BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Ilmu ekonomi adalah sebuah cabang ilmu dari pengetahuan sosial yang tidak bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari karena melalui ilmu ekonomi inilah setiap manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, baik sebag sebagai ai indivi individu du maupu maupun n sebag sebagai ai satu satu kesatu kesatuan an atau atau dikena dikenall dengan dengan organisasi. Dalam hal ini, organisasi yang merupakan kesatuan dari setiap individu disebut dengan negara. Berbicara soal negara, tentu tidak bisa dilepaskan dari cabang ilmu penget pengetahu ahuan an sosial sosial lainny lainnya a yaitu yaitu ilmu ilmu politik politik.. Melalu Melaluii ilmu ilmu politik politik ini indivi individudu-ind indivi ividu du yang yang terlib terlibat at dalam dalam organi organisa sasi si yang yang disebu disebutt sebaga sebagaii negara dapat memainkan perannya untuk mengatur sebuah negara agar dapa dapatt menc mencap apai ai tuju tujuan anny nya a yang yang tela telah h dici dicita ta-c -cita itaka kan n mela melalu luii semu semua a kebijakan, termasuk kebijakan ekonomi. Pent Pentin ingn gnya ya pere pereko kono nomi mian an diba dibagi gi menj menjad adii
tiga tiga bagi bagian an yang yang
pertama, pentingnya pentingnya ilmu ekonomi ekonomi untuk perseoranga perseorangan n (individu, (individu, kedua pentingnya ilmu ekonomi untuk dunia usaha, dan ketiga, pentingnya ilmu ekonomi untuk bangsa dan !egara. "risis global dapat membuat keadaan perekonomian di berbagai !egara !egara sangat sangat mengha mengha#at #atirk irkan an dan membu membuat at tingk tingkat at pereko perekonom nomian ian menerun tajam, yang mengakibatkan suasana ketidakpastiannya sangat tinggi tinggi terhadap terhadap masa depan depan suatu !egara !egara yang mengala mengalaminy minya. a.
$ntuk
mengat mengatasi asi dan menceg mencegah ah terjad terjadiny inya a krisis krisis global global !egara !egara Indone Indonesia sia melakukan
kebijakan-kebijakan
yang
bertu rtujua juan
agar
kondisi isi
perekonomian Indonesia pulih kembali. "ebijakan yang yang akan dibahas dibahas yaitu kebijakan kebijakan %iskal dan kebijakan mone monete terr.
"ebi "ebija jaka kan n %isk %iskal al yang yang dila dilaku kuka kan n peme pemerin rinta tah h meru merupa paka kan n
kebijakan di dalam bidang perpajakan (penerimaan dan pengeluarannya, sedangka sedangkan n kebijakan kebijakan moneter moneter adalah adalah langkah-la langkah-langka ngkah h yang dijalankan dijalankan oleh Bank &entral untuk menga#asi jumlah uang yang berada di tangan
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 1
masyarakat. "edua kebijakan ini merupakan #ahana utama bagi peran akti% pemerintah dibidang ekonomi. Moneter, %iskal dan perdagangan internasional adalah merupakan instrument kebijakan makro ekonomi. Indonesia telah mengalami berbagai macam macam kebija kebijaka kan n monete moneterr dan %isca %iscall sejak sejak kemerd kemerdeka ekaan. an. Pada Pada a#al a#al tahun ')*-an kebijakan moneter cenderung bersi%at konservati% (jumlah uang yang beredar bertambah dengan mantap, tetapi terkendali dengan laju ++ pertahun pada tahun ')'-'). "emudian pada tahun ')'* pertumbuha uang beredar lebih cepat rata-rat / pertahun. "ebijakan moneter selanjutnya terkesan sebagai hasil sampingan kegiatan dunia politik dan kebutuhan untuk membiayai de%isit anggaran (0PB! (0PB! yang yang makin makin membes membesar ar.. Pada Pada a#al a#al tahun tahun '*-a '*-an n ada usaha usaha untuk melakukan pengendaliaan moneter, tetapi sejak tahun ' tidak dilakukan lagi dan jumlah uang yang beredar tumbuh tidak terkendalikan. 1al ini menyebabkan in%lasi yang parah yang mencapai puncaknya pada tahun ' (indeks harga untuk D"I 2akarta meningkat ')*. &etelah itu terjadi perubahan gaya pengelolaan ekonomi moneter dalam #aktu yang pendek pendek sektor sektor monete moneterr dapat dapat dikend dikendali alika kan n dan hargaharga-har harga ga menuju menuju stab stabil ilit itas as anta antara ra tahu tahun n ' '-' -'/ /' ' Indo Indone nesi sia a meng mengal alam amii laju laju in%l in%las asii diba#ah '* pertahun. &tabilitas ini berlangsung sampai tri#ulan terakhir tahu tahun n '/' '/',, sete setela lah h itu itu dita ditand ndai ai adan adanya ya in%la in%lasi si yang yang cuku cukup p ting tinggi gi,, meskip meskipun un kebija kebijakan kan monete moneterr yang yang dianut dianut tidak tidak berbed berbeda a dengan dengan yang yang sebelumnya. Menjelang akhir tahun '/ stabilitas harga dapat dipulihkan kembali dan in%lasi mencapai laju sedikit lebih tinggi dari '* pertahun. "eada "eadaan an seper seperti ti ini dapat dapat dipert dipertaha ahanka nkan n sampai sampai tahun tahun '/3, '/3, tetapi tetapi devaluasi
yang
dilakukan
pada
bulan
!ovember
tahun
'/3
menghidupkan kembali in%lasi pada tahun '/. &ai saat ini Indonesia menganut kebijakan moneter mengambang (Floating Rate).
1.2
Rumusan Masalah
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 2
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut 4 '.+.' '.+.+ '.+. '.+.8 '.+.) '.+.
0pa Pengertian dari "ebijakan Moneter5 0pa Pengertian dari "ebijakan 6iskal5 0pa 7ujuan dari "ebijakan Moneter dan "ebijakan 6iskal5 0pa saja Macam-macam "ebijakan Moneter dan "ebijakan 6iskal5 Bagaimana Peranan "ebijakan Moneter dan "ebijakan 6iskal5 Bagaimana 1ubungan antara "ebijakan Moneter dengan "ebijakan 6iskal5
1.3
Tujuan Masalah Pembuatan makalah ini bertujuan agar kita mengetahui tentang4 '..' Memahami tentang Pengertian "ebijakan Moneter '..+ Memahani tentang Pengertian "ebijakan 6iskal '.. 7ujuan "ebijakan Moneter dan "ebijakan 6iskal '..8 Macam-macam "ebijakan Moneter dan "ebijakan 6iskal '..) Peranan "ebijakan Moneter dan "ebijakan 6iskal '.. 1ubungan antara "ebijakan Moneter dengan "ebijakan 6iskal
BAB II PEMBAHAAN
2.1 Pengert!an "e#!jakan M$neter
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 3
"ebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu9 seperti menahan in%lasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. "ebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, :margin re;uirement:, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain. "ebijakan Moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter (Bank &entral untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi melalui penga#asan uang beredar atau suku bunga, atau kombinasi keduanya, usaha tersebut dilakukan agar terjadi kesetabilan harga, dan in%lasi, serta terjadinya peningkatan output keseimbangan. "ebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. 0pabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi. Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditrans%er pada sektor riil. "ebijakan
moneter
adalah
upaya
untuk
mencapai
tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. $ntuk mencapai tujuan tersebut Bank &entral atau
kesempatan
kerja
penuh
dan
pasokan=distribusi barang.
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 4
kelancaran
dalam
Dalam perekonomian suatu negara, jika pemerintah memandang bah#a pembangunan ekonomi yang berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka pemerintah akan mengambil serangkaian tindakan kebijaksanaan untuk menstabilkan kembali situasi perekonomian tersebut. Diantaranya moneter
adalah
lembaga
kebijaksanaan yang
paling
moneter. ber#enang
Dalam
kebijaksanaan
mengambil
langkah
kebijaksanaan yang diambil adalah Bank &entral.
>ara yang ditempuh bisa melalui operasi pasar terbuka, politik diskonto, cadangan minimum atau perkreditan yang dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar. 0da beberapa perbedaan pendapat mengenai bagaimana
uang
mempengaruhi
perekonomian
serta
bagaimana
mekanisme transmisi (jalur pengaruh perubahan jumlah uang beredar. '.
2alur biaya modal (7he >ost o% >apital >hannel
+.
2alur kekayaan (?ealth >hannel
.
2alur harga relati% (7eori Porto%olio
8.
2alur langsung (7eori Monetarist "ebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun
tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro #ajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas. Dengan kata lain, kebijakan moneter adalah proses di mana pemerintah, bank sentral, atau otoritas moneter suatu negara kontrol supplay4 uang, ketersediaan uang, dan biaya uang atau suku bunga untuk mencapai menetapkan tujuan berorientasi pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. "ebijakan Moneter bertumpu pada hubungan antara tingkat berbagai
alat
untuk
mengontrol
salah
satu
atau
kedua,
untuk
mempengaruhi hasil seperti pertumbuhan ekonomi, in%lasi, nilai tukar dengan mata uang lainnya dan pengangguran. Dimana mata uang adalah di ba#ah monopoli penerbitan, atau dimana ada sistem diatur menerbitkan mata uang melalui bank-bank yang
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 5
terkait dengan bank sentral, otoritas moneter memiliki kemampuan untuk mengubah jumlah uang beredar dan dengan demikian mempengaruhi tingkat suku bunga untuk mencapai kebijakan gol. &erta otoritas moneter dapat mempengaruhi pertumbuhan output untuk menyerap pengangguran dan mengendalikan laju in%lasi. Dapat dipahami betapa pentingnya kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas peredaran uang, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit. 0pabila terlalu banyak uang yang beredar itangan masyarakat akan menimbulkan terlalu banayak permintaan didalam ekonomi. &ebaliknya, terlalu sedikit uang yang dipegang masyarakat membuat rendahnya permintaan didalam ekonomi yang menyebabkan rendahnya kegiatan produksi yang bias mengakibatkan resesi ekonomi. 2adi stabilitas uang yang beredar berarti stabilitas ekonomi dan yang terakhir ini mrupakan kondisi yang paling kritis untuk pertumbuhan output=ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. $ntuk memahami e%ekti%itas dari kebijakan moneter terhadap ekonomi Indonesia, perlu terlebih dahulu dipahami empat hal pokok. ' Mekanisme kerja dari pasar uang atau bagaimana terjadinya permintaan dan pena#aran uang dan keseimbangan antara keduanya. + 6aktor-%aktor
utama
yang
mempengaruhi
permintaan
dan
pena#aran uang. &istem moneter yang diterapkan diindonesia 8 1ubungan antara uang yang beredar di masyarakat dengan laju pertumbuhan ekonomi. 0da tiga instrument utama yang digunakan untuk mengatur jumlah uang beredar4 operasi pasar terbuka (open market operation, %asilitas diskonto (discount rate, dan rasio cadangan #ajib (reserve re;uirement ratio. Di luar tiga instrument tersebut (yang merupakan kebijakan moneter bersi%at kuantitat%, pemerintah dapat melakukan imbauan moral (moral persuasion.
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 6
1%
&'eras! Pasar Ter#uka (&'en Market &'erat!$n%
beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities. 2ika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. !amun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat
berharga
pemerintah
kepada
masyarakat.
&urat
berharga
pemerintah antara lain diantaranya adalah &BI atau singkatan dari &erti%ikat Bank Indonesia dan &BP$ atau singkatan atas &urat Berharga Pasar $ang. Di Indonesia operasi pasar terbuka dilakukan dengan menjual atau membeli &erti%ikat Bank Indonesia (&BI dan &urat Berharga Pasar $ang (&BP$ . 2ika ingin mengurangi jumlah uang beredar, pemerintah menjual &BI dan atau &BP$. Melalui penjualan &BI=&BP$ uang yang ada dalam masyarakat ditarik, sehingga jumlah uang beredar berkurang. Biasanya penjualan &BI=&BP$ dilakukan bila jumlah uang beredar dianggap sudah mengganggu stabilitas perekonomian. 2%
)as!l!tas D!sk$nt$ (D!s*$unt Rate% 6asilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar
dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. $ntuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang. Dalam kondisi tertentu, bank-bank mengalami kekurangan uang, sehingga mereka harus meminjam kepada bank sentral. "ebutuhan ini dapat diman%aatkan oleh pemerintah untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Bila pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah menurunkan tingkat bunga pinjaman (tingkat diskonto. Dengan tingkat bunga pinjaman yang lebih murah, maka keinginan bankbank untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih besar, sehingga jumlah uang beredar Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
bertambah. &ebaliknya bila ingin Page 7
menambah laju pertambahan jumlah uang beredar, pemerintah menaikan bunga pinjaman. 1al ini akan mengurangi keinginan bank-bank meminjam uang dari bank sentral, sehingga pertambahan jumlah uang beredar dapat ditekan. 3%
Ras!$ +a,angan -aj!# (Resere Re/u!rement Rat!$% @asio cadangan #ajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar
dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. $ntuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan #ajib. $ntuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio. Penetapan rasio cadangan #ajib juga dapat mengubah jumlah uang beredar, jika rasio cadangan #ajib diperbesar, maka kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibanding sebelumnya. Misalnya, jika rasio cadangan #ajib mulanya hanya '*, maka untuk setiap unit deposito yang diterima, perbankan dapat mengalirkan pinjaman sebesar * dari deposito yang diterima perbankan. Dengan demikian angka multiplier uang dari sistem perbankan adalah '*. Bila rasio cadangan #ajib diperbesar menjadi +*, maka untuk setiap unit deposito yang diterima, sistem perbankan hanya dapat menyalurkan kredit sebesar 3*. 0ngka multiplikasi uang dari sistem perbankan menurun menjadi ), dengan demikian jumlah uang beredar di masyarakat akan berkurang. &ebaliknya yang terjadi bila pemerintah menurunkan rasio cadangan #ajib. &ebab penurunan rasio tersebut akan memperbesar angka multiplikasi uang, yang berarti akan meningkatkan jumlah uang beredar. $ntuk pertama kalinya sejak Pakto '33 Bank Indonesia menggunakan rasio cadangan #ajib guna mengerem pertumbuhan besarbesaran moneter yang masih tinggi, yaitu dengan menetapkan rasio menjadi pada 6ebruari ' (ketentuan sebelumnya menurut Pakto '33 adalah +. &ejak 0pril '/ besarnya rasio cadangan #ajib adalah ).
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 8
0%
H!m#auan M$ral (M$ral Persuas!$n% 1imbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah
uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. >ontohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhatihati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian. Dengan imbauan
moral,
otoritas
moneter
mencoba
mengarahkan
atau
mengendalikan jumlah uang yang beredar.
2.2
Pengert!an "e#!jakan )!skal "ebijakan %iskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. 2adi, kebijakan %iskal mempunyai tujuan yang sama persis dengan kebijakan moneter. Perbedaannya terletak pada instrumen kebijakannya. 2ika dalam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar, maka dalam kebijakan %iskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluarannya. "ebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan %iskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tari% pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. 2ika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum. "ebijakan %iskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak pemerintah. "ebijakan %iskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 9
cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan %iskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan
tingkat
dan
komposisi
pajak
serta
pengeluaran
pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut4 a b c
Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi Pola persebaran sumber daya Distribusi pendapat Instrumen kebijakan %iskal adalah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tari% pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. 2ika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum. "ebijakan anggaran=politik anggaran sebagai berikut4 a.
0nggaran de%isit (deficit budget kebijakan %iskal ekspansi 0nggaran de%isit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat
pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. $mumnya sangat baik digunakan jika keadaan ekonomi sedang resesi%. b. 0nggaran surplus (surplus budget kebijakan %iskal kontrakti% 0nggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. &ebaliknya, politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi mulai memanas (overheating untuk menurunkan tekananan permintaan. c.
0nggaran berimbang (balanced budget 0nggaran
berimbang
terjadi
ketika
pemerintah
menetapkan
pengeluaran sama besar dengan pemasukan. 7ujuan politik anggaran berimbang, yaitu terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 10
Perubahan dalam tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat berdampak pada variabel-variabel berikut dalam perekonomian4 a b c
0ggregate demand and the level o% economic activity (Permintaan agregat dan tingkat kegiatan ekonomi. 7he pattern o% resource allocation (Pola alokasi sumber daya. 7he distribution o% income (Distribusi pendapatan.
"ebijakan %iskal mengacu pada e%ek keseluruhan hasil anggaran pada kegiatan ekonomi. &ikap yang tiga kemungkinan kebijakan %iskal yang netral, ekspansi%, dan kontrakti%4 ' &ikap !etral &ebuah sikap netral menyiratkan kebijakan %iskal anggaran berimbang di mana A 7 (Pemerintah pengeluaran Pajak pendapatan. Pengeluaran pemerintah sepenuhnya didanai oleh penerimaan pajak dan hasil keseluruhan anggaran memiliki e%ek netral pada tingkat kegiatan ekonomi. + &ikap Ckspansi% &ikap ekspansi% kebijakan %iskal bersih melibatkan peningkatan pengeluaran
pemerintah
(A
t
melalui
pengeluaran
pemerintah
meningkat, penurunan pendapatan pajak, atau kombinasi dari keduanya. 1al ini akan mengakibatkan de%isit anggaran yang lebih besar atau lebih kecil daripada surplus anggaran pemerintah sebelumnya, atau de%isit jika sebelumnya pemerintah memiliki anggaran berimbang. Ckspansioner kebijakan %iskal biasanya berhubungan dengan de%isit anggaran.
&ikap "ontrakti% &ikap kontrakti% kebijakan %iskal (A E7 terjadi ketika bersih
dikurangi pengeluaran pemerintah baik melalui pendapatan pajak yang lebih tinggi, mengurangi pengeluaran pemerintah, atau kombinasi dari keduanya. 1al ini akan mengakibatkan de%isit anggaran yang lebih rendah atau surplus yang lebih besar daripada pemerintah sebelumnya, atau surplus jika sebelumnya pemerintah memiliki anggaran berimbang.
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 11
>ontractionary %iscal policy is usually associated #ith a surplus. "ontrakti% kebijakan %iskal biasanya berhubungan dengan surplus. &edangkan merupakan
"ebijakan
kebijakan
%iskal
dalam
pemerintah dalam
!egara
berkermbang
bidang pengeluaran
dan
pendapatannya dengan tujuan untuk menciptakan tingkat kesempatan kerja yang tinggi tanpa in%lasi. Dalam menjalankan kebijakan ini, tujuan yang ingin dicapai adalah mengusahakan agar keseluruhan pengeluaran masyarakat dapat mencapai atau mendekati tingkat produksi maksimum yang dapat diciptakan oleh masyarakat. 7ingkat produksi yang paling maksimum yang dapat diciptakan tersebut dinamakan pendapatan nasional pada tingkat kesempatan kerja penuh atau pada kapasitas penuh. Dalam keadaan dimana seluruh pengeluaran suatu perekonomian adalah lebih besar dari kesanggupan maksimal perekonomian itu memproduksi barang-barang, in%lasi akan berlaku. $ntuk mengelakkan terjadinya kenaikan harga-harga ini, tingkat pengeluaran masyarakat perlu diturunkan.
2.3 Tujuan "e#!jakan M$neter ,an "e#!jakan )!skal 2.3.1 Tujuan "e#!jakan M$neter 7ujuan kebijakan moneter seperti halnya kebijakan ekonomi pada umumnya
adalah
keseimbangan
intern
(Internal
Balance
dan
keseimbangan ekstern (CFternal Balance. "ebijakan intern biasanya di#ujudkan
oleh
terciptanya
kesempatan
kerja
yang
tinggi
dan
dipertahankannya laju in%lasi yang rendah. &edangkan keseimbangan ekstern dipertahankan agar neraca pembayaran internasional (Balance o% Payment seimbang dalam arti bah#a neraca pembayaran internasional tidak de%icit dan surplus. Di ba#ah ini adalah tujuan dari dilakukannya "ebijakan Moneter4 '
&tabilitas Ckonomi &tabilitas pertumbuhan
ekonomi
ekonomi
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
adalah
suatu
berlangsung Page 12
keadaan
secara
di
terkendali
mana dan
berkelanjutan. 0rtinya, pertumbuhan arus barang=jasa dan arus uang berjalan seimbang. +
"esempatan "erja "esempatan kerja akan meningkat bila produksi meningkat. Peningkatan produksi biasanya diikuti dengan perbaikan nasib para karya#an ditinjau dari segi upah maupun keselamatan kerja. Perbaikan upah dan keselamatan kerja akan meningkatkan tara% hidup karya#an dan pada akhirnya kemakmuran dapat tercapai.
"estabilan 1arga "estabilan harga ditandai dengan stabilitas harga barang dari #aktu ke #aktu. 1arga yang stabil menyebabkan masyarakat percaya bah#a membeli barang pada tingkat harga sekarang sama dengan tingkat harga yang akan datang, atau daya beli uang dari #aktu ke #aktu adalah sama.
8
!eraca Pembayaran Internasional !eraca
pembayaran
dapat
dikatakan
dalam
keadaan
seimbang apabila jumlah nilai barang yang diekspor sama dengan nilai barang yang diimpor. $ntuk mendapatkan neraca pembayaran yang seimbang, pemerintah sering menjalankan kebijakan moneter. >ontohnya adalah dengan cara melakukan devaluasi. 2.3.2 Tujuan "e#!jakan )!skal "ebijakan
%iskal
mempunyai
beberapa
tujuan,
antara
lain
meningkatkan investasi, meningkatkan kesempatan kerja, memelihara stabilitas ekonomi internal (dalam negeri dan eksternal (luar negeri, serta mengendalikan tingkat in%lasi. $ntuk me#ujudkan tujuan kebijakan %iskal, pemerintah menggunakan alat-alat kebijakan %iskal antara lain pajak, pinjaman publik, dan subsidi.
2.0 Ma*amma*am "e#!jakan M$neter ,an "e#!jakan )!skal 2.0.1 Ma*amma*am "e#!jakan M$neter Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. "ebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu4
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 13
' "ebijakan Moneter Ckspansi% = Monetary Expansive olicy "ebijakan Moneter Ckspansi% adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. + "ebijakan Moneter "ontrakti% = Monetary !ontractive olicy "ebijakan Moneter "ontrakti% adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut juga dengan Gkebijakan uang ketatH (tight money policy . 2.0.2 Ma*amma*am "e#!jakan )!skal Berikut ini adalah macam-macam kebijakan %iskal yang meliputi4 ' 6unctional %inance 4 Pembiayaan pemerintah yang bersi%at %ungsional + 7he managed
budget approach 4
Pendekatan pengelolaan
0nggaran 7he stabiliing budget 4 &tabilisasi anggaran yang otomatis, apabila model ini gagal, maka pemerintah dapat meningkatkan pengeluarannya seperti dengan menaikkan gaji P!& atau subsidi 8 Balance budget approach 4 Pendekatan 0nggaran Belanja berimbang,
namun
bila
terlambat
penyesuaian
(Perubahan
0nggaran "euangan, maka kepercayaan masyarakat akan hilang. Dalam konteks perencanaan pembangunan ekonomi, rancangan kebijakan %iskal tidak hanya diarahkan untuk pengembangan aspek ekonomi
seperti
pendapatan
per
kapita,
pertumbuhan
ekonomi,
pengurangan pengangguran dan stabilisasi ekonomi, tetapi juga pening katan aspek sosial seperti pemerataan pendapatan, pendidikan, dan kesehatan. Macam-macam 0nggaran = Politik 0nggaran4 a
0nggaran De%isit (De%isit Budget = "ebijakan 6iskal Ckspansi% 0nggaran de%isit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. $mumnya sangat baik digunakan jika
keaadaan ekonomi sedang resesi%. b 0nggaran &urplus (&urplus Budget = "ebijakan 6iskal "ontrakti% 0nggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakanketika perekonomian pada
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 14
kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheatinguntuk menurunkan tekanan permintaan. c 0nggaran Berimbang (Balanced Budget 0nggaran berimbang terjadi ketika pemerintah
menetapkan
pengeluaran sama besar dengan pemasukan. 7ujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastiananggaran serta meningkatkan disiplin. 2. Peranan "e#!jakan M$neter ,an "e#!jakan )!skal 2..1 Peranan "e#!jakan M$neter Dengan adanya kelemahan-kelemahan ini bukanlah berarti bah#a kebijakan moneter tidak dapat digunakan sama sekali di negara berkembang. "ebijakan moneter masih tetap besar peranannya dalam menciptakan kestabilan ekonomi. 7api, bentuk kebijakan yang harus dilaksanakan haruslah disesuaikan dengan
masalah-masalah yang
sebenarnya dihadapi. "arena uang tunai (uang kertas dan uang logam merupakan bagian terbesar dari pena#aran uang, maka kebijakan moneter bukan saja harus ditunjukkan untuk mempengaruhi pena#aran yang diciptakan oleh sistem bank, tetapi harus pula meliputi usaha untuk mempengaruhi pena#aran uang tunai dalam masyarakat. Pertambahan penduduk dan pendapatan masyarakat sebagai akibat dari usaha dan kegiatan pembangunan menyebabkan dari tahun ke tahun pena#aran uang harus ditambah. Berarti salah satu tugas dari kebijakan moneter adalah untuk menyediakan pertambahan pena#aran uang yang cukup sehingga usahausaha pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Dan di negara berkembang kebijakan ini
harus mencakup juga kebijakan
untuk
mempengaruhi pena#aran uang tunai dalam masyarakat, yaitu dengan berusaha menarik uang tersebut dari tangan masyarakat, sehingga akan menurunkan tingkat pengeluarannya. &alah satu caranya adalah dengan menarik uang tersebut kedalam sistem bank, misalnya dengan cara memberikan bunga yang tinggi kepada penyimpan deposito berjangka. Jangkah ini bukan saja dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga, tetapi juga dapat membantu menyediakan tabungan untuk digunakan dalam penanaman modal yang lebih produkti%. Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 15
7ugas kebijakan moneter di negara berkembang pada umumnya jauh lebih berat dan rumit jika dibandingkan dengan di negara maju. 0da beberapa %aktor yang menyebabkan hal ini. ertama, tugas untuk mnciptakan pena#aran uang yang cukup sehingga pertambahannya dapat selalu selaras dengan jalanya pembangunan yang memerlukan disiplin kuat dikalangan penguasa moneter dan juga dipihak pemerintah. "ekurangan modal dan terbatasnya pendapatan pemerintah seringkali menimbulkan dorongan yang kuat bagi pemerintah untuk meminjam secara berlebihan pada bank sentral. 2ika dilakukan, lajunya pertumbuhan jumlah uang tunai akan menjadi lebih cepat daripada yang diperlukan. "enaikan harga-harga akan terjadi. &eperti telah diuraikan sebelum ini, si%at dari pena#aran baramg-barang di negara berkembang adalah kurang elastis kalau dibandingkan denga di negara maju. Maka, pertambahan pena#aran uang yang terlalu cepat lebih mudah menimbulkan in%lasi. Dengan demikian peminjaman yang berlebihan oleh pemerintah pada bank sentral bukan akan mendorong perluasan kegiatan ekonomi, tapi akan menaikkan tingkat harga barang-barang. "edua, bank sentral di negara berkembang harus secara lebih teliti dan berhati-hati menga#asi perkembangan penerimaanvaluta asing dan menga#asi kegiatan dalam sektor luar negeri (ekspor dan impor. "egiatan di sektor ini sangat mudah menimbulkan in%lasi di negar tersebut ,karena harga bahan mentah yang diekspor selalu naik turun. Maka, penerimaan dari kegiatan ekspor selalu perubahan yang tidak teratur. 0dakalanya tingkat kenaikannya besar sekali, dan adakalanya sangat merosot, akibat dari naik turunnya pendapatan ekspor kepada kestabilan ekonomi dan kelancaran pembangunan. Dari uraian itu dapat disimpulkan tentang pentingnya menghindari akibat-akibatyang tidak menguntungkan tersebut. &ebagian dari tugas itu dipikul oleh kebijakan moneter. 0khirnya tugas kebijakan moneter adalah untuk membantu mempercepat proses pembangunan dengan mengembangkan lebih lanjut badan-badan
keuangan
yang
telah
ada
dinegara
berkembang.
Pembangunan ekonomi memerlukan modal, dan modal tersebut antara lain berasal dari masyarakat. Badan-badan keuangan dapat membantu
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 16
mempertinggi
pembentukan modal dalam suatu masyarakat, yaitu
dengan mendorong masyarakat melakukan tabungan di dalam badanbadan keuangan, dan selanjutnya mengalirkan tabungan ini kepada para pengusaha. 7abungan yang diciptakan ini memungkinkan para pengusaha mendapatkan modal yang diperlukan untuk mengembangkan kegiatan perdagangan dan membangun industri-industri.
berkembang
lebih
menitikberatkan kegiatannya pada pemberian pinjaman kepada sektor perdagangan, karena lebih menguntungkan dan risikonya lebih lebih rendah bila dibandingkan dengan memberi pinjaman kepada sektor industri dan pertanian. $ntuk menjamin agar dana tabungan yang diciptakan
akan
mengalir
ke
dua
sektor
itu,
perlulah
dilakukan
penga#asan pemerintah melalui bank sentral dengan melaksanakan kebijakan moneter yang sesuai untuk tujuan tersebut. Di !egara berkembang kebijakan moneter
yang
demikian
mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mempengaruhi perubahan pena#ara uang dan pengeluaran masyarakat. 0da beberapa %actor yang dapat menimbulkan keadaan ini, yaitu4 ' Bank-bank komersil pada umumnya memiliki cadangan yang berlebuhan.
meminjhamkan
uang
kepada
para
pengusaha
dan
masyarakat. + "elebihan dalam cadangan menyebabkan bank-bank komersil jarang sekali meminjam dari bank sentral. Dengan demikain
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 17
perubahan suku buynga dari pinjaman yang diberikan oleh Bank &entral sedikit saja pengaruhnya kepada kegiatan bank-bank komersil. Pasar uang dan pasar modal masih belum sempurna keadaannya dinegara berkembang. Ini menyebabkan operasi pasar terbuka tidak dapat dijalankan secara e%ekti%. Dalam masyarakat belum terdapat cukup banyak surat-surat berharga untuk diperjualbelikan. 8 &ystem bank belum mencapai tingkat perkembangan yang tinggi. 1anya sebagian kecil saja dari masyarakat berhubungan dengan badan tersebut. Dengan demikian kebijakan moneter hanya mempengaruhi
sebagian
perekonomian.
Di
kecil
samping
itu
saja
dari
pena#aran
seluruh uag
kegiatan di
negara
berkembang terutama masih terdiri dari uang kertas dan logam. 2umlah uang bank (bank money), yang merupakan komponen lain dari pene#aran uang dalam perekonomian, belum sepenting seperti di negara maju. Ini berarti kegiatan perdagangan masih banyak yang dilakukan tanpa menggunakan jasa-jasa system9 pedagangan dilakukan secara barter atau dengan menggunakan uang tunai. Dalam keadaan seperti ini kebijakan moneter yang tradisional
lebih
terbatas
bankpengaruhnya
kepada
tingkat
pengeluaran dalam masyarakat. 2..2 Peranan "e#!jakan )!skal ?alaupun alat-alat kebijakan
%iskal
yang
tradisional
tidak
menciptakan hasil yang sama e%ekti%asnya dengan di negara maju, bila kebijakan yang dijalankan dengan memperhatikan keadaan di negara berkembang, maka kebijakan itu dapat menjalankan peranan penting di dalam usaha untuk mempercepat proses pembangunan. Pertama-tama dengan menjalankan kebijakan %iskal yang lebih behati-hati (konservati% daripada negara maju, yautu dengan sealu menjaga agar pengeluaran pemerintah tetap dalam keadaan seimbang dan menghindari melakukan pengeluran yang berlebihan, kebijakan tersebut dapat mengurangi kemungkinan terjadinya in%lasi. "edua, kebijakan %iskal dapat digunakan untuk mempengaruhi corak penggunanaan sumber daya. Perbelanjaan
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 18
pemerintah di suatu sektor akan dapat menggalakkan penanaman modal yang lebih besar disektor tersebut, sedangkan pajak yang tinggi di suatu sektor akan membatasi gairah para pengusaha untuk menjalankan kegiatan sektor tersebut. "ebijakan %iskal
lainnya
yang
dapat
digunakan
untuk
mempengaruhi corak penggunaan sumber daya dalam perekonomian adalah dengan
memberikan perangsangan %iskal (fiscal incentives
kepada perusahaan-perusahaan yang akan berusaha dalam beberapa bidang kegiatan tertentu atau di daerah-daerah
tertentu.
Bentuk
perangsang %iskal tersebut antara lain adalah memberikan pinjaman modal yang bersyarat ringan, pembebasan sementara pembayaran pajak mempercepat depresiasi barang-barang modal dan mengurangi atau membebaskan pajak impor barang barang modal dan bahan-bahan mentah
yang
meningkatkan
digunakan. e%isiensi
Dengan
penggunan
demikian sumber
yaitu daya
sebagai dan
alat
sebagai,
memperbesar jumlah pembentukan modal. 2.
Hu#ungan antara "e#!jakan M$neter ,engan "e#!jakan )!skal "ebijakan %iskal dan kebijakan moneter satu sama lain saling
berpengaruh dalam kegiatan perekonomian. Masing K masing variabel kebijakan tersebut, kebijakan %iskal dipengaruhi oleh dua variabel utama, yaitu pajak (taF dan pengeluaran pemerintah (goverment eFpenditure. &edangkan variabel utama dalam kebijakan moneter, yaitu ADP, in%lasi, kurs, dan suku bunga. Berbicara tentang kebijakan %iskal dan kebijakan moneter berkaitan erat dengan kegiatan perekonomian empat sektor, dimana sektor K sektor tersebut diantaranya sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah dan sektor dunia internasional=luar negeri. "e-empat sektor ini memiliki hubungan interaksi masing K masing dalam menciptakan pendapatan dan pengeluaran. "ebijakan
%iskal
akan
mempengaruhi
perekonomian
melalui
penerimaan negara dan pengeluaran negara. Disamping pengaruh dari selisih antara penerimaan dan pengeluaran (de%isit atau surplus,
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 19
perekonomian juga dipengaruhi oleh jenis sumber penerimaan negara dan bentuk kegiatan yang dibiayai pengeluaran negara. &ebagaimana
kita
ketahui
bah#a
kebijakan
moneter
akan
mempengaruhi pasar uang dan pasar surat berharga, dan pasar uang dan surat berhargta itu akan menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga, dan tingkat bunga akan memperngaruhi tingkat agregat. "ebijakan %iskal akan mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan pena#aran agregat, yang pada giliranya permintaan dan pena#aran agregat itu akan menentukan keadaan di pasar barang dan jasa. "ondisi di pasar barang dan jasa ini akan menentukan tingkat harga dan kesempatan kerja akan menentukan tingkat pendapatan dan tingkat upah yang di harapkan. "eduanya akan memiliki umpan balik yaitu pendapatan akan memberikan umpan balik terhadap permintaan agregat dan upah harapan mempunyai umpan balik terhadap pena#aran agregat dan pasar uang serta pasar surat berharga.
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 20
BAB III PENUTUP
3.1
"es!m'ulan "ebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang
sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu9 seperti menahan in%lasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. "ebijakan Moneter bertumpu
pada
hubungan
antara
tingkat
bunga
dalam
suatu
perekonomian, yaitu harga di mana uang yang bisa dipinjam, dan pasokan total uang. "ebijakan %iskal adalah kebijakan ekonomi
yang digunakan
pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. L 7ujuan kebijakan moneter seperti halnya kebijakan ekonomi pada umumnya
adalah
keseimbangan
intern
(Internal
Balance
dan
keseimbangan ekstern (CFternal Balance. Dan tujuan kebijakan %iskal, antara lain meningkatkan investasi, meningkatkan kesempatan kerja, memelihara stabilitas ekonomi internal (dalam negeri dan eksternal (luar negeri, serta mengendalikan tingkat in%lasi. $ntuk me#ujudkan tujuan kebijakan %iskal, pemerintah menggunakan alat-alat kebijakan %iskal antara lain pajak, pinjaman publik, dan subsidi. Macam-macam "ebijakan Moneter dan "ebijakan 6iskal. "ebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu4 (' "ebijakan Moneter Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 21
Ckspansi%=Monetary
Expansive
olicy 4
(+
"ebijakan
Moneter
"ontrakti%=Monetary !ontractive olicy . &edangkan "ebijakan %iscal dapat dogolongkan menjadi empat, yaitu4 (' 6unctional %inance 4 Pembiayaan pemerintah yang bersi%at %ungsional, (+ 7he managed budget approach 4 Pendekatan pengelolaan 0nggaran, ( 7he stabiliing budget 4 &tabilisasi anggaran yang otomatis, dan (8 Balance budget approach 4 Pendekatan 0nggaran Belanja berimbang. Peranan "ebijakan Moneter dan "ebijakan 6iskal. "ebijakan moneter masih tetap besar peranannya dalam menciptakan kestabilan ekonomi. &alah satu tugas dari kebijakan moneter adalah untuk menyediakan pertambahan pena#aran uang yang cukup sehingga usaha-usaha pembangunan dapat berjalan dengan lancar. "ebijakan %iskal lainnya yang dapat digunakan untuk mempengaruhi corak penggunaan sumber daya dalam perekonomian adalah dengan
memberikan perangsangan %iskal
(fiscal incentives kepada perusahaan-perusahaan yang akan berusaha dalam beberapa bidang kegiatan tertentu atau di daerah-daerah tertentu. 1ubungan antara "ebijakan Moneter dengan "ebijakan 6iskal. &ebagaimana kita ketahui bah#a kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan pasar surat berharga, dan pasar uang dan surat berhargta itu akan menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga, dan tingkat bunga akan memperngaruhi tingkat agregat. "ebijakan %iskal akan mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan pena#aran agregat, yang pada giliranya permintaan dan pena#aran agregat itu akan menentukan keadaan di pasar barang dan jasa. 3.2
aran Materi mengenai "ebijakan moneter dan kebijakan %iskal ini
diharapkan akan lebih dimengerti karena disertai pemahaman mengenai bagaimana kebijakan-kebijakan itu dapat mempengaruhi perekonomian di suatu #ilayah atau !egara. Dan hubungan antara kebijakan moneter dan %iskal mempunyai umpan balik antara permintaan dan pena#aran pasar. &ehingga memudahkan pembaca dalam memahami kebijakan tersebut dalam suatu #ilayah atau !egara.
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 22
DA)TAR PUTA"A
0lim, &ahid. engantar #lmu Ekonomi Makro "ebi$akan Moneter
dan
Fiskal. %&&'. &inar Press4 Bandung Boediono. "ebi$akan Fisikal emikiran, "onsep, dan #mplementasi . +**. 2akarta4 "ompas 6arida, 0i &iti. istem Ekonomi #ndonesia. +*''. Bandung4 Pustaka &etia, 1artono,
7ono.
Mekanisme
Ekonomi .
+**.
Bandung4
@emaja
@osdakarya Marsuki. *nalisis perekonomian +asional #nternasional. +*'*. Mitra ?acana Media4 2akarta Pratama
@ahardja, Mandala Manurung.
engantar
#lmu
Ekonomi
(Jembaga Penerbit 6akultas Ckonomi $niversitas Indonesia +**3 @osyidi,
&uherman.
engantar
-eori
Ekonomi .
+*''.
2akarta4
@ajaAra%indo Persada. &ubandi. istem Ekonomi #ndonesia. +*'8. Bandung4 0l%aBeta, 7ambunan, 7ulus 7.1. erekonomian #ndonesia. +*''. Bogor4 Aalia Indonesia.
Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Page 23