12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belak Belakang ang Infek nfeks si kesehatan
viru irus
hep hepatit atitis is
masyarakat
B
global.
(VHB)
merup erupak akan an
Diperkirakan
masal asalah ah
VHB
telah
menginfeksi 2 miliar penduduk dunia, !!.!!!.!!! diantaranya men"adi pengidap kronik dan setiap tahunnya lebih dari 2#!.!!! pengid pengidap ap menin meningga ggall akibat akibat penyak penyakit it hati.I hati.Infe nfeksi ksi VH VHB B kroni kronik k dapat menyebabkan hepatitis, sirosis dan kanker hati pada anak maupun de$asa.%ebagian besar komplikasi infeksi kronik seperti sirosi sirosis s dan kank kanker er hati hati pada pada orang orang de$asa de$asa,, infeks infeksii prime primern rnya ya ter"adi pada bayi atau anak. Infeks Infeksii virus virus hepati hepatitis tis B (VHB) (VHB) menyeb menyebabk abkan an sediki sedikitny tnya a satu "uta kematian & tahun.%aat ini di seluruh dunia terdapat #! "uta penderita kronik dengan ' "uta kasus baru & tahun. Infeksi pada anak umumnya asimtomatis tetapi !*+# akan men"adi kron kronis is dan dan dala dalam m ! !*2 *2! ! tahu tahun n akan akan men"a en"adi di sir sirosis osis atau atau karsino karsinoma ma hepatoselu hepatoselular lar (-H%). (-H%). Di negara negara epidemis, epidemis, ! -H% disebabkan oleh VHB. isiko -H% ini sangat tinggi bila infeksi ter" ter"ad adii pada pada us usia ia dini dini.. Di lain lain piha pihak, k, tera terapi pi anti antivi viru rus s belu belum m memu memuas ask kan, an, terl terleb ebih ih pada pada peng pengid idap ap yang yang teri terinf nfek eksi si se/a se/ara ra verti/al atau pada usia dini. Di ka$a ka$asa san n yang yang prev preval alen ensi si infe infeks ksii VH VHB B ting tinggi gi,, infe infeks ksii ter"adi pada a$al masa kanak*kanak kanak*kanak baik se/ara verti/al maupun hori0ontal. hori0ontal. 1leh 1leh karena karena itu, kebi"ak kebi"akan an utama tata tata laksana VHB adalah adalah memo memoton tong g "alur "alur transm transmisi isi sedini sedini mungk mungkin. in. Vaksina aksinasi si universal bayi baru lahir merupakan upaya yang paling efektif dalam menurunkan prevalensi VHB dan -H%.
12
ransmisi perinatal dari ibu pengidap HBs3g kepada anaknya
merupakan
"alur
transmisi
sangat
penting
untuk
ter"adinya kronisitas infeksi.Bentuk transmisi ini ter"adi pada '!* #! pengidap HBs3g di daerah hiperepidemik di 3sia. %ekitar +! bayi dari ibu pengidap HBs3g akan men"adi pengidap HBs3g2 atau mengalami infeksi VHB kronik, yang pada umumnya simtomatik. Integrasi genom VHB pada genom pe"amu membuka "alan untuk ter"adinya karsinoma hepatoseluler (-H%). 4revalnsi HBs3g pada pasien -H% de$asa di 5epang +, di ai$an men/apai 6# dan di Indonesia sekitar #!. 3dapun pada anak di ai$an hampir !! pasien -H% mengidap HBs3g, !*# di antaranya menderita sirosis hati.Dilaporkan "uga bah$a +' ibu dari anak pasien -H% merupakan pengidap HBs3g. B. Tujuan . 7ntuk memahami
bagaimana konsep
dasar
tentang
vaksin hepatitis B dan manfaat melakukan vaksinasi hepatitis B. 2. 7ntuk menumbuhkan rasa peduli terhadap tubuh dengan /ara melakukan vaksinasi hepatitis B. . 7ntuk mengetahui keuntungan "angka pan"ang
dari
melakukan vaksinasi hepatitis B . C. Manfaat . 8emahami bagaimana konsep dasar tentang vaksin hepatitis B dan manfaat melakukan vaksinasi hepatitis B. 2. 8enumbuhkan rasa peduli terhadap tubuh dengan /ara melakukan vaksinasi hepatitis B. . 8engetahui keuntungan "angka pan"ang dari melakukan vaksinasi hepatitis B .
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Vakin Vaksin adalah suatu bahan yang berasal dari kuman atau virus yang men"adi penyebab penyakit yang bersangkutan, yang telah dilemahkan atau dimatikan, atau diambil sebagian, atau mungkin tiruan dari kuman penyebab penyakit, yang se/ara senga"a dimasukkan ke dalam tubuh seseorang atau kelompok orang, yang bertu"uan merangsang timbulnya 0at antipenyakit tertentu pada orang*orang tersebut. %ebagai akibatnya, maka orang yang diberi vaksin akan memiliki kekebalan terhadap penyakit yang bersangkutan (3/hmadi, 2!!9). Vaksin berasal dari kata vaccinia atau vacca yang berarti sapi dalam bahasa :atin.%ebutan vaksin diberikan oleh :ouis 4asteur untuk mengingatkan "asa ;d$ard 5enner, yang semula menggunakan istilah variolation atau memberikan virus sapi atau /a/ar sapi atau cowpox untuk tu"uan memperoleh kekebalan terhadap smallpox atau /a/ar pada manusia.8emberikan vacca atau vaksin disebut vaksinasi.-arena vaksin ditu"ukan untuk memperoleh kekbalan atau imunitas, maka disebut "uga sebagai imunisasi (3/hmadi, 2!!9).
12
Vaksinasi merupakan suatu tindakan yang dengan senga"a memberikan paparan antigen yang berasal dari suatu pathogen. 3ntigen yang diberikan telah dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit namun mampu memproduksi limfosit yang peka sebagai antibodi dan sel memori.
memberikan kekebalan. u"uannya adalah memberikan infeksi ringan yang tidak berbahaya namun /ukup untuk menyiapkan respon
imun
sehingga
apabila
ter"angkit
penyakit
yang
sesungguhnya di kemudian hari anak tidak men"adi sakit karena tubuh dengan /epaat membentuk antibodi dan mematikan alergi (penyakit yang masuk tersebut).
5enis*"enis vaksin berdasarkan proses produksinya antara lain yaitu= . Vaksin yang telah dilemahkan (attenuated live vaccine) yaitu vaksin yang terdiri dari kuman atau virus yang dilemahkan, masih antigenik akan tetapi tidak patogenik. 2. Vaksin yang telah dimatikan (killed vaccine or inactivated vaccine)yaitu vaksin yang tidak patogenik dan tidak berkembang baik dalam tubuh. . Vaksin rekombinan yaitu vaksin
yang
susunannya
memerlukan epitoporganisme yang patogen. '. Vaksin subunit yaitu vaksin yang berasal dari bagian (komponen) organismenya, misalnya kapsul bakteri. #. Vaksin polisakarida (kon"ugat) yaitu vaksin yang bentuknya terdiri dari rantai pan"ang molekul*molekul gula yang membentuk kapsul bakteri.
12
9. Vaksin toksoid yaitu vaksin yang dibuat dari toksin kuman tetapi tidak toksis, namun dapat merangsang pembuatan antibodi. Berdasarkan fungsinya vaksin terbagi men"adi= . Vaksin B<> (Bacillus Calmette Guerine) yaitu vaksin yang digunakan untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuber/ulosis. 2. Vaksin D4 (Difteri 4ertusis etanus) yaitu vaksin yang digunakan untuk pemberian kekebalan se/ara stimulan terhadap difteri, pertusis dan tetanus. . Vaksin (etanus oksoid) yaitu vaksin yang digunakan untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus. '. Vaksin D (Difteri dan etanus) yaitu vaksin
yang
digunakan untuk pemberian kekebalan stimulan terhadap difteri dan tetanus. #. Vaksin polio yaitu vaksin yang digunakan untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis. 9. Vaksin /ampak yaitu vaksin yang
digunakan
untuk
pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit /ampak. 6. Vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang digunakan untuk pemberian
kekebalan
aktif
terhadap
infeksi
yang
disebabkan oleh virus hepatitis B. . Vaksin D4 (HB) yaitu vaksin yang digunakan untuk pemberian
kekebalan
aktif
terhadap
penyakit
difteri,
tetanus, pertusis dan hepatitis B. B. He!atiti B Hepatitis B adalah penyakit
menular di mana virus
hepatitis B atau HBV menginfeksi dan meradangkan hati, menimbulkan kerusakan yang menetap pada kurang dari # dari mereka yang terinfeksi. Virus hepatitis B ditularkan melalui pertukaran /airan tubuh yang telah terinfeksi, misalnya darah atau semen.Virus ini bisa memasuki tubuh melalui sayatan pada
12
kulit, melalui pertukaran "arum yang digunakan oleh para pengguna obat terlarang, atau melalui lubang tubuh, misalnya vagina, anus, atau mulut.%eorang ibu hamil bisa menularkan penyakit kepada bayinya pada saat dilahirkan (
B
merupakan
salah
satu
"enis
penyakit
peradangan hati.4enyakit peradangan hati "enis Hepatitis B merupakan
masalah
penyakit
yang
merupakan
problem
kesehatan masyarakat, khususnya bagi negara berkembang.%aat ini dunia menargetkan dalam dekade pertama abad 2 penyakit ini harus bisa dieliminasi (3/hmadi, 2!!9). Hepatitis B disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang merupakan
salah
satu
anggota
family
Hepadnavirus.Virus
Hepatitis B (VHB) yaitu suatu virus D?3 yang berlapis ganda, dengan ukuran diameter '2 @m ( @m A !,!!!!!!!! meter). Virus Hepatitis B berbentuk bulat dan dapat menyebabkan peradangan
hati
akut
atau
kronis.%ebagian
ke/il
kasus
peradangan hati dapat berlan"ut men"adi sirosis hati (hati mengeras dan menge/il) atau kanker hati (
B
biasanya ditularkan melalui kontak
dengan /airan tubuh (darah, air liur, air mani) penderita penyakit ini atau dari ibu ke anak pada saat melahirkan. -ebanyakan anak ke/il yang terkena virus hepatitis B akan men"adi pemba$a virus. Ini berarti mereka dapat memberikan penyakit tersebut pada orang lain $alaupun mereka tidak menun"ukkan ge"ala apapun. 5ika anak terkena hepatitis B dan men"adi pemba$a virus mereka akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit hati dan kanker nantinya dalam hidup.
12
Ibu yang menderita penyakit hepatitis B dapat menularkan pada bayinya. Hepatits B dapat menular melalui kontak antara darah, sebagai /ontoh apabila luka dalam tubuh terkontaminasi /airan yang dikeluarkan oleh penderita hepatitis B, seperti "arum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfuse darah dan gigitan manusia, hal ini termasuk hubungan seksual. 4enyakit hepatitis B bisa men"adi kronis dan menimbulkan sirosis hepatis, kanker hati dan menimbulkan kematian. %e/ara umum orang dapat beresiko untuk tertular penyakit hepatitis
B
dapat
diidentikasi dari perilakunya.8aksudnya
adalah para pengguna narkoba, pasangan seks orang yang terinfeksi hepatitis, bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi hepatitis,
orang
yang
suka
berganti
pasangan,
laki*laki
homoseksual, petugas kesehatan "uga berisiko untuk tertular "ika tidak menggunakan standar perlindungan diri yang tepat.Hal ini karena petugas kesehatan yang sedang mera$at pasien dlam kondisi
terinfeksi
hepatitis
harus
menggunakan
standar
perlindungan diri seperti sarung tangan dan "angan pernah menyentuh /airan tubuh dari pasien se/ara langsung. >e"ala yang timbul pada penderita penyakit hepatitis B mirip dengan ge"ala Cu. >e"ala*ge"ala tersebut antara lain= . 2. . '. #. 9.
Hilangnya nafsu makan 8ual, muntah dan rasa lelah 8ata kuning dan muntah Demam 7rin men"adi kuning %akit perut
>e"ala hepatitis B bisa berkisar dari tidak ada, ringan atau parah. %elama dua sampai empat minggu sebelum hati terlibat, seseorang yang terkena hepatitis B bisa mengalami hilangnya
12
selera makan, mual, muntah, demam, keletihan dan ge"ala*ge"ala seperti Cu. Ini bisa dilan"utkan dengan tanda*tanda bah$a hati sedang terinfeksi, termasuk air kemih ber$arna gelap, jaundice (kulit tampak kuning), demam, tin"a pu/at, gatal dan hati yang membesar serta nyeri tekan. C. Vakin He!atiti B Vaksin komersial yang beredar pertama kali ialah vaksin HBs3g plasma derived pada a$al de/ade +!. 8eskipun menun"ukkan imunogenitas serta ekasi protektif yang sangat baik, vaksin ini kurang diterima se/ara luas karena kekha$atiran (yang tidak terbukti) akan adanya agen infeksi di dalamnya. Di banyak negara, penggunaan vaksin plasma ini telah diganti dengan vaksin rekombinan. -edua vaksin ini terbukti aman dan mempunyai efek protektif +!*+#. 4engaruh vaksinasi terhadap prevalensi pengidap HBs3g serta insiden -H% setelah penerapan vaksinasi universal selama ! tahun dilaporkan oleh
12
Imunisasi ini bertu"uan untuk memberikan tubuh kekebalan terhadap penyakit hepatitis B. 4enyakit hepatitis B, disebabkan oleh virus yang telah mempengaruhi organ liver (hati). Virus ini akan tinggal selamanya dalam tubuh. Bayi*bayi yang ter"angkit virus hepatitis berisiko terkena kanker hati atau kerusakan pada hati. Virus hepatitis B ditemukan di dalam /airan tubuh orang yang ter"angkit termasuk darah, ludah dan air mani. Ibu hamil yang mempunyai HBs3g positif mendapatkan beberapa vaksin lainnya. %elain vaksin hepatitis B, ibu hamil yang mempunyai HBs3g positif diberikan "uga hepatitis B immunoglobulin (HBIg) sebanyak !,# ml di sisi tubuh yang berbeda dalam $aktu 2 "am setelah melahirkan. Hepatitis B immunoglobulin diberikan untuk memberikan proteksi meskipun hanya dalam "angka pendek (*9 bulan). Vaksin hepatitis diberikan se/ara intramuskular pada otot paha.Vaksin diberikan
hepatitis
pada
orang
B
sangat
direkomendasikan
de$asa.%etelah
diberikan
untuk
tiga
kali
pemberian vaksin hepatitis B, vaksin tersebut dapat memberikan perlindungan
sebesar
+!
kepada
tubuh.%aat
ini,
vaksin
hepatitis B telah digunakan pada lebih dari 9! negara di dunia. Vaksin hepatitis B terbaru tidak mengandung virus hidup, maka vaksin
ini
di/egahnya.
tidak
bisa
menyebabkan
etapi, vaksin ini
penyakit
memiliki
protein
yang
ingin
yang bisa
merangsang sistem imun tubuh dengan /ara tertentu, dan beberapa diantaranya menyebabkan kondisi autoimun pada beberapa orang. abel . 4rodusen, 5enis,
4roduse
Do sis
Interval
12
Dagang
n
4emberi
4emberian
an ;ngeri B
>%-
I8
3nak (E+ th)
! m/g
De$asa
Bulan
ke*!,
, 9
2! m/g
;uva
%ano
I8
4asteur
3nak
!
De$asa
m/g
Bulan
ke*!,
, 9
2! m/g HB V3F II
8%D
I8
3nak
!
De$asa
m/g
Bulan
ke*!,
, 9
2! m/g Hepava
-albuite
>ene
/h
I8
3nak (!*! th)
! m/g
De$asa
Bulan
ke*!,
, 9
2! m/g
Hepatitis
Bio
I8
B
Garma
3nak
! m/g
Bulan
ke*!,
, 9
%umber= %ulaiman dan %undoro, 2!!6. -emasan
vaksin
hepatitis
B
biasanya dalam
bentuk
/airan.Dalam satu bo vaksin hepatitis B 4ID terdiri dari !! HB 4ID. 4ada pemberian vaksin hepatitis B, diperlukan tiga dosis vaksin hepatitis B untuk melindungi orang yang beresiko terpapar, yaitu=
12
. 2. . '. #.
1rang 1rang 1rang 1rang 1rang
yang memberi pera$atan medis, yang mera$at anak /a/at mental atau sik, yang beker"a di penampungan pengungsi, yang beker"a dalam penegakan hokum, yang beker"a di kamar mayat.
5ad$al vaksinasi yang diberikan pada oang*orang tersebut yaitu pada hari ke*!, hari ke*6 dan hari ke*2. 4emberian vaksin ini akan memberikan kekebalan sekitar bulan. Dosis booster harus diberikan dalam satu tahun.5ika individu sebelumnya telah mendapat seri vaksin hepatitis B, vaksinasi tidak diperlukan lagi. Imunisasi hepatitis B diberikan sedini mungkin setelah lahir,
mengingat
sekitar
ibu
melahirkan
di
negara
berkembang adalah pengidap HBs3g positif dengan perkiraan transmisi maternal '!. %etiap
vaksin
hepatitis
B
sudah
dievaluasi
untuk
menentukan dosis sesuai umur (agespeci!c dose) yang dapat menimbulkan respon antibody yang optimum. 1leh karena itu, dosis yang direkomendasikan bervvariasi tergantung produk dan usia resipien. %edangkan dosis pada bayi, dipengaruhi pula oleh status HBs3g ibu. 4asien hemodialisis membutuhkan dosis yang lebih besar atau penambahan "umlah suntikan. D. Menilai Ke"er#ailan Vakinai He!atiti B %etelah seseorang mendapatkan dosis vaksinasi hepatitis B, maka akan timbul tingkat keberhasilannya. 4ada umumnya tingkat keberhasilan vaksinasi men/apai +# dan kegagalannya #.7ntuk menilai keberhasilan vaksinasi hepatitis B, perlu dilakukan
pemeriksaan
laboratorium.
4emeriksaan
yang
dilakukan yaitu pemeriksaan untuk mengukur kadar anti*HBs 3ntibodi terhadap virus hepatitis B.
12
Hasil pemeriksaan kadar HBs 3ntibodi dapat menun"ukkan tingkat
keberhasilan
vaksinasi
hepatitis
B.
5ika
seseorang
memiliki kadar anti*HBs sebanyak kurang dari ! I7, maka dapat dipastikan bah$a vaksin hepatitis B tidak memberikan proteksi kepada tubuh. 5ika seseorang memiliki kadar anti*HBs sebanyak !*!! I7, maka dapat dikatakan bah$a vaksin hepatitis B memberikan proteksi yang /ukup kuat kepada tubuh. 5ika seseorang memiliki kadar anti*HBs sebanyak lebih dari !! I7, maka dapat dikatakan bah$a vaksin hepatitis B memberikan proteksi yang kuat kepada tubuh. 8enurut %entra 4engendalian 4enyakit, vaksin hepatitis B +# efektif mela$an penyakit hepatitis B dan infeksi sesudah diberikan satu seri yang terdiri atas tia dosis. etapi satu kenyataan yang "arang diketahui oleh konsumen adalah bah$a para peneliti, pabrik pembuatan vaksin dan organisasi kesehatan tidak tahu dengan pasti berapa lama vaksin melindungi terhadap hepatitis B. 8enurut Buku "cuan #okter$ :amanya efek perlindungan dan vaksin hepatitis B dari 8er/k dan %mith -line Bee/ham tidaklah diketahui untuk saat ini dan perlunya vaksinasi ulangan masih belum dirumuskan. 3lasan dari kurangnya imunitas akibat
vaksin
dianggap
berhubungan
dengan
karakteristik
khusus yang ada pada sistem imun dari orang*orang yang tidak memberikan respon. 3da dua tipe vaksin hepatitis B yang mengandung HBs3g, yaitu= . Vaksin yang berasal dari plasma. 2. Vaksin rekombinan.
12
-edua vaksin ini aman dan imunogenik $alaupun diberikan pada
saat
lahir
karena
antibody
anti*HBs3g
ibu
tidak
mengganggu respon terhadap vaksin. :ebih dari +! anak yang rentan megembangkan respon antibodi protektif (dengan titer lebih dari !µ/ml) pasca tiga dosis vaksin, sedangkan efektifitas vaksin untuk mencegah pengidap kronis pada kebanyakan anak yng dipelajari selama lebih dari 10 tahun, lebih dari 90!
Bayi dan ibu pengidap HBs3g positif berespon kurang baik terhadap vaksin karena vaksinasi sering baru diberikan setelah infeksi
ter"adi.;fektitas
vaksin
untuk
men/egah
pengidap
Hepatitis B kronis pada bayi*bayi ini berkisar antara 6#* +#.4emberian satu dosis imunoglobulin hepatitis B (%epatitis B immunoglobulin$
HBI>)
pada
saat
lahir
dapat
sedikit
memperbaiki efektivitasnya, tetapi HBI> tidak selalu tersedia di kebanyakan negara*negara berkembang di samping harganya yang relative mahal. ;fektivitas vaksin dalam men/egah infeksi VHB adalah +!*+#. 8emori sistem imun menetap minimal sampai # tahun pas/a imunisasi namun se/ara teoritis menetap seumur hidup sehingga pada anak normal, tidak dian"urkan untuk imunisasi booster. 4ada pasien hemodialisis, proteksi vaksin tidak sebaik individu normal dan mungkin hanya berlangsung selama titer anti HBs J ! mI7 &ml. 4ada kelompok ini dian"urkan untuk melakukan pemeriksaan anti HBs setiap tahun dan booster diberikan bila anti HBs turun men"adi K ! mI7 &ml. 8ereka yang tidak memberikan respon terhadap imunisasi primer, diberikan vaksinasi tambahan (ke/uali bila HBs3g positif). ambahan satu kali vaksinasi menyebabkan #*2# non responder memberikan respon antibody yang adekuat. Bila
12
vaksinasi diulang kali, sampai dengan '! dapat membentuk antibodi yang adekuat. Bila susudah kali vaksinasi tambahan tidka
ter"adi
serokonversi,
dapat
dipertimbangkan
untuk
pemberian vaksin hepatitis B dosis ganda. 4ada bayi*anak, pemeriksaan anti*HBs pra dan pas/a imunisasi tidak dian"urkan. 7"i serologis pra imunisasi hanya dilakukan pada yang akan memperoleh prolaksis pas/a paparan dan individu beresiko tinggi tertular infeksi HBV. 7"i serologi pas/a imunisasi perlu dilakukan pada bayi dan ibu pengidap VHB, individu yang memperoleh prolaksis pas/a paparan dan pasien imunokompromis. 7"i serologis, pas/a immunisasi ini dilakukan satu bulan sesudah imunisasi ke*.
E. Efek Sa$!ing Vakinai He!atiti B >e"ala
-e"adian
Ikutan
4as/a
Imunisasi
(-I4I)
yang
disebabkan vaksin umumnya sudah dapat diprediksi terlebih dahulu karena merupakan reaksi simpang vaksin dan se/ara klinis biasanya ringan.Lalaupun demikian dapat sa"a ter"adi ge"ala klinis hebat seperti reaksi analaktik sistemik dengan resiko kematian. eaksi simpang ini sudah teridentikasi dengan baik dan ter/antum dalam petun"uk pemakaian tertulis oleh produsen sebagai indikasi kontra, indikasi khusus, perhatian khusus, atau berbagai tindakan dan perhatian spesik lainnya termasuk kemungkinan interaksi dengan obat atau vaksin lain. 4etun"uk ini harus diperhatikan dan ditanggapi dengan baik oleh pelaksanan imunisasi (anuh dkk, 2!). eaksi lokal setelah dilakukan vaksinasi hepatitis B, antara lain=
12
. asa nyeri pada tempat suntikan. 2. Bengkak dan kemerahan ditempat suntikan sekitar !. eaksi sistemik setelah dilakukan vaksinasi hepatitis B, yaitu demam sekitar !, "uga reaksi lain seperti irritable, malaise dan ge"ala sistemik lainnya. eaksi berat yang dapat ter"adi setelah dilakukan vaksin hepatitis B, antara lain= . 2. . '.
-e"ang rombositopenia Hypotonic Hyporesponsive &pisode (HH;) 'ersistent inconsolable screaming yang merupakan rekasi yang bersifat selfimiting dan tidak merupakan masalah
"angka pan"ang #. 3nalaksis yaitu ke"adian yang berpotensial men"adi fatal tetapi dapat disembuhkan tanpa dampak "angka pan"ang. 4emberian imunisasi hepatitis B "arang menimbulkan efek samping yang serius.;fek samping yang paling umum dari vaksin tersebut biasanya ringan dan /epat hilang. ;fek samping yang terasa pada umumnya antara lain= rasa sakit pada tempat yang disuntik, sakit demam dan sakit pada tulang sendi (
12
8enurut 4ernyataan Informasi Vaksin yang dikeluarkan oleh
12
BAB III PENUTUP A. Kei$!ulan . Vaksinasi hepatitis B dapat se/ara efektif menurunkan angka pengidap maupun angka virus Hepatitis B (VHB). 2. Vaksinasi hepatitis B dapat menurunkan insiden karsinoma hepatoseluler (-H%) dan penyakit kanker hati. . Vaksinasi hepatitis B rekombinan D?3 mempunyai efek proteksi "angka pan"ang sehingga tidak diperlukan dosis penguat se/ara periodik bagi responden. B. Saran . Bagi mahasis$a kesehatan dan tenaga kesehatan a. 8elakukan sosialisasi kepada mahasis$a
akan
pentingnya melakukan vaksinasi hepatitis B agar dapat mengetahui bahayanya. b. 8elakukan vaksinasi hepatitis B sesegera mungkin untuk men/egah terinfeksinya penyakit hepatitis B. 2. Bagi masyarakat
12
a. 8elakukan sosialisasi kepada masyarakat luas akan pentingnya melakukan vaksinasi hepatitis B agar dapat mengetahui bahayanya. b. 8elakukan vaksinasi hepatitis B yang dilakukan oleh kader kesehatan setempat. /. 8enyarankan kepada ibu*ibu yang akan melahirkan untuk memberikan vaksin hepatitis B setelah anaknya dilahirkan
DA%TA& PUSTAKA 3/hmadi, 7. G., 2!!9.munisasi$ engapa 'erlu*. 5akarta= 4enerbit Buku -ompas. ramedia 4ustaka 7tama. D"au0i, %., dan %undaru, H. 2!!.munisasi #ewasa. 5akarta= Balai 4enerbit G-7I. 8ulyani, ?. %., dan ina$ati, 8. 2!. munisasi untuk "nak. Mogyakarta= ?uha 8edika.
12
4rovera$ati, 3., 3ndhini, <. %. D. munisasi dan +aksinasi. Mogyakarta= ?uha 8edika. anuh, I. >. ?. >., %uyitno, H., Hadinegoro, %. . %., -artasasmita, <.
B.,
Ismoedi"anto,
%oed"atmiko.
2!.
'edoman
munisasi di ndonesia. 5akarta= Badan 4enerbit Ikatan Dokter 3nak Indonesia. Lahab, 3. %amik, dan 5ulia, 8. 2!!2. /istem mun$ munisasi$ dan 'enyakit mun. 5akarta= 4enerbit Lidya 8edika.