Uji widal adalah tes serologi yang menggunakan serum darah penderita yang dicurigai menderita thyphoid dengan hasil positif jika terjadi aglutinasi (penggumpalan) pada pemeriksaan. Reaksi aglutinasi ini terjadi akibat menggumpalnya sel sel pembawa antigen setelah terikat dengan antibodi. Prinsip pemeriksaan menggunakan tes widal adalah reaksi aglutinasi yang terjadi pada serum penderita setel ah dicampur dengan suspensi antigen Salmonella. Pemeriksaan yang positif ialah bila terjadi terj adi aglutinasi (penggumpalan). Ada beberapa antigen pada dinding sel salmonella. a. Antigen O Merupakan antigen somatik yang terdiri dari lipopolisakarida pada dinding sel salmonella. Antigen ini tahan pada pemanasan 100°C, asam serta alkohol. Antibodi manusia yang dibentuk terhadap antigen ini berupa IgM b. Antigen H Letak antigen ini di flagel salmonella, antigen dapat rusak pada pemanasan diatas 60°C selama 1 jam serta pemberian alkohol atau asam. c. Antigen Vi Antigen Vi terletak paling luar dari tubuh salmonella yaitu di kapsul dan merupakan antigen yang mempunyai virulensi yang tinggi terhadap antibodi. Bakteri yang memiliki antigen ini biasanya lebih l ebih bertahan ber tahan hidup selama sela ma menginfeksi. Antigen Vi dapat rusak pada pemanasan p emanasan di atas 60°C dalam 1 jam dan penambahan fenol dan asam.
Untuk pemeriksaan uji widal hanya antigen O dan H yang ditentukan untuk diagnosis, uji widal ini menilai jumlah titer yang dibutuhkan untuk mencapai aglutinasi. Semakin tinggi
titer semakin kuat diagnosis untuk penyakit thyphoid. Titer adalah suatu keadaan jika dengan pengenceran tertinggi serum dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) pada uji serum yang diberikan antigen. Pada infeksi yang aktif titer anglutinin akan meningkat pada pemeriksaan ulang yang dilakukan selang waktu paling sedikit lima hari.