PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN DAN SIG
( Waterpass Terbuka ) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perpetaan Pe rpetaan & SIG
Disusun Oleh : Kelompok 1 Chintya Citra D. Adib Muslim Mina Mustakim Akbar Fauzi Bayu Gartika P. Theo Mayoga K. M. Risnanto
41115110012 41115110053 41115110024 41115110037 41115110091 41115110036 41115110034
DOSEN : Ir. Zainal Arifin ,MT
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
i
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga pelaksanaan praktikum dan penulisan laporan praktikum ini bisa lancar dan selesai tepat pada waktunya. Kedua kalinya kami selaku penulis dan penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yaitu : 1. Bapak Ir. Zainal Arifin MT , selaku dosen pengampu mata kuliah Perpetaan & SIG universitas mercu buana jakarta kampus meruya. 2. Ibu Dr. Ir. Resmi Bestari Muin, MS , Selaku koordinator laboratorium mekanika tanah dan ilmu ukur tanah Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik universitas mercu buana jakarta. 3. Adelfy Dara Arianti dan Siti Ratnasari selaku Assisten Dosen mata kuliah Perpetaan & SIG universitas mercu buana jakarta kampus meruya. 4. Teman-teman kelompok 1 kelas mata kuliah Perpetaan & SIG universitas mercu buana jakarta kampus meruya. 5. Teman-teman mahasiswa & mahasiswi universitas mercu buana. 6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan praktikum dan penyusunan laporan praktikum ini. Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang sudah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal ‘Alamin. Dan ‘Alamin. Dan juga kami berharap ilmu yang kami dapatkan dalam praktikum ini dapat bermanfaat bagi diri kami sendiri dan juga untuk orang lain.
Jakarta, 4 Oktober 2015 Kelompok 1
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
i
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga pelaksanaan praktikum dan penulisan laporan praktikum ini bisa lancar dan selesai tepat pada waktunya. Kedua kalinya kami selaku penulis dan penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yaitu : 1. Bapak Ir. Zainal Arifin MT , selaku dosen pengampu mata kuliah Perpetaan & SIG universitas mercu buana jakarta kampus meruya. 2. Ibu Dr. Ir. Resmi Bestari Muin, MS , Selaku koordinator laboratorium mekanika tanah dan ilmu ukur tanah Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik universitas mercu buana jakarta. 3. Adelfy Dara Arianti dan Siti Ratnasari selaku Assisten Dosen mata kuliah Perpetaan & SIG universitas mercu buana jakarta kampus meruya. 4. Teman-teman kelompok 1 kelas mata kuliah Perpetaan & SIG universitas mercu buana jakarta kampus meruya. 5. Teman-teman mahasiswa & mahasiswi universitas mercu buana. 6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan praktikum dan penyusunan laporan praktikum ini. Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang sudah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal ‘Alamin. Dan ‘Alamin. Dan juga kami berharap ilmu yang kami dapatkan dalam praktikum ini dapat bermanfaat bagi diri kami sendiri dan juga untuk orang lain.
Jakarta, 4 Oktober 2015 Kelompok 1
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
i
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................... Pengantar........................................... ............................................ ............................................ ............................................... .................................... ........... i Daftar Isi......................................... Isi............................................................... ............................................ ............................................... ............................................... ...................... ii Bab I: Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ............................................ .................................................................. ............................................... ................................................ ......................... .. 1 1.2. Alat – Alat – alat alat yang digunakan ............................................. ................................................................... ............................................... ............................... ...... 2 1.3. Tempat Pelaksanaan ............................................ .................................................................. ............................................. ......................................... .................. 7 Bab II: Pembahasan
2.1. Dasar Teori ............................................. ................................................................... ............................................ ............................................... ............................... ...... 8 2.2. Langkah Kerja ............................................... ..................................................................... ............................................. ............................................. ........................ 10 2.3. Rumus .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................. ......................................... .................. 19 2.4. Perhitungan ................................................ ...................................................................... ............................................ ............................................ ........................... ..... 20 Bab III: Penutup
3.1. Kesimpulan dan Saran ........................................... ................................................................. ............................................. ..................................... .............. 27
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
ii
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ilmu ukur tanah adalah salah satu bagian kecil dari ilmu geodesi, yang merupakan ilmu yang mempelajari ukuran dan bentuk bumi dan menyajikannya dalam bentuk tertentu. Ilmu geodesi terbagi dalam dua macam yaitu : 1. Geodetic Surveying, yaitu suatu survey yang memperhitungkan kelengkungan bumi atau kondisi sebenarnya. Geodetic Surveying ini digunakan dalam pengukuran daerah yang luas dengan menggunakan bidang hitung yaitu bidang lengkung (bola/ellipsoid). 2. Plane Surveying, yaitu suatu survey yang mengabaikan kelengkungan bumi dan mengasumsikan bumi adalah bidang datar. Plane Surveying ini digunakan untuk pengukuran daerah yang tidak luas dengan menggunakan bidang hitung yaitu bidang datar. Dalam praktikum ini kita memakai Ilmu Ukur Tanah (Plane Surveying). Khususnya dengan materi Waterpass Terbuka. Dengan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti cara penggunaan waterpass dan dapat me mpraktekkan ilmu teori yang didapatnya. Dengan demikian mahasiswa di harapkan bisa melakukan pekerjaan survey pada saat dia terjun ke dunia kerja nantinya.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
1
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
1.2. Alat – alat yang digunakan
Dalam praktikum waterpass terbuka kali ini ada beberapa alat yang digunakan, Yaitu :
Waterpass
Waterpass adalah alat sipat datar type Automatic Level dengan sistem pengaturan garis bidik yang tidak lagi bergantung pada nivo yang terletak diatas teropong. Alat ini hanya mendatarkan bidang nivo kotak melalui tiga sekrup penyetel dan secara otomatis sebuah bandul menggantikan fungsi nivo tabung dalam mendatarkan garis nivo ke target yang dikehendaki.
\
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
2
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Bagian waterpass dan fungsinya : 1. Nivo berfungsi untuk melindungi nivo tabung 2. Tombol fokus / mikrometer berfungsi untuk memfokuskan bayangan dan memperjelas obyek yag dibidik. 3. Sekrup pendatar / sekrup pengungkit berfungsi untuk menggerakkan teropong secara vertikal dengan terbatas. 4. Penggerak halus horizontal berfungsi untuk menggerakkan waterpass pada arah horizontal secara halus. 5. Lensa okuler berfungsi untuk mengamati objek yang dibidik. 6. Lensa obyektif berfungsi untuk menerima objek yang dibidik. 7. Plat dasar berfungsi sebagai tempat landasan alat diatas statif / tripod. 8. Sekrup pendatar berfungsi untuk mengatur kedataran pesawat.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
3
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Statif / Tripod
Statif / tripod berfungsi sebagai tempat atau dudukan pesawat waterpass maupun pesawat lainnya.
Beberapa bagian Statif / Tripod yaitu : 1. Bidang level / kepala statif berfungsi untuk tempat menaruh pesawat. 2. Sekrup pengunci berfungsi untuk mengunci pesawat waterpass atau pesawat lain supaya tidak begerak 3. Tali pembawa berfungsi untuk mempermudah dalam membawa statif / tripod. 4. Sekrup penyetel berfungsi untuk mengatur ketinggian statif / tripod dan mengunci kaki statif agar tidak turun. 5. Kaki statif berfungsi untuk menjadi tatakan statif pada tanah atau area ukur yang lain.
Rol Meter
Rol meter berfungsi bemberikan tanda dan mngukur jarak langsung pada pengukuran penyipat datar dan untuk mengukur ketinggian alat.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
4
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Rambu Ukur
Fungsi rambu ukur adalah sebagai alat bantu dalam menentukan beda tinggi dan mengukur jarak dengan menggunakan pesawat.
Rambu ukur diperlukan untuk mempermudah / membantu mngukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah. Rambu ukur terbuat dari campuran logam alumunium. Ukurannya tebal 3 cm – 4cm, lebarnya + 10 cm dan panjangnya ada beberapa variatif yaitu 2 m, 3 m, 4 m, dan 5 m.\
Palu
Palu berfungsi untuk membantu mempermudah untuk menancapkan patok bantu pada area yang sudah ditentukan.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
5
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Patok Bantu
Patok bantu berfungsi untuk menandai area / titik yang akan di ukur. Patok ini biasanya terbuat dari besi, kayu, beton atau bambu yang di atasnya di cat warna merah agar mudah untuk dilihat.
Payung
Payung berguna untuk melindungi waterpass dari sinar matahari langsung. Karena le nsa waterpass sangat sensitif terhadap sinar matahari.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
6
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
1.3. Tempat pelaksanaan
Pada praktikum waterpass terbuka kali ini tempat pelaksanaannya adalah di lapangan sepak bola Universitas Mercu Buana Jakarta, pada hari minggu tanggal 04 Oktober 2015 jam 09.30.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
7
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Dasar Teori
Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menetukan beda tinggi dua titik atau lebih. Pengukuran waterpass ini sangat penting kegunaannya untuk mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan, perencanaan, ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Khusus untuk praktikum kali ini kami membahas materi tentang waterpass terbuka. Pada praktikum kali ini kami menggunakan waterpas untuk mengetahui jarak optis dan beda tinggi antara patok satu dengan patok yang lain.
Dalam pengukuran beda tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu :
1. BA ( Batas Atas ) adalah garis baca yang ada pada pesawat waterpass untuk membaca ukuran bagian atas pada rambu ukur. 2. BT ( Batas Tengah ) adalah garis baca yang ada pada peswat waterpass untuk membaca ukuran bagian tengah pada rambu ukur. 3. BB ( Batas Bawah ) adalah garis baca yang ada pada pesawat waterpass untuk membaca ukuran bagian bawah pada rambu ukur. 4. Beda tinggi ( Bt ) adalah perbedaan elevasi antara patok 1 dengan patok lainnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di dalamnya. PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
8
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat sbb :
Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.
Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I
Pada saat waterpass sudah terpasang dengan benar usahakan jangan sampai tersenggol, karena akan mengakibatkan pesawat itu akan berubah posisinya atau miring.
Bagian waterpass dan fungsinya : 1. Nivo berfungsi untuk melindungi nivo tabung 2. Tombol fokus / mikrometer berfungsi untuk memfokuskan bayangan dan memperjelas obyek yag dibidik. 3. Sekrup pendatar / sekrup pengungkit berfungsi untuk menggerakkan teropong secara vertikal dengan terbatas. 4. Penggerak halus horizontal berfungsi untuk menggerakkan waterpass pada arah horizontal secara halus. 5. Lensa okuler berfungsi untuk mengamati objek yang dibidik. 6. Lensa obyektif berfungsi untuk menerima objek yang dibidik. 7. Plat dasar berfungsi sebagai tempat landasan alat diatas statif / tripod. 8. Sekrup pendatar berfungsi untuk mengatur kedataran pesawat.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
9
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
2.2. Langkah Kerja / Proses Pelaksanaan
Pertama kita pasang patok awal pada titik awal ( patok 1 ) yang akan kita ukur.
Pasang patok akhir ( Patok 6 ) pada area yang akan kita ukur lurus dengan patok awal ( Patok 1 ) dengan jarak 20 meter
Pasang patok dengan jarak 4 meter diantara patok awal ( Patok 1 ) dan patok akhir (Patok 6).
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
10
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Pasang statif / tripod di antara patok 1 dan patok 2 dengan jarak 2 meter dari patok 1 dan Patok 2.
Dirikan statif / tripod setinggi dada orang dewasa. Perhatikan kemiringan kaki statif jangan sampai terlalu miring. Pastikan kepala statif tidak miring, dan patikan baut sekrup penyetel kaki statif terkunci dengan kuat sehingga kaki statif tidak merosot / bergerak.
Pasang waterpass pada kepala statif, kunci dengan sekrup pengunci yang tersedia pada statif dan pastikan terkunci dengan benar dan kuat.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
11
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Setting waterpass sampai rata dengan memutar sekrup pendatar sampai nivo berada di tengah.
Setelah waterpass terpasang sempurna, kemudian dirikan rambu ukur pada patok 1. Pastikan rambu ukur lurus, tidak miring kekanan kiri atau depan belakang.
Kemudian baca ukuran / tinggi Batas Atas (BA) dan Batas Bawah yang kita lihat melalui lensa waterpass pada rambu ukur yang kita letakkan di patok 1.Pada titik ini kita sebut dengan A1. Apabila rambu ukur terlihat kurang jelas, putar tombol fokus sampai terlihat jelas.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
12
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Kemudian pindahkan rambu ukur ke patok 2. Pastikan rambu ukur lurus, tidak miring kekanan kiri atau depan belakang.
Kemudian baca ukuran / tinggi Batas Atas (BA) dan Batas Bawah (BB) yang kita lihat melalui lensa waterpass pada rambu ukur yang kita letakkan di patok 2. Pada titik ini kita sebut dengan A2. Apabila rambu ukur terlihat kurang jelas, putar tombol fokus sampai terlihat jelas.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
13
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Pindahkan waterpass ke posisi diantara patok 2 dan patok 3 dengan jarak 2 meter dari patok 2. Setting waterpass dengan benar dan pastikan waterpass sudah rata.
Dirikan rambu ukur di patok 2 menghadap ke arah patok 3. Pastikan rambu ukur tidak miring.
Baca ukuran / tinggi Batas Atas (BA) dan Batas Bawah (BB) yang kita lihat melalui lensa waterpass pada rambu ukur yang kita letakkan di patok 2. Pada titik ini kita sebut dengan B2. Apabila rambu ukur terlihat kurang jelas, putar tombol fokus sampai terlihat jelas.
Dirikan rambu ukur di patok 3 menghadap ke arah patok 2. Pastikan rambu ukur tidak miring.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
14
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Putar waterpass menghadap ke arah patok 3. Baca ukuran / tinggi Batas Atas (BA) dan Batas Bawah (BB) yang kita lihat melalui lensa waterpass pada rambu ukur yang kita letakkan di patok 3. Pada titik ini kita sebut dengan B3. Apabila rambu ukur terlihat kurang jelas, putar tombol fokus sampai terlihat jelas.
Pindahkan waterpass ke posisi diantara patok 3 dan patok 4 dengan jarak 2 meter dari patok 3. Setting waterpass dengan benar dan pastikan waterpass sudah rata.
Dirikan rambu ukur di patok 3 menghadap ke arah patok 4. Pastikan rambu ukur tidak miring.
Baca ukuran / tinggi Batas Atas (BA) dan Batas Bawah (BB) yang kita lihat melalui lensa waterpass pada rambu ukur yang kita letakkan di patok 3. Pada ti tik ini kita sebut dengan C3. Apabila rambu ukur terlihat kurang jelas, putar tombol fokus sampai terlihat jelas.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
15
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Dirikan rambu ukur di patok 4 menghadap ke arah patok 3. Pastikan rambu ukur tidak miring.
Putar waterpass menghadap ke arah patok 4. Baca ukuran / tinggi Batas Atas (BA) dan Batas Bawah (BB) yang kita lihat melalui lensa waterpass pada rambu ukur yang kita letakkan di patok 4. Pada titik ini kita sebut dengan C4. Apabila rambu ukur terlihat kurang jelas, putar tombol fokus sampai terlihat jelas.
s
Pindahkan waterpass ke posisi diantara patok 4 dan patok 5 dengan jarak 2 meter dari patok 4. Setting waterpass dengan benar dan pastikan waterpass sudah rata.
Dirikan rambu ukur di patok 4 menghadap ke arah patok 5. Pastikan rambu ukur tidak miring.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
16
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Baca ukuran / tinggi Batas Atas (BA) dan Batas Bawah (BB) yang kita lihat melalui lensa waterpass pada rambu ukur yang kita letakkan di patok 4. Pada ti tik ini kita sebut dengan D4. Apabila rambu ukur terlihat kurang jelas, putar tombol fokus sampai terlihat jelas.
Dirikan rambu ukur di patok 5 menghadap ke arah patok 4. Pastikan rambu ukur tidak miring.
Putar waterpass menghadap ke arah patok 5. Baca ukuran / tinggi Batas Atas (BA) dan Batas Bawah (BB) yang kita lihat melalui lensa waterpass pada rambu ukur yang kita letakkan di patok 5. Pada titik ini kita sebut dengan D5. Apabila rambu ukur terlihat kurang jelas, putar tombol fokus sampai terlihat jelas.
Pindahkan waterpass ke posisi diantara patok 5 dan patok 6 dengan jarak 2 meter dari patok 5. Setting waterpass dengan benar dan pastikan waterpass sudah rata.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
17
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Dirikan rambu ukur di patok 5 menghadap ke arah patok 6. Pastikan rambu ukur tidak miring.
Baca ukuran / tinggi Batas Atas (BA) dan Batas Bawah (BB) yang kita lihat melalui lensa waterpass pada rambu ukur yang kita letakkan di patok 5. Pada titik ini kita sebut dengan E5. Apabila rambu ukur terlihat kurang jelas, putar tombol fokus sampai terlihat jelas.
Dirikan rambu ukur di patok 6 menghadap ke arah patok 5. Pastikan rambu ukur tidak miring.
Putar waterpass menghadap ke arah patok 6. Baca ukuran / tinggi Batas Atas (BA) dan Batas Bawah (BB) yang kita lihat melalui lensa waterpass pada rambu ukur yang kita letakkan di patok 6. Pada titik ini kita sebut dengan E6. Apabila rambu ukur terlihat kurang jelas, putar tombol fokus sampai terlihat jelas.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
18
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
2.3. Rumus
Dalam praktikum waterpass terbuka kali ini ada beberapa rumus yang kami gunakan, yaitu :
Untuk mencari Batas Tengah ( BT )
BT = ( BA + BB ) 2
Keterangan : BT = Batas Tengah BA = Batas Atas BB = Batas Bawah
Untuk mencari jarak optis
Jarak Optis = ( BB – BA )muka x 100 + ( BB – BA )belakang x 100
Keterangan : BA = Batas Atas BB = Batas Bawah
Untuk menghitung beda tinggi ( Bt )
Bt = BT muka – BT belakang
Keterangan : BT = Batas Tengah Bt = Beda tinggi
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
19
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
2.4. Perhitungan
Dari pengukuran yang sudah dilakukan di dapatkan data yaitu sebagai berikut :
No.
Titik Ukur
Batas Atas
Batas Bawah
( BA )
( BB )
Sat.
1
A1 ( Titik Belakang )
cm
123,8
121,8
2
A2 ( Titik Muka )
cm
123,6
121,6
3
B2 ( Titik Belakang )
cm
132,6
130,6
4
B3 ( Titik Muka )
cm
128,5
126,5
5
C3 ( Titik Belakang )
cm
126,4
124,4
6
C4 ( Titik Muka )
cm
128,3
126,3
7
D4 ( Titik Belakang )
cm
122,5
120,5
8
D5 ( Titik Muka )
cm
121,0
119,0
9
E5 ( Titik Belakang )
cm
122,9
120,9
10
E6 ( Titik Muka )
cm
127,4
125,4
Batas Tengah ( BT ) pertitik :
-
Tititk A1 ( titik belakang ) BT
-
= ( BA+BB ) 2
Tititk A2 ( titik muka ) BT
= ( BA+BB ) 2
= ( 123,8 + 121,8 )
= ( 123,6 + 121,6 )
2
2
= 122,8 cm
= 122,6 cm
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
20
PERPETAAN & SIG
-
KELOMPOK 1
Tititk B2 ( titik belakang ) BT
-
= ( BA+BB )
Tititk D4 ( titik belakang ) BT
2
2
= ( 132,6 + 130,6 )
-
= ( 122,5 + 120,5 )
2
2
= 131,6 cm
= 121,5 cm
Tititk B3 ( titik muka ) BT
-
= ( BA+BB )
Tititk D5 ( titik muka ) BT
2
= ( 121,0 + 119,0 )
2
2
= 127,5 cm
= 120,0 cm
Tititk C3 ( titik belakang ) BT
-
= ( BA+BB )
Tititk E5 ( titik belakang ) BT
2
= ( 122,9 + 120,9 )
2
2
= 125,4 cm
= 121,9 cm
Tititk C4 ( titik muka ) BT
= ( BA+BB ) 2
= ( 126,4 + 124,4 )
-
= ( BA+BB ) 2
= ( 128,5 + 126,5 )
-
= ( BA+BB )
-
= ( BA+BB ) 2
Tititk E6 ( titik muka ) BT
= ( BA+BB ) 2
= ( 128,3 + 126,3 )
= ( 127,4 + 125,4 )
2
2
= 127,3 cm
= 126,4 cm
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
21
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Jarak Optis
-
Jarak dari Patok 1 ke Patok 2 Jarak Optis
= ( BAA2 – BBA2) x 100 + (BA A1 – BBA1 ) x 100 = ( 123,6 – 121,6 ) x 100 + (123,8 – 121,8 ) x 100 = 2 x 100 + 2 x 100 = 400 cm
-
Jarak dari Patok 2 ke Patok 3 Jarak Optis
= ( BAB3 - BBB3) x 100 + (BA B2 – BBB2 ) x 100 = (128,5 – 126,5 ) x 100 + ( 132,6 – 130,6 ) x 100 = 2 x 100 + 2 x 100 = 400 cm
-
Jarak dari Patok 3 ke Patok 4 Jarak Optis
= ( BAC4 – BBC4) x 100 + (BA C3 – BBC3 ) x 100 = (128,3 – 126,3 ) x 100 + ( 126,4 – 124,4 ) x 100 = 2 x 100 + 2 x 100 = 400 cm
-
Jarak dari Patok 4 ke Patok 5 Jarak Optis
= ( BAD5 – BBD5) x 100 + (BA D4 – BBD4 ) x 100 = ( 121,0 – 119,0 ) x 100 + (122,5 – 120,5 ) x 100 = 2 x 100 + 2 x 100 = 400 cm
-
Jarak dari Patok 5 ke Patok 6 Jarak Optis
= ( BAE6 - BBE6 ) x 100 + (BA E5 – BBE5 ) x 100 = ( 127,4 – 125,4 ) x 100 + (122,9 – 120,9 ) x 100 = 2 x 100 + 2 x 100 = 400 cm
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
22
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Beda Tinggi ( Bt )
-
Beda Tinggi ( Bt ) patok 1 dengan 2 Beda Tinggi ( Bt )
= BTA2 – BTA1 = 122,6 – 122,8 = - 0,2 cm
-
Beda Tinggi ( Bt ) patok 2 dengan 3 Beda Tinggi ( Bt )
= BTB3 – BTB2 = 127,5 - 131,6 = - 4,1 cm
-
Beda Tinggi ( Bt ) patok 3 dengan 4 Beda Tinggi ( Bt )
= BTC4 – BTC5 = 127,3 - 125,4 = 1,9 cm
-
Beda Tinggi ( Bt ) patok 4 dengan 5 Beda Tinggi ( Bt )
= BTD5 – BTD4 = 120,0 - 121,5 = - 1,5 cm
-
Beda Tinggi ( Bt ) patok 5 dengan 6 Beda Tinggi ( Bt )
= BTE6 – BTE5 = 126,4 - 121,9 = 4,5 cm
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
23
PERPETAAN & SIG
KELOMPOK 1
Rekap Hasil Perhitungan
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
24
PERPETAAN & SIG
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
KELOMPOK 1
25
PERPETAAN & SIG
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA
KELOMPOK 1
26