Abses Leher Dalam Abses pada rongga potensial dalam leher Gejala: Nyeri tenggorok tenggorok Demam Terbatasnya gerakan membuka mulut dan leher Penyebab: o Penjalaran infeksi dari berbagai sumber (Gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah dan leher) o uman Streptococcus, Staphylococcus, kuman anaerob Bacteriode anaerob Bacteriodess •
• • •
Abses Peritonsil (!uin"y) $tiol omplikasi tonsilitis akut atau infeksi yang ogi bersumber bersumber dari kelenjar mukus weber (di atas tonsil)% uman : Streptococcus, Staphylococcus &o'krn itu terkenanya bagian atas
Abses #etrofaring nfeksi saluran napas atas : limfadenitis retrofaring Trauma dinding belakang faring : ntubasi endotrakeal, nsersi NGT, endoskopi, benda asing% Tb ertreba serikalis bagian atas mmuno"ompromised atau penyakit kronis
•
•
• •
*iasa terjadi pada anak usia + tahun kelenjar limfa di ruang retrofaring
(usia > 6 tahun kel. Limfa atrofi ) elenjar menampung menampung aliran limfa dari hidung, sinus paranasal, nasofaring, faring, tuba $usta"hius, telinga tengah Pato gene sis
Stadium infiltrat (Pembngkakan dan .ipermis) / erjadi supurasi( Daerah tersebut lebih lunak) / Pembengkakan Pembengkakan peritosil, palatum mole tampak membengkak / mendorong tonsil dan uula ke arah kontralateral /
Abses parafaring Infeksi langsung Tusukan jarum ketika tonsilektomi dengan analgesia -arum yang terkontaminasi menembus lapisan m% onstriktor faring superior Proses supurasi kelenjar limfa leher bagian dalam, dalam, gigi, tonsil, faring, faring, hidung, sinus paranasal, mastoid, dan ertebra serikal sumber infeksi abses ruang parafaring Penjalaran infeksi dari ruang peritonsil, retrofaring, submandibula •
•
•
Proses berlangsung terus / peradangan jaringan sekitar / ritasi pd m! Pterigoid interna " rismus Abses peritonsil terbentuk di bag! Inferior (jarang#
Geja la
• • • • •
• • • •
P4
•
•
•
tonsilitis akut $dinofagia (nyeri menelan ) hebat 0talgia (nyeri telinga) di sisi yang sama 1untah (#egurgitasi) 1ulut berbau (foetor e2 ore) %ipersali&asi 3uara gumam ( %ot potato &oice# 3usah membuka mulut ( rismus# Pembengakakan dan nyeri tekan kelenjar submandibula Palatum 'ole 5 *engkak, menonjol ke depan, teraba fluktuasi &ula 5 *engkak, terdorong ke sisi kontralateral onsil 5 *engkak, hiperemis, (6) detritus, terdorong ke arah tengah, depan, dan ba7ah
•
• • • • •
•
•
#asa nyeri dan sulit menelan Demam Leher kaku dan nyeri 3esak napas 3tridor Perubahan suara Dinding belakang faring tampak benjolan (unilateral# 'ukosa bengkak da hiperemis
8% #i7ayat 3PA atau trauma 9% 4oto #ontgen jaringan lunak leher lateral:
Pelebaran ruang retrofaring ; mm pada anak dan de7asa Pelebaran retrotrakeal 8< mm pada anak dan 99 mm pada de7asa *erkurangnya lordosis ertebrae "eri"al
• •
• •
Trismus Pembengkakan sekitar angulus mandibula Demam tinggi Pembengkakan dinding lateral faring
#ontgen jaringan lunak AP atau =T s"an
Tatal aksa na
Stadium Infiltrat Antibiotik Penisilin atau klindamisin 0bat 3imptomatik umur>kumur dengan air hangat ompres dingin pada ?eher •
1edikamentosa: Antibiotik dosis tinggi parenteral
• • •
Tindakan bedah: Punksi dan insisi abses melalui laringoskop direk dalam posisi rendelendburg
8% Antibiotik dosis tinggi parenteral 9% *ila tidak ada perbaikan (9< C < jam) $akuasi abses dengan "ara eksplorasi dalam narkosis (insisi dari luar dan intra oral)
Stadium Supurasi (erbentuk Abses# Punksi daerah abses dan insisi umur dengan poidone iodine • •
onsilektomi ndikasi pada kasus abses peritonsil berulang *ersama Drainase abses T% a@ "haud >< hari setelah drainase abses t% a@tiede >B minggu setelah drainase abses t% a@ froid
•
• • •
*iasa dilakukan setelah 9> minggu drainase abses etika infeksi tenang Tidak ada tanda peradangan, karena jika ada peradangan bisa sistemik om )# Abses pecah spontan aspirasi paru plika *# Penjalaran ke parafaring abses parafaring dan mediastinitis si +# Penjalaran ke daerah intrakranial trombus sinus ka&ernosus, meningitis, abses otak
• • • •
Penjalaran ke ruang parafaring 1ediastinitis 0bstruksi jalan napas Aspirasi paru
Penjalaran Atas : Peradangan intrakranial awah : Penjalaran infeksi ke mediastinum Pembuluh darah : Perdarahan hebat ila terjadi perifleblitis atau endofleblitis trombofleblitis E septikemia
Abses 3ubmandibula $tiolo gi
Angina ?udoi"i nfeksi ruang submandibula berupa selulitis dan tanda khas berupa pembengkakan seluruh ruang mandibula , tidak membentuk abses , teraba keras $tiologi: nfeksi dari gigi atau dasar mulut
#uang submandibula dibagi menjadi 9 oleh 1% 1ylohyoid 8% 3ublingual spa"e (diatas mylohyoid) 9% 3ubma2illa spa"e (diba7ah mylohyoid) Dihubungkan oleh mylohyoid "left nfeksi bersumber dari gigi, dasar mulut, faring, kelenjar liur, kelenjar limfa submandibula uman penyebab biasanya "ampuran aerob dan anaerob Patoge nesis Gejala
> Demam > Nyeri leher > engkak dibawah mandibula-bawah lidah > Trismus
•
•
P4
Pembengkakan seluruh ruang submandibula, tidak membentuk abses, shg keras pada perabaan submandibula Nyeri tenggorok dan leher, mulut bengkak, dapat mendorong lidah ke belakang shg terjadi obstruksi sal% napas atas
• •
Tatala ksana ompl ikasi
• •
Pemberian antibiotik dosis tinggi se"ara parenteral $akuasi abses : =ari jaringan lunak > lalu spray anastesi > insisi dengan pisau no 8
• • •
• • •
Ada ri7ayat "abut gigi Ada gejala dan tanda klinis Pemberian antibiotik dosis tinggi se"ara parenteral $akuasi pus (jarang terdapat pus) atau jaringan nekrosis Pengobatan gigi 0bstruksi jalan napas Penjalaran infeksi ke ruang leher dalam lain dan mediastinum 3epsis