ACARA II LARUTAN BUFFER
PENDAHULUAN
Latar Belakang Laruta Larutan n penyang penyangga ga atau atau larutan larutan bufer bufer adalah adalah laruta larutan n yang yang dapat mempertahankan mempertahankan pH tertentu tertentu terhadap terhadap usaha mengubah mengubah pH, seperti seperti penambahan penambahan asam, basa, ataupun pengenceran. pengenceran. Dengan kata lain pH larutan larutan penyangga penyangga tidak akan berubah berubah walaupun walaupun pada larutan larutan tersebut diencerkan. Sebenarnya penambahan sedikit asam, basa atau pengenceran pada larutan penyangga menimbulkan sedikit perubahan pH, sehingga pH larutan diangga tidak bertambah atau pH tetap pada kisarannya. Namun jika asam atau basa ditambahkan kelarutan bukan penyangga maka perubahan larutan pH akan sangat mencolok m encolok (ilady, !"#"$. Larutan penyangga mempunyai beberapa %ungsi, salah satunya dalam bidang kesehatan. Dalam bidang %armasi (obat&obatan$, banyak 'at akti% yang harus berada dalam keadaan pH yang stabil. erubahan pH akan menyebabkan 'at akti% tersebut berkurang atau hilang sama seka sekali. li. )ntu )ntuk k obat obat su sunt ntik ik atau atau obat obat tete tetes s mata, mata, pH obat obat&ob &obat atan an tersebut harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. *bat tetes mata harus sesuai dengan pH air mata agar tidak menimbulkan ritasi yang menyebabkan iritasi pada mata. +egitu juga dengan obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkolosis atau asidosis pada darah (admono, !""$.
Si%at dari larutan bufer yaitu pH larutan tidak berubah dan jika diencerkan tidak berubah pula jika ditambahkan kedalamnyasedikit asam atau basa. ada dasarnya suatu larutan penyangga yang tersusun dari asam lemah dan basa konjugasi merupakan suatu sistem kesetimbangan ion dalam air, yang melibatkan adanya kesetimbangan airdan kestimbangan asam lemah. Disamping itu, terdapat ion basa konjugasi yang berasal dari garam atau hasil reaksi antara asam lem ah tersebut dengan basa kuat. +ufer dapat dide-nisikan sebagai asam basa
lemah
dengan
garamnya.
ungsi
bufer
adalah
untuk
mempertahankan pH larutan saat ditambah asam&basa lemah dalam jumlah
yang
kuantitati%
relati%
yang
sedikit.
/apasitas
menunjukkan
bufer
kekuatan
adalah
parameter
(resistensi$
untuk
mempertahankan pH (ulyasa, !""0$. *leh karena itu, dilakukannya percobaan pH dan larutan bufer agar kita mengetahui %ungsi dan kegunaan dari larutan bufer serta man%aatnya dibidang kesehatan.
Tujuan Praktikum 1dapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk membandingkan tampilan perubahan pH asam kuat dengan asam lemah yang dititrasi dengan Na*H.
TINJAUAN PUSTAKA Larutan penyangga atau larutan bufer merupakan suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. 1dapun si%at yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat. Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugasinya ataupun dengan basa lemah dengan basa konjugasinya. 2eaksi ini disebut dengan reaksi asam&basa konjugasi. Disamping itu mempunyai si%at yang
berbeda dengan
komponen&komponen
pembentuknya
(3hang. 2, !""4$. Si%at dari larutan bufer yaitu pH larutan tidak berubah jika diencerkan dan tidak berubah pula jika ditambahkan kedalamnya, sedikit asam atau basa. ada dasarnya suatu larutan penyangga yang tersusun dari asam lemah dan basa konjugasi merupakan suatu sistem kesetimbangan ion dalam air, yang melibatkan adanya kesetimbangan dalam air dan kesetimbangan asam lemah. Disamping itu, terdapat ion basa konjugasi yang berasal dari garam atau hasil reaksi antara asam lemah tersebut dengan basa kuat (Sudarmo, !""5$. Senyawa&senyawa indikator
dalam
memberikan
titrasi
perubahan
organik
yang
mempunyai warna
dapat
digunakan
karakteristik
terhadap
yaitu
suasana
pH
sebagai senyawa larutan.
erubahan warna dapat terjadi melalui proses kesetimbangan bentuk molekul dan ion dari senyawa indikator tersebut. Sebagai contoh
senyawa %enol%talein merupakan indikator asam lemah&basa kuat (Nuryanti, !"#"$. aktor&%aktor yang mempengaruhi pH larutan bufer adalah penambahan garam&garam netral kedalam larutan dapat mengubah pH larutan dengan berubahnya kekuatan ion. erubahan kekuatan ion dan pH larutan bufer dapat pula disebabkan oleh pengenceran. enambahan air dalam jumlah cukup, jika tidak mengubah pH dapat mengakibatkan penyimpangan positi% atau negati% sekalipun kecil sekali. /arena air selain dapat mengubah niali koe-sien kereakti%an dapat juga bertindak sebagai asam lemah atau basa lemah (artin, #00"$. /elarutan bufer terkadang menyulitkan karena hampir setiap analisa membutuhkan kondisi pH tertentu yang relati% stabil, karena banyaknya macam dan jenis bufer. emilihan bufer yang akan digunakan menjadi masalah tersendir. Dalam memilih bufer, yang harus diperhatikan adalah pH optimum serta si%at&si%at biologisnya. +anyak jenis bufer yang mempunyai dampak terhadap sistem biologis, akti6itas en'im, substrat, ataupun ko%aktor (/risbiantoro, !""7$.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
aktu !an Tem"at Praktikum raktikum ini dilaksanakan pada hari kamis, #! No6ember !"#5 di Laboratorium /imia dan +iokimia angan akultas 8eknologi angan dan 1groindustri )ni6ersitas ataram.
Alat !an Ba#an Praktikum a. 1lat&alat praktikum 1dapun alat&alat yang digunakan pada praktikum ini adalah erlenmeyer, labu ukur, gelas piala, pipet 6olum, pH stik, stati%, gelas ukur dan ruber bulb. b. +ahan 9bahan praktikum 1dapun bahan&bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah larutan Na*H ","# N dan ","5 N, larutan H3L ",# , larutan H:*; ","5 dan a
Pr$%e!ur Kerja a. 8itrasi Larutan H3l Disiapkan H3l ",# , a
Diambil ! ml H3l ",# , dimasukkan dalam gelas piala #7 ml
Diaduk rata
Diukur pH dengan pH stik Dititrasi dengan Na*H ","# (5" ml$
Diukur pH dengan pH stik dengan selang pengukuran 5 ml sambil
Digambar kur6a titrasi hubungan antara perubahan pH dan 6olume b. 8itrasi Larutan H:*; Disiapkan H:*; , Na*H ","5 N Diambil !" ml H:*; ","5 , dimasukkan dalam gelas piala
Diaduk rata Diukur pH dengan pH stik
Dititrasi dengan Na*H ","# N (:" ml$
Diukur pH dengan pH stik dengan selang pengukuran 5 ml sambil diaduk
Digambar kur6a titrasi hubungan antara perubahan pH dan 6olume larutan
HASIL PEN&AMATAN
8abel !.# erubahan pH Larutan H3L ",# dengan enambahan ","# N =olume Na*H ","# N (ml$ yang ditambahkan
pH larutan H3L
"
5
#"
#5
!"
!5
:"
!
!
:
:
:
;
;
8abel !.! erubahan pH Larutan H:*; ","5 dengan enambahan Na*H ","5N. =olume Na*H ","5 N (ml$ yang ditambahkan
pH larutan H3L
"
5
#"
#5
!"
!5
:"
!
!
!
!
:
:
:
PEMBAHASAN
Larutan
bufer
adalah
larutan
yang
ber%ungsi
menahan
perubahan pH yang ekstrim pada saat terjadi penambahan jumlah ion
+¿ ¿ H
−¿ ¿ OH
dan
dalam larutan. +ufer tersusun atas asam lemah
dengan basa konjugasinya atau dengan basa lemah dengan asam konjugasinya. 2eaksi antara kedua komponen penyusun ini disebut dengan reaksi asam&basa konjugasi. Larutan penyangga yang bersi%at asam akan mempertahankan pH pada daerah asam (pH > $, sedangkan
larutan
penyangga
yang
bersi%at
basa
akan
mempertahankan pH pada daerah basa (pH ? $ (1nonim, !"#:$. rakyikum ini ada dua uji yang dilakukan yaitu uji titrasi N3L dan uji
titrasi
H:*;.
Dimana
praktikum
ini
dilakukan
untuk
membandingkan perubahan pH pada asam kuat dan basa lemah dengan
dilakukan
titrasi
dengan
menggunakan
Na*H
yang
konsentrasinya ","# N (ml$ dan ","5 N (ml$. ada uji titrasi H3L yang dilakukan dengan menitrasi Na*H yang memiliki konsentrasi ","# N (ml$ pH larutan ini adalah !, setelah ditambahkan 5 ml pertama Na*H diperoleh pH !, pada #" ml didapatkan pH :. /emudian pada #5 ml larutan didapatkan pH :, pada !" ml larutan didapatkan pH : dan pada larutan !5 dan :" ml didapatkan pH ;. +erdasarkan hasil pengamatan tersebut
didapatkan
kur6a
yang
meningkat,
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa larutan penyangga ini bersi%at asam lemah karena dapat mempertahankan pH ? . @alaupun pada larutan dari " sampai
:" ml pH larutan tersebut meningkat, tetapi tidak melebihi pH yang ditetapkan. raktikum pada uji kedua yaitu pengujian larutan H:*; menggunakan Na*H dengan konsentrasi ","5 N (ml$. Sebelum ditambahkan Na*H pada 5 ml pertama pH larutan adalah !, setelah ditambahkan 5 ml kedua yaitu #" ml larutan didapatkan pH !, pada larutan ke #5 pH !. Dan pada larutan ke !", !5 dan :" didapatkan pH masing&masing: pada setiap larutan. +erdasarkan data tersebut larutan penyangga ini bersi%at asam lemah karena pH nya ? . enambahan asam (
kekiri. Dimana ion 3H:3**A
$ akan menggeser kesetimbangan
yang ditambahkan bereaksi dengan ion
untuk membentuk molekul 3H:3**H. Bika ditambahkan
larutan basa maka ion
+¿ ¿ H
+¿ ¿ H
+¿ ¿ H
−¿ ¿ OH
dari basa itu akan bereaksi dengan ion
maka dapat membentuk air (H!*$. Hal ini akan menyebabkan
+¿
kesetimbangan bergeser kekanan sehingga konsentrasi ion
¿
H
dapat
dipertahankan. Badi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya
kompinen asam. enambahan Na*H akan menghancurkan ion
−¿ ¿ OH
sehingga pH menjadi naik. 2eaksi&reaksi
kimia
pada
tubuh
makhluk
hidup
hanya
berlangsung pada pH tertentu. *leh karena itu, cairan tubuh harus merupakan
larutan
penyangga
agar
pH
selalu
konstan
ketika
metabolisme berlangsung, karena sistem bufer akan mempertahankan pH tubuh agar tetap selalu normal. 1sam klorida (H3L$ adalah asam kuat, dan terbuat dari aton hodrogendan klorin. 1tom hidrogen dan kolin berpartisipasi dalam ikatan ko6alen, yang berarti bahwa hidrogen akan berbagi sepasang elektron dengan klorin. Ckatan ko6alen hadir sampai air ditambahkan ke H3L. Setelah ditambahkan kedalam air, H3L akan terpisah menjadi ion yang positi% dan akan melekat pada air (ion hidrogen$ dan ion negati%
(ion
klorida$.
H3L
bening
dan
tidak
berwarna
ketika
ditambahkan kedalam air. Namun, asam klorida memiliki bau yang kuat, dan mengandung rasa asam yang khas dari kebanyakan asam. 1sam klorida mudah larut dalam air pada semua konsentrasi, dan
memiliki titik didih sekitar #""
°
c. H3L juga bersi%at korosi% yang
akan merusak dan mengikis jaringan biologis jika tersentuh. Na*H berwarna putih, membentuk pellet, serpihan atau batang dan bentuk lain. Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur. +ila dibiarkan keudara akan cepat menyerap 3*! dan lembab. udah larut dalam air, dan etanol tetapi tidak larut dalam eter. Na*H
membentuk basa kuat bila dilarutakan dalam air. Sedangkan H:*; bersi%at asam lemah. aktor&%aktor
yang
mempengaruhi
larutan
bufer
adalah
enambahan garam&garam netral kedalam larutan dapar mengubah pH larutan dengan berubahnya kekuatna ion. erubahan kekuatan ion dan pH dapar, dapat pula disebabkan oleh pengenceran. enambahan air dalam jumlah cukup, jika tidak mengubah pH dapat mengakibatkan penyimpangan positi% atau negati% sekalipun skala kecil.
KESIMPULAN
+erdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut E #. Lartan bufer adalah larutan yang ber%ungsi menahan perubahan
pH yang ekstrim pada saat terjadi penambahan jumlah ion
dan
−¿ ¿ OH
+¿ ¿ H
dalam larutan
!. enambahan basa (
−¿ ¿ OH
+¿
, jika bereaksi dengan ion
¿
H
akan
membentuk molekul air (H!*$. :. H3L bersi%at bening dan tidak berwarna ketika ditambahkan H!*. Namun, H3L memiliki bau yang kuat dan bersi%at asam kuat. ;. Na*H berwarna putih, berbentuk serpihan tau batang, sangat basa, keras, serta rapuh dan bersi%at basa kuat. 5. aktor&%aktor yang mempengaruhi larutan
bufer
adalah
penambahan garam&garam netral dan larutan dapar mengubah larutan pH dengan berubahnya kekuatan ion.