Pendahuluan
Resume singkat ini adalah rangkuman dari buku Al-Islam karya Said Hawa. Adapun isinya tidak berbeda dari buku tersebut. Sesungguhnya, Islam mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Tidak hanya sebatas rukun-rukun maupun sunnah-sunnah. Islam mempunyai ajaran yang sangat jelas sekali tentang kehidupan sosial. Namun sayang, banyak sekali orang yang melewatkan saja lingkup Islam ini. Padahal, aturan-aturan mengenai kehidupan sosial yang ditinjau dari sudut pandang Islam dapat mempermudah aktifitas kehidupan sehari-hari kita. Selain sebagai tugas mata kuliah pendidikan agama Islam, saya juga berharap buku ini dapat dapat memberikan manfaat k epada siapapun yang membacanya. Akhir kata, saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Demi mencapai kesempurnaan itu, saya menerima kritik dan saran dari semua pihak.
Buku
Al Islam
SAID HAWWA
MUQADDIMAH Makna Hakiki Din al-Islam 1. Allah telah menegaskan secara pasti di dalam al-Quran, bahwa Islam merupakan Din bagi seluruh nabi-nabi dan Rosul-rosul sejak Adam a.s. sampai dengan Nabi Muhammad saw. 2. Makna asal Islam yaitu menerima segala perintah dan larangan Allah SWT yang terdapat dalam wahyu yang diturunkan kepada Nabi. Barang siapa yang menghadapkan wajah dan hatinya (dalam persoalan hidup) kepada Allah, maka ia adalah seorang muslim. Penjelasan lain, ditinjau dari segi apapun manusia harus islam yaitu m enyerahkan diri kepada Allah. 3. Manusia harus islam, maka Allah tidak membiarkan satu umat pun tanpa di datangi Rasul 4. Islam dapat dikaitkan terhadap 2 makna : a. Terhadap teks (nash) wahyu itu sendiri sebagai penjelas agama (din) Allah. b. Terhadap
amal
manusia
sehubungan
dengan
keimanan
dan
kesempurnaan totalnya t erhadap nash-nash tersebut. 5. Sempurnalah
struktur
kenabian
dan
risalat
samawiat.
Dengan
kesempurnaan dan kelengkapan ini menjadikan seluruh umat manusia memerlukan islam. Siapa saja yang tidak mengikuti Nabi Muhammad saw, i a akan celaka dan menjadi orang yang sesat. 6. Islam yang diserukan oleh Nabi Muhammad saw, dapat diketahui dari AlQuran dan Al-Sunnah yang diakui kesahannya oleh para ulama hadist. Dan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, merupakan hidayah sempurna untuk seluruh umat manusia. Semuanya menyangkut masalah aqidah, akhlak, ibadah, muamalah, uqubuah. 7. Rasulullah saw, mendefinisikan Islam dengan tarif yang bermacam-macam. Banyak orang yang tidak mengetahui secara jelas tentang maksud tarif yang telah diberikan Rasulullah saw. Dalam hadist disebutkan bahwa bangunan Islam dibangun diatas lima dasar. Kelima dasar ini tidak dapat dikatakan sebagai totalitas Islam, tetapi inti islam. 8. Allah membebani manusia agar Islam ini ditegakan sebagai langkah untuk kehidupan ukhrawi.
9.
Lawan Islam adalah jahiliyah. Setiap bagian dari Islam mempunyai lawan yang disebut jahiliyah. Allah menurunkan Islam dalam keadaan lengkap dan sempurna.
BAB
I
RUKUN ISLAM DAN PENGERTIAN SYAHADATAIN Kelima rukun Islam merupakan da sar praktis dan teoritis totalitas Islam.
Syahadatain, menjadi dasar utama bagi seluruh rukun Islam. Jika seseorang tidak mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah Rasul-Nya maka orang tersebut tidak bisa dianggap muslim. Sebab kedudukan syahadatain merupakan rukun pertama.
Shalat, merupakan dasar praktis dan teoritis seluruh bagian ibadat. Kita diwajibkan beribadat hanya kepada Allah semata, dalam bentuk-bentuk dzikir, doa, membaca Al-quran, t asbih, tahmid dan istigfar.
Zakat,
merupakan dasar praktis dan teoritis berkenaan dengan seluruh
ibadat, tentang harta dalam Islam. Konsep harta dalam Islam memastikan, harta adalah milik Allah, manusia hanya berhak mengelola.
Z akat
dianggap
sebagai dasar ibadat yang berhubungan dengan harta.
Puasa, merupakan dasar ibadat dan teori aktifitas pengandalian hawa nafsu dalam rangka pelaksanaan perintah Allah dalam Islam. Allah SWT telah membuat
suatu
ketentuan
masuk
surga
bagi
orang
yang
dapat
mengendalikan hawa nafsunya.
Haji, merupakan dasar teori dan praktek perbuatan pengorbanan jiwa dan harta (jihad) dijalan Allah. Ibadah haji merupakan ujian praktis dalam kerangka jihad. Selurah rukun-rukun islam tersebut satu sama lain saling berkaitan erat.
Hukum syara juga berperan sebagai penguat semua rukun-rukun Islam. Tidak logis jika pelaksanaan hukum yang mendasar ditegakkan tanpa di atas landasan yang kokoh seperti pengertian rukun di atas.
BAB
II
MAKNA SYAHADATAIN (RUKUN PERTAMA) 1. Sabda Rasulullah SAW. Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah semata dan tidak menyekutukannya, dan bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya, serta ruh-Nya dicampakan kedalam diri Maryam, surga dan neraka adalah haq, ia akan dimasukan kesurga oleh Allah sesuai dengan amal perbuatannya. 2. Syahadatain melambangkan jiwa totalitas Islam, laksana nyawa yang merupakan nadi seluruh tubuh manusia. Begitu juga kalimat La-ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah, merupan ruh setiap aspek ajaran Islam. Seorang muslim, biarpun ia banyak amal kebajikannya, tetapi tidak didasari ruh syahadatain, maka amal kebajikannya menjadi sia-sia disisi Allah SWT. 3. Allah berfirman dalam m enguji para sahabat Rasulullah. 4. Kedua kalimah syahadat satu sama lain saling berkaitan erat dan tidak boleh dipisahkan. Syahadat Muhammadurrasulullah merupakan kelengkapan dari syahadat lailaha illa Allah. Konsepsi syahadat atau kalimah lailaha illa Allah tidak dapat ditegakkan kecuali dengan dalil-dalil (naqli dan aqli) yang sah, yang semuanya datang dari Allah melalui Nabi Muhammad SAW. 5. Seorng muslim mengatakan Lailaha illa Allah seolah-olah ia mengatakan; tidak ada tempat menggantungkan ketenangan, ganjaran, kasih sayang dan pujian, tidak ada kekuasaan dan tempat untuk mencurahkan segala ketaatan, segala kebesaran dan segala kesucian. Tidak ada y ang Maha Agung dan Maha Hakim, melainkan Allah semata. Maka bertawakal kepada Allah adalah wajib, memohon harapan selain pada-Ny a adalah batil. Cinta kepadaNya adalah wajib, cinta selain Dia tidak boleh kecuali seizin-Nya. 6. Kalimat Lailaha illa Allah tidak dapat ditegakkan kecuali lebih dahulu harus mengetahui Rasul-Nya. Karena Rasulullah saja yang m enunjukan jalan untuk mengamalkan dan merefleksikan pengertian syahadat tadi. Seseorang yang memahami marifat kerasulan, ia ak an memahami ma rifat ketuhanan. Iman, berupa percaya kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Nya, RasulRasul-Nya, Hari kiamat dan Qadha-Qadar. Iman terhadap 6 perkara itu merupan inti iman yang terkandung dalam Syahada tain.
BAB
III
KANDUNGAN MAKNA LA ILAHA ILLA ALLAH MUHAMMAD RASULULLAH 1. Syahadatain Merupakan Sumber Sistem Hidup. Syahadat La Ilaha Illa Allah, Muhammad Rasulullah telah menjadi suatu fondasi dari sebuah metode yang lengkap yang akan menjadi asas kehidupan Muslim keseluruhannya. Masyarakat muslim, yaitu masyarakat yang melambangkan penghambaan diri kepada Allah SWT semata, dalam kepercayaan dan konsepsi para anggotanya, dalam sistem sosial dan perundang-undangan mereka, dan juga dalam upacara peribadatan dan ibadah mereka. Penghambaan dilambangkan dan dalam bentuk syahadat. Masyarakat muslim bisa timbul, kalau telah terdapat segolongan manusia yang telah memutuskan bahwa penghambaan diri mereka itu hanya kepada Allah SWT saja. 2. Syahadatain Membentuk Pemeluknya Selaras dengan Totalitas Sunnatullah Pada Alam Semesta. Dibalik setiap yang ada di alam semesta ini, terdapat suatu kehendak yang mengaturnya, suatu takdir yang menggerakkannya dan suatu hukum yang mengaturnya. Hukum ini mengatur hubungan antara unit dari segala yang
ada
ini,
mengatur
semua
gerakannya,
sehingga
tidak
saling
bertabrakan, tidak rusak dan saling bertentangan, dan tidak berhenti semua gerakannya. Yang teratur dan berlangsung terus menerus itu, sampai suatu masa yang ditentukan Allah SWT. Manusia adalah sebagian dari makhluk yang ada dari alam semesta ini. Pandangan Islam mempersatukan kebenaran yang menjadi dasar agama ini, dan kebenaran yang menjadi dasar langit dan bumi, dan dengan itu menjadi baiklah urusan dunia dan akherat. 3. Syahadatain Menumbuhkan Kebudayaan dan Peradaban yang Unik. a. Islam membentuk kebudayaan Islam hanya mengenal dua macam masyarakat, masyarakat islam dan jahili. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang melaksanakan Islam, secara aqidah dan ibadah, secara syariat dan sistem, secara budi pekerti dan tingkat laku. Masyarakat jahili adalah masyarakat yang tidak melaksanakan islam, bertentangan dengan islam. Islam
selalu
meninggikan
ciri-ciri
khas
kemanusiaan,
dan
menjaganya agar jangan meluncur kembali kepada kebinatangan. Nilainilai budi pekerti, inspirasi jaminan-jaminan keislamanlah yang pantas
untuk manusia, dan karena itu maka islam adalah kebudayaan. Masyarakat islam adalah masyarakat berbudaya, karena mempunyai kriteria yang tidak berubah, tidak lebur dan tidak berkembang. Dasar-dasar dan nialai yang menjadi landasan peradaban tetap, pokok-pokok dan nilai yang menjadi penopangnya adalah: y
Pengabdian hanya kepada Allah SWT.
y
Terhimpun dalam tali aqidah.
y
Mengangkat kemanusiaan dari martabat ma teri.
y
Berpengaruhnya
nilai
kemanusiaan
yang
dapat
menimbulkan
kemanusiaan bagi manusia dan bukan k ebinatangan manusia. y
Menghargai kekeluargaan.
y
Kekhalifahan di bumi menurut janji Allah dan syarat -syaratnya.
y
Memberlakukan manhaj Allah dan Syariat-Nya saja dalam urusan kekhalifahan tersebut.
b. Konsepsi islam tentang kebudayaan. Pengabdian
secara
mutlak
hanya
kepada
Allah
semata,
melambangkan pengakuan keimanan terhadap allah dalam itikad aqidah, ibadah, dan syariah. Prinsip-prinsip dan metoda serta tujuantujuan hidup dalam naungan aqidah Islam. Tujuan itu juga mencakup hal berikut: y
Falsafah
secara umum
y
Penafsiran sejarah manusia
y
Ilmu jiwa baik dalam kerangka umum m aupun realitanya
y
Pembahasan tentang prinsip akhlak manusia
y
Melakukan studi terhadap berbagai keyakinan ag ama lain
y
Analisis
terhadap
pandangan
hidup,
ideologi
dari
sistem
bermasyarakat. 4. Syahadatain Mengukuhkan kebanggaan Iman k epada Allah SWT. Seorang mukmin tidak akan mendasarkan standarisasi, konsepsi neracanya kepada manusia, hingga terpukau penghargaan manusia. Tetapi seorang mukmin akan mendasarkan aqidahnya itu kepada Allah SWT. Tuhan yang mengatur manusia, pelindung dan pencukupnya. Dia tidak akan mendasarkan aqidahnya itu pada keinginan manusia sehingga dia harus berayun-ayun bersama syahwat manusia. Dia hanya akan mendasarkan aqidahnya itu dengan neraca kebenaran nan abadi yang tidak terayun-ayun dan condong. Dia tidak akan menerima aqidahnya itu dari dunia fana dan terbatas ini. Tetapi dalam kalbunya itu bersumber dari mata air Dzat Yang Wujud itu.
BAB
IV
DUA PULUH FENOMENA KEKUFURAN YANG MEM BATALKAN SYAHADATAIN 1. Betawakal dan bergantung pada selain Allah. 2. Mengingkari nikmat Allah, baik yang kelihatan atau yang tidak kelihatan, baik yang mudah dipikirkan atau yang memerlukan pengkajian secara mendalam. 3. Bekerja atau berkhidnat dengan tujuan selain karena Allah. 4. Membuat undang-undang menurut kemauan manusia, bukan menurut kehendak dan ketentuan yang telah digariskan oleh Allah. 5. Memfokuskan segala ketaatan kepada selain Allah dengan cara tidak menghendaki-Nya. 6. Menjalankan hukum selain dari hukum Allah atau tidak menggunakan hukum Allah sebagai rujukan dalam semua masalah. 7. Benci atau menantang salah satu kandungan ajaran Islam, atau membenci seluruh ajaran Islam. 8. Mencintai kehidupan dunia melebihi kecintaannya terhadap akhirat (cinta dunia), dan i telah manjadikan dunia ini sebagai tinjauan utamanya, serta merupakan segala-galanya dalam hidupnya. 9.
Menghina salah satu isi dari Al-Quran atau As-Sunnah atau orang-orang alim yang menegakannya, atau memperolok-olokan hukum-hukum Allah, atau syair-syair Islam.
10. Menghalalkan apa yang diharamkan Allah, atau sebaliknya. 11. Tidak beriman dengan seluruh sumber-sumber hukum dari Al-Quran dan As-Sunnah. 12. Mengangkat orang-orang kafir dan munafiqin sebagai pemimpin serta tidak mencintai orang-orang yang beraqidah Islam dan orang-orang mukmin. 13. Tidak beradab dalam bergaul dengan Rosulullah SAW. 14. Rasa takut dan lemah hati dalam menegakan tauhid, dan merasa senang dan terbuka didalam menegakan syirik. 15. Menyatakan bahwa Al-Quran terdapat pertentangan antara ayat yang zahir dengan isi yang terk andung didalamnya. 16. Tidak mengetahui makrifat Allah dengan pengenalan yang benar dan jelas, serta mengingkari sifat-sifat ketuhanan-Nya, atau mengingkari namanama-Nya. 17. Tidak mengetahui atau mengenal Rasulullah secara benar, atau manafikan adanya sifat-sifat yang terpuji yang diberikan Allah kepadanya, atau menghina sifat-sifat terpuji tersebut, atau tidak meyakini bahwa Rasulullah SAW adalah contoh suri tauladan yang baik bagi seluruh umat manusia.
18. Mengafirkan orang yang mengucapkan dua kalimah syahadat serta tidak mengafirkan orang yang telah ingkar terhadap syahadatain dan tidak menghalalkan perang dengannya. 19. Mengerjakan suatu ibadat bukan karena Allah, seperti menyembelih bukan karena Allah, sujud, tawaf selain kepada kabah atau Baitullah dengan niat mendekati Allah. 20. Terlibat Riya (kegiatan hidupnya ingin pujian ma nusia)
KESIMPULAN
Islam adalah agama yang mencintai perdamaian. Dan tidak sedikitpun Islam memberatkan orang-orang yang memakai hukum Islam dalam kehidupan seharihari. Islam mencakup semua aspek kehidupan manusia. Baik dari kegiatan ibadah, maupun kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial seperti ruang lingkup ekonomi. Tentu saja ini semua diciptakan Allah tidak dengan sebuah tujuan yang sia-sia. Manakala kita menggunakan hukum-hukum Islam ini sebagai pedoman hidup kita, insyaAllah segala urusan yang kita jalankan akan berjalan lebih mudah.