UJI EVALUASI SHAMPOO 1. Uji Pendahuluan Aktivitas Antimikrob Uji aktivitas aktivit as antimikrob menggunakan meng gunakan metode difusi agar dan metode hitungan cawan. Pembanding yang digunakan adalah adal ah propolis merk X (kontrol positif), akuades (kontrol negatif), kontrol pelarut (propilen glikol dan etanol 70%), dan ketokonazol 2 %. 2. Regenarasi Mikrob Uji. Isolat mikrob yang digunakan diambil dari stok kerja untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada stok primer. Isolat mikrob yang yang berasal dari kultur primer diambil sebanyak satu ose ke dalam 10 mL NB cair yang telah diberi minyak kelapa lalu diinkubasi pada pa da suhu 30oC 30 oC selama 2-3 hari. Setelah Set elah itu, satu ose isolat mikrob dari media tersebut digoreskan ke agar miring NA dan diinkubasi pada suhu suhu 30 oC selama 2-3 hari. 3. Uji Aktivitas Antimikrob Isolat mikrob dari stok kerja sebanyak satu ose dipindahkan ke dalam 10 mL NB cair steril dengan campuran minyak kelapa dan diinkubasi pada suhu 30ºC selama 2-3 hari. Kemudian isolat mikrob dengan volume tertentu dari biakan tersebut disebarkan ke dalam cawan petri, lalu ditambahkan 20 mL media agar NB bersuhu ± 45 oC. Cawan petri digoyangkan digo yangkan agar isolat mikrob tersebar ters ebar secara merata. Biakan isolat iso lat mikrob selanjutnya didiamkan pada suhu kamar hingga memadat. Minyak kelapa steril disebarkan sebanyak 20 µL diatas permukaan agar dengan menggunakan batang pengaduk. Erlank bagjavicenna. 2008 . Potensi propolis lebah trigona spp sebagai bahan antimikrob ketombe. Program studi biokimia fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam institut pertanian bogor. Bogor 4. Nilai pH Nilai pH ini masih sesuai dengan kisaran syarat mutu yang di tetapkan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu antara 5,0 – 9,0. Sedangkan nilai pH pada produk sampo komersil, yaitu pada produk sampo Merang sebesar 7,60 dan sampo Natur nilai pH nya 6,0. Keduanya memiliki nilai pH yang berbeda, namun masih sesuai dengan rentang nilai pH menurut Standar Nasional Indonesia (SNI). 5. Viskositas Viskositas merupakan tahanan dalam suatu cairan untuk mengalir. Viskositas merupakan parameter penting dalam kualitas produk sampo. Viskositas mempengaruhi keefektifan dan keefisienan sampo dalam. Nilai viskositas dari sampo komersil menunjukkan hasil, sampo Merang memiliki viskositas sebesar 3960 cP dan sampo Natur sebesar 8680 cP. Nilai sampo Natur terletak di luar rentang nilai baku mutu viskositas sampo menurut Schmit dan William, dan tidak terlalu berbeda jauh dengan nilai viskositas sampo dengan 3 persen ekstrak lengkuas merah. Nilai viskositas sampo berbanding terbalik dengan nilai pH. Semakin tinggi nilai pH maka nilai viskositas sampo akan semakin rendah. Hal
ini sesuai dengan Poppe (1992) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi nilai viskositas adalah nilai pH. 6. Kadar Air Menurut Standar Nasional Indonesia (1992), kadar air sampo maksimum sebesar 95,5 persen. Hasil analisa kadar air pada sampo dengan ekstrak lengkuas merah pada tingkat konsentrasi 0,5 persen, 1 persen, 2 persen, dan 3 persen berturut-turut sebesar 80 persen, 70,5 persen, 70 persen, dan 77,5 persen. Kisaran kadar air yang dihasilkan dengan empat taraf konsentrasi ekstrak lengkuas merah seluruhnya masih masuk dalam syarat mutu kadar air menurut SNI. Nilai kadar air dari sampo Merang dan Natur sama besar, yaitu sebesar 83 persen. Nilai ini masih sesuai dengan nilai baku mutu kadar air. Untuk produk komersil, daya simpan dan ketahanan terhadap mikroorganisme sudah diperhitungkan dengan teliti. Nilai ini diperkirakan merupakan nilai optimal kadar air bagi sampo komersil. 7. Uji Kesukaan emulsi Uji kesukaan atau uji hedonik secara organoleptik merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui penerimaan panelis terhadap sampo yang dihasilkan, melalui pengamatan beberapa karakter sampo, yaitu aroma, kekentalan, penampakan, banyaknya busa, dan kesan setelah pemakaian (Rahayu, 1998). Pengujian dilakukan dengan menggunakan indera penciuman (aroma), indera peraba, indera penglihatan. Rini budiarti. 2007. Pemanfaatan lengkuas merah (alpinia purpurata k. Schum) sebagai bahan antijamur dalam sampo. Departemen teknologi industri pertanian fakultas teknologi pertanian institut pertanian bogor. Bogor