ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIPOTIROIDISME KONSEP DASAR PENYAKIT
1.
Defi Defini nisi si / peng penger erti tian an
Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid . Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema. miksedema.
2.
Epidemiologi
Sebelum Sebelum Perang Perang Dunia Dunia II banyak banyak penyel penyelidi idik k di Indones Indonesia ia menemu menemukan kan kretin. kretin. Abu Abu Hani Hanifa fah h mene menemu muka kan n di daera daerah h Kuant Kuantan an 0,15% 0,15% kret kretin in di anta antara ra 50.0 50.000 00 pend pendudu uduk. k. Pfis Pfiste terr (192 (1928) 8) menemukan pada suku Alas 17 kretin, 57 kretinoid dan 11 kasus yang meragukan dari 12.000 penduduk; jumlah semuanya meliputi 0,73%. Eerland (1932) menemukan 126 kretin di Kediri dan banyak kretinoid, sedangkan Noosten (1935) menemukan juga kretin di Bali.
3.
Penyebab
Penyebab
yang
paling
sering
ditemukan
adalah
Tiroiditi Tiroiditiss
Hashimoto Hashimoto..
Pada tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjaryang masih berfungsi. Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. hipertiroidisme. Baik yodium radioaktif maupun maupun pembed pembedahan ahan cenderu cenderung ng menyeba menyebabka bkan n hipoti hipotiroi roidis disme. me. Kekuran Kekurangan gan yodium yodium jangka jangka panjang dalam makanan, menyebabkan
pembesaran kelenjar tiroid yang kurang
(hipotiroidisme goitrosa). goitrosa).
4.
Patof Patofisi isiol ologi ogi terja terjadi dinya nya pen penya yakit kit •
Untuk memproduksi dan mensekresi hormon tiroid memerlukan iodine.
•
Produksi hormon tyroid tergantung sekresi TSH dan ingesti iodine yang adekuat.
•
Hipotalamus mengatur sekresi TSH melalui sistem negatif feedback.
aktif
Bila kekurangan iodine atau produksi hormon tyroid terhambat dapat mengakibatkan
•
pembesaran kelenjar tyroid sebagai dampak dari sekresi TSH yang berlebihan sebagai kompensasi untuk meningkatkan sekresi hormon tyroid. •
Penurunan hormon tyroid dapat menyebabkan :
Basal metabolisme rate menurun, motilitas saluran cerna menurun, Bradikardia, produksi panas menurun, fungsi neurologi menurun. Metabolisme lemak menurun trigliserid meningkat
serum kolesterol &
aterosklerosis dan penyakit jantung koroner Penurunan sel darah
merah
5.
Klasifikasi
Secara klinis dikenal 3 hipotiroidisme, yaitu : 1. Hipotiroidisme sentral, karena kerusakan hipofisis atau hipothalamus 2. Hipotiroidisme primer apabila yang rusak kelenjar tiroid 3. Karena sebab lain, seperti farmakologis, defisiensi yodium, kelebihan yodium, dan resistensi perifer. Yang paling banyak ditemukan adalah hipotiroidisme primer. Oleh karena itu, umumnya diagnosis ditegakkan berdasar atas TSH meningkat dan fT4 turun. Manifestasi klinis hipotiroidisme tidak tergantung pada sebabnya.
Hipotiroidisme terbagi atas 2 berdasarkan penyebabnya, yaitu : 1. Bawaan (kretinisme) a. Agenesis atau disgenesis kelenjar tiroidea. b. Kelainan hormogonesis ~ Kelainan bawaan enzim (inborn error) ~ Defisiensi yodium (kretinisme endemik) ~ Pemakaian obat-obat anti tiroid oleh ibu hamil (maternal) 2. Didapat Biasanya disebut hipotiroidisme juvenilis. Pada keadaan ini terjadi atrofi kelenjar yang sebelumnya normal. Panyebabnya adalah a. Idiopatik (autoimunisasi) b. Tiroidektomi
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
Gangguan komunikasi verbal
Intoleransi aktivitas
c. Tiroiditis (Hashimoto, dan lain-lain) d. Pemakaian obat anti-tiroid e. Kelainan hipofisis. f. Defisiensi spesifik TSH
Berdasarkan usia awitan Hipotiroidisme dapat diklasifikasikan menjadi : •
Hipotiroidisme Dewasa (Miksedema)
•
Hipotiroidisme Juvenilis Timbul sesudah usia 1-2 tahun.
•
Hipotiroidisme Kongenital (Kretinisme) Terjadi sebelum/segera sesudah lahir.
6.
Gejala klinis •
Gejala hipotiroidisme dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu yang bersifat umum karena kekurangan hormon tiroid di jaringan, dan yang spesifik disebabkan karena penyakit dasarnya.
•
Pada bayi baru lahir gejala sering belum jelas. Baru sesudah beberapa minggu gejala lebih menonjol. Ikterus fisiologis biasanya lebih lama, kurang mau minum, sering tersedak, aktifitas kurang, lidah yang besar dan sering menderita kesukaran pada pernafasan. Bayi dengan kelainan ini jarang menangis, banyak tidur dan kelihatan sembab. Biasanya ada obstipasi, abdomen besar dan ada hernia umbilikalis. Suhu tubuh rndah, nadi lambat dan kulitnya kering dan dingin. Sering ditemukan anemia.
•
Pada umur 3-6 bulan gejala makin jelas. Sekarang mulai kelihatan pertumbuhan dan perkembangan lambat (retardasi mental dan fisis). Sesudah melewati masa bayi, anak akan kelihatan pendek, anggota gerak pendek dan kepala kelihatan besar. Ubun-ubun besar terbuka lebar. Jarak antara kedua mata (hipertelorisme). Mulut sering terbuka dan tampak lidah membesar dan menebal. Pertumbuhan gigi terlambat dan gigi lekas rusak. Tangan agak lebar dan jari pendek. Kulit kering tanpa keringat. Warna kulit kekuning-kuningan yang disebabkan oleh karotenemia. Miksedema tampak jelas pada kelopak mata, punggung
tangan dan genitalia eksterna. Otot-otot biasanya hipotonik. Retardasi mental makin jelas. Suara biasanya parau dan biasanya tidak dapat berbicara. •
Makin tua, anak makin terlambat dalam pertumbuhan dan perkembangan. Pematangan alat kelamin terlambat atau sama sekali tidak terjadi.
•
Keluhan utama yaitu kurang energi, manifestasinya sebagai lesu, lamban bicara, mudah lupa, obstipasi. Metabolisme rendah menyebabkan bradikardia, tidak tahan dingin, berat badan naik dan anoreksia. Kelainan psikologis meliputi depresi, meskipun nervositas dan agitasi dapat terjadi. Kelainan reproduksi yaitu oligomenorea, infertil, aterosklerosis meningkat. Semua tanda di atas akan hilang dengan pengobatan. Ada tambahan keluhan spesifik, terutama pada tipe sentral. Pada tumor hipofisis mungkin ada gangguan visus, sakit kepala, dan muntah. Sedangkan dari gagalnya fungsi hormon tropiknya, misalnya karena ACTH kurang, dapat terjadi kegagalan faal korteks adrenal dan sebagainya.
7. Pemeriksaan fisik
Inspeksi -
Ekspresi wajah tumpul
-
Capek
-
Mengantuk
-
Berat badan meningkat
-
Kelambanan mental
-
Kurangnya pertumbuhan rambut
-
Suara parau (seperti katak)
-
Kulit bersisik
-
Oedema seluruh tubuh
-
Sakit kepala
-
Mual
-
Anoreksia
Palpasi -
Denyut nadi melemah
-
Konstipasi
Aukskultasi
-
Detak jantung lambat
-
Tekanan darah menurun Perkusi
-
Suara perut dullness
8. Pemeriksaan diagnostik/penunjang
pemeriksaan laboratorium 1)
Tes
kadar
TRH
dilakukan
untuk
mengetahui kadar TSH 2)
Tes kadar T3 dan T4 dilakukan untuk mengetahui kadar T3 dan T4
3)
Tes
gula
darah
dilakukan
karena
sehubungan dengan kerusakan adrenal 4)
Titoid Autoantibodi untuk mengetahui antibodi tiroglobulin dan antibody mikrosomal
9. Diagnosis/Kriteria diagnosis
-
Goitter
-
Miksidema
-
Degradasi mental
-
Kritinisme
-
Autoimunitas
-
Hipotensi
-
Hipotonik
10. Theraphy/ tindakan penanggulangan
Pada pengobatan hipotiroidisme yang perlu diperhatikan adalah dosis awal dan cara menaikkan dosis tiroksin. Tujuan pengobatan hipotiroidisme adalah : a. Meringankan keluhan dan gejala b. Menormalkan metabolisme c. Menormalkan TSH (bukan mensupresi)
d. Membuat T3 (dan T4) normal e. Menghindarkan komplikasi dan resiko •
Beberapa prinsip dapat digunakan dalam melaksanakan substitusi, yaitu makin berat hipotiroidisme makin rendah dosis awal dan makin landai peningkatan dosis, dan geriatri dengan angina pektoris, CHF, gangguan irama, dosis harus hati-hati.
•
Prinsip substitusi adalah mengganti kekurangan produksi hormon tiroid endogen pasien. Indikator kecukupan optimal sel ialah kadar TSH normal. Dosis supresi tidak dianjurkan, sebab ada risiko gangguan jantung dan densitas mineral. Tersedia L-tiroksin (T4), Ltriodotironin (T3) maupun pulvus tiroid. Pulvus tidak digunakan lagi karena efeknya sulit diramalkan. T3 tidak digunakan sebagai substitusi karena waktu paruhnya pendek hingga perlu diberikan beberapa kali sehari. Obat oral terbaik adalah T4
•
Tiroksin dianjurkan diminum pagi hari dalam keadaan perut kosong dan tidak bersama bahan lain yang mengganggu serapan dari usus. Contohnya pada penyakit sindrom malabsorbsi, short bowel syndrome, sirosis, obat (sukralfat, aluminium hidroksida, kolestiramin, sulfas ferosus, kalsium karbonat).
•
Dosis rata-rata dari penggantian T4 pada orang-orang dewasa adalah kira-kira 1.6 mikrogram per kilogram per hari. Ini diterjemahkan kedalam kira-kira 100 sampai 150 mickograms per hari.
•
Anak-anak memerlukan dosis-dosis yang lebih besar.
•
Pada pasien-pasien yang muda dan sehat, jumlah yang penuh dari hormon pengganti T4 mungkin dimulai pada awalnya.
•
Pada pasien-pasien dengan penyakit jantung yang telah ada sebelumnya, metode dari pengganti hormon ini mungkin memperburuk kondisi jantung yang mendasarinya pada kira-kira 20% dari kasus-kasus.
•
Pada pasien-pasien yang lebih tua tanpa penyakit jantung yang diketahuinya, memulai dengan
suatu
dosis
penuh
dari
pengganti
tiroid
mungkin
berakibat
pada
penemuan/pembongkaran penyakit jantung, berakibat pada sakit/nyeri dada atau suatu serangan jantung. Untuk sebab ini, pasien-pasien dengan suatu sejarah penyakit jantung atau mereka yang dicurigai berada pada risiko yang tinggi dimulai dengan 25 mikrogram
atau kurang hormon pengganti, dengan suatu kenaikkan dosis yang berangsur-angsur pada interva-interval 6 minggu. •
Idealnya, pengganti T4 sintetik harus dikonsumsi pada pagi hari, 30 menit sebelum makan. Obat-obat lain yang mengandung zat besi atau antasid-antasid harus dihindari, karena mereka mengganggu penyerapan.
•
Apabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1.
Pengkajian
1).
Identitas klien
Merupakan biodata klien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa / ras, pendidikan, bahasa yang dipakai, pekerjaan, penghasilan dan alamat.
2).
Keluhan utama
Keluhan utama yaitu kurang energi, manifestasinya sebagai lesu, lamban bicara, mudah lupa, obstipasi. Metabolisme rendah menyebabkan bradikardia, tidak tahan dingin, berat badan naik dan anoreksia. Kelainan psikologis meliputi depresi, meskipun nervositas dan agitasi dapat terjadi. Kelainan reproduksi yaitu oligomenorea, infertil, aterosklerosis meningkat.
3).
Riwayat penyakit sekarang
Pada orang dewasa, paling sering mengenai wanita dan ditandai oleh peningkatan laju metabolik basal, kelelahan dan letargi, kepekaan terhadap dingin, dan gangguan menstruasi. Bila tidak diobati, akan berkembang menjadi miksedema nyata. Pada bayi, hipotiroidisme hebat menimbulkan kretinisme. Pada remaja hingga dewasa, manifestasinya merupakan peralihan dengan retardasi perkembangan dan mental yang relatif kurang hebat serta miksedema disebut demikian karena adanya
edematus,
penebalan
merata
dari
kulit
yang
mukopolisakarida hidrofilik pada jaringan ikat di seluruh tubuh.
4).
Riwayat penyakit dahulu
timbul
akibat
penimbunan
Hipotiroidisme tidak terjadi dalam semalam, tetapi perlahan selama berbulan-bulan, sehingga pada awalnya pasien atau keluarganya tidak menyadari, bahkan menganggapnya sebagai efek penuaan. Pasien mungkin kedokter ketika mengalami keluhan yang tidak khas seperti lelah dan penambahan berat badan. Dokter akan meminta pemeriksaan laboratorium yang tepat, yaitu kadar T4 rendah dan TSH yang tinggi, sehingga diagnosis hipotirodisme dapat diketahui pada tahap awal ketika gejalanya masih ringan.
5).
Pemeriksaan fisik Inspeksi -
Ekspresi wajah tumpul
-
Capek
-
Mengantuk
-
Berat badan meningkat
-
Kelambanan mental
-
Kurangnya pertumbuhan rambut
-
Suara parau (seperti katak)
-
Kulit bersisik
-
Oedema seluruh tubuh
-
Sakit kepala
-
Mual
-
Anoreksia
Palpasi -
Denyut nadi melemah
-
Konstipasi
Aukskultasi -
Detak jantung lambat
-
Tekanan darah menurun Perkusi
6).
Suara perut dullness
Pemeriksaan Per Sistem
Integumen
a)
Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal
b)
Pembengkakan, tangan, mata dan wajah
c)
Tidak tahan dingin
d)
Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal
Muskuloskeletal a) Volume otot bertambah, glossomegali b) Kejang otot, kaku, paramitoni c) Artralgia dan efusi sinovial d) Osteoporosis e) Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda f) Umur tulang tertinggal disbanding usia kronologis g) Kadar fosfatase alkali menurun
Neurologik a)
Letargi dan mental menjadi lambat
b)
Aliran darah otak menurun
c)
Kejang, koma, dementia, psikosis (gangguan memori, perhatian kurang, penurunan reflek tendon)
d)
Ataksia (serebelum terkena)
e)
Gangguan saraf ( carfal tunnel)
f)
Tuli perseptif, rasa kecap, penciuman terganggu
Kardiorespiratorik a)
Bradikardi, disritmia, hipotensi
b)
Curah jantung menurun, gagal jantung
c)
Efusi pericardial (sedikit, temponade sangat jarang)
d)
Kardiomiopati
di
pembuluh.
EKG
menunjukkan
mendatar/inverse
e)
Penyakit jantung iskemic
f)
Hipotensilasi
g)
Efusi pleural
Gastrointestinal a)
Konstipasi, anoreksia, peningkatan BB, distensi abdomen
gelombang
T
b)
Obstruksi usus oleh efusi peritoneal
c)
Aklorhidria, antibody sel parietal gaster, anemia pernisiosa
Renalis a)
Aliran darah ginjal berkurang, GFR menurun
b)
Retensi air (volume plasma berkurang)
c)
Hipokalsemia
Hematologi a)
Anemia normokrom normositik
b)
Anemia mikrositik/makrositik
c)
Gangguan koagulasi ringan
Sistem endokrin a)
Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore / masa menstruasi yang memanjang, menoragi dan galaktore dengan hiperprolaktemi
b)
Gangguan fertilitas
c)
Gangguan hormone pertumbuhan dan respon ACTH, hipofisis terhadap insulin akibat hipoglikemi
d)
Gangguan sintesis kortison, kliren kortison menurun
e)
Insufisiensi kelenjar adrenal autoimun
f)
Psikologis / emosi : apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri, perilaku maniak
g)
Manifestasi klinis lain berupa : edema periorbita, wajah seperti bula (moon face), wajah kasar, suara serak, pembesaran leher, lidah tebal, sensitifitas terhadap opioid, haluaran urin menurun, lemah, ekspresi wajah kosong dan lemah.
2.
Hipotiroidisme
Diagnosa
Peningkatan cairan interstisiil
Gangguan autoimunitas Defisiensi hormone tiroid Merusak kelenjar tiroid
Terikat dgn protein kemudian membentuk jel
tiroiditis
Meningkat asam karbonat dan kondroitin sulfat
Merusak sintesis hormone tiroid
Disfungsi optimal tiroid
Menimbulkan fibrosis
Menghambat reseptor TSH Sekresi hormone tiroid menurun
lemah
Gangguan mekanisme penjeratan iodida
Intoleransi aktivitas
Mencegah hormone t3dan t4 Menghambat produksi TSH
Detak jantung lambat
Kurang yodium,kelainan biosintesis herediter,terhambatnya antibody lewat plasenta
Defisiensi iodin
Gangguan kretinisme
malu
miksedema
Gangguan penurunan curah jantung
Cacat mental Intoleransi aktivitas
Gangguan konsep diri (citra diri)
Peningkatam sekresi trigobulin kedalam folikel
Gangguan tumbuh kembang
goiter sakit
Suara serak
Susah bergerak
Gangguan rasa nyamanGangguan (nyeri) komunikasi Gangguan komunikasi verbal aktivitas Intoleransi aktivitas Gangguan rasa nyaman (nyeri) verbal Intoleransi
•
Gangguan penurunan curah jantung berhubungan dengan detak jantung lambat yang ditandai dengan pasien mengeluh sesak,dan denyut nadi lambat
•
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan goiter yang yang ditandai dengan pasien meringis kesakitan pasien tampak menyeringai
•
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan endokrin yang ditandai dengan lemah, susah bergerak dan oedema, pasien mengeluh lelah,pasien tampak susah bergerak nadi cepat dan lemah
•
Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan goiter ditandai dengan suara pasien serak, pasien jarang bicara pasien tampak berkomunikasi dengan bahasa non verbal
•
Gangguan citra diri berhubungan dengan kretinisme yang ditandai dengan pasien menarik diri dari pergaulan, pasien tampak malu.
•
Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan kretinisme yang ditandai dengan kecacatan mental
3. Perencanaan
No
1
Diagnosa
- Gangguan
Tujuan
- mempertahankan
Rencana
Rasional
Tindakan - mandiri :
- mandiri : 1.mengetahui
penurunan curah
curah jantung yang
1. observasi
jantung
adekuat sesuai
denyut jantung
perubahan denyut
berhubungan
dengan kebutuhan
- kolaborasi :
jantung guna
dengan detak
tubuh yang ditandai
1. memberikan
mendapatkan hasil
jantung lambat
dengan tanda vital
suplemen
pengkajian yang
yang ditandai
stabil, denyut nadi
dengan pasien
perifer normal,
- kolaborasi :
mengeluh
pengisian kapiler
1.menjaga stamina
sesak,dan denyut
normal, status
pasien
nadi lambat
mental baik tidak
lebih akurat
ada disrititmia. Dengan kriteria evaluasi : 1. pasien tidak sesak 2. nadi kembali normal 2
- Gangguan rasa
- terhindar dari rasa
- mandiri :
- mandiri :
1. pantau respon
1.untuk mengetahui
nyaman
nyeri sehingga
berhubungan
mendapatkan
fisik (observasi
intensitas nyeri
dengan goiter
kenyamanan
tingkah laku)
yang dialami pasien
yang yang
dengan kriteria
2. lingkungan
2. dapat menambah
ditandai dengan
evaluasi :
yang nyaman
rasa nyaman pasien
3.
3. agar klien tidak
mempertahankan
merasa tertekan.
pasien meringis kesakitan pasien tampak menyeringai
1. pasien tidak meringis kesakitan 2. pasien tidak
sikap rasional
tampak menyeringai
3
- Intoleransi
- dapat beraktifitas
- mandiri :
- mandiri : 1.untuk mengetahui
aktivitas
secara normal
1. pantau tanda
berhubungan
dengan kriteria
vital dan catat
hadperkembangan
dengan gangguan
evaluasi :
nadi
kesehatan klien.
endokrin yang ditandai dengan lemah, susah
1. pasien tidak mengeluh lelah 2. nadi dalam batas
2. berikan
2.dapat
lingkungan
menghilangkan
yang nyaman
ketidaknyamanan
4. Evaluasi
DIAGNOSA
- Gangguan penurunan curah jantung berhubungan dengan detak jantung
EVALUASI
S : pasien mengatakan tidak merasa sesak O : tanda vital stabil, denyut nadi perifer normal,
lambat yang ditandai dengan pasien
pengisian kapiler normal, status mental baik tidak
mengeluh sesak,nadi lambat
ada disrititmia A : masalah teratasi
- Gangguan rasa nyaman berhubungan
P : pertahankan kondisi pasien S : pasien merasa nyaman terbebas dari nyeri
dengan goiter yang yang ditandai dengan
O : pasien terbebas dari nyeri
pasien meringis kesakitan pasien tampak
A : masalah teratasi
menyeringai
P : pertahankan kondisi pasien
- - Intoleransi aktivitas berhubungan
S : pasien mengatakan dapat beraktivitas seperti biasa
dengan gangguan endokrin yang ditandai
O : tanda vital normal dan sekresi hormon normal
dengan lemah, susah bergerak dan
A : masalah teratasi
oedema, pasien mengeluh lelah,pasien
P : pertahankan kondisi pasien
tampak susah bergerak nadi cepat dan lemah - Gangguan komunikasi verbal
S : pasien mengatakan sudah dapat berbiacara jelas
berhubungan goiter ditandai dengan
O : pasien terbebas dari suara serak
suara pasien serak, pasien jarang bicara
A : masalah teratasi
pasien tampak berkomunikasi dengan
P : pertahankan kondisi pasien
bahasa non verbal - Gangguan citra diri berhubungan dengan
S : pasien mengatakan mau untuk menerima keadaan
kretinisme yang ditandai dengan pasien
dirinya
menarik diri dari pergaulan, pasien
O : tidak menutup diri, percaya diri timbul
tampak malu.
A : masalah teratasi P : pertahankan kondisi pasien
- Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan kretinisme yang ditandai dengan kecacatan mental
S : pasien mengatakan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang dimilikinya O : kepercayaan diri pasien muncul A : masalah teratasi P : pertahankan kondisi pasien