!"#!!#!$
AKUNTANSI PAJAK MATA UANG ASING
2
PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
Tujuan: ! Bagaimana memasukkan: - Transaksi dalam mata uang asing dan - Kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas; dan !
Menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian
!
!"#!!#!$
3
PENGGUNAAN KURS – SAAT AWAL TRANSAKSI Transaksi mata uang asing " transaksi yang didenominasikan atau memerlukan penyelesaian dalam suatu mata uang asing: !
!
!
membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasikan dalam suatu mata uang asing. meminjam atau meminjamkan dana ketika jumlah yang merupakan utang atau tagihan didenominasikan dalam suatu mata uang asing; atau memperoleh atau melepas aset, atau mengadakan atau menyelesaikan kewajiban yang didenominasikan dalam suatu mata uang asing.
4
#
Pada pengakuan awal transaksi: !
!
#
suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata uang fungsional, Jumlah mata uang asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi.
Tanggal transaksi" tanggal memenuhi kriteria pengakuan
&
!"#!!#!$
5
MATA UANG FUNGSIONAL $
Mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi.
$
Mata uang utama yang difungsikan dalam kegiatan operasi dan pendanaan perusahaan .
Indikator: ! paling mempengaruhi harga jual (seringkali menjadi mata uang dimana harga jual untuk barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan); dan ! dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundangundangannya sebagian besar menentukan harga jual dari barang dan jasanya. !
Mata yang lain mempengaruhi biayabarang tenagaatau kerja, bahan baku, uang dan biaya dari pengadaan jasa (biaya didenominasikan dan diselesaikan
6
MATA UANG FUNGSIONAL Indikator: ! mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen utang dan instrumen ekuitas) dihasilkan. ! mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan
'
!"#!!#!$
7
PENGGUNAAN KURS – SAAT TANGGAL NERACA !
Pos Aktiva dan Kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca atau kurs penutup (closing Kurs).
!
Jika terdapat kesulitan dalam menentukkan kurs neraca, dapat digunakan KTBI
8
PENGGUNAAN KURS – SAAT PEMBAYARAN Kurs transaksi digunakan pada saat terjadinya atau berlangsungnya transaksi jual beli, penerimaan/ pembayaran modal/pinjaman, atau pada saat pembayaran/pelunasan hutang/piutang. Kurs KTBI digunakan, saat kurs transaksi tidak ditentukan.
(
!"#!!#!$
9
PENGAKUAN SELISIH KURS TRANSAKSI - AKUNTANSI !
!
!
!
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dengan menggunakan kurs saat terjadinya transaksi. Jika tanggal transaksi dan saat penyelsaian transaksi masih dalam satu periode pembukuan, MAKA seluruh selisih kurs yang terjadi DIAKUI sebagai penghasilan dan beban pada tahun buku tersebut Selisih kurs harus diakui untuk setiap periode akuntansi dengan memperhitungkanb perubahan kurs untuk masingmasing periode Penyesuaian atas fluktuasi kurs pada tanggal neraca hanya dilakukan atas pos moneter saja. Pos moneter adalah kas dan setara kas, aktiva dan kewajiban yang akan diterima atau dibayar yang jumlahnya pasti atau dapat ditentukkan.
10
PENGAKUAN SELISIH KURS TRANSAKSI - AKUNTANSI !
Selisih kurs yang mengakibatkan adalanya laba atau rugi dicatat sebagai laba/rugi dalam tahun terjadinya.
!
Rugi kurs atas hutang valuta asing yang digunakan untuk membeli/memperoleh aktiva tetap berdasarkan ISAK 04: ! Selisih kurs yang terjadi sejak awal tahun buku sampai denjgan awal periode tertentu harus dibebankan langsung ke R/L ! Jika pada suatu periode tertentu terjadi depresiasi luar biasa…. !
Setelah kapitalisasi rugi kurs terjadi rugi kurs diakui sebagai kerugian 9Laba/Rugi), sedangkan laba kurs diperlakukann sebagai penyesuaian kapitalisasi rugi kurs.
)
!"#!!#!$
11
PENGAKUAN SELISIH KURS TRANSAKSI - PERPAJAKAN !
Pasal 4 ayat (1) huruf I, keuntungankarena selisih kurs mata uang asing -" Objek Pajak Penghasilan. Pengenaan pajaknya dikaitkan dengan sistem pembukuan yang dianut oleh Wajib Pajak dengan syarat dilakukan secara taat asas. Oleh karena itu keuntungan selisih kurs yang diperoleh Wajib Pajak badan maupun orang pribadi harus dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan.
!
Pasal 6 ayat (1) huruf e, kerugiankarena selisih kurs mata uang asing merupakan unsur pengurang penghasilan bruto. Kerugian selisih kurs mata uang asing akibat fluktuasi kurs, pembebanannya dilakukan berdasarkan pembukuan yang dianut oleh Wajib Pajak dan dilakukan secara taat asas.
Perbedaan kurs yang mengakibatkan adanya laba atau rugi selisih kurs antara akuntansi dan pajak samasama mengakui adanya laba atau rugi
12
PENGAKUAN SELISIH KURS TRANSAKSI - PERPAJAKAN !
Selisih Kurs berdasarkan PP No. 94 Tahun 2010 %
%
Keuntungan atau kerugian selisih kurs mata uang asing diakui sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan sistem pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Keuntungan atau kerugian selisih kurs mata uang asing, yang berkaitan langsung dengan usaha Wajib Pajak yang: $
$
dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau tidak termasuk objek pajak,
tidak diakui sebagai penghasilan atau biaya.
$
!"#!!#!$
13
PENGAKUAN SELISIH KURS TRANSAKSI - PERPAJAKAN Selisih Kurs berdasarkan PP No. 94 Tahun 2010
! %
Keuntungan atau kerugian selisih kurs mata uang asing, yang tidak berkaitan langsung dengan usaha Wajib Pajak yang: % dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau % tidak termasuk objek pajak, diakui sebagai penghasilan atau biaya sepanjang biaya tersebut dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
14
PENGAKUAN SELISIH KURS TRANSAKSI - PERPAJAKAN Berikut ini adalah beberapa contoh situasi yang menimbulkan penghasilan/kerugian dari kurs akibat dari fluktuasi kurs mata uang asing: a.
Disebabkan adanya fluktuasi atau perubahan-perubahan nilai tukar mata uang asing yang berubah setiap harinya (SE 03/PJ. 31/1997)
Kerugian selisih kurs karena adanya perubahan niali tukar dapat dibebankan sebagai biaya berdasarkan kurs tengah BI atau kurs yang sebenarnya berlaku pada akhir tahun. Pembebanan kerugian selisih kurs dilakukan pada setiap akhir tahun " sama dengan akuntansi) Sebelum tahun 2009 , selain menggunakan kurs tengah BI, pembebanan dapat dilakukan dengan menggunakan kurs tetap, yang mana pembebanan kerugian selisih kurs dilakukan pada saat terjadinya realisasi atas perkiraan mata uang asing tersebut.
*
!"#!!#!$
15
PENGAKUAN SELISIH KURS TRANSAKSI - PERPAJAKAN b. Adanya kebijaksanaan pemerintah dibidang moneter. Rugi selisih kurs karena kebijaksanaan pemerintah dibidang moneter, dapat dibukukan dalam perkiraan sementara dan pembebanannya dilakukan secara bertahap berdasarkan realisasi mata uang asing tersebut.
16
c. Perlakuan PPh atas keuntungan /kerugian selisih kurs bagi wajib pajak yang penghasilannya dikenakan PPh Final (Surat DJP S-324/PJ.42/2003 jo Surat DJP S-136/PJ.42/2004): 1.
Laba/rugi kurs yang berasal dari piutang dagang yang ditagih dalam mata uang asing. #
#
Laba/rugi kurs yang timbul antara tanggal invoice dan pelunasan TIDAK terutang PPh final melainkan diperlakukan sebagai biaya atau penghasilan berdasarkan ketentuan umum. Laba/rugi kurs yang berasal dari translasi saldo piutang dagang pada akhir tahun buku (yang sebelumnya telah dikenakan PPh final), TIDAK terutang PPh final melainkan diperlakukan sebagai biaya atau penghasilan berdasarkan ketentuan umum
,- ./012 34567589 :;8<=>0 ?=8@=A2B28 9=7489 B280;/ CDE &""#?=0=/F -289926 ! G=5 ?=8@=A2B28 !"" G& B=>272 ,- H=9582 .6I2 ?=82/2F
J4/K 3L K220 >=/M28M528 K=A2 ?=8@=A2 0289926 !" G=5 N"""#CDE 728 JGJ NF"!"#CDE J4/K 3L K220 >=?O2@2/28 0289926 !" P485 NF"&"#CDEQ 728 JGJ NF"!N#CDE
+
!"#!!#!$
17
!"#$%&%&%# (%#) *+,%-.-%# /,"0 12&0% 3.+,*+#) 4%%& 5"26%#6+%# 7"8% 9"#("8% &%#))%, :; <"+
,540289 CK212 R&"F""" S N"""T
E=O=0
J/=750
!N+Q"&"Q"""
,=872>2028 D=A2
!+"Q"""Q"""
,,U J=642/28
!+Q"&"Q"""
4%%& !"9=%(%2%# &%#))%, :; >.#+
J2K#328B
!+"Q'+&Q"""
CG ,,1 (R&T
!+Q"'+Q"""
,540289 CK212
!N+Q"&"Q"""
V2O2 K=65K51 B4/K
(""Q"""
V2O2 K=65K51 B4/K K=O=K2/ (""F""" 2B28 75B=82B28 ,,1 O=/72K2/B28 B=0=80428 4?4?
18
PENGAKUAN SELISIH KURS TRANSAKSI - PERPAJAKAN c. Perlakuan PPh atas keuntungan /kerugian selisih kurs bagi wajib pajak yang penghasilannya dikenakan PPh Final: 2. Laba/rugi kurs yang berasal dari aktiva lancar dalam mata uang asing yang ditagih dalam mata uang asing. !
Laba/Rugi kurs yang berasal dari saldo kas/bank pada akhir tahun buku dan pada saat dijual/ditukar ke dalam mata uang Rupiah, diakui sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum;
!
Laba/Rugi kurs yg berasal dari translasi saldo pokok deposito pada akhir tahun buku dan pada saat pencairan ke dalam Rupiah, diakui sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum;
!
Laba/Rugi kurs yang berasal dari piutang bunga deposito pada akhir tahun buku merupakan bagian dari dasar pengenaan PPh final pada tanggal jatuh tempo berikutnya;
!
Laba/Rugi kurs yg berasal dari translasi saldo pembayaran di muka pada akhir tahun buku, bila menyangkut biaya 3M, tidak diakui sebagau penghasilan atau biaya;
.
N
!"#!!#!$
19
c. Perlakuan PPh atas keuntungan /kerugian selisih kurs bagi wajib pajak yang penghasilannya dikenakan PPh Final: 3. Laba/rugi yang timbul dari pinjaman dalam mata uang asing3. Laba/rugi yang timbul dari pinjaman dalam mata uang asing !
Laba/rugi kurs yang timbul dari perbedaan kurs antara tanggal pengakuan/perolehan utang dengan tanggal pelunasan/ pembayarannya, sejauh menyangkut pokok hutang diakui sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum;
!
Laba/rugi kurs yang berasal dari translasi saldo pokok hutang pada akhir tahun buku, diakui sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum;
!
Laba/rugi kurs yang berasal dari biaya bunga hutang yang berkaitan dengan 3M,tidak diakui sebagai penghasilan atau biaya;
20
d. Laba Rugi selisih kurs bagi BUT (SE DJP No. 08/PJ. 42/2000 jo. SE DJP No. 11/pj.42/2000) Keuntungan/kerugian selisih kurs mata uang asing yang terjadi akibat fluktuasi nilai rupiah pada perkiraan hutang kepada kantor pusat suatu BUT tidak diperbolehkan untuk dibebankan sebagai biaya/diakui sebagai penghasilan bagi BUT yang bersangkutan, termasuk BUT usaha perbankan.
!"
!"#!!#!$
21
PENGAKUAN SELISIH KURS TRANSAKSI - PERPAJAKAN e. Selisih Kurs akibat kurs pajak (Surat DJP No. 227/PJ. 42/2003) !
Perkiraan/akun PPN TIDAK SAMA dengan utang/piutang pinjaman dan atau utang piutang dagang;
!
PPN Keluaran BUKAN penghasilan dan PPN Masukan yang BUKAN biaya (kecuali untuk PPN Masukan yang tidak dapat dikreditkan dalam hal tertentu);
!
Keuntungan/Kerugian kurs pada perkiraan /akun PPN terjadi karena konsekuensi perlakuan akuntansi dalam pembukuan yang tidak ada pengaruhnya terhadap pelaksanaan kewajiban pajak kepada negara. Jadi, laba/rugi kurs yang melekat pada akun PPN BUKAN sebagai penghasilan dan BUKAN sebagai biaya/kerugian.
22
!"2.7%0%%# 9"#)).#%-%# -.27 &"#)%0 3? 7%%& 5"#6.%,%#
,- JE, 0289926 '" 294K04K ?=8M426 O2/289 K=O=K2/ CDE!""F""" B=>272 ,- HDJ 7=8928 J-3L K220 504 NF"""#CDEF J4/K JGJ @289 O=/62B4 NF")"#CDEF J4/K -/28K2BK5 >272 K220 >=?O2@2/28 0289926 &" ;B0;O=/ K=O=K2/ NF!""#CDEF -295128 K=O=K2/ !!"F""" R0=/?2K4B !"W ,,UT !"#$%&%&%# (%#) *+,%-.-%# !@ AB! 4%%& 5"#6.%,%# &%#))%, C; %).7&.7
,540289 ,- HDJ ,=8M42628 R!""F""" S N"""T ,,U J=642/28 R!"W S ,=8M42628T 4%%& 6%&.0 &"95/ 5"9=%(%2%# &%#))%, :D 4"5&"9="2 ,,U J=642/28 75O4B4B28 H495 K=65K51 B4/K ,,U J=642/28 R!"W S!""F""" S NF")"T 4%%& 5"9=%(%2%# &%#))%, E; /-&/="2 J2K#O28B R!!"F""" S NF!""T ,540289 ,- HDJ
V2O2 K=65K51 B4/K
NN"Q"""Q""" N""Q"""Q""" N"Q"""Q"""
N"Q"""Q""" )""Q""" N"Q)""Q"""
!Q""!Q"""Q""" NN"Q"""Q""" !!Q"""Q"""
!!
!"#!!#!$
23
!"2.7%0%%# 9"#)).#%-%# -.27 A
!"#$%&%&%# (%#) *+,%-.-%# /,"0 !@ AB! 4%%& 5"#6.%,%# C; 1).7&.7
,540289 ,- HDJ
NN)Q)""Q"""
,=8M42628 R!""F""" S NF")"T
N")Q"""Q"""
,,U J=642/28 R!"W S ,=8M42628T
N"Q)""Q"""
4%%& 6%&.0 &"95/ 5"9=%(%2%# &%#))%, :D 4"5&"9="2
,,U J=642/28 R!"W S !""F""" S NF")"T
N"Q)""Q"""
J2K#328B
N"Q)""Q"""
4%%& 5"9=%(%2%# &%#))%, E; F-&/="2
J2K#O28B R!!"F""" S NF!""T
!Q""!Q"""Q"""
,540289 ,- HDJ
NN)Q)""Q"""
V2O2 K=65K51 B4/K
)Q)""Q"""
24
!"2.7%0%%# 9"#)).#%%# %&.2%# 5%6%- (%#) ="2,%-.
!"#$%&%&%# (%#) *+,%-.-%# /,"0 !@ AB! 4%%& 5"#6.%,%# &%#))%, C; 1).7&.7
,540289 ,- HDJ
NN"Q)""Q"""
,=8M42628 R!""F""" S NF"""T
N""Q"""Q"""
,,U J=642/28 R!"W S !""F""" S NF")"T
N"Q)""Q"""
4%%& 6%&.0 &"95/ 5"9=%(%2%# &%#))%, :D 4"5&"9="2
,,U J=642/28
N"Q)""Q"""
J2K#328B
N"Q)""Q"""
4%%& 5"9=%(%2%# &%#))%, E; /-&/="2
J2K#328B R!""F""" S NF!""T X ,,U ,540289 ,- HDJ V2O2 K=65K51 B4/K
!Q"""Q)""Q""" NN"Q)""Q""" !"Q"""Q"""
!&
!"#!!#!$
25
Berdasarkan ketiga perhitungan diatas, dapat disimpulkan: ! Saat Perusahaan menggunakan KTBI, • rugi selisih kurs saat menyetor PPN (500.000), tidak dapat mengurangi penghasilan kena pajak (bukan biaya secara fiskal); • Laba selisih kurs saat pelunasan sebesar 11.000 dikoreksi sebesar 1.000.000 !
Saat Perusahaan menggunakan KMK, • Laba selisih kurs sebesar 5.500.000 harus dikoreksi sebesar 4.500.000
26
Thank You
!'