2.4. 2.4.
Pengen Pengenala alan n Water terpas passs (Pen (Penyip yipat at Datar) Datar) Waterpas adalah alat ukur menyipat datar dengan teropong dengan dilengkapi nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong dapat berputar ka arah horizontal. Alat ini tergolong alat penyipat datar kaki tiga atau Tripod level, karena alat ini bila digunakan harus dipasang diatas kaki tiga atau statif. I.P I.Prin rinsi pker pkerjja alat alat.. Yaitu Yaitu garis bidik kesemua arah harus mendatar, sehingga membentuk bidang datar atau horizontal dimana titik titik pada bidang tersebut akan menunjukkan ketinggian yang sama. II.!egunaan alat. "ungsi utama # $. %emperoleh pandangan mendatar atau mendapat garis bidikan yang sama tinggi, sehingga titik titik yang tepat garis bidikan& bidik memiliki ketinggian yang sama. '. (engan pandangan mendatar ini dan diketahui jarak dari garis bidik yang dapat dinyatakan sebagai ketinggian garis bidik terhadap titik titik tertentu, maka akan diketahui atau ditentukan beda tinggi atau ketinggian dari titik titik tersebut. Alat ini dapat ditambah fungsi atau kegunaannya dengan menambah bagian alat lainnya. )mumnya alat ukur *aterpas ditambah bagian alat lain, seperti # $. +enang stadia, yaitu dua buah benag yang berada di atas dan diba*ah serta sejajar dan dengan jarak yang sama dari benang diafragma mendatar. (engan adanya benang stadia dan bantuan alat ukur *aterpas berupa rambu atau bak ukur alat ini dapat digunakan sebagai alat ukur jarak horizontal atau mendatar. Pengukuran jarak dengan ara seperti ini dikenal dengan jarak optik. '. -ingkaran berskala, yaitu lingkaran di badan alat yang dilengkapi dengan skala ukuran sudut. (engan adany adanyaa lingka lingkaran ran berska berskala la ini arah arah yang yang dinya dinyatak takan an dengan dengan baaan baaan sudut sudut dari dari bidik bidikan an yang yang ditunjukkan oleh benang diafragma tegak dapat diketahui, sehingga bila dibidikkan ke dua buah titik, sudut antara ke dua titik tersebut dengan alat dapat ditentukan atau dengan kata lain dapat difungsikan sebagai alat pengukur sudut horizontal.
2.8. Bagian – Bagian Alat Ukur Waterpas Beserta Fungsinya. Alat ukur *aterpas yang sederhana hanya terdiri dari empat komponen atau bagian alat yaitu # $. Teropong Teropong yang didalamnya terdapat lensa obyektif, lensa okuler dan diafragma, '. ivo kotak dan nivo tabung /. 0umbu satu dan, 1. Tiga skrup pendatar.
amun bagian bagian utama dari alat ukur *aterpas !$&!' dan fungsinya sbb#
$. Teropong, berfungsi sebagai alat pembidik. '. 2isir, berfungsi sebagai alat pengarah bidikan seaara kasar sebelum dibidik dilakukan melalui teropong atau lubang tempat membidik. /. -ubang tempat membidik. 1. ivo kotak, digunakansebagai penunjuk 0umbu 0atu dalam keadaan tegak atau tidak. +ila nivo beradaditengah berarti 0umbu 0atu dalam keadaan tegak. 3. ivo tabung adalah penunjuk apakah garis bidik sejajar garis nivo atau tidak. +ila gelembung nivo berada di tengah atau nivo ) membentuk huruf ), berarti garis bidik sudah sejajar garis nivo. 4. Pemokus diafragma, berfungsi untuk memperjelas keadaan benang diafragma. 5. 0krup pemokus bidikan, berfungsi untuk mengatur agar sasaran yang dibidik dari teropong terlihatdengan jelas. 6. Tiga skrup pendatar, berfungsi untuk mengatur gelembung nivo kotak 7. 0krup pengatur nivo ), berfungsi untuk mengatur nivo ) membentuk huruf ) $8. 0krup pengatur gerakan halus horizontal, berfungsi untuk
$. menepatkan bidikan benang difragma tegak tepat disasaran yang dibidik '. 0umbu tegak atau sumbu satu 9tidak nampak:, berfungsi agar teropong dapat diputar kea rah horizontal /. -ingkaran horizontal berskala yang berada di badan alat berfungsi sebagai alat baaan sudut horizontal 1. -ubang tempat membaa sudut horizontal. 3. Pemokus baaan sudut, berfungsi untuk memperjelas skala baaan sudut
2.9. Cara Mengperasikan Alat Ukur Waterpas Ada 1 jenis kegiatan yang harus dikuasai dalam mengoperasikan alat ini, yaitu # 9$: %emasang alat di atas kaki tiga Alat ukur *aterpas tergolong kedalam Tripod -evels, yaitu dalam penggunaannya harus terpasang diatas kaki tiga. ;leh karena itu kegiatan pertama yang harus dikuasai adalah memasang alt ini pada kaki tiga atau statif. Pekerjaan ini jangan dianggap sepele, jangan hanya dianggap sekedar menyambungkan skrup yang ada di kaki tiga ke lubang yang ada di alat ukur, tetapi dalam pemasangan ini harus diperhatikan juga antara lain a. !edudukan dasar alat *aterpas dengan dasar kepala kaki tiga harus pas, sehingga *aterpas terpasang di tengah kepala kaki tiga. b. !epala kaki tiga umumnya berbentuk menyerupai segi tiga, oleh karena itu sebaikny tiga skrup pendatar yang ada di alat ukur tepat di bentuk segi tiga tersebut . Pemasangan skrup di kepala kaki tiga pada lubang harus ukup kuat agar tidak mudah bergeser apalagi sampai lepas 0krup penghubung kaki tiga dan alat terlepas 9': %endirikan Alat 9 0et up : %endirikan alat adalah memasang alat ukur yang sudah terpasang pada kaki tiga tepat di atas titik pengukuran dan siap untuk dibidikan, yaitu sudah memenuhi persyaratan berikut# a. 0umbu satu sudah dalam keadaan tegak, yang diperlihatkan oleh kedudukan gelembung nivo kotak ada di tengah b.
Ada ' hasil pembidikan yang dapat dibaa, yaitu # 9$: Pembaaan +enang atau pembaaan rambu Pembaaan benang atau pembaaan rambu adalah baaan angka pada rambu ukur yang dibidik yang tepat dengan benang diafragma mendatar dan benang stadia atas dan ba*ah. +aaan yang tepat dengan benang diafragma mendatar biasa disebut dengan +aaan Tengah 9+T:, sedangkan yang tepat dengan benang stadia atas disebut +aaan Atas 9+A: dan yang tepat dengan benang stadia ba*ah disebut +aaan +a*ah 9++:. !arena jarak antara benang diafragma mendatar ke benang stadia atas dan ba*ah sama, maka # +A +T > +T ++ atau +T > ? 9 +A ++: Persamaan ini biasa digunakan untuk mengeek benar atau salahnya pembaaan. !egunaan pembaaan benang ini adalah # a. +aaan benang tengah digunakan dalam penentuan beda tinggi antara tempat berdiri alat dengan tempat rambu ukur yang dibidik atau diantara rambu@rambu ukur yang dibidik. b. +aaan benang atas dan ba*ah digunakan dalam penentuan jarak antara tempat berdiri alat dengan tempat rambu ukur yang dibidik Pembaaan rambu ukur oleh alat ini ada yang terlihat dalam keadaan tegak dan ada yang terbalik, sementara pembaaannya dapat dinyatakan dalam satuan m atau m. 9': Pembaaan 0udut Waterpas seringkali juga dilengkapi dengan lingkaran mendatar berskala, sehingga dapat digunakan untuk mengukur sudut mendatar atau sudut horizontal. Ada ' satuan ukuran sudut yang biasa digunakan, yaitu # a. 0atuan derajat Pada satuan ini satu lingkatan dibagi kedalam /48 bagian, setiap bagian dinyatakan dengan $ derajat 9$:, setiap derajat dibagi lagi menjadi 48 bagian, setiap bagian dinyatakan dengan $ menit 9$B: dan setiap menit dibagi lagi kedalam 48 bagian dan setiap bagian dinyatakan dengan $ detik 9$C: b. 0atuan grid. Pada satuan ini satu lingkatan dibagi kedalam 188 bagian, setiap bagian dinyatakan dengan $ grid 9$g:, setiap grid dibagi lagi menjadi $88 bagian, setiap bagian dinyatakan dengan $
entigrid 9$g: dan setiap entigrid dibagi lagi kedalam $88 bagian dan setiap bagian dinyatakan dengan $ enti@entigrid 9$g:. 0alah satu ontoh pembaaan sudut horizontal dari alat ukur *aterpas !' dari Wild 2.!". #esala$an%#esala$an &ala' Pengukuran Waterpass Walaupun sebelum pengukuran peralatan telah dikoreksi dan syarat@syarat lain telah terpenuhi, namun karena hal@hal yang tak terduga sebelumnya, kesalahan@kesalahan yang lain tetap dapat terjadi, yaitu# $. +ersumber dari alat ukur, antara lain# a. +AE++ b. !esalahan karena mata aat atau lelah )ntuk menghindari kesalahan ini sebaiknya mata yang aat menggunakan kaamata dan pengamatan dilakukan dengan mata seara bergantian. %ata yang sedang tidak digunakan untuk membidik juga tidak perlu dipejamkan atau dipiingkan. . !ondisi fisik yang lemah )ntuk menghindari keadaan yang demikian, surveyor perlu istirahat di tengah hari, makan teratur dan selalu menjaga kondisi tubuh
d. Pendengaran yang kurang /. +ersumber dari alam, antara lain# a. !esalahan karena kelengkungan permukaan bumi !esalahan ini dapat diabaikan dengan membuat jarak rambu muka sama dengan jarak rambu belakang b. !esalahan karena refraksi sinar Permukaan bumi diselimuti dengan lapisan@lapisan udara yang ketebalannya tidak sama karena suhu dan tekanan yang tidak sama. =al ini akan mengakibatkan sinar yang sampai pada teropong dari obyek yang dibidik akan menjadi melengkung ke atas sehingga yang terbaa menjadi terlalu besar. . !esalahan !arena )ndulasi Pada tengah hari yang panas antara pukul $$ sampai pukul $1 sering terjadi undulasi, yaitu udara di permukaan bumi yang bergerak naik karena panas 9fatamorgana:. Fika rambu ukur didirikan di tempat yang demikian, maka apabila dibidik dengan teropong akan kelihatan seolah@olah rambu tersebut bergerak bergelombang@gelombang, sehingga sukar sekali untuk menentukan angka mana yang berimpit dengan garis bidik atau benang silang. 0ehingga apabila terjadi undulasi sebaiknya pengukuran dihentikan. d. !esalahan karena kondisi tanah tidak stabil Akibat kondisi tanah tempat berdiri alat atau rambu tidak stabil, maka setelah pembidikan ke rambu belakang, pengamat pindah posisi untuk mengamat ke rambu muka ketinggian alat atau statif akan mengalami perubahan sehingga beda tinggi yang didapat akan mengalami kesalahan. )ntuk itu, hendaknya tempat berdiri alat dan rambu harus betul@betul stabil atau rambu rambu diberi alas rambu.
Ada berbagai maam peralatan sipat datar yang dugunakan dalam pengukuran, antara lain sebagai berikut # $. Waterpass Waterpass ini dipasangkan di atas kaki tiga dan pandangan dilakukan melalui teropong. Ada beberapa maam bagian@bagian dari *aterpass, antara lain# a. -up -ensa yang bisa disetel menjadi alat pengamat melakukan pembidikan. -up tersebut diputar agar salib sumbu bidik berada dalam fokus. b. Teropong
Tabung yang menjaga agar semua lensa dan gigi fokus berada pada posisinya yang benar. b. Penahan sinar 0ebuah tudung metal atau plastik yang dipasang di atas lensa obyektif untuk melindungi lensa tersebut dari kerusakan dan untuk mengurangi silau pada *aktu level digunakan. . Tombol fokus 0ebuah tombol pengatur yang memfokuskan level saara internal terhadap target yang dikehendaki. d.Piringan horizontal e.0ekrup@sekrup level 0ekrup@sekrup pengatur yang dipaki untuk mendatangkan level. g. Alas Alas tipis berukuran / ? G 6 H yang mengikat alat pada tripod. h. )nting@unting, kait dan rantai !ait dan rantai ditempatkan tepat di tengah@tengah di ba*ah level, tempat unting@unting digantung bila sudut pandang akan diputar. I. 0umbu yang dapat digeser@geser 0ebuah alat yang dimaksudkan untuk memungkinkan ditempatkannya sumbu alat tepat di atas suatu titik tertentu. F. ama dan nomor seri plat. !. 0ekrup tengensial horizontal. 0ebuah sekrup pengatur untuk memperkirakan kelurusan antara salib sumbu bidik dan sasaran bidang horizontal. l. Tabung nivo. 0ebuah tabung gelas bergraduasi yang berisi airan yang sejajar dengan garis bidik teropong. '. !aki tiga !aki tiga digunakan untuk menyangga alas *aterpass dan menjaganya tetap stabil selama pengamatan. !aki tiga ini mempunyai dua baut yaitu baut pertama digunakan untuk menentukan sambungan kaki dengan kepala sedangkan baut kedua digunakan untuk penyetelan kekerasan penggerak engsel antara kaki tiga dengan kepalanya. /. %istar ukur & rambu ukur
%istar ukur adalah sebuah pita ukur yang ditopang vertikal dan digunakan untuk mengukur jarak vertikal antara garis bidik dan sebuah titik tertentu yang berada di atas atau di ba*ah garis bidik tadi. Dambu ini terbuat dari bahan kayu atau aluminium. Panjangnya / meter 9ada yang 1 dan 3 meter:. Yang penting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul@betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. (i samping itu ara memegangnya harus benar@benar tegak 9vertikal:. Fenis alat ukur *aterpas a. Type semua tetap 9dumpy level:, dimana teropong dengan nivo menjadi satu, penyetelan kedudukan teropong di lakukan dengan tiga sekrup pengatur. b. Type nivo refreksi 9*ye level:, dimana teropong dapat di putar pada sumbu memanjangnya. . Type semua tetap dengan sekrup pengungkit 9dumpy tilting level:, pada jenis ini sumbu teropong dapat di setel dengan menggunakan sekrup pengungkit 9tilting sre*:. d. Type otomatis 9automati level:, Pada jenis ini kedudukan sumbu teropong akan horizontal seara otomatis karena di dalamnya di lengkapi dengan prisma@prisma yang di gantungkan pada plat baja. e. =and level, dimana alat ini hanya terdiri dari teropong yang di lengkapi dengan nivo, sedangkan ara menggunakannya ukup di pegang dengan tangan. Waterpas atau sipat datar bertujuan untuk menentukan beda tinggi antara titik@titik di permukaan atas permukaan bumi seara teliti. Tinggi suatu obyek di atas permukaan bumi ditentukan dari suatu bidang referensi, yaitu bidang yang ketinggiannya dianggap nol. (alam geodesi, bidang ini dianggap sebagai bidang geoid, yaitu bidang euipotensial yang berimpit dengan permukaan air laut rata@rata 9mean sea level:. +idang euipotensial disebut juga bidang nivo. +idang ini selalu tegak lurus dengan arah gaya berat di mana saja di permukaan bumi. Agar dapat digunakan di lapangan, alat ukur *aterpas harus memenuhi beberapa syarat tertentu, baik syarat utama yang tidak dapat dita*ar@ ta*ar lagi maupun syarat tambahan yang dimaksudkan untuk memperlanar pelaksanaan pengukuran di lapangan. Adapun syarat@syarat pemakaian alat *aterpass pada umumnya adalah# a. 0yarat dinamis# sumbu I vertikal b. 0yarat statis, antara lain #
$.
)rutan persyaratan statis memang demikian. amun agar pengaturannya lebih sistematis dan tidak berulang@ulang, urutan pengaturannya dibalik dari poin / ke $. $. %engatur
Apabila alat didirikan di antara dua buah rambu, maka antara dua buah rambu dinamakan slag yang terdiri dari bidikan ke rambu muka dan rambu belakang. 0elain garis bidik atau benang tengah 9+T:, teropong juga dilengkapidenganbenangstadia yaitu benang atas 9+A: dan benang ba*ah 9++:. 0elain untuk pengukuranjarak optis, pembaaan +A dan ++ juga sebagai kontrol pembaaan +T di mana seharusnya pembaaan '+T>+AE++ Apabila jarak antara dua buah titik yang akan diukur beda tingginya relatif jauh, maka dilakukan pengukuran berantai. Pada metode ini, pengukuran tak dapat dilakukan dengan satu kali berdiri alat. ;leh karena itu antara dua buah titik kontrol yang berurutan dibuat beberapa slag dengan titik@titik bantu dan pengukurannya dibuat seara berantai 9differential lavelling:. 0eperti halnya pengukuran jarak dan sudut, pengukuran beda tinggi juga tidak ukup dilakukan dengan sekali jalan, tetapi dibuat pengukuran pergi pulang, yang pelaksanaannya dapat dilakukan dalam satu hari 9dinamakan seksi:, serta dimulai dan diakhiri pada titik tetao.
h akhir h a*al.............................. 9II. P
b. Waterpas tertutup #
8
9II. :
# titik di atas permukaan bumi yang akan diukur beda tingginya
a dan b
# baaan atau tinggi garis mendatar di titik A dan +
=a dan =b # ketinggian titik A dan + di atas bidang referensi JhA+ # beda tinggi antara titik A dan +
*aterpass (alam pembuatan maupun pembangunan
jalan diperlukan suatu pengukuran beda
tinggi agar dapat diketahui
perbedaan
tinggi
yang
ada
dipermukaan tanah.
0ipat datar 9levelling: adalah suatu operasi untuk menentukan beda tinggi antara dua titik di permukaan tanah. 0ebuah bidang datar auan, atau datum, ditetapkan dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. +eda elevasi yang ditentukan dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yag ditetapkan tersebut, dan hasilnya adalah elevasi titik@titik tadi.
Prinsip dan "ungsi Pengukuran +eda Tinggi Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan menggunakan alat sipat datar 9*aterpass:. Alat didirikan pada suatu titik yang diarahkan pada dua buah rambu yang berdiri vertial. %aka beda tinggi dapat diari dengan menggunakan pengurangan antara baaan muka dan baaan belakang. Dumus beda tinggi antara dua titik # +T > +T+ +TA !eterangan # +T > beda tinggi +TA > baaan benang tengah A +T+ > baaan benang tengah + 0ebelum mendapatkan beda tinggi antara dua titik, diperlukan dulu pembaaan benang tengah titik tersebut, dengan menggunakan rumus # +T > +A E ++ & ' !eterangan # +T > baaan benang tengah +A > baaan banang atas ++ > baaan benang ba*ah )ntuk menari jarak optis antara dua titik dapat digunakan rumus sebagai berikut # F > 9+A ++: G $88 !eterangan # F > jarak datar optis +A > baaan benang atas ++ > baaan benang ba*ah $88 > konstanta pesa*at (alam setiap pengukuran tidaklah lepas dari adanya kesalahan pembaaan angka, sehingga diperlukan adanya koreksi antara hasil yang didapat di lapangan dengan hasil dari perhitungan. "ungsi dari pengukuran beda tinggi ini, antara lain # a. %eranang jalan raya, jalan baja, dan saluran@saluran yang mempunyai garis gradien paling sesuai dengan topografi yang ada. b. %erenanakan proyek@proyek konsruksi menurut evaluasi terenana. . %enghitung volume pekerjaan tanah. d. %enyelidiki iri@iri aliran di suatu *ilayah. e. %engembangkan peta@peta yang menunjukkan bentuk tanah seara umum. (igunakan untuk mementukan ketinggian titik@titik yang menyebar dengan kerapatan tertentu untuk membuat garis@garis ketinggian 9kontur:. $. Pengukuran sipat datar resiprokal 9reiproal levelling: Adalah pengukuran sipat datar dimana alat sipat datar tidak dapat ditempatkan antara dua station.
%isalnya pengukuran sipat datar menyeberangi sungai&lembah yang lebar. '. Pengukuran sipat datar teliti 9preise levelling: Adalah pengukuran sipat datar yang menggunakan aturan serta peralatan sipat datar teliti. Pengukuran 0ipat (atar %emanjang 0ipat datar memanjang adalah suatu pengukuran yang bertujuan unutk mengetahui ketinggian titik@titik sepanjang jalur pengukuran dan pada umumnya digunakan sebagai kerangka vertikal bagi suatu daerah pemetaan. 0ipat datar memanjang terbagi menjadi sipat datar terbuka dan tertutup.
Kara $. -etakkan rambu ukur di titik A dan +.
pengukuran#
'. -etakkan alat antara titik A dan titik + 9usahakan jarak antara alat dengan titik A maupun titik + sama:. /. +aa Dambu A 9+A, +T, ++:. =itung koreksi dengan ara +T>9+AE++:#' 1. +aa rambu + 9+A, +T, ++:. =itung koreksi dengan ara +T>9+AE++:#' 3. !oreksi maksimum 'mm. 4. =itung beda tinggi dengan mengurangi +T muka dan +T belakang. 5. =itung jarak alat dengan titik A dA>9+A A ++ A:G$88 6. =itung jarak alat dengan titik + d+>9+A + ++ +:G$88 7. =itung jarak A+>dAEd+ $8. Pada slag berikutnya, rambu A menjadi baaan muka dan sebaliknya, rambu + menjadi baaan belakang Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengukuran ini adalah# a. )sahakan jarak antara titik dengan alat sama. b. 0eksi dibagi dalam jumlah yang genap. . +aa rambu belakang, baru kemudian dibaa rambu muka. d. (iukur pulang pergi dalam *aktu satu hari. e. Fumlah jarak muka>jumlah jarak belakang. f. Farak alat ke rambu maksimum 53 m.
0ipat (atar Tertutup 0ipat datar memanjang tertutup yaitu suatu pengukuran sipat datar yang titik a*al dan titik akhir sama &berimpit.
Agar didapat hasil yang teliti maka perlu adanya koreksi, dengan asumsi bah*a beda tinggi pergi sama dengan beda tinggi pulang. K > k & 9n@$: K k n > 9n@$: > banyak slag 9beda tinggi:
> > banyaknya
!oreksi kesaahan titik
%etode Pulang Pergi Pada saat pembaaan rambu, digunakan metode pulang pergi, yaitu setelah mengukur beda tinggi A+, maka, rambu A dipindahkan ke titik K untuk mengukur beda tinggi +K sehingga akan kita dapatkan beda tinggi +K. 0etelah itu, rambu + dipindahkan ke titik ( sehingga akan di dapat beda tinggi K(. =al ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan pembaaan rambu yang diakibatkan skala nol pada rambu yang dikeluarkan oleh pabrik tidak berada pada skala nol sebenarnya. )ntuk mengoreksi data beda tinggi yang didapat, digunakan rumus# 6LdM dimana d > jarak titik 9km: setelah semua data terkoreksi, maka beda tinggi antara dua titik dapat diketahui dengan rata@rata beda tinggi antara ulang dan tinggi. Nh > N= pergi N= pulang & '
Pengertian 0lag, 0eksi dan 0irkuit O
$ slag adalah satu kali alat berdiri untuk mengukur rambu muka dan rambu belakang.
O $ seksi adalah suatu jalur pengukuran sepanjang ± $@' km yang terbagi dalam slag yang genap dan diukur pulang pergi dalam *aktu $ hari. O $ kring & sirkuit adalah suatu pengukuran sipat datar yang sifatnya tertutup sehingga titik a*al dan titik akhirnya adalah sama.
2.!!. •
Pengukuran inggi Waterpas
Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama dengan garis unting-unting.
•
Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik. Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.
•
Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.
•
Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang datum.
•
Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di dalamnya. Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat sbb :
•
Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
•
Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.
•
Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I.
Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur (baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal). Agar letak rambu ukur berdiri dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu . Jika nivo rambu ini tidak tersedia, dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahan ke depan, kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil pembacaan rambu ukur yang minimum. Cara ini tidak cocok bila rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk persegi. Pada saat pembacaan rambu ukur harus selalu diperhatikan bahwa : 2BT = BA + BB
Adapun : BT = Bacaan benang tengah waterpass
BA = Bacaan benang atas waterpass BB= Bacaan benang bawah waterpass Bila hal diatas tidak terpenuhi, maka kemungkinan salah pembacaan atau pembagian skala pada rambu ukur tersebut tidak benar. Dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ada dua macam pengukuran waterpass yang dilaksanakan, yaitu : 1.
Pengukuran Waterpass Memanjang
2.
Pengukuran Waterpass Melintang
Rumus-rumus yang digunakan dalam pengukuran waterpass adalah a.
Pengukuran Waterpas Memanjang
Beda tinggi antara titik A dan B adalah : ∆hP1P2 =
BTP1 – BTP2
Adapun : ∆hP1P2 = beda tinggi antara titik P1 dan P2 BTP1 = bacaan benang tengah di titik P1 BTP2 = bacaan benang tengah di titik P2
Jarak antara A dengan P1 adalah : do = 100 × (BAP1 – BBP1)
Adapun : dAP = jarak antara titik A dan P BAA = bacaan benang atas di titik A BBA = bacaan benang bawah di titik A Dalam pengukuran waterpass memanjang, pesawat diletakkan di tengah-tengah titik yang akan diukur. Hal ini untuk meniadakan kesalahan akibat tidak sejajarnya kedudukan sumbu teropong dengan garis arah nivo. b.
Pengukuran Waterpass Melintang
Beda tinggi antara titik 1 dan 2 adalah : ∆h12 =
BT1 – BT2
Adapun : ∆h12 = beda tinggi antara titik 1 dan titik 2
BT1 = bacaan benang tengah di titik 1 BT2 = bacaan benang tengah di titik 2 Beda tinggi antara titik 1 dan titik P adalah : ∆h1P =
BT1 – TP
Adapun : ∆h1P = beda tinggi antara titik 1 dan titik P
BT1 = bacaan benang tengah di titik 1 TP
= tinggi pesawat
Berikut adalah kesalahan–kesalahan yang biasa dilakukan di lapangan : 1.
Pembacaan yang salah terhadap rambu ukur. Hal ini dapat di sebabkan karena mata si pengamat
kabur, angka rambu ukur yang hilang akibat sering tergores, rambu ukur kurang tegak dan sebagainya. 2.
Penempatan pesawat atau rambu ukur yang salah.
3.
Pencatatan hasil pengamatan yang salah.
4.
Menyentuh kaki tiga (tripod) sehingga kedudukan pesawat / nivo berubah.
BAB . #*+MPU,A- DA- +AA-
/.!.
#esi'pulan
Dari praktikum Ilmu Ukur Tanah yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan antara lain : 1. Pengukuran yang digunakan adalah pengukuran poligon tertutup, dimana titik awal dan titik akhirnya terletak pada titik yang sama. 2. Dari data praktikum poligon dapat diambil beberapa hal, yaitu : sudut, jarak dan aimut dai suatu daerah. !. Dari aimut yang didapatkan dapat diketahui koordinat titik " titik poligon yang akan diplotkan ke kertas gambar. #. $esalahan perhitungan poligon dapat disebabkan oleh ! %aktor yaitu : %aktor manusia, %aktor alat dan %aktor alam. 3.2. Saran 1. &engupayakan ketelitian dalam pemba'aan alat, pengutaraan dan kalibrasi. 2. &engusahakan pemilihan waktu pelaksanaan, keadaan 'ua'a yang 'erah. !. Pemilihan lokasi patok dengan tanah yang mendukung