TUGAS CONTOH ALAT UKUR : KUISIONER BESERTA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Riset Keperawatan (BU MARIA) Rachmawati, Dewi. 2012. Gambaran Sikap Masyarak...
uji ValiditasFull description
tugas kuliah di FKIP UncenDeskripsi lengkap
Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsif validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsif keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan. Sedangkan Reliabilitas adalah kesamaan (konsistensi) hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali ± kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau m engamati sama ± sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan. Dalam penelitian keperawatan, walaupun sudah ada beberapa pertanyaan (kuisioner) yang sudah distandarisasi baik nasional maupun internasional ,peneliti harus tetap menyeleksi instrumen yang dipilih dengan mempertimbangkan keadaan sosial budaya dari area penelitian
Pengertian Validitas (Validity) Secara bahasa konsep validit as adalah kesahihan; kebenaranyang kebenaran yang diperkuat oleh bukti atau data data yang sesuai. secara istilah definisi validitas antara lain : Kesesuaian antara definisi operasional dengan konsep yang mau diukur Gay (1983:110) the most simplistic definition of validity is that it is the degree to which a test measured what it is supposed to measured. Validitas dapat dimaknai sebagai ketepatan dalam memberikan interpretasi terhadap hasil pengukurannya. I.
y y
y
y
Validitas sebuah tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik tes itu bisa mengukur. Validitas sebuah tes memberitahu kita tentang apa yang bisa kita simpulkan dari skor-skor tes.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikemukakan bahwa sebenarnya validitas adalah suatu proses untuk mengukur dan menggambarkan objek atau keadaan suatu aspek sesuai dengan fakta. Dalam konsep validitas setidaknya terdapat dua makna yang terkandung di dalamnya, yaitu relevans dan accuracy. Relevansi menunjuk pada kemampuan instrumen untuk memerankan fungsi untuk apa instrumen tersebut dimaksudkan (what it is intended to measure). Accuracy menunjuk ketepatan instrumen untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang diukur secara tepat, yang berarti dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kedudukan validitas sangat penting dalam suatu kegiatan termasuk dalam evaluasi pembel ajaran karena menyangkut hasil pembelajaran di landasi dan di dukung duku ng oleh fakta-fakta yang representatif. apabila ti dak ada validitas maka suatu proses maupun hasil pembelajaran tidak akan berjalan objektif melainkan subjektif hal ini tentu akan merugikan semua pihak terutama siswa. ´
II.
Macam Macam Validitas (Validity)
Setelah meneliti tentang definisi validitas, menurut para ahli setidaknya ada empat macam validitas, yaitu : a. Face Validity Secara bahasa Face Validity dapat diartikan dengan kesahihan/kebenaran yang tampak. namun yang dimaksud di sini face validitas adalah pertimbangan subjektif mengenai validitas berdasarkan yang terlihat/tampak.. Face validity digunakan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pembelajaran dapat terlihat/tampak menggambarkan konsep yang ingin diukur. secara pribadi saya mengalami kesulitan dalam memahami konsep ini, mungkin hal ini terkait dengan keterbatasan yang saya miliki. b. Validitas konstruk (construct validity) Validitas konstruk berhubungan dengan per tanya an: seberapa jauh instrumen yang kita susun mam pu menghasilkan butir-butir pertanyaan yang telah dilandasi oleh konsep teoritik tertentu. Validitas konstruk disusun dengan mendasarkan diri dir i pada per timbangan-pert timbangan-pertimbangan imbangan rasional dan k onseptual yang didukung diduk ung oleh teori yang sudah mapan. validitas konstruk menggambarkan seberapa jauh hasil satu pengukuran sesuai dengan
hasil pengukuran lain yang secara teoritis menggambarkan konsep yang diukur.Contoh: apakah skor depresi yang dikembangkan dapat membedakan orang depresi dengan orang tidak depresi.
c. Validitas Isi (conten Validity) Validitas isi berhubungan dengan kemampuan instrumen untuk menggambarkan atau melukiskan se cara tepat mengenai domain perilaku yang akan di ukur. Misalnya instrumen yang dibuat untukmengukur aktivitas siswa dalam belajar, maka instrumen tersebut harus dapat melukiskan secara benar mengenai aktivitas siswa sebagaimana diuraikan dalam deskripsi kegitan siswa dalam belajar. Contoh lain lagi misalnya instrumen yang disiapkan untuk mengukur prestasi belajar siswa, maka instrumen tersebut harus dapat melukiskan de ngan benar prestasi belajar siswa sesuai dengan stan dar prestasi sesuai dengan materi pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Kalau pada instrumen kinerja pe neliti melak ukan analisis kinerja sebagai mana yang ditetapkan dalam deskripsi tugas (job description), maka pada instrumen untuk mengukur prestasi belajar, kita harus melakukan analisis ma teri pelajaran, mulai dari pembagian bab per bab, sam pai pada uraian setiap pokok bahasan. d. Validitas kriterion (kriterion-related validity). yaitu validitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu pengukuran sebagai indikator dari suatu tingkah laku atau sifat yang spesifik. Hal yang penting adalah keakuratan indikator. Criterion validity dinilai dengan membandingkan hasil satu pengukuran dengan pengukuran menurut gold standard, Contoh: intensi nyontek.