LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN “Pelarutan dan Kelarutan”
Oleh :
1. Nimatur Rohmah Rohmah
(140306542013)
2.
Vurri Exanti
(140306542027)
3.
Cholifatul Hasanah
(140306542040)
4.
Ardia Dewi Larasati
(140306542041)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA PENGETAHUAN N ALAM PRODI PENDIDIKAN IPA 2016
ABSTRAK
Pada percobaan larutan bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses karakteristik zat terhadap proses pelarutan dalam air, membuat pengenceran larutan gula pada konsentrasi larutan 1 M menjadi 0,28 M, mengetahui proses pelarutan minyak goreng + NaCl dalam air. Dalam praktikum ini, percobaan pertama menggunakan zat terlarut gula dan garam, kedua menggunakan larutan sukrosa dengan konsentrasi 1 M dan aquades, ketiga menggunakan minyak, aquades, dan garam NaCl. Metode percobaan ini mula-mula menimbang massa garam dan sukrosa dengan neraca masing-masing sebanyak 0,2 g; 0,4g; 0,6g kemudian memasukkan ke dalam gelas ukur masing-masing yang berisi 25 ml ditunggu hingga 20 menit dan diamati perubahan yang terjadi setiap 2 menitnya, diamati perbedaan kecepatan zat terlarut untuk larut. Kedua, pengenceran larutan sukrosa 1 M diambil sebanyak 28ml kemudian dimasukkan kedalam labu ukur yang kemudian ditambahkan aquades hingga dibentuk larutan 100ml dan dikocok hingga homogen. Ketiga mengukur minyak dan air masing-masing 20ml, kemudian memasukkan minyak kedalam gelas ukur yang sudah terisi 20ml air dan diamati, selanjutnya menambahkan 3g garam NaCl kedalam larutan minyak dan air. Hasil percobaan yang diperoleh yaitu pertama garam lebih cepat larut dalam air daripada sukrosa. Hal ini karena adanya ikatan antara garam NaCl yang merupakan senyawa ion polar dengan air yang merupakan senyawa bersifat polar, sehingga memudahkan garam dapur NaCl untuk larut dalam air. Sedangakan sukrosa merupakan senyawa karbon yang sulit larut. Selain itu massa zat terlarut juga mempengaruhi kecepatan pelarutan, jika massanya semakin besar pelarutan membutuhkan waktu yang lebih lama. Kedua, pengenceran larutan sukrosa 1M dengan larutan sukrosa 28ml dan air 72ml sehingga dihasilkan larutan homogen sukrosa 0,28M. Ketiga minyak goreng tidak dapat larut dalam air, hal ini sesuai dengan teori like dissolves like minyak goreng bersifat non polar dan air bersifat polar sehingga minyak goreng tidak dapat larut dalam air. Kemudian setelah ditambahkan serbuk garam NaCl 3g, minyak goreng sedikit turun ke dasar gelas kimia dan volume minyak menjadi sedikit berkurang. Hal tersebut karena garam NaCl bersifat ion polar sehingga garam NaCl akan mudah berikatan dengan air dan minyak goreng akan mudah larut dalam air.
Kata kunci : larutan sukrosa, garam NaCl, aquades(H 2O), minyak goreng, kecepatan pelarutan, karakteristik zat, like dissolves like .