Tugas Praktikum Hidrolika
BAB I Osborne Reynolds
1.1
Riwayat Hidup Osborne Reynolds
Osborne Reynolds lahir di Belfast, kemudian pindah bersama orang tuanya ke Dedham, Essex. Ayahnya bekerja sebagai kepala sekolah dan pendeta, tetapi di samping itu ia juga seorang ahli matematika yang sangat mahir dan mampu di dalam bidang mekanika. Sang ayah mengeluarkan sejumlah paten untuk perbaikan peralatan pertanian. Dia jugalah sebagai guru utama bagi anak laki-lakinya. Setelah dewasa Osborne Reynolds mengikuti kuliah di Queen, Cambridge dan lulus pada tahun 1867 sebagai ahli dalam bidang matematika. Pada tahun 1868 ia di angkat sebagai professor teknik di Olvens College di Manchester, sekarang University of Manchester. Pada tahun yang sama ia menjadi salah satu professor pertama dalam sejarah universitas di Inggris yang memangku gelar professor teknik. Reynolds memang tertarik sejak awal untuk belajar pada bidang mekanika. Ketika menginjak akhir remaja, beberapa tahun sebelum masuk universitas, ia bekerja dan magang pada bengkel Edward Hayes, yang pada masa itu ia merupakan seorang pembuat kapal yang terkenal di Stony Stanford. Disanalah ia memperoleh pengalaman praktis dalam pembuatan kapal uap. Dan secara tidak langsung ia memperoleh pemahaman dan apresiasi awal dalam bidang mekanika fluida. Pada tahun pertama setelah ia lulus dari Cambridge ia ikut andil dalam mendirikan sebuah perusahaan rekayasa (engineering ), ), dimana ia menjadi seorang insinyur sipil yang berkonsentrasi pada transportasi limbah. Ia memilih jalan hidupnya untuk belajar dan mendalami matematika di Cambridge, hal ini terlihat pada kata-katanya yang sangat terkenal “Dari ingatan saya, sejak awal saya telah memiliki keinginan yang kuat, yang tak tertahankan dalam bidang matematika dan hukum-hukum fisika. Karena setiap fenomena mekanika, akan Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 1
Tugas Praktikum Hidrolika ditemukan penjelasan dari matematika, maka dari itulah pengetahuan matematika sangat penting”. Reynold tetap di Owens College untuk sisa karirnya. Pada tahun 1880 perguruan tinggi ini menjadi perguruan tinggi konstituen, dan baru kemudian dijadikan Universitas Victoria. Dia terpilih menjadi mahasiswa fellow di royal society pada tahun 1877 dan di anugerahi royal medal pada tahun 1888. Reynold terkenal, ketika ia mempelajari kondisi dimana aliran fluida di dalam pipa dapat beralih dari aliran laminer ke aliran turbulen. Dari eksperimen ini ia memperoleh bilangan tanpa dimensi (bilangan Reynolds), yang didefinisikan sebagai perbandingan antara kecepatan aliran rata-rata (u), diameter karakteristik pipa (D) dan viskositas kinematika fluida (ð). Reynold juga mengusulkan apa yang sekarang dikenal sebagai Reynold rata-rata arus yang bergolak, dimana kuantitas seperti kecepatan dinyatakan sebagai jumlah dari komponen ratarata dan fluktuatif. Reynold rata-rata tersebut memungkinkan untuk mendiskripsikan secara umum dari aliran turbulen, misalnya dengan menggunakan rata-rata Reynold, Persamaan Navien Stokes. Publikasinya dalam bidang mekanika fluida di mulai pada awal tahun 1870. Dan model teoritis yang diterbitkan pada pertengahan tahun 1890, menjadi kerangkan perhitungan matematis standar yang digunakan saat ini. Contoh dari judul laporan yang pernah diterbitkan antara lain.
Perbaikan Peralatan Untuk Memperoleh Kekuatan Cairan Serta Peningkatkan Atau Pemaksaan Cairan (1875)
Sebuah Penyelidikan Eksperimental Apakah Gerakan Air Yang Disalurkan Parallel Akan Langsung Atau Berliku-Liku Dan Hukum Perlawanan Disalurkan Parallel (1883)
Teori Dinamis Tentang Cairan Mampat dan Kriterianya (1895)
Konstribusi Reynold tentang mekanika fluida dapat digunakan pada desain kapal (Misalnya Perancangan pangkalan angkatan laut), selain itu kemampuan Reynolds dalam membuat model skala kecil dari kapal serta ekstrak data prediktif sangat berguna dalam pembuatan kapal. Penerapan prinsip-prinsip Reynolds disini adalah perhitungan turbulensi dalam hubungannya dengan gesekan, yang telah ditelaah lebih lanjut dalam William Froude Theori. Yaitu tentang Gravitasi Energi Gelombang dan Propagasi. Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 2
Tugas Praktikum Hidrolika Reynold sendiri memiliki sejumlah makalah tentang desain kapal yang diterbitkan dalam “Transaksi Lembaga Arsitek Naval”. Ketika menjelang akhir masa karirnya, laporan-laporan penelitian rekayasa yang diterbitkan olehnya, dibuat dalam bentuk catalog dan ringkasan singkat dari tulisan tersebut. Bidang-bidang yang dibahaspun beragam, selain dinamika fluida, termasuk juga termodinamika, teori kinetic gas, kondensasi uap, sekrup-baling tipe propulsi kapal, rem hidrolik, pelumasan hidrodinamika, dan peralatan laboratorium untuk pengukuran yang lebih baik dari Joule setara mekanika panas. Salah satu pokok pembahasan yang dipelajari Reynold pada tahun 1880 adalah sifat granular, termasuk dilatan bahan. Pada tahun 1903 muncul 250 halaman bukunya yang berjudul “Sub“SubMekanika Alam Semesta” dimana ia mencoba untuk mengeneralisasikan mekanika bahan granular agar mampu mentelaah semua bukti fisik dari apa yang ada di alam semesta. 1.2
Bilangan Reynolds
Dalam mekanika fluida bilangan Reynold (Re) adalah bilangan tak berdimensi yang memberikan ukuran dari rasio dan gaya inersia untuk viskos akibat kekuatan dan kuantifikasi kepentingan relative dari dua jenis kekuatan untuk kondisi aliran tertentu. Konsep ini dperkenalkan oleh George Stokes Gabriel pada tahun 1851, tetapi bilangan Reynolds dinamai dari nama Osborne Reynolds (1842 – 1912), – 1912), orang yang mempopulerkan penggunaannya pada tahun 1883. Bilangan Reynold sering digunakan saat melakukan analisis dimensi dari masalah dinamika fluida, dan dengan demikian dapat digunakan untuk menentukan keserupaan dinamis antara kasus percobaan yang berbeda. Selain itu bilangan Reynolds juga digunakan untuk karakterisasi rezim aliran yang berbeda, seperti aliran laminer dan aliran turbulen, aliran laminer terjadi pada bilangan reynold yang rendah, dimana viskositas yang dominan, ditandai oleh gerakan yang halus, gerakan fluida yang konstan. Sedangkan aliran turbulen terjadi pada bilangan reynold yang tinggi dan dinominasi oleh gaya inersia, yang mana cenderung menghasilkan pusaran viskositas dan ketidakstabilan lainnya. Bilangan reynold dapat didefinisikan untuk sejumlah situasi yang berbeda dimana fluida berada dalam gerak relative terhadap permukaan (definisi bilangan Reynolds tidak tertuju hanya pada persamaan Reynolds dan persamaan pelumasan). Definisi ini umumnya termasuk sifat-sifat fluida, kepadatan dan viskositas, ditambah kecepatan, serta umumnya termasuk sifat-sifat fluida kepadatan sebuah panjang karakteristik Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 3
Tugas Praktikum Hidrolika dan dimensi karakteristik. Dimensi ini adalah masalah konveksi, misalnya radius atau diameter sama-sama berlaku untuk lengkungan atau lingkaran, tapi satu yang di pilih untuk konveksi. Untuk pesawat atau kapal, panjang atau lebar dapat digunakan. Untuk aliran dalam pipa atau bola bergerak dalam cairan, diameter internal yang umumnya digunakan saat ini. Bentuk lain seperti pipa persegi panjang atau non bola objek memiliki diameter setara yang didefinisikan. Untuk cairan kepadatan variabel (gas kompresibel) atau variabel viskositas (nonnewtonian cairan) aturan khusus berlaku. Kecepatan juga dapat menjadi masalah konveksi dalam beberapa keadaan, terutama di kapal. Re =
=
Dimana :
V = Kecepatan rata-rata dari objek relative terhadap cairan (S1 unit : m/s)
L = Dimensi linear karateristik (Panjang perjalanan dari cairan ; diameter hidrolik ketika berhadapan dengan system sungai) (m)
μ = Viskositas dimanis fluida (Pa.s atau N.s/m 2 atau kg/m.s) v = Viskositas kenematika ( v
) (m /s) 2
ρ = Densitas fluida (kg/m3)
Perhatikan bahwa mengalikan bilangan Reynolds,
oleh hasil
yang rasio
Signifikansi Re =
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 4
Tugas Praktikum Hidrolika 1.3
Aliran Dalam Pipa
Untuk aliran dalam pipa atau tabung, bilangan Reynolds umumnya didefinisikan sebagai : Re =
= =
Dimana :
DH = Diameter hidrolik pipa, panjang karakteristik perjalanannya (L) (m)
Q = Volume laju aliran (m3/s)
A = Luas penampang pipa (m 2)
V = Kecepatan rata-rata dari objek relative terhadap cairan (S1 unit : m/s)
μ = Viskositas dimanis fluida (Pa.s atau N.s/m 2 atau kg/m.s)
1.4
v = Viskositas kenematika ( v
) (m /s) 2
ρ = Densitas fluida (kg/m3)
Debit
Besarnya debit yang mengalir merupakan besarnya volume fluida per satuan waktu. Perhitungannya dapat dilakukan dengan cara mengukur volume fluida dalam gelas ukur pada selang waktu tertentu. Q=
Dimana :
Q = Debit aliran (m3/s)
V = Volume fluida dalam gelas ukur (m 3)
t = Waktu pengukuran selama penampungan fluida dalam gelas ukur (s)
Fluida yang dialirkan menggunakan pompa sehingga debit yang keluar tidak sama dari waktu ke waktu sehingga pengukuran dilakukan 3 kali kemudian dibuat rata-rata. Sebagai acuan waktu pengukuran diambil tetap untuk debit yang sama. Qrata-rata =
Dimana :
Qrata-rata= Debit aliran rata-rata(m3/s)
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 5
Tugas Praktikum Hidrolika
1.5
= Volume fluida dalam pengukuran ke 1, 2, 3 (m )
t = Waktu pengukuran (s)
3
Persamaan Kontinuitas
Pipa biasanya berbentuk silinder dan memiliki luas penampang dan panjang tertentu seperti tergambar dibawah ini :
Gambar (13-1) Pipa Dengan Panjang & Luas Penampang Tertentu
Ketika fluida mengalir dalam pipa tersebut sejauh L, maka volume fluida yang ada dalam pipa adalah V = A x L. Karena selama mengalir dalam pipa sepanjang L fluida menempuh selang waktu tertentu (t), maka bisa menyatakan bahwa besarnya debit fluida :
= Karena V = = , maka L = V x t, sehingga : = V x A Q= Q=
Cara mengukur kecepatan fluida dari persamaan kontinuitas tersebut adalah : V=
=
Air yang mengalir melalui pipa berdiameter (D) dengan kecepatan V dapat memiliki sifatsifat yang bisa diamati melalui injeksi zat warna (tinta) seperti yang ditunjukkan oleh gambar. Untuk laju aliran yang cukup kecil, garis guratan zat pewarna akan terlihat jelas sebagai garis pada saat mengalir. Untuk laju aliran sedang, garis guratan tidak stabil, terkadang
berupa garis lurus dan
terkadang juga tidak beraturan. Sedangkan untuk laju aliran yang cukup besar, garis guratan Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 6
Tugas Praktikum Hidrolika tidak beraturan dan menyebar keseluruh pipa dengan pola yang acak. Ketiga karakteristik ini masing-masing disebut aliran laminer, transisi dan turbulen.
Laminer
Transisi
Turbulen Gambar Karakteristik Aliran Laminer, Transisi & Turbulen Untuk nilai Re yang besar menunjukkan aliran yang sangat tidak beraturan (turbulen) yaitu Re > 4000. Inilah bilangan Reynold kritis atas, sedangkan untuk Re yang nilai kecil yaitu Re < 2000, menunjukkan bahwa sifat alirannya laminer yang disebut bilangan reynold kritis bawah. Partikelnya-partikelnya bergerak secara teratur dan mempunyai garis edar yang sejajar untuk aliran peralihan antara turbulen dan laminer disebut a liran transisi yaitu 2000 < Re < 4000. Bilangan Reynolds adalah bilangan yang tidak berdimensi yang menunjukkan sifat suatu aliran sehingga besarnya tidak tergantung pada system yang dipakai. Bilangan Reynolds juga dapat menyatakan antara efek inersia dan viskos dalam aliran. Menurut Reynolds, ada 4 fakta Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 7
Tugas Praktikum Hidrolika yang menentukan sifat suatu aliran yaitu karakteristi k kecepatan (V), panjang (L), massa jenis (ρ), dan viskositas dinamik (μ). Hubungan dari parameter -parameter tersebut adalah : Re =
Dimana : V=
(viskositas kenematika)
Sehingga Re =
Pada pipa diambil kecepatan rata-rata (V) sebagai kecepatan karakteristik dan garis tengah pipa (D) sebagai panjang karakteristik sehingga diperoleh : Re =
Bilangan Reynolds adalah perbandingan gaya inersia terhadap gaya yang kekentalan bekerja pada suatu cairan. 1.6
Gaya Inersia
Gaya Inersia (Fi) = Massa x Percepatan Fi = m x a
x x V
3
Fi = ρ x L x Fi = ρ x L
2
3
2
Fi = ρ x L x V
Dimana :
V= Kecepatan aliran (m/s)
L = Dimensi panjang (m)
ρ = Kerapatan massa (kg/m3)
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 8
Tugas Praktikum Hidrolika 1.7
Gaya Gesek
Gaya Gesek (Ff) = Gesekan x Luas Ff = μ x
x A
Dimana :
μ= Kekentalan dinamis
= Gradien kecepatan
V = Kecepatan setempat
Jika V konstan, maka :
Ff = μ x x L Ff = μ x x L
2
2
Ff = μ x x L
= = (Terbukti) Re = 1.8
Faktor Gesekan
Faktor gesekan (F) merupakan salah satu variabel yang menentukan besarnya penurunan tekanan pada aliran fluida dalam pipa. Untuk memperoleh nilai fakta gesekan ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : a.
Menggunakan Rumus
Aliran turbulen f=
Aliran transisi Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 9
Tugas Praktikum Hidrolika
f=
Aliran laminer f=
b.
Menggunakan diagram Moody
Sebelum menggunakan diagram moody, kita harus mengetahui nilai bilangan Reynolds dan kekasaran relative dari pipa yang di lalui oleh airan terlebih dahulu. Kekasaran Relatif =
Dimana :
ɛ = Kekasaran pipa
d = Diameter pipa
Tekanan turun dapat terlihat untuk aliran yang penuh cairan melalui pipa, dapat di prediksi dengan menggunakan diagram moody.
Gambar Diagram Moody
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 10
Tugas Praktikum Hidrolika Diagram jelas menunjukkan laminer, transisi, dan aliran turbulen sebagai peningkatan bilangan Reynolds. Sifat aliran pipa sangat bergantung pada apakah aliran laminer atau turbulen. Apabila suatu aliran flluida dialirkan diantara batas-batas yang tetap, maka hambatan terhadap gerakan aliran akan mempunyai nilai terbesar pada permukaan-permukaan batasnya. Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya perlambatan kecepatan partikel fluida pada permukaan batas, sehingga akan membentuk suatu profil kecepatan pada aliran laminer yang berbentuk parabola. 1.9
Aliran Dalam Saluran Non-Melingkar (Anulus)
Untuk bentuk seperti kotak, saluran empat persegi panjang atau annular (dimana tinggi dan lebar yang sebanding) dimensi karakteristik aliran internal untuk situasi diambil menjadi diameter hidrolik (DH) yang di definisikan sebagai 4 kali luas penampang (dari fluida), dibagi dengan perimeter dibasahi. Perimeter dibasahi untuk saluran adalah perimeter total dari semua dinding saluran yang berada dalam kontak dengan aliran. Hal ini berarti panjang air terkena udara tidak termasuk dalam perimeter dibasahi. DH =
Untuk pipa melingkar, diameter hidrolik adalah persis sama dengan diameter pipa di dalam, seperti yang dapat ditampilkan secara matematis. Untuk saluran melingkar, seperti saluran luar dalam tabung di tabung penukar panas, diameter hidrolik dapat ditampilkan aljabar untuk mengurangi sampai D H annulus. DH annulus = D0 – D1
Dimana :
D0 = Diameter luar dari pipa luar
D1 = Diameter dalam dari pipa di dalamnya
Untuk perhitungan yang melibatkan aliran non-melingkar saluran, diameter hidrolik dapat digantikan untuk diameter saluran melingkar, dengan akurasi yang wajar.
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 11
Tugas Praktikum Hidrolika 1.10
Aliran Dalam Duct Luas
Untuk fluida bergerak antara dua permukaan pesawat sejajar (dimana lebar jauh lebih besar dari ruang antar pelat) maka dimensi karakteristik adalah dua kali jarak antar pelat. 1.11
Aliran Dalam Saluran Terbuka
Untuk aliran cairan dengan permukaan bebas, jari-jari hidrolik harus ditentukan. Ini adalah luas penampang saluran dibagi dengan perimeter dibasahi. Untuk saluran setengah lingkaran, itu adalah setengah jari-jari. Untuk saluran persegi panjang, jari-jari hidrolik adalah luas penampang dibagi perimeter dibasahi. Beberapa teks book kemudian menggunakan dimensi karakteristik yang 4 kali jari-jari hidrolik (dipilh karenamemberikan nilai yang sama Re untuk awal turbulensi seperti pada aliran pipa). Sementara yang lain menggunakan jari-jari hidrolik sebagai karakteristik skala panjang dengan nilai yang berbeda dari Re akibatnya untuk transisi dan aliran turbulen. 1.12
Objek Dalam Fluida
Bilangan Reynold untuk sebuah objek dalam cairan yang disebut juga jumlah partikel Reynolds dan sering dilambangkan R eP adalah penting ketika mempertimbangkan sifat aliran, apakah menimbulkan pusaran atau tidak menimbulkan pusaran serta kecepatan kejatuhannya. 1.13
Sphere Dalam Fluida
Untuk bola dalam cairan, panjang skala karakteristik adalah diameter bola dan kecepatan karakteristik adalah bahwa dari bola relative terhadap cairan agak jauh dari bola (seperti bahwa gerakan bola tidak mengganggu referensi yang terpisahkan dari cairan). Kepadatan dan viskositas adalah apa yang mereka miliki pada cairan, perhatikan bahwa aliran laminer murni hanya ada sampai Re = 0,1 dibawah definisi ini. Dibawah kondisi Re rendah, hubungan antara kekuatan dan kecepatan gerak yang memberikan yaitu hukum Stokes. 1.14
Objek Oblong Dalam Fluida
Persamaan untuk objek persegi panjang yang identik dengan bola, dengan objek yang diperkirakan sebagai suatu ellipsoid dan sumbu panjang dipilih sebagai skala panjang karakteristik. Pertimbangan tersebut penting di sungai alami, misalnya untuk biji-bijian dimana pengukuran masing-masing sumbu tidak praktis (misalnya karena terlalu kecil), diameter saringan yang digunakan bukan aliran seabgai karakteristik partikel skala panjang. Kedua perkiraan mengubah nilai-nilai bilangan Reynolds kritis.
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 12
Tugas Praktikum Hidrolika 1.15
Kesamaan Arus
Agar dua arus untuk menjadi serupa mereka harus memiliki geometri yang sama, dan memiliki jumlah yang sama Reynolds dan nomor Euler. Ketika membandingkan perilaku fluida pada titik-titik yang sesuai dalam model dan aliran skala penuh berikut ini berlaku : ReM = Re EuM = Eu
= Jumlah ditandai dengan keprihatinan “m” aliran sekitar model dan yang lain aliran yang sebenarnya. Hal ini memungkinkan para insinyur untuk melakukan eksperimen dengan model berkunang pada saluran air atau terowongan angin, dan mengkorelasikan data ke waktu aliran yang sebenarnya, menghemat biaya selama eksperimen laboratorium dan tepat waktu. Perhatikan bahwa keserupaan dinamis benar mungkin memerlukan pencocokan lainnya berdimensi angka juga, seperti bilangan Mach yang digunakan dalam arus kompresibel atau bilangan Fraude yang mengatur aliran saluran terbuka. Omset dari aliran turbulen ≈ 2,3 x 103-5,0 x 104 untuk aliran pipa dan 10 6 untuk lapisan batas.
1.16
Khas pitch dalam major league baseball (2 x 10 5)
Orang berenang (4 x 10 6)
Tercepat ikan (106)
Paus biru (3 x 10 8)
Kapal besar (RMS Queen Elizabeth 2) (5 x 10 9)
Penurunan
Bilangan Reynolds dapat diperoleh ketika seseorang menggunakan nondimensional bentuk mampat persamaan Navier-Stokes : ρ=
= - Δ.ρ + μ.Δ .v + f 2
Setiap istilah dalam persamaan diatas memiliki satuan gaya persatuan volume atau gaya aklerasi kepadatan. Setiap jangka demikian tergantung pada pengukuran yang tepat dari aliran. Salah satu cara yang mungkin untuk mendapatkan persamaan nondimensional adalah dengan memperbanyak persamaan keseluruhan oleh faktor berikut :
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 13
Tugas Praktikum Hidrolika Dimana :
V = Kecepatan rata-rata relative terhadpa fluida (m/s)
D = Panjang karakteristik, L (m)
ρ = Densitas fluida (kg/m3)
Jika kita sekarang mengasumsikan :
V’ = ;
; ; f’ = f x ; = ρ’ = ρ x
Δ’ = DΔ
Kita dapat menulis ulang persamaan Navier-Stoke tanpa dimensi :
+ V x ΔV = - Δρ + + f;
Dimana istilah :
+ V x ΔV = Akhirnya menjatuhkan bilangan prima untuk memudahkan membaca :
+ V x ΔV = - Δρ + + f;
Inilah sebabnya mengapa matematis semua mengalir dengan bilangan Reynolds yang sebanding. Perhatikan juga dalam persamaan diatas, senagai Re
ȹ istilah kental lenyap,
dengan demikian jumlah arus tinggi Reynolds sekitar invisud dalam aliran bebas. 1.17
Reynolds Transportasi Teorema
Teorema Transport (juga dikenal sebagai Leibniz-Reynolds Teorema Transport) atau dalam Teorema Reynolds singkat, adalah generalisasi tiga dimensi dari aturan Leibniz terpisahkan yang juga dikenal sebagai diferensiasi bawah tanda integral. Teorema ini dinamai Osborne Reynolds (1842-1912). Hal ini digunakan untuk menysusn kembali turunan jumlah Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 14
Tugas Praktikum Hidrolika terintegrasi dan berguna dalam merumuskan persamaan dasar mekanika kontinum. Perkembangan mengintegrasikan f = f (x,t) selama waktu tergantu ng wilayah Ω(t) yang memiliki batas ðΩ(t), kemudian mengambil derivative sehubungan waktu :
Transportasi teorema Reynolds, diturunkan sebagai berikut :
∫ = ∫ + ∫ ( ) Dimana :
n (x,t) =Unit normal yang menunjukkan luar
x =Titik di wilayah itu dan adalah variabel integrasi
dv & dA =Volume dan elemen permukaan pada x
V b (x,t) = kecepatan dari elemen daerah
f = Fungsi vector atau skalar
Perhatikan bahwa integral di sisi kiri adalah semata-mata fungsi waktu, sehingga derivative total telah digunakan. 1.18
Analogi Reynolds
Reynolds analogi adalah popular dikenal untuk menghubungkan momentum turbulen dan
di system yang bergolak ini analog dengan fluks momentum τ, yang menunjukkan bahwa rasio harus konstan untuk
perpindahan panas. Asumsi utama adalah bahwa fluks panas
semua posisi radial.
= = Data eksperimental untuk aliran gas yang setuju dengan persamaan di atas kira-kira menurut Schmit dan Prandtl jumlahnya hampi 1,0 dan hanya gesekan kulit hadir dalam aliran melewati pelat datar atau di dalam pipa. Ketika cairan yang hadir dan atau bentuk tarik hadir, analogi ini dikenal konvensional telah valid. Pada tahun 2008, bentuk kualitatif validitas analogi Reynolds itu kembali untuk aliran laminer dari fluida mampat dengan viskositas dinamis variabel (μ). Hal ini menunjukkan Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 15
Tugas Praktikum Hidrolika bahwa ketergantungan kebalikan dari bilangan Reynolds dan koefisien gesekan kulit (Cf) adalah dasar bagi keabsahan analogi Reynolds, dalam aliran laminer konvektif dengan μ konstan dan vaiabel. Jadi Reynolds analogi berlaku untuk aliran yang dekat untuk dikembangkan, untuk perubahan dalam gradient variabel lapangan (kecepatan dan suhu) di sepanjang aliran kecil. 1.19
Magnetic Bilangan Reynolds
Bilangan Reynolds magnetic adalah sebuah kelompok tak berdimensi yang terjadi pada megnetohydro dynamic. Ini memberikan perkiraan efek megnetik adveksi ke magnet difusi dan biasanya didefinisikan oleh : Rm =
Dimana :
1.20
V=Skala kecepatan aliran
L = Skala panjang aliran
η = Difusivitas magnetik
Karakteristik Umum Untuk R m Besar & Kecil
Untuk Rm < 1, adveksi relative penting sehingga medan magnet akan cenderung untuk bersantai menuju keadaan murni difusif, dtentukan oleh kondisi batas dari pada aliran. Untuk Rm > 1, difusi relative tidak penting pada skala panjang L. garis fluks dari medan magnetic tersebut kemudian adveded dengan garis aliran fluida. Sampai saat gradient terkosentrasi ke daerah skala panjang cukup pendek bahwa difusi dapat mengembangkan ke adveksi.
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 16
Tugas Praktikum Hidrolika 1.21
Bilangan Reynolds Dalam Cairan Kental
Gambar Bola Yang Mengulir Melewati Arus [Gaya Tarik (Fd) & Gaya Gravitasi (Fg)] Dimana viskositas secara alami tinggi, seperti setiap polimer mencair, aliran laminer biasanya. Bilangan Reynolds sangat kecil, hukum Stokes dapat digunakan untuk mencari viskositas dari fluida. Sphere diperlakukan untuk jatuh melalui fluida dan mereka mencapai kecepatan terminal dengan cepat dan viskositas fluida dapat ditentukan. Aliran laminer solusi polimer dimanfaatkan oleh hewan seperti ikan dan lumba-lumba, yang memancarkan solusi kental dari kulit . hal ini dapat membantu mempermudah tubuh mereka untuk bergerak ketika berenang. Dalam keseharian kondisi ini telah dimanfaatkan pada kapal, untuk mendapatkan kecepatan dengan memanfaatkan larutan polimer. 1.22
Contoh Pentingnya Bilangan Reynolds
Jika kebutuhan pengujian sayap pesawat, seseorang dapat membuat model skala bawah dari dan mengujinya dalam terowongan angin menggunakan bilangan Reynolds yang sama bahwa pesawat sebenarnya digunakan. Jika misalnya model skala dimensi linier memilki seperempat dari ukuran penuh, kecepatan aliran model harus dikalikan dengan faktor dari 4 untuk medapatkan perilaku serupa. Atau tes dapat dilakukan dalam sebuah tangki bukan di udara (efek kompresibilitas disediakan dari udara tidak signifikan). Sebagai viskositas kinematika air adalah sekitar 13 kali lebih sedikit dibandingkan dengan udara 15 0C, dalam hal ini model skala akan perlu sekitar 1/13 ukuran dalam semua dimensi untuk mempertahankan jumlah yang sama Reynolds, dengan asumsi skala penuh kecepatan aliran digunakan.
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 17
Tugas Praktikum Hidrolika Hasil dari model laboratorium akan serupa dengan hasil sayap pesawat yang sebenarnya. Jadi tidak perlu untuk membawa pesawat skala penuh ke laboratorium dan benar-benar mengujinya, ini adalah contoh dari kesamaan dinamis. Bilangan Reynolds adalah penting dalam perhitungan dari tubuh tarik karakteristik. Sebuah contoh penting bahwa dari aliran disekitar silinder. Diatas sekitar 3 x 10 5Re tersebut koefisien hambatan tetes jauh. Hal ini penting ketika menghitung kecepatan jelajah optimal untuk tarik terendah (dan karena itu jarak jauh) profil untuk pesawat terban g.
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 18
Tugas Praktikum Hidrolika
BAB II HYDRAULIC JUMP (LONCATAN HIDROLIK)
2.1
Sejarah Loncatan Hidrolik
Loncatan hidrolik, pertama kali diselidiki dengan cara percobaan oleh Bidone, sarjana Italia, pada tahun 1818. Hal ini memberikan gagasan pada Belanger (1828) untuk membedakan antara kemiringan landai (subkritis) dan curam (superkritis), karena Belanger telah menemukan bukti bahwa loncatan-loncatan hidrolis pada saluran curam yang seringkali dihasilkan oleh penghalang pada aliran yang dari semula seragam. Kemudian banyak sekali dilakukan penelitian dan hasilnya dikemukakan oleh beberapa penulis. Beberapa orang yang sangat berperan dalam menyajikan pengetahuan mengenai loncatan hidrolik adalah Bresse (1860), Ferriday dan Merriman (1894), Gibson (1913), Kennison (1916), Woodward dan Riegel Beebe (1917), Koch dan Carstanjen (1926), Lindquist (1927), Safranes (1927), Einwachter (1933), Smetana (1934), Bakhmeteff dan Matzke (1936), Escande (1938), Citrini (1939), Nebbia (1940), Kindsvater (1944), Rouse, Siao dan Nagaratnam (1958), dan lainlainnya. Pada mulanya teori mengenai loncatan hidrolik dikembangkan untuk saluran-saluran horisontal atau yang kemiringannya kecil, sehingga pengaruh berat air terhadap perilaku loncatan hidrolik dapat diabaikan, akan tetapi hasil yang diperoleh dapat diterapkan pada sebagian besar saluran-saluran yang ada dalam masalah perekayasaan. Untuk saluran yang kemiringannya besar, pengaruh berat air pada loncatan cukup besar, sehingga harus dimasukkan dalam perhitungan. 2.2
Definisi Loncatan Hidrolis
Loncatan Hidrolis (Hidraulic Jump) yaitu peristiwa perubahan aliran air dari fase superkritis menjadi subkritis. Suatu loncatan hidrolik akan terbentuk pada saluran, jika bilangan Froude aliran F1, kedalaman aliran y1, dan kedalaman hilir y 2, memenuhi persamaan berikut: y 2
1 2 1 8 F 1 1 y1 2
Pemakaian praktis dari loncatan hidrolik, antara lain: 1.
Sebagai peredam energi pada bendungan, saluran dan struktur hidrolik yang lain dan untuk mencegah pengikisan struktur di bagian hilir . 2. Untuk menaikkan kembali tinggi energi atau permukaan air pada daerah hilir saluran pengukur, dan juga menjaga agar permukaan air saluran irigasi atau saluran distribusi yang lain tetap tinggi. 3. Untuk memperbesar tekanan pada lapis lindung, sehingga memperkecil tekanan angkat pada struktur tembok, dengan memperbesar kedalaman air pada lapis bendung. Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 19
Tugas Praktikum Hidrolika 4. 5. 6. 7. 8.
Untuk memperbesar debit dengan mempertahankan air bawah balik, karena tinggi energi efektif akan berkurang bila air bawah dapat menghilangkan loncatan hidrolik Untuk menunjukkan kondisi-kondisi aliran tertentu, misal adanya aliran superkritis atau adanya penampang kontrol, sehingga letak pos pengukuran dapat ditentukan. Untuk mencampur bahan-bahan kimia yang digunakan untuk memurnikan air. Untuk mengaerasi air yang hasilnya digunakan untuk air minum kota. Untuk menghilangkan kantong-kantong udara dari jaringan pensuplai air, sehingga akan mencegah terjadinya penguncian udara.
Gambar Loncatan Hidrolik 2.3
Jenis Loncatan Hidrolik
Sesuai dengan penelitian Yang dilakukan oleh Biro Reklamasi Amerika Serikat jenis loncatan dapat dibeda-bedakan berdasarkan bilangan Froude (F1) aliran yang terlibat (Chow, 1989), yaitu: a.
Untuk F1 = 1, Aliran kritis, sehingga tidak dapat terbentuk loncatan.
b.
Untuk F1 = 1 sampai 1,7 terjadi loncatan berombak pada permukaan air.
c.
Untuk F1 = 1,7 sampai 2,5 terbentuk rangkaian gulungan ombak pada permukaan loncatan, tetapi permukaan air di hilir tetap halus. Secara keseluruhan kecepatannya seragam, dan kehilangan energinya kecil, loncatan ini dinamakan loncatan lemah.
d.
Untuk F1 = 2,5 sampai 4,5 terdapat semburan berosilasi menyertai dasar loncatan bergerak ke permukaan dan kembali lagi tanpa periode tertentu. Setiap osilasi menghasilkan gelombanga tak teratur yang besar, seringkali menjalar beberapa mil jauhnya, dan menyebabkan kerusakan tak terbatas pada tanggul-tanggul dari tanah dan batu lapis lindung. Loncatan ini dinamakan loncatan berosilasi.
e.
Untuk F1 = 4,5 sampai 9 ujung-ujung permukaan hilir akan bergulung dan titik dimana kecepatan semburannya tinggi cenderung memisahkan diri dari aliran. Pada umumnya
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 20
Tugas Praktikum Hidrolika
kedua hal ini terjadi pada permukaan vertikal yang sama. Gerakan dan letak loncatan yang terjadi, tidak begitu dipengaruhi oleh kedalaman air bawah. Loncatan hidroliknya sangat seimbang dan karakteristiknya adalah yang terbaik. Peredaman energinya selang 45% sampai 70%. Loncatan ini dinamakan loncatan tunak. f.
Untuk F1 = 9 dan yang lebih besar, kecepatan semburan yang tinggi akan memisahkan hempasan gelombang gulung dari permukaan loncatan, menimbulkan gelombang di hilir. Jika permukaannya kasar akan mempengaruhi gelombang yang terjadi. Gerakan loncatan jarang terjadi, tetapi efektif karena peredaman energinya dapat mencapai 85%. Loncatan ini dinamakan loncatan kuat.
Perlu diketahui, bahwa selang bilangan froude yang dituliskan di atas untuk berbagai jenis loncatan, tidak tepat seperti angka-angka yang ditulis, tetapi saling tumpah tindih tergantung pada kondisi lokalnya. 2.4
Sifat-sifat Dasar Loncatan Hidrolik
Beberapa karakteristik dasar loncatan air pada saluran terbuka adalah ( VenTe Chow, 1985 ) : 1.
Kehilangan energi pada loncatan adalah sama dengan perbedaan energi spesifik sebelum dan sesudah terjadinya loncatan. Besarnya kehilangan energi adalah sebagai berikut :
Rasio ΔE/E1 dinamakan kehilangan relatif. 2.
Efisiensi loncatan hidrolik adalah perbandingan energi spesifik setelah loncatan air dengan sebelum loncatan hidrolik air. Besarnya efisiensi loncatan adalah :
3.
Perbedaan kedalaman sebelum dan sesudah loncatan disebut tinggi loncatan dengan menyatakan setiap besaran sebagai rasio terhadap energi spesifik semuka, maka :
dengan h j/E1 adalah tinggi relatif, y1/E1 adalah kedalaman muka relatif, dan y2/E1 adalah kedalaman lanjutan. Semua rasio ini dapat dinyatakan sebagai fungsi tak berdimensi. 2.5
Panjang Loncatan Hidrolik
Panjang Loncatan Hidrolik dapat didefinisikan sebagai jarak antara permukaan depan loncatan hidrolik sampai menuju pada suatu titik permukaan gulungan ombak di bagian hilir. Panjang loncatan hidrolik secara teoritis sukar ditentukan, tetapi telah diselidiki beberapa kali percobaan oleh ahli hidrolika. Sarjana Biro Reklamasi Amerika (USBR) mengusulkan Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 21
Tugas Praktikum Hidrolika panjang loncatan hidrolik air pada saluran air empat persegi dengan kelandaian horisontal adalah sebagai berikut :
Dengan Y1 = kedalaman air sebelum loncatan hidrolik terjadi, Y 2 = kedalaman air setelah loncatan hidrolik terjadi.
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 22
Tugas Praktikum Hidrolika
BAB III KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS “VEE NOTCH”
3.1
Vee Notch
“Vee Notch” biasanya digunakan untuk mengamati suatu perubahan pada suatu saluran yang kecil. Bila debit aliran pada saluran relatif kecil, penyelidikan dengan menggunakan bendung segitiga, atau yang bertakik V adalah sangat efisien, sebab hasil yang diberikan akan lebih teliti dari pada memakai bendung berpenampang segi empat. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan model di laboratorium, yang hasil pengukuran tersebut menunjukkan hubungan antara tinggi energi dan debit.
Gambar 2.11 Potongan M emanjang & M eli ntang
a.
Denah aliran
Gambar Denah Ali ran
b.
Tampang melintang
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 23
Tugas Praktikum Hidrolika
Gambar Tampang M eli ntang
c.
Tampang memanjang
Gambar Tampang M emanj ang
Dikarenakan adanya tekanan pada permukaan air akibat adanya perbedaan pada kerapatan udara dan air, dan juga akibat gaya gesekan pada dinding saluran (dasar maupun tebing saluran) maka kecepatan aliran pada suatu potongan melintang saluran tidak seragam. Ketidakseragaman ini juga dipengaruhi oleh bentuk tampang melintang saluran, kekasaran saluran, dan lokasi saluran (saluran lurus, dan pada belokan). Kecepatan maksimum umumnya terjadi pada jarak 0.05 – 0.25 dikalikan kedalaman air yang di hitung dari permukaan.namun pada aliran yang sangat lebar dengan kedalaman dangkal ( shallow), kecepatan maksimum terjadi pada permukaan air. Makin sempit saluran maka kecepatan maksimumnya semakin dalam. Berikut beberapa kontur kecepatan air untuk beberapa macam potongan melintang.
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 24
Tugas Praktikum Hidrolika
Gambar Tampang M eli ntang
Besarnya aliran air dapat di hitung dengan berbagai cara. Untuk sungai-sungai kecil dan aluralur buatan dapat dengan mudah di ukur dengan penggunaan bendung atau tabung jenis venture. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan model di laboratorium, yang menunjukkan hubungan antara tinggi energi dan debit. Untuk mendapatkan hasil yang teliti perlu diperhatikan hal-hal seperti permukaan bendung bagian hulu yang harus vertikal dan tegak lurus terhadap alurnya. Ketinggian H yang harus di ukur cukup jauh dari hulu bending. Ini di maksud untuk menghindari pengaruh kalengkungan permukaan air di dekat bendung tersebut.
Gambar Di mensi Potongan M eli ntang Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 25
Tugas Praktikum Hidrolika Bila debit aliran pada saluran relatif kecil, penyelidikan dengan menggunakan bendung segitiga, atau yang bertakik V adalah sangat efisien, sebab hasil yang diberikan akan lebih teliti dari pada memakai bendung berpenarnpang segi empat. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan model di Iaboratorium, yang hasil pengukuran tersebut menunjukkan hubungan antara tinggi energi dan debit. Dari gambar di atas, menurut persamaan Bernouli berlaku: V 1
H 1 V 1
H 1 h
2 g
2
2 g
2
V 2
V 2
2
2 g
2
2 g
h
Maka :
V 2 2 g h
2 V 1
2 g
Dengan mengambil bagian dari segmen h , maka : dq V 2 dh h
q V 2 dh 0 3
V 2 q 2 g h 1 2 g 0 V 2 V 2 4 q 2 g h 1 1 15 2 g 2 g h
2
3 2
Karena V1 sangat kecil, maka dapat diabaikan, sehingga : q
4 15
3
2 g h 2
2 , maka:
Jika lebar saluran adalah B 2h tan Q B.q Q Q
4 15 8 15
2
3
2 g h 2 2h tan 5
2
2 g h 2 tan
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 26
Tugas Praktikum Hidrolika Karena bentuk dari Notch dan hasil percobaan, maka hasil pengujian harus dikalikan dengan suatu koefisien debit (Cd ). Sehingga Q aktual menjadi : Q=
8 15
5/2 2. g H . Cd tan
2
Dari persamaan di atas nilai Cd ditentukan menjadi :
Cd =
15.Q 8 2 g . H 5 / 2 . tan( / 2)
Dimana : Cd
= Koefisien Debit
Q
= Debit Pengaliran
B= Lebar “Notch” H
= Tinggi air di atas bagian bawah “Notch”
θ = Sudut Vee g = Percepatan Gravitasi Peluap adalah bukaan yang biasanya berada pada sisi-sisi saluran atau kolam yang berfungsi untuk mengukur debit pengaliran.
Gambar Di mensi Potongan M eli ntang
Suatu pias setebal dh pada jarak h dari muka air, dan apabila lebar saluran tersebut adalah:
b = 2(H - h) tan ( ) Luas pias adalah :
dA = 2(H - h) tan ( ) dh Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 27
Tugas Praktikum Hidrolika Kecepatan air melalui pias
V=
2. gh
Debit aliran melalui pias :
dQ = Cd. dA.
2. gh
dQ = Cd 2(H - h) tan ( ) dh
2. gh
Integrasi persamaan tersebut untuk mendapatkan debit aliran melalui peluap,
2. g (H-h) h1/2dh Q = 2 Cd tan ( ) 2. g H. h1/2- h3/2dh Q = 2 Cd tan ( ) 2. g [ Hh3/2- h5/2 ] 0 H Q = 2 Cd tan ( ) 2. g [ H 5/2- H 5/2 ] Q = Cd tan ( ) 2. g H 5/2 Q = 2 Cd tan ( )
Apabila sudut α = 90o , Cd = 0.6, g = 9.81 maka : Q = 1.417. H 5/2
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 28
Tugas Praktikum Hidrolika
BAB IV KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS “RECTANGULAR NOTCH” 4.1
Rectangular Notch
Rectangular Notch adalah salah satu jenis aliran terbuka. Aliran pada saluran terbuka merupakan aliran yang mempunyai permukaan yang bebas. Permukaan bebas merupakan pertemuan fluida dengan kerapatan (density) yang berbeda. Biasanya pada saluran terbuka, dua fluida itu adalah udara dan air dimana kerapatan udara jauh lebih kecil dari pada kerapatan air Gerakan air pada suatu saluran terbuka berdasarkan efek dari gravitasi bumi dan tekanan di dalam air umumnya bersifat hidrostatis. Distribusi tekanan bersifat hidrostatis karena kuantitasnya tergantung dari kedalamannya. Namun pada beberapa kondisi bisa ditemukan distribusi tekanan tidak hidrostatis. Seperti sudah dijelaskan di atas, aliran pada saluran terbuka hampir seluruh alirannya bersifat turbulen. Hanya pada batas-batasnya (dasar saluran atau tebing saluran / river bank ) ada bagian kecil yang bersifat laminar.
Gambar Tampang M emanj ang
Dikarenakan adanya tekanan pada permukaan air akibat adanya perbedaan pada kerapatan udara dan air, dan juga akibat gaya gesekan pada dinding saluran (dasar maupun tebing saluran) maka kecepatan aliran pada suatu potongan melintang saluran tidak seragam. Ketidakseragaman ini juga dipengaruhi oleh bentuk tampang melintang saluran, kekasaran saluran, dan lokasi saluran (saluran lurus, dan pada belokan).
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 29
Tugas Praktikum Hidrolika Kecepatan maksimum umumnya terjadi pada jarak 0.05 – 0.25 dikalikan kedalaman air yang di hitung dari permukaan.namun pada aliran yang sangat lebar dengan kedalaman dangkal ( shallow), kecepatan maksimum terjadi pada permukaan air. Makin sempit saluran maka kecepatan maksimumnya semakin dalam. Berikut beberapa kontur kecepatan air untuk beberapa macam potongan melintang.
Gambar Tampang M eli ntang
Besarnya aliran air dapat di hitung dengan berbagai cara. Untuk sungai-sungai kecil dan aluralur buatan dapat dengan mudah di ukur dengan penggunaan bendung atau tabung jenis venture. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan model di laboratorium, yang menunjukkan hubungan antara tinggi energy dan debit. Untuk mendapatkan hasil yang teliti perlu diperhatikan hal-hal seperti permukaan bending bagian hulu yang harus vertical dan tegak lurus terhadap alurn ya. Ketinggian H yang harus di ukur cukup jauh dari hulu bending. Ini di maksud untuk menghindari pengaruh kalengkungan permukaan air di dekat bendung tersebut. Besarnya aliran dalam suatu aluran dapat dihitung dengan berbagai cara. Untuk pada sungaisungai kecil dan alur-alur buatan dapat dengan mudah diukur dengan penggunaan bendung atau juga tabung jenis venture. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan model di laboratorium, yang hasil pengukuran tersebut menunjukkan hubungan antara tinggi energi dan debit. Untuk mendapatkan hasil yang teliti perlu diperhatikan hal-hal seperti permukaan bendung bahagian hulu yang harus vertikal dan tegak lurus terhadap alurnya, ketinggian H yang harus diukur cukup jauh dari hulu bendung. Ini menghindari pengaruh kelengkungan permukaan air di dekat bendung tersebut. Apabila panjang peluap sama dengan lebar kolam atau saluran disebutpeluap tertekan. Peluap tertekan biasanyaberbentuk segi empat. Peluap ini tidak Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 30
Tugas Praktikum Hidrolika mengalami kontraksi samping. Apabila panjang peluap tidak sama dengan lebar kolam atau saluran, maka peluapan mengalami kontraksi samping. Peluap tipe inidisebut peluap dengan kontraksisamping. Menurut elevasi muka air di hilir,peluap bisa dibedakan menjadi peluap
terjunan
(sempurna) dan peluap terendam (tak sempurna).Peluap disebutterjunan apabila muka air hilir di bawah puncak peluap, sedang peluap terendamapabila muka air hilir di atas puncak peluap.
Gambar Tampang Memanjang & M eli ntang
Dari gambar di atas, menurut persamaan Bernouli berlaku: H 1 V 1
V 1
2
2 g
2
2 g V 2
H 1 h
V 2
2
2 g
2
2 g
h
Maka :
V 12 V 2 2 g h 2 g persamaan bagian dari segmen h, maka : dq = V2 · Ɣh q =
∫ Ɣ
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 31
Tugas Praktikum Hidrolika q = 2/3 ·
√
2/3
Jika lebar saluran B = 2H tan θ/2, maka : Q=B·q
· B · √ 2/3 tan θ/2 Q = · B · √ 2/3 tan θ/2 Q=
Karena bentuk dari notch dan hasil percobaan, maka hasil pengujian harus dikalikan dengan koefisien debit (cd ). Sehingga Q aktualnya menjadi : Q=
· B · √ 2/3 tan θ/2
Rumus baku untuk aliran di atas bendung empat persegi panjang adalah sebagai berikut: 3 2 Q C d B 2 g . H 2 3
Dimana :
Q = Debit pengaliran Cd = Koeffisien debit B = Lebar “Notch” H = Tinggi air di atas bahagian bawah “Notch” g = Percepatan gravitasi
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 32
Tugas Praktikum Hidrolika
Philip Amsal Apriano Ginting 120424001
Halaman 33