REVIEW JURNAL
FORMULATION RELEASE STUDY OF SOME IMPORTANT DRUGS FROM SUPPOSITORY
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Sediaan Likuida dan Semisolida
Oleh Wahyu Wahyu Agustina NIM !""###"$
FA%ULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEM&ER "#$
Pada penelitian ini dilakukan formulasi supositoria Atenolol dan Aceclofenac . Atenolol adalah obat antihipertensi yang digunakan dalam manajemen hipertensi, angina pectoris dan perawatan darurat aritmia jantung, namun pada pemberian oral bioaailabilitas hanya !"# karena penyerapan yang buruk dari saluran pencernaan, di sisi lain memiliki beberapa efek samping gastrointestinal seperti mual, muntah dan diare. Aceclofenac adalah $SA%D generasi baru yang banyak digunakan dalam terapi jangka panjang dari berbagai gangguan rematik dan berhubungan dengan gangguan gastrointestinal yang dapat dicegah dengan pemberian melalui rektum dalam bentuk supositoria. Dalam penelitian ini, supositoria rectal Atenolol dan Aceclofenac dikembangkan dengan menggunakan basis polimer hidrofobik seperti egetable oil terhidrogenasi
menggunakan
propilen glikol sebagai plastici&er dan
lilin
pengeras.
lebah
sebagai
Pembuatan
agen
formulasi
suppositoria menggunakan metode fusi.'egetable dilelehkan
oil terhidrogenasi
dalam gelas beaker
kemudian obat baik atenolol atau Aceclofenac dimasukkan pada lelehan tersebut dengan pengadukan terus menerus sampai dispersi homogen diperoleh, tambahkan propilen glikol dan propil paraben dengan pengadukan.(emudian dimasukkan kedalam cetakan yang sudah dikalibrasi, didinginkan hingga mengeras kemudian dikeluarkan dari cetakan, dibungkus dengan aluminium foil dan disimpan di pendingin. Setelah itu dilakukan ealuasi supositoria meliputi, penampilan fisik, (eseragaman berat, kadar obat, uji disolusi dan uji kinetika pelepasan obat. Dari hasil ealuasi semua supositoria bebas dari lubang, celah dan retakan. )agian membujur dari supositoria buram dan seragam dalam penampilan, menunjukkan pemerataan obat dalam basis suppositoria. (adar obat berada pada kisaran *!,!+# **,!#, yang
berada dalam batasbatas yang dapat diterima.Dari hasil uji disolusi didapatkan data bahwa suppositoria dengan basis egetable oil terhidrogenasi dan beeswa- dengan bahan
aktif
atenolol
memiliki disolusi
hingga
**,+"# AT+ mengandung /,!#
lilin
lebah0
obat
dalam 1!" menit sedangkan suppositoria dengan bahan aktif Aceclofenac memiliki disolusi
hingga **,12#
A34, yang mengandung /,!# b 5 b lilin lebah0 obat dalam 6 jam. Dalam kasus ini supositoria dengan basis egetable oil terhidrogenasi dan beeswa- memiliki laju pelepasan menurun karena konsentrasi beeswameningkat, hal ini mungkin karena peningkatan waktu leleh. 7ntuk uji kinetika pelepasan obat menggunakan tiga persamaan yaitu, persamaan orde nol, 8iguchi dan Peppas.Dari data hasil percobaan semua formulasi kecuali AT4 menunjukkan kinetika pelepasan orde nol, nilai regresi koefisien r untuk persamaan 8iguchi dari ",*6+/ ",*2*6 menunjukkan bahwa pelepasan obat adalah dengan mekanisme difusi dan nilai 9n9 dari persamaan Peppas berkisar anatara ".!!4: 1,!1. nilai tersebut sesuai dengan nilai 9n9 persamaan Peppas pada formulasi supositoria yang menunjukkan kinetika pelepasan obat non;ickian AT1, AT'S+, AT4 n< ",6!0, dan kinetika pelepasan obat super case %% transport AT" n< 1,"0. Demikian pula untuk Aceclofenac koefisien regresi 9r9 nilai untuk 8iguchi antara ",*!6/ ",*/2* yang menunjukkan bahwa pelepasan obat adalah dengan mekanisme difusi, dan nilai9n9 persamaan
Peppas kinetika pelepasan obat ;ickian A36 n
=",6!0, non;ickian A34, A3!".2*< n< ",6!0 dan super kasus%% A31 dan A3+, n< 1,"0.8asil analisis dengan ;T>%? menunjukkan tidak ada interaksi antara obat eksipien.