Tugas Nutritional Assessment
FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE (FFQ) dan SEMI FFQ
Kelompok 3 kelas A2
Nadhifah Salma Dinda
155070300111030
Adinda Aulia
155070300111031
Inge Yuliane
155070300111034
Tifany Prasaja
155070300111038
Laura Teresa
155070300111042
Ratna Wulandari
155070301111009
Mariam Bella
155070301111014
Febrilla Nantama
155070301111027
Muhammad Rizki
155070307111021
Rusda
155070307111022
Program Studi Gizi Kesehatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
Malang
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa meyelesaikan makalah Nutritional Assessment dengan topik Dietary Assessment : FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE dan SEMI FFQ ini. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Nutritional Assessment pada tahun akademik 2015 – 2016.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen - dosen pembimbing, juga pada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Dalam makalah ini akan dibahas engenai pembahasan artikel dietary dalam hal ini tentang Food Frequency Questionaire (FFQ) yang telah diberikan dosen pembimbing.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima kritik dan saran dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Malang, 19 Februari 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Nutritional assessment adalah sebuah penyelidikan yang dilakukan secara hati – hati dan mendetil dari segi data objektif maupun data subjektif yang berhubungan dengan makanan individu dan asupan nutrisi, gaya hidup, serata riwayat kesehatan. Definisi lain dari nutritional assessment adalah sebuah cara terstruktur untuk mengetahui status gizi dan kebutuhan energi yang bersyaratkan pengukuran objektif dilengkapi dengan parameter objektif dan berhubungan dengan indikasi spesifik dari suatu penyakit, sehingga dapat ditemukan perawatan yang cocok untuk pasien.
Pada dasarnya data nutritional assessment dibagi menjadi 4 , yaitu antropometri, bikimia, clinical, dan dietary. Antropometri adalah perhitungan objektif dari otot tubuh dan lemak. Biochemical data adalah data berdasarkan tes laboratorium dari darah dan urin. Clinical data adalah data yang berisikan informasi tentang riwayat medis individu, termasuk penyakit akut dan parah serta prosedur diagnosis, terapi, dan perawatan yang bisa meningkatkan kebutuhan nutrisi. Sedangkan dietary data adalah data yang diambil dengan cara bertanya maupun mengamati.
Salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perseorangan atau kelompok adalah survey konsumsi makanan (dietary assessment). Penilaian konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Tujuan penilaian konsumsi makanan adalah untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat individu, kelompok, dan rumah tangga serta faktor – faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut.
Menurut Supriasa metode pengukuran konsumsi makanan untuk individu dibagi menjadi beberapa metode yaitu Metode 24-hour Dietary Recall, Metode Estimated Food Records, Metode Penimbangan Makanan (Food Weighing), Metode Dietary History, serta Metode Frekuensi Makanan (Food Frequency). Pada Makalah ini akan dibahas tentang salah satu metode pengukuran makanan tingkat individu yaitu Metode Frekuensi Makanan (Food Frequency).
Rumusan Masalah
Apa Pengertian Food Frequency Questionaire dan Semi-quantitative FFQ?
Bagaimana Metode dan Penerapan Food Frequency Questionaire?
Sebutkan Jenis – jenis Food Frequency Questionaire!
Bagaimana Penjelasan FFQ kualitatif?
Bagaimana Penjelasan FFQ semi quantitative?
Apa saja Kelebihan Metode Food Frequency Questionaire?
Apa saja Kekurangan Metode Food Frequency Questionaire?
Bagaimana Perbandingan antara Metode Food Frequency Questionaire dengan yang lain?
Apa saja Langkah – langkah metode Food Frequency Questionaire?
Bagaimana Ciri – Ciri Form Food Frequency Questionnaire?
Berikan Contoh Form Food Frequency Questionaire
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian Food Frequency Questionaire dan semi-quantitative FFQ
Mengetahui bagaimana metode dan penerapan Food Frequency Questionaire
Mengetahui jenis – jenis Food Frequency Questionaire
Mengetahui penjelasan tentang FFQ kualitatif
Mengetahui penjelasan tentang FFQ semi quantitative
Mengetahui kelebihan metode Food Frequency Questionaire
Mengetahui kekurangan metode Food Frequency Questionaire
Mengetahui perbandingan antara metode Food Frequency Questionaire dengan yang lain
Mengetahui langkah – langkah metode Food Frequency Questionaire
Mengetahui bagaimana ciri – ciri form Food Frequency Questionnaire
Mengetahui contoh form Food Frequency Questionaire
Manfaat
Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa manfaat yang bisa didapatkan adalah untuk menambah pengetahuan dan ilmu tentang metode Food Frequency Questionaire dan bisa menentukan metode yang akan digunakan setelah menjadi ahli gizi nanti.
Bagi Dosen
Bagi dosen manfaat yang bisa didapatkan adalah sebagai alat untuk menambah ilmu serta pengetahuan yang sudah ada.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian FFQ (Food Frequency Questionnaire) dan Semi FFQ
Menurut Cameron dan Van Staveren dalam Nimas Ayu (2008) FFQ (Food Frequency Questionnaire) merupakan metode atau cara mengukur frekuensi makanan yang bersifat kualitatif dan menggambarkan frekuensi konsumsi per hari, minggu, atau bulan. Sedangkan definisi lain dari FFQ adalah sebagai lanjutan dari checklist pada metode dietary history, dan menanyakan pada responden seberapa sering dan banyak makanan yang dimakan selama jangka waktu tertentu (Jee-Seon Shim, Kyungwoon Oh, Hyeon Chang Kim, 2014:4). Metode FFQ digunakan pada studi epidemiologi untuk mengukur paparan nutrisi dalam jangka waktu yang panjang. Sedangkan semi-quantitative FFQ mengumpulkan informasi tentang ukuran porsi sebagai porsi standar atau sebagai pilihan pada ukuran porsi. Pada metode semi-quantitative FFQ perhitungan asupan zat gizi secara keseluruhan diperoleh dengan jalan menjumlahkan kandungan zat gizi masing – masing pangan (Anne Puspitasari, 2011:5)
Tujuan mengisi FFQ yaitu melengkapi data yang tidak dapat diperleh melalui ingatan 24 jam. Pada umumnya, FFQ digunakan untuk mengelompokkan orang berdasarkan besaran asupan zat gizi, tetapi tidak dirancang untuk memperkirakan asupan secara absolut. Meskipun demikian, cara ini lebih akurat untuk menentukaan rata-rata asupan gizi jika menu makanan dari hari ke hari sangat bervariasi. Akhirnya, dengan cara ini orang dapat memperoleh data asupan zat gizi dalam jumlah besar yang mencakup 50-150 jenis makanan.
Untuk memperoleh asupan zat gizi secara relatif atau mutlak, kebanyakan FFQ sering dilengkapi dengan ukuran khas setiap porsi dan jenis makanan. Asupan zat gizi secara keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan kandungan zat gizi masing-masing pangan. Sebagian FFQ justru memasukkan pertanyaan tentang bagaiamana makanan biasanya diolah, penggunaan makanan suplemen, penggunaan vitamin dan mineral tambahan, serta makanan bermerek lainnya.
Dalam berbagai organisasi terdapat beberapa bentuk modifikasi FFQ, yaitu:
Non-kuantitatif FFQ: Pendataan tidak disertai dengan ukuran porsi.
NCI Health Habits and History Questionnaire (HHHQ): Semi kuantitatif FFQ yang dikembangkan di National Cancer Institute di bawah arah Gladys Block.
Harvard FFQ (FFQ): FFQ dikembangkan di Harvard University oleh Walter Willett dan rekan. Informasi ukuran porsi disertakan sebagai bagian dari item makanan bukan sebagai daftar terpisah.
NCI Diet History Questionnaire (DHQ): Semi-kuantitatif FFQ, melakukan pendekatan dengan pertanyaan lampau, dikembangkan di NCI di bawah arah Amy Subar dan Fran Thompson.
Referensi bentuk tampilan kuesioner yang biasa digunakan dalam FFQ yaitu dari basis data makanan dan zat gizi USDA dan basis data NCC Gizi University of Minnesota. Beberapa memanfaatkan data NHANES untuk memberikan perbandingan nasional.
2.2 Metode dan Penerapan FFQ
FFQ menilai energi dan atau intake gizi dengan menetukan seberapa sering seseorang mengkonsumsi sejumlah makanan yang merupakan sumber nutrisi utama atau dari komponen makanan tertentu dalam pertanyaan per hari, minggu, atau bulan selama periode waktu tertentu (biasanya 6 bulan sampai 1 tahun)
Menyediakan data tentang kebiasaan asupan nutrisi yang dipilih, makanan tertentu
atau kelompok-kelompok makanan.
Kombinasi khusus dari makanan dapat digunakan sebagai prediktor untuk asupan
nutrisi tertentu atau non-gizi, asalkan komponen asupan makanan terkonsentrasi
dalam jumlah yang relatif kecil pada makanan atau kelompok makanan tertentu, misalnya konsumsi vitamin c diperkirakan dari buah-buahan segar dan jus buah.
FFQ sering dirancang untuk mendapatkan informasi tentang aspek-aspek tertentu
dari diet, seperti lemak makanan atau vitamin tertentu atau mineral dan aspek lainnya
Kuesioner ini terdiri dari daftar sekitar 100 atau lebih makanan yang merupakan kontributor penting untuk intake energi penduduk atau nutrisi khusus menarik lainnya.
FFQ biasanya dikelola sendiri dan karena itu dirancang mudah untuk diselesaikan
oleh subyek penelitian (diwawancarai oleh pewawancara atau mengisi kuesioner
komputer atau melalui telepon).
FFQ sering mengandalkan asumsi tentang ukuran porsi dan dibatasi oleh jumlah
detail yang layak untuk disertakan dalam kuesioner. Hal ini dimungkinkan untuk
kuesioner menjadi semi-kuantitatif di mana subjek diminta untuk memperkirakan
ukuran porsi makan biasa.
Dalam epidemiologi, FFQ sering diisi dengan merujuk pada tahun sebelumnya
untuk memastikan pola konsumsi makanan yang biasa untuk periode itu.
(Lutvita Yuniar, 2010)
2.3 Jenis FFQ
Terdapat dua jenis FFQ, yaitu :
FFQ kualitatif, terdiri dari :
Daftar makanan : sifatnya spesifik (fokus pada kelompok-kelompok makanan tertentu, atau makanan yang dikonsumsi secara berkala dalam kaitannya dengan acara khusus atau musim) atau luas (untuk memungkinkan perkiraan jumlah asupan makanan dan keragaman makanan).
Frekuensi kategori respons penggunaan : harian, mingguan, bulanan, tahunan.
FFQ Semi-kuantitatif (SQ-FFQ) adalah FFQ kualitatif dengan penambahan perkiraan sebagai ukuran porsi: standar atau kecil, sedang, besar. Modifikasi ini memungkinkan penurunan energi dan asupan gizi yang dipilih.
Penjelasan FFQ Kualitatif
Prosedur FFQ Kualitatif
Membuat daftar bahan makanan, bisa berdasarkan dengan DKBM, sesuaikan dengan pola konsumsi populasi setempat.
Dari daftar makanan tertentu kelompok makanan/kelompok makanan yang disukai, mintalah responden untuk mengidentifikasi seberapa sering mereka biasanya mengkonsumsi setiap item makanan (kelompok makanan (daftar kategori makanan. Bertindak sebagai membantu ingatan cepat)
Lima kategori untuk frekuensi makanan makanan yang tersedia: sehari-hari (D), mingguan (W), bulanan (M), tahunan (Y), jarang / tidak pernah (N). Responden memilih kategori yang paling sesuai untuk frekuensi konsumsi setiap item makanan yang dipilih, dan mencatat jumlah setiap kali item makanan yang dikonsumsi dalam kotak yang sesuai
Dalam konteks sederhana atau non-kuantitatif FFQ pilihan ukuran porsi tidak diberikan. Ini umumnya menggunakan "ukuran bagian standar" diambil dari data yang besar-populasi.
2.5 Penjelasan FFQ Semi-kuantitatif (SQ-FFQ)
Pengertian Metode FFQ Semi-kuantitatif (SQ-FFQ)
FFQ Semi-kuantitatif (SQ-FFQ) adalah metode frekuensi makanan yang telah dimodifikasi dengan memperkirakan atau estimasi URT dalam gram. Pada FFQ semi kuantitatif skor zat gizi yang terdapat disetiap subyek dihitung dengan cara mengkalikan frekuensi setiap jenis makanan yang dikonsumsi yang diperoleh dari data komposisi makanan yang tepat. Pengertian SQ-FFQ yang lain yaitu suatu metode atau cara konsumsi yang dapat memberikan informasi mengenai data asupan gizi secara umum dengan cara memodifikasi berdasarkan metode FFQ (Food Frequency Questionnaire) (Gibson dalam Nimas 2008).
Pada metode FFQ kualitatif tidak dilakukan standar ukuran porsi yang digunakan hanya frekuensi berapa sering responden memakan makanan tersebut dan tidak dilakukan dilakukan penimbangan ukuran porsinya sedangkan metode semikuantitatif suatu penelitian menerangkan hubungan antara nutrisi dan asupan makan. Semikuantitatif memberikan gambaran ukuran porsi yang dimakan seseorang dan frekuensi makan dalam waktu tahun, bulan, mingggu dan hari makanan yang dimakan oleh responden serta memberikan gambaran ukuran yang dimakan oleh responden dalam bentuk besar, sedang dan kecil yang nantinya jenis
dan berat dari makanan itu datanya akan dimasukan ke dalam komputer dengan mengkalikan nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut.
SQ-FFQ digunakan untuk meranking individu berdasarkan food atau nutrient intake berdasarkan ukuran standar porsi yang dapat menjadi referensi untuk setiap jenis pangan. Data yang didapatkan dari SQ-FFQ dapat dikonversikan menjadi energi dan nutrient intake dengan mengalikan fraksi ukuran porsi setiap jenis pangan per hari dengan kandungan energi atau zat gizi yang berasal dari daftar komposisi bahan makanan yang sesuai.
Prosedur Pelaksanaan Metode FFQ Semi-kuantitatif (SQ-FFQ)
Sempurnakan seperti tahapan FFQ kualitatif, kemudian:
Pilih porsi yang sesuai: kecil, sedang, besar
Konversikan semua kategori frekuensi ke kategori harian, dengan ketentuan 1 kali perhari sama dengan 1. Contoh nasi dikonsumsi 3 kali per hari =3; tahu dikonsumsi 4x per minggu = 4/7= 0.57 per hari
Kalikan frekuensi per hari dengan porsi (dalam gram) untuk mendapatkan rata-rata konsumsi/hari
2.6 Kelebihan FFQ
Kelebihan FFQ yaitu :
Dapat diisi sendiri oleh responden
Machine readable / dapat dibaca oleh mesin
Relative murah untuk populasi yang besar
Dapat digunakan untuk melihat hubungan antara diet dengan penyakit
Data usual intake lebih representatif dibandingkan diet record beberapa hari
(Komang Indra, 2014)
2.7 Kekurangan FFQ
Keterbatasan FFQ yaitu :
Kemungkinan tidak menggambarkan usual food atau porsi yang dipilih responden
Tergantung pada kemampuan responden untuk medeskripsikan dietnya
Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari
Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data
Bergantung pada ingatan responden
(Komang Indra, 2014)
2.8 Perbandingan FFQ dengan Metode yang Lain
Berikut adalah tabel perbandingan antara metode FFQ dengan metode lainnya
Food Consumption Record
24-hour Dietary Recall
Dietary Record
Dietary History
Food Frequency Questionnaire
Metode
Pengamatan objektif oleh staff terlatih pada tingkat rumah tangga
Perhitungan subjektif menggunakan kuesioner terbuka oleh pewawancara terlatih
Perhitungan subjektif menggunakan kuesioner terbuka, wawancara kuesioner dilakukan sendiri
Perhitungan subjektif menggunakan kuesioner terbuka dan tertutup oleh pewawancara terlatih
Perhitungan subjektif menggunakan kuesioner yang sudah ditetapkan, wawancara bisa dilakukan sendiri atau oleh pewawancara
Cara Mengambil Data
Informasi asupan secara langsung pada jangka waktu tertentu
Informasi asupan secara langsung pada 24 jam sebelumnya
Informasi asupan secara langsung pada jangka waktu tertentu
Asupan biasa yang diperkirakan untuk waktu cukup panjang
Asupan biasa yang diperkirakan untuk waktu cukup panjang (contoh 6 bulan atau setahun)
Kelebihan
Mudah digunakan oleh orang yang keadaan buta huruf tinggi atau yang paling sering menyediakan makanan di rumah
Memberikan data asupan yang rinci, beban responden relative kecil karena keaksaraan tidak wajib
Memberikan data asupan yang rinci, tidak dibutuhkan pewawancara, tidak ada kesalahan mengingat
Menilai asupan makanan sehari – hari
Menilai asupan makanan sehari – hari dengan sederhana, hemat biaya dan waktu, cocok untuk studi epidemiologi
Kekurangan
Asupan makanan secara individu tidak akurat, tidak cocok untuk orang yang sering makan di luar rumah
Kemungkinan terjadi kesalahn dalam mengingat, diperlukan pewawancara yang terlatih, kemingkinan ada kesalahan pewawancara,, mahal dan membutuhkan banyak waktu
Beban responden relative besar karena harus tidak buta huruf, mahal dan membutuhkan banyak waktu.
Mahal, dan butuh banyak waktu, tidak cocok untuk studi epidemiologi
Spesifik untuk studi kelompok dan tujuan penelitian, kurang akurat,
(Jee-Seon Shim, Kyungwoon Oh, Hyeon Chang Kim, 2014:2)
Langkah – Langkah Metode FFQ
Dengan menggunakan metode FFQ dapat diperoleh gambaran pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya lebih lama dan dapat membedakan individu berdasarkan rangking tingkat konsumsi zat gizi, maka cara ini paling sering digunakan dalam epidemiologi gizi. Langkah – langkah metode FFQ adalah sebagai berikut,
Responden diminta untuk memberi tanda pada daftar makanan yang tersedia pada kuesioner mengenai frekuensi penggunaannya dan ukuran porsinya.
Lakukan rekapitulasi tentang tentang frekuensi penggunaan jenis – jenis bahan makanan terutama bahan makanan yang merupakan sumber – sumber zat gizi tertentu selama periode tertentu pula.
(Supariasa, 2001)
Sedangkan prosedur penggunaan SQ FFQ menurut Fahmida & Dillon, (2007) adalah sebagai berikut.
Subyek diwawancarai mengenai frekuensi mengkonsumsi jenis makanan sumber zat gizi yang ingin diketahui, apakah harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
Subyek diwawancarai mengenai ukuran rumah tangga dan porsinya. Untuk memudahkan subyek menjawab, pewawancara menggunakan alat bantu foto ukuran bahan makanan.
Mengestimasi ukuran porsi yang dikonsumsi subyek ke dalam ukuran berat (gram).
Mengkonversi semua frekuensi daftar bahan makanan untuk perhari. Misalnya :
Nasi dikonsumsi 3x perhari à ekuivalen dengan 3
Tahu dikonsumsi 4x perminggu à ekuivalen dengan 4/7 perhari = 0,57
Es krim dikonsumsi 5x perbulan à ekuivalen dengan 5/30 perhari = 0,17
Untuk buah musiman digunakan kategori pertahun. Misalnya mangga dikonsumsi 10x diatas bulan oktober ke desember à ekuivalen dengan 10/365 per hari = 0,03 perhari
Mengalikan frekuensi perhari dengan ukuran porsi (gram) untuk mendapatkan berat yang dikonsumsi dalam gram/hari
Hitung semua daftar bahan makanan yang dikonsumsi subyek penelitian sesuai dengan yang terisi di dalam form.
Setelah semua bahan makanan diketahui berat yang dikonsumsi dalam gram/hari, maka semua berat item dijumlahkan sehingga diperoleh total asupan zat gizi dari subyek.
Cek dan teliti kembali untuk memastikan semua item bahan makanan telah dihitung dan hasil penjumlahan berat (gr) bahan makanan tidak terjadi kesalahan.
Ciri - Ciri Form FFQ
Pada form FFQ terdapat 2 komponen dasar yaitu daftar makanan dan frekuensi konsumsi untuk melaporkan seberapa sering suatu makanan dikonsumsi. Kuesioner frekuensi pangan harus berdasarkan kebutuhan zat gizi yang diteliti serta kebiasaan makan masyarakat, sehingga tidak perlu semua nama makanan masuk ke dalam kuesioner namun juga tidak ada nama makanan yang tidak terekam di kuesioner karena terlewat.
Daftar nama makanan dan minuman dibuat berdasarkan kelompok pangan lalu dibuat kategori respon berapa kali frekuensi yang ada terhadap daftar nama makanan yang sudah dibuat. Frekuensi pangan yang ditulis berupa berapa kali perhari hingga berapa kali per tahun, setelah itu dibuat rata – rata harian. Kadang-kadang diperlukan nilai baru untuk pengolahan lebih lanjut, sehingga frekuensi konsumsi diberikan skor atau nilai.
(Widajanti, L., 2009)
Contoh Form FFQ
(Nur Ratna, 2008)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode FFQ adalah salah satu metode perhitungan asupan makanan yang biasa digunakan untuk studi epidemiologi. Metode FFQ menggunakan kuesioner yang menggambarkan frekuensi konsumsi per hari, minggu, atau bulan.
FFQ ada 2 jenis yaitu FFQ kualitatif dan Semi Quantitative FFQ
FFQ semi-quantitative, pada kuesioner memberikan porsi konsumsi
FFQ kualitatif, pada kuesioner memberikan tidak memberikan porsi konsumsi
Penggunaan metode FFQ sangat mudah dan relatif murah, metode ini bisa dilakukan langsung oleh individu tetapi tidak bisa menentukan intake gizi seseorang dalam sehari
3.2 Saran
Diperlukan metode survey makanan yang bisa melengkapi kekurangan metode FFQ
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta:EGC.
Ayu, Nimas.2008.Faktor- Faktor yang berhubungan dengan Obesitas Berdasarkan Persen Lemak Tubuh Pada Pria (40 – 55 Tahun) di Kantor Direktorat Jenderal Zeni TNI-AD Tahun 2008.Disertasi tidak diterbitkan.Depok:Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Beechy L, Galpern J, Petrone A, Das SK. 2012. Assessment Tools in Obesity-Psychological Measures, Diet, Activity, and Body Composition. Physiol Behav:107(1).
Dekkers, dkk. 2012. Relative Validity of a Short Qualitative Food Frequency Questionnaire for Use in Food Consumption Surveys. European Journal of Public Health, vol 23, 6 halaman.
Dewi, Dheastiana Citra Dewi. 2013. NUTRITIONAL ASSESSMENT, (Online), (https://id.scribd.com/ diakses tanggal 27 Februari 2016
Fahmida Umi,, dan Drupadi. 2007. Handbook Nutritional Assessment SEAMEO-TROPMED RCCN. Jakarta: Univeritas Indonesia Press.
Fahmida, Umi dan Drupadi HS Dillon. 2007. Handbook Nutritional Assessment. SEAMEO-TROPMED RCCN UI : Jakarta.
Fahmida, Umi. 2009. Diet Mataram. http://id.scribd.com/. Diakses 28 Februari 2016
Gibson, Rosalind S. 1990. Principles of Nutritional Assessment. New York: Oxford University Press,Inc.
Indra, Komang.2014.Hubungan Kebiasaan Makan Makanan Cepat Saji (Fast Food), Aktivitas Fisik dan Pengetahuan Gizi dengsn Status Gizi pada Mahasiswa FK UNILA Angkatan 2013.Disertasi tidak diterbitkan.Bandar Lampung:Program Sarjana Kedokteran Universitas Lampung
McPherson, R., Hoelscher, D., Alexander, M. 2003. NCS Dietary Assessment Literature Review-Chapter 1: Introduction & Methodology. Nutrition Children Society.
Nindya, Triska Susila. 2012. PSG DIETETIK INDIVIDU, (Online), (http://www.slideserve.com diakses tanggal 27 Februari 2016
Puspitasari, Anne.2011.Keragaman Konsumsi Pangan, Status Kesehatan, Tingkat Depresi dan Status Gizi Lansia Peserta dan Bukan Peserta Program Home Care di Tegal Alur, Jakarta Barat.Disertasi tidak diterbitkan.Bogor:Program Sarjana Gizi Institut Pertanian Bogor
Ratna, Nur.2008.Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Obesitas Berdasarkan Persen Lemak Tubuh Pada Remaja di SMAIT Nurul Fikri Depok Tahun 2008.Disertasi tidak diterbitkan.Depok:Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Shim, Jee- Seon, Kyungwoon Oh, Hyeon Chang Kim.2014.Dietary Assessment Methods in Epidemiologic Studies.Epidemiology and Health CrossMark Journal Vol.36 : 4
Shim, Jee- Seon, Kyungwoon Oh, Hyeon Chang Kim.2014.Dietary Assessment Methods in Epidemiologic Studies.Epidemiology and Health CrossMark Journal Vol.36 : 2
Supariasa, I Dewa.2001.Penilaian Status Gizi.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
Syukriawati. 2011. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI KURANG PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KELURAHAN PAMULANG BARAT KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2011, (Online), (http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/ ) diakses tanggal 27 Februari 2016
Thompson FE, Subar AF, dan Loria CM. 2010. Need for Technological Innovation in Dietary Assessment. J Am Diet Assoc:110(1).
Tucker KL, Smith CE, Lai CQ. 2013. Quantifying Diet for Nutrigenomic Studies. Annu Rev Nutr.
Widajanti, L, 2009. Survey Konsumsi Gizi. BP UNDIP Semarang
Yuniar, Lutvita.2010.Food Frequency Questionnaire (FFQ). http://dokumen.tips/ diakses tanggal 23 Februari 2016
Yuniastuti, Ari. 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
5