RINGKASAN MATERI KULIAH PERTEMUAN I
“Korupsi”
Albert Adi Nugroho
PROGRAM JOIN PROGRAM AKUNTANSI FAKULT FAKULTAS EKONO E KONOMI MI UNIVERSIA UNIVE RSIAS S BRAIJA! BRAIJA!A A "#
%$ FRAU& &AN AKUNTANSI FORENSIK 'UPA!A MEMINIMALISASI KE(URANGAN &AN REKA!ASA LAPORAN KEUANGAN)
http://jurnal.iain-antasari.ac.id/index.php/taradhi/article/download/94/162 Skandal akuntansi merupakan gambaran nyata maraknya terjadi nya kecurangan akuntansi atau fraud di dunia global. Bahkan sangat sulit dideteksi oleh proses pemeriksaan keuangan yang biasa dan sampai sekarang masih belum ada solusi penyelesaian . Akuntansi forensic adalah peggunaan keahlian akuntansi yang dipadukan dengan kemampuan investigative untuk memecahkan suatu masalah keuangan atau dugaan fraud. Sedangkan fraud adalah suatu bentuk kecurangan dengan sengaja yang merugikan pihak lain. Tipe tipe dari fraud : 1. Korupsi konflik kepentingan rekan atau keluarga dalam proyek! penyuapan! pengambilan dana secara paksa! permainan dalam tender dan gratifikasi" #. $engambilan asset secara illegal pengambilan asset secara tidak sah atau mela%an hukum" &. Kecurangan laporan keuangan 'erupakan kecurangan berupa salah saji material dan data keuangan secara palsu" (aktor terjadinya fraud! pertama adalah karena motiv ekonomi dan tekanan keuangan serta tekanan karena pekerjaan Tujuan utama nya adalah untuk memperoleh keuntungan dari kecurangan tersebut". 'otif fraud yang lainnya adalah egosentris penipu merasa lebih pintar dan cerdik dari orang lain dalam arti dia dapat memanipulasi dan merekayasa hasil pekerjaannya"! ideologis pelaku tidak puas akan sesuatu contoh nya protes perhitungan nilai pajak! dengan cara memanipulasi hitungan pajak sehingga pajak menjadi nihil"! dan $hsycotis egosentris dalam bentuk e)treme" Pr*+te+ A+u,t*,-i FOre,-i+ di I,do,e-i*. Akuntansi forensic dilaksanakan oleh beberaba lembaga yaitu B$K Badan pemeriksaan keuangan"! Komisi $emberantasan Korupsi K$K"! $usat pelaporan dan analisis transaksi keuangan $$ATK"! Badan penga%asan kuangan dan pembangunan B$K$"! Bank dunia! dan KA$. (orensik di *ndonesia baru terlihat sukses karena pembongkaran kasus bank Bali oleh $+,. $+, menggunakan soft%are khususnya mampu menunjukan arus keuangan bank Bali yang rumit! kemudian $+, meringkasnya menjadi arus dana bagi orang orang tertentu. 'etode yang digunakan $+, adalah follow the money atau mengikuti aluran arus kas hasil korupsi bank Bali dan intervie% secara mendalam yang kemudian mengarahkan para pejabat dan pengusaha yang terlibat dalam kasus ini. $ada tahun yang sama pula $$ATK mampu memecahkan kasus bank B-*! yang membuktikan kepada pengadilan bah%a Adiran +a%oruntu terlibat dalam penggeelaban /, B-* senilai 1.& Triliun! dengan menggunakan metode follo% the money Segitiga forensic merupakan kaitan antara kerugian! perbuatan mela%an hukum! dan hubungan kasualitas yang menghubungkan antara perbuatan mela%an hukum dengan kerugian. 0iartikan bah%a kerguian timbul dari perbuatan mela%an hukum. Standard akuntansi (orensik ada macam yaitu yang pertama adalah *ndependensi akuntan forensic harus independen! bertanggung ja%ab dan objective"! kemahiran professional dilaksanakan dengan kemahiran professional"! lingkup penugasan harus memahami lingkup penugasan"! pelaksanaan tugas talaahan akuntan harus memahami semua permasalah dengan baik". 0alam akuntansi ada beberapa hal yang harus dicermati yaitu kecurigaan kecurigaan ini harus logis dan beralasan"! ketika akuntan sudah menemukan indicator of fraud jangan terlalu berlebihan mengumpulkan data dan jangan membuat kesimpulan yang terlalu premature dan harus mengidentifikasi siapa pelaku nya dan otak pelakunya! dan harus mempunyai pembuktian yang kuat banyak kasus di pengadilan mengenai kecurangan akuntansi yang kandas karena akuntan forensic gagal dalam memba%akan bukti dari kecurangn tersebut
EKSISTENSI AKUNTANSI FORENSIK &ALAM PEN!I&IKAN &AN PEMBUKTIAN TIN&AKAN PI&ANA KORUPSI htt/0112our,*l.u,,e-.*3.id1-2u1i,de4./h/1ul21*rti3le1do5,lo*d16%6716"7%
$raktik Akuntansi forensic tumbuh tidak lama setelah krisis ekonomi di *ndonesia pada tahun 1233. $raktek akuntansi forensic di *ndonesia pertama kali dilakukan untuk menyelesaikan kasus bank Bali yang dilakukan oleh kantor akuntan $+, $rice +aterhouse ,ooper". $+, berhasil menunjukan aliran dana yang bersumber dari pencairan dana pinjaman bank Bali. Keberhasilan pemberantasan tindak korupsi tergantung pada penyidikan dan pembuktian di pengadilan serta tidak mengesampingkan proses penyelidikan dan penuntutan. $enyidikan berperan untuk mengumpulkan fakta fakta dan untuk pengumpulan alat bukti.! sedangkan pembuktian adalah untuk membuktikan bah%a benar seorang terdak%a secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak korupsi berdasarkan alat bukti yang sah. 0engan telah dilakukan akuntansi forensic di *ndonesia bekum dapat diukur tingkat keberhasilan dapat membantu pemberantasan tindak korupsi atau belum. $eran akuntasi forensic dalam penyidikan tindakan korupsi adalah sebagai berikut: 1. 'endeteksi letak kerugian -egara! mencari tahu apakah perbuatan tersebut menimbulkan adanya kerugian -egara dan dapat dipertanggung ja%abkan secara pidana. 0engan adanya akuntansi forensic dapat menjelaskan mengenai letak kerugian -egara tersebut terjadi apakah kerugian -egara terjadi pada asset! ke%ajiban! penerimaan! dan pengeluaran -egara #. 'enghitung kerugian -egara! suatu proses penghitungan kerugian -egara yang dilakukan intansi dalam penyidikan untuk memperoleh kesimpulan kerugian -egara yang dimuat dalam klausul dak%aan jaksa penuntut umum tindak pidana korupsi. Akuntansi forensic dapat menghitung jumlah kerugian -egara dengan menggunakan teknik audit investigative! %a%ancara mendalam dan melakukan penelusuran terhadap jejak jejak arus uang &. 'engungkap modus opeandi tindak pindana korupsi! Korupsi dapat dikatakan sangat majemuk karena mencakup banyak bidang. 4al ini mengakibatkan pengungkapannya sangat sulit terlebih menyangkut dengan keuangan! ditambah canggihnya modus operandi yang dilakukan dan kecekatan pelaku untuk menghilangkan jejak. 'odus operandi dari tindak pidana korupsi sangatlah bervariatif karena dipengaruhi dan terkait dengan berbagai bidang seperti dalam perpajakan! administrasi! pemerintahan! dan perbankan . 'enghasilkan alat bukti persidangan! analisis dari akuntansi forensic dapat menghasilkan bukti berupa surat dan keterangan ahli yang dapat digunakan sebagai alat bukti dalam persidangan! alat bukti tersebut dapat berupa 5 aporan hasil audit investigative 4A*"! aporan hasil perhitungan kerugian keuangan -egara 4$KK-"! dan keterangan ahli akuntan forensic $ada setiap tahapan pembuktian akuntansi forensic memiliki fungsi yang berbeda! eksistensi akuntansi forensic dalam setiap tahapan pembuktian dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. 6ksistensi akuntansi forensic dalam pembuktian di tingkat penyelidikan tindak pidana korupsi! eksistensi akuntansi forensic dapat dilihat dalam adanya hasil laporan audit investigative yang diserahkan oleh auditor forensic kepada yang ber%ajib #. 6ksistensi akuntansi forensic dalam pembuktian di tingkat penyidikan tindak pidana korupsi! tidak semua pembuktian diperlukan karena tidak semua penyidikan tindak pidana korupsi memerlukan bukti &. 6ksistensi akuntansi forensic dalam pembuktian di tingkat pembuktian ditingkat penuntutan tindak pidana korupsi! melengkapi bukti bukti yang akan dilimpahkan kepada pengadilan . 6ksistensi akuntansi forensic dalam proses pembuktian di tingkat persidangan tindak pidana! alat bukti yang diajukan penuntut umum untuk membuktikan adanya tindak korupsi yang dapat merugikan keuangan -egara
PEN&ETEKSIAN FRAU& LAPORAN KEUANGAN OLEH AU&ITOR E8TERNAL htt/011/u-lit"./etr*.*3.id1gud*,g/*/er19ile-1$:":./d9
$endeteksian kecurangan penting untuk meningkatkan nilai pengauditan! namun terdapat banyak masalah yang dapat menghalangi implementasi dan pendeteksian yang tepat. Terdapat faktor pendekteksian fraud laporan keuangan yang pertama adalah karakteristik terjadinya kecurangan sehingga mengakibatkan kesulitan dalam pendeteksian kecurangan / fraud. Kedua adalah standard pengauditan belum cukup memadai untuk menunjang pendeteksian yang sepantasnya. Ketiga adalah lingkungan kerja audit dapat mengurangi kualitas audit dan yang ke empat adalah metode dan prosedur audit yang ada tidak cukup efektif untuk melakukan pendeteksian kecurangan 0ari uraian uraian pendeteksian fraud laporan keuangan oleh auditor dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. $ertimbangan atas kecurangan dalam pelaporan keuangan yang semakin meningkat timbul dari ada nya upaya mempersempit kesenjangan harapan antara pengguna dengan penyedia jasa audit. 0isamping itu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat atas profesi akuntan public dan mengurangi biaya biaya litigasi #. $endeteksian kecurangan dalam audit laporan keuangan oleh auditor perlu dilandasi dengan pemahaman atas sifat! frekuensi dan kemampuan pendeteksian oleh auditor! seharus nya tidak membuat audit puas diri dengan pengauditan yang sekarang. $ermasalahan bah%a terdapat keterbatasan auditor dalam pelasanaan pendeteksian kecurangan merupakan tantangan yang perlu dihadapi pihak profesi dan akademisi &. Sejauh ini standar pengauditan mengenai pendeteksian kecurangan telah terus menerus diupayakan untuk memperbaiki praktek praktek pengauditan yang berjalan. $atokan yang selalu diacu adalah efektivitas dari standard ini dalam mengarahkan keberhasilan pendeteksian kecurangan Beberapa standard terdahulu kurang memberikan pedoman dalam memberikan arah pendeteksian kecurangan. Standard terbaru diharapkan menjadi harapan baru dalam menghadapi kelemahan kelemahan sebulumnya. $erlu banyak riset riset empiris yang mendukung validitas atas efektifitas standard baru ini! seperti disarankan Bedard et al. #771" dan diperlihatkan oleh riset ,arpenter #773". Khusus untuk *ndonesia ! mengingat kegunaannya! ada baiknya *A* segera mengadopsi SAS no. 22 untuk menghasilkan $SA no. 37 agar praktik pendeteksian kecurangan terbaru dapat diarahakan penerapannya ! pemasalahan yang terdapat pada lingkungan audit bila tidak ditangani dengan baik akan berakibat buruk pada kualitas audit. Adanya tekanan kompetisi! tekanan %aktu dan tekanan hubungan dengan klien demikian juga dapat berdampak pada keberhasilan pendeteksian kecurangan. $ihak KA$ harus terus menerus menyadari masalah ini dan konsekuensinya serta menjaga agar tekanan tekanan dalam lingkungan tidak berdampak buruk 4al yang masih banyak dikerjakan ke masa depan adalah mencari dan memperbaiki metode metode dan prosedur yang paling tepat dalam pendeteksian kecurangan. 'etode dan prosedur traditional tidak lah memadai dalam usaha pendeteksian kecurangan! sehingga riset riset mendatang perlu menja%ab tantangan ini
AKUNTANSI FORENSIK &AN PROSPEK N!A TERHA&AP PEN!ELESAIAN MASALAH HUKUM &I IN&ONESIA
majour.maranatha.edu/index.php/maksi/article/download/612/591 Akuntan forensic digunakan dalam sector public maupun sector privat! akan tetapi akuntan forensic di sector public lebih menonjol disbanding akuntan forensic di sector privat. 4al tersebut dikarenakan sector privat dalam penyelesaian kasus lebih sering di luar pengadilan . Akuntan forensic memiliki cirri cirri sama dengan akuntan dan auditor yaitu harus bersikap independen! objective dan skeptic. $rospek akuntansi forensic untuk ikut serta dalam penyelesaian kasus kasus hukum di *ndonesia sangatlah besar dan penting. Kasus kasus hukum di *ndonesia khususnya yang berhubungan dengan kecurangan yang perlu melibatkan akuntansi forensic dalam penyelesaiannya! karena akuntansi forensic dapat membantu para ahli dan penegak hukum dalam pengumpulan bukti dan barang bukti untuk menentukan potensi kerugian yang timbul akibat adanya kecurangan. Selain itu prospek akuntansi forensic lebih besar karena pada prinsipnya orang yang bekerja di lembaga keuangan! perlu memahami akuntansi forensic tersebut tujuannya adalah untuk memahami apa yang ada di balik laporan keuangan debitur! apa yang dibalik laporan hasil analisis yang disajikan. Sehingga dapat dilakukan pendeteksian sejak dini! agar masalah tidak terlanjur tersebar dan sulit diatasi. 0eteksi kecurangan dengan cara harus menemukan indicator a%al terjadinya kecurangan! akuntan harus mengumpulkan bukti untuk proses pengadilan! kreatif dalam menerapakan audit investigative! Akuntan harus sadar bah%a kecurangan bisa terjadi karena adanya persengkokolan! sehingga intuisi akuntan forensic harus tajam untuk merumuskan teori persengkokolan tersebut. Akuntan forensic harus mengenali pola kecurangan dengan menerapkan teknik audit investigative yang ampuh. Kategori kecurangan dibagi menjadi & yaitu korupsi! asetmissappropiation! dan kecurangan laporan keuanga Akuntnasi forensic dapat membantu menyelesaikan kasus kasus hukum di *ndonesia dengan cara berikut: 1. 'embantu para penegak hukum untuk melakukan perhitungan dan pengungkapan kos kecurangan! meskipun di *ndonesia masih terdapat banyak kendala! karena kecurangan sering dilakukan bersama sama / berjamaah sehingga sulit untuk memulai dari mana akan diungkap #. Akuntansi forensic dapat mendeteksi penyebab terjadinya kecurangan. Terdapat tiga kategori utama kecurangan korupsi yaitu korupsi! asset missappropiation! dan kecurangan dalam laporan keuangan . ke tiga kecurangan tersebut mengakibatkan kerugian bagi -egara dan keuangan -egara &. Akuntansi forensic dapat menemukan petunjuk a%al indicator of fraud" terjadinya kecurangan! membantu kepolisian untuk penyelesaian kasus kasus hukumdengan mengumpulkan bukti dan barang bukti untuk proses pengadilan! kreatif dalam menerapkan audit investigative. Akuntansi forensic dapat melakukan pemeriksaan dari dalam dan menggunakan pendekatan procedural audit. Sehingga lebih mudah mendeteksi dari pada penyelidikan polisi . Akuntansi forensic mendeteksi kira kira %aktu kecurangan dapat terungkap dan membedakan kecurangan yang terungkap melalui tips atau secara kebetulan. Akuntan forensic membuat pencegahan terhadap laporan keuangan dengan menerapkan anti fraud control. Akuntan forensic menilai keefektifan pengadilan intern karena merupakan bagian sangat penting untuk diinvestigasi saat melakukan prosedur audit. Akuntan forensic harus dapat berspekulasi secara cerdas siapa yang berpotensi menjadi perilaku kecurangan atau otak pelaku kecurangan! apakah pemilik! manajer! atau karya%an
PRAKTEK KE(URANGAN AKUNTANSI &ALAM PERUSAHAAN htt/011do5,lo*d./ort*lg*rud*.org1*rti3le./h/;*rti3le<$$=:">?@*l<="=
$raktek kecurangan akuntansi dalam perusahaa ndapat bisa dicegah dan dibasmi apabila ada komitmen yang tinggi untuk tidak melakukan berbagai bentuk kecurangan di masing masing individu dan pelaku! manajemen maupun pihak lain yang terlibat. Krisis moral pada saat ini memang menjadi masalah utama dan bebragai cara bisa ditempuh untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan termasuk dengan mengefektifan pengendalian internal! penegakan hukum! melaksanakan good governance! tetapi jika moral tidak berubah dan sikap komitmen yang tinggi terhadap pemberantasan segala praktik kecurangan tidak terlaksana maka semua langkah pemberantasan yang ditempuh tidak akan berguna. $raktek kecurangan akuntansi dalam perusahaaan bisa timbul dari berbagai bentuk. Simanjutak #778" mengklasifikasikan fraud menjadi golongan yaitu : 1. Berdasarkan pencatatan :$encurian asset yang tampak secara terbuka di buku contoh nya duplikasi pembayaran yang tercatat di dalam catatan akuntansi! pencurian asset yang tampak di dalam buku! namun tersembunyi di dalam catatan akuntansi yang valid! pencurian asset yang tidak tampak dalam buku dan tidak tampak dalam pencatatan akuntansi #. Berdasarkan frekuensi! dibagi menjadi dua yaitu yang pertama adalahh tidak berulang ulang kecurangan yang tidak dilakukan berulang ulang! %alaupun terjadi beberapakali! sifatnya tunggal" dan yang ke dua adalah berulang tindakan yang menyimpang yang dilakukan berkali kali dan dia%ali sekali saja! selanjutnya kecurtangan terjadi berkali kali sampai dihentikan &. Berdasarakan konspirasi! kecurangan yang terjadi karena konspirasi bona fide semua sadar adanya fraud" maupun pseudo pihak pihak yang tidak mengetahui adanya fraud" . Berdasarkan keunikan! dibagi menjadi dua yaitu kecurangn khusus terjadi secara unik pada orang orang yang bekerja pada operasi unit bisnis tertentu"! kecurangan umum. (aktor factor yang mendorong orang melakukan kecurangan dibagi menjadi # yaitu: 1. (aktor generic meliputi kesempatan dan pengungkapan" #. (aktor individu meliputi ketamakan dan kebutuhan" $raktek kecurangan akan terus menerus terjadi dalam perusahaan jika: 1. $engendalian intern yang lemah #. $ega%ai dipekerjakan tanpa kejujuran dan integritas &. $ega%ai diatur disalah gunakan untuk mencapai suatu tujuan yang mengarah pada tindakan kecurangan" . 'odel manajemen sendiri melakukan kecurangan 9. $ega%ai yang dipercaya memiliki masalah pribadi yang tidak dapat dipecahkan keuangan" . *ndustri dimana perusahaan menjadi bagiannnya! memiliki tradisi curang *ndikasi individu yang melakukan kecurangan di perusahaan: 1. #. &. . 9. .
$erubahan perilaku gaya hidup me%ah" ;aya hidup di atas rata rata Sedang mengalami trauma emotional Sedang dililit utang Temuan audit atas kekeliruan atau ketidak beresan dianggan tidak material Bekerja tenang! bekerja keras! bekerja melampaui jam kerja! sering bekerja sendiri
AKUNTANSI FORENSIK UNTUK MERESPON &INAMIKA PERUBAHAN GLOBAL
www.iaijawatimur.com/images/ Akuntansi%2Forensik%2!"#.pd$ Akuntasnsi forensic adalah area dalam spesialisasi yang berkembang secara cepat menitik beratkan pada pendeteksian dan pencegahan kecurangan keuangan dan bentuk lain criminal ekonomi. 4arris < Bro%n #777" menyatakan bah%a akuntan forensic mempelajari hal hal yang positif bagi perusahaan saat terjadi merger atau akuisisi dan memastikan bah%a seorang pembeli telah memahami tentang situasi dan nilai keuangan perusahaan target. Akuntan forensic sering memanfaatkan keahlian akuntansinya dalam litigasi. 0i *ndonesia! akuntansi forensic mulai dikenal pada tahun 1223. Saat itu! *ndonesia sedang dalam proses meminjam dana dari *'( dan %orld bank untuk menangani krisis uang yang semakin parah. *'( dan %orld bank setuju meminjamkan dana tetapi mensyaratkan adanya proses Agreed =pon 0ue 0illigence A0$$". A0$$ ini dilakukan dengan mengambil sampel bank besar di *ndonesia dan ternyata temuannya adalah adanya overstatement asset sebesar #8> ? 39> dan understatemen ke%ajiban sebesar & ? &&> diperbankan. 4al ini membuat panic pasar dan pemerintah yang berujung pada likuidasi 1 bank s%asta serta adanya penarikan besar besaran dana tabungan dan deposito di bank bank s%asta. A0$$ ini adalah salah satu bentuk penereapan akuntansi forensic dan audit investigative. A+u,t*,-i Fore,-i3 u,tu+ Mere-/o, &i,*i+* Glob*l
Seperti yang dikemukakan di atas akuntansi forensic digunakan di *ndonesia setelah terjadi krisis keuangan pada tahun 1223. Sampai dengan saat ini! pendekatan akuntansi forensic di *ndonesia banyak digunakan oleh perusahaan s%asta misalnya KA$ dan juga beberapa perusahaan s%asta lainnya . sedangkan di pemerintah yang menggunakan akuntansi forensic adalah B$K@ B$K$! KA$! dan $$ATK 0engan diperlakukan == -o #8 tahun 1222 tentang penyelenggara -egara yang bersih dan bebas KK-! == -o &1 tahun 1222 yang diubah dengan == -o #7 tahun #771 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi! serta == -o. 13 tahun #77& tentang keuangan -egara! diharapkan korupsi di *ndonesia semakin berkurang. -amun pemberantasan korupsi saat ini belum memberikan efek jera bagi koruptor *ndonesia. Akuntansi forensic di *ndonesia %alaupun tergolong mida tetapi memiliki prospek yang bagus dalam pemecahan tindak pidana korupsi di *ndonesia $rofesi akuntansi forensic di *ndonesia masih jarang! terlihat dari tidak semua KA$ membidangi tentang akuntansi forensic hal tersebut dikarenakan pangsa pasar akuntansi forensic yang tidak besar. -amun profesi akuntansi forensic memiliki peluang untuk berkembang di masa depan! hal ini ditandai semakin kompleksnyadunia bisnis yang diiringi semain banyak nya sengketa bisnis di pengadilan dan juga makin menurunnya tingkat integritas masyarakat di -egara maju! 0i *ndonesia sendiri! profesi akuntan forensic juga memiliki peluang untuk berkembang di masa yang akan datang. 4al ini ditandai dengan kasus kasus korupsi yang semakin besar dan belum terlihat akan adanya penurunan korupsi. 0ari kasus yang terungkap pun ternyata semakin banyak jenisnya . adapin tempat bekerja potensial untuk profesi akuntan forensic adalah akuntam di KA$ atau perusahaan s%asta : auditor di B$K! B$K$! K$K. Bekerja di aparat penegakan hukum seperti kejaksaan dan kepolisian
A=0*T (6-S*, 0A- CA=6 ( '-6D http://eprints.umk.ac.id/152/1/ AUDIT!"& FORENSIK_DAN_VALUE_FOR_MONEY & AUDIT .'()
Calue for 'oney merupakan ekspresi pelaksanaan dari sector public yang mendasarkan pada & elemen yaitu 6konomi $emerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang termurah"! efisiensi tercapainya output yang maksimum dengna input terntentu"! 6fektifitas tingkat pencapaian dengan target yang ditetapkan" Audit forensic adalah aplikasi ilmu pen yelidikan criminal dalam rangka mencari bukti yang dapat digunakan dalam penyelesaian kasus kasus criminal. Audit forensic harus diarahkan untuk pengumpulan butki bukti yang cukup dan kompeten sehingga kassus criminal yang ditanggapi bisa terungkap Adanya Surat Ketetaban Bersama SKB" kepala badan penga%as keuangan dan pembangunan B$K$" -omor: Euklak.771/EA/1282 dan K6$ ?19/K/1282 tanggal #9 (ebruari 1282 tentang upaya menetapkan kerjasama kejaksaan dan BK$ dalam penangan kasus berindikasi tindak pidana korupsi TK$" dan dikeluarkannya == -o.&7 tahun #77# tentang komisi pemberantasan korupsi membuktikan bah%a pemerintah benar benar serius dalam menangani tindak korupsi. B$K$ sebagai sebuah lembaga pemerintah benar benar serius dalam menanggapi tindak pidana korupsi . B$K$ sebagai sebuah lembaga pemerintah memang bertugas untuk memeriksa apakah ada suatu tindakan atau perbuatan melanggar hukum seperti korupsi atau tidak. Tetapi B$K$ tidak berhak untuk melakukan penyidikan atau mengadili pihak yang melanggar hukum tersebut. $enegak hukum sejati seperti kejaksaan dan kepolisian yang ber%enang memproses huku. 4al ini tertuang dalam S$A$ F SA seksi &13 tentang unsure tindakan pelanggaran hukum oleh klien Konsep auditing forensic yang merupakan jenis audit khusus seharus nya dapat memberikan dorongan bagi para akuntan pemerintah B$K$" untuk selalu optimis dalam menghadapi tindakan korupsi. $ara akuntan pemerintah dapatmengaplikasikan konsep audit forensic dan konsep value for money audit pada pelaksanaan pemeriksaan keuangan di lingkungan lembaga pemerintah. 'eskipun untuk menghilangkan sama sekali praktek korupsi sangatlah kecil harapnnaya! namun paling tidak metode dalam auditing yaitu auditing forensic dan value for money audit tersebut memberikan hasil yang baik yaitu menekan terjadinya korupsi sekecil mungkin apabila keduanya diterapkan di *ndonesia. -amun demikian kembali ke sikap mental dan moral auditor dan mas yrakatlah yang akhirnya menentukan keberhasilan upaya pencegahan korupsi tersebut =ntuk diketahui bah%a transparency international untuk tahun #77 mengeluarkan indeks persepsi korupsi. 0alam hasil survey ini peringkat korupsi membaik dengan indeks #! meningkat dari tahun sebelumnya #!#. -ilai indeks ini juga ikut mendongkrak urutan *ndonesia satu peringkat dari -egara terkorup ke enam dari 192 negara pada tahun #773 menjadi -egara terkorup ke 3 dari 1& negara. 4al ini menunjukan bah%a akuntansi forensic di B$K$ dan penegak hukum beserta badan khusus yang dibentuk pemerintah yaitu K$K sudah ada usaha untuk meningkatkan dalam menangani kasus kasus korupsi. 'eski begitu *nde) korupsi di *ndonesia masih di nilai #! sedangkan *ndeks korupsi yang ditetapkan international adal ah &! sedangkan nilai yang diba%ah & masih dianggap jelek dalam persoalan korupsi. *nilah yang membuat akuntan forensic! para penegak hukum dan K$K masih mempunyai tugas untuk perbaikan korupsi tersebut. Kasus kasus T$K terdahulupun masih banyak yang belum dituntaskan seperti ;olden Key ;roup tahun 122! BB*. *legal ogging! dan masih banyak kasus kasus korupsi lagi. 'asyarakat lebih mengharpkan pemerintah lebih serius dalam menangani kasus kasus korups serta adanya sanksi tegas dari setiap kasus korupsi! namun seperti yang disampaikan di atas factor utama korupsi adalah mental dan moral auditor! para penegak hukum dan masyarakat sendiri lah yang menjadi factor penentu keberhasilannya
PERAN AU&IT FORENSIK &ALAM UPA!A PEMBERANTASAN KORUPSI &I IN&ONESIA htt/011e2our,*l.u,e-*.*3.id1i,de4./h/12ur,*lC*+u,t*,-i1*rti3le1@ie51%%6167=%
Akuntansi forensic dalam pengumpulan bukti audit harus memahami masalah hukum pembuktian. Bukti audit tersebut harus dapat diterima di pengadilan dan cara perolehannya pun tidak boleh melanggar hukum. Beban pembuktian dalam kasus fraud haruslah melampaui keraguan yang layak Tindakan penipuan dibagi dalam & hal yaitu korupsi! penyalahgunaan asset! dan penipuan laporan keuangan. Kasus korupsi bukanlah hal yang aneh terutama di *ndonesia! banyak kasus korupsi yang terjadi di *ndonesi! banyak kasus korupsi dan terjadi hampir di setiap daerah. $emberantasan korupsi merupakan tujuan penting untuk mencapai yang baik pemerintahan yang bebas korupsi! kolusi! dan nepotisme. Satu upaya pemerintah dalam memerangi korupsi adalah melalu forensic sebuah audit. Audit forensic menekankan proses pencairan bukti dan bukti penilaian kesesuaian dengan ukuran bukti yang diperlukan dalam proses hukum. Sedangkan auditor forensic adalah orang yang menggunakan ilmu akuntansi forensic dengan pertimbangan bah%a tidak semua penggunanya adalah akuntansi. 0ata data yang diperoleh dari transparency *nternational *ndonesia! ,$* *ndonesia tahun #71# sebesar menduduki posisi 118 dari 13 negara dan termasuk -egara yang korup apabila dibandingkan dnegna -egara -egara di AS6A-. leh karena itu! diperlukan audit forensic yang mempunyai keahlian dalam menginvestigasi indikasi adanya korupsi atau tindakan penyele%engan lainnya di sebuah perusahaan atau instansi -egara. Akuntan forensic menggunakan pengetahuannya tentang akuntansi! studi hukum! investigasi dan kriminologi untuk mengungkap fraud! menemukan bukti dan selanjutnya bukti tersebut diba%a ke pengadilan! sedangkan audit forensic meliputi prosedur prosedur tertentyu yang dilakukan dengan maksud untuk menghasilkan bukti dengan menggunakan teknik teknik untuk mengidentifikasi dan menggabungkan bukti bukti. $eran audit forensic ditunjukan dengan keberhasilan mengumpulkan bukti bukti fraud kepada kasus korupsi kompleks seperti hambalang dan bank century! B$K telah menemukan adanya temuan penting dalam hasil audit forensic tersebut. Temuan dan kesimpulan B$K bah%a telah terjadi penggelapan hasil penjualan =S Treasure Strips yang menjadi hak bank ,entury #2!33 juta dolar oleh pemilih (;A4! pengalihan dana penjualan surat surat berharga oleh kepada kepala devisi treasury bank century menjadi deposito $T A* di bank century sebesar 3 juta dolas tidak %ajar karena diduga tidak ada transaksi yang mendasarinya! dan merugikan bank ,entury sehingga akhirnya membebani penyertaan modal sementara! diduga pula terjadi penggelapan uang hasil penjualan kavling asset eks $T B'EA senilai #!7 miliar oleh direktur utama $T T-S dengan cara menyetorkan hasil penjualan tersebut ke bank century Strategi preventive! detektiv! dan represif yang diterapkan dalam audit forensic diharapkan mampu mengurangi kasus korupsi di *ndonesia. 0ukungan serta peran pemerintah me%ujudkan good governance yang bebas dari KK- juga akan sangat membantu melalui peningkatan pengendalian internalS$*$" Audit forensic di *ndonesia hanya digunakan untuk mendeteksi dan investigasi fraud ! deteksi kerugian keuangan serta untuk menjadi saksi ahli di pengadilan. Sementara itu! penggunaan ilmu audit forensic dalam mendeteksi resiko fraud dan uji tuntas dalam perusahaan s%asta belum dipraktikan di *ndonesia. Audit forensic dalam menjalankan perannya diharapkan mampu secara efektif mencegah! mengetahui dan menyelesaikan kasus korupsi melalui tindakan preventif! detektif! dan represif. $eran Audit forensic harus terus ditingkatkan terutama untuk membentuk individu dari para auditor yang anti fraud! hukuman para pelaku fraud juga harus ditegakan. 'emperbanyak pelatihan serta pendidikan untuk para auditor guna mengembangkan keahlian auditor tersebut! terutama di bidang investigasi. $eningkatan kualitas pengendalian intern di bidang pemerintah akan mengurangi penyalahgunaan %e%enang dan kekuasaan serta dapat meningkatkan integritas pejabat dan pega%ai pemerintahan yang pada akhirnya %iba%a pemerintahan di mata masyarakat semakin baik
AKUNTANSI FORENSIK &ALAM UPA!A PEMBERANTASAN TIN&AK PI&ANA KORUPSI
download.portalgaruda.org/article.php*article+14,4al+945 Terminologi akuntansi dibahas untuk refrensi dalam formula strategi pemberantasan korupsi. (orensic sendiri didasarkan: 1. (orensic accounting! menyediakan suatu analisis yang digunakan dalam perdebatan di pengadilan yang merupakan basis untuk diskusi serta resolusi di pengadilan #. (orensic *nvestigation! pemanfaatan keterampilan khusus dalam penyidikan untuk menyelesaikan suatu permintaan pemeriksaan yang hasilnya akan me mpunyai aplikasi untuk digunakan untuk kepentingan pengadilan &. (orensic Audit! suatu pengujian mengenai bukti atas suatu pernyataan atau pengungkapan informasi keuangan untuk menentukan keterkaitan dengan ukuran ukuran standard yang memadai untuk pembuktian di audit . itigation Support! menyediakan bantuan dari pengetahuan akuntansi dalam hal menyatakan ada atau menunda proses pengadilan terutama mengenai isu yang berhubungan dengan kuantifikasi dari kerusakan ekonomi Korupsi adalah perbuatan tidak jujur! perbuatan yang merugikan dan perbuatan yang merusak sendi sendi kehidupan instansi! lembaga ! korportae! dan tempat bekerja bagi birokrat. Kolusi adalah sebuah persetujuan rahasia diantara dua orang atau lebih dengan tujuan penipuan atau pneggelapan melaluli persengkokolan antara # pihak untuk me mperoleh kemudahan untuk kepentingan mereka. -epotisme adalah kebijaksanaan mendahulukan saudara! sanak family sertaG teman teman. Eenis jenis korupsi dibagi berdasarkan tipologi: 1. Transactive ,orruption! adanya kesepekatan antara pihak pembeli dan penerima demi keuntungan di kedua belah pihak dan dengan aktiv disuahakan tercapainya keuntungan ini #. 6)ortive ,orruption! pihak pemberi dipaksa menyuap guna mencegah kerugian yang sedang mengancam dirinya &. *nsentive ,orruption! $emberian barang dengan tanpa ada nya pertalian langsung dengan keuntungan tertentu . -epotistic ,orruption! penunjukan kepada teman/ saudara untuk mengambil suatu jabatan 9. 0efensife corruption! perilaku korban korupsi dengan pemerasanH . Autogenic ,orruption! korupsi yang tidak melibatkan orang lain 3. Supportive ,orruption! Tindakan yang dilindungi untuk mendukung korupsi yang sudah ada Per*, d*, T*,t*,g*, A+u,t*,-i Fore,-i3 d*l* Peber*,t*-*, Koru/-i d*l*d*l* /er-/e3ti@e Fr*ud Tri*,gle (raud Triangle adalah model yang menjelaskan antara orang melakukan fraud termasuk korupsi. Akuntansi forensic dengan pendekatan nya yang efektif dalam mengungkap dan menyediakan alat bukti tindak kejahatan korupsi di pengadilan dalam perpektif fraud triangle memiliki aplikasi yang luas. Akuntansi forensic juga memiliki perranan dalam pengungkapan tindak pidana korupsi atau strategi detektif. Audit forensic pada a%alnya memang dirancang guna mengumpulkan dan menyediakan bukti untuk kepentingan kersidangan di pengadilan akan menghasilkan temuan audit yang lebih bermanfaat dibandingkan dengan audit umumnya yang disediakan oleh jasa profesi akuntan . $eran akuntan forensic di -egara maju dalam pengungkapan dan penyelesaian kasus fraud termasuk korupsi sangatlah besar . Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian dari profesi akuntan di *ndonesia khususnya kompartemen lainnya . Belum tersedianya institusi yang menghasilkan tenaga akuntansi forensic dan audit forensic memerlukan upaya dari institusi penyelenggara pendidikan dalam menyediakan kurikulim yang membekali lulusan dengan kemampuan audit forensic
PERSEPSI AU&ITOR TERHA&AP PENERAPAN AU&IT FORENSI( &ALAM MEN&ETEKSI KE(URANGAN PEN!AJIAN LAPORAN KEUANGAN 'Sur@eD P*d* K*,tor Per5*+il*, BPKP J*5* Tiur)
http://mak.trunojoo.ac.id/wp-content/uploads/214/4/4.-'00'!-3(!073(3'-'0"03'3"-3(!-)0"!8-(33-0"(008!-80;3"3"'0"<3=!3"-3'3"-803"3"-ure-'ada-8antor-'erwakilan->'8'-=awaimur-"ur-hodi?-3nita-;arolina-dan-
Sumber: 1. http://mak.trunojoo.ac.id/wp-content/uploads/214/4/4.-'00'!-3(!073(3'-'0"03'3"-3(!-)0"!8-(33-0"(008!-80;3"3"'0"<3=!3"-3'3"-803"3"-ure-'ada-8antor-'erwakilan->'8'-=awaimur-"ur-hodi?-3nita-;arolina-dan-
2. download.portalgaruda.org/article.php*article+14,4al+945 3. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnalakuntansi/article/view/6673/3456 4. http://eprints.umk.ac.id/152/1/ AUDIT!"& FORENSIK_DAN_VALUE_FOR_MONEY & AUDIT. '()
5. www.iaijawatimur.com/images/Akuntansi%2 Forensik %2!"#.pd$ 6. http://download.portalgaruda.org/article.php? article=5!"#$val=5"75 ,. majour.maranatha.edu/index.php/maksi/article/download/612/591 A. http://puslit".petra.ac.id/gudangpaper/%les/!"!.pd& 9. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ulj/article/download/3634/3" 46 10. http://jurnal.iain-antasari.ac.id/index.php/taradhi/article/download/94/162
& $ertanyaan 1. Bagaimana cara mengungkapkan adanya gratifikasiJ 0an apakah gratifikasi diatur secara hokumJ #. 0alam pembuktian maka keterangan terdak%a dapat meringankan hukuman atau malah memberatkan hukuman. Kapan keterangan terdak%a dapat meringankan dan memberatkan hukuman bagi dirinyaJ 3. Apakah K$K dapat menangani semua kasus korupsiJ andasan apa yang membuat K$K mengaudit suatu permasalahanJ