WOC KETUBAN PECAH DINI
IMAM ARIP A RIP PURW PU RWANTO ANTO 010112a042
PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN 2017
WOC KETUBAN PECAH DINI
A. Pe!e"#$a
KPD adalah pecahnya ketuban sebelum waktu melahirkan yang terjadi pada saat akhir kehamilan maupun jauh sebelumnya (ali yeyeh,2010). KPD adalah pecahnya ketuban sebelum in partu, yaitu bila pada primipara pembukaan kurang dari cm dan pada multipara kurang dari !cm. (amru s"#ian,2011). KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan.
B. Pe%e&a& Ke#'&a Pe(a) D$$ $enurut $"rgan (200%) Kejadian Pecah Dini (KPD) dapat disebabkan "leh beberapa #akt"r
meliputi & 1. 'nemia 'nemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan at besi. ika persediaan at besi minimal, maka setiap kehamilan akan mengurangi persediaan at besi tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia. Pada kehamilan relati# terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami hem"delusi atau pengenceran dengan peningkatan *"lume 0+ sampai 0+ yang puncaknya pada kehamilan 2 sampai minggu. Pada ibu hamil yang mengalami anemia biasanya ditemukan ciri-ciri lemas, pucat, ce pat lelah, mata berkunangkunang. Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester pertama dan trimester ke tiga. Dampak anemia pada janin antara lain ab"rtus, terjadi kematian intrauterin, prematuritas, berat badan lahir rendah, cacat bawaan dan mudah in#eksi. Pada ibu, saat kehamilan dapat mengakibatkan ab"rtus, persalinan prematuritas, ancaman dek"mpensasik"rdis dan ketuban pecah dini. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan his, retensi" plasenta dan perdarahan p"st partum karena at"nia uteri ($anuaba, 200%). $enurut Depkes / (200!), bahwa anemia berdasarkan hasil pemeriksaan dapat dig"l"ngkan menjadi & (1) 11 gr +, tidak anemia (2) %-10 gr + anemia sedang () 3 4 gr + anemia berat.
2. Perilaku $er"k"k Kebiasaan mer"k"k atau lingkungan dengan r"k"k yang intensitas tinggi dapat berpengaruh pada k"ndisi ibu hamil. "k"k mengandung lebih dari 2.!00 at kimia yang teridenti#ikasi termasuk karb"nm"n"ksida, am"nia, aset"n, sianida hidr"gen, dan lainlain. $er"k"k pada masa kehamilan dapat menyebabkan gangguan-gangguan seperti kehamilan ekt"pik, ketuban pecah dini, dan resik" lahir mati yang lebih tinggi (5inclair, 200). . iwayat KPD Pengalaman yang pernah dialami "leh ibu bersalin dengan kejadian KPD dapat berpengaruh besar pada ibu jika menghadapi k"ndisi kehamilan. iwayat KPD sebelumnya beresik" 2- kali mengalami ketuban pecah dini kembali. Pat"genesis terjadinya KPD secara singkat adalah akibat penurunan kandungan k"lagen dalam membran sehingga memicu terjadinya ketuban pecah dini dan ketuban pecah preterm. 6anita yang pernah mengalami KPD pada kehamilan atau menjelang persalinan maka pada kehamilan berikutnya akan lebih beresik" dari pada wanita yang tidak pernah mengalami KPD sebelumnya karena k"mp"sisi membran yang menjadi rapuh dan kandungan k"lagen yang semakin menurun pada kehamilan berikutnya (elen, 2004). . P"lihidrami"n idramni"n atau p"lihidramni"n adalah keadaan dimana banyaknya air ketuban melebihi 2000cc.
Penambahan
disebut hidramnion
air
ketuban
ini
bisa
mendariak
dalam
beberapa
akut , atau secara perlahan-lahan disebut hidramnion
hari
kronis.
/nsidennya berkisar antar 1&72 dan 1&8! persalinan, tetapi bentuk yang menyebabkan gangguan lebih jarang (1&1000 persalinan). idramni"n yang disertai dengan kelainan k"nginital, terutama dari susunan sara# sentral dan traktus gastr"intestinal, cukup tinggi. Di samping itu, sering ditemukan pada kehamilan ganda dan beberapa penyakit ibu seperti diabetes mellitus, preeklampsia. (achimharii,9, 200!) 5ampai sekarang eti"l"gi hidramni"n belum jelas, tetapi diketahui bahwa hidramni"n terjadi bila pr"duksi air ketuban bertambah, bila pengaliran air ketuban terganggu atau kedua-duanya. Diriuga air ketuban dibentuk dari sel-sel amni"n. Di samping itu ditambah "leh air seni janin dan cairan "tak pada anense#alus. 'ir ketuban yang dibentuk, secara rutin dikeluarkan dan diganti dengan yang baru. 5alah satu cara pengeluaran ialah ditelan "leh janin, diabs"rpsi "leh usus kemudian dialirkan ke plasenta untuk akhirnya masuk
peredaran darah ibu. :kskresi air ketuban akan terganggu bila janin tidak bisa menelan seperti pada atresia es"phagus atau tum"r-tum"r plasenta (achimharihi, 9rijatm", 200!). idramni"n dapat memungkinkan ketegangan rahim meningkat, sehingga membuat selaput ketuban pecah sebelum waktunya ($aria, 2008). !. 5er*iks yang ink"mpetensik /nk"mpetensia ser*iks adalah istilah untuk menyebut kelainan pada "t"t-"t"t leher atau leher rahim (ser*iks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit membuka ditengahtengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin yang semakin besar. /nk"mpetensia ser*iks adalah ser*iks dengan suatu kelainan anat"mi yang nyata, disebabkan laserasi sebelumnya melalui "stium uteri atau merupakan suatu kelainan k"ngenital pada ser*iks yang memungkinkan terjadinya dilatasi berlebihan tanpa perasaan nyeri dan mules dalam masa kehamilan trimester kedua atau awal trimester 11 ketiga yang diikuti dengan pen"nj"lan dan r"bekan selaput janin serta keluarnya hasil k"nsepsi ($anuaba, 200%).
7. 9ekanan intra uterm yang meninggi atau meningkat secara berlebihan 9ekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan dapat menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini, misalnya & a) 9rauma & berupa
hubungan
seksual,
pemeriksaan
dalam,
amni"sintesis
('mni"centesis adalah tes untuk mengetahui kelainan genetik pada bayi dengan memeriksa cairan ketuban atau cairan amni"n. Di dalam cairan amni"n terdapat sel #etal (kebanyakan kulit janin) yang dapat dilakukan analisis kr"m"s"m, analisis bi"kimia dan bi"l"gi) b) ;emelli Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada kehamilan gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga menimbulkan adanya ketegangan rahim secara berlebihan. al ini terjadi karena jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban ) relati*e kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan sehingga mengakibatkan selaput ketuban tipis dan mudah pecah (5ai#udin. 2002)
C. Pa#)*a%
D. D$a!+,a Ke-e"a*a#a 1.
E. I#e"e,$ Ke-e"a*a#a N+ D$a!+,a Ke-e"a*a#a 1.
I#e"e,$ 1. =akuakan pengkajian nyeri k"mprehensi# (> 2.
1%4) Kurangi #akt"r-#akt"r yang yang dapat
3.
meningkatkan nyeri (> 1%4) 'jarkan penggunaan teknik n"n #armak"l"gi
(relaksasi) (> 1%4) . 'jarkan met"de #armak"l"gi untuk menurunkan nyeri (> 1%4) 1. >iptakan lingkungan yang tenang dan 2.
;angguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit
mendukung (> 1%2) 2. 5ediakan lingkungan aman dan bersih (> 1%2) . P"sisikan pasien untuk mem#asilitasi kenyamanan (> 1%2) 1. ;unakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan (> 1%) 2. antu klien mengidenti#ikasi situasi yang .
'nsietas b.d ancaman pada status terkini
memicu kecemasan (> 1%) . /nstruksikan klien untuk menggunakan teknik relaksasi (> 1%) . Kaji untuk tanda *erbal dan n"n*erbal (> 1%) 1. $"nit"r adanya tanda dan gejala in#eksi sistemik dan l"cal (> %4) 2. Pakai sarung tangan steril dengan tepat (> 1) . $"nit"r kerentanan terhadap in#eksi (> %4) . erikan terapi antibi"tic yang sesuai (> 1!)
.
esik" in#eksi b.d pecah ketuban dini
DAFTAR PUSAKA
Rukiyah,Ai yeyeh. Yuliati lia, . 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi Kebidanan . Jakarta. Trans n!o "edia #o!ian, Amru . 2011. #ino$sis %bstetri . Jakarta. &'(