Validitas Validitas Internal (Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kausalitas) Validitas Validitas internal yang berhubungan dengan prinsip-prinsip kausalitas mencakup kriteria hubungan kausal menurut Bradford Hill dilihat dari kekuatan Hubungan pemberian..., Musfardi Rustam, FKM UI, 2010. 69 Universitas Indonesia
hubungan (asosiasi), konsistensi, spesifitas, temporality, temporality, biological gradient , plausibility, plausibility, koherensi, eksperimen dan analogi. Walaupun Walaupun sembilan kriteria yang diajukan Hill ini bukanlah syarat mutlak untuk menunjukkan adanya hubungan kausal, terpenuhinya syarat-syarat dibaah ini akan turut mendukung hubungan yang diperoleh 1. Strength 1. Strength of Association Association (Kekuatan hubungan) Hubungan antara dua !ariabel akan semakin nyata bila hubunganya kuat. Hubungan statistik yang sangat kuat antara suatu faktor dengan suatu penyakit memiliki kemungkinan bersifat kausal. Hill sendiri tidak memberikan definisi yang jelas berapa nilai hubungan yang dinyatakan kuat. Variasi Variasi sampling yang berkaitan dengan ukuran sampel dan karakteristik responden atau inferensi statistik menyebabkan random error atau !ariasi chance ("erstman, #$$%). Hasil penelitian menunjukkan bayi yang diberi &' tidak eksklusif memiliki asio *dds +, kali (/ 01 +,$#-#,2$) untuk mengalami kejadian '3& dibandingkan dengan bayi yang diberi &' eksklusif setelah dikontrol !ariabel adanya perokok dalam rumah dan imunisasi. entang konfiden inter!al dalam penelitian ini secara umum relatif sempit, sehingga sangat kecil kemungkinan hasil dipengaruhi chance variation. variation. 2. Consistency of Association (Konsistensi) Hubungan antara suatu faktor dan suatu penyakit yang ditemukan secara konsisten akan semakin jelas apabila hubungan ini juga dibuktikan dengan penelitian yang lain, tempat tempat dan aktu yang berbeda dan populasi populasi yang berbeda. berbeda. 3enelitian ini konsisten dengan penelitian &bdullah (#$$%) yang dilakukan dengan desain nested case control di 4ota 3alu memperlihatkan hubungan signifikan antara pemberian &' terhadap kejadian '3& dengan *5 ,% (/ 01 %,$%-+$,6+) setelah dikontrol berat badan lahir bayi dan letak dapur. 3enelitian &klima di 4ota 3adang (#$$) menyimpulkan baha proporsi penyapihan dini yang didefinisikan dengan menghentikan pemberian &' pada usia bayi 7 bulan mempunyai hubungan yang signifikan pada kelompok '3& #,2 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok tidak '3& (*5#,81 / 01+,++-,2). Hubungan pemberian..., Musfardi Rustam, FKM UI, 2010. 70 Universitas Indonesia
3. Temporality Temporality (Temporalitashubungan temporal ke!adian) 9emporalitas 9emporalitas merupakan penyebab suatu penyakit, dimana kehadirannya harus diyakini mendahului kemunculan penyakit yang diteliti, jika memang hubungan keduanya bersifat kausal. :apat dipastikan tidak ada hubungan kausal jika ternyata terbukti faktor faktor yang dicurigai sebagai sebagai penyebab kehadirannya kehadirannya terjadi setelah penyakit yang diteliti. ni kriteria yang paling penting dan mutlak diperlukan (Sine (Sine Qua Non) Non) &;as temporalitas dalam penelitian ini sudah dapat terpenuhi terutama untuk !ariabel independen utama (pemberian &') terjadi sebelum kejadian '3&. '3&. 4elemahan dalam pemenuhan a;as ini adalah dari aspek aktu (time ( time to event ) yang digali berdasarkan ingatan ibu bayi (recall ( recall ). ). ". Biological ". Biological Gradient (#era!at Biologis) atau dose response relationship Hubungan antara dua !ariabel akan semakin besar jika terdapat biological gradient atau sering disebut sebagai dosis respon.
&danya peningkatan usia bayi dalam penelitian ini dapat menurunkan risiko kejadian '3&, dilihat dari konsistensi usia bayi terhadap kejadian '3& sebagai faktor protektif (tidak menimbulkan risiko). on &' eksklusif sehingga tidak dapat dilihat biological gradientnya. $. Specifity of Association (%pesi&itas 'ubungan) ?erupakan kriteria yang mengacu pada konsep penyebab tunggal (hubungan satu sebab satu akibat) yaitu jika sebuah faktor spesifik hanya berhubungan dengan sebuah penyakit atau sebuah penyakit berhubungan dengan hanya sebuah faktor pajanan, maka dianggap memberikan kemungkinan hubungan kausalitas. Hubungan pemberian..., Musfardi Rustam, FKM UI, 2010. 71 Universitas Indonesia
Hubungan pemberian &' eksklusif dengan kejadian '3& pada bayi bukan merupakan hubungan spesifik karena sakit '3& disebabkan oleh berbagai macam !irus di dalam tubuh. 3ada penelitian ini kejadian '3& berhubungn dengan pemberian &' eksklusif dipengaruhi oleh extraneous variables seperti, pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, riayat imunisasi :39 dan campak, status gi;i, umur bayi, Berat badan lahir, adanya perokok dan adanya asap pembakaran. &rtinya pemberian &' sebagai faktor risiko utama dalam kejadian '3& tidak hanya sebagai faktor tunggal . Coherence (pertalian) Hubungan yang didukung dan serasi dengan pemahaman riayat alamiah penyakit dan fakta@temuan lain tentang penyakit tersebut dapat memberikan nilai tambah untuk penilaian kemungkinan hubungan kausal. 4riteria ini merupakan kombinasi dari consistency dan plausibility. :alam penelitian ini pemberian &' eksklusif menjadikan bayi sehat terhindar dari berbagai macam infeksi serta mencegah terjadi status gi;i yang kurang (malnutrisi). .2