STASE ILMU THT LAPORAN KASUS ABSES LEHER DALAM
Nama
: Shabrina Sasianti
NIM
: 2011700!"
P#mbi P# mbimb mbin in$ $
: Dr Dr%% Di Dian an N& N&r& r&'( '( S) S)%% TH THT T
R&ma R& mah h Sa* Sa*it it
: RSI RSI+ + P,n P,n-, -,* * K,) K,)ii
PRO.RAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER /AKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIERSITAS MUHAMMADIAH +AKARTA TAHUN TA HUN 201 20 1 KATA PEN. PEN.ANTAR ANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Abses Leher Dalam! Laporan kasus ini penulis ajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan men yelesaikan kepanitraan klinik "tase Pedi Pe diatr atrii di Pr Prog ogra ram m "t "tud udii Pe Pend ndid idik ikan an Do Dokt kter er,, #a #aku kult ltas as $e $edo dokt ktera eran n da dan n $e $eseh sehata atan, n, %ni&ersitas Muhammadiyah 'akarta! Penulis menyadari laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan selanjutnya! Atas selesainya laporan kasus ini, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi(tingginya kepada Dr! Dian Dia n Nur Nurul, ul, "p! T)T yan yang g tela telah h mem member berika ikan n per persetu setujua juan n dan pem pembim bimbin bingan gan!! "em "emoga oga laporan kasus ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dan para pemba*a!
'akarta, 'anuari +-.
Penulis
BAB I STATUS STAT US PASIEN
I%
IDENTITAS PASIEN Nama
/ Tn! A
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Abses Leher Dalam! Laporan kasus ini penulis ajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan men yelesaikan kepanitraan klinik "tase Pedi Pe diatr atrii di Pr Prog ogra ram m "t "tud udii Pe Pend ndid idik ikan an Do Dokt kter er,, #a #aku kult ltas as $e $edo dokt ktera eran n da dan n $e $eseh sehata atan, n, %ni&ersitas Muhammadiyah 'akarta! Penulis menyadari laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan selanjutnya! Atas selesainya laporan kasus ini, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi(tingginya kepada Dr! Dian Dia n Nur Nurul, ul, "p! T)T yan yang g tela telah h mem member berika ikan n per persetu setujua juan n dan pem pembim bimbin bingan gan!! "em "emoga oga laporan kasus ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dan para pemba*a!
'akarta, 'anuari +-.
Penulis
BAB I STATUS STAT US PASIEN
I%
IDENTITAS PASIEN Nama
/ Tn! A
II%
'enis $elamin
/ Laki(laki
%sia
/ 0 tahun
Tanggal Masuk 1"
/ -- 'anuari +-.
ANAMNESIS
a! $eluhan %t %tam amaa Leher terasa bengkak
b! $eluhan Tambahan Tambahan 2igi terasa sakit, sulit membuka mulut, sulit makan dan minum
*! 1i 1i3ay 3ayat at Pen Penya yaki kitt "eka "ekaran rang g Leher terasa bengkak 4 hari sebelum masuk rumah sakit, keluhan terjadi pada leher kanan, se*ara perlahan, semakin memberat, dan menetap! $eluhan disertai sulit gigi terasa sakit, sulit membuka mulut, serta sulit makan dan minum! $eluhan lain seperti mual, muntah, banyak ludah, demam disangkal! $eluhan pada tenggorok sepertii terasa nyeri pada tenggorok, sepert tenggorok, nyeri menelan, menelan, suara gumam atau suara serak, batuk, terasa dahak yang tertelan, napas berbau, mendengkur saat tidur disangkal! $eluhan pada telinga seperti pendengaran terasa terganggu, tertutup, berdenging, berdenyut, gatal, atau nyeri disangkal! $eluhan pada hidung seperti hidung terasa tersumbat, nyeri, gatal, bersin, keluar ingus, atau tidak bisa men*ium disangkal!
d! 1i3ay 1i3ayat at Pen Penya yaki kitt Dahu Dahulu lu Ada ri3ayat penyakit ken*ing manis! Tidak ada ri3ayat penyakit asma, tekanan darah tinggi! Tidak ada ri3ayat penyakit dengan keluhan serupa e! 1i3ay 1i3ayat at Pen Penya yaki kitt $elu $eluar arga ga Tidak ada ri3ayat penyakit ken*ing manis, asma, tekanan darah tinggi!
Di keluarga tidak ada ri3ayat penyakit dengan keluhan serupa
5! 1i3ayat Pengobatan 6elum diobati! Tidak sedang menjalani pengobatan suatu penyakit!
g! 1i3ayat Alergi Tidak ada alergi obat, debu, *ua*a atau makanan!
h! 1i3ayat Psikososial Tampak tenang! Na5su makan turun, karena keluhan disertai dengan sulit membuka mulut, serta sulit makan dan minum!
III%
PEMERIKSAAN /ISIK
a! $eadaan %mum b! $esadaran *! Tanda 8ital "uhu
/ "akit ringan / 7ompos mentis / 4.,9:7
Nadi
/ 99;
Na5as
/ +;
Tekanan darah
/ --<= mm)g
d! Antropometri
66
/ .9 kg
P6
/ -.9 *m
e! "tatus 2eneralis $epala
/ Normo*hepal, rambut hitam lurus, tidak mudah rontok
>ajah
/ "imetris, edema ?(@, luka ?(@
Mata
/ $onjungti&a anemis ?(<(@, sklera ikterik ?(<(@, edema palpebra ?(<(@
)idung
/ ?Lihat status lokalis@
Telinga
/ ?Lihat status lokalis@
Mulut
/ ?Lihat status lokalis@
Leher
/ ?Lihat status lokalis@
Tenggorok
/ ?Lihat status lokalis@
Paru nspeksi
/ "imetris ?B
Palpasi
/ 8o*al 5remitus ?B
Perkusi
/ "onor ?B
Auskultasi
/ 8esikuler ?B
'antung nspeksi
/ *tus *ordis tidak terlihat
Palpasi
/ *tus *ordis teraba
Perkusi
/ 6atas jantung normal
Auskultasi
/ 6' - + reg murni, murmur ?(@, gallop ?(@
Abdomen
nspeksi
/ Permukaan rata
Auskultasi
/ 6% ?B@ Normal, =;
Palpasi
/ "upel ?B@, nyeri tekan epigastrium ?(@, turgor baik, hepatosplenomegaly ?(@,
Perkusi
/ Timpani
Ekstremitas
I%
Akral
/ )angat
Edema
/ (<(
"ianosis
/ (<(
17T
/ + detik
Anus dan 1ektum
/ Tidak ada kelainan
2enitalia
/ Laki(laki
STATUS LOKALIS THT DE3TRA
Normotia, heli; sign ?(@, tragus sign ?(@
TELIN.A
Aurikula
Tenang, )iperemis?(@, udem?(@, nyeri tekan?(@, 5istula?(@,
Normotia, heli; sign ?(@, tragus sign ?(@ Tenang, )iperemis?(@, udem?(@,
Preaurikula
Preaurikula appendege ?(@
Tenang, )iperemis?(@, udem?(@,
SINISTRA
nyeri tekan?(@, 5istula?(@, Preaurikula appendege ?(@
1etroaurikula
nyeri tekan?(@, 5istula?(@
Tenang, )iperemis?(@, udem?(@, nyeri tekan?(@, 5istula?(@
$analis Tenang, )iperemis?(@, udem?(@,
Tenang, )iperemis?(@, udem?(@,
sekret?(@, darah?(@, serumen ?B@
sekret?(@, darah?(@, serumen ?B@
sedikit konsistensi lunak, jar!
akustikus
sedikit konsistensi lunak, jar!
2ranulasi?(@, massa?(@, korpus
eksterna
2ranulasi?(@, massa?(@, korpus
alineum?(@
alineum?(@
Tenang, re5lek *ahaya?B@,
Tenang, re5lek *ahaya?B@,
retraksi?(@, bulging?(@,
Membran
retraksi?(@, bulging?(@,
per5orasi?(@, sekret?(@,
timpani
per5orasi?(@, sekret?(@,
pulsasi?(@, sikatrik?(@
pulsasi?(@, sikatrik?(@
Positi5
%ji 1inne
Positi5
Lateralisasi?(@
%ji >eber
Lateralisasi?(@
Normal
%ji "*h3aba*h
Normal
$esan pendengaran/ normal ?tidak ada tuli kondukti5 atau sensorineural@!
DE3TRA
HIDUN.
SINISTRA
1hinoskopi anterior
Tenang
Mukosa
Tenang
Negati5
"ekret
Negati5
Negati5
Darah
Negati5
Eutro5i
$onka in5erior
Eutro5i
De&iasi ?(@
"eptum
De&iasi ?(@
Negati5
Massa
Positi5
Passase udara
Negati5
Positi5
1hinoskopi posterior Tidak dilakukan
$onka superior
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Torus tubarius
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
#ossa 1ossenmuller
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Plika
Tidak dilakukan
sal5ingo5aringeal "inus paranasal Pembengkakan pada 3ajah ?(@,
nspeksi
Pembengkakan pada 3ajah ?(@,
bagian ba3ah mata ?(@, daerah
bagian ba3ah mata ?(@, daerah
diatas mata ?(@
diatas mata ?(@
Nyeri tekan kedua pipi ?(@, atas
Palpasi
orbita, ?(@, medius kontur ?(@
Nyeri tekan kedua pipi ?(@, atas orbita, ?(@, medius kontur ?(@
Tidak dilakukan
Tes pen*iuman
Tidak dilakukan
DE3TRA
TEN..OROK
SINISTRA
Pemeriksaan oro5aring
Tenang
Mukosa mulut
Tenang
6ersih, basah
Lidah
6ersih, basah
Tenang
Palatum molle
Tenang
$aries ?(@
2igi geligi
$aries ?(@
"imetris
%&ula
"imetris
Tonsil
Tenang
Mukosa
Tenang
T
6esar
T
Melebar?(@
$ripta
Melebar?(@
Positi5
Detritus
Positi5
Negati5
Perlengketan
Negati5
#aring
Tenang
Mukosa
Tenang
Negati5
2ranula
Negati5
Negati5
Post nasal drip
Negati5
Laringoskopi indire*t Tidak dilakukan
Epiglotis
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Plika ariepiglotika
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Plika &entrikularis
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Plika &okalis
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
1ima glotis
Tidak dilakukan
D#4tra
L#h#r
6engkak ?B@, 5luktuasi ?B@, nyeri tekan ?B@, Angulus mandibular
6engkak ?(@, 5luktuasi Lokalis
?(@, nyeri tekan ?(@, Angulus mandibular teraba
tidak teraba Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@
DE3TRA
Sinistra
Thyroid
$elenjar submental
$elenjar submandibula
$elenjar jugularis superior
$elenjar jugularis media
$elenjar jugularis in5erior
$elenjar suprasternal
$elenjar suprakla&ikularis
MAKSILO/ASIAL I% O'5a*t,ri&s
Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@ Pembesaran ?(@, nyeri tekan ?(@
SINISTRA
"ulit dinilai II%
"ulit dinilai
Pen*iuman O)ti*&s •
Positi5
Daya penglihatan
"ulit dinilai "ulit dinilai Positi5
1e5leks pupil O*&',m,t,ri&s •
III%
Positi5 Positi5 Positi5
•
Membuka kelopak mata
•
2erakan bola mata ke superior
•
2erakan bola mata ke in5erior
•
2erakan bola mata ke medial
•
2erakan bola mata ke
Positi5 Positi5
laterosuperior
I%
Positi5
F
7abang o5talmikus ?8-@
"ulit dinilai
F
7abang maksila ?8+@
"ulit dinilai
F
7abang mandibula ?84@
I%
Ab-&s#n
II%
2erakan bola mata ke lateral /asia'
Positi5 Positi5
Positi5 Positi5
Positi5
Tes sensoris
"ulit dinilai
Positi5
Positi5
lateroin5erior Tri$#mina' •
Positi5
Positi5
Tr,*'#aris
2erakan bola mata ke %
Positi5
•
Mengangkat alis
•
$erutan dahi
•
Menunjukkan gigi
•
Daya ke*ap lidah +<4 anterior
"ulit dinilai
"ulit dinilai "ulit dinilai "ulit dinilai Positi5
Positi5 Positi5 Positi5 "ulit dinilai
6atas atas normal, III% A*&sti*&s
6atas atas normal,
batas ba3ah naik
batas ba3ah naik
I3%
"ulit dinilai
Tes garpu tala .',ss,5arin$#a'
"ulit dinilai "ulit dinilai
"ulit dinilai
1e5leks muntah Daya ke*ap lidah +<4 anterior • a$&s •
3%
"ulit dinilai
•
Negati5
•
Positi5
1e5leks muntah dan menelan De&iasi u&ula
Pergerakan palatum Ass#s,ri&s •
3I%
Positi5
•
Memalingkan kepala
•
$ekuatan bahu
"ulit dinilai Negati5 Positi5 Positi5 Positi5
Positi5 3II%
Negati5 Negati5
%
Hi),$',ss&s •
Tremor lidah
•
De&iasi lidah
Negati5 Negati5
RESUME Laki, laki, 0 tahun, datang dengan keluhan leher kanan terasa bengkak 4 hari sebelum
masuk rumah sakit! $eluhan disertai gigi terasa sakit, sulit membuka mulut, serta sulit makan dan minum! Memiliki ri3ayat penyakit ken*ing manis! Pada pemeriksaan 5isik, leher kanan teraba bengkak, 5luktuasi ?B@, nyeri tekan ?B@, angulus mandibular tidak teraba!
I%
DIA.NOSIS
"uspek abses submandibular e!r *olli de;tra
II%
DIA.NOSIS BANDIN. Abses para5aring e!r *olli de;tra
Angina ludo&i*i e!r *olli de;tra
III% PENATALAKSANAAN $lindamisin -0(4 mg, G kali
• •
7e5tria;on ,0(- g, + kali
BAB II TIN+AUAN PUSTAKA
2%1%
ANATOMI /ARIN.
2ambar -! Potongan sagital rongga hidung, rongga mulut, 5aring, dan laring!
4
#aring adalah suatu kantong 5ibromuskuler yang bentuknya seperti *orong, yang besar di bagian atas dan sempit di bagian ba3ah! $antong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke eso5agus setinggi &ertebra ser&ikal ke(.! $e atas, 5aring berhubungan dengan rongga hidung melalui koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut melalui ismus oro5aring, sedangkan dengan laring di ba3ah berhubungan melalui aditus laring dan ke ba3ah berhubungan dengan eso5agus! Panjang dinding posterior 5aring pada orang de3asa kurang lebih -G *mH bagian ini merupakan bagian dinding 5aring yang terpamnjang! Dinding
5aring dibentuk oleh ?dari dalam ke luar@ selaput lendir, 5asia 5aringobasiler, pembungkus otot, dan sebagian 5asia buko5aringeal! #aring terbagi atas naso5aring, oro5aring, dan laringo5aring ?hipo5aring@! %nsur(unsur 5aring meliputi mukosa, palut lendir ?mu*ous blanket@ dan otot!
G,0
-! Mukosa 6entuk mukosa 5aring ber&ariasi, tergantung pada letaknya! Pada naso5raing karena 5ungsinya untuk saluran respirasi, maka mukosanya bersilia, sedamng epitelnya torak berlapis yang mengandung sel goblet! Di bagian ba3ahnya, yaitu oro5aring dan laringo5aring, karena 5ungsinya untuk saluran *erna, epitelnya berlapis gepeng dan tidak bersilia! Di sepanjang 5aring dapat ditemukan banyak sel jaringan lim5oid yang terletak dalam rangkaian jaringan ikat yang termasuk dalam sistem retikuloendotelial! Ileh karena itu 5aring dapat disebut juga daerah pertahanan tubuh terdepan! +! Palut lendir ?mu*ous blanket@ Daerah naso5aring dilalui oleh udara pernapasan yang diisap melalui hidung! Di bagian atas, naso5aring ditutupi oleh palut lendir yang terletak di atas silia dan bergerak sesuai dengan arah gerak silia ke belakang! Palut lendir ini mengandung enCim lysoCyme yang penting untuk proteksi! 4! Itot Itot(otot 5aring tersusun dalam lapisan melingkar ?sirkular@ dan memanjang ?longitudinal@! Itot(otot yang sirkular terdiri dari m!konstriktor 5aring superior, media, dan in5erior! Itot(otot ini terletak di sebelah luar! Itot(otot ini berbentuk kipas dengan tiap bagian ba3ahnya menutup sebagian otot bagian atasnya dari belakang! Di sebelah depan, otot(otot ini bertemu satu sama lain dan di belakang bertemu pada jaringan ikat yang disebut “ra5e 5aring ?raphe pharyngis@! $erja otot konstriktor untuk menge*ilkan lumen 5aring! Itot(otot ini dipersara5ai oleh n!&agus ?n!J@! Itot(otot yang longitudinal adalah m!stilo5aring dan m!palato5aring! Letak otot(otot ini di sebelah dalam! M!stilo5aring gunanya untuk melebarkan 5aring dan menarik laring, sedangkan m!palato5aring mempertemukan ismus oro5aring dan menaikkan bagian ba3ah 5aring dan laring! 'adi kedua otot ini bekerja sebagai ele&ator! $erja kedua otot itu penting
se3aktu menelan! M!stilo5aring dipersara5i oleh n!J sedangkan m!palato5aring dipersara5i oleh n!J! Pada palatum mole terdapat lima pasang otot yang dijadikan satu dalam satu sarung 5asia dari mukosa yaitu m!le&ator &eli palatini, m!tensor &eli palatini, m!palatoglosus, m!palato5aring, dan m!aCigos u&ula! -
M!le&ator &eli palatini membentuk sebagian besar palatum mole dan kerjanya untuk menyempitkan ismus 5aring dan memperlebar ostium tuba Eusta*hius! Itot ini
+
dipersara5i oleh n!J! M!tensor &eli palatini
membentuk
tenda
palatum
mole
dan
kerjanya
untuk
mengen*angkan bagian anterior palatum mole dan membuka tuba Eusta*hius! Itot ini 4
dipersara5i oleh n!J! M!palatoglosus membentuk arkus anterior 5aring dan kerjanya menyempitkan ismus
G 0
5aring! Itot ini dipersara5i oleh n!J! M!palato5aring membentuk arkus posterior 5aring! Itot ini dipersara5i oleh n!J! M!aCigos u&ula merupakan otot yang ke*il, kerjanya memperpendek dan menaikkan u&ula ke belakang atas! Itot ini dipersara5i oleh n!J!
2ambar +! 1ongga mulut!
.
P#n-arahan
#aring mendapat darah dari beberapa sumber dan kadang(kadang tidak beraturan! Yang utama berasal dari *abang a!karotis eksterna ?*abang 5aring asendens dan *abang 5ausial@ serta dari *abang a!maksila interna yakni *abang palatina superior!
P#rsara5an
Persara5an motorik dan sensorik daerah 5aring berasal dari pleksus daring yang ekstensi5! Plesksus ini dibentuk oleh *abang 5aring dari n!&agus, *abang dari n!glosos5aring dan serabut simpatis! 7abang 5aring dari n!&agus berisi serabut motorik! Dari pleksus 5aring yang ekstensi5 ini keluar *abang(*abang untuk otot(otot 5aring ke*uali m!stilo5aring yang dipersara5i langsung oleh *abang n!gloso5aring ?n!J@! K#'#n6ar $#tah b#nin$
Aliran lim5a dari dinding 5aring dapat melalui 4 saluran, yakni superior, media, dan in5erior! "aluran lim5a superior mengalir ke kelenjar getah bening retro5aring dan kelenjar getah bening ser&ikal dalam atas! "aluran lim5a media mengalir ke kelenjar getah bening jugulo(digastrik dan kelenjar ser&ikal dalam atas, sedangkan saluran lim5a in5erior mengalir ke kelenjar getah bening dalam ba3ah! P#mba$ian 5arin$
2ambar 4! Pembagian naso5aring 6erdasarkan letaknya 5aring dibagi atas/G,0 -
Naso5aring
=
6atas naso5aring di bagian atas adalah dasar tengkorak, di bagian ba3ah adalah palatum mole, ke depan adalah rongga hidung sedangkan ke belakang adalah &errtebra ser&ikal! Naso5aring yang relati5 ke*il, mengandung serta berhubungan dengan beberapa struktur penting, seperti adenoid, jaringan lim5oid pada dinding lateral 5aring dengan resesus 5aring yang disebut 5osa 1osenmuller, kantong 1athke, yang merupakan in&aginasi struktur embrional hipo5isis serebri, torus tubarius, suatu re5leksi mukosa 5aring di atas penonjolan kartilago tuba Eusta*hius, koana, 5oramen jugulare, yang dilalui oleh n!gloso5aring, n!&agus, dan n!asesorius spinal sara5 kranial dan &!jugularis interna, bagian petrosus os!temporalis dan 5oramen laserum, dan +
muara tuba Eusta*hius! Iro5aring Iro5aring disebut juga meso5aring, dengan batas atanya adalah palatum mole, batas ba3ah adalah tepi atas epiglotis, ke depan adalah rongga mulut, sedangkan ke belakang adalah &ertebra ser&ikal! "truktur yang terdapat di rongga oro5aring adalah dinding posterio 5aring, tonsil palatina, 5osa tonsil serta arkus 5aring anterior dan posterior, u&ula, tonsil lingual, dan 5oramen sekum! Dinding posterior faring "e*ara klinik dinding posterior 5aring penting karena ikut terlibat dalam radang akut atau radang kronik 5aring, abses retro5aring, serta gangguan otot(otot di bagian tersebut! 2angguan otot posterior 5aring bersama(sama dengan otot palatum mole berhubungan dengan gangguan n!&agus! Fosa tonsil #osa tonsil dibatasi oleh arkus 5aring anterior dan posterior! 6atas lateralnya adalah m!konstriktor 5aring superior! Pada batas atas yang disebut kutub atas ?upper pole@ terdapat suatu ruang ke*il yang dinamanakan 5osa supratonsil! #osa ini berisi jaringan ikat jarang dan biasanya merupakan tempat nanah meme*ah ke luar bila terjadi abses! #osa tonsil diliputi oleh 5asia yang merupakan bagian dari 5asia buko5aring, dan disebut kapsul yang sebenarnya bukan merupakan kapsul yang sebenarnya! Tonsil
2ambar G! 7in*in >aldeyer! 9 Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan lim5oid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus di dalamnya! Terdapat 4 ma*am tonsil yaitu tonsil 5aringeal ?adenoid@, tonsil palatina, dan tonsil lingual yang ketigatiganya membentuk lingkaran yang disebut *in*in >aldeyer! Tonsil palatina yang biasanya disebut tonsil saja terletak di dalam 5osa tonsil! Pada kutub atas tonsil seringkali ditemukan *elah intratonsil yang merupakan sisa kantong 5aring yang kedua! $utub ba3ah tonsil biasanya melekat pada dasar lidah! Permukaan medial tonsil bentuknya beraneka ragam dan mempunyai *elah yang disebut kriptus! Di dalam kriptus biasanya ditemukan leukosit, lim5osit, epitel yang terlepas, bakteri, dan sisa makanan! Permukaan lateral tonsil melekat pada 5asia 5aring yang sering juga disebut kapsul tonsil! $apsul ini tidak melekat erat pada otot 5arings sehingga mudah dilakukan diseksi pada tonsilektomi! Tonsil mendapat darah dari a!palatina minor, a!palatina asendens, *abang tonsil a!maksila eksterna, a!5aring asendens, dan a!lingualis dorsal! Tonsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh ligamentum glosoepiglotika! Di garis tengah, di sebelah anterior massa ini terdapat 5oramen sekum pada apeks, yaitu sudut yang terbentuk oleh papila sirkum&alata! Tempat ini kadang(kadang menunjukkan penjalaran duktus tiroglosus dan se*ara klinik merupakan tempat penting bila ada massa tiroid lingual ?lingual 4
thyroid@ atau kista duktus tiroglosus! Laringo5aring ?hipo5aring@ 6atas laringo5aring di sebelah superior adalah tepi atas epiglotis, batas anterior ialah laring, batas in5erior ialah eso5agus, serta batas posterior adalah &ertebra ser&ikal! 6ila laringo5aring diperiksa dengan ka*a tenggorok pada pemeriksaan laring
tidak langsung atau dengan laringoskop pada pemeriksaan laring langsung, maka struktur pertama yang tampak di ba3ah dasar lidah adalah &alekula! 6agian ini merupakan dua buah *ekungan yang dibentuk oleh ligamentum glosoepiglotika medial dan ligamentum glosoepiglotika lateral pada tiap sisi! 8alekula disebut juga “kantong pil ?pillKs po*ket@, sebab pada beberapa orang, kadang(kadang bila menelan pil akan tersangkut disitu! Di ba3ah &alekula terdapat epiglotis! Pada bayi epiglotis ini berbentuk omega dan pada perkembangannya akan lebih melebar, meskipun kadang(kadang bentuk in5antil ?bentuk omega@ ini tetap sampai de3asa! Dalam perkembangannya, epiglotis ini dapat menjadi demikian lebar dan tipisnya sehingga pada pemeriksaan laringoskopi tidak langsung tampak menutupi pita suara! Epiglotis ber5ungsi juga untuk melindungi ?proteksi@ glotis ketika menelan minuman atau bolus makanan, pada saat bolus tersebut menuju ke sinus piri5ormis dan ke eso5agus! Ner&us laring superior berjalan di ba3ah dasar sinus piri5ormis pada tiap sisi laringo5aring! )al ini penting untuk diketahui pada pemberian analgesia lokal di 5aring dan laring pada tindakan laringoskopi langsung! La)isan 5asia '#h#r -a'am
#asia ser&ikalis / A! #asia ser&ikalis super5isialis 6! #asia ser&ikalis pro5unda / -! Lapisan super5isial +! Lapisan media / ( di&isi muskular ( di&isi &is*era 4! Lapisan pro5unda / ( di&isi alar ( di&isi pre&ertebra
#asia ser&ikalis terdiri dari lapisan jaringan ikat 5ibrous yang membungkus organ, otot, sara5 dan pembuluh darah serta membagi leher menjadi beberapa ruang potensial! #asia ser&ikalis terbagi menjadi + bagian yaitu 5asia ser&ikalis super5isialis dan 5asia ser&ikalis pro5unda!
#asia ser&ikalis super5isialis terletak tepat diba3ah kulit leher berjalan dari perlekatannya di prosesus Cigomatikus pada bagian superior dan berjalan ke ba3ah ke arah toraks dan aksila yang terdiri dari jaringan lemak subkutan! 1uang antara 5asia ser&ikalis super5isialis dan 5asia ser&ikalis pro5unda berisi kelenjar lim5e super5isial, sara5 dan pembuluh darah termasuk &ena jugularis eksterna! #asia ser&ikalis pro5unda terdiri dari 4 lapisan yaitu / ,-,--! Lapisan super5isial Lapisan ini membungkus leher se*ara lengkap, dimulai dari dasar tengkorak sampai daerah toraks dan aksila! Pada bagian anterior menyebar ke daerah 3ajah dan melekat pada kla&ikula serta membungkus m! sternokleidomastoideus, m!trapeCius, m! masseter, kelenjar parotis dan submaksila! Lapisan ini disebut juga lapisan eksternal, investing layer , lapisan pembungkus dan lapisan anterior! +! Lapisan media Lapisan ini dibagi atas + di&isi yaitu di&isi muskular dan &is*era! Di&isi muskular terletak diba3ah lapisan super5isial 5asia ser&ikalis pro5unda dan membungkus m! sternohioid, m! sternotiroid, m! tirohioid dan m! omohioid! Dibagian superior melekat pada os hioid dan kartilago tiroid serta dibagian in5erior melekat pada sternum, kla&ikula dan skapula! Di&isi &is*era membungkus organ F organ anterior leher yaitu kelenjar tiroid, trakea dan eso5agus! Disebelah posterosuperior bera3al dari dasar tengkorak bagian posterior sampai ke eso5agus sedangkan bagian anterosuperior melekat pada kartilago tiroid dan os hioid! Lapisan ini berjalan ke ba3ah sampai ke toraks, menutupi trakea dan eso5agus serta bersatu dengan perikardium! #asia bukko5aringeal adalah bagian dari di&isi &is*era yang berada pada bagian posterior 5aring dan menutupi m! konstriktor dan m. buccinator. 4! Lapisan pro5unda Lapisan ini dibagi menjadi + di&isi yaitu di&isi alar dan pre&ertebra! Di&isi alar terletak diantara lapisan media 5asia ser&ikalis pro5unda dan di&isi pre&ertebra, yang berjalan dari dasar tengkorak sampai &ertebra torakal dan bersatu dengan di&isi &is*era lapisan media 5asia ser&ikalis pro5unda! Di&isi alar melengkapi bagian posterolateral ruang retro5aring dan merupakan dinding anterior dari danger space! Di&isi pre&ertebra berada pada bagian anterior korpus &ertebra dan ke lateral meluas ke prosesus tran&ersus serta menutupi otot(otot didaerah tersebut! 6erjalan dari dasar tengkorak sampai ke os koksigeus serta merupakan dinding posterior dari danger space dan dinding anterior dari korpus &ertebra! $etiga lapisan 5asia ser&ikalis pro5unda ini membentuk
selubung karotis ? *arotid sheath @ yang berjalan dari dasar tengkorak melalui ruang 5aringomaksilaris sampai ke toraks!
R&an$ 5arin$#a'
Ada dua ruang yang berhubungan dengan 5aring yang se*ara klinik mempunyai arti penting, yaitu ruang retro5aring, dan ruang para5aring! -
G,0
1uang retro5aring ?retropharyngeal spa*e@ Dinding anterior ruang ini adalah dinding belakang 5aring yang terdiri dari mukosa 5aring, 5asia 5aringobasilaris, dan otot(otot 5aring! 1uang ini berisi jaringan ikat jarang dan 5asia pre&ertebralis! "erat(serat jaringan ikat di garis tengah mengikatnya pada &ertebra! 1uang retro5aring terdapat pada bagian posterior dari 5aring, yang dibatasi oleh / ( anterior / 5asia bukko5aringeal ? di&isi &is*era lapisan media 5asia ser&ikalis pro5unda @ yang mengelilingi 5aring, trakea, eso5agus dan tiroid ( posterior / di&isi alar lapisan pro5unda 5asia ser&ikalis pro5unda ( lateral / selubung karotis ? carotid sheath @ dan daerah para5aring ?5osa 5aringomaksila@! Daerah ini meluas mulai dari dasar tengkorak sampai ke mediastinum setinggi bi5urkasio trakea ? &ertebra torakal atau @ dimana di&isi &is*era dan alar bersatu! Abses retro5aring sering ditemukan pada bayi atau anak! $ejadiannya ialah karena di ruang retro5aring terdapat kelenjar(kelenjar lim5a! Daerah retro5aring terbagi menjadi + daerah yang terpisah di bagian lateral oleh midline raphe ! Tiap F tiap bagian mengandung + F 0 buah kelenjar lim5e retro5aring yang biasanya menghilang setelah berumur G F 0 tahun! $elenjar ini menampung aliran lim5e dari rongga hidung, sinus paranasal, naso5aring, 5aring, tuba Eustakius dan telinga tengah! Pada peradangan kelenjar lim5a itu, dapat terjadi supurasi, yang bilamana pe*ah, nanahnya akan tertumpah di dalam ruang retro5aring! Daerah ini disebut juga dengan ruang
+
retro&is*era, retroeso5agus dan ruang &is*era posterior! 1uang para5aring ?5osa 5aringomaksila / pharyngoma;illary 5ossa@ 1uang ini berbentuk keru*ut dengan dasarnya yang terletak pada dasar tengkorak dekat 5oramen jugularis dan pun*aknya pada kornu mayus os hioid! 1uang ini dibatasi di bagian dalam oleh m!konstriktor 5aring superior, batas luarnya adalah ramus asendens mandibula yang melekat dengan m!pterigoideus interna dan bagian posterior kelenjar parotis!
#osa ini dibagi menjadi dua bagian yang tidak sama besarnya oleh os stiloid dengan otot yang melekat padanya! 6agian anterior ?prestiloid@ adalah bagian yang lebih luas dan dapat mengalami proses supurati5 sebagai akibat tonsil yang meradang, beberapa bentuk mastoiditis atau petrositis, atau dari karies dentis! 6agian yang lebih sempit di bagian posterior ?post stiloid@ berisi a!karotis interna, &!jugularis interna, n!&agus, yang dibungkus dalam suatu sarung yang disebut selubung karotis ?*arotid sheath@! 6agian ini dipisahkan dari ruang retro5aring oleh suatu lapisan 5asia yang tipis!
2ambar 0! Potongan a;ial oro5aring menunjukkan ruang retro5aring dan para5aring! -+
2ambar =! Potongan oblik leher menunjukkan ruang 5aringomaksila ?para5aring@, ruang submaksila, dan ruang potensial lainnya! -4
2ambar 9! Potongan koronal ruang para5aring! -4
"elain itu juga dijumpai daerah potensial lainnya di leher yaitu / - danger space : dibatasi oleh di&isi alar pada bagian anterior dan di&isi pre&ertebra pada bagian posterior ? tepat di belakang ruang retro5aring @! ( prevertebral space : dibatasi oleh di&isi pre&ertebra pada bagian anterior dan korpus &ertebra pada bagian posterior ? tepat di belakang danger space @! 1uang ini berjalan sepanjang kollumna &ertebralis dan merupakan jalur penyebaran in5eksi leher dalam ke daerah koksigeus!
2ambar ! Potongan sagital 5aring menunjukkan ruang retro5aring, danger spa*e, dan pre&ertebral spa*e!-G
R&an$ s&bman-ib&'a
1uang submandibula terdiri dari ruang sublingual dan ruang submaksila! 1uang sublingual dipisahkan dari ruang submaksila oleh otot milohioid! 1uang submaksila selanjutnya dibagi lagi atas ruang submental dan ruang submaksila ?lateral@ oleh otot digastrikus anterior! 1uang mandibular dibatasi pada bagian lateral oleh garis in5erior dari badan mandibula, medial oleh perut anterior mus*ulus digastri*us, posterior oleh ligament stylohyoid dan perut posterior dari mus*ulus digastri*us, superior oleh mus*ulus mylohyoid dan hyoglossus, dan in5erior oleh lapisan super5i*ial dari deep ser&ikal 5as*ia! 1uang ini mengandung glandula sali&a sub mandibular dan sub mandibular lymphanodes! Namun ada pembagian lain yang tidak menyertakan ruang sublingual ke dalam ruang submandibula, dan membagi ruang submandibula atas ruang submental dan ruang submaksila saja!
2ambar -! 1uang sublingual dan ruang submandibula yang dibagi oleh m!mylohyoideus! -0
2ambar --! 1uang sublingual di bagian superior dari m. mylohyoid ! 1uang submandibular di in5erior dari m. mylohyoid !-.
ABSES LEHER DALAM
Nyeri tenggorok dan demam yang disertai dengan terbatasnya gerakan membuka mulut dan leher, harus di*urigai kemungkinan disebabkan oleh abses leher dalam! Abses leher dalam terbentuk di dalam ruang potensial di antara 5asia leher dalam sebagai akibat penjalaran in5eksi dari berbagai sumber, seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah dan leher! 2ejala dan tanda klinik biasanya berupa nyeri dan pembengkakan di ruang leher dalam yang terlibat! $ebanyakan kuman penyebab adalah golongan "trepto*o**us, "taphylo*o**us, kuman anaerob 6a*teroides atau kuman *ampuran! Abses leher dalam dapat berupa/ -,+ + 4 G 0
abses peritonsil abses retro5aring abses para5aring abses submandibula angina Ludo&i*i ?Lud3igKs Angina@
MAAM8MAAM ABSES LEHER DALAM
Nyeri tenggorok dan demam yang disertai dengan terbatasnya gerakan membuka mulut dan leher, harus di*urigai kemungkinan disebabkan oleh abses leher dalam! Abses leher dalam terbentuk di dalam ruang potensial di antara 5asia leher dalam sebagai akibat penjalaran in5eksi dari berbagai sumber, seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah dan leher! 2ejala dan tanda klinik biasanya berupa nyeri dan pembengkakan di ruang leher dalam yang terlibat! $ebanyakan kuman penyebab adalah golongan "trepto*o**us, "taphylo*o**us, kuman anaerob Bacterioides atau kuman *ampuran! Abses leher dalam dapat berupa/ abses peritonsil, abses retro5iring, abses para5aring, abses submandibular, angina Ludo&i*i ?Lud3igKs Angina@!
ABSES PERITONSIL 9UINS; a% D#5inisi
Abses peritonsil merupakan terkumpulnya material purulen yang terbentuk di luar kapsul tonsil dekat kutub atas tonsil! 6atas anatomi peritonsil/ Medial ?kapsul tonsil@, Lateral ?m!konstriktor 5aring@, Anterior ?pilar anteriorH m!palatoglosus@, Posterior ?pilar posteriorH m!palato5aringeal@! b% Eti,',$i
Proses ini terjadi sebagai komplikasi tonsilitis akut atau in5eksi yang bersumber dari kelenjar mukus >eber di kutub atas tonsil! 6iasanya kuman penyebab sama dengan penyebab tonsilitis, dapat ditemukan kuman aerob dan anaerob! <% .#6a'a -an tan-a
"elain gejala dan tanda tonsilitis akut, juga terdapat odino5agia ?nyeri menelan@ yang hebat, biasanya pada sisi yang sama juga terjadi nyeri telinga ?otalgia@, mungkin terdapat muntah ?regurgitasi@, mulut berbau ?5oetor e; ore@, banyak ludah ?hipersali&asi@, suara gumam ?hot potato &oi*e@ dan kadang(kadang sukar membuka mulut ?trismus@, serta pembengkakan kelenjar submandibula dengan nyeri tekan! -% P#m#ri*saan
$adang(kadang sukar memeriksa seluruh 5aring, karena trismus! Palatum mole tampak membengkak dan menonjol ke depan, dapat teraba 5luktuasi! %&ula bengkak dan terdorong ke sisi kontralateral! Tonsil bengkak, hiperemis, mungkin banyak detritus dan terdorong ke arah tengah, depan dan ba3ah! #% T#ra)i
Pada stadium in5iltrasi, diberikan antibiotik golongan penisilin atau klindamisin G;-0mg
dilakukan 4(G hari sesudah drainase abses, disebut tonsilektomi “aK tiede, dan bila tonsilektomi G(. minggu sudah drainase abses, disebut tonsilektomi “aK 5roid! Pada umumnya tonsilektomi dilakukan sesudah in5eksi tenang, yaitu +(4 minggu sesudah drainase abses! 5% K,m)'i*asi
Abses pe*ah spontan dapat mengakibatkan perdarahan, aspirasi paru atau piemia! Penjalaran in5eksi dan abses ke daerah para5aring sehingga terjadi abses para5aring! Pada penjalaran selanjutnya, masuk ke mediastinum sehingga terjadi mediastinitis! 6ila terjadi penjalaran ke daerah intrakrnial, dapat mengakibatkan trombus sinus ka&ernosus, meningitis dan abses otak!
ABSES RETRO/ARIN. a% D#5inisi
Abses retro5aring merupakan abses leher dalam yang paling sering terjadi pada anak( anak berumur diba3ah 0 tahun! Abses retro5aring merupakan abses yang terbentuk di rongga retro5aring yaitu rongga yang terletak persis di belakang 5aring, mulai dari basis *ranii hingga sepanjang 5aring! 1ongga ini sebenarnya terdiri dari dua sisi yaitu kanan dan kiri yang dipisahkan oleh raphe, tempat melekatnya otot konstriktor superior 5aring! Abses pada rongga retro5aringeal sering terjadi pada anak(anak karena adanya kelenjar lim5e yang akan mengalami atro5i pada saat anak berumur 0 tahun, sehingga setelah kelenjar lim5e tersebut mengalami atro5i, penyebaran in5eksi ke ruang retro5aringeal ini akan berkurang insidensinya! "ebelah anterior dari rongga retro5aring dibatasi oleh 5asia bu**opharyngeal, yaitu 5as*ia yang membungkus 5aring, trakea, eso5agus, dan tiroid! "ebelah posterior rongga ini dibatasi oleh 5as*ia alaris yang membatasi rongga ini dari “danger spa*e! "ebelah lateral dibatasi oleh rongga para5aring dan selubung arteri *arotis! "uperior dibatasi oleh basis *ranii, dan in5erior dibatasi oleh mediastinum pada tingkat bi5urkasi trakea! b% Eti,',$i
$eadaan yang dapat menyebabkan terjadinya abses ruang retro5aring ialah ?-@ in5eksi saluran napas atas yang menyebabkan lim5adenitis retro5aring, ?+@ trauma dinding belakang 5aring oleh benda asing seperti tulang ikan atau tindakan medis, seperti adenoidektomi, intubasi endotrakea, dan endoskopi, ?4@ tuberkulosis &ertebra ser&ikalis bagian atas ?abses dingin@! <% .#6a'a -an tan-a
2ejala utama abses retro5aring ialah rasa nyeri dan sukar menelan! Pada anak ke*il, rasa nyeri menyebabkan anak menangis terus ?re3el@ dan tidak mau makan atau minum! 'uga terdapat demam, leher kaku dan nyeri! Dapat timbul sesak napas karena sumbatan, terutama di hipo5aring! 6ila proses peradangan berlanjut sampai mengenai laring dapat timbul stridor! "umbatan oleh abses juga dapat mengganggu resonansi suara sehingga terjadi perubahan suara! Pada dinding belakang 5aring tampak benjolan, biasanya unilateral! Mukosa terlihat bengkak dan hiperemis! -% Dia$n,sis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya ri3ayat in5eksi saluran napas bagian atas atau trauma, gejala dan tanda klinik serta pemeriksaan penunjang 5oto 1ontgen jaringan lunak leher lateral! Pada 5oto 1ontgen akan tampak pelebaran ruang retro5aring lebih dari = mm pada anak dan de3asa serta pelebaran retrotrakeal lebih dari -G mm pada anak dan lebih dari ++ mm pada orang de3asa! "elain itu juga dapat terlihat berkurangnya lordosis &ertebra ser&ikal! #% T#ra)i
Terapi abses retro5aring ialah dengan medikamentosa dan tindakan bedah! "ebagai terapi medikamentosa diberikan antibiotika dosis tinggi, untuk kuman aerob dan anaerob! Penisilin .!(-!+! unit
aspirasi! Tindakan dapat dilakukan dalam analgesia lokal atau anestesia umum! Pasien dira3at inap sampai gejala dan tanda in5eksi reda! 5%
K,m)'i*asi
$omplikasi yang mungkin terjadi ialah penjalaran ke ruang para5 aring, ruang &askuler &isera, mediastinitis, obstruksi jalan na5as sampai as5iksia, bila pe*ah spontan dapat menyebabkan penummonia aspirasi dan abses paru!
ABSES PARA/ARIN. a% D#5inisi
Disebut juga dengan 5aringomaksilaris atau peripharyngeal space! Para5aring berbentuk pyramid terbalik, yang dapat terletak pada salah satu dari sisi 5aring ?kiri maupun kanan@! Dasar dari para5aring terletak pada basis kranii sedangkan pun*ak dari para5aring terletak pada kornu dari os hyoid! 6atas medial dari para5aring terletak pada lapisan &is*era dari lapisan dalam yang merupakan bagian dari 5as*ia ser&ikalis dalam, yang terletak pada lateral dari dinding 5aring, sedangkan batas lateralnya adalah lapisan super5isial dari 5as*ia ser&ikalis dalam! 6agian anterior dibatasi oleh pterygomandibular raphe dan bagian posterior dibatasi oleh 5as*ia pre&ertebralis! 1ongga ini berhubungan dengan rongga retro5aringeal! b% Eti,',$i
1uang para5aring dapat mengalami in5eksi dengan *ara/ -! Langsung, yaitu akibat tusukan jarum pada saat melakukan tonsilektomi dengan analgesia! Peradangan terjadi karena ujung jarum suntik yang telah terkontaminasi kuman menembus lapisan otot tipis ?m!konstriktor 5aring superior@ yang memisahkan ruang para5aring dari 5osa tonsilaris! +! Proses supurasi kelenjar lim5a leher bagian dalam, gigi, tonsil, 5aring, hidung, sinus paranasal, mastoid, dan &ertebra ser&ikal dapat merupakan sumber in5eksi untuk terjadinya abses ruang para5aring! 4! Penjalaran in5eksi dari ruang peritonsil, retro5aring, atau submandibula! <% .#6a'a -an tan-a
2ejala dan tanda yang utama ialah trismus, indurasi atau pembengkakan di sekitar angulus submandibula, demam tinggi dan pembengkakan dinding lateral 5aring, sehingga menonjol ke arah medial! -% Dia$n,sis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ri3ayat penyakit, gejala dan tanda klinik! 6ila meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan penunjang berupa 5oto 1ontgen jaringan lunak AP atau 7T s*an! #% T#ra)i
%ntuk terapi diberikan antibiotika dosis tinggi klindamisin -0(4 mg tiap . jam, dosis maksimal 4(G0 mg tiap . jam, kombinasi dengan *e5tria;on -(+ g
K,m)'i*asi
Proses peradangan dapat menjalar se*ara hematogen, lim5ogen atau langsung ?per kontinuitatum@ ke daerah sekitarnya! Penjalaran ke atas dapat mengakibatkan peradangan
intrakranial,
ke
ba3ah
menyusuri
selubung
karotis
men*apai
mediastinum! Abses juga dapat menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah! 6ila pembuluh karotis mengalami nekrosis, dapat terjadi ruptur, sehingga terjadi
perdarahan
hebat!
6ila
terjadi
peri5lebitis
atau
endo5lebitis,
dapat
timbul
trombo5lebitis dan septikemia!
ABSES SUBMANDIBULA a% D#5inisi
Abses yang terbentuk di regio submandibula namaun dapat terbentuk akibat kelanjutan in5eksi dari daerah kepala leher! 1uang submandibular/ anterior dari ruang para5aryngealH in5erior berbatasan dengan lapisan super5i*ial 5as*ia pro5unda, meluas dari os hyoid hingga mandibulaH lateral berbatasan dengan *orpus mandibulaH superior berbatasan dengan mukosa dasar mulut! b% Eti,',$i
n5eksi dapat bersumber dari gigi, dasar mulut, 5aring, kelenjar liur, atau kelenjar lim5a submandibula! Mungkin juga sebagian kelanjutan in5eksi ruang leher dalam lain! $uman penyebab biasanya *ampuran kuman aerob dan anaerob! <% .#6a'a -an tan-a
Terdapat demam dan nyeri leher disertai pembengkakan di ba3ah mandibula dan atau di ba3ah lidah, mungkin ber5luktuasi! Trismus sering ditemukan! -% Dia$n,sis
Pasien biasanya akan mengeluh nyeri di rongga mulut dan leher, air liur banyak! Pada pemeriksaan 5isik didapatkan pembengkakan di daerah submandibula, 5luktuati5, lidah terangkat ke atas dan terdorong ke belakang, angulus mandibula tdaik dapat diraba! Pada aspirasi didapatkan pus #% T#ra)i
Antibiotik dosis tinggi terhadap kuman aerob dan anaerob harus diberikan se*ara parenteral! klindamisin -0(4 mg tiap . jam, dosis maksimal 4(G0 mg tiap . jam, kombinasi dengan *e5tria;on -(+ g
luas! nsisi dibuat pada tempat yang paling ber5luktuasi atau setinggi os hioid, tergantung letak dan luas abses! Pasien dira3at inap sampai -(+ hari gejala dan tanda in5eksi reda! 5% K,m)'i*asi
$omplikasi pada in5eksi ruang submandibula yang tersering adalah sumbatan jalan na5as, yang dapat berujung pada as5iksia! Dapat juga terjadi sepsis, adanya perluasan in5eksi ke mediastinum berupa mediastinitis, yang dapat berlanjut menjadi pneumothoraks! $omplikasi lain yang dapat terjadi adalah adanya pneumonia!
AN.INA LUDOII 9LUD=I.>S AN.INA; a% D#5inisi
Angina Lud3ig merupakan peradangan selulitis atau 5legmon dari bagian superior ruang suprahioid atau di daerah sub mandibula, dengan tidak ada 5okal abses! 1uang potensial ini berada antara otot(otot yang melekatkan lidah pada tulang hioid dan ototmilohioideus! b% Eti,',$i
"umber in5eksi seringkali berasal dari gigi atau dasar mulut, oleh kuman aerob dan anaerob! <% .#6a'a -an tan-a
Terdapat nyeri tenggorok dan leher, disertai pembengkakan didaerah submandibula, yang tampak hiperemia dan keras pada perabaan! Dasar mulut membengkak, dapat mendorong lidah ke atas belakang, sehingga menimbulkan sesak napas, karena sumbatan jalan napas! -% Dia$n,sis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ri3ayat sakit gigi, mengorek atau *abut gigi, gejala dan tanda klinik! Pada “Pseudo Angina Ludo&i*i, dapat terjadi 5luktuasi! #% T#ra)i
"ebagai terapi diberikan antibiotik dengan dosis tinggi, untuk kuman aerob dan anaerob, dan diberikan se*ara parenteral! "elain itu dilakukan eksplorasi yang dilakukan untuk tujuan dekompresi ?mengurangi ketegangan@ dan e&akuasi pus ?pada angin ludo&i*i jarang terdapat pus@ atau jaringan nekrosis! nsisi dilakukan di garis tengah se*ara horiContal setinggi os hioid ?4(G jari diba3ah mandibula@! Perlu dilakukan pengobatan terhadap sumber in5eksi ?gigi@, untuk men*egah kekambuhan! Pasien dira3at inap sampai in5eksi reda! 5% K,m)'i*asi
$omplikasi yang sering terjadi ialah sumbatan jalan na5as, penjalaran abses ke ruang leher dalam lain dan mediastinum, dan sepsis!
DA/TAR PUSTAKA
#a*hruddin Darnila!+=!abses leher dalam dalam buku telinga hidung tenggorokan kepala dan leher jilid 6 ! jakarta / #$%