MAKALAH SISTEM REPRODUKSI II “ASUHAN KEPERAWATAN HELLP SINDROM”
OLEH : ADE MAULANA AYUNITA ERNASARI NOVARIANI YUSAN RINALDI WARIHARDI
SEKOLAH TIMGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADYAH PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2012 / 2013
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Laa! B"#a$a%&
Sindrom HELLP merupakan kumpulan tanda dan gejala : H untuk Hemolysis, EL untuk Elevated Liver Enzymes, dan LP untuk Low Platelets. Patogenesis sindrom HELLP belum jelas. Sampai sekarang tidak ditemukan faktor pencetusnya; keliatannya merupakan akir dari kelainan yang menyebabkan kerusakan endotel mikro!askuler dan akti!asi trombosit intra!askuler, akibatnya terjadi agregasi trombosit dari selanjutnya kerusakan endotel. Peningkatan kadar en"im ati diperkirakan sekunder dari obstruksi aliran dara ati ole deposit fibrin pada sinusoid. #rombositopeni dikaitkan dengan peningkatan pemakaian dan atau destruksi trombosit. $riteria diagnosis sindrom HELLP terdiri : Hemolisis, kelainan apus dara tepi, total bilirubin % 1,& mg'dl, laktat deidrogenase (L)H* % + -'L. Peningkatan fungsi ati, serum aspartat aminotransferase (S#* % / -'L, laktat deidrogenase (L)H* % + -'L. 0umla trombosit 1.'ml. 2
B. Ma'a#a(
3asala yang kami baas dalam makala ini adala : 1. 4agaimanaka mendiagnosis sindroma HELLP5 &. 4agaimanaka penanganan sindroma HELLP 5 2. 4agaimana asuan kepera6atan pada sindroma HELLP
). T*+*a%
#ujuan kami menyusun makla ini adala : 1. 3engetaui definisi preeklamsia berat dan sindrom HELLP. &. 3engetaui cara diagnosis preeklamsia berat dan sindrom HELLP. 2. 3engetaui ubungan preeaklamsia berat dengan sindroma HELLP. 7. 3engetaui dan memaami pengelolaan Preeklamsia 4erat dengan sindrom HELLP dalam keamilan.
&
BAB II PEMBAHASAN
A. D",-%-'-
Preeklamsia berat adala preeklamsia dengan tekanan dara sistolik 81+mmHg dan tekanan dara sistolik 811 mmHg disertai dengan proteinuria lebi 9g'&7jam. & Eklamsia merupakan kasus akut pada penderita preeklamsi, yang disertai dengan kejang menyeluru dan koma. Sindroma HELLP iala preeklamsiaeklamsia disertai timbulnya
emolisis,
peningkatan en"im epar, disfungsi epar, dan trombositopenia. H (Hemolisis* EL (Ele!ated Li!er En"yme*, LP (Lo6 Platelete ount*.
B. Pa,-'-#&-
a. Preeklamsia < eklamsia =asokonstriksi merupakan dasar patogenesis PEE. =asokonstriksi menimbulkan peningkatan total perifer resisten dan menimbulkan ipertensi. danya !asokonstriksi juga akan menimbulkan ipoksia pada endotel setempat, seingga terjadi kerusakan endotel, kebocoran arteriole disertai perdaraan mikro pada tempat endotel. Selain itu Hubel (1>?>* mengatakan ba6a adanya !asokonstriksi arteri spiralis akan menyebabkan terjadinya penurunan perfusi uteroplasenter yang selanjutnya akan menimbulkan maladaptasi plasenta. Hipoksia' anoksia jaringan merupakan sumber reaksi iperoksidase lemak, sedangkan proses iperoksidasi itu sendiri memerlukan peningkatan konsumsi oksigen, seingga dengan demikian akan mengganggu metabolisme di dalam sel Peroksidase lemak adala asil proses oksidase lemak tak jenu yang mengasilkan iperoksidase lemak jenu. Peroksidase lemak merupakan radikal bebas. pabila keseimbangan antara peroksidase terganggu, dimana peroksidase dan oksidan lebi dominan, maka akan timbul keadaan yang disebut stess oksidatif. Pada PEE serum anti oksidan kadarnya menurun dan plasenta menjadi sumber terjadinya peroksidase lemak. Sedangkan pada 6anita amil normal, serumnya mengandung transferin, ion tembaga dan sulfidril yang berperan sebagai antioksidan yang cukup kuat. Peroksidase lemak beredar dalam aliran dara melalui ikatan lipoprotein. Peroksidase lemak ini akan sampai kesemua komponen sel yang
2
dile6ati termasuk selsel endotel yang akan mengakibatkan rusaknya selsel endotel tersebut. @usaknya selsel endotel tersebut akan mengakibatkan antara lain : 1. desi dan agregasi trombosit. &. Aangguan permeabilitas lapisan endotel teradap plasma. 2. #erlepasnya en"im lisosom, tromboksan dan serotonin sebagai akibat dari rusaknya trombosit. 7. Produksi prostasiklin terenti. 9. #erganggunya keseimbangan prostasiklin dan tromboksan. +. #erjadi ipoksia plasenta akibat konsumsi oksigen ole peroksidase lemak
b. Sindrom HELLP Patogenesis sindrom HELLP sampai sekarang belum jelas. Bang ditemukan pada penyakit multisistem ini adala kelainan tonus !askuler, !asospasme, dan kelainan koagulasi. Sampai sekarang tidak ditemukan faktor pencetusnya. Sindrom ini keliatannya merupakan akir dari kelainan yang menyebabkan kerusakan endotel mikro!askuler dan akti!asi trombosit intra!askuler; akibatnya terjadi !asospasme, aglutinasi dan agregasi trombosit dan selanjutnya terjadi kerusakan endotel. Hemolisis yang didefinisikan sebagai anemia emolitik mikroangiopati merupakan tanda kas. Sel dara mera terfragmentasi saat mele6ati pembulu dara kecil yang endotelnya rusak dengan deposit fibrin. Pada sediaan apus dara tepi ditemukan spherocytes, schistocytes,
triangular
cells dan burr
cells.Peningkatan
kadar
en"im
ati
diperkirakan sekunder akibat obstruksi aliran dara ati ole deposit fibrin di sinusoid. Cbstruksi ini menyebabkan nekrosis periportal dan pada kasus yang berat dapat terjadi perdaraan intraepatik, ematom subkapsular atau ruptur ati. Dekrosis periportal dan perdaraan merupakan gambaran istopatologik yang paling sering ditemukan. #rombositopeni ditandai dengan peningkatan pemakaian dan atau destruksi trombosit. 4anyak penulis tidak menganggap sindrom HELLP sebagai suatu !ariasi dari disseminated intravascular coagulopathy ()*, karena nilai parameter koagulasi seperti 6aktu protrombin (P#*, 6aktu parsial tromboplastin (P##*, dan serum fibrinogen normal. Secara klinis sulit mendiagnosis ) kecuali menggunakan tes antitrombin
,
fibrinopeptide,
fibrin
monomer,
))imer,
antiplasmin,
plasminogen, prekallikrein, dan fibronectin. Damun tes ini memerlukan 6aktu dan
7
tidak digunakan secara rutin.Semua pasiensindrom HELLP mungkin mempunyai kelainan dasar koagulopati yang biasanya tidak terdeteksi.
). E-"-#&- a% ,a$! !"'-$
a. Epidemiologi Sindrom HELLP terjadi pada &1&F keamilan. Sebagai perbandingan, preeklampsi
terjadi
pada
9/F
keamilan.
Superimposed sindrom
HELLP
berkembang dari 71&F 6anita preeklampsi atau eklampsi. #anpa preeklampsi, diagnosis sindrom ini sering terlambat. Sindrom HELLP dapat timbul pada masa postpartum. Sibai melaporkan dalam penelitian 27 pasien sindrom HELLP, >9 pasien (21F* anya bermanifestasi saat postpartum. Pada kelompok ini, saat terjadinya berkisar dari beberapa jam sampai + ari, sebagian besar dalam 7? jam postpartum. Selanjutnya /9 pasien (/>F* menderita preeklampsi sebelum persalinan, & pasien (&1F* tidak menderita preeklampsi baik antepartum maupun postpartum. b. Gaktor resiko 1* Perempuan dengan masala tekanan dara, terutama preeklampsia &* 2* 7* 9* +*
@as $aukasia (kulit puti* Hamil pada usia % &9 taun 3ultipara 3asala pada keamilan sebelumnya $eamilan sebelumnya juga menderita Sindrome HELLP
D. Ma%-,"'a'- $#-%-'
Pasien yang mengalami Sindom HELLP biasanya tela menderita ipertensi yang diinduksi keamilan ( gestational hypertension* atau preeclampsia (peningkatan tekanan dara dan proteinuria*. Pasien sering mengalami sakit kepala (21F*, pandangan menjadi kabur, malaise (>F*, mual dan munta (2F*, nyeri di abdomen bagian atas terutama epigastrium (+9F* dan parestesia (perasaan geli di ekstremitas, kesemutan*. Edema mungkin terjadi, tetapi keberadaannya tidak termasuk Sindrom HELLP. Pembekuan intra!askuler yang kental juga terjadi pada &F 6anita dengan Sindrom HELLP dan ?7F mengalami gagal ginjal akut. $arena diagnosis a6al pada sindrom ini sangat penting, setiap pasien dengan gejala lema atau gejala yang mirip penyakit !iral pada trimester ketiga arus die!aluasi dengan pemeriksaan dara rutin dan tes fungsi ati.
9
$arena gejala klinis yang kurang jelas, diagnosis Sindrom HELLP biasanya terlambat sampai kirakira ? ari. 4anyak 6anita dengan Sindrom HELLP mengalami sala diagnosis dengan kelainan lain seperti kolesistitis, esofagitis, gastritis, epatitis atau trombositopenia idiopatik.
E. D-a&%'-'
a. ndikasi untuk test bu amil dengan gambaran klinis preeklamsia, trombositopenia, gagal ati akut. b. $riteria diagnosis #iga kelainan utama pada sindrorn HELLP berupa emolisis, peningkatan kadar en"im ati dan jumla trombosit yang renda. 4anyak penulis mendukung nilai laktat deidrogenase (L)H* dan bilirubin agar diperitungkan dalam mendiagnosis emolisis. )erajat kelainan en"im ati arus didefinisikan dalam nilai standar de!iasi tertentu dan nilai normal di masingmasing ruma sakit. 1* Hemolisis
$elainan apusan dara tepi
#otal bilirubin % 1,& mg'dl
Laktat deidrogenase (L)H* % + -'L
&* Peningkatan fungsi ati
Serum aspartate aminotransferase (S#* % / -'L
Laktat deidrogenase (L)H* % + -'L
2* 0umla trombosit yang renda
Hitung trombosit 1.'mm
Sebagai pelengkap catatan medik dan pemeriksaan fisik, prosedur diagnosis untuk Sindrome HELLP antara lain : 1. Pengukuran tekanan dara &. Pemeriksaan dara lengkap terutama jumla sel dara mera dan trombosit 2. #ingkat bilirubin, baan yang diasilkan dari lisis sel dara mera 7. #es fungsi ati 9. #es protein pada urin +
. D-a&%'-' a%-%&
Pasien sindrom HELLP dapat menunjukkan tanda dan gejala yang sangat ber!ariasi, yang tidak bernilai diagnostic pada preeklampsi berat. kibatnya sering terjadi sala diagnosis, diikuti dengan kesalaan pemberian obat dan pembedaan. )iagnosis banding pasien sindrom HELLP meliputi: 1.
&.
2.
Penyakit yang berubungan dengan keamilan : •
4enigna trombositopenia dalam keamilan
•
cute Gatty Li!er of Pregnancy (GLP*
Penyakit infeksi dan inflamasi, tidak berubungan dengan keamilan : •
Hepatitis
•
$olangitis
•
$olesistisis
•
Aastritis
•
-lkus gaster
•
Pankreatitis akut
•
nfeksi saluran kemi bagian atas
#rombositopenia •
#P
•
)efisiensi asam folat
•
SLE
G. K#a'-,-$a'-
a. $lasifikasi berdasarkan jumla kelainan. )alam sistem ini, pasien diklasifikasikan sebagai '-%! HELLP a!'-a# (mempunyai satu atau dua kelainan* atau '-%! HELLP a# (ketiga kelainan ada*. anita dengan ketiga kelainan lebi berisiko menderita komplikasi seperti ), dibandingkan dengan 6anita dengan sindrom HELLP parsial. $onsekuensinya pasien sindrom HELLP total searusnya dipertimbangkan untuk bersalin dalam 7? jam, sebaliknya yang parsial dapat diterapi konser!atif. b. $lasifikasi berdasarkan jumla trombosit. 4erdasarkan kadar trombosit dara, maka sindroma HELLP diklasifikasikan dengan nama I klasifikasi 3ississippiJ 1. kelas /
•
kadar trombosit K 9.'ml
•
L)H 8+ -'l
•
S# dan atau L# 87-'l
&. $elas •
$adar trombosit antara %9. K1.'mm
•
L)H 8+ -'l
•
S# dan atau L# 87-'l
2. $elas •
$adar trombosit antara %1. K19.'mm
•
L)H 8+-'l
•
S# dan atau L# 87-'l
$lasifikasi ini tela digunakan dalam memprediksi kecepatan pemulian penyakit pada post partum, keluaran maternal dan perinatal.Sindrom HELLP kelas berisiko morbiditas dan mortalitas ibu lebi tinggi dibandingkan pasien kelas dan kelas . H. K#-$a'a. $omplikasi teradap ibu
ngka kematian ibu dengan sindrom HELLP mencapai 1,1F; 1&9F berkomplikasi serius seperti ), solusio plasenta, adult respiratory distress syndrome, kegagalan epatorenal, udem paru, ematom subkapsular, dan rupture ati. . $omplikasi teradap bayi
ngka kematian bayi berkisar 1+F, disebabkan ole solusio plasenta, ipoksi intrauterin, dan prematur. Pengaru sindrom HELLP pada janin berupa pertumbuan janin terambat (-A@* sebanyak 2F dan sindrom gangguan pernafasan (@)S*.
I. P"%aa#a$'a%aa%
Penatalaksanaan spesifik untuk Sindrom HELLP akan ditentukan berdasarkan: a. $eamilan ibu, keseatan umum dan catatan medik b. Perkembangan penyakit c. #oleransi teradap obatobatan, prosedur dan terapi spesifik Penatalaksaan mungkin meliputi: a. #ira baring (istiraat di ruma maupun di ruma sakit sangat dianjurkan* ?
b. Hospitalisasi (tenaga dan peralat kusus mungkin dibutukan* c. #ranfusi dara (untuk anemia berat dan platelet yang renda* d. Pemberian magnesium sulfat (untuk mencega sei"ure* e. Cbatobatan antiipertensi (untuk menurunkan tekanan dara* f. 3onitor fetus (untuk menge!aluasi keseatan fetus* 1* Hitung pergerakan janin, perubaan jumla atau frekuensi pergerakan janin mungkin menandakan fetus dalam keadaa stress. &* Don Stress #est (DS#*, tes untuk mengetaui denyut jantung janin sebagai respon pergerakan janin 2*
Profil biofisikal, sebua tes yang merupakan kombinasi dari DS# dengan -SA untuk menobser!asi fetus
7* )oppler flo6 studies, sebua tipe ultrasound yang menggunakan gelombang suara untuk mengukur aliran dara melalui pembulu dara. g. #es laboratorium untuk fungsi ati, urin dan dara (sebagai sinyal bila Sindrom HELLP semakin memburuk* . Cbatobatan seperti kortikosteroid yang dapat membantu maturasi paruparu janin (paruparu imatur adala masala utama bayi prematur* i. @ujukan (bila Sindrom HELLP semakin memburuk dan membaayakan keselamatan ibu atau bayi, secepatnya arus dirujuk* (www.uvahealth.com , &7*. 4. P"%5"&a(a%
#idak ada cara untuk mencega penyakit ini. Hal terbaik yang dapat nda lakukan adala senantiasa kontrol ke dokter secara teratur dan beritaukan gejalagejala yang nda alami selama melairkan (3aureen C Padden, &+*. dentifikasi a6al 6anita yang berisiko Sindrom HELLP mungkin membantu mencega beberapa komplikasi penyakit. Pendidikan tentang tandatanda baaya juga penting karena penegenalan a6al mungkin membantu seorang 6anita untuk menerima pengobatan dan komplikasi penyakit (www.uvahealth.com , &7*.
ASUHAN KEPERAWATAN
>
16 PENGKA4IAN A.
A%a%"'a :
a. Dama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, status perka6inan, berapa kali nika, dan berapa lama. b. @i6ayat keamilan sekarang : keamilan yang ke berapa, suda perna melakukan D, terjadi peningkatan tensi, oedema, pusing, nyeri epigastrium, mual munta, dan pengliatan kabur. c. @i6ayat keseatan ibu sebelumnya : penyakit jantung, ginjal, H#, paru. d. @i6ayat keamilan, persalinan, nifas yang lalu : adaka ipertensi atau preeklampsi. e. @i6ayat keseatan keluarga : adaka keluarga yang menderita penyakit jantung, ginjal, H#, dan gemmeli. f. Pola pemenuan nutrisi. g. Pola istiraat. . Psikososial spiritual :emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan.
B.
P""!-$'aa% -'-$
a. nspeksi : oedema, yang tidak ilang dalam kurun 6aktu &7 jam. b. Palpasi : untuk mengetaui #G-, letak janin, lokasi oedema dengan menekan bagian tertentu dari tubu. c. uskultasi : mendengarkan )00 untuk mengetaui adanya fetal distress, kelainan jantung, dan paru pada ibu. d. Perkusi : untuk mengetaui reflek patela sebagai syarat pemberian 3g SC7.
).
P""!-$'aa% "%*%+a%&
a. #anda !ital yang diukur & kali dengan inter!al + jam. b. Laboratorium : proteinuri dengan kateter atau midstream (biasanya meningkat ingga ,2 gr'lt atau 1 sampai & pada skala kualitatif*, kadar ematokrit menurun, berat jenis urine meningkat, serum kreatinin meningkat, uric acid % / mg'1 ml. c. -SA : untuk medeteksi keadaan keamilan, dan plasenta. d. DS# :untuk menilai kesejateraan janin. 26 D-a&%'a K""!a7aa%
a. Aangguan nutrisi pada fetus berubungan dengan placenta yang mengalami ipoksia 1
b. @esiko tinggi defisit !olume cairan berubungan dengan oliguria dan anuria. c. Aangguan perfusi jaringan ginjal berubungan dengan ipoksia d. $urangnya pengetauan berubungan dengan keamilan dengan tek. dara tinggi e. @esiko tinggi injury ibu berubungan dengan penurunan aliran dara dalam otak
36 I%"!8"%'- $""!a7a%
11
TINDAKAN/INTERVENSI Gangguan nutrisi pada
RASIONAL
fetus
berhubungan dengan placenta yang mengalami hiposia 3D)@ 1. $aji status nutrisi seraca continu, 3emberikan
kesempatan
untuk
selama pera6atan setiap ari, mengobserpasi
penyimpangan
dari
peratikan
dasar
dan
tingkat
keinginan
untuk
energi; normal
makan
atau
pasien
dan mempengarui pilian inter!ensi.
anoreksia. &. #imbang berat badan setiap ari 3embuat data dasar, membantu dalam dan bandingkan dengan berat
memantau
keefektifan
aturan
badan saat penerimaan.
terapeutik, dan menyadarkan pera6at teradap ketidak tepatan kecendrungan dalam penurunan atau penambaan berat badan.
2. )okumentasikan masukan oral 3engidentifikasi
ketidakseimbangan
selama &7 jam, ri6ayat makanan,
antara perkiraan kebutuan nutrisi dan
jumla kalori dengan tepat.
masukan aktual.
7. 4erikan
larutan
kecepatan
nutrisi
yang
pada $etentuan dukungan nutrisi didasarkan
dianjurkan pada perkiraan kebutuan kalori dan
melalui alat kontrol infus sesuai protein. kebutuan
atur
pemberian
per
kecepatan jam
sesuai
anjuran. 0angan meningkatkan kecepatan untuk I mencapaiJ !esio tinggi defisit volume cairan berhubungan
dengan
oliguria
dan
anuria. Ma%-!-
1. @encanakan pada
penggantian
pasien,
berikan
cairan 3embantu mengindari periode tanpa
minuman cairan,
yang disukai sepanjang &7 jam.
meminimalkan
kebosanan
pilian yang terbatas dan menurunkan rasa kekurangan dan aus.
&. Pertaankan masukan dan aluaran Penurunan perfusi ginjal, insufisiensi akurat.
Peratikan
penurunan jantung, dan perpindaan cairan dapat
aluaran urin, keseimbangan cairan
menyebabkan penurunan aluaran urin
positif pada kalkulasi &7 jam.
dan pembentukan edema.
2. #imbang indikasi.
berat
badan
aspada
sesuai
Satu liter retensi cairan sama dengan
teradap penambaan berat badan 1 kg.
penambaan berat badan akut dan
1&
BAB III PENUTUP
A. K"'-*#a%.
Sindroma
HELLP
iala
preeklamsiaeklamsia
disertaitimbulnya
emolisis,
peningkatan en"im epar, disfungsi epar, dan trombositopenia. H (Hemolisis* EL (Ele!ated Li!er En"yme*, LP (Lo6 Platelete ount*. Gaktor risiko sindrom HELLP berbeda dengan preeklampsi. )alam laporan Sibai dkk (1>?+*, pasien sindrom HELLP secara bermakna lebi tua (ratarata umur &9 taun* dibandingkan pasien preeklampsieklampsi tanpa sindrom HELLP (ratarata umur 1> taun*. lnsiden sindrom ini juga lebi tinggi pada populasi kulit puti dan multipara.Sindrom ini biasanya muncul pada trimester ke tiga, 6alaupun pada 11F pasien muncul pada umur keamilan &/ minggu, pada masa antepartum sekitar +>F pasien dan pada masa postpartum sekitar 21F. Pada masa post partum, saat terjadinya kas, dalam 6aktu 7? jam pertama post partum.
B. Sa!a%
)iarapkan kepada kalangan medis dapat mendiagnosa sindroma HELLP dan mengetaui bagaimana cara mengelola serta mengetaui upaya pencegaan teradap sindroma HELLP agar menurunkan angka kematian ibu dan anak.
12
DATAR PUSTAKA
)oenges, 3arilynn E, dkk. &. @encana suan $epera6atan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera6atan Pasien. 0akarta : EA unningam GA, Aant GD, Le!eno $0, dkk. Cbstetri illiams. Edisi &1. 0akarta: EA, &9. Saifuddin 4. )alam lmu $ebidanan Sar6ono Pra6iroardjo. Edisi $eempat. 0akarta : 4P < SP, &?. ttp:''666.kalbe.co.id'files'cdk'files'11M191MSindromHELLP.pdf'11M191MSindromHELLP. tml diakses pada tanggal & juli &11. ttp:''666.kalbe.co.id'files'cdk'files'11M19 &Mpreeklamsiaeklamsia.pdf'11M19 &Mpreeklamsiae klamsia .tml diakses pada tanggal & juli &11. ttp:''666.biomedcentral.com'17/1&2>2'>'? diakses pada tanggal &1 juli &11. ttp:''666.pu"ip.com'pre!ie6.pp5keyN)ic F&SyndromeOurlNttp:''666.arupconsult.com'assets'print'HELLP.pdf .
diakses
pada
tanggal & juli &11.
17