UPAYA MENGATASI KESALAHAN-KESALAHAN DI DALAM EKSPLORASI
Bambang Kuncoro
[email protected] [email protected] 08122953788
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2009
KESALAHAN TEKNIS Anggapan bahwa penggunaan alat yang canggih, teknik yang mutakhir, dan mahal dapat mengatasi permasalahan obyek geologi. Padahal ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Obyek geologi merupakan obyek non-linier karena dikendalikan oleh faktor genetik dan prosesproses geologi yang menyertainya, . 2. Alat dan teknik tetap harus dikoreksi (kalibrasi) untuk menghindari kenaikan atau penurunan nilai dan diterapkan sesuai karakteristik alat.
Contoh-contoh Kesalahan Teknis 3. Pengukuran topografi: peletakan prisma atau rod, penentuan interval kontur berdasarkan aturan 1/2.000 kali skala peta. 4. Penarikan garis-garis kesamaan nilai: isopach, isocal, isosulphur, isoash, isomoist dll. 5. Pengukuran kedudukan perlapisan antara cara dip direction dan east (umum digunakan geologist ). 6. Pengukuran stratigrafi terukur antara metode kompas-tali dan metode Jacob staff . 7. Pengukuran ketebalan lapisan batuan pada saat dilakukan lintasan penampang stratigrafi terukur, apakah variasi kemiringan dirata-rata atau tidak.
Contoh-contoh Kesalahan Teknis 8. Pengukuran tebal lapisan batuan, apakah pada singkapan, inti bor atau alat ukur. 9. Plotting kedudukan dan simbol litologinya, apakah kedudukan diletakkan di titik pengukuran atau tidak. 10.Rekonstruksi penampang geologi menggunakan tabel koreksi (umum di kalangan geologist ) dan penerapan hukum V dengan kontur struktur. 11. Standarisasi perekaman data, misal pada saat deskripsi, pembuatan profil, kedudukan lapisan dll. 12.Peta lintasan dan lokasi pengamatan adalah fakta lapangan, belum ada analisis di dalamnya.
Contoh-contoh Kesalahan Teknis •
•
•
•
•
Peta geologi, apakah bermakna 2 atau 3 dimensi? Kedudukan perlapisan batuan bermakna bidang atau titik? Pengukuran pada bidang perlapisan. Pengelompokkan jenis data, misal data kekar, cleat pada batubara, primer atau sekunder dll. Perhitungan luas dengan planimeter (manual atau digital) dan metode koreksinya apakah minimal dilakukan 2 kali dengan arah yang berlawanan atau variasi pembacaan di bawah 2% dari rata-rata. Penentuan koordinat (posisi dan elevasi) apakah cara grafis, GPS biasa atau GPS Trimble 2000.
Contoh-contoh Kesalahan Teknis •
Membandingkan penampang bor dan penampang log sumur (reconsiled ).
Hasil reconsiled antara
KESALAHAN ANALITIS
Kesalahan yang ditimbulkan akibat kesalahan analisis, yaitu akibat anggapan bahwa obyek geologi dapat di statistik atau dirata-rata tanpa memperhatikan: 1. Aspek genetik dari obyek geologi tersebut. 2. Obyek geologi adalah obyek yang non-linier.
Contoh-contoh Kesalahan Analisis 1. Analisis data kedudukan lapisan batuan, misal pada analisis struktur lipatan. 2. Pembagian blok yang tidak seimbang sesuai hukum ratarata, berakibat kesalahan perhitungan cadangan.
Contoh-contoh Kesalahan Analisis 3. Penentuan kandungan/kadar /kualitas memerlukan banyak pertimbangan karena kandungan tidak selalu sama, baik secara vertikal maupun lateral.
Contoh-contoh Kesalahan Analisis 5. Pengambilan contoh harus dapat dipertanggung jawabkan mengarah pada kendali kualitas dan tidak pada produksi. 6. Hasil pengambilan contoh dengan nilai kadar (angka) yang besar menunjukkan sumber kesalahan yang potensial. Mengingat kadar pada contoh emas bisa berkisar antara 1 ppm sampai 1.000.000 ppm, yaitu dari jejak sampai emas murni. 3. Pemilihan metode yang tidak sesuai karakteristik endapan mineral, misal metode pengambilan contoh atau perhitungan cadangan.
Contoh-contoh Kesalahan Analisis 8. Juga dapat dibandingkan dengan sulfida (pentlandite) tambang nikel dengan kadar produksi 1-5% Ni dan secara khusus range dapat ditentukan 0,1-15% (maksimum 21 % Ni). 9. Pada tambang bijih besi Australia dengan kadar 6065% Fe dan secara khusus range 50-69% (maksimum 70% Fe). 10. Perbandingan antara maksimum kadar produksi dan maksimum kadar contoh untuk: a. Emas 1 : 250 b. Nikel 1:3 c. Besi 1 : 1,1.
11. Pertimbangan pembobotan dalam perhitungan tonase (berat). Apakah berdasarkan metode aritmatik sederhana atau rerata perhitungan, pembobotan pembobotan tebal (rerata tebal), luas (rerata luas), volume (rerata volume) atau tonase (rerata berat). 12. Ukuran contoh dapat memberikan pengaruh ketelitian pada pengambilan contoh. Contoh besar memerlukan perkiraan yang akurat dibandingkan contoh kecil. 13. Varians dari 1 kg contoh broken ore adalah 72,6 gr/ton 61,3 gr/ton dengan tingkat kepercayaan 95%, sedangkan untuk 8 kg contoh 72,6 gr/ton 31,9 gr/ton Dari eksperimen: empat contoh 1 kg hasilnya sama tiap level dengan ketelitian seperti satu contoh 8 kg. –
UPAYA MENGATASI KESALAHAN PADA KEGIATAN EKSPLORASI 1. Faktor subyektif explorationist memegang peran besar sebagai sumber timbulnya kesalahan. 2. Explorationist sekaligus dapat berperan penting untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang muncul. 3. Explorationist harus memperhatikan keseluruhan perolehan data, pemilahan jenis data, pemrosesan data, penentuan metode, peralatan dan analisis data dari seluruh rangkaian kegiatan eksplorasi.
Cara mengatasinya EXPLORATIONIST HARUS MAMPU (1) Memastikan kondisi target eksplorasi dan kondisi geologinya. 1. Meliputi karakteristik target eksplorasi dan prosesproses geologi yang mengendalikannya berdasarkan pendekatan konsep eksplorasi (model geologi dan model eksplorasi). 2. Tujuannya untuk mengetahui secara lebih baik ukuran, bentuk, sebaran, kemenerusan dan kadar atau kualitas target eksplorasi .
Cara mengatasinya EXPLORATIONIST HARUS MAMPU (2) Memaksimalkan kelengkapan dan tingkat kepercayaan data eksplorasi 1. Membuat standarisasi untuk perolehan, pemrosesan dan analisis data eksplorasi. 2. Cermati metode eksplorasi dan kemampuan personil. 3. Apabila perencanaan eksplorasi tidak baik atau eksplorasi dilaksanakan secara berlebihan, maka dapat berakibat pada kelebihan data yang tidak diperlukan.
Cara mengatasinya EXPLORATIONIST HARUS MAMPU (3) Menentukan tingkat ketelitian yang merupakan derajat kebenaran yang dikehendaki dan tergantung kepada sistem eksplorasi. Berdasarkan: 1. Jenis dan kerapatan pengambilan contoh. 2. Penentuan ketepatan data dari sudut pandang geologi, bentuk geometri tubuh endapan mineral, macam pola sebaran, faktor-faktor kesalahan dan kategori cadangan.
Cara mengatasinya EXPLORATIONIST HARUS MAMPU (4) Mengacu kepada tujuan dan tahapan kegiatan eksplorasi. 1. Perhitungan sumberdaya tahap pendahuluan cukup menggunakan metode sederhana karena hasilnya diperlukan segera, bersifat awal dan perkiraan umum, 2. Perhitungan cadangan untuk perancangan tambang, diperlukan perhitungan lengkap, memperhatikan sistem penambangan, dan keekonomian.