BAB I PENDAHULUAN
Ulkus Ulkus peptikum peptikum merupakan merupakan salah salah satu satu penyakit penyakit yang masih masih sering sering ditemuka ditemukan n di masyarakat. Prevalensinya dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi dimana penyakit ini banyak terjadi terjadi pada kelompok masyarakat masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi ekonomi yang rendah, dimana kejadiannya meningkat seiring dengan bertambahnya usia.1 Saat Saat ini diperca dipercaya ya bahwa bahwa penyebab penyebab utama ulkus ulkus peptiku peptikum m adalah adalah infeksi infeksi dari dari lamb lambung ung oleh oleh bakte bakteri riaa yang yang dise disebut but Helicobacter Helicobacter pylori ( H.pylori) H.pylori)..2,3 H.pylori H.pylori merupakan merupakan kuman patogen gram negatif, negatif, suatu bakteri yang menyebabkan menyebabkan peradangan lapisan lapisan lambung yang kronis kronis pada manusi manusia. a. Bakter Bakteria ia ini bertaha bertahan n hidup hidup di tubuh tubuh manusia dengan memanipulasi system sel imum yang penting.4 Ulkus peptikum juga dapat dipicu oleh penggunaan non-steroidal antiinflammatory drugs (NSAID) dalam jangka waktu yang lama seperti seperti penggunaan penggunaan NSAID untuk pengobatan pengobatan penyakit osteoarthritis. Beberapa faktor lain juga turut berperan dalam menimbulkan penyakit ini, seperti genetik, diet, alkohol, dan merokok.5,6 Penyakit ulkus peptikum dapat menimbulkan komplikasi yang serius bila tidak ditangani dengan tepat. Komplikasi yang mungkin timbul adalah perdarahan, perforasi, dan stenosis pilorik. Insiden perdarahan dan perforasi meningkat pada usia lanjut dan pada pemakaian pemakaian NSAID NSAID yang yang lama.2 Penanga Penanganan nan ulkus ulkus peptikum peptikum sendir sendirii ditujuka ditujukan n untuk untuk menghil menghilang ang keluhan keluhan yang timbul timbul,, menyem menyembuhk buhkan an ulkus, ulkus, menceg mencegah ah kekambuh kekambuhan, an, dan mencega mencegah h terjadi terjadinya nya komplikasi. Penanganan ulkus peptikum saat ini terdiri dari terapi non medikamentosa dan terapi terapi medika medikament mentosa osa,, bila bila keduanya keduanya gagal gagal dapat dapat dilakuk dilakukan an tindaka tindakan n operasi operasi.. Semua hal tersebut dilakukan untuk mecapai tujuan terapi yang optimal.4,6 Meng Mengin inga gatt masi masih h bany banyak akny nyaa angk angkaa keja kejadi dian an peny penyak akit it ulku ulkuss pept peptik ikum um di masyarakat Indonesia karena faktor resiko yang sangat tinggi di masyarakat seperti: kebiasaan masyarakat untuk membeli obat tanpa resep dokter, infeksi Helicobacter pylori yang kejadiannya kejadiannya sangat tinggi di Indonesia, Indonesia, maka sangatlah sangatlah penting untuk
14
mempelajari penyakit ini terutama bagi para praktisis medis. Penulisan laporan ini dihar diharapk apkan an dapat dapat memb membant antu u penul penulis is dan dan maha mahasis siswa wa kedok kedokte teran ran lainn lainnya ya untuk untuk mema memaham hamii penya penyakit kit ulkus ulkus pepti peptiku kum m dan dan menge mengeta tahui hui korel korelas asii antar antaraa perja perjala lanan nan penyakit dengan kehidupan kehidupan biopsikos biopsikososiokul osiokultural tural pasien. pasien.
1.1 1.1 Tu Tuju juan an
Adapun tujuan dari PBL ini sesuai dengan latar belakang penulisan ini adalah : Memahamii tentang tentang penyakit penyakit ulkus ulkus peptiku peptikum m baik etiolo etiologi, gi, faktor faktor resiko, resiko, 1. Memaham diagnosis dan penatalaksanaannya. 2. Menganalisa faktor resiko ulkus peptikum pada kasus ini.
3. Menge ngetahui hui
kor korelas lasi
anta ntara
per perjal jalanan nan
peny penyak akiit
deng dengaan
kehidu idupan pan
biopsikososioku biopsikososiokultural ltural pada pada pasien pasien ini. 1.2 Manfa Manfaat at
Adapun manfaat dari PBL ini adalah : 1. Dapat memahami secara lebih baik tentang ulkus peptikum baik etiologi, faktor
resiko, resiko, diagnosi diagnosiss dan penatal penatalaks aksanaa anaan n terutam terutamaa bagi dokter dokter muda, muda, pasien pasien maupun keluarganya. 2. Dapat mengetahui korelasi antara perjalanan penyakit ulkus peptikum dengan
kehidupan biopsikososiokultural pada pasien.
BAB I I
15
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum merupakan putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah epitel disebut sebagai sebagai erosi. erosi. Menurut Menurut definis definisi, i, ulkus ulkus peptikum peptikum dapat terlet terletak ak pada setiap setiap bagian bagian saluran cerna yang terkena getah asam lambung, yaitu esofagus, lambung, duodenum, dan setelah gastroenterostomi, juga jejenum.1 2.2 Epidemiologi
Ulkus peptikum merupakan penyakit yang masih banyak ditemukan di masyarakat. Penyakit ini meningkat insidennya seiring dengan bertambahnya usia. Sekitar sepertiga penderita penderita ulkus duodenum berusia berusia di atas 60 tahun. Sedangkan Sedangkan prevalensi prevalensi infeksi akibat Helicobacter Helicobacter pylori, yang yang meru merupak pakan an sala salah h satu satu penye penyebab bab utama utama ulku ulkuss peptikum, peptikum, sekitar 40-60% pada orang orang tua asimptomatik asimptomatik dan lebih dari 70% pada orang tua dengan penyakit gastrointestinal. Perbandingan insiden ulkus peptikum antara lakilaki dan perempuan yaitu 5-10 : 1. Tingkat komplikasi ulkus peptikum pada usia lanjut lebih tinggi. Pada saat ini, sekitar 50% perforasi terjadi pada mereka yang berusia diatas 70 tahun. Ulkus peptikum pada korpus lambung dapat terjadi tanpa sekresi asam berlebihan. berlebihan.4
2.3 Etiologi Ulkus Peptikum
Saat ini, salah satu penyebab utama sekitar 60% dari ulkus gaster dan 90% dari ulkus duodenum ialah adanya reaksi inflamasi kronik akibat invasi dari Helicob dari Helicobacter acter pylori yang yang mana mana paling paling banya banyak k memb membent entuk uk koloni koloni di sekit sekitar ar antru antrum m pylor pylori. i. Helicobacter Helicobacter pylori adalah kuman patogen gram negatif yang berbentuk berbentuk batang/spiral batang/spiral,, dan merupak merupakan an microa microaero erofili filik k berfla berflagel gelaa yang hidup hidup pada permuka permukaan an epitel epitel dan mengandung mengandung urease. urease. H.pylori H.pylori hidup di antrum, tetapi dapat bermigrasi ke proksimal lambung dan membentuk koloid, suatu bentuk dorman bakteri. Infeksi kuman H.pylor kuman H.pylorii 16
dapat menimbulkan pangastritis kronis diikuti atrofi sel mukosa korpus dan kelenjar, metaplasia intestinal, dan hipoasiditas.2,3,8 2.4 Faktor Risiko Ulkus Peptikum
Ada beberapa faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya ulkus peptikum ini: 1. Diet Makanan Makanan yang memper memperber berat at keluhan keluhan ulkus ulkus peptikum peptikum antara antara lain lain kopi, kopi, rempah-rempah, makanan yang asam, panas, dan pedas, cokelat. 2. Merokok Merokok Merokok dapat dapat mening meningkatk katkan an inside insiden n ulsera ulserasi si dan komplik komplikasi asi lainnya lainnya,, memp memper erla lamb mbat at
peny penyem embu buha han, n,
mene meneka kan n
prod produk uksi si
bika bikarb rbon onat at,,
dan dan
menimbulkan refluks duodeno-gaster. 3. Obat Non Steroidal Steroidal Antiinflama Antiinflamatory tory Drugs Drugs (NSAID) NSAID dapat merusak merusak mukosa dan menekan menekan produksi prostaglandin. prostaglandin. NSAID bersifat bersifat asam dan lipofilik lipofilik sehingga sehingga mempermudah mempermudah trapping ion hidro hidroge gen n masu masuk k ke dalam dalam mukos mukosaa dan dan menim menimbul bulka kan n keru kerusa sakan kan pada pada mukosa. 4. Usia
H.pylori meningkat sesuai dengan usia. 2.5 Faktor Pertahanan Mukosa Gastro Duodenal
Epitel gaster dapat mengalami iritasi terus menerus oleh 2 faktor perusak, yaitu : -
Faktor Faktor endog endogen en (HCl (HCl,, pepsin pepsinoge ogen/pe n/pepsin psin,, dan dan garam garam empedu empedu))
-
Fakto Faktorr eksog eksogen en (obat (obat-ob -obat atan an,, alkohol alkohol,, dan bakte bakteri ri))
Untuk itu, terdapat suatu sistem untuk mempertahankan mukosa gastro duodenal yang terdiri dari lapisan pre epitel, epitel, dan post epitel/sub epitel. Lapisan pre epitel mengandung mukus-bikarbonat yang bekerja sebagai rintangan fisikokemikal terhadap molekul seperti ion hidrogen. Sedangkan bikarbonat sendiri memili memiliki ki kemamp kemampuan uan memper mempertaha tahankan nkan perbeda perbedaan an pH, yakni yakni pH 1-2 pada lumen lumen lambung dengan pH 6-7 di dalam sel epitel. Sekresi bikarbonat dirangsang oleh Ca2+, prostaglandin, prostaglandin, kolinerg kolinergik, ik, dan keasaman keasaman lumen. lumen.2
17
Lapisa Lapisan n epitel epitel merupak merupakan an pertaha pertahanan nan kedua kedua dari gastro gastro duodenal duodenal,, dengan dengan cara menghasilkan mukus, transportasi ionik sel epitel serta produksi bikarbonat yang dapat mempertahankan pH intraseluler (pH 6-7), dan intracellular tight junction. junction.2,9 Sist Sistem em mikro mikrovas vaskul kular ar yang yang rapi rapi dala dalam m lapis lapisan an subm submuko ukosa sa lamb lambung ung adal adalah ah komponen kunci dari pertahanan sub epitel. Sirkulasi yang baik dapat menghasilkan bikarbonat bikarbonat untuk menetralkan menetralkan HCl, memberikan memberikan asupan mikronutrien, mikronutrien, dan oksigen, serta membuang hasil metabolik toksik.2 Prostaglandin yang banyak ditemukan pada mukosa lambung, memegang peran sentral dalam mempertahankan dan memperbaiki sel epitel lambung, lambung, menghasilkan menghasilkan mukus-bikarbonat, mukus-bikarbonat, menghambat sekresi sel parietal, mempertahankan sirkulasi mukosa dan restitusi sel epitel.2
2.6 Patofisiologi Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum terjadi pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat menahan kerja asam lambung pencernaan (asam hidrochlorida dan pepsin). Erosi yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam peptin, atau berkenaan denga dengan n penur penuruna unan n perta pertahan hanan an norma normall dari dari mukos mukosa. a. Adapu Adapun n bebe bebera rapa pa zat yang yang menurunkan pertahanan mukosa lambung salisilat, NSAID, alcohol, dan rokok.6,7 Menurut Warren dan Marshall, ulkus peptikum terjadi oleh karena infeksi dari Helicobacter Helicobacter pylori yang bersifat patogen. Bakteri ini dapat bertahan dalam suasana asam lambung dan menembus mukosa lambung, lalu berkolonisasi disana. H.pylor disana. H.pylorii menghasilkan berbagai macam sitotoksin yang secara langsung dapat merusak epital mukosa, seperti vacuolating cytotoxin (Vac A gen) yang menyebabkan vakuolisasi selsel epitel. epitel. Selain Selain itu, itu, bakter bakterii ini juga menghas menghasilka ilkan n bermac bermacam-m am-maca acam m enzim enzim yang dapat dapat meru merusa sak k epite epitel, l, seper seperti ti urea urease se,, prot protea ease se,, lipas lipasee dan dan fosf fosfoli olipas pase. e. Urea Urease se memecahkan memecahkan urea dalam lambung menjadi amonia yang toksik terhadap sel-sel epitel, sedangkan protease dan fosfolipase menekan produksi mukus sehingga menyebabkan daya tahan mukosa menurun, merusak lapisan yang kaya lipid pada apikal sel epitel, dan melalui kerusakan sel dapat menyebabkan asam lambung berdifusi balik sehingga menimbulkan nekrosis yang lebih luas.2,3 18
2.7 Diagnosis Ulkus Peptikum
Diagnosis ulkus peptikum dapat ditegakkan melalui anamnesis mengenai gambaran klinis ulkus peptikum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. 1. Anamnesis Secara umum, pasien pasien ulkus peptikum peptikum biasanya biasanya mengeluh mengeluh dispepsia. dispepsia. Dispepsia Dispepsia merupakan sindrom klinis atau kumpulan keluhan beberapa penyakit saluran cerna, seperti mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati, sendawa, rasa terbakar, rasa penuh ulu hati, dan cepat merasa kenyang. Rasa nyeri pada ulkus duodenum timbul waktu pasien merasa lapar, dan rasa nyeri tersebut tersebut bisa membangunkan membangunkan pasien tengah malam (antara tengah malam dan jam 3 dini hari). Nyeri ini spesifik pada ulkus duodenum (75%). Rasa nyeri hilang setelah makan, dan minum obat antasida. Sedangkan rasa nyeri pada ulkus gaster timbul setelah makan. Rasa nyeri pada ulkus ulkus gaster gaster dirasa dirasakan kan di sebela sebelah h kiri, kiri, sedangk sedangkan an rasa rasa nyeri nyeri ulkus ulkus duodenum duodenum dirasakan di sebelah kanan dari garis tengah perut. Rasa nyeri bermula dari bermula pada satu titik ( pointing pointing sign) sign) yang yang akhir akhirnya nya difu difus, s, dan menja menjala larr hingg hinggaa ke punggung. punggung. Hal ini kemungkinan kemungkinan disebabkan disebabkan penyakit yang bertambah bertambah berat atau komplikasi berupa penetrasi ke organ pankreas. Rasa nyeri pada ulkus peptikum bersifat bersifat kronik, kronik, periodik, periodik, ritmik, ritmik, dan kualitasnya kualitasnya steady steady and and continue continue..2,3,9 2. Peme Pemeri riks ksaa aan n Fis Fisik ik Ulkus tanpa komplikasi biasanya jarang menimbulkan kelainan fisik. Rasa nyeri ulu hati pada daerah kiri atau kanan dari garis tengah perut dan penurunan berat badan merupakan merupakan tanda fisik yang dapat dijumpai. dijumpai. Goncangan Goncangan perut succusion (succusion splashing splashing ) yang dijumpai 4-5 jam setelah makan disertai muntah-muntah (isinya biasanya makanan yang dimakan beberapa jam sebelumnya) sebelumnya) merupakan merupakan tanda adanya retensi cairan lambung karena komplikasi ulkus ( gastric gastric outlet obstruction obstruction atau stenosis pilorus).2,3,9 3. Peme Pemeri riks ksaan aan Penun Penunja jang ng Gambaran endoskopi ulkus berupa luka terbuka dengan pinggiran teratur, mukosa licin dan normal disertai lipatan yang teratur keluar dari pinggiran ulkus. Sedangkan gambaran gambaran pada
proses proses keganasan adalah Boorman Boorman I/polipoid, I/polipoid, B-II/ulsera B-II/ulseratif, tif, B-III 19
infil infiltr trat atif if,, B-IV B-IV// linit linitis is plast plastik ikaa (sci (scirr rrhus hus). ). Untu Untuk k memas memasti tika kan n apaka apakah h terd terdapa apatt keganas keganasan, an, dilakuk dilakukan an pemerik pemeriksaa saan n histopat histopatolog ologii dengan dengan biopsi biopsi melalui melalui endosko endoskopi. pi. Biopsi diambil dari pinggiran dan dasar ulkus minimal 4 sampel untuk 2 kuadran. Bila ukuran ulkus besar, sampel diambbil dari 3 kuadran yaitu dari dasar, pinggir, dan sekitar ulkus.2,3 2.8 Klasifikasi
Ulkus duodenal Insiden Usia 30-60 tahun Pria: wanita 3:1 Terjad jadi lebih bih sering lambung
Ulkus Lambung
dari aripad pada
Insiden Biasanya 50 tahun lebih Pria:wanita 2:1 ulku ulkuss
Tanda dan gejala Tanda dan gejala Hipersekresi asam lambung Normal sampai hiposekresi hiposekresi asam asam lambung lambung Dapat mengalami penambahan berat badan Penurunan berat badan dapat terjadi Nyeri Nyeri terjadi 2-3 jam setelah setelah makan; sering Nyeri terjadi terjadi ½ sampai 1 jam setelah setelah makan; makan; terb terbang angun un dari dari tidur tidur antara antara jam jam 1 dan dan 2 jarang terbangun terbangun pada malam hari; dapat pagi. hilang dengan muntah. Makan makanan menghilangkan nyeri Makan akan makan akanan an tidak idak memb memban antu tu dan dan Muntah tidak umum kadang meningkatkan nyeri. Hemor Hemoragi agi jara jarang ng terj terjad adii diba dibandi ndingk ngkan anMuntah umum terjadi ulkus lambung tetapi bila ada milena lebihHemo Hemora ragi gi lebih lebih umum umum terj terjadi adi dari daripa pada da umum daripada hematemesis. ulkus ulkus duodena duodenal, l, hemate hematemes mesis is lebih lebih umum umum Lebih Lebih mungki mungkin n terjadi terjadi perfor perforasi asi daripada daripadaterjadi daripada melena. ulkus lambung. Kemungkinan Malignansi Jarang
Kemungkinan malignansi Kadang-kadang
Faktor Risiko Faktor Risiko Golo Golonga ngan n darah darah O, PPOM PPOM,, gagal gagal ginja ginjallGastritis, alkohol, merokok, NSAID, stres kronis, alkohol, merokok, sirosis, stress. 2.9 Diagnosis Banding Ulkus Peptikum
Diagnosis banding untuk ulkus peptikum, antara lain9 : - Kanker lambung - Kolesistitis - Pankreatitis
20
- Abses hepar
2.10 Komplikasi Ulkus Peptikum
-
Perdarahan Insiden Insiden perdarahan perdarahan 15-25%, 15-25%, meningkat pada usia lanjut (>60 tahun) akibat adanya penyakit degeneratif degeneratif dan meningkatnya meningkatnya pemakaian pemakaian NSAID. NSAID. Sebagian perdarahan perdarahan dapat berhenti spontan, sebagian memerlukan tindakan endoskopi terapi, tetapi bila gagal gagal dilanju dilanjutkan tkan dengan dengan tindaka tindakan n operasi operasi.. Pantozol Pantozol/PP /PPII 2 ampul/ ampul/100 100 cc NaCl NaCl 0,9% drip selama 10 jam secara parenteral dan diteruskan selama beberapa hari dapat dapat menuru menurunkan nkan kejadia kejadian n ulang ulang perdara perdarahan. han. Sedangk Sedangkan an pember pemberian ian transfu transfusi si dilakukan bila : a) TD sistolik <100 mmHg, b) Hb < 10 gr%, c) Nadi > 100 x/mnt, d) HT < 30/jam, dianjurkan pemberian transfusi darah segar sampai HT ≥ 30.
- Perforasi, Perforasi, rasa sakit sakit tiba-tiba, tiba-tiba, sakit berat, berat, sakit difus pada pada perut Insidennya 6-7%, dimana insiden perut meningkat pada usia lanjut karena proses ateros ateroskle kleros rosis is dan mening meningkatn katnya ya penggun penggunaan aan NSAID. NSAID. Perfora Perforasi si ulkus ulkus gaster gaster biasanya ke lobus lobus hati kiri, kiri, dapat menimbulkan menimbulkan fistula fistula gastrokol gastrokolik. ik. Penetrasi Penetrasi adalah suatu bentuk perforasi yang tidak terbuka/tanpa pengeluaran isi lambung karena tert tertutu utup p oment omentum um/o /org rgan an perut perut sekit sekitar ar.. Tera Terapi pi perfo perfora rasi si adal adalah ah dekom dekompre presi si,, pemasangan pemasangan nasogastrik nasogastrik tube, aspiras aspirasii cairan cairan lambung lambung terus terus meneru menerus, s, pasien pasien dipuasa dipuasakan kan dan diberi diberi nutrisi nutrisi parenter parenteral al total, total, dan pember pemberian ian antibi antibiotik otikaa yang diikuti tindakan operasi.
2.11 Penatalaksanaan Ulkus Peptikum
Penat Penatala alaksa ksanaa naan n ulkus ulkus pepti peptikum kum terd terdir irii dari dari terap terapii medi medikam kament entos osaa dan dan non medikamentosa.2,3,9 1.Terapi Non Medikamentosa
- Istirahat Istirahat yang cukup dapat mempercepat penyembuhan. - Diet
21
Cabai, makanan yang merangsang, dan makanan yang mengandung asam dapat menimbulkan rasa sakit, walaupun belum didapat bukti keterkaitannya. Pasien mungkin mungkin mengal mengalami ami intoler intoleransi ansi terhada terhadap p makanan makanan tersebu tersebut, t, atau atau makanan makanan ters tersebu ebutt mempe mempenga ngaru ruhi hi motil motilit itas as usus usus.. Dala Dalam m hal ini dianju dianjurk rkan an untuk untuk menghind menghindari ari makanan makanan terseb tersebut. ut. Beberap Beberapaa penelit penelitii mengan menganjurk jurkan an makanan makanan biasa, lunak, lunak, tidak merangs merangsang, ang, dan diet diet seimbang. seimbang. Merokok sebaiknya dihindari. Merokok dapat menghalangi penyembuhan ulkus gaster kronik, menghambat sekresi bikarbonat pankreas, menambah keasaman bulbus duodenum, duodenum, menambah menambah refluks refluks duodenogastrik duodenogastrik akibat relaksasi relaksasi sfingter sfingter pilorus, pilorus, sekaligus sekaligus meningkatkan meningkatkan kekambuh kekambuhan an ulkus. Alkohol sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan meningkatkan risiko perdarahan dan komplikasi lain. Air jeruk yang asam, coca cola, bir, kopi tidak mempunyai pengaruh ulserogenik pada mukosa lambung, lambung, tetapi dapat menambah menambah sekresi sekresi asam lambung sehingga sebaiknya jangan dikonsumsi saat perut kosong. - Obat-o at-oba battan Menghindari penggunaan NSAID karena seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa NSAID dapat menekan produksi produksi prostaglandin prostaglandin yang sangat berperan berperan dalam proteksi mukosa lambung. Saat ini telah tersedia COX 2 inhibitor yang selektif untuk penyakit osteoartritis/rematoid artritis yang kurang menimbulkan keluhan pada lambung.
2. Te Tera rapi pi Medi Medika kam mento entosa sa
-
Antasida
Antasida bekerja sebagai penetralisir asam. Antasida diberikan dengan dosis 3 x 1 tablet atau 4 x 30 cc (3 kali sehari, dan sebelum tidur/ 3 jam setelah makan). Prepar Preparat at yang yang menga mengandu ndung ng magn magnes esium ium dapat dapat menye menyebab babka kan n BAB BAB tida tidak k berbentuk, berbentuk, serta tidak dianjurkan dianjurkan pada penderita penderita gagal ginjal karena dapat meny menyeb ebab abka kan n
hipe hiperm rmag agne nese semi miaa
dan dan
kehi kehila lang ngan an
fosf fosfat at..
Prep Prepar arat at yang yang
mengandung aluminium dapat menyebabkan konstipasi, dan neurotoksik, tetapi bila dikombinasi dikombinasi kedua komponen komponen saling menghilangkan menghilangkan efek sammping sammping
22
sehi sehingg nggaa tidak tidak terj terjadi adi diar diaree ataup ataupun un konst konstipa ipasi si.. Prepa Prepara ratt kalsiu kalsium m dapat dapat meny menyeb ebab abka kan n
Milk ilk
Alka Alkali line ne
Synd Syndro rome me
(MAS (MAS))
yait yaitu u
hipe hiperk rkal alse semi mia, a,
hiperfosfatemia, renal calcinosis, dan progresi ke arah gagal ginjal.
Obat Penangkal Kerusakan Mukus
- Koloi oloid d Bism Bismut uth h Mekanisme Mekanisme kerjanya kerjanya belum jelas, kemungkinan kemungkinan membentuk lapisan penangkal bersama bersama protein protein pada dasar ulkus dan melindunginya dari pengaruh asam dan pepsin, berikatan berikatan dengan pepsin, pepsin, merangsang merangsang sekresi sekresi prostaglandin, prostaglandin, bikarbonat, bikarbonat, dan mukus. mukus. Obat Obat ini memilik memilikii efek efek bakteri bakterisida sidall terhada terhadap p H.pylori H.pylori sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya relaps. Obat ini diberikan dengan dosis 2 x 2 tablet sehari. Efek sampingnya berupa tinja berwarna kehitaman sehingga menimb menimbulka ulkan n keragu keraguan an terhada terhadap p perdarah perdarahan. an. Efek Efek samping samping jangka jangka panjang panjang berupa neurotoksi neurotoksik. k. - Sukralfat Mekanis Mekanisme me kerjany kerjanyaa melalui melalui pelepas pelepasan an kutub kutub alumini aluminium um hidroks hidroksida ida yang berikatan berikatan
dengan
kutub
positif positif
molekul molekul
protein protein
membentuk membentuk
lapisan
fisikokemikal fisikokemikal pada dasar ulkus sehingga dapat melindungi ulkus dari pengaruh pengaruh agre agresi siff asam asam dan dan peps pepsin. in. Sela Selain in itu, itu, sukr sukral alfa fatt dapat dapat memb membant antu u sinte sintesis sis prostaglandin, prostaglandin, bekerja bekerja sama dengan EGF, EGF, meningkatkan meningkatkan sekresi sekresi bikarbonat dan mukus, serta meningkatkan daya pertahanan dan perbaikan mukosa. Dosisnya 4 x 1 gram sehari. Efek samping berupa konstipasi. - Prost ostagl aglandi ndin Obat ini bekerja bekerja dengan cara mengurangi mengurangi sekresi asam lambung, lambung, menambah sekre sekresi si mukus mukus,, bikar bikarbon bonat at,, dan dan meni meningk ngkat atkan kan alir aliran an darah darah mukos mukosaa serta serta meningkatkan pertahanan dan perbaikan mukosa. Biasanya digunakan sebagai penangkal terhadap terhadap ulkus akibat pemakaian pemakaian NSAID. NSAID. Contoh prostaglandin prostaglandin adalah misoprostol dan telah diakui oleh FDA. Dosisnya 4 x 200 mg atau 2 x 400 mg pagi dan malam hari. Efek sampingnya berupa diare, mual, muntah, dan
23
menimbulkan menimbulkan kontraksi otot uterus/perdarahan uterus/perdarahan sehingga sehingga tidak dianjurkan pada ibu hamil. - Anta Antago goni niss Res Resep epto torr H2 H2 Contoh dari obat ini adalah ranitidin, cimetidin, dll. Obat ini bekerja dengan cara memblokir efek histamin pada sel parietal sehingga sel tersebut tidak dapat dirangsang dirangsang untuk mengeluarkan asam lambung. Inhibisi ini bersifat bersifat reversibel. reversibel. Dosis terapi untuk ranitidin 300 mg malam hari, dan cimetidin 2 x 400 mg atau 800 mg malam hari. Dosis pemeliharaan untuk ranitidin 150 mg, dan cimetidin 400 400 mg. mg. Efek Efek samp sampin ingn gnya ya beru berupa pa pans pansit itop open enia ia.. neut neutro rope peni nia, a, anem anemia ia,, trombositopenia, ginekomastia, konfusi mental khusus pada usia lanjut, dan gangguan fungsi ginjal terutama pada pemberian cimetidin. - Proton Pump Inhibitor Inhibitor/ / PPI PPI
Contoh obat ini adalah omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, dll. Mekanisme kerjanya adalah memblokir kerja enzim K +H+ ATPase yang akan memecah K +H+ ATP untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk mengeluarkan asam HCl dari kanalikuli sel parietal ke dalam lumen lambung. Efek penekanan sekresi asam maksimal 2-6 jam dan lama efek kerjanya 72-96 jam. Dosis yang diberikan untuk omeprazole 2 x 20 mg/ standar dosis atau 1 x 40 mg/ dobel dosis, dan lanzoprazole/pantoprazole 2 x 40 mg/standar dosis atau 1 x 60 mg/ dobel dobel dosis dosis.. Efek Efek samp samping ingnya nya pada pada jangk jangkaa panja panjang ng akan akan menim menimbul bulka kan n kerusakan gastrin darah dan menimbulkan tumor karsinoid.
Pengobatan Untuk Infeksi Helicobacter Pylori
- Terapi tripel pel Kombinasinya adalah : 1. PPI PPI 2 x 1 Amoksisilin 2 x 1 g/hari Klaritromisin 2 x 500 mg 2. PPI PPI 2 x 1
24
Amoksisilin 2 x 1 g/hari Metronidazol 2 x 500 mg 3. PPI PPI 2 x 1 Klaritromisin 2 x 500 mg/hari Metronidazol 2 x 500 mg Masing-masing diberikan selama 7-10 hari - Tera Terapi pi kuad kuadri ripe pell Jika gagal dengan terapi tripel maka dianjurkan memberikan regimen dengan terapi kuadripel, yaitu : PPI 2 x 1 Bismuth Subsalisilat 4 x 2 tablet MNZ 4 x 250 Tetrasiklin 4 x 500 mg
3.
Tindakan Operasi
Indikasi operasi pada ulkus peptikum adalah : - Elektif Elektif,, karena karena gagal gagal terha terhadap dap pengobat pengobatan an - Darurat Darurat,, karena karena terdapat terdapat komplikasi komplikasi berupa berupa perforas perforasi, i, perdarahan perdarahan,, atau atau stenosi stenosiss pilorik - Ulku Ulkuss gaste asterr deng dengan an duga dugaan an kega kegana nassan pada pada korp korpus us dan dan fund fundus us (70% (70% keganasan) Ulkus
pada
daerah
antrum
dilakukan
anterektomi,
dan
Bilroth
1
anastomosis/gastroduodenostomi, bila disertai ulkus duodenum dilakukan vagotomi. Ulkus di daerah esofago-gastrik dilakukan operasi radikal/subtotal gastrektomi dengan Roux-en-Y/esofagogastro jejunostomi (prosedur Csendo). 2.12 Prognosis
Pada sebagian besar kasus ulkus peptikum, bila terapi diberikan dengan tepat dan teratur maka kesembuhan akan terjadi dalam enam sampai delapan minggu. Beberapa dapat mengalami kekambuhan sehingga memerlukan terapi jangka panjang.10
25
BAB III LAPORAN KASUS
3.1 Identitas Pasien
Nama
: INR
Umur
: 89 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Br. Dajan Peken Mengwitani
Pekerjaan
: Tidak berkerja
Agama
: Hindu
Suku Bangsa
: Bali
No CM
: 01.45.90.23 01.45.90.23
Tanggal MRS
: 10-02-2011
Tanggal kunjungan
: 28-04-2011
3.2 Anamnesis Keluhan Utama : Nyeri ulu hati
Pasien datang sadar diantar keluarga dengan keluhan nyeri pada ulu hati. Pasien sudah sering mengeluhkan keluhan seperti ini kira-kira sejak satu tahun SMRS. Rasa nyeri yang dirasakan seperti diremas-remas. Keluhan nyeri di ulu hati ini dikatakan berkurang jika pasien makan dan semakin parah ketika pasien lapar dan dimalam hari. Keluhan ini mengganggu keseharian dan tidur pasien. Rasa nyeri seperti dirasakan terus berulang-ulang dalam satu tahun ini. Rasa nyeri dua bulan
26
belakangan belakangan ini semakin semakin parah, terutama terutama 3 hari SMRS sehingga pasien dibawa ke RSUP Sanglah. Pasien juga mengeluhkan rasa mual dan muntah yang dirasakan sejak ±7 hari SMRS. Rasa mual ini dirasakan cukup berat sehingga membuat pasien tidak ingin makan. Pasien memuntahkan memuntahkan makanan yang beberapa jam yang lalu dimakannnya. dimakannnya. Pasien muntah 2-3 kali sehari dengan volume ± satu gelas belimbing (100cc). Pasien menyangkal adanya warna kehitaman dan darah segar pada muntahannya. Pasien mengatakan lebih lega setelah muntah. Pasien Pasien juga juga mengel mengelukan ukan badan terasa terasa lemah lemah sejak sejak ±7 hari hari SMRS. SMRS. Lemas Lemas dikatakan pada seluruh tubuh dan membuat pasien tidak dapat beraktifitas dengan baik karena karena keterbatasan keterbatasan tenaganya. tenaganya. Perasaan Perasaan cepat cepat lelah ini ini sudah dirasakan dirasakan pasien pasien sejak ± 2 bulan ini, namun ±7 hari SMRS dirasakan semakin memberat. Pasien juga mengatakan bahwa pasien diaktakan semakin kurus oleh orangorang orang disekit disekitarny arnya, a, namun namun pasien pasien tidak tidak pernah pernah mengukur mengukur berat badanya badanya untuk untuk memastikan terjadinya penurunan berat badan. BAB diakatakan lancer tidak ada masalah, BAB kehitaman disangkal oleh pasien. BAK dikiatakan dikiatakan lancar dan seperti seperti biasanya, biasanya, kencing batu disangkal disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit batu ginjal. Pasien sejak beberapa bulan ini mengeluh nyeri pinggang dan keluar batu saat BAK. Setelah dibawa kedokter dan dilakukan dilakukan foto rongten didiagnosis didiagnosis dengan dengan batu staghorn staghorn kiri. Pasien Pasien diberikan beberapa beberapa obat dan salah satunya merupakan merupakan obat penghilang penghilang rasa sakit. Pasien mengatakan rajin meminum obat tersebut karena mampu mengurang rasa sakit yang yang dial dialam amii pasie pasien. n. Riwa Riwaya yatt hiper hiperte tensi nsi,, diabe diabete tess mell mellit itus, us, penyak penyakit it hati hati dan dan penyakit jantung disangkal disangkal oleh pasien. pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga
27
Tidak ada anggota keluarganya yang menderita keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat rematik di keluarga dikatakan tidak ada. Riwayat penyakit sistemik dalam keluarga disangkal.
Riwayat Pribadi dan Sosial
Sebelu Sebelumnya mnya pasien pasien bekerja bekerja sebaga sebagaii petani petani yang mempuny mempunyai ai riwayat riwayat pola makanan makanan yang tidak teratu teratur. r. Saat Saat ini pasien pasien hanya hanya melakuk melakukan an aktivita aktivitass ringan, ringan, seperti berjalan-jalan di sekitar rumah. Pasien tidak memiliki riwayat merokok, ataupun minum minuman beralkohol. Saat ini pasien tinggal bersama.
3.3 Pemeriksaan fisik
Status present:
Tekanan darah
: 140/70 mm mmHg
Nadi
: 104 x/mnt x/mnt
Respirasi
: 20 x/mnt
Suhu aksila
: 36,8 °C
Berat badan
: 59 kg
Tinggi badan
: 167 cm
BMI
: 21 kg/m2
Status general: Mata
:
anemi + / +, ikterus - / -
THT
:
Tonsil : T1/T1 hiperemis (-) Lidah: atrofi papil (-), buffy tongue (-)
Leher
:
JVP+ 2 cmH2O; Pembesaran kelenjar (-)
Thorax Cor :
28
Inspeksi
: iktus kordis tidak tampak
Palpasi
: Pulsasi iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas jantung
Ausk Auskul ulta tass
: ICS II
Batas bawah jantung
: ICS V
Batas kanan jantung
: PSL kanan
Batas kiri jantung
: MCL kiri
: Cor Cor
: S1S2 S1S2 tung tungga gall regu regula lar; r; murm murmur ur tida tidak k ada ada
Pulmo : Vesikuler +/+; +/+; Ronki Ronki -/-; Wheezing -/-/Pulmo : Inspeksi
: simetris
Palpasi
: VF VF +/+
Perkusi: sonor/sonor Ausk Auskul ulta tasi si
Abdomen
:
: ves ves +/+, +/+, Rhonk honkii -/-, -/-, Wh -/-/-
Inspection
: Distention (-)
Auscultation: Bowel Sound (+) Normal Percussion Percussion : Tympanic (+), CVA CVA Tenderness Tenderness -/-, Palpa Palpati tion on : nyeri nyeri tekan tekan (+) (+) epiga epigast stri rium um,, Liver Liver & Splee Spleen n
tidak tidak
teraba Ekst Ekstre remi mita tass
:
akra akrall hang hangat at ++ ++/+ /++ + Edema --/--
3.4 Pemeriksaan Pemeriksaan Penunjang Penunjang
29
Darah Le Lengkap
10/02/2011
22/02/2011
Nilai No Normal
WBC Ne
8,57 64,4% 5,52 25,8% 2,21 8,63% 0,74 0,394% 0,034 0,788% 0,068 2,57 6,4 19,0 230 92,4 31,5 33,9 14,0
11,8 77,9% 9,2 10,6% 1,2 10,3% 1,2 0,7% 0,1 0,5% 0,1 3,59 10,2 29,6 246 92 31,5 34,3 15,7
4,1 – 10,9 47 – 80% 2,5 – 7,5 13 – 40% 1–4 2 – 11% 0,1 – 1,2 0 – 5% 0,0 – 0,5 0 – 2% 0,0 – 0,1 4,0 – 5,2 12,0 – 16,0 36,0 – 46,0 140 – 440 80 – 100 26 – 34 31 – 36 11,6 – 14,8
Ly Mo Eo Ba RBC HGB HCT PLT MCV MCH MCHC RDW
1.
Kimia imia Darah rah Parameter SGOT SGPT Bun Creatinin Natrium Natrium Kalium GDS
10/02/2011 41,57 42,34 29,02 1,51 129,00 5,10 99,73
Nilai Normal 11,00 - 33,00 11,00 – 50,00 10,00 – 23,00 0,50 – 1,20 135,00 – 147,00 147,00 3,50 – 5,50 70-140
2. AGD 10/02/2011
Parameter
Result
Remarks
Reference range
pH
7,46
High
7,35 – 7,45
pCO2
34
Low
35,0 – 45,0
pO2
66
80.0 – 100,0
Hct
39
37,0 – 49,0
30
4.
HCO3-
23,60
22,0 – 26,0
TCO2
20,3
Low
24,0 – 30,0
BE(B)
-3,4
Low
-2 – 2
SO2c
94
THBc
5,9
Natrium
137,0
135,0 – 145,0
Kalium
4,5
3,4 – 4,8
95,0 – 100,0 Low
13,0 – 18,0
Pemeriksaan EKG (10/02/2011)
Irama sinus, HR 94x/menit Axis normal PR interval N QRS kompleks <0,12 ST change – T inverse – Kesimpulan : sinus rhytm 5. EG EGD D (08 (08/03/ /03/11 11)) Kesimpulan: Pangastritis superficial
Ulkus Bulbus Duodenum
31
6. Biop Biopsi si – PA (10/ (10/03 03/1 /11) 1) Sediaa Sediaan n biopsy biopsy tampak tampak mukosa mukosa bulbus bulbus duodenum duodenum,, pada lamina lamina propia propia tampak tampak
sebukan infiltrate sel-sel limfosit dan plasma sedang, pada pewarnaan giemsa Hp (-), tidak tampak tanda-tanda spesifik maupun ganas pada sediaan ini.
3.5 Diagno Diagnosis sis Ulkus bulbus duodenum e.c NSAID CKD st III e.c susp PNC dd NO Hipertensi stage I Hiponatremi e.c lose Anemia NN e.c susp ocullt bleeding on ulkus bulbus duodenum
3.6 Penatal Penatalaksa aksanaa naan n
MRS Diet Lunak (35 kkal 0,8 gr prot/kgBB/hr) IVFD Nacl 0,9% 20 tpm Antasid syr 3 x CI Sucralfat syr 3 x CI
32
Pantoprazole 2 x 40 mg Captoprili 3 x 25 mg/hr Tranfusi PRC smp Hb 10 g/dl 3.7 Alur Kunjungan Lapangan
Penulis Penulis menyada menyadari ri bahwa bahwa untuk untuk menera menerapkan pkan pengeta pengetahuan huan pada pada masyar masyarakat akat meng mengen enai ai baha bahaya ya dan dan
pent pentin ingn gnya ya pena penang nggu gula lang ngan an
masa masala lah h
ulku ulkuss
pept peptik ikum um
meme memerl rluk ukan an suat suatu u usah usahaa yang yang berk berkes esin inam ambu bung ngan an meng mengin inga gatt hal hal ini ini sang sangat at berhubungan berhubungan dengan pola hidup pasien pasien yang berkaitan berkaitan erat dengan kejadian kejadian penyakit ini. Kunj Kunjung ungan an yang yang dilaku dilakuka kan n pada pada tangg tanggal al 28 Apri Aprill 2011 2011 bert bertuju ujuan an untuk untuk mengenal lebih dekat kehidupan pasien serta masalah apa saja yang saat ini dihadapi berkenaan berkenaan dengan kesehatannya. kesehatannya. Berdasarkan Berdasarkan kunjungan kunjungan yang dilakukan, dilakukan, maka kami menco mencoba ba memb member erika ikan n jawaba jawaban n dari dari perma permasa sala laha han n yang yang ada di pasie pasien. n. Adapu Adapun n intervensi yang kami lakukan adalah: a. Eduka Edukasi si pada pada pasie pasien n untuk untuk menin meningk gkat atka kan n penge pengeta tahua huan n pasie pasien n atau atau kelu keluar arga ga tent tentan ang g ulku ulkuss pept peptik ikum um (pen (penye yeba bab, b, tand tandaa dan dan geja gejala la,, penanganan penanganan dini, pencegahannya pencegahannya). ). b. Memotivasi Memotivasi keluarga keluarga untuk untuk ikut terlibat terlibat dalam dalam perawata perawatan n pasien. c. Menya Menyadar darka kan n pasi pasien en atau atau kelu keluar arga ga akan akan penti penting ngnya nya peri perila laku ku hidup hidup sehat. 3.8 Daftar Masalah
Adapun permasalahan yang kami dapatkan adalah sebagai berikut : 1. Pasien belum sepenuhnya mengerti mengenai penyakit yang dideritanya, antara
lain: Arti dari penyakit yang dideritanya yakni Ulkus Peptikum
33
Faktor resiko Ulkus Peptikum
dilakukan Penanganan awal yang dapat dilakukan Komplika ikasi si yang yang dapat dapat diti ditimbu mbulk lkan an jika jika terl terlam ambat bat menda mendapat patka kan n Kompl penanganan. penanganan. 2.
Masa Masala lah h pola pola maka makan n pasi pasien en yang yang tida tidak k tera teratu turr kare karena na kebi kebias asaa aan n dan dan penghasilan penghasilan yang minim. Selain itu pasien pasien memiliki memiliki menu makan yang itu-itu itu-itu saja karena istrinya yang juga sudah tua tidak mampu untuk memasak dalam jumlah banyak dan sangat jarang kepasar. kepasar. Tetapi terkadang akan pasien yang tinggal tidak jauh dari rumah pasien membawakan lauk-pauk dan buah-buahan. Namun hal hal ini jarang, jarang, kira-kira kira-kira 2-3 2-3 kali perbulan. perbulan.
3.
Pasien yang hanya tinggal bersama istrinya yang juga telah berumur membuat pasien jarang ada yang mengawasi, mengawasi, baik untuk kebersihan kebersihan diri maupun untuk kebersi kebersihan han rumahny rumahnya. a. Lingkun Lingkungan gan rumah rumah pasien pasien yang cukup cukup kotor kotor dengan dengan sanitasi yang sangat kurang, menyebabkan tingginya resiko untuk munculnya berbagai macam jenis jenis penyakit penyakit infeksi. infeksi.
4. Kebiasaan anak pasien untuk membelikan pasien obat penghilang rasa sakit,
untuk menghilangkan rasa sakit piggang yang terkadang pasien rasakan. 5. Pasien saat ini sudah tidak pernah pergi kesawah lagi karena masih merasa
lemas, sehingga pendapatan berkurang. Pasien hanya mengandalkan uang yang diberikan oleh anak-anaknya untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan untuk berobat.
Hal
ini
menyebabkan menyebabkan
pasien pasien
berusaha
untuk
menghemat menghemat
pengeluarannya pengeluarannya termasuk termasuk membatas membatasii jenis makanan makanan yang yang dimasak. dimasak.
3.9 Analisis Kebutuhan Pasien
A. Kebutuh Kebutuhan an fisikfisik-biom biomedi ediss Kecukupan Gizi
34
Pasien dengan ulkus peptikum diharapkan untuk tidak memakan makanan yang merangs merangsang ang keluarny keluarnyaa asam asam lambung lambung seperti seperti makanan makanan yang terlal terlalu u pedas pedas dan terlalu asam. Pemberian makanan lunak atau bubur saring tidaklah ada bedanya dengan dengan makanan makanan biasa, biasa, karena karena keduanya keduanya tetap tetap merangs merangsang ang pengelu pengeluara aran n asam lambung. lambung. Namun, beberapa peneliti tetap menyarankan makanan biasa, agak lunak (agar lebih mudah dicerna transit time berkurang), tidak merangsang, dan diet seimbang. Sedangkan kebutuhan makanan pada pasien CKD adalah retriksi protein yaitu 0,6-0,8 gr/kgBB/hari (50% protein dianjurkan yang mempunyai nilai biologi tingg tinggi) i) denga dengan n kalor kalorii 30-3 30-35 5 kkal/ kkal/kg kgBB BB/ha /hari. ri. Sebab Sebab keleb kelebiha ihan n prot protei ein n tida tidak k disimpan dalam tubuh tapi dipecah menjadi urea dan substansi nitrogen lain yang terutama diekskresikan melalui ginjal. Oleh karena itu, diit tinggi protein pada pasien penyakit ginjal kronik akan mengakibatkan mengakibatkan penimbunan substansi nitrogen nitrogen dan ion anoganik lain dan mengakibatkan gangguan klinis dan metabolik yang disebut uremia. Sedangkan untuk hipertensi yang dimiliki dimiliki pasien dianjurkan dianjurkan untuk memberikan diet rnadah garam yaitu < 5 gr NaCl. Perhitungan kebutuhan kalori bagi pasien ini yaitu dapat menggunakan berat badan ideal. Kebutuhan kalori pasien dapat dijelaskan sebagai berikut: Berat badan pasien 59 kg dan tinggi badan pasien 167 cm sehingga berat badan ideal pasien adalah 90% x (TB-100) x 1 kg = 60 kg. kebutuhan kebutuhan kalori pasien perharinya perharinya didapatkan 30 kkal x 60 = 1800 kkal/hr. Sedangkan untuk kebutuhan protein pasien 0,8 gr x 60 = 48 gr/hr Total kalori yang dibutuhkan
Kebutuhan kalori
= 1800 kkal
Pasi Pasien en memi memili liki ki akti aktivi vita tass sed sedan ang g
= 180 1800 0 kka kkall + (20% (20% x 180 1800) 0) = 2160 kkal
Stress metabolik
= 2160 kkal + (20% x 2160) = 2592 kkal
35
Nutrisi Nutrisi harian harian pasien: Jenis
Nasi Tempe Telur ayam Sayur
Ukuran dalam
Karbohidrat
Protein
Lemak
sehari 200 gr (1,5 gelas) (5 potong sedang) 75 gr 2butir 100 gr (1 gelas)
(gr)
(gr)
(gr)
Total
Kalori (kkal) 350
80
8
-
20 10
15 10 40 3
7,5 6 24
200 95 380 50
110
76
37,5
1075
Dari hasil perhitungan nutrisi harian pasien, kalori yang dihasilkan masih belum mencukupi mencukupi untuk mencapai berat berat badan ideal dimana konsumsi konsumsi protein protein melebihi melebihi kebutuhan yang dianjurkan. Menurut pengakuan pasien, dalam sehari pasien biasa makan 3 kali sehari dengan porsi setengah piring tiap kali makan dengan uraian menu pagi dan siang berupa nasi putih, tempe, telur, dan sayur. Sedangkan menu malam malam biasany biasanyaa tanpa tanpa sayur. sayur. Menu Menu tersebu tersebutt diatas diatas terkada terkadang ng beruba berubah, h, hal ini tergantung kondisi keuangan pasien. Pasien jarang mengkonsumsi buah-buahan, biasanya hanya makan makan buah saat saat hari raya raya saja dan dan lebih sering sering berupa berupa buah pisang, pisang, apel, dan jeruk
B. Anjur Anjuran an Nutr Nutrisi isi Perh Perhari ari
Waktu
Makanan
Jumlah
Satuan
Pagi
Nasi Telur ayam Ikan segar Minyak Gula Pasir Sayuran Pisang
70 gr 30 gr 50 gr 5 gr 10 gr 50 gr 50 gr
2/3 gelas 1 butir 1 potong 1 sdm 1 sdm ½ gelas 1 buah
Snack
Kalori (kkal) 120 75 85 45 37 25 40 36
Siang
Snack
Malam
Susu sapi Gula pasir Nasi Ikan segar Sayuran Pisang Minyak Tempe
200 gr 10 gr 130 gr 100 gr 100 gr 50 gr 5 gr 75 gr
Tepung Susu Gula Pasir Nasi Ayam
25 gr 100 gr 10 gr 125 gr 200 gr
Tempe
50 gr
Sayuran Pisang Minyak
100 gr 50 gr 5 gr
1 gelas 1 sdm 1 gelas 2 potong 1 gelas 1 buah 2 sdm 3 potong sedang 4 sdm 1 gelas 1 sdm 1 gelas 2 potong sedang 2 potong sedang 1 gelas 1 potong 2 sdm
95 37 200 190 50 40 45 125 88 96 37 219 190 75 50 40 45
Dari data nutrisi nutrisi harian pasien tersebut jika dibandingkan dengan tabel anjuran nutrisi nutrisi,, sangat sangat dianjur dianjurkan kan untuk untuk mengko mengkonsum nsumsi si makanan makanan tinggi tinggi kalori kalori dan sedikit sedikit mengurangi mengurangi asupan protein protein sedangkan sedangkan lemak hanya secukupnya. Asupan harian pasien sedikit berkurang dibandingkan dengan anjuran dikarenakan nafsu makan pasien jauh menurun semenjak menderita penyakit ini dan konsumsi makanan harian pasien sangat dipengaruhi dipengaruhi oleh keadaan ekonomi pasien yang tidak menentu. Pasien juga diharapkan mengkonsumsi suplemen untuk tambahan asupan vitamin. 3.10 Akses pelayanan kesehatan
Akses pelayanan kesehatan dari rumah pasien tergolong mudah. Sekitar + 2 km dari rumah pasien terdapat puskesmas pembantu yaitu puskesmas Mengwi I, yang dapat ditempuh dalam waktu 15 menit. Hanya saja peralatan medis di puskesmas ini belum lengkap, lengkap, sehingg sehinggaa pasien pasien terkada terkadang ng harus harus pergi pergi ke RSUP RSUP Sanglah Sanglah Denpasa Denpasarr yang jaraknya cukup jauh untuk mendapatkan mendapatkan pengobatan pengobatan yang komprehensif. komprehensif. Jika sedang
37
sakit pasien biasanya harus meminta tolong anaknya untuk control ke RSUP Sanglah Denpasar, untuk mengantarkan pasien berobat. 3.11 Lingkungan
Penderit Penderitaa tinggal tinggal di lingkung lingkungan an yang cukup cukup padat padat penduduk penduduknya. nya. Rumah Rumah penderi penderita ta merupakan bangunan permanen yang berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 2 are. Bangunan Bangunan rumah rumah penderi penderita ta terliha terlihatt tidak tidak terawat terawat,, berata beratapkan pkan genteng, genteng, tembok tembok bata bata yang sudah diplester dan ada yang tidak dan dicat dengan cat berwarna biru muda, plafon terbuat dari triplek dan lantai terbuat dari semen. Rumah penderita terdiri dari teras depan, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, 1 ruang tamu dan 1 kamar mandi. Penerangan di dalam rumah cukup baik dan ventilasi udara cukup memadai tetapi tirai-tirai tirai-tirai yang menutupi jendela rumah agak kotor dan berdebu. Kamar mandi pasien juga juga kurang layak layak digunakan, karena karena bak mandinya mandinya kotor kotor dan banyak ditumbuhi ditumbuhi lumut. Selain itu, sumber air untuk mandi dan mencuci baju berasal dari PDAM, tetapi aliran air kerumah kerumah pasien sering kali kali mati terutama terutama pada sore hari. Untuk air minum dan keperluan memasak juga menggunakan air yang berasal dari PDAM. Lingkungan disekitar rumah pasien juga kurang bersih, didepan rumah terdapat got yang berukuran kecil kecil dengan dengan lumpur lumpur yang tergena tergenang. ng. Tempat Tempat pembuan pembuangan gan sampah sampah menggu menggunakan nakan tempat sampah. Kebutuhan Bio-psikososial 1. Ling Lingku kung ngan an Biol Biolog ogis is
Dalam Dalam lingkun lingkungan gan biolog biologis/ is/ keluarg keluargaa langsu langsung ng pasien pasien tidak tidak ada yang mengalami keluhan serupa seperti yang dialami pasien. 2. Fakt Faktor or psik psikos osos osia iall
Dalam keadaan sakit seprti saat ini, pasien sangat membutuhkan pengertian dan dukungan dari keluarga. Peranan anak-anak pasien, sangat mendukung mendukung kesembuhan pasien. Terutama dalam mengatur pola makan karena semua penyakit yang didierita didierita pasien pasien memiliki hubungan hubungan dengan pola makan. Dan
38
pasien memiliki memiliki pola makan yang buruk sehingga sehingga dibutuhkan dibutuhkan peran baesar dari anak-anaknya untuk memantu mengawasi pola makan pasien. 3.12 SARAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan masalah pada pasien harus dilakukan secara berkesinambungan, dimana harus harus melibat melibatkan kan kesadar kesadaran an dari dari pasien pasien sendiri sendiri dan dukungan dukungan dari banyak pihak, pihak, terutama terutama dalam mengatasi mengatasi masalah masalah yang berkaitan dengan dengan sanitasi, sanitasi, higienitas, higienitas, pola makan pasien, dan kebiasaan membeli obat sendiri. Beberapa saran yang bisa diberikan antara lain: 1. Menje enjela lask skan an
kepa kepada da
pas pasien ien
mengen ngenai ai
peny penyak akit it
yang yang
dide diderritan itanya ya..
Pemahaman yang baik dari pasien, akan memudahkan kita dalam mengubah kebiasaan buruk yang berkaitan dengan penyakitnya. Memberitahu itahukan kan kepada kepada pasien pasien penting pentingnya nya untuk untuk menjag menjagaa pola pola makan makan 2. Member pasien yang teratur teratur dan dengan kadar gizi yang cukup, dan kadar protein dan garam yang dikurangi. Memberikan nasihat kepada pasien untuk makan secar secaraa terat teratur ur minim minimal al 3 kali kali sehar seharii dan dan tidak tidak terl terlam ambat bat makan makan sert sertaa keluarga juga diharapkan mengawasi waktu makan pasien. Menjaga asupan gizi yang seimbang pada pasien tanpa harus membeli bahan makanan yang mahal. Dengan asupan gizi yang baik diharapkan ketahanan tubuh penderita terhada terhadap p penyakit penyakit infeksi infeksi semakin semakin meningk meningkat at dan tidak tidak memeper memeperpara parah h kondisi ulkus peptikum, CKD ,dan hipertensinya. 3.
Memberikan nasihat kepada pasien, untuk membiasakan mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan sesuatu, bila mengkonsumsi buah-buahan dibersihkan dan dicuci terlebih dahulu, disamping menjaga higenitas pribadi dari pasien tersebut.
4.
Member Memberikan ikan nasihat nasihat kepada kepada pasie pasien n dan kelu keluarg arganya anya agar tidak tidak lagi lagi membeli obat bebas untuk keluhan sakit pinggangnya.
39
5. Memberikan KIE pada pasien agar segera memeriksakan diri kedokter atau
pelayanan pelayanan medis terdekat jika sedang sakit. Menyarankan kepada anaknya agar lebih memberikan paerhatian kepada orang tuanya baik dalam mental dan material DENAH RUMAH
MERAJAN
TERAS U
KAMAR TIDUR
KAMAR TIDUR RUANG KELUARGA KAMAR S
DAPUR
WC TIDUR
40
41