SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) KEPERAWATAN MATERNITAS II PERSALINAN PREMATUR
Disusun Oleh : Kelompok V Muhammad Ari Risadi
1610913210012 1610913210012
Muhammad Hafiz
1610913310023 1610913310023
Muhammad Hasan
1610913310024 161091331002 4
Muhammad Hasanul Amal
1610913210013 1610913210013
Mutia Sylvana
1610913320026 161091332002 6
Nadila
1610913320027
Nadilla Shinta
1610913320028 1610913320028
Ni Luh Eviana Charenina
1610913120009 1610913120009
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2018
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERSALINAN PREMATUR
a. Topik
: Persalinan Berisiko
b. Sub Topik
: Persalinan Prematur
c. Tujuan Penyuluhan : 1. Tujuan Umum Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan ini, peserta penyuluhan mampu memahami terkait persalinan prematur 2. Tujuan Khusus Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan ini, peserta penyuluhan dapat : a)
Memahami pengertian persalinan prematur
b)
Memahami klasifikasi prematur
c)
Memahami faktor risiko prematur
d)
Tanda dan gejala persalinan premature
e)
Pencegahan persalinan prematur
f)
Manajemen persalinan prematur
d. Perencananan Penyuluhan
Waktu
: 15 menit
Hari/Tanggal
: Sabtu, 31 Maret 2018
Tempat
: Posyandu Ibu Suka
Sasaran
: Ibu hamil trimester 1
Metode
: Ceramah dan diskusi (tanya jawab)
Media
: Leaflet, power point, video
SatuanAcaraPenyuluhan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
Tim Penyuluh
: 1. Moderator
: Nadila
2. Penyaji materi : Muhammad Hafiz 3. Observer
: Mutia Sylvana
4. Fasilitator
: Muhammad Hasan : Muhammad Ari Risadi Muhammad Hasanul Amal Ni Luh Eviana Charenina Nadilla Shinta
e. Setting Tempat
Keterangan : : Pemateri : Moderator : Peserta : Fasilitator : Observer
SatuanAcaraPenyuluhan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
f. Kegiatan
Pembukaan
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Penyuluhan
KegiatanPeserta
Metode
Waktu
1. Memberi salam
1. Menjawab salam
Ceramah
3 menit
2. Memperkenalkan diri
2. Mendengarkan
3. Meningkatkan rasa ingin tahu
3. Menjawab pre test
Ceramah
9 menit
tentang persalinan prematur 4. Menyampaikan tujuan pokok materi 5. Memberikan pretest (menanyakan secara lisan pengetahuan peserta tentang persalinan prematur Pelaksanaan
Menjelaskan materi tentang: 1. Pengertian persalinan prematur 2. Klasifikasi persalian prematur
1. Menyimak dan mendengarkan
Diskusi
2. Menanyakan materi
3. Faktor risiko persalinan prematur
yang belum
4. Tanda dan gejala persalinan
dimengerti
prematur 5. Pencegahan persalinan prematur 6. Manajemen persalinan prematur Penutup
Sesi Tanya jawab dan evaluasi
1. Menjawab
Tanya
a. Memberikan kesempatan peserta
pertanyaan
jawab
untuk bertanya terkait materi
2. Menjawab post
yang disampaikan b. Meminta peserta penyuluhan untuk menyebutkan kembali sedikitnys 2 klasifikasi persalinan prematur c. Meminta peserta menyebutkan cara pencegahan persalinan prematur
SatuanAcaraPenyuluhan
test 3. Menjawab salam
(diskusi)
3 menit
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
d. Menutup penyuluhan (salam)
g. Materi Penuyuluhan ( Terlampir)
1) Pengertian persalinan prematur 2) Klasifikasi persalian prematur 3) Faktor risiko persalinan prematur 4) Tanda dan gejala persalinan prematur 5) Pencegahan persalinan prematur 6) Manajemen persalinan prematur h. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural a) Kesiapan peserta penyuluhan b) Kesiapan tempat pelaksanaan c) Kesiapan tim penyaji d) Kesiapan materi penyaji 2. Kesiapan media Evaluasi Proses a) Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan b) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab c) Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami dan memerhatikan materi penyuluhan yang diberikan. d) Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran. e) Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung 3. Evaluasi Hasil a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
SatuanAcaraPenyuluhan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
b) Peningkatan
pemahaman
penyuluhan yaitu peserta
peserta
penyuluhan
tentang
materi
yang menjawab pertanyaan mampu
menjelaskan dengan minimal 70% jawaban benar.
i.
Referensi
Arum, Sujiyatini. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Nuha. Medika : Yogyakarta. Cunningham, G. 2006. Obstetri William vol.1. Jakarta: EGC. Krisnadi. 2009. Prematuritas. Bandung: Refika Aditama Mansjoer A,et al. 2001. Kapita Selekta. Jakarta : Penerbit Media Aesculapius FKUI Norwitz, E. &Schorge, J. 2008. At A Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Erlangga. Oxorn, Harry. 2003. Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan. Jakarta: Yayasan Esentia Medica Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka. Prawiroharjo,Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan. Maternal dan Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo Syaifuddin. 2002. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kesehatan Mate rnal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustakan Sarwono Prawirohardjo. Varney,H., 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. J akarta;EGC Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP
SatuanAcaraPenyuluhan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
Lampiran 1 (Materi Lengkap) 1.
Pengertian Prematur
Persalinan merupakan suatu diagnosis klinis yang terdiri dari dua unsur, yaitu kontraksi uterus yang frekuensi dan intensitasnya semakin meningkat, serta dilatasi dan pembukaan serviks secara bertahap (Norwitz & Schorge, 2008). Persalinan prematur adalah suatu persalinan dari hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-2500 gram atau tua kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu (Wiknjosastro, 2007). 2.
Klasifikasi Prematur
Menurut usia kehamilannya maka prematur dibedakan menjadi beberapa, yaitu: a. Usia kehamilan 32 – 36 minggu disebut persalinan prematur (preterm) b. Usia kehamilan 28 – 32 minggu disebut persalinan sangat prematur (very preterm) c. Usia kehamilan 20 – 27 minggu disebut persalinan ekstrim prematur (extremely preterm) Menurut berat badan lahir, bayi prematur dibagi dalam kelompok (Krisnadi, 2009) : a. Berat badan bayi 1500 – 2500 gram disebut bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) b. Berat badan bayi 1000 – 1500 gram disebut bayi dengan Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR) c. Berat badan bayi < 1000 gram disebut bayi dengan Berat Badan Lahir Ekstrim Rendah (BBLER) 3.
Faktor Risiko Prematur
a. Faktor Iatrogenik (Indikasi Medis pada Ibu/ Janin) Pengakhiran kehamilan yang terlalu dini dengan seksio sesarea karena alasan bahwa bayi lebih baik dirawat di bangsal anak daripada dibiarkan dalam rahim. Hal ini dilakukan dengan alasan ibu atau janin dalam
SatuanAcaraPenyuluhan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
keadaan seperti diabetes maternal, penyakit hipertensi dalam kehamilan dan terjadi gangguan pertumbuhan intrauterin (Oxorn, 2003). b. Faktor Maternal 1)
Umur ibu Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 – 35 tahun.
Pada kehamilan diusia kurang dari 20 tahun secara fisik dan psikis masih kurang, misalnya dalam perhatian untuk pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun berkaitan dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini (Widyastuti, dkk, 2009). Wanita yang berusia lebih dari 35 tahun berisiko lebih tinggi mengalami penyulit obstetri serta morbiditas dan mortalitas perinatal. Wanita berusia lebih dari 35 tahun memperlihatkan peningkatan dalam masalah hipertensi, diabetes, solusio plasenta, persalinan prematur, lahir mati dan plasenta previa (Cunningham, 2006). 2)
Paritas ibu Para adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat
hidup (Saifuddin, 2007). Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500 gram yang pernah dilahirkan, hidup maupun mati, bila berat badan tidak diketahui, maka dipakai umur kehamilan lebih dari 24 minggu (Sumarah, 2008). Macam paritas menurut Varney (2008) dibagi menjadi: a. Primiparitas Seorang wanita yang telah melahirkan bayi hidup atau mati untuk pertama kali. b. Multiparitas Wanita yang telah melahirkan bayi hidup atau mati beberapa kali (sampai 5 kali atau lebih). c. Trauma
SatuanAcaraPenyuluhan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
Terjatuh, setelah berhubungan badan, terpukul pada perut atau mempunyai luka bekas operasi/ pembedahan seperti bekas luka SC merupakan trauma fisik pada ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan. Sedangkan trauma psikis yang dapat mempengaruhi kehamilan ibu adalah stres atau terlalu banyak pikiran sehingga kehamilan ibu terganggu. d. Riwayat prematur sebelumnya Persalinan prematur dapat terjadi pada ibu dengan riwayat prematur sebelumnya (Rayburn, 2001). Menurut Oxorn (2003) risiko persalinan prematur berulang bagi wanita yang persalinan pertamanya preterm, dapat meningkat tiga kali lipat dibanding dengan wanita yang persalinan pertamanya mencapai aterm. e. Plasenta previa Plasenta previa adalah posisi plasenta yang berada di segmen bawah uterus, baik posterior maupun anterior, sehingga perkembangan plasenta yang sempurna menutupi os serviks (Varney, 2007). Plasenta yang menutupi jalan lahir dapat menutupi seluruh osteum uteri internum, sebagian atau tepi plasenta
berada
sekitar
pinggir
osteum
uteri
internum
(Wiknjosastro, 2007, p.365). f.
Inkompetensi serviks Inkompetensi serviks merupakan kondisi ketidakmampuan serviks untuk mempertahankan kehamilan hingga waktu kelahiran tiba karena efek fungsional serviks. Inkompetensi serviks ditandai dengan terjadinya pembukaan serviks tanpa nyeri dan berakhir dengan ketuban pecah dini saat preterm, sehingga terjadi kelahiran preterm, bahkan lahirnya bayi sebelum mampu bertahan hidup diluar rahim. Gejala yang terjadi dapat berupa pengeluaran cairan vagina yang encer, tekanan pada panggul,
SatuanAcaraPenyuluhan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
perdarahan per vaginam, dan ketuban pecah dini preterm, namun pada sebagian besar wanita tidak terjadi gejala apapun (Norwitz & Schorge, 2008). g. Infeksi intra-amnion Infeksi intra-amnion merupakan infeksi yang terjadi akibat ketuban pecah lebih dari 18 jam. Agar tidak terjadi infeksi ini harus menghindari ketuban pecah lebih dari 18 jam dalam persalinan (Norwitz & Schorge, 2008). h. Hidramnion Hidramnion merupakan kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Produksi air ketuban berlebih dapat merangsang persalinan sebalum kehamilan
28 minggu, sehingga dapat
menyebabkan kelahiran prematur dan dapat meningkatkan kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) pada bayi (Cunningham, 2006). i.
Hipertensi Hipertensi yang menyertai kehamilan merupakan penyebab terjadinya kematian ibu dan janin. Hipertensi yang disertai dengan protein urin yang meningkat dapat menyebabkan preeklampsia/eklampsia.
3)
Faktor Janin a. Gemelli Proses persalinan pada kehamilan ganda bukan multiplikasi proses kelahiran bayi, melainkan multiplikasi dari risiko kehamilan dan persalinan (Saifuddin, 2009). Persalinan pada kehamilan kembar besar kemungkinan terjadi masalah seperti resusitasi
neonatus,
prematuritas,
perdarahan
postpartum,
malpresentasi kembar kedua, atau perlunya seksio sesaria (Varney, 2007).
SatuanAcaraPenyuluhan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
b. Janin Mati Dalam Rahim (IUFD) Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin dalam uterus yang beratnya 500 gram atau lebih dan usia kehamilan telah mencapai 20 minggu atau lebih (Saifuddin, 2006). c. Kelainan Kongenital Kelainan kongenital atau cacat bawaan merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenital, umumnya akan dilahirkan sebagai BBLR atau bayi kecil. BBLR dengan kelainan kongenital diperkirakan 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya (Saifuddin, 2009). 4) Faktor Perilaku a. Merokok Merokok pada ibu hamil lebih dari 10 batang setiap hari dapat mengganggu
pertumbuhan
janin
dan
risiko
terjadinya
prematuritas sangat tinggi (Sujiyatini, 2009). b. Minum alkohol Alkohol dapat mengganggu kehamilan, pertumbuhan janin tidak baik sehingga kejadian persalinan prematur sangat tinggi pada ibu yang mengkonsumsi minuman beralkohol (Sujiyatini, 2009). 4. Tanda Dan Gejala Persalinan Prematur
a.
Kram hebat seperti tanda saat menstruasi kemungkinan tertukar dan nyeri disekitar ligament.
b. Nyeri tumpul pada panggul bawah berbeda dari nyeri panggul bawah yang biasa di alami oleh wanita hamil. c. Nyeri atau tekanan supra pubis mungkin tertukar dengan infeksi saluran kemih. d.
sensasi adanya tekanan atau berat pada pelvis.
SatuanAcaraPenyuluhan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
e.
Perubahan karakter atau jumlah raba vagina ( lebih kental, lebih encer, berair, berdarah, warna coklat tidak bewarna).
f.
Diare
g.
Kontraksi uterus tidak dapat dipalpasi ( nyeri hebat atau tidak nyeri) yang dirasaan lebih sering dari setiap 10 menit selama 1 jam atau lebih dan tidak mereda dengan tidur berbaring.
h.
Keluhan ketuban pecah dini.
5. Pencegahan Persalinan Prematur
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah persalinan prematur mengancam adalah (Prawirohardjo, 2009) : a) Hindari kehamilan pada ibu usi terlalu muda 17 tahun b) Hindari jarak kehamilan terlalu dekat c) Menggunakan kesempatan periksa hamil dan memperoleh pelayanan antenatal yang baik d) Anjurkan tidak merokok maupun mengkonsumsi obat terlarang e) Hindari kerja berat dan perlu cukup istirahat f) obati penyakit yang dapat menyebabkan persalinan prematur mengancam g) Kenali dan obati infeksi genetal atau saluran kenc ing h) Deteksi dan pengamanan faktor risiko terhadap persalinan prematur mengancam. 6. Manajemen Persalinan Prematur
Manajemen persalinan prematur bergantung pada beberapa faktor diantaranya a. Keadaan selaput ketuban. Pada umumnya persalinan tidak dihambat bilamana selaput krtuban sudah pecah. b. Pembukaan serviks. Persalinan akan sulit dicegah bila pembukaan mencapai 4 cm. c. Umur kehamilan. Persalinan dapat dipertimbang bila TBJ > 2.000 atau kehamilan > 34 minggu. d. Penyebab/komplikasi persalinan preterm. e. Kemampuan nonatal intensive care facilites.
SatuanAcaraPenyuluhan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
LEMBAR OBSERVASI
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Maret 2018 Tempat
: Posyandu Ibu Suka
Kelompok
: V (Lima)
Beri Tanda Check(√) No.
1.
Kegiatan
Pembukaan (3 menit) 1) Memberi salam 2) Memperkenalkan diri 3) Meningkatkan rasa ingin tahu tentang persalinan prematur 4) Menyampaikan tujuan pokok materi 5) Memberikan pretest (menanyakan secara lisan pengetahuan peserta tentang persalinan prematur
2.
Menjelaskan materi (9 menit): 1) Pengertian persalinan prematur 2) Klasifikasi persalian prematur 3) Faktor risiko persalinan prematur 4) Tanda dan gejala persalinan prematur 5) Pencegahan persalinan prematur 6) Manajemen persalinan prematur
3.
Sesi Tanya jawab dan evaluasi (3 menit) 1) Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya terkait materi yang disampaikan 2) Meminta peserta penyuluhan untuk menyebutkan kembali sedikitnys 2 klasifikasi persalinan prematur
SatuanAcaraPenyuluhan
Ya
Tidak
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
3) Meminta peserta menyebutkan cara pencegahan persalinan prematur 4) Menutup penyuluhan (salam) 4.
Evaluasi Struktur 1) Kesiapan peserta penyuluhan 2) Kesiapan tempat pelaksanaan 3) Kesiapan tim penyaji 4) Kesiapan materi penyaji
5.
Evaluasi Proses 1) Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan 2) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab 3) Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami dan memerhatikan materi penyuluhan yang diberikan. 4) Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran. 5) Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung
6.
Evaluasi Hasil 1) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2) Peningkatan pemahaman peserta penyuluhan tentang materi penyuluhan yaitu peserta yang menjawab
pertanyaan
mampu
dengan minimal 70% jawaban benar.
SatuanAcaraPenyuluhan
menjelaskan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
Pertanyaan:
1) ..................................................................................................................... 2) ..................................................................................................................... 3) ......................................................................................................................
Banjarbaru, 29 November 2017 Observer
.........
SatuanAcaraPenyuluhan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN PERSALINAN PREMATUR
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Maret 2018 Tempat
: Posyandu Ibu Suka
Kelompok
: V (Lima)
NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 8 9 10 11 12 13
SatuanAcaraPenyuluhan
ALAMAT
TANDA TANGAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jalan A. Yani KM 36,00 Gedung III Lantai III,Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70712
SatuanAcaraPenyuluhan