{4}
Inkompatibilitas antigen darah Hemolisis meningkat Hb pecah Hb meningkat
Hb
Hem Fe
{2}
Bilirubin tdk terkonjugasi meningkat
Globin
Bilirubin tidak terkonjugasi
Bilirubin tidak terkonjugasi tidak berikatan dgn albumin
Supply bilirubin tdk terkonjugasi melebihi kemampuan hepar
Faktor Risiko a. Faktor Faktor Maternal Maternal Ras atau kelompok etnik tertentu (Asia, Native American ,Yunani), Komplikasi kehamilan (DM, inkompatibilitas ABO dan Rh). Penggunaan infus oksitosin dalam larutan hipotonik, ASI b. Faktor Faktor Perinatal Perinatal Trauma lahir (sefalhematom, ekimosis) dan Infeksi (bakteri, virus, protozoa) c. Faktor Faktor Neonat Neonatus us Prematuritas, Faktor genetik, Polisitemia, Obat (streptomisin, kloramfenikol, benzyl-alkohol, sulfisoxazol), Rendahnya asupan ASI, Hipoglikemia, Hipoalbuminemia
Bilirubin terkonjugasi
immatur
sembuh
Masuk ke otak
Meracuni otak
Kulit, mukosa ikterik
ruritus
Kerusakan integritas kulit b.d. ikterus
gg.integr itas kulit
Di ekskresi ke empedu Bilirubin terkonjugasi di intestin
{3}
fototerapi
β glucuronidase HIPERBILIRUBINEMIA (Tidak terkonyugasi) Peningkatan level bilirubin total di dalam darah yang dikarakteristikkan dengan jaundis atau ikterik, yaitu perubahan warna kulit, s klera, dan kuku menjadi kekuningan Total bilirubin serumnya meningkat 5 mg/dl dan mencapai 12 mg/dl atau lebih
Jenis bilirubin tak terkonyugasi: {1}PHYSIOLOGIC JAUNDICE {2}BREAST-FEEDING-ASSOCIATED JAUNDICE
{3}BREAST MILK JAUNDICE 4}
Treatmen ganti darah (untuk jenis no 4)
gg. parentin g
gg. keseimbanga n cairan
hipertermi a Risiko injuri
Mati
Bahaya, bisa terjadi: Serebral palsy • Retardasi mental • Ketidakmampuan sensori • Cedera vaskuler • infeksi •
Uji diagnostik Visual, serum bilirubin, Bilirubinometer Transkutan (TcB)
Bilirubin tidak terkonjugasi berikatan dgn albumin Enzim glukoronil Hepar tidak mampu melakukan transferase konjugasi Masuk ke hati
{1} Fungsi hari
Komplikasi:Bilirubin encephalopathy
Tujuan: perbaikan integritas kulit Intervensi: Kaji rasa tidak nyaman b.d. pruritus Pantau kadar bilirubin direct dan indirect, sampaikan hasilnya pada dokter Posisikan bayi terlentang atau miring, tukar posisi setiap 2 jam, pantau kondisi kulit dan masase pada daerah tonjolan tulang disetiap lokasi pertukaran posisi Jaga bayi dalam keadaan bersih dan kering Jaga kuku klien tetap pendek dan tidak lancip Lakukan perawatan
Kekurangan volume cairan b.d. ketidakadekuatan intake cairan, efek fototerapi Tujuan:Tercukupinya Tujuan:Tercukupinya cairan bayi dengan adekuat Intervensi: Monitor turgor kulit dan membran mukus bayi Monitor intake dan output cairan
lakukan penyusuan bayi secepat mungkin setelah lahir sesuai permintaan dokter Meminta Ibu untuk
Jenis bilirubin tak terkonyugasi: {1}PHYSIOLOGIC JAUNDICE {2}BREAST-FEEDING-ASSOCIATED
Gangguan parenting b.d. pemisahan Intervensi: Orangtua akan datang ke ruang perawatan atau mengambil bayi keruangan ibu untuk menyusui Pastikan bayi disusui dengan cara yang tepat Motivasi orangtua untuk berbicara pada bayinya, gunakan posisi wajah Tetap informasikan orangtua tentang treatment yang dilakukan serta progresnya untuk menghilangkan ketakutan
JAUNDICE {3}BREAST MILK JAUNDICE
4}HEMOLYTIC DISEASE
{1}PHYSIOLOGIC JAUNDICE E: Fungsi hepar yang masih immatur dan meningkatnya jumlah bilirubin akibat hemolisi sel darah merah. O: Setelah 24 jam. P: 72 – 90 jam. D: Menurun pada hari ke 5 – 7 {2}BREAST-FEEDINGASSOCIATED JAUNDICE
E: Menurunnya masukkan cairan berhubungan dengan sedikitnya kalori yang diterima oleh bayi. O: Hari ke 2 – 4. P: Hari ke 3 – 5. D:Bervariasi
Terapi secara umum: Tingkatkan frekuensi pemberian makanan dan cegah pemberian suplemen
{3}BREAST MILK JAUNDICE E: Adanya kandungan pada ASI yang menyebabkan jaundis. O: Hari ke 5 – 7. P: Hari ke 10 – 15. D: Mungkin masih ada tandatanda jaundis pada minggu ke 3 – 12 atau lebih
{4}HEMOLYTIC DISEASE E: Inkompatibilitas antigen darah karena hemolisis sel darah merah dalam jumlah besar.Hepar tidak mampu untuk mengkonjugasikan bilirubin. O: Awal 24 jam. P: Bervariasi. D: Tergantung pada keparahan dan pengobatan
Bantu ibu untuk memelihara persediaan ASI
Evaluasi BAB Monitor bilirubin transkutaneus (TcB) atau total bilirubin serum (TSB)
Lakukan fototerapi apabila level bilirubin meningkat secara signifikan dan apabila terjadi hemolisis signifikan
Cegah sensitivitas (Rh incompability) dari Rh negatif ibu dengan Rh (D) Immunoglobulin
Risiko injuri b.d. efek fototerapi Tujuan: Bayi tidak akan menunjukkan tanda kerugian/penurunan sensori Intervensi:
Tempatkan bayi kurang lebih 18 inci dari sumber cahaya Tutup mata bayi dengan penutup mata untuk melindungi mata bayi dari sumber cahaya Pastikan penutup mata tersebut tidak menutupi hidung bayi Matikan lampu dan buka penutup mata bayi untuk menginspeksi warna sklera setiap 8 jam Lepaskan penutup mata untuk menyusui bayi atau kapanpun saat bayi diistirahatkan dari fototerapi Beri sentuhan te as
Hipertermia b.d. efek fototerapi Tujuan Menjaga kestabilan suhu tubuh bayi Intervensi: Tetapk an suhu lingkungan dalam keadaan normal (suhu lingkungan yang akan membantu menjaga kestabilan suhu tubuh bayi) Jaga temperatur di axila berada pada kisaran 36.5-37o C untuk menghindari stres karena dingin atau panas Cek tanda vital lain
Referensi Carpenito, L. J. . Handbook of Nursing Diagnosis.Philadelpia:Lippincot
Greenberg, C. S. 1988. Nursing care planning guides for children. Baltimore: William & Wlkins. Hockenberry, M. J. dan Wilson David.2009. Wong’s Essensials of Pediatric Nursing 8 th edition. St. Louis, Missouri: Mosby Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 1988. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI Tarigan, M. 2003. Asuhan Keperawatan dan Aplikasi Discharge Planning Pada Klien Dengan Klien Hiperbilirubinemia. http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-mula