BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini masalah di masyarakat sangat banyak. Baik yang ditimbulkan oleh masyarakat itu sendiri ataupun oleh lingkungan – lingkungan yang ada di sekitarnya, misalnya lingkungan industri yang menghasilkan limbah yang berbahaya . Misalnya kurangnya keinginan untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat atau membuat lingkungan tetap asri. Yang sering kita lihat di masyarakat adalah mereka sering membuang sampah di lingkungan yang dekat dengan lingkungan dan juga tidak memperdulikan kelancaran aliran air parit di sekitar rumah mereka yang dapat menyebabkan berkembangbiaknya bibit – bibit bibit penyakit dan suatu saat akan menyerang manusia yang berada dilingkungan tersebut dan akibatnya dapat merugikan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, kita harus mimiliki kesadaran bahwa kesehatan itu perlu, baik untuk diri sendiri mupun masyarakat pada umumnya. Dan juga sebagai orang yang lebih paham akan kesehatan, kita seharusnya melakukan advokasi kepada masyarakat agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. Namun, kebanyakan dari kita tidak mengetahui akan apa sebenarnya advokasi itu?. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk memberi kita pehamaman tentang advokasi secara umum.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan adovasi kesehatan ? 2.
Apa tujuan adovasi kesehatan ?
3.
Siapa sasaran adovasi kesehatan ?
4.
Bagaimana bentuk pendekatan adovasi kesehatan ?
5.
Apa saja ruang lingkup adovasi kesehatan?
6.
Bagaimana aspek kesehatan adovasi kesehatan?
7.
Bagaimanakah langkah-langkah advokasi yang dapat diterima oleh masyarakat
BAB II PEMBAHASAN
Dalam isu-isu kesehatan masyarakat, seringkali kita harus melakukan advokasi sebagai bagian penting dalam strategi program. Dalam hal ini berbicara tentang
advokasi.
Intinya,
advokasi merupakan proses untuk mempengaruhi pengambil kebijakan. Ia dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi program, karena untuk mencapai hasil yang kita inginkan kita memerlukan pendekatan yang lebih luas, dan menyasar kepada penyebab majemuk. A.
Pengertian Advokasi Advokasi adalah suatu kata yang telah digunakan berpuluh-puluh tahun dalam
kesehatan dan kedokteran. Manifestasi awal advokasi digambarkan sebagai langkah yang dilakukan oleh seseorang atau suatu lembaga/organisasi untuk mewakili konsumen kesehatan dan pelayanan publik yang kurang beruntung. Beberapa rumah sakit misalnya, mempunyai advokat bagi pasien, yang merupakan cikal bakal pembela hak pasien pada dewasa ini. Sejak 1983, istilah advokasi menjadi salah satu istilah dalam kesehatan masyarakat, dan merupakan salah satu kunci dari Ottawa. Menurut Johns Hopkins (1990) Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif. Istilah advocacy/advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi Promosi Kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi pokok,yaitu : 1).Advocacy, 2). Social support, 3). Empowerment. Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program
atau kegiatan yang
dilaksanakan.Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau pengambil kebijakan( policy makers) atau pembuat keputusan(decision makers) baik di institusi pemerintah maupun swasta.
Advokasi adalah suatu alat untuk melaksanakan suatu tindakan (aksi), merupakan
ikhtiar politis yang memerlukan perencanaan yang cermat untuk dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
Diperlukan
langkah-langkah
sistematis
dengan
melibatkan
“masyarakat” yang akan diwakili. Masyarakat di sini bisa bervariasi tergantung siapa yang melakukan advokasi. Masyarakat atau suatu komunitas tertentu suatu saat bisa berperan sebagai advokat, tetapi di lain waktu bisa juga berperan sebagai saluran advokasi itu sendiri, dan pada saat lain bisa berperan sebagai kelompok yang diwakili oleh seseorang dalam melakukan suatu advokasi. Dalam contoh kasus flu burung, seorang petugas peternakan yang menyadari penyakit akibat kerja yang dapat diperolehnya, bisa berperan sebagai advokat dengan mewakili teman-temannya sesama pekerja di peternakan. Di lain pihak dia juga dapat berperan sebagai kelompok yang diwakili, bila seorang pemerhati Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
berperan sebagai
advokat memperjuangkan nasib pekerja peternakan tersebut. Dalam melakukan advokasi, pemerhati K3 tersebut dapat menggunakan pekerja peternakan sebagai saluran advokasinya atau mungkin dengan menggunakan media lain. Perlu diingat bahwa advokasi merupakan suatu strategi, bukan merupakan tujuan. Setiap advokasi yang dilakukan harus selalu dipertimbangkan dengan cermat tujuannya serta kemudian dievaluasi seberapa jauh sumbangannya terhadap masyarakat.
B.
Tujuan Advokasi
Setiap langkah advokasi harus direncanakan secara rinci dan cermat, sampai akhirnya dicapai tujuan yang diinginkan. Dalam merencanakan program advokasi, pengalaman yang telah dilakukan oleh kelompok lain dalam bidang yang sama atau yang mirip akan sangat berharga. Penelaahan mendalam terhadap berbagai pengalaman yang lalu merupakan keharusan dalam menyusun strategi advokasi. Contoh tujuan kesehatan masyarakat yang dapat diatasi dengan advokasi antara lain:
Mengubah “political will” untuk kepentingan kesehatan masyarakat
Mengubah “social climate” untuk mendukung kesehatan masyarakat
Menerbitkan atau memperbaharui undang-undang atau peraturan
Pelaksanaan undang-undang yang seolah-olah tertidur
Mengubah alokasi sumberdaya serta pendanaan
Mengubah pelaksanaan serta prioritas suatu institusi
Meningkatkan pengawasan pelayanan bagi publik
Mempercepat modifikasi produk.
Tujuan advokasi melalui media bisa mencakup beberapa hal antara lain: 1. Mengemas sebaik-baiknya definisi isu kesehatan yang sedang ditangani, sebagai contoh: mempromosikan bahwa rokok merupakan suatu bahan yang bisa menimbulkan adiksi, bukan merupakan suatu pilihan. 2. Mengemas kembali definisi lainnya tentang isu kesehatan tersebut yang kiranya akan merupakan penghambat program kita 3. Mengenalkan dan menekankan informasi terbaru tentang isu kesehatan tersebut 4. Mengurangi atau menekan jumlah liputan media dari oposisi kita 5. Meningkatkan kredibilitas advokat 6. Menurunkan kredibilitas oposisi kita (misalnya dengan mengingatkan masyarakat terhadap motif komersial dibalik riset yang dibiayai oleh industri rokok). Metode atau cara dan teknik advokasi untuk mencapai tujuan ada bermacammacam,yaitu : 1.
Lobi politik ( political lobying )
2.
Seminar/presentasi
3.
Media
4.
Perkumpulan
Tujuan advokasi secara umum 1. Memberikan penyaluhan kepada masyarakat 2. Memberikan penyaluhan kepada intansi – intansi terkait 3. Memberitahukan akan pentingnya menjaga lingkungan di sekitar 4. Mempromosikan adanay penyakit yang berbahaya di sekitar kita 5. Menginformasikan adanya penyakit baru yang berbahya 6. Menginformasikan gejala – gejala di akan adanya penyakit yang berbhaya. 7. Menginformasikan penaggulanagnnya 8. Menginformasikan suatu ilmu kesehatn yang belum di ketahui masyarakat.
C.
Sasaran Advokasi
Sasaran advokasi seperti yang kita ketahui adalah sebagian besar yaitu masyarakat sendiri yang kurang tentang pengetahuan kesehatannya. Selain masyarakat, terkadang juga adalah konsumen, sebagai contoh : konsumen rokok, kita memberikan penyaluhan tentang bahaya dan akibat merokok dan kita dapat memberitahukan tentang zat – zat penyusun rokok sebenarnya merupakan zat yang berbahaya dan sifatnya keras sehingga dapa menimbulkan kerusakan pada tubuh kita sendiri. Disamping kita memberikan penyaluhan tentang akibatnya, kiita juga dapat meluruskan pandangan mereka yang menganggap rokok itu merupakan alat untuk mengusir masalah mereka. Selain masyrakat secara umum, secara khusus kita dapat melakukan advokasi terhadap intansi – intansi yang terkait, misalnya pabrik atau perusahannya langsung yang memproduksi hal – hal yang berbahaya yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di mansyarakat. Selain produksinya yang berbahaya, kita juga dapat melakukan advokasi pada perusahaan itu terkait tentang limbah industri yang berbahaya yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat sekitarnya. Kita juga dapat melakukan advokasi kepada pemerintah jika menyangkut keberadaan undang – undang yang berhubungan dengan lingkungan, seperti : a. Pengambil keputusan tingkat pusat, seperti : DPR (Komisi 7), Menteri, Dirjen Departemen, BAPPENAS, Lembaga Donor (WHO, World Bank UNICEF, ADB), Organisasi Profesi LSM Nasional & Internasional, Partai Politik. b. Pengambilan kebijakan tingkat provinsi, seperti :DPRD/Komisi E, BAPPEDA, Gubernur dan Asisten Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinkes Tingakt 1, LSM, Institusi Pendidikan, Institusi Kesehatan, Lembaga Swasta/Industri, Partai Politik. c. Pengambilan kebijakan tingkat kabupaten/Kota, seperti : DPRD Kabupaten/Kota, Komisi E, BAPPEDA, Bupati/Walikota dan Asisten Kesejahteraan rakyat, Kepala Dinkes Tingkat, LSM, Institusi Pendidikan, Institusi Kesehatan dan non kesehatan, Lembaga Swasta/Industri, Partai Politik.
D.
Bentuk Pendekatan Advokasi
1.
Melakukan pendekatan dengan para pembuat keputusan
2.
Melakukan pendekatan dan pelatihan kepada tokoh masyarakat
3.
Petugas
kesehatan
meningkatkan
beserta
pengetahuan,
tokoh sikap
masyarakat, dan
penyuluhan
perilaku
kesehatan,
masyarakat,
dan
memberdayakan masyarakat dalam kesehatan
E.
Melibatkan para pemimpin
Membangun kemitraan
Mobilisasi komunitas kelompok
Membangun kapasitas
Bekeraja sama dgn mass media
Ruang Lingkup Advokasi
Ruang lingkup advokasi sangat bervariasi. Bisa bersifat lokal, nasional bahkan internasional. Kasus yang sebenarnya bersifat lokal kadang menjadi kasus nasional karena pada kenyataannya pihak oposisi melibatkan instansi yang bersifat nasional. Sebaliknya kasus yang bersifat nasional, dapat ditarik oleh seorang pemerhati menjadi kasus lokal atau bahkan dalam dimensi yang lebih sempit misalnya ke dalam lingkup instansi. Pada kasus flu burung, setelah ditemukannya beberapa kasus di Indonesia pada 2005 serta ditemukannya virus H5N1 pada populasi unggas di beberapa negara di Eropa, kasus yang tadinya bersifat regional berkembang menjadi kasus internasional. Dampaknya adanya antisipasi alokasi penyediaan dana yang lebih besar dari negara donor serta kesiapan tiap-tiap negara dalam mengantisipasi pandemi flu burung.
F.
Aspek kesehatan Advokasi
Mengacu pada definisi sehat yang dirumuskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UU No. 23 tahun 1992, ada empat aspek sehat, yaitu fisik, mental, sosial, dan ekonomi. Jika ada salah satu atau lebih dari faktor tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka yang bersangkutan masuk kategori tidak sehat. 1. Kesehatan Fisik Dapat terwujud jika seseorang tidak memiliki keluhan dan secara objektif tidak tampak sakit, semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan. 2. Kesehatan Mental
Mencakup 3 komponen, yaitu pikiran, emosional, dan spiritual. Seseorang yang memiliki pikiran sehat akan mampu menghadapi berbagai kenyataan hidup yang ditemui, mampu mengekspresikan emosinya dengan tepat serta sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialaminya, dan mampu menjalankan ibadah dan semua aturanaturan agama yang dianutnya. 3. Kesehatan Sosial Seseorang mampu bersosialisasi atau menjalin hubungan dengan lingkungan sekitar dengan baik, mampu menembus batas ras, suku, agama atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya sehingga tercipta sikap saling toleran dan menghargai. 4. Kesehatan Ekonomi Terlihat bila individu tersebut produktif, dalam arti mempunyai kegiatan atau aktivitas yang mampu menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong kehidupannya sendiri atau maupun keluarganya, dan masyarakat.
G.
Langkah Advokasi yang dapat diterima oleh Masyarakat
1. Tahap Persiapan Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan/materi atau instrumen advokasi.Bahan advokasi adalah: data-à informasi – à bukti yang dikemas dalam bentuk tabel,grafik atau diagram yang mnjelaskan besarnya masalah kesehatan,akibat atau dampak masalah, dampak ekonomi, dan program yang diusulkan/proposal program. 2. Tahap pelaksanaan. Pelaksanaan advokasi tergantung dari metode atau cara advokasi. 3. Tahap Penilaian.
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan
Advokasi merupakan cara penyaluhan atau cara pengenalan tentang lingkungan dan kesehatan terhadap masyarakat secara umum dan intansi – intansi terkait secara khusus. Tuju8an dari advokasi ini adalah untuk memberitahukan atau mengajak masyarakat untuk memelihar alingkungan mereka dan juga mengajak mereka
untuk
menjaga
kesehatan
mereka.
Cara
advokasi
beragam,
bisa
menggunakan media untuk menyalurkannya ataupau tatap muka seperti seminar atau penyalihan langsung ke tempat – tempat mereka. Dalam melakukan harus menggunakan strategi yang tepat guna mencapai tujuan yang diinginkan. Ruang likngkup advokasi juga beragam mulai dari lokal, nasional, dan internasional. Tahap – tahap advokasi ada 3 yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. B.
Saran
Kami berharap dengan adanya makalah ini, kami serta teman – teman semua menjadi lebih paham dan mendapat ilmu dari membaca makalah ini. Khususnya pegetahuan yang lebih tetang konsep advokasi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
1
1. Anonim . 2010. Advokasi. Http://www.kesehatanmasyarakat.com/2009/04 / advocacy-advokasi.html .Di akses pada tanggal 06 maret 2010. Pukul 15.00 WITA. 2
2. Anonim .2010. Advokasi kesehatan. Http://falah-farmasi.blogspot.com / 2009/09/sekapur-sirih.html. Di akses pada tanggal 06 maret 2010. Pukul 15.00 WITA. 3
3. Anonim . 2010. Penagntar advokasi kesehatan. Http://syahruddin04.blogspot. com/ 2010/01/pengantar-advokasi-kesehatan.html. Di akses pada tanggal 06 maret 2010. Pukul 15.00 WITA. 4
4. Anonim . 2010. Advokasi . Http://id.wikipwedia.org/wiki/kanada. Di akses pada tanggal 06 maret 2010. Pukul 15.00 WITA. 5
5. Anonim . 2010. Resum tulisan ala gw. Http://prari007luck.wordpress.com/2008/010/08/ resum-tulisan-ala -gw/. Di akses pada tanggal 06 maret 2010. Pukul 15.00 WITA 6
6. Anonim . 2010. Adokasi Http://gabantona.wordpress.com/2009/10/11/milenium development-goals/. Di akses pada tanggal 06 maret 2010. Pukul 15.00 WITA.
12