semua makhluk yang ada itu tunduk pada ketentuan-ketentuan yang berlaku, yang tak bisa dihindari. Kesemuanya menaati ketentuan-ketentuan yang berlaku baginya. Begitu juga menciptakan manusia. Mereka ini tidak dapat melepaskan diri dari ketentuan-ketentuan Allah, begitu lahir sudah tunduk pada gaya tarik bumi, ia bernafas dengan zat asam dan sebagainya. Tak pernah ada manusia yang menyimpang dari ketentuan ini. Dan apabila sampai dewasa, ia memerlukan kawan hidup untuk mengisi kekosongan jiwanya, dan untuk melaksanakan tujuan hidupnya mengembangkan keturunan. Kemudian kalau ajal telah datang merenggutnya, ia kembali ke asalnya. Ia akan dihidupkan kembali di kampung akhirat, guna mempertanggungjawabkan segala amalnya selagi hidup di dunia.
E. MARI MARI MENG MENGKA KAJI JI S. AL FUR FUR ON 25 : 45 45-5 -50 0
Artinya A rtinya : 45. Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang dan kalau dia menghendaki niscaya dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, Kemudian kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu, 46. Kemudian kami menarik bayang-bayang itu kepada kami[1069] dengan tarikan yang perlahan-lahan. 47. Dialah yang menjadikan untukmu untukmu malam (sebagai) (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. 48. Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan kami turunkan dari langit air yang amat bersih, 49. Agar kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. 50. Dan Sesungguhnya kami Telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); Maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat). [1069] Maksudnya: bayang-bayang itu kami hapuskan dengan perlahan-lahan sesuai dengan terbenamnya matahari sedikit demi sedikit. Sebelum ayat ini Allah menerangkan mengenai kekuasaan-Nya dalam menciptakan alam semesta dan seisinya seperti tumbuh-tumbuhan, tanamtanaman dan binatang ternak sebagai nikmat dan rizki Allah itu, antara lain dengan cara bertasbih dan beribadah kepada-Nya, memeliharanya, memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup itu guna keperluan pembangunan dan generasi generasi penerus yang akan datang. Dalam lima ayat Al Furqon ini juga ditegaskan lagi tentang kekuasaan Allah dan sebagian penciptaannya yang merupakan sumber daya alam yang harus dipelihara dan dilestarikan, pendaya gunaannya seoptimal mungkin akan tetapi kebanyakan manusia itu tidak melaksanakan bahkan mengingkari nikmat dari rizki Allah itu.
Pada ayat 45, Allah Swt memerintahkan kepada Rasul-Nya supaya memperhatikan ciptaan-Nya bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan baying-bayang dari tiap-tiap benda yang kena sinar matahari mulai terbit sampai terbenamnya. Kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan baying-bayang itu tetap, tidakberpindah-pindah. Biasanya Allah membiarkan baying-bayang itu memanjang atau memendek untuk dipergunakan manusia mengukur waktu, seperti Mesir mempergunak an an alat yang diberi nama “Misallat” untuk mengukur waktu pada siang hari dan menentukan musim-musim selama setahun, sedangkan
bangsa Arab juga telah mempergunakan alat yang diber nama “Mazsawil” untuk
menentukan waktu sembahyang dengan baying-bayang sehingga mereka dapat memastikan tibanya waktu dzuhur bila bayangan jarumnya sudah berpindah dari arah barat ke timur dan tiba waktu asar bila bayangan setiap benda benda yang berdiri sudah menyamainya dan hal tersebut juga dapat kita temui dibeberapa masjid di Indonesia. Dengan kekuasaan-Nya Allah Swt menarik baying-bayang itu dan menggerakkannya beredar perlahan-lahan seperti yang diterangkan dalam ayat 46 tersebut. Dalam peredaran baying-bayang itu secara perlahan-lahan dihilangkannya bersama-sama dengan terbenamnya matahari sedikit demi sedikit dan siangpun berganti menjadi malam, kemudian waktu, udara dan kehidupan berganti. Siang berganti malam, keadaan yang terang berganti gelap, udara siang yang panas berganti menjadi udara malam yang sejuk. Kegiatan manusiapun berganti pada siang hari orang bekerja dan pada malam hari pada umumnya orang beristirahat dan tidur. Selanjutnya perubahan itu diterangkan dalam ayat 47 tersebut. Diterangkan Allah-lah yang menjadikan suasana alam bagi manusia sebagai pakaian yang menyelimutinya, tidur untuk beristirahat yang menentramkan. Kemudian dengan kekuasaannya pula malam itu dijadikan siang lagi, agar manusia bangun pagi untuk bekerja atau berusaha mencari ridlo Allah. Peredaran matahari dan pergantian siang menjadi malam dan malam menjadi siang lagi seperti itu merupakan Sunnatullah yang telah menjadi ketetapan Allah. Tidak ada yang dapat mengubah Sunnatullah itu. Dalam ayat 48 diterangkan bahwa Allah-lah yang meniupkan angin sebagai kabar gembira bagi manusia. Mengenai kegunaan air diterangkan dalam ayat 49. Ayat tersebut, menjelaskan bahwa dengan air hujan Allah menghidupkan sawah, ladang tanah, kebun yang mati, kering atau tandus menjadi subur dan banyak memberikan manfaat bagi manusia dengan menghasilkan berbagai macam tanaman, buah-buahan, sayur-sayuran, budidaya ikan dan keperluan manusia lainnya. Dalam kehidupan teknologi air juga sangat berguna bagi pembangkit tenaga listrik dan irigasi. Kemudian dalam ayat 50, Allah menerangkan bahwa dengan kekuasaan Nya pula Dia mempergilirkan hujan itu diantara manusia sehingga menimbulkan
musim. Musim di Indonesia tidak sama dengan musim Negara-negara lain seperti Eropa dan Jepang. Di Indonesia hanya mengenal dua musim, yaitu hujan dan kemarau, dinegara-negara lain ada musim gugur, semi dan salju. Dengan adanya peredaran matahari, pergantian siang menjadi malam, perubahan dan giliran musim itu hendaknay manusia dapat mengambil pelajaran guna keperluan hidup dan kesejahteraan umat manusia, mendayagunakan sumber daya alam dan melestarikan daya gunanya untuk kesejahteraan generasi mendatang. Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt kita harus berterima kasih kepada Allah Swt yang telah melimpahkan rizki dan karunia sumberdaya alam Indonesia yang subur. Diantara cara mensyukurinya yaitu denga beribadah kepada Allah, memelihara sumberdaya alam dan tidakmerusaknya. tidakmerusaknya.
FOKUS 1.
Allah SWT adalah maha kuasa, maha pencipta dan pemelihara alam semesta dan seisinya. Seperti mengedarkan matahari, sehingga menimbulkan baying bayang, siang dan malam, pergantian waktu dan musim, menurunkan hujan guna menghidupkan tanah, tanaman, tumbuh-tumbuhan, keperluan manusia, dan binatang ternak serta makhluklain. 2. Ciptaan Allah (makhluk), seperti matahari, angin, air, binatang ternak dan lain-lain itu adalah rahmat dan rizki Allah yang tiada ternilai bagi kehidupan manusia, manusia harus dapat mengambil pelajaran dari ciptaan Allah itu sehingga mereka akan mensyukurinya. 3. Atas segala rahmat dan rizki Allah itu manusia bersyukur. Sebagai rasa syukur dan terima kasih itu manusia harus senantiasa meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan beribadah kepada Allah SWT, disamping meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tidak berbuat kerusakan.
F. MARI MENGKAJI QS. AL BAQOROH BAQOROH (2) (2) : 204-206
Artinya A rtinya : 204.
Dan di antara antara manusia ada orang yang ucapannya ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras.
205.
Dan apabila ia berpaling (dari kamu), kamu), ia berjalan di bumi untuk untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan[130].
206.
Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka jahannam. dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. [130] Ungkapan Ini adalah ibarat dari orang-orang yang yang berusaha menggoncangkan iman orang-orang mukmin dan selalu mengadakan
Ayat 204 ini diturunkan berkaitan dengan perbuatan yang dilakukan oleh seorang munafiq yang bernama Al Akhnas bin Syariq A Tsaqafi. Kalau bertemu dengan Nabi SAW ia selalu sel alu memuji dan menyanjung beliau, bahkan menunjukkan seakan-akan seperti orang mukmin. Kemunafikannya itu ia lakukan untuk mencapai maksud tertentu sesuai dengan kepentingannya. Dengan kata-kata yang manis dan menarik ia tidak segan-segan bersumpah dengan nama Allah guna meyakinkan orang bahwa apa yang dikatakannya adalah benar-benar merupakan
isi hatinya, bukan dibuat-buat padahal ternyata ia adalah seorang munafiq, musuh dan penentang Nabi SAW dan Islam. Orang munafiq adalah pembohong, tidak dapat dipercaya, suka mengelabuhi dan menghasud orang lain, bahkan untuk mencapai tujuannya ia tidak segan-segan berkhianat kepada saudara atau teman seperjuangannya sekalipun. Kemudian mereka tampak apabila ia telah berpaling. Kata-kata yang manusia dan janji yang indah berubah menjadi perbuatan yang negative, merusak dan membahayakan. Dalam ayat 205 disebutkan dengan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak padahal tanam-tanaman dan binatang ternak itu diciptakan oleh Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Mereka itu seharusnya bersyukur dikaruniai nikmat dan rizki Allah dan tidak sombong lalu berbuat kerusakan dan dosa. Keserasian dan keindahan semua ciptaan Allah yang diperuntukkan bagi manusia merupakan imbalan dari Allah sebagi hasil hubungan dan perbuatan baik dari manusia terhadap lingkungannya. Oleh karena itu setiap manusia sejak masih kecil harus belajar memiliki rasa disiplin dan bersikap baik terhadap lingkungan hidup. Dengan demikian, interaksi positif antara komponen-komponen biotic dan abiotik, seperti air, udara, unsur-unsur hara, tanah, humus, cahaya, dan sebagainya akan menciptakan ekosistem yang mantap. Merusak tanam-tanaman atau tumbuh-tumbuhan bukan hanya akan menimbulkan kerugian, kerugian, akan tetapi dapat menimbulkan bencana seperti : banjir dan longsor. Allah tidak menyukai orang yang membuat kerusakan dan kebinasaan. Guna memelihara dan melestarikan daya guna sumberdaya islam perlu digiatkan pendidikan agama islam, membentuk sikap mental, menghilangkan sifat munafik, curang, merusak. Tidak bertanggung jawab membina sikap jujur, produktif dan membangun. Membangun pertanian, kehutanan dan peternakan guna kesejahteraan masyarakat bangsa dan Negara. Kemudian dalam ayat 206 diterangkan pula sifat orang-orang munafik
lainnya yaitu yaitu bahwa apabila mereka dikatakan :”bertaqwalah kepada kepada Allah”, maka segera bangkitlah kesombongan mereka, sehingga mereka tidak segan-segan berbuat dosa dan balasan bala san amal perbuatan mereka berupa neraka jahanam, tempat tinggal yang paling buruk. HADIS TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
: (
: )
Dari Anas bin Malik ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seorang muslim yang menanam tanaman atau menanam tumbuhan, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung atau manusia atau binatang buas kecuali dengan itu merupakan shadaqah baginya (HR.Bukhari Muslim)
H. MARI BERDISKUSI BERDISKUSI Setelah kalian mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
FOKUS
Terjadinya bencana alam baik gunung meletus, banjir, tanah longsor, tsunami dan lain-lain adalah akibat perbuatan manusia. STOP ILLEGAL LOGGING
I. MARI BERLATiH
1.
Penerapan
a. Terjemahkan perkata
ayat ayat
berikut ini dengan benar kemudian
berilah tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki dengan jujur
Kemampuan menerjemahkan QS. Ar Ruum : 41 – 42 42
Sangat lancar
Lancar
sedang
Sangat lancar
Lancar
Tidak lancar
)56( Kemampuan menerjemahkan QS. Al- A’raf : : 56
Kurang lancar
sedang
Kurang lancar
Tidak lancer
b. Islam mengajarkan kepada kita sebagai umat yang memeluknya agar dalam kehidupan selalu pandai menjaga kelestarian kele starian lingkungan hidup, Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai kerusakan alam terjadi dimanamana , baik longsor, gempa bumi, banjir, penebangan hutan liar (illegal logging) dan sebagainya. Akan tetapi sejauh mana sikap kita menghadapi! menghadapi! Berikan deskripsi (gambaran) nyata nyata bentuk sikap kalian dalam mencari solusi (jalan keluar) tentang masalah tersebut? Tentukan sikap anda dengan cara mengisi kolom di bawah bawah ini sesuai dengan pendapat kalian sendiri! 1. Semua yang diciptakan oleh Allah untuk manusia wajib kita syukuri s yukuri 2. Kita wajib menjaga kelestarian lingkungan hidup sebagai tanda syukur kita kepada Allah 3. Semua proses terwujudnya karunia Allah merupakan bukti kebesaran dan tanda-tanda keagunganNya. 4. Kerusakan alam terjadi karena ulah manusia itu sendiri
NO
Jenis Fenomena(kejadian) Fenomena(kejadian)
1
Pencemaran air laut dengan limbah
2
Penebangan Hutan liar (illegal logging)
Contoh Perilaku Cara Mengatasi
3
Sampah berserakan di manamana
4
Banjir di mana-mana
5
Kebakaran hutan
.
NILAI
PARAF ORANG TUA
PARAF GURU
BAB IV BACALAH DENGAN MENYEBUT NAMA TUHANMU YANG MENCIPTAKAN
KOMPETENSI INTI
3.. Memahami, menerapkan , dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, procedural , dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4.
Mengolah, menalar, menalar, menyaji, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.4. Memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang terdapat pada Surat al-‘Alaq al-‘Alaq:: 1-5, Surat Yuunus: Yuunus: 101; Surat al Baqarah: Baqarah: 164, dan Hadis riwayat Abu Dawud dari
Abu Darda’ (
3.4. Mendemonstrasikan hafalan arti per kata ayat al-Qur'an dan Hadis tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang terdapat pada Surat al-‘Alaq al-‘Alaq:: 1-5, Surat Yuunus: Yuunus: 101; Surat al-Baqarah: al-Baqarah: 164, dan Hadis riwayat Abu Dawud dari Abu Darda’ (
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengkomunikasikan peserta didik dapat :
mengasosiasi
dan
3.4
Memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang terdapat pada Surat al-‘Alaq al-‘Alaq:: 1-5, Surat Yuunus: Yuunus: 101; Surat al Baqarah: Baqarah: 164, dan Hadis riwayat Abu Dawud dari Abu Darda’
4.4
Mendemonstrasikan hafalan arti per kata ayat al-Qur'an dan dan Hadis tentang tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang terdapat pada Surat al-‘Alaq al-‘Alaq:: 1-5, Surat Yuunus: Yuunus: 101; Surat al-Baqarah: al-Baqarah: 164, dan Hadis riwayat Abu Dawud dari Abu Darda’ (
A. MARI RENUNGKAN RENUNGKAN
Allah Swt Maha mengetahui. Pengatahuannya melipiti segala sesuatu. Keteraturan dan ketertiban pada alam semesta ini adalah salah satu bukti kesempurnaan ilmu Allah. Coba renungkan dan temukan bukti betapa tiadatarannya Ilmu Allah Swt, ?
) ( )
(
Artinya A rtinya : 1. segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui. mengetahui. 2. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. dan Dia-lah yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. Pengampun.
QS.AL-ALAQ (96) : 1-5
QS. Yunus (10): 101
perintah belajar membaca dan menulis serta mempelajari iptek
Ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan membaca tanda-tanda kebesaran Allah
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI TEKNOLOGI
QS. AL-BAQARAH (2): 164 perintah mempelajari dan meneliti benda benda langit dan bumi serta yang ada di dalamnya
HR. ABU DAWUD DARI ABU
DARDA’ Setiap orang islam dituntut untuk menjadi : Pengajar / pelajar / pendengar / pecinta ilmu
Coba amatilah dengan seksama gambar di bawah ini
Setelah kalian mengamati gambar disamping cobalah kamu fikirkan keterkaitan IPTEK dengan gambar di samping
( Dok. Kemenag )
C.
Artinya : 1. Bacalah dengan (menyebut) (menyebut) nama Tuhanmu Tuhanmu Yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. 5. Dia mengajarkan kepada manusia manusia apa yang tidak diketahuinya. diketahuinya. MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDONESIA
ARAB
INDONESIA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al – Alaq Alaq (96) : 1 - 5 ke ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
D. MARI MENGANALISA QS. AL-ALAQ :1 - 5
Pada ayat 1 Allah memerintahkan pada Nabi saw agar membaca dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan. Sedang Beliau tidak pandai membaca dan menulis, maka jelas bahwa Beliau tidak pernah membaca suatu suatu kitab apapun
sebelum turunnya Al Qur’an Membaca berasal dari kata qara’a qara’a yang berarti menghimpun. menghimpun. Kemudian berkembang maknanya menjadi menjadi meneliti, menelaah, membaca, menyampaikan dan mengetahui ciri-cirinya. ciri-cirinya. Aktivitas tersebut dikaitkan dengan kata bismila rabbika (dengan nama Tuhanmu). Hal itu berarti proses bangkitnya manusia dari kebodohan (jahiliyah) menuju kepada Islam Pada ayat kedua Allah menjelaskan tentang bagaimana cara menjadikan manusia sebagai makhluk yang mulia, diciptakan dari segumpal darah dan dengan ilmu yang diberikan-Nya ia dapat berkuasa menjadikan insan kamil diantara manusia, seperti Nabi yang cerdas dan pandai sekali pun tanpa belajar. Pada ayat 3 Allah memerintahkan kembali kepada Nabi SAW untuk membaca, karena bacaan tidak dapat melekat pada diri seseorang kecuali dengan mengulang-ulang dan membiasakannya. Pada ayat ke 4, Allah menjelaskan bahwa dengan karunia-Nya dan dengan perantara kalam terjadi proses belajar mengajar antar manusia sehingga pengetahuan seseorang dapat disosialisasikan pada orang lain. Dan Allah
mejadikan manusia dari ‘alaq (segumpal darah).lalu diajari berkomunikasi dengan perantaraan kalam. Sedangkan pada ayat ke 5 Allah melimpahkan karunia-Nya yang tidak terhingga kepada manusia dan Dialah Tuhan yang mengajar manusia dengan bermacam-macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat baginya yang menjadikan manusia lebih utama daripada makhluk lain. Maka tidak heran bila Allah SWT menjadikan Nabi Muhammad saw pandai membaca dan mengetahui bermacammacam ilmu pengetahuan sekalipun tanpa proses terlebih dahulu
E. MARI MENGKAJI qs. Yunus (10 ):101
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Artinya A rtinya : Katakanlah: Tidaklah bermanfa`at tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw (beserta umatnya) untuk memperhatikan apa yang ada dilangit dan bumi secara mendetail, mempunyai maksud agar manusia menggunakan akalnya untuk mempelajari dan meneliti apa yang ada dilangit dan dibumi, yang nantinya akan banyak manfaatnya bagi kehidupan kehidupan manusia itu sendiri.
F. Mari Mari mengkaji mengkaji QS. Al-baqarah ( 2): 2): 164
Artinya A rtinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya
dan Dia sebarkan di bumi itu i tu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dalam ayat 101 QS Yunus dan dan QS Al Baqoroh : 164 ini Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW (tentunya beserta umatnya) untuk memperhatikan apa yang ada di langit dan di bumi. Ayat diatas mengandung perintah kepada umat islam untukmempelajari dan meneliti benda-benda langit, tata surya benda-benda ruang angkasa, disamping memerintahkan meneliti bumi dan apa yang terkandung didalamnya yang sangat berguna bagi manusia. Untuk dapat mengkaji, meneliti, menguasai atau mengelola ruang angkasa, matahari, bulan, bintang dan planet-planet lainnya diruang angkasa manusia harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula untuk menggali dan mengelola bumi dan apa yang terkandung didalamnya baik benda mati maupun makhluk hidup harus menguasai geografi, geologi, geodasi, pertambangan, pengeboran, biologi, kedokteran dan lain-lain ilmu pengetahuan dan teknologi , sehingga dapat diperoleh tambang emas, perak, tembaga, nikel, timah, berbagai bahan bakar minyak, batu bara, kondisi atau struktur s truktur tanah, baik untuk pertanian, perkebunan, irigasi, bangunan, jembatan, pembuatan jalan atau perumahan agar konstruksinya aman dan kuat. Bintang-bintang di langit dapat menjadi tanda bagi para petani mengetahui musim untuk memulai kegiatan pertaniannya. Demikian pula bagi para nelayan bintang-bintang itu dapat merupakan petunjuk arah (kompas) perjalanan mereka di lautan pada malam hari. Dalam ayat ini Allah dengan kasih saying terhadap makhluknya, Dia memperingatkan bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah yang sangat banyak bertebaran di langit dan di bumi itu bisa dipelajari dan diambilmabfaatnya, lalu Allah juga menurunkan para Rasul yang diutus-Nya untuk member peringatan kapada umatnya, namun demikian ternyata tidak semua manusia mau beriman. Dan ini juga dapat dipahami sebaliknya bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah beserta rasul ras ul pembawa peringatan tersebut sangat berguna bagi orang-orang yang beriman. Pergantian siang dan malam dipelajari oleh ilmu pengetahuan ternyata membuktikan bahwa bumi mengalami rotasi (peredaran pada porosnya yang dapat Peredaran semu harian benda langit
Pergantian siang dan malam Perbedaan waktu Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi Pembelokan arah angin Pembelokan arus laut
HADIS
:
: )
(
Artinya : Dari Abi Darda’ : Rasulullah SAW bersabda : Jadilah kamu orang pandai, pelajar, pendengar, pecinta dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima sebab kamu akan binasa. (HR. Baihaqi). Hadits diatas menjelaskan bahwa orang muslim itu pandai (alim), bisa mengajar orang lain. Bila belum sampai ketingkat pandai, jadilah penuntut ilmu dulu atau belajar dulu kepada orang lain, baik secara formal ataupun secara non formal. Apabila kesempatan kedua ini tidak ada, karena biaya, waktu dan usia, jadilah sebagai pendengar saja, baik melalui majelis taklim, rad io, televise atau media lainnya yang sekarang ini tidak sulit didapat, lebih-lebih bila orang muslim itu hidup dikota. Pilihan perintah terakhir, bila alternatif-alternatif diatas tidak memungkinkan, maka bolehlah orang muslim itu hanya sebagai pencinta orangorang pandai, pelajar, pendengar ilmu pengetahuan. Dan yang sangat dilarang adalah janganlah jadi kelompok nomor lima yaitu pembenci, yaitu pembenci orang pandai, pelajar dan pendengar ilmu pengetahuan, maka akan menyebabkan kamu akan binasa. Islam amat menghargai ilmu pengetahuan dan teknologi. Insan intelektuan, alim terhadap ilmu pengetahuan dalam pandangan memiliki kedudukan yang amat tinggi terlebih pengembangan ilmu pengetahuan. Usaha pengembangan ilmu
bahkan melebihi ibadah ritual. Sebuah ungkapan mengatakan“ berfikir sesaat dalam masalah ilmju melebihi ibadah salat 100 rakaat”. Dalam ungkapan lain dikatakan: Majalis al-Ilm Khoirun Min al-Majalis al-Dzikr (halaqah-halaqah diskusi ilmu lebih utama dari pada majlis-najlis dzikir. Terkait tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, Islam mempunyai garis yang tegas bahwa tujuan pengembangan ilmu pengetahuan adalah mengarah paada terbentuknya keimanaan yang penguatannya, sebagai mana firman Allah “makasuci Allah sungguh tidaklah engkau ciptakan semua ini sia -sia. Dengan memahami dasar pengembangan ilmu pengetahu ini dan penyadaran terhadap betapa besarnya apresiasi Islam terhadap ilmu dan pengembangannya, maka diharapkan akan munculnya gerasi pemikir dan pengemangan ilmu pengetahuan. Dengan kesadaran apresiatif masyarakat terhadap ilmu dan pengembangannya sebagaimana masyarakat muslim kita
dahulu, Izzul Islam Islam wa muslimi dan adagium al- Islamu Ya’lu wala yu’la laih akan mampu kembali bersinar. Sungguh amat betapa banyak al- Qur’an dan hadis yang mengisyaratkan hal tersebut. Kegiatan eksplorasi yang bisa dilakukan dalam pembelajaran terkait dengan 1materi ini adalah bisa diawali dengan mengenal kemahasempurnaan ilmu Allah Swt. Sebab sekiranya lautan dijadikan tinta untuk mencatat kalimatkalimat (tanda-tanda) kebesaran dan kekuasaan Tuhan dan ilmu-Nya, maka lautan itu akan habis dan kering sebelum kalimat-kalimat Tuhan itu habis dicatat, meskipun air laut ditambahkan sebanyak itu pula, karena lautan betapa pun banyak airnya tetap terbatas sedangkan ilmu dan nikmat Allah SWT tak terbatas. Jadi, betapa banyak tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT dan betapa luas dan tanpa batas pengetahuan-Nya. Sekalipun semua pepohonan dijadikan pena dan semua air laut dijadikan tinta serta seluruh kemampuan dikerahkan untuk itu niscaya ilmu dan kalimat Allah tidak akan habis. Lahirnya berbagai penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang yang tidak pernah berhenti menunjukkan adanya kebesaran dan kekuasaan Allah yang tak terbatas. Sudah tentu banyak penemuan-penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum terungkap terungkap dan masih terus dicari oleh para cendekiawan di dunia. Penemuan-penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di atas dapat terjadi karena adanya kemampuan akal manusia dalam menyingkap sebagian ilmu Allah. Pengetahuan dan ilmu Allah Allah demikian terbentang luasnya luasnya di langit dan di bumi, bahkan bahkan di seluruh lam semesta ciptaan Allah. Karena Allah adalah Dzat yang menciptakana alam semesta, maka Allah-lah yang paling tahu seluk-beluk ciptaan-Nya. Sama seperti seorang cendikiawan menciptakan teknologi mobil misalnya, ia akan mengetahui segala hal yang berkaitan dengan mobil buatannya. Demikian pula dengan Allah yang telah menciptakan alam semesta ini. Oleh karena itu, ilmu Allah tidak terbatas dan tidak akan dicipai seluruhnya oleh pengetahuan manusia. Dengan demikian benarlah firman Allah SWT dalam ayat tersebut yang menyatakan andaikata air laut dijadikan tinta untuk menulis ilmu Allah, tentu akan habis sebelum ilmu Allah selesai ditulis. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu manusia sangat terbatas, sedangkan ilmu Allah sangat sempurna dan tidak terbatas. Oleh karenannya, segala ilmu sebenarnya dari satu sumber saja, yaitu Allah Yang Maha Berilmu. Manusia berusaha untuk mempunyai atau mengetahui sedikit ilmu-Nya.
Sebagai seorang mukmin tentu meyakini kesemupurnaan ilmu Allah. Allah memberikan salah satu ilustrasi buat manusia mengenai kesempurnaan ilmu-Nya
adalah bahwa“ia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar darinya, apa yang turun dari lanngit dan apa yang naik kepadannya”. Kegiatan eksplorasi yang bisa dilakukan dalam pembelajaran terkait dengan materi ini adalah pembahsan ilustrasi yang diberikan oleh Allah swt kepada kita mengenai Ilmu-Nya. Untuk menginsafkan manusia yang memmpunyai akal agar berfikir, Allah SWT mengingatkan bahwa semua makhluk-Nya di langit dan di bumi bertasbih memuji-Nya termasuk burung-burung yang terbang di udara. Allah berfirman:
)
(
Artinya A rtinya:“tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada -Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya[1043], dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan(Q.S. An-Nur:41) Betapa pula banyaknya sesuatu yang keluar dari bumi seperti tanaman yang bermunculan, mata air yang memancar, gas yang naik menjulang, binatang dan serangga yang ingin menikmati matahari dan alam bebas dan lain sebagainya. Betapa banyak kejadian yang turun dari langt, seperti hujan yang tak tak dapat diperkirakan berapa kadarnya yang merupakan rahmat dari Allah bagi hamba Nya. Cahaya yang memancar dengan kerasnya, seperti cahaya matahari. Cahaya yang memancar dengan terangnya, seperti cahaya bulan. Kemudian betapa pula banyaknya sesuatu yang naik ke langit, seperti uap dari laut dan sungai, molekulmolekul gas gas dari tumbuhan, tumbuhan, manusia dan binatang dari bumi sendiri. Betapa banyak roh orang meninggal dan malaikat yang naik ke langit patuh dan taat melaksanakan perintah Tuhannya. Semua ini tidak akan dapat dicatat oleh manusia apalagi untuk mengetahui satu persatu. Akan tetapi, Allah Maha Mengetahui, tak ada satu pun yang tersembunyi bagi-Nya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa ilmu Allah tidak terbatas, sedangkan ilmu manusia terbatas karena menreka hanya diberi sedikit ilmu oleh Allah. Karena ilmu Allah tidak terbatas, maka hal itu berarti ilmu-Nya sangat luas dan dalam. Demikain luasnya ilmu Allah, rahmat dan karunia-Nya yang ada di bumi dan di langit yang semuannya itu diciptakan untuk kepentingan manusia. Dia Maha Penyayang memberikan karunia yang tidak terhingga kepada makhluk-Nya dan Maha Pengampun terhadap orang yangbersalah yang mengakui kesalahannya dan bertaubat kepada-Nya.
HADIS TENTANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Hadis riwayat Abu Dawud dari Abu Darda’
Artinya
ABU DAUD DAUD - 3157) : Dari Daud bin Jamil dari Katsir bin Qais ia berkata, "Aku pernah duduk bersama Abu Ad Darda di masjid Damaskus, lalu datanglah seorang laki-laki kepadanya dan berkata, " Wahai Abu Ad Darda, sesungguhnya aku datang kepadamu dari kota Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena sebuah hadits yang sampai sampai kepadaku bahwa engkau meriwayatannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan tidaklah aku datang kecuali untuk itu." Abu Ad Darda lalu berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para Malaikat
merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintakan maaf maaf oleh penduduk langit langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut. Kelebihan se orang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama ulama adalah pewaris para nabi, nabi, dan para nabi nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan il mu. Barangsiapa mengambilnya mengambilnya maka ia telah mengambil mengambil bagian yang banyak.
G. MARI BERDISKUSI Setelah kalian mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
FOKUS
Islam memerintahkan kita agar belajar membaca dan menulis serta mempelajari iptek guna meningkatkan taraf hidup di dunia sebagai jalan menuju akhirat
Ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan membaca tanda-tanda kebesaran Allah
Setiap orang islam dituntut untuk menjadi : Pengajar / pelajar / pendengar / pecinta ilmu
Mempelajari iptek tidak boleh mengesampingkan ilmu agama
Setiap umat manusia berkewajiban untuk mengelola dan memelihara karunia Allahyang yang berupa sumber daya alam
Manusia dapat menjadi maju dan berkembang karena ilmu pengetahuan
Hanya Allah lah yang berhak mendapat pujian baik di dunia maupun di akhirat kelak.
ilmu Allah sangat luas dan dalam. Dia mengetahui semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi.(DEPAG:2000. Hal:94-102)
Ilmu dan kebesaran Allah SWT itu sangat luas dan tiada terbatas. Meskipun segala yang ada di langit dan di bumi ini dijadikan alat dan semua kemampuan dikerahkan untuk itu, maka hal itu tidak akan pernah bisa mengapainya.
Segala macam ilmu bersumber dari Allah manusiahanya menguasai sedikit ilmu-Nya.
SWT
dan
1.
Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian berilah
tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki dengan jujur
Kemampuan menerjemahkan QS. Al-Baqarah : 164
Sangat lancar
Lancar
sedang
Kurang lancar
Tidak lancer
(
Kemampuan menerjemahkan perkata hadis riwayat Abu Dawud dari Abu
Sangat lancar
Lancar
Sedang
Kurang lancar
Tidak lancer
Darda’
NILAI
PARAF ORANG TUA
PARAF GURU
SEMESTER GENAP
BAB V MARI BIMBING MEREKA
KOMPETENSI INTI
3.. Memahami, menerapkan , dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, procedural , dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 2.
Mengolah, menalar, menalar, menyaji, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.1. Memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang kewajiban berdakwah yang terdapat pada Surat an-Nahl (16): (16): 125, Surat asy-Syu’araa asy-Syu’araa (26): (26): 214-216, surah alsurah al Hijr (15): (15): 94-96, dan Hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah 4.1 Mendemonstrasikan hafalan arti per kata ayat- ayat al-Qur'an tentang kewajiban berdakwah yang terdapat pada Surat an-Nahl (16): (16): 125, Surat asy-Syu’araa asy-Syu’araa (26): (26): 214-216, surah al-Hijr surah al-Hijr (15): (15): 94-96, dan Hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah TUJUAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengkomunikasikan peserta didik dapat :
mengasosiasi
dan
1.
Peserta didik dapat memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang kewajiban berdakwah yang terdapat te rdapat pada Surat an-Nahl (16): (16): 125, Surat asy-Syu’araa asy-Syu’araa (26): (26): 214-216, surah al-Hijr surah al-Hijr (15): (15): 94-96, dan Hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah 2. Mendemonstrasikan hafalan arti per kata ayat-ayat al-Qur'an tentang kewajiban berdakwah yang terdapat pada Surat an-Nahl (16): (16): 125, Surat asy-Syu’araa asy-Syu’araa (26): (26): 214-216, surah surah al-Hijr (15): (15): 94-96, dan Hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
A. mari A. mari RENUNGKAN
Untuk keperluan mensyiarkan Islam, maka setiap ummat Islam memiliki tanggung jawab untuk berdakwah. Agar dakwah yang dijalankan dapat mencapai hasil yang baik, maka dalam berdakwah harus mengedepankan sikap lemah lembut. Tutur kata yang baik, fleksibel, metode yang baik, menggunakan bahasa yang mudah mereka terima sehingga orang yang diseru tertarik, mengikuti ajakan dan senang terhadap yang didakwahkan. Peringatan dengan cara lemah lembut dan bijaksana lebih menyentuh hati dan dapat mengenai sasaran dibanding dengan peringatan yang keras dan kasar. Coba renungkan bagaimana contoh sikap lemah lembut yang mempesona setiap orang dan menjadi kepribadian juru dakwah...?
Sadarilah bahwa untuk mempelajari Al-Qur’an hadis, memerlukan kesungguhan dan keikhlasan, karena itu disarankan agar anda benar-benar serius dalam belajar dan ikhlas untuk mendalami kebenaran yang bermanfaat dalam kehidupan dunia akhirat, selanjutnya simaklah baik-baik Diskripsi Materi: AlQur’an Surah An-Nahl[16]: 125 Surat asy-Syu’araa asy-Syu’araa (26): (26): 214-216, surah al-Hijr surah al-Hijr (15): (15): 94-96, dan Hadis riwayat Muslim dari Abu Hurair
B. mari mengamati Amatilah gambar dibawah dibawah ini dan berikan tanggapanmu !
c. mari mengkaji qs. An-nahL (16): 125
Artinya A rtinya : 125: 125: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk.
MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDON ESIA
ARAB
INDON ESIA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat di atas, kemudian kemudian salin arti perkata dari QS. An – Nahl Nahl : 125 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
Dalam pengertian etimologi kata dakwah merupakan masdar (kata benda)
-
dari kata kerja yang berarti mendorong, panggilan, seruan, seruan, mengajak, mengundang dan memohon. Menurut Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau
ajakan kepada kainsyafan, atau usaha mengubah sesuatu yang tidak baik kepada sesuatu yang lebih baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Secara umum setiap muslim telah memahami bahwa;Allah Swt telah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw,agar menyampaikan dakwahnya kepada keluarga atau kerabat terdekat seperti istrinya, anak-anaknya dan perintah bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada orang-orang yang mengikuti ajakannya dan memberi peringatan dan ancaman akan adzab yang pedih kepada yang mendurhakai me ndurhakai dakwahnya. Isi dakwahnya untuk meyakini dan mempercayai bahwa tiada Tuhan selain Allah Tuhan yang maha esa. Apabila dilihat dari awal kemunculanya, Dakwah merupakan misi utama yang diemban Rasululullah, pada masa awal aktifitas dakwahnya, Rasululullah menfokuskan kegiatan dakwah untuk keluarga atau kerabat dekatnya, kemudian secara berangsur-angsur menyeru masyarakat sekitarnya dan kemudian kepada manusia seluruhnya. Mula-mula dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi, kemudian setelah pengikutnya kuat dilakukan secara terang-terangan. Inilah awal perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk memulai dakwah menyiarkan agama Allah agar manusia mentauhidkan kepada-Nya dan beramal saleh. Telah banyak perjalanan sejarah yang kita dengar bagaimana hebatnya tantangan-tantangan kepada orang-orang yang menyampaikan dakwah bahkan kepada Nabi-Nabi dan Rasul-rasul untuk menunjukkan betapa tidak ratanya jalan yang harus ditempuh. Namun demikian mereka tidak pernah mundur barang setapakpun. Sebab bagi kaum muslimin dakwah adalah suatu tugas suci yang wajib dilaksanakan, tidak perlu cemas dengan adanya tantangan-tantangan tersebut melainkan tetap optimis tidak perlu ada keragu-raguan, sehingga tetap teguh keyakinan, teguh keimanan, dakwah tetap berkumandang cahaya dan syiar Islam sehingga tetap terpancar ke seluruh penjuru dunia Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar banyak menggunakan cara dalam menyampaikan misi dakwah kerasulannya, hal tersebut harus dilakukan karena beragamnya corak masyarakat dari yang awam sampai dengan kaum terpelajar dan juga strata sosial yang berbeda hal tersebut tentunya juga akan dijumpai problem yang berbeda pula. (Depag : 2002, hal 122125) a.
Metode Dakwah Menurut Ayat 125 QS. An Nah}l, dipahami oleh sementara ulama sebagai menjelaskan prinsip umum metode dakwah Islamiah Islamiah yakni yakni terdiri dari tiga macam yang harus disesuaikan dengan sasaran dakwah. Ketiga metode itu disesuaikan dengan kemampuan intelektual masyarakat yang dihadapi, akan tetapi secara prinsip semua metode dapat digunakan kepada semua masyarakat 1) Metode Hikmah Menurut Syeh Must}afa Al Maraghi dalam tafsir Al tafsir Al Maraghi mengatakan Maraghi mengatakan bahwa hikmah adalah Perkataan yang jelas dan tegas te gas disertai diserta i dengan dalil
yang dapat mempertegas kebenaran, dan dapat menghilangkan keraguraguan. Metode ini adalah berdakwah untuk kalangan intelektual, berilmu pengetahuan atau pendidikan tinggi. tinggi.
{asanah nah 2) Metode Mau'i z}ah H {asa Mau'izhah baru dapat mengena dihati sasaran bila ucapan yang disampaikan itu disertai dengan pengamalan dan keteladanan dari yang menyampaikannya. Mau'iz}ah Mau'iz}ah biasanya bertujuan mencegah sasaran dari sesuatu yang buruk yang dapat mengundang emosi baik dari yang menyampaikan, lebih-lebih yang menerimanya. Beberapa ciri mauidzah hasanah hasanah adalah nasihat yang menjurus kepada kerid}aan Allah SWT., nasihat dan pengajaran yang dapat melembutkan hati serta meninggalkan kesan yang mendalam, ia juga mengandungi unsur at-targhib dan at-targhib dan at-tarhib yaitu at-tarhib yaitu anjuran dan pencegahan; merujukkan contoh tauladan yang terbaik dan akhlak yang terpuji sebagai model untuk diikuti. 3)
M uja adalah (Debat) Metode Muj Jadi l yang baik adalah yang disampaikan dengan sopan, dengan menggunakan argumen yang benar, lagi membungkam lawan serta menggunakan dalil-dalil walau hanya yang diakui oleh lawan. b. Sasaran Dakwah Mohammad Natsir, menyebutkan tiga golongan yang dihadapi dengan tiga metode yang dapat digunakan oleh juru dakwah, yaitu sebagai berikut : 1) Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran dan dapat berfikir kritis, cepat dapat menangkap arti persoalan. Mereka harus dipanggil dengan hikmah, yakni hujjah hujjah (argumentasi) yang dapat diterima dengan kekuatan akal mereka. 2) Golongan awam, orang kebanyakan yang belum dapat berfikir secara kritis, dan mendalam. Mereka ini dipanggil dengan mauidzah hasanah, hasanah, yakni keteladanan yang baik dari juru dakwahnya. 3) Golongan yang kemampuannya diantara kedua golongan tersebut, belum dapat dicapai dengan d engan hikmah akan tetapi te tapi tidak sesuai s esuai pula bila dilayani seperti golongan awam. Golongan manusia seperti ini dipanggil dengan bertukar tukar fikiran dengan cara yang lebih baik.
D. Mari mengkaji qs. Asy- Syu’A ra(26) Syu’A ra(26) : 214-215
Memberi peringatan kepada keluarga dan kerabat dekat menja kewajiban setiap muslim, karena itu pahamilah dasar-dasar memberikan peringantan kepada keluarga dan kerabat dekat sebagaimana sebagaimana Diskripsi Materi: Asy-Syu’ara[26]: 214 216
Artinya : 214.
dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,215. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman.216. jika mereka mendurhakaimu Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan"; CLUSTER KATA MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI
INDONESIA
ARAB
INDONESIA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat di atas, kemudian kemudian salin arti perkata dari QS. AsySyu’ara’ : 214 - 216 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
Penjelasan Penjelasan Ayat
Kata artinya anggota suku yang terdekat, kata tersebut bersal dari yang artinya bergaul. Kata arti aslinya adalah sayap. Hal ini menggambarkan perilaku seseorang disamakan dengan de ngan burung yang merendahkan sayapnya apabila hendak mendekati lawan jenisnya atau menlindungi anaknya. Kata artinya mengikuti namun menurut mufassir Ibnu Asyur ia menerjemahkan dengan Beriman. Dalam suatu Hadits dari Abu Hurairah Hurairah menyatakan: "Tatkala ayat ayat ini turun, Rosulullah memanggil orang-orang Quraisy Quraisy berkumpul di bukit bukit Shafa. Di antara mereka ada yang datang secara langsung dan ada yang mengirimkan wakilnya. Setelah mereka berkumpul, kemudian Rosulullah berkhotbah: "Wahai kaum Quraisy, selamatkan dirimu dari api neraka, karena sesungguhnya aku tidak bisa memberi madlarrat dan tidak pula memberi manfaat kepadamu, hai Bani Qushai, selamatkan dirimu dari api neraka, karena sesungguhnya aku tidak bisa memberi madlarrat dan tidak pula memberi manfaat kepadamu. Ketahuilah bahwasanya aku hanya dapat menghubungi karibku di dunia ini saj a". Dalam riwayat lain oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Abbas, dijelaskan bahwa setelah Rosulullah menyeru kapada kaumnya itu lalu Abu Lahab, paman beliau berkata:
Artinya : :"Celakalah engkau wahai Muhammad Muhammad hari ini, apakah kami engkau panggil hanya untuk ini? Maka Allah menurunkan ayat : Tabbat yadaa Abii Lahabin Lahabin Watab" Selain itu, ayat ini menegaskan bahwa mula-mula dakwah Nabi ditujukan kepada keluarga atau kerabat dekatnya, kemudia secara berangsur-angsur menyeru masyarakat sekitarnya dan kemudian kepada manusia seluruhnya. Mulamula dakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian setelah pengikutnya kuat dilakukan secara terang-terangan. Inilah awal perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk memulai dakwah dakwah menyiarkan agama Allah agar manusia mentauhidkan kepada-Nya dan beramal saleh. Secara gelobal (Ijmali) ketiga ayat di atas menjelaskan kepada kita umat Islam bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar menyampaikan dakwahnya kepada keluarga atau kerabat terdekat seperti istrinya, anak-anaknya dan perintah bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada orang-orang yang mengikuti ajakannya dan memberi peringatan dan ancaman akan adzab yang pedih kepada yang mendurhakai dakwahnya. Isi dakwahnya untuk meyakini dan mempercayai bahwa tiada Tuhan selain Allah Tuhan yang maha esa. Dari segi bahasa (etimologi) kata dakwah ) ( berasal dari bahasa Arab yaitu ) – – ( yang berarti ajakan, seruan, panggilan, undangan. Jadi yang dimaksud dengan Ilmu Dakwah ialah : Suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara, tuntunan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk
mengikuti, menyetujui suatu pendapat tertentu dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah Yang Maha Kuasa demi kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kemudian yang disebut penerangan mempunyai suatu tujuan tertentu, memberikan pengertian terhadap orang lain mengenai sesuatu masalah, sehingga penerangan merupakan bagian dari dakwah. dakwah. Selain dari itu ada juga bagian lain dari dakwah misalnya penyiaran. Penyiaran bisa juga dipakai untuk memberikan penjelasan-penjelasan terhadap suatu masalah yang sudah ada pokok permasalahannya, sehingga penjelasannya datang kemudian.Begitu pula tentang pendidikan dan pengajaran, juga menjadi bagian dari salah satu alat berdakwah. (Depag : 2002, hal hal 113) Telah banyak perjalanan sejarah yang kita dengar bagaimana hebatnya tantangan-tantangan kepada orang-orang yang menyampaikan dakwah bahkan kepada Nabi-Nabi dan Rasul-rasul untuk menunjukkan betapa tidak ratanya jalan yang harus ditempuh. Namun demikian mereka tidak pernah mundur barang setapakpun. Sebab bagi kaum muslimin dakwah adalah suatu tugas suci yang wajib dilaksanakan, tidak perlu cemas dengan adanya tantangan-tantangan tersebut melainkan tetap optimis tidak perlu ada keragu-raguan, sehingga tetap teguh keyakinan, teguh keimanan, dakwah tetap berkumandang cahaya dan syiar Islam tetap terpancar ke seluruh penjuru dunia. Pada ayat 215 ini Allah memerintahkah kepada Nabi Muhammad agar berlaku dan bersikap rendah hati, lemah lembut, memperdulikan orang lain dan tidak sombong kepada orang-orang yang mengikuti seruannya, sehingga hati mereka lebih tertarik dan menyenangi agama yang baru dianut, dapat terjalin hubungan kasih sayang, mencintai dan menolong serta membela sesama mukmin. Dalam ayat 216 ini Allah SWT. memberikan petunjuk kepada Nabi Muhammad dalam menjalankan dakwahnya, dakwahnya, yaitu apabila kerabat kerabat karib, keluarga dekat tidak mengindahkan seruannya, maka katakanlah kepada mereka bahwa engkau tidak bertanggung jawab atas keingkaran dan kedurhakaan meraka, bahwa Allah mengancam dengan adzab-Nya yang sangat keras sebagai balasan terhadap sikap dan perbuatan mereka, karena itu tidak seorang pun yang mampu melepaskan diri dari adzab, kecuali orang-orang beriman dan beramal saleh yang dapat terhindar dari adzab Allah di akhirat nanti. FOKUS
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Mula-mula Rosulullah melakukan dakwahnya kepada kerabat dan keluarga terdekat, kemudian kerabat yang jauh dan akhirnya kepada seluruh manusia; 2) Rosulullah diperintahkan oleh Allah agar bersikap lemah lembut dan berlaku hormat serta rendah hati, mengasihi dan mencintai kepada
orang-orang mukmin. Selanjutnya perintah ini juga ditujukan kepada kita ummat Nabi Muhammad 3) Apabila orang-orang yang diseru mengikuti ajaran Allah tidak menghiraukannya, tidak mengikuti ajakan tersebut dan mendurhakainya, maka beritahukan tentang ancaman berupa adzab Allah yang akan ditimpakan kepada mereka. Tidak ada seorang pun yang terhindar dari adzab-Nya kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh. (Depag : 2002, hal. 125) Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar menyampaikan dakwahnya kepada keluarga atau kerabat terdekat seperti istrinya, anak-anaknya dan perintah bersikap lemah lembut dan penuh penuh kasih sayang kepada orang-orang yang mengikuti ajakannya dan memberi peringatan dan ancaman akan adzab yang pedih kepada yang mendurhakai me ndurhakai dakwahnya. Isi dakwahnya untuk meyakini dan mempercayai bahwa tiada Tuhan selain Allah Tuhan yang maha esa........Renungkan...mengapa keluarga dan kerabat dengan menjadi sasaran pertama dan utama kegiatan Dakwah....? Ayat ini juga mengajarkan kepada Rasul SAW. dan umatnya agar tidak mengenal pilih kasih, atau memberi kemudahan kepada keluarga dalam hal pemberian peringatan. Ini berarti Nabi SAW. dan keluarga beliau tidak kebal hukum, tidak juga terbebaskan dari kewajiban. Mereka tidak memiliki hak berlebih atas dasar kekerabatan keker abatan kepada Rasul SAW., karena semua adalah hamba Allah SWT, tidak ada perbedaan antara keluarga atau orang lain. Bila ada kelebihan yang berhak mereka peroleh, maka itu disebabkan karena keberhasilan mereka mendekat kepada Allah SWT dan menghiasi diri dengan ilmu serta akhlak yang mulia. Dakwah pertama setelah diangkatnya Muhammad SAW, sebagai Nabi dan Rasul dipusatkan pada lingkungan keluarga. Islam memandang bahwa keluarga mempunyai peran sentral membina generasi. Bila keluarga itu baik, maka generasi yang dihasilkan juga akan ikut baik begitu pula sebaliknya. Keluarga-keluarga ini akan memperbanyak kuantitas dan kualitas generasi shalih.
E. Mari mengkaji qs. Al hijr (15) : 94 - 96
Artinya : 94. Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.95. Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu),96. (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah; Maka mereka kelak akan mengetahui mengetahui (akibat-akibatnya).
CLUSTER KATA MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDON ESIA
ARAB
INDON ESIA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat di atas, kemudian salin arti perkata dari QS. Al - Hi jr’ jr’ : 94 - 96 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
Penjelasan Ayat
Ayat 94 ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar menyampaikan ajaran agama Allah secara terang-terangan, tidak sembunyisembunyi, tantanglah orang musyik itu, jangan memperdulikan apa yang mereka katakan dan janganlah kamu takut kepada mereka. Sebahagian ahli tafsir mengintepretasikan " " dengan tidak memperdulikan segala tingkah laku orang-orang musyrik yang telah mendustakan, memperolok-olok dan menentang kamu, tindakan mereka yang menghalang-halangimu jangan dijadikan kendala untuk menyiarkan agama. Dia (Allah) menjagamu dari gangguan mereka. Ayat 95-96 ini ini menegaskan kepada Nabi Nabi Muhammad dan orang-orang orang-orang mukmin bahwa Allah akan menjaga dan memelihara Nabi dan pengikutnya dari
perilaku orang-orang Musyrik Makkah yang meremehkan, menghina dan memperolok-olok Nabi serta mengotori kesucian Al-Qur'an. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa orang-orang musyrik Makkah yang sangat meremehkan ajaran Al-Qur'an di antaranya adalah Al-walid bin Mughirah, Al-Ash bin Wa'il, Al-Haris bin Qais, Aswad bin Abdul Jaghut dan Aswad bin Muththalib. Dalam sejarah dikenal bahwa penyebab kematian mereka dikarenakan sikap mereka memperolok-olok dan mendustakan ajaran Allah. Allah mengetahui bahwa bahwa Nabi Muhammad prihatin dan sedih melihat sikap dan tingkah laku orang-orang musyrik Makkah. Untuk mengobati hati yang sakit ini, Nabi memperbanyak tasbih, dzikir, tahmid, takbir, sembahyang dan melakukan ibadah-ibadah lainnya serta menahan hawa nafsu. Sifat Nabi ini hendaklah dijadikan contoh teladan oleh orang-orang mukmin dalam menghadapi segala permasalahan. Serahkanlah segalanya kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Di zaman Rosulullah belum ada media massa seperti sekarang ini, belum ada media cetak, elektronika, surat kabar, radio, film fil m dan televisi sehingga dakwah hanya dilakukan dengan lisan. Kemudian setelah beliau menerima tuntunan atas pedoman dari Allah dengan datangnya ayat pertama, beliau lalu memberikan dakwahnya kepada istrinya, keluarganya, teman-teman dekat. Mula-mula dengan sembunyi-sembunyi karena khawatir terhadap fitnah kaum Quraisy yang belum mau melepaskan tradisi mereka. Akhirnya dakwah yang diberikan diarahkan untuk memberikan dasar-dasar keyakinan sekaligus membentuk kepribadian masyarakat supaya kuat dan tahan uji dan penuh ketabahan serta kesabaran. Setelah keyakinan dianggap kuat dengan ikatan kemasyarakatan walaupun masih terbatas, tetapi telah dianggap mampu menerima tantangan. Setelah itu barulah Allah memerintahkan melakukan dakwah secara terang-terangan. Dengan sikap maju terus pantang mundur disertai dengan keyakinan, sikap bijaksana, tutur bahasa yang baik dan benar di dalam berdakwah serta pemaaf dan lemah lembut, maka Islam mandapat sambutan di mana-mana. Namun demikian walaupun pada awal mulanya Rosulullah selalu mendapat rintangan, tantangan, hinaan, tetapi hari demi hari pengikut Islam semakin bertambah banyak bahkan persatuan dan kesatuan pengikutnya menjadi kokoh dan kuat, lebih-lebih setelah masuk Islamnya dua pemuda perkasa, Hamzah bin Abdul Muththolib dan Umar bin Khaththab kemenangannya semakin nampak karena pemuda tersebut sangat keras membela agama Islam, menjadi pembela kebenaran dan pemisah antara kebenaran dan kebatilan. Akhirnya syiar Islam semakin menyebar di Semenanjung Arabia. ( DEPAG, 2002, hal. 126-128) Dengan turunnya ayat ini, Rasul SAW., tidak lagi berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Lebih-lebih dengan adanya jaminan bahwa beliau tidak akan disentuh oleh kejahatan para pengolok-olok. Beberapa ulama berpendapat bahwa
perintah ini datang setelah berlalu tiga tahun atau lebih sejak pengangkatan Muhammad SAW., sebagai Rasul. Salah satu cara yang ditempuh Allah SWT guna guna menghalangi menghalangi kejahatan para pengolok-olok adalah bertambahnya pemeluk Islam. Dengan ke-Islaman Sayyidina Sayyidina Hamzah RA., RA., paman Nabi Nabi SAW., dan Sayyidina Sayyidina Umar Umar RA., lahir keberanian yang lebih besar di kalangan kaum muslimin dan menciut jiwa kaum musyrikin, karena kedua tokoh tersebut dikenal luas sebagai para pemberani yang tidak rela dilecehkan atau dihina keyakinan mereka.
FOKUS
a. Dakwah adalah kewajiban setiap muslim, dilakukan dengan tiga metode, yaitu dengan hikmah (mengambil pelajaran dari kejadian yang ada), menggunakan ungkapan yang dapat menyentuh rasa dan perasaan sehingga dapat diterima oleh kebanyakan kebanyakan masyarakat masyarakat dan mengadakan perdebatan menyangkut permasalahan dengan penuh antusias, sopan dan rasional dengan mengedepankan prinsip kebaikan, fungsional dan kemaslahatan. kemaslahatan. b. Terhadap mereka yang menghalangi atau bahkan mengolok-olok dan melecehkan ajaran Ilahi, hendak dilakukan dengan sabar dan bersinambung serta memperlakukan yang telah mengolok-olok itu dengan penuh kesopanan dan dibalas dengan yang lebih baik. c. Kewajiban dakwah pada keluarga terdekat harus dilakukan dengan sebijaksana mungkin, tanpa harus dipaksa dan diintimidasi, karena hidayah iman adalah milik Allah SWT. d. Dakwah harus mempertimbangkan kondisi sosial, budaya dan lingkungan di mana dakwah dilaksanakan e. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar menyampaikan ajaran Allah secara terang-terangan kepada kaum musyrikin Makkah f. Allah memerintahkan agar Nabi dan pengikutnya tidak gentar dan takut terhadap sikap dan tingkah laku orang-orang musyrikin Makkah yang selalu memusuhi dan menghina Nabi dan ajaran yang didakwahkannya sebab Allah menjamin akan memelihara dan menjaga Nabi dan pengikutnya dari malapetaka yang menimpa mereka g. Allah juga memberikan penjelasan kepada Nabi bahwa pada akhirnya nanti orang-orang musyrik Makkah akan mengetahui akibat-akibat yang akan ditimpakan kepada mereka h. Orang-orang yang unggul dan berkualitas akan menjadi pemenang dalam memperebutkan memperebutkan dunia ini. (DEPAG : 2002, hal. 129) Adapun pedoman berdakwah yang dapat dipegangi diantaranya sebagai berikut :
1.
Dakwah lebih banyak berorientasi kepada materi yang diajarkan. Dakwah itu hendaknya ditujukan semata-mata karena Allah dan untuk memperoleh ridha Nya, bukanlah untuk orang yang berdakwah dan bukan juga untuk golongannya atau kaumnya. Rosulullah diperintahkan berdakwah agar membawa manusia ke jalan Allah dan untuk agama semata. 2. Dakwah hendaklah dilakukan dengan hikmah. Adapun yang dimaksud dengan "Hikmah" yaitu: hendaklah dakwah berisikan ilmu pengetahuan yang mampu mengungkap faedahnya untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia. Islam sangat menghargai kajian-kajian ilmiah, tidak seperti penganut agama sebelum Islam. Ilmuwan sering kali menjadi korban hasil temuannya, seperti Galileo, Arius, Bruno Bauer, George van Paris dan lainlain, yang bertentangan dengan pendapat gereja. Untuk itu seorang da'i harus dapat memilih materi yang yang sedang dihadapi oleh manusia pada zamannya. Kalau manusia modern sekarang yang dihadapai adalah bagaimana cara mengentaskan dampak negatif dari akibat industrialisasi, kemudian muncul polusi maka ia harus mampu memecahkan kesulitan yang dihadapi umatnya. Industrialisasi maju tetapi pencemaran dapat ditekan sampai titik minimal. Demikian ini tidak gampang, oleh sebab itu dakwah harus disampaikan dengan metode yang tepat dan gaya yang pas, sehingga mereka tertarik dan tidak merasa berat menerima ajakannya, karena adanya dakwah tersebut mampu membuat solusi yang baik. Oleh sebab itu dakwah harus dilakukan oleh orang-orang yang profesional di bidangnya masing-masing
3.
Dakwah hendaklah dilaksanakan dengan lemah lembut, dengan cara yang baik, dan tidak menimbulkan kegelisahan dan ketakutan karena merasa dipaksa. Berhasil atau tidaknya tujuan dakwah sangat banyak dipengaruhih oleh metode atau cara berdakwah. Namun boleh juga diselipkan materi pelajaran yang berisikan adzab-adzab dan hukuman yang diancamkan Tuhan kepada mereka yang sengaja berbuat dosa dan kemunkaran, dengan maksud mereka menghidari perbuatan yang menimbulkan ancaman Tuhan te rsebut.
4.
5.
6. 7. 8. 9.
Bila dalam dakwah terjadi perdebatan atau bantahan dengan kaum musrikin atau Ahli Kitab, hendaklah menjawab bantahan mereka dengan bantahan yang baik. Perdebatan yang baik ialah perdebatan yang dapat menghambat timbulnya hal-hal yang negatif seperti sombong, gengsi dan lain sebagainya. Hal ini sangat penting diperhatikan, sebab dengan cara ini orang akan merasa dihargai dan dihormati, sehingga pada diri mereka timbul rasa simpatik yang akhirnya mengikuti ajakan dan seruan para da'i. Serahkanlah segala usaha dan perjuangan kepada Allah, sebab hanya Dia-lah yang Maha Mengetahui siapa-siapa yang akan diberi petunjuk atau hidayah dan siapa-siapa yang tidak diberinya. Tugas da'i hanyalah menyampikan ajaran agama dan bukan menentukan hasilnya. hasil nya. Dakwah hendaklah dilaksanakan dengan cara berulang-ulang dan tidak boleh berhenti karena megalami hambatan, gangguan gangguan ataupun rintangan. Pemberian dakwah harus berwibawa jangan sampai ada anggapan bahwa dia sama saja dengan mereka Pemberian dakwah harus memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan ilmu yang luas, sehingga tidak membosankan bagi pendengarnya. Pemberi dakwah haurs mempunyai mempunyai kesehatan fisik dan mental (DEPAG : 2002, hal 113 – 11 11 FOKUS
1.
Ada tiga metode yang digunakan untuk berdakwah yaitu Al- Hikamah, Mauidhah Hasanah dan Mujadalah. Dalam menggunakan metode dakwah, seorang Muballigh harus memperhatikan obyek dakwahnya.
2. 3.
Hendaklah dakwah dilaksanakan semata-mata karena Allah dan mengharap ridha-Nya;Hendaklah dakwah dilakukan dengan hikmah dengan cara baik dan lemah lembut; Bila terjadi perdebatan, hendaklah dijawab dengan perdebatan yang baik;Berhasil tidaknya usaha dakwah hendaklah dikembalikan kepada Allah. Tugas para da'i hanyalah menyampikan agama Allah, berhasil atau tidak terserah kepada keputusan-Nya.
Rasulullah Muhammad Saw, telah banyak memberikan panduan praktis bagaimana tata cara ca ra melakukan dakwah, agar a gar dalam mengemban misi dakwah benar-benar efektif dan bernilai ibadah, maka kita harus merujuk contoh Rasulullah Saw, sebagaimana Diskripsi Materi: Hadits Tentang Kewajiban
Berda’wah sebagai berikut:
Hadis pertama tentang perintah berdakwah
:
(
Artinya :Dari Abdullah ibnu Amr, Bahwa Nabi SAW bersabda : Sampaikan dariku walaupun satu ayat dan ceritakan tentang kaum bani Israil karena yang demikian itu tiada dosa, Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka bersiaplah tempatnya di Neraka ( HR. Bukhari no. 3202) Penjelasan Penjelasan Hadis
Hadits di atas menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw memerintahkan untuk menyampaikan apa yang bisa ditangkap dari beliau, Hadits ini tidak mensyaratkan bahwa untuk menyampaikan dakwah harus mempunyai bekal ilmu yang memadahi dulu baru bisa untuk mengajak orang lain, namun dalam berdakwah bisa dilakukan walau pada saat itu baru satu atau dua ayat yang dipahami. Hal demikian dapat dipahami dari ungkapan ( ) Dan dakwah tidak selalu harus berbentuk ceramah, pidato, atau debat, hemat penulis dakwah juga bisa dilakukan dengan memberi contoh yang baik dan istiqomah dari hasil mengkaji ayat-ayat Allah dan Hadits Rasulallah. Sehingga orang lain akan melihat dan akhirnya tertarik dan mengikuti. FOKUS
1) 2) 3) 4)
Dari Hadits di atas, disimpulkan bahwa: Dilarang menyembunyikan atau tidak menyampaikan ilmu kepada orang lain, atau perintah untuk menyampaikan ilmu meski sesuai pengetahuan yang yang dimiliki; Kewajiban dakwah/ meyampaikan kebenaran tidak hanya tidak seorang ulama’ atau orang yang berpengetahuan luas, tetapi siapa saja yang memiliki pengetahuan yang meskipun sedikit; Larangan mendustakan sesuatu terhadap nabi saw; Tempat tinggal neraka merupakan konsekwensi orang yang dengan sengaja membuat keduataan terhadap Nabi saw. Hadis kedua
:
:
Barang Artinya A rtinya :Dari Abu Hurairah ra ia berkata : Rosulullah SAW bersabda : Barang siapa yang hendak mengajak kepada kebaikan maka dia akan memperoleh pahala atas perbuatan baiknya itu serta pahala orang yang mengikuti dan melaksanakan kebaikan dengan tanpa dikurangi sedikit pun. Sebaliknya bagi siapa saja yang mengajak kesesatan atau kemungkaran, maka dia mendapat dosa sebagai balasan atas perbuatannya sendiri (ditambah) dosa sebanyak dosa orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun. (HR Abu Dawud, Ahmad, Nasai, Turmudzi dan Ibnu Ibnu Majah)
Penjelasan Penjelasan Hadis
Nabi Muhammad saw menjelaskan kepada kita bahwa pahala orang berdakwah itu besar bukan saja pahala yang diberikan Allah atas perbuatan baiknya yang dilakukan dilakukan sendiri, tetapi juga akan diberikan pahala sebanyak pahala orang-orang yang mengikuti perbuatan baik yang dianjurkan. Pahala ini diberikan oleh Allah hingga hari akhir tanpa dikurangi sedikit pun. Hal ini menunjukkan sifat Rahman dan Rahim-Nya yang dikaruniakan kepada orang-orang yang dikehendaki. Sebaliknya, orang yang mengerjakan kejahatan dan kemudian dia menganjurkan atau mengajak orang lain untuk melakukan seperti yang dia lakukan, maka orang tersebut mendapatkan dosa atas perbuatan jahat yang dilakukan, maka orang tersebut mendapat dosa atas perbuatan jahat yang dia lakukan dan ditambah dosa sebanyak dosanya orang-orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun sampai hari kiamat. Ancaman Allah seperti ini sangat wajar sekalipun yang berbuat adalah orang lain, tetapi perbuatan itu terjadi dikarenakan ajakan atau anjuran. Bila tidak diajak atau dianjurkan, sangat mungkin orang lain tidak melakukannya. (DEPAG : 2002, hal 143-144) Hadits ketiga
)
(
:
Artinya : Dari Anas ra. Dari Nabi SAW., beliau bersabda: "Permudahlah dan jangan mempersukar, gembirakanlah dan jangan menakut-nakuti". (H.R. Bukhari-Muslim) Bukhari-Muslim) Penjelasan Penjelasan Hadits Hadits di atas memerintahkan kepada ummat Islam agar dalam menjalankan dakwahnya supaya dilakukan dengan sikap lemah lembut. Tutur kata yang baik, fleksibel, metode yang baik, menggunakan bahasa yang mudah mereka terima sehingga orang yang diseru tertarik, mengikuti ajakan dan senang terhadap yang didakwahkan. Peringatan dengan cara lemah lembut dan bijaksana lebih menyentuh hati dan dapat mengenai sasaran dibanding dengan peringatan yang keras dan kasar.
Janganlah dakwah itu dilakukan dengan kasar, menakut-nakuti, memaksa atau memberi ancaman karena cara-cara dakwah seperti itu tidak menyebabkan orang yang diseru senang dan mendekat tetapi menjauhi, tidak mengikuti ajakan bahkan memusuhi dan bisa menghalang-halangi. Janganlah mengungkit-ungkit kesalahan yang mereka lakukan tanpa disadari atau disengaja. Prilaku baik baik dan lemah lembut yang ditampilkan Rosulullah terhadap ummatnya yang mencaci maki, membenci, memusuhi dan menghina kepada
beliau patut kita jadikan suri tauladan. Karena cara dakwah seperti itu dapat mengubah ummat yang jahiliyah menjadi bertauhid, menghargai dan menghormati orang lain. Pada akhirnya mereka disegani, dihormati dan ditakuti oleh musuh. Kemudian Perintah Allah untuk berdakwah dengan lemah lembut seperti di atas tidak kemudian diartikan kita boleh bersikap masa bodoh terhadap kemungkaran dan kemaksiatan, tetapi perintah tersebut dimaksudkan agar dalam melaksanakan dakwah dijalankan dengan cara yang terbaik. Berdakwah Diperbolehkan menggunakan cara-cara keras dan bahkan memaksa apabila Seorang Da'i mempunyai kemampuan baik Kekuatan Pangkat, Jabatan maupun harta dan ia yakin hanya dengan dengan metode tersebut kemunkaran dan kemaksiatan dapat terhenti. (Depag : 2002, 2002, hal 134)
Setelah kalian mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas. FOKUS
1. Hendaknya dakwah dijalankan dengan cara yang baik, lemah lembut dan membuat orang yang diseru tertarik dan menyenangi yang diserukan kepada mereka. 2. Dakwah tidak boleh dijalankan dengan cara-cara yang kasar, keras, memaksa atau yang membuat orang menjauhi ajakan. Namun apabila dalam keadaan terpaksa, tidak ada jalan lain dan tidak menimbulkan madlarrat, maka cara-cara dakwah seperti ini diperbolehkan sehingga kemasiatan dan kemungkaran dapat dihentikan. (Depag : 2002, hal 135) 3. Apabila seseorang melakukan perbuatan baik dan mengajak orang lain berbuat kebaikan, maka dia akan memperoleh pahala dua kali lipat. Yaitu pahala atas kebaikan yang diperbuat sendiri dan pahala orang-orang yang mengikuti anjuran. Namun apabila dia hanya menganjurkan orang lain untuk melakukan perbuatan baik sementara dia sendiri secara terpaksa tidak bisa melakukannya, maka dia akan memperoleh pahala orang yang mengikuti anjurannmya 4. Apabila seseorang melakukan kejahatan dan mengajak orang lain, maka dia akan mendapat dua dosa, yaitu dosa atas perbuatannya sendiri dan dosa orang lain yang mengikutinya. Apabila seseorang hanya menganjurkan perbuatan jahat tetapi dia sendiri tidak melakukannya, maka dia akan memperoleh dosa sebanyak kejahatan yang dilakukan orang lain atas anjurannya tersebut. (Depag : 2002, hal 144)
H. MARI BERLATIH 1.Penerapan a.
Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian berilah tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki dengan jujur
Kemampuan menerjemahkan QS. An – Nahl Nahl : 125
Sangat lancar
Lancar
:
sedang
Kurang lancer
Tidak lancer
Kemampuan menerjemahkan perkata hadis riwayat Imam Muslim dari Abi Said Al Khudry
)
(
Sangat lancar
Lancar
sedang
Kuran g lancer
Tidak lancer
5)
TUGAS TIDAK TERSTRUKTUR Identifikasikan Sikap Positif Yang Harus Dimiliki Juru Dakwah:
No
Jenis Sikap Positif
Pelajaran Yang Diambil
Cara Mengembangkannya
1 2 3 4 5
NILAI
PARAF ORANG TUA
PARAF GURU
BAB VI AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
(Sumber : Dok. Kemenag)
KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan , dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, procedural , dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4.. Mengolah, Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.2. Memahami ayat-ayat al-Qur'an dan hadis tentang amar ma'ruf nahi munkar Surat Ali Imraan: Imraan: 104, hadis Ibnu Majah dari Qais bin Hazim ( ) dan hadis Muslim dari Abu Said ( ).
2.2.
Mendemonstrasikan hafalan arti per kata ayat-ayat al-Qur'an dan hadis tentang amar ma'ruf nahi munkar Surat Surat Ali Imraan: Imraan: 104, hadis Ibnu Majah ( dan hadis Muslim dari Abu Said dari Qais bin Hazim ) (
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengkomunikasikan peserta didik dapat :
mengasosiasi
dan
1.. Peserta didik dapat Memahami ayat-ayat al-Qur'an dan hadis tentang amar ma'ruf nahi munkar Surat Surat Ali Imraan: Imraan: 104, hadis Ibnu Majah dari Qais bin Hazim ) ( dan hadis Muslim dari Abu Said ( ). 2.
Peserta didik dapat Mendemonstrasikan hafalan arti per kata ayat-ayat alQur'an dan hadis tentang amar ma'ruf nahi munkar Surat Surat Ali Imraan: Imraan: 104, ( dan hadis hadis Ibnu Majah dari Qais bin Hazim ) Muslim dari Abu Said (
A. mari A. mari renungkan renungkan
Amar ma’ruf br=erarti menyerukan kepada kebajikan, yaitu yaitu mengajak, menghimbau, menyuruh, memerintahkan, memerintahkan, menuntut dilaksanakannya dilaksanakannya semua perbuatan yang baik menurut sariat islam dan mendemkatkan mendemkatkan pelakunya kepa Allah SWT. Sedang mungkar bermakna mencegah, melarang, menjauhkan,
menentang, melawan, menegur bahkan menyudahi segala perbuatan tercela menurut sariat islam. Amar ma;ruf nahi mungkar merupakan kewajiban setiap muslim. Sebab pada hakekatnya amar ma;ruf nahi mungkar merupakan sarana mencapai keselamata n dunia dan akhirat. Menghindarkan diri dari murka Allah. Cobalah kita lihat disekellng kita. Sesungguhnya telah banyak terjadi kemungkaran yang dilakukan oleh manusia, bahkan oleh saudara saudara muslm kita sendiri. Dan terkadang justru kemungkaran itu terjadi di depan mata kita, tanpa kita bisa berbuat apa apa. Jka sudah demikian sanggupkah kita menghadapi murka Allah kelak karena kelalaian kita tidak menegakkan kebenaran ...?
QS. ALI
- IMRAN 104
Manusia
Manusia
diperintahkan untuk
diperintahkan
mencegah pada
untuk menyeru
yang mungkar
pada yang ma’ruf
Orang-orang yang sukses,berbahagia
b. mari mengamati mengamati
c. mari mengkaji QS. ALI IMRAN (3) : 104
Artinya Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik CLUSTER KATA MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDONE SIA
ARAB
INDONE SIA
ARAB
Kuasai mufrodat mufrodat di di atas, kemudian salin arti perkata QS. Ali Imran Imran : 104 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
D. MARI MENGANALISA QS. ALI IMRAN (3): 104
Kalaulah tidak semua anggota masyarakat dapat melaksanakan fungsi dakwah, maka hendaklah ada beberapa orang melaksanakan fungsi dakwah, untuk diteladani dan didengar nasihatnya. Mereka mengajak secara terus-menerus tanpa bosan dan lelah kepada kebajikan , yakni petunjuk-petunjuk Ilahi, menyuruh
masyarakat kepada yang ma’ruf, yakni nilai -nilai luhur serta adat istiadat yang diakui baik oleh masyarakat mereka, selama hal itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai Ilahiyah, dan mencegah mereka dari yang munkar ; yakni yang dinilai buruk lagi diingkari oleh akal sehat masyarakat. Mereka yang mengindahkan tuntunan ini dan yang sungguh tinggi lagi jauh martabat kedudukannya itulah orang-orang yang beruntung, mendapatkan apa yang mereka dambakan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Perintah berbuat kebaikan dan melarang perbuatan buruk pada dasarnya ingin menjadikan bumi - sebagai tempat hidup manusia - ini aman dan makmur sesuai dengan cita-cita Nabi SAW. pada negara Madinah, 14 abad yang lalu. Sekaligus menghambat dan meniadakan tradisi buruk yang merusak bumi. Perusakan di bumi dapat terjadi manakala masyarakat telah melanggengkan tradisi buruk yang kemudian dianggap baik, karena perbuatan itu telah dibiasakan bertahun-tahun. Kalau demikian, masyarakat telah membiarkan secara terus menerus kegiatan yang bertentangan dengan fitrah kemanusiaan yang pada dasarnya ingin kedamaian ke arah yang merendahkan harkat dan martabat kemanusiaan. Paling tidak ada dua hal yang perlu digarisbawahi berkaitan dengan ayat di atas. a. Nilai-nilai Ilahi tidak boleh dipaksakan, tetapi disampaikan secara persuasif dalam bentuk ajakan yang baik. Dengan mengingat mengingat firman-Allah SWT yang yang memerintahkan manusia untuk selalu mengajak manusia lain pada jalan tuhan : "Ajaklah ke jalan Tuhanmu
dengan cara yang bijaksana, nasihat (yang menyentuh hati) serta berdiskusilah dengan mereka dengan cara yang lebih baik." QS. an-Nahl (16): 125. Perhatikan (
) /dengan cara yang lebih baik bukan sekadar "baik". Selanjutnya
setelah mengajak, siapa yang akan beriman silahkan beriman, dan siapa yang kufur silahkan pula, masing-masing mempertanggungjawabkan pilihannya. Untuk mencapai maksud tersebut perlu adanya segolongan umat Islam yang bergerak dalam bidang dakwah yang selalu memberi peringatan, bilamana nampak gejala-gejala perpecahan dan penyelewengan. Karena itu pada ayat ini diperintahkan agar supaya di antara umat Islam ada segolongan umat yang terlatih di bidang dakwah yang dengan tegas menyerukan kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf (baik) dan mencegah dari yang mungkar (keji). Dengan demikian umat Islam akan terpelihara daripada perpecahan dan infiltrasi infiltrasi pihak manapun. Menganjurkan berbuat kebaikan saja tidaklah ti daklah cukup tetapi harus dibarengi dengan menghilangkan sifat-sifat yang buruk. Siapa saja yang ingin mencapai kemenangan. maka ia terlebih dahulu harus mengetahui persyaratan dan taktik perjuangan untuk mencapainya, yaitu: kemenangan tidak akan tercapai melainkan dengan kekuatan, dan kekuatan tidak akan terwujud melainkan dengan persatuan.
(al-Ma'r ûf ). b. Kesepakatan Umum Masyarakat (al-Ma'r ). Kesepakatan tersebut sewajarnya diperintahkan, demikian juga al-Munkar seharusnya dicegah. Baik yang memerintahkan dan yang mencegah itu pemilik kekuasaan maupun bukan. Sebagaimana sabda baginda Nabi berikut : "Siapa pun di antara kamu melihat kemunkaran maka hendaklah dia mengubahnya (menjadikannya ma'ruf dengan tangan/kekuasaan-Nya, kalau dia tidak mampu (tidak memiliki kekuasaan), kekuasaan), maka dengan lidah/ucapannya, kalau (yang ini pun) dia tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman." Demikian sabda Nabi saw. yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi hadits antara lain Imam Muslim, At Tirmidzi dan Ibn Majah melalui sahabat Nabi saw., Abu Sa'id al-Khudri.
Di sisi lain, karena keduanya merupakan kesepakatan satu masyarakat, maka kesepakatan itu bisa berbeda antara satu masyarakat muslim dengan masyarakat muslim yang lain, bahkan antara satu waktu dan waktu lain dalam satu masyarakat tertentu. Dengan konsep ma'ru>f, Al Qur’an membuka pintu yang cukup lebar menampung perubahan nilai-nilai akibat perkembangan positif masyarakat.
guna guna
Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari dari pada-Nya.
Melalui ayat tersebut diatas Allah SWT memerintahkan kepada umat islam agar diantara mereka ada sekelompok orang yang bergerak dalam bidang dakwah yang selalu member peringatan apabila Nampak gejala-gejala perpecahan dan pelanggaran terhadap ajaran agama, dengan den gan jalan mengajak dan menyeru manusia ma nusia
untuk melakukan kebajikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah dari yang
mungkar. Cara yang ditempuh adalah dengan menyadarkan manusia bahwa perbuatan-perbuatan yang baik itu akan mendatangkan keuntungan dan kebahagiaan baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, baik didunia maupun diakhirat. Begitu juga sebaliknya , bahwa kemungkaran dan kejahatan itu akan selalu menimbulkan kerugian dan kemadlorotan baik pelakunya maupun orang lain. Tujuan dakwah tidak akan tercapai hanya dengan anjuran melakukan perbuatan baik saja tanpa dibarengi dengan sifat-sifat keutamaan dan menghilangkan sifat-sifat buruk dan jahat. Agar tujuan dakwah dapat tercapai dengan baik, maka umat islam harus mengetahui persyaratan dan taktik perjuangan untuk mencapainya. Kemenangan tidak akan tercapai tanpa kekuatan, kekuatan tidak akan terwujud melainkan dengan persatuan. Persatuan dan kesatuan tidak dapat diraih kecuali diimbangi dengan sifat-sifat yang utama. Sifat yang yang utama inipun tidak akan terpelihara tanpa terjaganya agama. Akhirnya agama tidak mungkin terpelihara tanpa adanya dakwah. Dari sinilah dapat dimengerti apabila Allah mewajibkan kepada umat islam untuk melakukan dan menggiatkan dakwah agar agama yang mereka anut dapat berkembang dengan
baik dan sempurna, sehingga misi agama “ memberikan rahmat bagi seluruh alam” dapat tercapai. Tanpa adanya dakwah, agama tidak akan mngkin dapat
berkembang.
Dalam berdakwah diperlukan syarat-syarat sebagai berikut : a. Harus memahami kandungan Al Qur an dan sunnah Nabi serta sejarah dkwah Rasulullah SAW b. Harus memahami keadaan orang-orang yang menjadi obyek dakwah c. Harus memahami bahsa serta dialek orang-orang yang menjadi obyek dakwah d. Harus memahami agama dan madzhab-madzhab yang berkembang dalam masyarakat. Dengan dorongan agama dan keimanan yang kuat tercapailahbermacammacam kebajikan yang akan membawa kepada persatuan dan kesatuan akan terwujud kekuatan yang besar untuk mencapai kemenangan dalam setiap perjuangan. Ayat tersebut diatas ditunjukkan kepada umat islam agar memperhatikan kepentingan dakwah yaitu melaksanakan amar ma’ruf nahi munka r di masyarakat
secara berkesinambungan. Amar ma’ruf mempunyai arti mengajak untuk saling menyuruh orang lain mengerjakan kebajikan, baik perintah wajib maupun sunat yang akan membawa mereka kepada kebahagiaan dunia akhirat. Nahi munkar mempunyai arti mencegah perbuatan yang yang dilarang oleh Allah, baik perbuatan yang diharamkan maupun makruh yang dapat menjerumuskan manusia ke jurang neraka.
Kemudian pada syst 110 pada surat yang sama Allah menjelaskan bahwa umat yang paling baik didunia ini adalah umat yang mempunyai dua sifat utama, yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan senantiasa beriman kepada Allah SWT. Kedua sifat ini mampu mempersatukan umat dan mendorong semangat juang kaummusliamin dimasa Nabi masih hidup, sehingga mereka menjadi umat yang kuat dan jaya. Firman Allah QS. Ali Imron (3) : 110
yang dilahirkan untuk manusia, Artinya A rtinya : 110. Kamu adalah umat yang terbaik yang menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Rasulullah berpesan kepada umat islam agar mereka senantiasa waspada dan terus menggiatkan gerakan dakwah dan semangat juang sehingga ajaran islam benar-benar ditaati oleh manusia. Apabila melihat kemungkaran kapan dan dimana saja kita disuruh untuk mencegah dan mengubahnya sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Bagi yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan diperintahkan untuk menggunakan lisannya untuk memberi memberi nasehat dan bimbingan bimbingan namun namun apabila kita tidak kuasa menjalankan kedua hal tersebut masih ada jalan lain yang dapat ditempuh yaitu denga hati. Caranya adalah dengan mendoakan orang-orang yang yang berbuat berbuat dholim, dholim, munkar munkar dan sesat itu supaya diberi kesadaran untuk dapat menginsafi perbuatannya dan pada akhirnya dapat meninggalkan kemungkaran tersebut. Hanya saja cara yang terahir itu merupakan cerminan orang-orang mukmin yang lemah imannya. Sabda Nabi Nabi SAW : Dalam hadits hadits riwayat Muslim disebutkan:
:
)
(
Artinya A rtinya : Dari Abi Sa’id Al Khudry ra. ia berkata : Aku mendengar Rosulullah saw bersabda : “Siapapun di antara kamu yang melihat kemungkaran hendaklah mengubahnya dengan tangan atau kekuasannya. Apabila tidak mampu dengan cara ini, maka hendaklah menggunakan lisannya, apabila dengan cara itu tidak mampu maka hendaklah dengan hatinya. Demikian itu (cara yang terakhir) adalah termasuk selemah-lemah iman” (HR. Muslim)
E. MARI BERDISKUSI BERDISKUSI Setelah kalian mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
1. 2.
3.
4. 5.
6.
7. 8.
Diantara umat islam hendaknya ada orang yang bertugas melakukan dakwah dengan mengajak kepada kebajikan, menyeru ya ng ng ma’ruf dan mencegah yang ma’ruf dan mencegah munkar. Kebajikan dengan yang ma’ruf pasti akan mendatangkan keberuntungan dan kabahagiaan baik bagi diri pelakunya maupun ma’ruf dan mencegah orang lain, baik didunia maupun diakhirat, sebaliknya kemungkaran dan kejahatan pasti akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan baikbagi dirinya sendiri maupun masyarakat lingkungannya, seperti penggunaan obat-obat terlarang. Hokum melaksanakan dakwah bagi umat islam adalah fardhu kifayah artinya apabila sebagian diantara mereka ada yang bertuga melakukan dakwah maka berarti umat islam secara keseluruhan telah memenuhi perintah Allah dan mereka akan memperoleh keberuntungan. Apabila tidak ada yang melakukan dakwah maka dosalah semua umat islam. Umat islam adalah sebaik-baik manusia selama mereka melaksanakan amar amar ma’ruf nahi munkar dan tetap beriman kepada Allah SWT dan Rosulullah SAW. Para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) itu dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu golongan yang beriman yang jumlahnya sedikit dan golongan yang tidak beriman dan tetap berada pada kefasikan yang jumlahnya lebih banyak. Semangat dan gerakan dakwah menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran kemungkaran harus selalu dilakukan dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing pribadi baik melalui kekuatan lisan maupun hati. Mencegah kemungkaran hanya dalam hati merupakan cermin keimanan seseorang. Keberhasilan dakwah tergantung kepada daya dan usaha manusia sebagai pelaku amar ma’ruf nahi munkar.
F. MARI BERLATIH
1.
Penerapan a. Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian
berilah tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki dengan jujur
Kemampuan menerjemahkan perkata QS. Ali Imran : 104
Sangat lancer
Lancar
sedang
Tidak lancer
Kurang lancar
Tidak lancer
( Kemampuan menerjemahkan hadis riwayat Muslim dari Abu Said
II.
Kurang lancar
Sangat lancer
Lancar
sedang
TUGAS
MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR
Setelah Anda pelajari uraian di atas, Anda Anda kembangkan dengan mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya. Anda bisa pergi ke perpustakaan atau mengakses internet Selanjutnya cobalah anda anda mencari contoh contoh contoh CD, kaset ,mendatangi tempat tempat pengajian. Kemudian amatilah apa yang mereka lakukan. lakukan. Lalu tentukanlah tingkat keberhasilan mereka dalam menyampaikan dakwah dakwah .atau pergilah ke tempat tempat lain yang relevan yang bisa menginspirasi anda untuk merasakan lebih dalam kebenaran dari ayat – ayat ayat Allah tentang amar ma’ruf nahi mungkar SELAMAT BELAJAR, SEMOGA SUKSES
NILAI
PARAF ORANG TUA
PARAF GURU
BAB VII MUSYAWARAH SOLUSI TERBAIK
KOMPETENSI INTI
3.
Memahami, menerapkan , dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, procedural , dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4.. Mengolah, Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.3.Memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang demokrasi pada Surat Ali Imraan: Imraan: 159, Surat asy-Syuura: asy-Syuura: 38, dan hadis riwayat Muslim dari Malik al Asyaja’i ) (, hadis riwayat Bukhari ( ) 4.3.Mensimulasikan perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam alQur’an surah Ali Imraan (3): (3): 159 dan surah dan surah al-Syuuraa (42): al-Syuuraa (42): 38, dan hadis
tentang pemimpin yang diriwayatkan oleh Muslim dari Malik al Asyaja’i )
(
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengkomunikasikan peserta didik dapat :
mengasosiasi
dan
3.4.Peserta didik dapat memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang demokrasi pada Surat Ali Imraan: Imraan: 159, Surat asy-Syuura: asy-Syuura: 38, dan hadis riwayat Muslim dari (, hadis riwayat Bukhari ( Malik al Asyaja’i )
)
4.4.Peserta didik dapat mensimulasikan perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam al-Qur’an surah Ali Imraan (3): (3): 159 dan surah dan surah al-Syuuraa (42): 38, dan hadis tentang pemimpin yang diriwayatkan oleh Muslim dari
Malik al Asyaja’i )
(
A. MARI RENUNGKAN Sungguh betapa islam telah mengatur kehidupan manusia begitu rupa, agar manusia dapat menjalankan kehidupannya dengan rasa damai. Setiap persoalan yang terjadi akan berbuah anugerah dan kenikmatan jika kita menyelesaikan semua masalah dengan agama. Dengan bermusyawarah dan memaafkan masalah yang menyesakkan dada menjadi hilang.tapi jika masalah kita selesaikan dengan egois, menganggap dirinya dirinya yang paling benar maka bukan penyelesaian yang kita kita dapatkan. Justru sikap inilah yang akan memicu persoalan makin membesar. Dan tidak jarang malah akan menimbulkan persoalan baru. Mari kita ciptakan hidup tentram dan damai dengan lebih mengedepankan kemaslahatan bersama. Belajarlah untuk selalu bisa menghargai orang lain. Pada gilirannya kitalah yang
akan mendapat penghargaan itu dari orang lain tanpa kita mengharapkan sekalipun.
B. MARI MENGAMATI
Amatilah gambar di bawah ini kemudian berikan tanggapanmu !
(Sumber Dok. Kemenag)
DEMOKRASI
QS. Ali Imran : 159
QS. Asy – Syuara’ :38
Mengedepankan
Orang yang
musyawarah untuk mencapai kesepakatan
menyelesaikan
HR. Muslim dari Malik
masalah dengan
Al Asyaja’i
musyawarah
Kewajiban
C. MARI MENGKAJI QS. ALI IMRAN IMRAN (3): 159
Artinya :
159. Ma M aka di di seb sebabkan kan r ahma hmat da dari A llah-la llah-lah h kam kamu ber laku laku lem lemah L embut
ter ter hadap hadap mer eka. sek sek i r anya kamu amu ber ber sik si k ap k er as lag lagi ber hati hati kasar asar , tentulah tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam dalam urusan ur usan itu[ i tu[246] 246].. K emudian udi an apa apabi bila la kamu kamu Te T elah me membul mbulat atkkan tekad tekad,, Ma M aka bertaw rtawakkalla kkallah kep kepada Allah. Allah. Sesun Sesungguhny gguhnya a Allah Allah menyuka nyukaii or angorang yang yang ber tawa tawakkk al ke kepada-N ada-Nya ya..
MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDONESI A
ARAB
INDONESI A
ARAB
Kuasai mufrodat mufrodat di di atas, kemudian salin arti perkata QS. Ali Imran Imran : 159 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
Salah satu yang menjadi penekanan pada ayat 159 adalah perintah bermusyawarah. Melalui ayat ini Allah mennjelaskan kepada kita bahwa sekalipun dalam keadaan genting seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sebagian kaum muslimin pada peperangan uhud, sehingga menyebabkan pasukan Nabi Muhammad menderita kekalahan, beliau tetap berlaku sabar, tidak marah terhadap pelakunya, bahkan memohonkan ampunan kepada Allah atas kesalahan mereka. Andaikata Nabi Muhammad bersikap kasar dan tidak memaafkan mereka, niscaya mereka akan menjauhkan diri dari beliau dan membenci ajaran agama Islam. Selain itu, Nabi Muhammad SAW senantiasa mengadakan musyawarah dengan pengikutnya dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi termasuk dalam masalah peperangan. Oleh karena itu, kaum muslimin selalu taat dan patuh terhadap keputusan yang diambil karena mereka merasa bahwa keputusan itu adalah kesepakatan mereka sendiri bersama Nabi Muhammad. Muhammad. Mereka memiliki semangat yang tinggi dan tekad yang bulat dalam memperjuangkan agama Allah tanpa menghiraukan bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi sambil senantiasa bertawakkal dan memohon pertolongan Allah. Sikap seperti inilah yang diperintah oleh Allah SWT serta akan diberi pahala besar.
( yang artinya Kata musyawarah adalah dari kata syawara ) mengeluarkan madu dari sarang lebah. Arti ini kemudian berkembang, sehingga mencakup segala sesuatu yang dapat diambil/ dikeluarkan dari yang lain (termasuk pendapat). Kata musyawarah pada dasarnya hanya dipakai untuk halhal yang baik, sejalan dengan arti dasar tersebut dia tas. Madu tidak saja rasanya manis, tetapi ia juga obat bagi banyak penyakit, sekaligus menjadi sumber kesehatan dan kekuatan. Itulah yang dicari dimanapun dan siapapun yang menemukannya. Madu dihasilkan oleh lebah. Jika demikian, yang bermusyawarah seperti lebah, makhluk yang sangat teratur dan disiplin, kerja samanya mengagumkan, makanannya sari kembang, hasilnya madu, dimananpun ia hinggap dan tidak pernah membuat kerusakan, tidak mengganggu kecuali diganggu, sengatannya pun obat. Tidak heran jika Nabi SAW menyamakan seorang mukmin dengan binatang lebah. Dalam ayat ini, diungkapkan tiga sifat dan sikap secara berurutan disebut dan diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk beliau laksanakan
sebelum mengadakan musyawarah. Penyebutan ketiga hal itu walaupun dari segi konteks turunya ayat, mempunyai arti tersendiri yang berkaitan dengan perang uhud. Tapi, dari segi pelaksanaan dan esensi musyawarah, ia perlu menghiasi diri Nabi SAW dan setiap orang yang mengadaiasakan musyawarah. Setelah itu, disebutkan lagiasaisatu sikap yang harus diambil setelah adan ya hasil musyawarah yaitu kebulatan tekad. Pertama, yaitu berlaku lemah lembut, tidak berhati keras, dan tidak kasar.
Seorang yang melakukan musyawarah, apalagi yang berada dalam posisi pemimpin, yang pertama ia harus hindari ialah tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala dan otoriter, karena jika tidak, maka mitra musyawarah akan bertebaran pergi. Petunjukini dikandung oleh penggalan awal ayat diatas sampai firman-Nya.
Kedua, yaitu memberi maaf dan membuka lembaran baru dalam bahasa ayat diatas fa’fu anhum ( ) “ ” secara harfiah berarti “menghapus”, memaafkan. Yaitu menghapus bekas luka hati akibat perlakuan orang lain yang dinilai tidak wajar, ini perlu karena tiada musyawarah tanpa orang lain, sedangkan kecerahan pikiran hanya hadir bersamaan dengan sirnanya kekeruhan hati orang-orang yang bermusyawarah.
Dilain pihak bermusyawarah harus menyiapkan mentalnya untuk selalu bersedia member maaf, karena boleh jadi ketika melaksanakan musyawarah terjadi karena boleh jadiperbedaan pendapat atau keluar dari orang lain kalimat atau pendapat yang menyinggung dan bila mampir ke hati akanmengeruhkan pikiran, bahkan boleh jadi mengubah musyawarah menjadi pertengkaran dan permusuhan. Dengan demikian untuk mendapat yang terbaik dari hasil musyawarah, hubungan dengan Tuhan pun harus harmonis. Ketiga, yang harus mengiringi misyawarah adalah permohonan maghfiroh dan ampunan ampunan ilahi, sebagaimana ditegaskan oleh pesan QS. Ali Imron : 159 diatas ( ) “wa istaghfir
lahum”. Pesan setelah (
terahir
ayat
ini dalam konteks
musyawarah
musyawarah usai,
adalah
yaitu
) apabila telah bulat tekad, (laksanakanlah) dan berserah dirilah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berserah diri kepada-Nya.
Wilayah musyawarah adalah persoalan-persoalan social kemasyarakatan, seperti yang dipahami dari QS Asy Syura tersebut diatas. Para sahabat Nabi SAW menyadari benar hal ini, sehingga mereka tidak mengajukan saran menyangkut hal-hal yang telah mereka ketahui adanya petunjuk Ilahi. Ketika Nabi Muhammad SAW menentukan satu lokasi untuk pasukan kaum muslimin dalam perang badar,
sahabat beliau Al Khubbab Ibn Al Mundzir terlebih dahulu bertanya :”Apakah ini
tempat yang diperintahkan Allah kepadamu untuk engkau tempati, atau pilihan
ini adalah pilihanmu berdasarkan strategi perang dan tipu muslihat ?” Ketika Nabi
menjawab bahwa pilihan itu adalah pilihan berdasarkan pertimbangan sendiri, barulah Al Khubbab mengusulkan tempat lain yang ternyata disetujui oleh Nabi SAW. Sebaliknya dalam perundingan Hudaibiyah beberapa syarat yang disetujui Nabi, tidak berkenan dihati banyak sahabat beliau. Umar Ibn Al Khattab menggerutu dan menolak, “Mengapa kita harus menerima syarat -syarat ini yang
merendahkan agama kita.” Demikian Umar berucap, tetapi begitu Nabi SAW menyampaikan bahwa : “ Aku adalah Rasul Allah.” Umar ra dan saha bat-sahabat lainnya terdiam dan menerima putusan yang diambil Nabi SAW itu.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa problematika yang telah ada petunjuknya dari Allah SWT secara tegas dan jelas, baik langsung maupun melalui Rasul SAW, maka persoalan itu tidak termasuk lagi yang dapat dimusyawarahkan. dimusyawarahkan. Musyawarah hanya dilakukan dalam hal-hal yang belum ditentukan petunjuknya, serta soal-soal kehidupan social kemasyarakatan baik yang petunjuknya bersifat global maupun yang tanpa petunjuk dan yang mengalami perubahan sesuai dengan berjalannya waktu. Nabi Muhammad bermusyawarah dalam urusan social kemasyarakatan, dan beliau dalam beberapa hal bermusyawarah juga menerima saran menyangkut beberapa urusan keluarga beliau atau pribadi beliau.
MARI MENGKAJI QS. AS. SuARA’ AS. SuARA’ (42) : 38
38. D an (b ( bagi) agi ) or ang-or ng -ora ang yang yang mener ner i ma (mem (mematuhi atuhi)) ser ser uan uan Tuhanny T uhannya a dan dan
mendirikan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat
antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berr i kan ke be k epada pada mer eka. Secara ringkas ayat ini memberikan janji bagi orang mukmin ganjaran yang lebih baik dan kekal disisi Allah. Orang-orang mukmkin dimaksud memiliki sifat-sifat antara lain adalah ( ) urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antar mereka. Menurut pakar tafsir Muhammad Rasyid Ridha ketika menyatakan bahwa Allah telah menganugerahkan kepada kita kemerdekaan penuh dan kebebasan yang sempurna dalam urusan dunia dan kepentingan masyarakat, dengan jalan member petunjuk untukmelakukan musyawarah, yakni yang dilakukan oleh orang-orang cakap dan terpandang yang kita percayai, guna menetapkan bagi kita (musyawarah) pada setiap periode hal-hal yang bermanfaat dan membangun masyarakat. Hadis riwayat Muslim dari Malik al Asyaja’i
)
(,
Hadis riwayat Bukhari
(
)
D. MARI BERDISKUSI Setelah kalian mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
e. mari berlatih I.
Penerapan
a.
Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan benar kemudian berilah tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai s esuai dengan kemampuan yang kamu miliki dengan jujur
Kemampuan menerjemahkan QS. Ali Imran : 159
Sangat lancar
Lancar
sedang
Kurang lancar
Tidak lancer
II. TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR
Setelah Anda pelajari uraian di atas, Anda Anda kembangkan dengan mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya. Anda juga bsa pergi ke perpustakaan atau mengakses internet. PARAF GURU Selanjutnya cobalah anda mewancarai paraPARAF tokoh atau pemuka agama NILAI ORANG TUA yang kesehariannya selalu menghadapi masarakat yang beragam. Carilah informasi sebanyak banyaknya tentang bagaimana mereka menyelesaikan masalah atau pergilah ke tempat tempat te mpat lain yang relevan yang bisa menginspirasi anda untuk merasakan lebih dalam kebenaran dari ayat – ayat ayat Allah tentang demokrasi BELAJAR BELAJAR SEMOGA SEMOGA SUKSES SUKSES
NILAI
PARAF ORANG TUA
PARAF GURU
BAB VIII HIDUPKU DAMAI DENGAN ADIL DAN JUJUR
KOMPETENSI INTI 4.
Memahami, menerapkan , dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, procedural , dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4.. Mengolah, Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.4 Memahami ayat-ayat al-Qur’an dan hadis tentang jujur dan adil pada Surat al Maidah (5): 8-10, Surat Al-Taubah Surat Al-Taubah (9): (9): 119, an-Nahl (16): 90-92, an- Nisaa’ Nisaa’
(4): (4): 105, dan hadis riwayat Muslim Muslim dari Abdullah (
).
4.4 Mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat-a yat al-Qur’an tentang jujur dan adil pada Surat al-Maidah (5): 8-10, Surat Al-Taubah Surat Al-Taubah (9): (9): 119, an-Nahl (16): 90-92, an- Nisaa’ Nisaa’ (4): (4): 105, dan hadis riwayat Muslim Muslim dari Abdullah (
).
TUJUAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengkomunikasikan peserta didik dapat : 1.
mengasosiasi
dan
Peserta didik dapat memahami ayat-ayat al-Qur’an dan hadis tentang jujur dan adil pada Surat al-Maidah (5): 8-10, Surat Al-Taubah Surat Al-Taubah (9): (9): 119, an Nahl (16): 90-92, an- Nisaa’ Nisaa’ (4): (4): 105, dan hadis riwayat Muslim Muslim dari Abdullah (
2.
).
Peserta didik dapat mendemonstrasikan hafalan dan arti per kata ayat-ayat al-Qur’an tentang jujur dan adil pada Surat al-Maidah (5): 8-10, Surat AlSurat AlTaubah (9): Taubah (9): 119, an-Nahl (16): 90-92, an- Nisaa’ Nisaa’ (4): (4): 105, dan hadis riwayat Muslim Muslim dari Abdullah (
).
a. Mari renungkan
Telah banyak bukti yang menunjukkan bagaimana kesudahan dari individu individu atau masarakat suatu bangsa yang berlaku tidak adil dan tidak jujur akan ditimpa uleh kehinaan dan kenistaan. Tatanan masarakat akan hancur. Jka suatu
masarakat tidak menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dan berlaku adil dalam mengambil keputusan, maka Allah akan menimpakan menimpakan kenistakan dan kehinaan hidup kepada mereka, individu yang bersangkutan dan juga kepada keluar ga dan masarakatnya. Kemudian di akherat kelak mereka dkategorikan sebagai orang orang yang merugi . Berbeda dengan pribadi pribadi yang senantiasa beriman dan beramal shaleh. Maka Allah menjanjikan kepada mereka ampunan dan pahala yang besar. Maksudnya adalah dengan iman dan amal saleh dapat menghapus berbuatan salah, tdak adi, tidak jujur dan perilaku perilaku negatif lainnya yang selama ini manusia la kukan. Sehingga hatinya menjadi bersih diiliputu oleh kebahagiaan dan ketentraman. Mari kita bercermin bagaimana kesudahan kesudahan kisah dari para koruptor, dan pendusta. Dan marilah kita bercermin bagaiman kesudahan dari orang orang yang jujur,amanah dan bertintak adil. Ingatlah .....!!!! .....!!!!
Janji Allah adalah nyata PETA KONSEP QS al-Maidah (5): 8-10, Perintah berbuat adil ,janji dan ancamanAllah,
Al-Taubah (9): Al-Taubah (9): 119,Perntah untuk bertaqwandan bersama orang yang benar
ADIL DAN JUJUR
QS.An-Nahl (16): 90-92,
Berlaku adil dan berbuat berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat,
, QS.An- Nisaa’ (4): (4): 105, Larangan membela orang yang berkhianat
b. MARI mengamati
Amatilah gambar di bawah ini dan berikan tangagapanmu tangagapanmu
c. mari menganalisa qs. Al- maidah (5) : 8 - 10
Artinya
9. H ai orang-or orang-ora ang yang yang ber i man hend hendaklah aklah kamu kamu J adi adi orang-orang orang- orang yang sela selalu lu menega negakkan kkan (ke (k ebenaran) naran) kare karena na A llah, llah, menjad njadi saksi saksi dengan ngan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong ndorong kamu kamu untuk B er laku tid ti dak adi l. 10. 10. B er laku adi adi llah, karena adil adil i tu lebi lebi h dek dekat k epada ada takwa takwa.. dan dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa ya yang kam kamu ker ker jakan. jakan. 9. Alla A llah h tela telah h menja menjanji njika kan n kep kepada orang-o orang-orr ang ya yang be beri man dan yang ber amal sale saleh, h, (bahw (bahwa a) unt untuk mer eka ampunan unan dan pahala yang besar. 10. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan mendustakan ayat-ayat ayat-ayat K ami ami , mer mer eka i tu ada adalah lah pe penghu ng huni ni neraka. neraka.
CLUSTER KATA MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDONESIA
ARAB
INDONESIA
ARAB
Kuasai mufrodat di atas, kemudian kemudian salin arti perkata QS. Al-Maidah : 8-10 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
Mari mengkaji qs. Al-maidah :8-10
Di atas dinyatakan bahwa adil lebih dekat kepada takwa. Perlu dicatat bahwa keadilan dapat merupakan kata yang menunjuk substansi ajaran Islam. Setelah pada ayat 8 Allah memerintah dan melarang, kini melalui kedua ayat 9 dan 10 Allah menggembirakan dan mengancam, dengan menyatakan : Allah telah menjanjikan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang sesuai dengan isi hati mereka dan membuktikannya dengan beramal saleh, bahwa untuk mereka ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan pahala yang besar, baik di dunia lebihlebih di akhirat sebagai buah dan imbalan amal-amal baik mereka. Adapun mereka. Adapun orangorang yang kafir, yang menolak ajakan Rasul dan mendustakan ayat-ayat Allah , yang disampaikan oleh para Rasul maka mereka itu – yang yang ditunjuk oleh ayat ini – bukan selain mereka yang sangat jauh dalam kekafirannya, serta amat jauh dari rahmat Allah, adalah penghuni-penghuni neraka.
MARI MENGKAJI qs.AT.TAUBAH qs.AT.TAUBAH : 119
Artinya A rtinya : Wahai orang orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan dan he hendaklah ndaklah kam k amu u ber ber sama sama sama sama orang yang be benar nar
Allah Swt dalam ayat yang mulia ini memberikan dua perintah kepada orang-orang yang beriman; Pertama, kaum muslimin hendaknya bertakwa dan takut kepada Allah Swt. Takwa yang merupakan bekal yang paling utama bagi manusia. Takwa yang menjadi ukuran kedekatan manusia terhadap tuhannya, semakin tinggi ketakwaan yang dimiliki seseorang maka semakin dekat pula dia dengan tuhannya dan semakin sedikit ketakwaannya maka semakin jauh dia dari sumber anugerah anugerah itu. Dalam ayat ke-13 surah Al-Hujurat disebutkan:” disebutkan:” Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari (jenis) laki-laki dan (jenis) perempuan dan telah kami jadikan kalian berkelompok-kelompok dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling takwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui (lagi) Maha Mengenal.” Mengenal.” Allah SWT menjanjkan surga kepada hamba hamba yang bertaqwa.Allah Swt dalam surah Maryam ayat ke-63 berfirman:” berfirman :” Itu adalah surga yang Kami wariskan kepada hamba Kami yang bertakwa.” Takwa dalam perspektif Islam begitu penting karena dia akan menjadi kontrol intern bagi manusia sehingga kontrol lain tidak diperlukan lagi. Kedua, dalam ayat ini, Allah Swt memerintahkan orang-orang mukmin agar supaya bersama orang-orang yang benar.
Maksud dari Shadiqin bukanlah setiap orang yang benar, akan tetapi orangorang khusus. Hal itu bisa dibuktikan dengan dua hal: 1. Kalau Shadiqin berarti umum dan tidak berkaitan dengan orang-orang tertentu, maka ungkapan yang seharusnya adalah:
bukan
karena semuanya harus menjadi orang-orang yang benar bukan sekedar bersama mereka; oleh karena itu, mengingat kalimat kedua yang dipakai dan diharuskan untuk mengikuti mereka maka jelas yang dimaksud oleh ayat adalah orang-orang tertentu.
2. Dhahir ayat menunjukkan kebersamaan dan mengikuti mereka tidak, oleh karena itu Shadiqin yang dibahas tentunya orang-orang yang sudah dijamin oleh Allah Swt terbebas dari kesalahan, karena jika mereka tidak maksum tidak mungkin manusia dapat mengikuti setiap saat. Jadi , Shadiqin selain memiliki keimanan terhadap Allah dan Rasul-Nya juga memiliki dua keistimewaan tambahan yang membuat mereka berbeda dari kaum muslimin yang lain: 1. Setelah iman kepada ketuhanan dan kenabian mereka tidak memiliki keraguan sama sekali dan di setiap fase-fase kehidupannya. Mereka senantiasa menjaga keimanannya. 2. Keimanan itu tidak hanya menjadi penghuni hati, akan tetapi diamalkan kepada tataran praktis dan amal perbuatan sehingga karena hanya mengharap keridhaan Allah semata, bukan karena kepentingan harta dan jiwa selalu berjuang di jalan Allah Swt. FOKUS
1. kebenaran merupakan pilar terkuat keimanan. kebenaran adalah kemaslahatan segala sesuatu sedang kebohongan kehancuran segala sesuatu 3. Allah memerintahkan hambanya unruk bertaqwa dan
orang yang benar bersama orang orang
D. Mari mengkajI QS. An – Nahl(16) : 90 - 92
) ( ) (
) (
Artinya :
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. 91. dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah
kamu
membatalkan
sumpah-sumpah(mu)
itu,
sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. 92. dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.
CLUSTER KATA MARI BELAJAR MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI INDONESIA
ARAB
INDONESIA
ARAB
ANDA PASTI BISA MENERJEMAHKAN AYAT DI ATAS
Kuasai mufrodat di atas, kemudian kemudian salin arti perkata dari QS. An – Nahl Nahl : 90 92 ke dalam buku tugasmu ! SELAMAT MENGERJAKAN !
Ayat ini dinilai oleh para pakar sebagai ayat yang paling sempurna dalam penjelasan segala aspek kebaikan dan keburukan. Allah SWT berfirman sambil mengukuhkan dan menunjuk langsung diri-Nya dengan nama yang teragung guna menekankan pentingnya pesan-pesan Allah yang secara universal bersesuaian dengan nurani setiap manusia. Ihsan adalah puncak kebaikan amal perbuatan. Terhadap hamba, sifat perilaku ini tercapai saat seseorang memandang dirinya pada diri orang lain sehingga dia memberi untuknya apa yang seharusnya dia beri untuk dirinya; sedang ihsan antara hamba dengan Allah adalah leburnya dirinya sehingga dia hanya "melihat" Allah SWT. Karena itu pula ihsan antara hamba dengan sesama manusia adalah bahwa dia tidak melihat lagi dirinya dan hanya melihat orang lain itu. Siapa yang melihat dirinya pada posisi kebutuhan orang lain dan tidak melihat dirinya pada saat beribadah kepada Allah maka dia itulah yang dinamai muhsin, dan ketika itu dia telah mencapai puncak dalam segala amalnya. Setelah ayat yang lalu memerintahkan menepati janji dan memenuhi sumpah,
ayat
92
melarang
secara
tegas
membatalkannya
sambil
mengilustrasikan keburukan pembatalan itu. Pengilustrasian ini merupakan salah satu bentuk penekanan. Memang penegasan tentang perlunya menepati janji merupakan sendi utama tegaknya masyarakat, karena itulah yang memelihara kepercayaan berinteraksi dengan anggota masyarakat. Bila kepercayaan itu hilang, bahkan memudar, maka akan lahir kecurigaan yang merupakan benih kehancuran masyarakat.
E. Mari mengkaji QS. An – nISA’ : 105
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan
membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi pe penant nanta ang (orang (orang yang ti dak bersala rsalah), h), kare karena na (me (membela) la) or ang-or ng-or ang yang khianat”
1.
Makna Mufrodat
: agar mengadili : orang-orang berkhianat : pembela 2.
Analisa Kandungan Ayat
Nilai-nilai agama adalah haq karena nilai-nilai itu selalu mantap tidak dapat diubah-ubah. Sesuatu yang tidak berubah, sifatnya pasti, dan s esuatu yang pasti, menjadi menja di benar, benar , dari sisi bahwa ia tidak mengalami mengal ami perubahan. perubah an. N ilai-nilai ilai -nilai yang diajarkan Al Qur'an adalah haq. haq. Ia diturunkan dengan haq dalam arti tidak disentuh oleh kebatilan tidak juga dapat dibatalkan atau dilenyapkan oleh kenyataan. Segala yang berkaitan dengan Al Qur'an adalah
h aq . Yang
menurunkannya, yaitu Allah, adalah Al Haq Haq yang paling mutlak. Yang membawanya turun, yang menerimanya, cara turunnya, redaksi dan gaya bahasanya, kandungan dan pesan-pesann pesan -pesannya, ya, semuanya haq haq dan benar, tidak boleh bol eh diubah diu bah dan tidak ti dak akan aka n beru b erubah bah.. a.
Ijtihad Nabi SAW sebagai Penentu Kebijakan
Ayat ini memberikan kepada Rasul SAW., wewenang menetapkan hukum sekaligus kebenaran apa yang beliau putuskan melalui Ijtihad karena
beraga ber agamnya mnya persoa per soalan lan,, sedang sed ang petunju pet unjukk Al Qur’an Qur ’an bersif ber sifat at global glo bal.. Hal ini
menuntut
Nabi
Muhamm ad
SAW.,
untuk
mengembangkan
tasyri’
menyangkut persoalan pada waktu itu, tentunya dengan prinsip-prinsip yang dalam pada Al Quran. Ijtihad beliau pasti benar, tetapi ini bukan berarti bahwa rincian ketetapan hukum beliau menyangkut si A misalnya pasti benar, tetapi yang dimaksud adalah cara dan proses penetapan hukum yang beliau tempuh serta ketetapannya berdasarkan bukti-bukti formal yang dikemukakan oleh yang berselisih serta pengembalian pengemb alian rincian rinci an tersebut ters ebut kepada wahyu wa hyu Ilahi adalah adala h benar dan haq. haq. b.
A hlull K itab itab Terhadap Ajaran Kitab Suci Sikap Ahlu Uraian ayat diatas, salah satunya adalah menggambarkan keanehan orang-
orang yang telah diberi kitab suci yakni diantaranya Ahlul Kitab, yang sesat dan menyesatkan orang lain dan keimanan mereka kepada setan dan berhala, dilanjutkan dengan uraian tentang anehnya sikap mereka yang mengaku percaya kepada kitab yang diturunkan Allah tetapi mencari hakim selain-Nya. Ini dilanjutkan dengan aneka rincian, menyangkut mereka, serta aneka dalil yang membatalkan dalih mereka, sampai akhirnya perintah untuk menghadapi para pembangkang dengan keampuhan argument dan kekuatan senjata. senjat a. Tetapi harus juga dingat bahwa tidak seluruh penganut ajaran Ahlul Kitab itu buruk secara sosiologis, sebagai bukti adalah bahwa Nabi juga membela kepentingan seorang Yahudi dengan bersikap adil dengan menyatakan orang tersebut tidak bersalah, karena memang bukti yang diajukan oleh seorang muslim lemah.
Hadis tentang berlaku jujur
. Ar A r tinya : Dari Abdullah Abdull ah bin Mas’ud ia berkata dari nabi SAW bersabda bersabd a : “Hendaklah kamu berlaku jujur karena sesungguhnya kejujuran itu
memb membawa awa k ep epad ada a keb kebai aikkan (k ( k etaa etaatan) tan) dan dan k eb ebai aikkan itu i tu mem membawa bawa ke Surga. Sur ga. D an sese seseo or ang me membi asakan sakan di r i nya nya ber kata kata benar nar sehing sehingga ga i a di di cata catatt di di sisi si si A llah seb sebagai orang yang yang benar nar ( sid si di q) . D an hindarilah olehmu berdusta karena dusta membawa kepada k emaksi atan atan sedang sedang k emaksi atan atan mem membawa bawa ke neraka. nerak a. D an sese seseo or ang suka suka ber dusta usta hingga hing ga di cat cata di sisi Allah seb sebagai gai pe pendust ndusta a ( M utaf utaf aqun alai alai h)
Setelah kalian mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
a.
Kerasulan
Nabi
Muhammad
adalah
benar
adanya,
oleh
karenanya Rasul SAW., diberi wewenang untuk mengemban misi suci ini melalui pembentukan syari’at yang tidak didapati dalam Al Qur’an, yang kemudian lebih dikenal dengan Hadis Nabi SAW. Sehingga apa yang datang dari nabi menyangkut perkataan, perbuatan dan ketetapanya ketetapanya harus di taati. taati.
b.
Kengganan Ahlul Kitab mempecayai bahwa apa yang dikatan Muhammad SAW., itu kebenaran adalah karena keangkuhan dan sikap egois yang ditunjukkan sebagai bentuk rasa tidak percaya diri
dan
bentuk
ketakutan
akan
lunturnya
kepercayaan
masyarakat terhadap pribandinya. c.
Dalam fungsinya sebagai pemutus perkara (hakim) sikap dan keputusan yang diambil berdasar fakta yang ada di lapangan, berdasar fakta itulah Nabi SAW., memutus perkara yang timbul di masyarakat dengan kejujuran dan keadilan. Tetapi dengan keterbatasan
diri
dalam
memutus
perkara,
Allah
selalu
membimbing sehingga terhindar dari kesalahan.
G. mari BERLATIH I. a.
Penerapan Terjemahkan perkata ayat ayat berikut ini dengan dengan benar kemudian berilah
tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki dengan jujur
) ( Kemampuan menerjemahkan QS. An – Nahl Nahl : 90
II.
Sangat lancar
Lancar
sedang
Kurang lancar
Tidak lancer
TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR
Setelah Anda pelajari uraian di atas, Anda kembangkan dengan mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya. Selanjutnya unduhlah film- film , berita berita di TV tentang penemuan hasil KPK tentang tindak tindak korupsi, mewancai Hakim di daerahmu atau tempat tempat lain yang relevan yang bisa menginspirasi anda untuk untuk merasakan lebih dalam kebenaran dari ayat – ayat ayat Allah tentang jujur dan adil
NILAI
PARAF ORANG TUA
PARAF GURU
DAFTAR PUSTAKA Ash-Shidieqy, T.M, Sejarah dan pengantar pengantar ilmu al- Qur’ an, Bulan Bintang, Jakarta, cetakan keempat Ash-Shidieqy, T.M, , Tafsir al=Qur’an, Bulan Bintang, Jakarta : 1964
Alimin Mesra, Ulumul Qur’an, Cet 1, ( Jakarta: PSW, 2005) Al Qaththan, Manna’ Khalil, Studi Ilmu -Ilmu Qur’an, Jakarta: Litera antar Nusa, 1996 Ash-Shalih, Subhi, Membahas Ilmu- lmu al Qur’an, Jakarta : Pustaka Firdau s, 1995 As-Shauwy, Ahmad, Mu’jizat Al Qur’an dan Sunnah tentang te ntang IPTEK, Jakarta, Gema Insani Preass, 1995 At-amimi , Muhammad , Syaikh, Kitab Tauhid, (tarj)Riyad, 1419 H Al- Hazimi,Abdullah,Ibrahim , Kisah kisah nyata tentang nabi,rasul, sahabat, tabi’in, orang orang dulu dan sekarang, Jakarta, Yayasan As- Sofwa,1419 H Al- Jazairi, Jabir, Abu Bakar, Syeikh, Minhajul Muslm (cet.6), Madinah, Maktabatul ulum wal hikam :1419 H Baiquni, Ahmad Prof, MSc, PhD, 1997, Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman , Jakarta, PTDana Bhakti Prima Yasa, Cet .1 Asya, Ra’fat Abdurrahman,DR. Kepahlawanan generasi sahabat Rasulullah: Jakarta, Media dakwah;1984 Buchori, Didin Saefuddin, Pedoman memahami kandungan al- Qur’an, Bogor: Grnada Sarana Pustaka,2005 Depag RI, Al- Qur’an dan terjemahnya ,1990 Depatemen Agama RI. Al- Qur-an dan Tafsirnya. Jakarta, Proyek pengadaan kitab sici al-Qur’an :1975/1976 Dirjen Kelembagaan agama islam DEPAG RI, Madrasah Aliyah kelas X,2002 Dirjen Kelembagaan agama agama islam DEPAG RI, Madrasah Aliyah kelas XI,2002 XI,2002 Dirjen Kelembagaan agama agama islam DEPAG RI, Madrasah Aliyah kelas XII,2002 Hafidz Abdurrahman, Ululmul Qur’an praktis, Cet.1, ( Bogor : Dea Pustaka, 2004) Matsna. Moh, MA, DR, Qur’ an Hadis,Madrasah Aliyah , Toha Putra, Semarang Shihab, M.Quraisy (ed) , Ensiklopedia al-Qur;an, Jakarta , Lentera Hati, edisi revisi Tim guru MGMP Jatim, Bahan ajar Tafsir, MA kelas XI, Mojokerto: CV. Sinar Mulia ,2012 Tim guru MGMP Jatim, Bahan ajar Tafsir, MA kelas XII, Mojokerto: CV. Sinar Mulia ,2012