a. Menyebutkan sifat kelarutan beberapa senyawa organik dalam air b. Menyebutkan sifat kelarutan beberapa senyawa organik di dalam pelarut-pelarut organik c. Mendiskripsikan sebab terjadinya kelarutan / ketidak – larutanbahan larutanbahan organik dalam Skema Kerja : Siapkan sejumlah
Isilah masing-masing
Tambahkan ke dalam
tabung reaksi bersih
tabung denga sedikit dari
masing-masing tabung
dan kering, tempatkan
salah satu bahan organik
reaksitersebut 1 ml
pada rak tabung
yang akan diamati
pelarut
Amati kelarutannya,
Jika tidak larut,
catat semua hasil
kocoklah, jika perlu
pengamatan
panaskan dalam penangas air
Data pengamatan
Sebelum dipanaskan Lilin Grease Minyak Putih telur Vitamin b Styrofoam Karet sabun
etanol ++ -------
n-heksana ++ +++ ------
kloroform ++ +++ +++++-
aseton ++ -++ -++---
aquadest ---++--++
Sesudah dipanaskan Lilin Grease Minyak Putih telur Vitamin b Styrofoam Karet sabun
etanol ++ ---+--++
n-heksana ++ ++ ++ ---+--
kloroform ++ ++ ++ -++++-
aseton ++ -++ -++---
aquadest ----++ --++
Keterangan : -- : tidak larut +- : larut sebagian ++ : larut sempurna
Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan pengujian kelarutan beberapa bahan organik dalam berbagai jenis pelarut. Bahan – bahan yang digunakan yaitu lilin, sabun, karet, steroform, vit. B12, putih telur, minyak, dan grease. Pelarut yang digunakan adalah metanol, benzena, TCE, aseton, dan akuades. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan hanya lilin yang dapat larut dalam semua jenis pelarut. Sabun hanya dapat larut sebagian dalam pelarut, menurut literatur karet merupakan senyawa non-polar sehingga karet hanya dapat larut dalam pelarut non-polar akan tetapi pada percobaan yang telah dilakukan karet tidak dapat larut pada semua pelarut. Sterofoam hanya dapat larut dalam senyawa non-polar karena sterofoam memiliki sifat tidak dapat larut dalam air. Vitamin b12 tidak larut pada semua pelarut akan tetapi setelah dilakukan pemanasan vitamin b12 dapat larut sebagian pada pelarut metanol dan aseton sedangkan pada air vitamin b12 ini dapat larut sempurna. Dapat dikatakan bahwa vitamin b12 memiliki sifat semi-polar. Protein tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam garam-garam netral. Minyak dan grease bersifat non-polar sehingga dapat larut dengan sempurna pada pelarut non-polar.
Kesimpulan
a. Senyawa polar dapat larut dalam pelarut polar dan senyawa non-polar dapat larut dalam senyawa non-polar (like disosved like). b. Senyawa organik dapat larut dalam pelarut polar dan non polar. c. Kelarutan
senyawa
organik
bergantung
pada
kemampuan
senyawa
organik
untuk membentuk ikatan hidrogen dengan atom-atom elektronegatif sehingga dapat larut dalam senyawa polar.