ASUHAN KEPERAWAN HIPOTIROIDISME Dosen: Bpk. David Arifyanto Arifyanto
Disusun Oleh Kelompok VI:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Anggar Pebriya iyanto Benny Arief S. Dian Listiana Erna Yuliana Nur Adhimah Pratiwi Vidiani Sri Wening N.
(05.0004.S) (05.0009.S) (05.0012.S) (05.0017.S) (05.0028.S) (05.0033.S) (05.0040.S)
STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PRODI S1 KEPERAWATAN
2007
Asuhan Keperawatan Hipotiroidisme I. PENDAHULUAN
Kelenjar tiroid, yang terletak tepat dibawah laring sebelah kanan dan kiri depan trakea, mensekresi tiroksin (T4), triiodotironi (T3) , yang mempunyai efek nyata pada kecepatan metabolisme tubuh. Kelenjar ini juga menyekresi kalsitonin , suatu hormon hormon yang penting untuk metabolisme metabolisme kalsium. Tidak adanya sekresi tiroid sama sekali biasanya menyebabkan laju metabolisme turun sekitar 40 persen di bawah norma normall dan dan sekr sekres esii tirok tiroksi sin n yang yang berle berlebi biha han n seka sekali li dapa dapatt meny menyeba ebabk bkan an laju laju metabolisme metabolisme basal meningkat setinggi setinggi 60 sampai sampai 100 persen di atas normal. Sekresi tiroid terutama diatur oleh hormon perangsang tiroid yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.
Gambar 1. Gambar kelenjar tiroid
Hormon yang paling banyak disekresi oleh kelenjar tiroid adalah tiroksin. Akan tetapi, juga disekresi triiodotironin dalam jumlah sedang. Fungsi kedua hormon ini secara secara kualita kualitatif tif sama, sama, tetapi tetapi berbed berbedaa dalam dalam kecepa kecepatan tan dan intens intensitas itas kerja. kerja. Triiodotironin kira-kira empat kali kekuatan tiroksin, tetapi terdapat jauh lebih sedikit dalam darah dan menetap jauh lebih singkat. Untuk membentuk tiroksin dalam jumlah normal, dibutuhkan makan kira-kira 50 mg yodiu yodium m setiap mencagah setiap tahun tahun, atau kira-kira 1 mg per minggu minggu. Untuk mencagah
defisiensi yodium, garam meja yang biasa diiodisasi dengan satu bagian natrium iodida untuk setiap 100.000 bagian natrium klorida. II. II. PENG PENGER ERTI TIAN AN
Hipo Hipoti tiro roid idis isme me adala adalah h satu satu kead keadaan aan peny penyak akit it dise diseba babk bkan an oleh oleh kura kurang ng penghasilan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Hipoti Hipotiroid roid yang yang sangat sangat berat berat disebu disebutt miksed miksedema. ema. Hipoti Hipotiroi roidis dism m terjadi terjadi akibat akibat penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. Kelainan ini kadang-kadang disebut miksedema.
III.ETIOLOGI
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Apabila disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, maka kadar HT yang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak adanya umpan umpan balik balik negati negatiff oleh oleh HT pada pada hipofi hipofisis sis anterio anteriorr dan hipota hipotalamu lamus. s. Apabila Apabila hipoti hipotiroi roidis disme me terjadi terjadi akibat akibat malfung malfungsi si hipofi hipofisis sis,, maka maka kadar kadar HT yang yang rendah rendah disebabkan oleh rendahnya kadar TSH. TRH dari hipotalamus tinggi karena. tidak adanya adanya umpan umpan balik balik negatif negatif baik baik dari dari TSH TSH maupun maupun HT. HT. Hipotir Hipotiroid oidism ismee yang yang disebabkan disebabkan oleh malfungsi malfungsi hipotalamus hipotalamus akan menyebabka menyebabkan n rendahnya rendahnya kadar HT, HT, TSH, dan TRH. Penyakit Hipotiroidisme: 1. Penyakit Penyakit Hashim Hashimoto oto,, juga juga disebu disebutt tiroid tiroiditis itis otoimu otoimun, n, terjadi terjadi akibat akibat adanya adanya
otoa otoant ntib ibod odii yang yang meru merusa sak k jarin jaringa gan n kelen kelenjar jar tiroi tiroid. d. Hal Hal ini ini meny menyeba ebabk bkan an penur penuruna unan n HT diserta disertaii pening peningkat katan an kadar kadar TSH TSH dan TRH akibat akibat umpan umpan balik balik negatif negatif yang yang minima minimal, l, Penye Penyebab bab tiroidi tiroiditis tis otoimu otoimun n tidak tidak diketah diketahui, ui, tetapi tetapi tampakn tampaknya ya terdapa terdapatt kecend kecenderu erunga ngan n genetik genetik untuk untuk mengid mengidap ap penyaki penyakitt ini. ini. Penyebab yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis Hashimoto.Pada tiroiditis Hashim Hashimoto oto,, kelenj kelenjar ar tiroid tiroid sering seringkal kalii membes membesar ar dan hipoti hipotiroi roidis disme me terjadi terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yang masih berfungsi. 2. Penyeba Penyebab b kedua kedua terseri tersering ng adalah adalah pengob pengobatan atan terhada terhadap p hiperti hipertiroi roidis disme. me. Baik Baik
yodium radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme. 3. Gondok endemik adalah hipotiroidisme akibat defisiensi iodium dalam makanan.
Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid. Pada defisiensi iodiurn terjadi gondok karena sel-sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan hipertrofik dalarn usaha untuk menyerap menyerap sernua iodium yang tersisa tersisa dalam. darah. Kadar HT yang rendah rendah akan
dis diserta ertaii
kad kadar
TSH
dan dan
TRH TRH
yang ang
tin tinggi ggi
kare karena na
mini minim mnya nya
ump umpan
balik balik.Ke .Kekur kurang angan an yodiu yodium m jangka jangka panjan panjang g dalam dalam makana makanan, n, menyebab menyebabkan kan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa). 4. Keku Kekuran ranga gan n yodi yodium um jang jangka ka panj panjan ang g meru merupak pakan an peny penyeba ebab b terse terseri ring ng dari dari
hipotiroidisme di negara terbelakang. 5. Karsinoma tiroid dapat, tetapi tidak selalu, menyebabkan hipotiroidisme. Namun,
terapi terapi untuk untuk kanker kanker yang yang jarang jarang dijump dijumpai ai ini antara antara lain adalah adalah tiroide tiroidekto ktomi, mi, pemberian obat penekan TSH, atau terapi iodium radioaktif untuk mengbancurkan jaringan tiroid. Semua pengobatan ini dapat men yebabkan hipotiroidisme. Pajanan ke radiasi, terutama masa anak-anak, adalah penyebab kanker tiroid. Defisiensi iodium juga dapat meningkatkan risiko pembentukan kanker tiroid karena hal tersebut merangsang proliferasi dan hiperplasia sel tiroid.
IV. IV. HIPOTIROIDISME HIPOTIROIDISME Hipotiroidi Hipotiroidisme sme dapat terjadi terjadi akibat pengangkata pengangkatan n kelenjar kelenjar tiroid dan pada pengobatan tirotoksitosis dengan RAI. Juga terjadi akibat infeksi kronis kelenjar tiroid dan atropi yang bersifat idiopatik. Prevalensi penderita hipotiroidisme meningkat pada usia 30 sampai 60 tahun, empat kali lipat angka kejadannya pada wanita dibandingkan proa. Hipotiroidisme kongenital dijumpai satu orang pada empat ribu kelahiran hidup. Jika Jika prod produk uksi si horm hormon on tiroi tiroid d tidak tidak adek adekua uatt maka maka kele kelenj njar ar tiroi tiroid d akan akan berkompensasi untuk meningkatkan sekresinya sebagai respons terhadap rangsangan hormon hormon TSH. Penurunan Penurunan hormon hormon sekresi hormon kelenjar kelenjar tiroid akan menurunkan menurunkan laju metabo metabolis lisme me basal basal yang yang akan akan memepen memepengar garuhi uhi semua semua sistem sistem tubuh. tubuh. Proses Proses metabolik yang dipengaruhi antara lain: 1. Penurunan Penurunan produksi produksi asam lambung lambung (Aclorhidria) (Aclorhidria) 2. Penu Penuru runa nan n moti motilit litas as usus usus 3. Penu Penuru runa nan n deta detak k jant jantun ung g 4. Ganggu Gangguan an fungsi fungsi neurolo neurologik gik 5. Penu Penuru runa nan n prod produk uksi si pan panas as Penurunan Penurunan hormon hormon tiroid juga akan mengganggu mengganggu metabolisme metabolisme lemak dimana akan terjadi peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida sehingga klien berpotensi mengalami atherosklerosis. Akumulasi proteoglicans hidrophilik di rongga intertisial seperti rongga pleura, cardiak dan abdominal sebagai tanda miksedema. Pembentukan eritr eritros osit it yang yang tidak tidak optim optimal al sebg sebgai ai damp dampak ak dari dari menu menuru runn nnya ya horm hormon on tiroi tiroid d memungkinkan klien mengalami anemi.
V. PATHW THWA AYS
VI. KLASIFIK KLASIFIKASI ASI
Lebih dari 95% penderita hipotiroidisme mengalami hipotiroidisme primer atau tiroid tiroidal al yang yang mengac mengacu u kepada kepada disfun disfungsi gsi kelenj kelenjar ar tiroid tiroid itu sendiri sendiri.. Apabil Apabilaa disfungsi disfungsi tiroid disebabkan disebabkan oleh kegagalan kegagalan kelenjar kelenjar hipofisis, hipofisis, hipotalamus hipotalamus atau
keduanya disebut hipotiroidisme sentral (hipotiroidisme sekunder) atau pituitaria. Jika sepenuhnya disebabkan oleh hipofisis disebut hipotiroidisme tersier.
Tabel. Klasifikasi penyakit hipotiroidism
Jenis
Organ
Keterangan
Hipotiroidis
kelenjar
Palin aling g seri sering ng terj terjad adi. i. Meli Melipu puti ti peny penyaki akitt Hashimoto
me primer
tiroid
tiroiditis (sejenis (sejenis penyakit penyakit autoimmune) autoimmune) dan terapi radioiodine(RAI)
Hypotiroidis
kelenjar
me sekunder hipofisis (pituitari)
untuk
merawat
penyakit
hipertiroidisme. Terjad erjadii jika jika kelenj elenjar ar hipo hipofi fisi sis s tida tidak k meng mengha hasi silk lkan an cukup
hormo hormon n
merang merangsan sang g
peran perangs gsan ang g
kelenj kelenjar ar
tiroid tiroid
tiro tiroid id (TSH (TSH)) untuk untuk
untu untuk k
mengha menghasil silkan kan
jumlah tiroksin yang cukup. Biasanya terjadi apabila terd terdap apat at tumo tumorr di kelen kelenja jarr hipo hipofi fisi sis, s, radi radias asii atau atau pembedahan yang menyebabkan kelenjar tiroid tidak Hipotiroidis
lagi dapat menghasilkan hormon yang cukup. hipotalam Terjadi Terjadi ketika ketika hipotalamus hipotalamus gagal menghasilka menghasilkan n TRH
me tertier
us
yang
cukup.
Biasanya
disebut
juga
hypothalamic-pituitary-axis hypothalamic-pituitary -axis hypothyroidism.
VII.TANDA DAN GEJALA
Hipotiroidisme ditandai dengan gejala-gejala: 1. Nafsu makan berkurang 2. Sembelit 3. Pertumbuhan tulang dan gigi yang lambat 4. Suara serak 5. Berbicara lambat 6. Kelopak mata turun 7. Wajah bengkak 8. Rambut tipis, kering, dan kasar 9. Kulit kering, kasar, bersisik, dan menebal 10.Denyut nadi lambat 11. Gerakan tubuh lamban 12. Lemah 13. Pusing
disebut
14. Capek 15. Pucat 16. Sakit pada sendi atau otot 17. Tidak tahan terhadap dingin 18. Depresi 19. Penurunan fungsi indera pengecapan dan penciuman 20.Alis mata rontok 21.Keringat berkurang
VIII.GAMBARAN KLINIS
1. Kelambanan, Kelambanan, perlamba perlambatan tan daya daya pikir, pikir, dan gerakan gerakan yang yang canggung canggung lambat lambat 2. Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung miksedema),
dan penurunan curah jantung 3. Pembeng Pembengkak kakkan kan dan edema edema kulit, kulit, terutam terutamaa di bawah bawah mata dan di pergel pergelang angan an kaki 4. Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu
makan dan penyerapan zat gizi dari saluran cema 5. Konstip tipasi 6. Peruba Perubahan han-per -peruba ubahan han dalam dalam fungsi fungsi reproduk reproduksi si 7. Kulit kering kering dan dan bersisik bersisik serta serta rambut rambut kepala dan dan tubuh tubuh yang yang tipis dan dan rapuh rapuh
IX. PERANGKAT PERANGKAT DIAGNOSTIK
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan dapat mendiagnosis kondisi dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenj kelenjar ar tiroid tiroid.. Pemerik Pemeriksaa saan n labora laborator torium ium untuk untuk menget mengetahu ahuii fungs fungsii tiroid tiroid biasanya menunjukkan kadar T4 yang rendah dan kadar TSH yang ti nggi. Peme Pemerik riksa saan an fisi fisik k menu menunj njuk ukka kan n tertu tertund ndan anya ya peng pengen endu duran ran otot otot selam selamaa pemeriksaan refleks. Penderita tampak pucat, kulitnya kuning, pinggiran alis matanya rontok, rambut tipis dan rapuh, ekspresi wajahnya kasar, kuku rapuh, lengan dan tungka tungkainy inyaa memben membengka gkak k serta serta fungsi fungsi mentaln mentalnya ya berkur berkurang ang.. Tanda-ta anda-tanda nda vital vital menunjukka menunjukkan n perlambatan perlambatan denyut jantung, tekanan darah rendah dan suhu tubuh rendah. Pemeriksaan rontgen dada bisa menunjukkan adanya pembesaran jantung.
X. KOMPLIKA KOMPLIKASI SI DAN PENA PENATALAKSANAA ALAKSANAAN N
Koma Koma miksed miksedema ema adalah adalah situas situasii yang yang mengan mengancam cam nyawa nyawa yang yang ditand ditandai ai oleh oleh eksa eksase serb rbas asii (per (perbu buru ruka kan) n) semua semua geja gejala la hipo hipotir tiroi oidi dism smee terma termasu suk k hipo hipote term rmii tanpa tanpa menggigil, hipotensi, hipoglikemia, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hingga koma. Kematian dapat terjadi apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi semua gejala. Dalam keadaan keadaan darura daruratt (misaln (misalnya ya koma koma miksed miksedem), em), hormon hormon tiroid tiroid bisa bisa diberik diberikan an secara secara intravena. Hipotiroidis Hipotiroidisme me diobati diobati dengan menggantikan menggantikan kekurangan kekurangan hormon hormon tiroid, tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak disukai adalah hormon tiroid buatan T4. Bentuk yanglain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid hewan). Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya diturunkan secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita. Pengob Pengobatan atan selalu selalu mencaku mencakup p pemberia pemberian n tiroks tiroksin in sinteti sintetik k sebaga sebagaii pengg pengganti anti hormon tiroid. Apabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan
Gambar 2. Gambaran wajah pasien dengan miksedema. Kiri, pada saat diagnosi awal. Kanan, setelah penggantian terapi dengan tiroksin. .
XI. PENGKAJIAN KEPERAW KEPERAWATAN
Dampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat bervariasi, oleh karena itu lakukanlah pengkajian terhadap ha1-ha1 penting yang dapat menggali sebanyak mungkin informasi antara lain: 1. Riwaya Riwayatt keseha kesehatan tan klien klien dan keluar keluarga. ga. Sejak Sejak kapan kapan klien klien mender menderita ita penyaki penyakitt
tersebut dan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama. 2. Kebiasaan hidup sehari-hari seperti:
a. Pola makan b. Pola tidur tidur (klien (klien menghabisk menghabiskan an banyak banyak waktu untuk untuk tidur). tidur). c. Pola Pola akti aktivi vita tass. 3. Tempat tinggal klien sekarang dan pada waktu balita. 4. Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh:
a. Sist Sistem em pulm pulmon onar arii b. b. Sist Sistem em pen pence cern rnaa aan n c. Sist Sistem em kard kardio iova vasl slku kule ler r d. Sist Sistem em mus musku kulo losk skel eleta etall e. Sistem Sistem neur neurolo ologik gik dan dan Emosi Emosi/ps /psiko ikolog logis is f. Sis Sistem tem rep repro rod duks uksi g. Metabolik 5. Pemer Pemerik iksa saart art fisi fisik k mencak mencakup up a. Penamp Penampila ilan n secara secara umum; umum; amati amati wajah wajah klien klien terhada terhadap p adanya adanya edema edema
sekitar mata, wajah bulan dan ekspresi wajah kosong serta roman wajah kasar. Lidah tampak menebal dan gerak-gerik klien sangat lamban. Postur tubuh keen dan pendek. Kulit kasar, tebal dan berisik, dingin dan pucat. b. Nadi lambat dan suhu tubuh menurun
c. Perb Perbes esar aran an jant jantun ung g d. Disr Disritm itmia ia dan dan hipo hipote tens nsii e. Parast Parastesia esia dan reflek reflek tend tendon on menuru menurun n 6. Pengka Pengkajian jian psiko psikosos sosial ial klien klien sangat sangat sulit sulit membin membinaa hubung hubungan an sasial sasial dengan dengan
lingkungannya, mengurung diri/bahkan mania. Keluarga mengeluh klien sangat malas beraktivitas, dan ingin tidur sepanjang hari. Kajilah bagaimana konsep diri klien mencakup kelima komponen konsep diri. 7. Pemer Pemerik iksa saan an penu penunj njan ang g menc mencak akup up;; peme pemeri riks ksaan aan kada kadarr T3 dan dan T4 seru serum; m;
pem pemeri eriks ksaa aan n TSH TSH (pad (padaa klien klien deng dengan an hipo hipoti tiro roid idis isme me prim primer er akan akan terjad terjadii
penin peningka gkatan tan TSH serum, serum, sedang sedangkan kan pada pada yang yang sekund sekunder er kadar kadar TSH dapat dapat menurun atau normal).
XII.DIAGNOSA DAN INTERVENSI 1. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses kognitif.
Tujuan : Meningkatkan partisipasi dalam aktivitas dan kemandirian Intervensi: a. Atur Atur interv interval al waktu waktu antar antar aktivi aktivitas tas untuk untuk mening meningkat katkan kan istirah istirahat at dan
latihan yang dapat ditolerir. ditoleri r. Mendorong aktivitas sambil memberikan memberikan kesempatan untuk Rasional : Mendorong mendapatkan istirahat yang adekuat. b. Bantu Bantu aktivitas aktivitas perawat perawatan an mandiri mandiri ketika ketika pasien pasien berada berada dalam keadaan keadaan lelah.
Rasional : Memberi kesempatan pada pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas perawatan mandiri. c. Berika ikan
stimu imulasi
melal elalu ui
perc ercaka akapan
dan
akt aktifit fitas
yang
tid tidak
menimbulkan stress.
Rasional : Meningkatkan perhatian tanpa terlalu menimbulkan stress pada pasien. d. Pantau respons pasien terhadap peningkatan aktititas.
Rasional : Menjaga pasien agar tidak melakukan aktivitas yang berlebihan atau kurang. 2. Peru Peruba baha han n suh suhu u tubu tubuh h Tujuan : Pemeliharaan suhu tubuh yang normal Intervensi:
a. Berikan tambahan tambahan lapisan lapisan pakaian pakaian atau atau tambahan tambahan selimut. selimut.
Rasional : Meminimalkan kehilangan panas b. Hindari dan cegah penggunaan sumber panas dari luar (misalnya, bantal
pemanas, selimut listrik atau penghangat).
Rasional : Mengurangi risiko vasodilatasi perifer dan kolaps vaskuler. c. Pantau suhu tubuh pasien dan melaporkan penurunannya dari nilai dasar
suhu normal pasien. Mendeteks eksii penuru penurunan nan suhu suhu tubuh tubuh dan dimula dimulainy inyaa koma koma Rasional : Mendet miksedema. d. Lindungi Lindungi terhadap terhadap pajanan hawa. dingin dingin dan hembus hembusan an angin. angin.
Meningkatkan tingkat kenyamanan kenyamanan pasien dan menurunka menurunkan n Rasional : Meningkatkan lebih lanjut kehilangan panas. 3. Konstipasi Konstipasi berhubung berhubungan an dengan dengan penurunan penurunan gastrointest gastrointestinal inal Tujuan : Pemulihan fungsi usus yang normal. Intervensi:
a. Dorong Dorong pening peningkata katan n asupan asupan cairan cairan
Rasional : Meminimalkan kehilangan panas. b. Berikan Berikan makanan makanan yang yang kaya kaya akan akan serat serat
Rasional : Meningkatkan massa feses dan frekuensi buang air besar c. Ajar Ajarka kan n kepa kepada da klie klien, n, tent tentan ang g jeni jeniss -jen -jenis is maka makana nan n yang ang bany banyak ak
mengandung air.
Rasional : Untuk peningkatan asupan cairan kepada pasien agar . feses tidak keras d. Pant Pantau au fun fungs gsii usu ususs
Rasional : Memungkinkan deteksi konstipasi dan pemulihan kepada pola defekasi yang normal. e. Dorong Dorong klien klien untuk untuk meningka meningkatka tkan n mobilis mobilisasi asi dalam batas-bat batas-batas as toleransi toleransi latihan.
Rasional : Meningkatkan evakuasi feses f. Kolaborasi Kolaborasi : untuk untuk pemberian pemberian obat obat pecahar pecahar dan enema enema bila diperlukan. diperlukan.
Rasional : Untuk mengencerkan feces. 4. Kurangnya pengetahuan tentang program pengobatan untuk terapi penggantian
tiroid seumur hidup. Tujuan : Pemaha Pemahaman man dan penerim penerimaan aan terhadap terhadap progra program m pengob pengobatan atan yang yang
diresepkan. Intervensi:
a. Jelaskan Jelaskan dasar dasar pemikiran pemikiran untuk terapi penggantian penggantian hormon hormon tiroid. tiroid.
Rasional : Memberikan rasional penggunaan terapi penggantian hormon tiroid seperti yang diresepkan, kepada pasien b. Uraikan efek pengobatan yang dikehendaki pada pasien.
Mendorong pasien untuk mengenali perbaikan status fisik dan Rasional : Mendorong kesehatan yang akan terjadi pada terapi hormon tiroid. c. Bant Bantu u
pasi pasien en meny menyus usun un
jadw jadwal al
dan dan
chek chekli list st untu untuk k
pelaksanaan sendiri terapi penggantian hormon tiroid.
mema memast stik ikan an
Memast stik ikan an bahw bahwaa obat obat yang; ang; digu diguna naka kan n sepe sepert rtii yang yang Rasional : Mema diresepkan. d. Uraik Uraikan an tandatanda-ta tand ndaa dan dan gejal gejalaa pemb pemberi erian an obat obat deng dengan an dosi dosiss yang yang
berlebihan dan kurang.
Rasional : Berfungsi sebagai pengecekan bagi pasien untuk menentukan apakah tujuan terapi terpenuhi. e. Jela Jelask skan an perl perlun uny ya tind tindak ak lanj lanjut ut jang jangka ka panj panjan ang g kepa kepada da pasi pasien en dan dan keluarganya. Meningk gkat atka kan n kemu kemung ngki kina nan n bahw bahwaa kead keadaan aan hipo hipo atau atau Rasional : Menin hipertiroidisme akan dapat dideteksi dan diobati. 5. Pola napas napas tidak tidak efektif efektif berhubu berhubungan ngan dengan dengan depresi depresi ventilasi ventilasi Tujuan : Perbaikan status respiratorius dan pemeliharaan pola napas yang normal. Intervensi: a. Pantau frekuensi; kedalaman, pola pernapasan; oksimetri denyut nadi dan
gas darah arterial. Mengident entifik ifikasi asi hasil hasil pemerik pemeriksaa saan n dasar dasar untuk untuk memanta memantau u Rasional : Mengid perubahan selanjutnya dan mengevaluasi efektifitas intervensi. b. Dorong pasien untuk napas dalam dan batuk.
Menceg egah ah aktif aktifita itass dan dan meni mening ngka katk tkan an pern pernap apas asan an yang yang Rasional : Menc adekuat. c. Berikan obat (hipnotik dan sedatip) dengan hati-hati.
Pasien en hipo hipoti tiro roid idis isme me sang sangat at rentan rentan terha terhada dap p gang ganggu guan an Rasional : Pasi pernapasan akibat gangguan obat golongan hipnotik-sedatif. d. Peli Pelihar haraa salu saluran ran napa napass pasi pasien en deng dengan an melak melakuk ukan an peng pengis isap apan an dan dan
dukungan ventilasi jika diperlukan. Penggunaan saluran napas artifisial artifisial dan dukungan ventilasi ventilasi Rasional : Penggunaan mungkin diperlukan jika terjadi depresi pernapasan. 6. Peru Peruba baha han n pola pola berp berpik ikir ir berh berhub ubun unga gan n deng dengan an gang ganggu guan an metab metabol olis isme me dan dan
perubahan status kardiovaskuler serta pernapasan. Tujuan : Perbaikan proses berpikir. Intervensi:
a. Orientasikan Orientasikan pasien terhadap terhadap waktu, waktu, tempat, tempat, tanggal tanggal dan dan kejadian kejadian disekit disekitar ar dirinya. b. b. Berik Berikan an stim stimul ulas asii lewat lewat perc percaka akapa pan n dan dan aktif aktifit itas as yang yang,, tidak tidak bers bersifa ifatt mengancam.
Memudahkan kan stimul stimulasi asi dalam dalam batasbatas-bata batass toleran toleransi si pasien pasien Rasional : Memudah terhadap stres. c. Jela Jelask skan an kepa kepada da pasi pasien en dan dan kelu keluar arga ga bahw bahwaa peru peruba baha han n pada pada fung fungsi si
kognitif dan mental merupakan akibat dan proses penyakit . Meyakinkan pasien dan keluarga keluarga tentang tentang penyebab penyebab perubahan Rasional : Meyakinkan kognitif kognitif dan bahwa hasil akhir yang positif dimungkinkan dimungkinkan jika dilakukan dilakukan terapi yang tepat. 7. Miksed Miksedema ema dan koma koma miks miksedem edemaa Tujuan: Tidak ada komplikasi. Intervensi:
a. Pant Pantau au pasi pasien en akan akan;; adan adanya ya peni pening ngka katan tan kepara keparaha han n tanda tanda dan dan gejal gejalaa hipertiroidisme. i. Penurunan tingkat kesadaran ; demensia ii.Penurunan tanda-tanda vital (tekanan darah, frekuensi, pernapasan,
suhu tubuh, denyut nadi) iii.Peningk iii.Peningkatan atan kesulitan kesulitan dalam membangun membangunkan kan dan menyadarkan menyadarkan pasien.
Rasional : Hipotiroidisme berat jika tidak: ditangani akan menyebabkan miksedema, koma miksedema dan pelambatan seluruh sistem tubuh b. Dukung Dukung dengan dengan ventilasi ventilasi jika jika terjadi terjadi depresi depresi dalam kegagala kegagalan n pernapasan pernapasan Dukung ngan an vent ventil ilas asii dipe diperl rluk ukan an untu untuk k memp mempert ertah ahan anka kan n Rasional : Duku oksigenasi yang adekuat dan pemeliharaan saluran napas. c. Berikan obat (misalnya, hormon tiroksin) seperti yang diresepkan dengan
sangat hati-hati.
Rasional : Metabolisme yang lambat dan aterosklerosis pada miksedema dapat mengakibatkan serangan angina pada saat pemberian tiroksin. d. Balik dan dan ubah ubah posisi posisi tubuh tubuh pasien pasien dengan dengan interval interval waktu waktu tertentu. tertentu.
Rasional : Meminimalkan resiko yang berkaitan dengan imobilitas. e. Hindari Hindari penggunaa penggunaan n obat-obat obat-obat golong golongan an hipnotik hipnotik,, sedatif sedatif dan analgetik. analgetik.
Rasional : Perubahan pada metabolisme obat-obat ini sangat meningkatkan risiko jika diberikan pada keadaan miksedema.
DAFTAR PUSTAKA Guyton Guyton,, Arthur Arthur C.
1995.. Edis Edisii 3. Jakarta Jakarta:: Penerb Penerbit it Buku Buku Fisiologi Manusia. 1995
Kedokteran EGC. Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M. 2006.
PA PATO TOFI FISIO SIOLOG LOGII
Konsep Konsep
Klini Kliniss
Proses-Proses Penyakit . Edisi 6, volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Smeltzer, Suzanne C., Bare, Brenda G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Website: http://en.wikipedia.org/wiki/Hypothyroidism
http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?idktg=1 http://www .medicastore.com/med/detail_pyk.php?idktg=11&judul=Hipertiroidisme&iddtl=1 1&judul=Hipertiroidisme&iddtl=1 24&UID=20071121172513125.163.255.129 .