TUGAS MAKALAH TENTANG JURNAL KEPERAWATAN TERKAIT TERK AIT PERWAT PERWATAN PADA PASIE PASIEN N ICU
Disusun Oleh : MUHAMMAD GULAM NPM. 1100 1100 AS AS 1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADI!AH "ANJARMASIN PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN "ANJARMASIN# $01%
BAB 1 PENDAHULUAN 1.
Latar belakang Pasien kritis dengan perawatan di ruang ICU (Intensif Care Unit) memiliki memiliki morbidit morbiditas as dan mortal mortalitas itas yang yang tinggi tinggi.. Mengen Mengenali ali ciric ciriciri iri dengan dengan cepat cepat dan penata penatalak laksan sanaan aan dini dini yang yang sesuai sesuai pada pada pasien pasien beresiko kritis atau pasien yang berada dalam keadaan kritis dapat membant membantu u menceg mencega! a! perbur perburuk ukan an lebi! lebi! lan"ut lan"ut dan memaksi memaksimal malkan kan pelu peluan ang g untu untuk k semb sembu! u! (#wi (#winn nnut utt$ t$ %& %&&' &' dala dalam m eo eon n dan dan *wen *wens$ s$ %&&+). %&&+). Compre Compre!en !ensi sie e Critical Critical Care Care ,epart ,epartmen mentt of -ealt! -ealt!In Inggr ggris is merekomenda merekomendasikan sikan untuk memberikan memberikan perawatan perawatan kritis sesuai sesuai loso loso pera perawa wata tan n krit kritis is tanp tanpa a bata batas s (cri (criti tica call car care wit! wit!ou outt wall wall)$ )$ yait yaitu u kebutu!a kebutu!an n pasien pasien kritis !arus dipenu!i di manapun manapun pasien tersebut tersebut secara sik berada di dalam ruma! sakit (eon dan *wens$ %&&+). -al ini dipersepsikan sama ole! tim pelayanan kese!atan ba!wa pasien kritis kritis memerlu memerlukan kan pencat pencatata atan n medis medis yang yang berkesi berkesinam nambun bungan gan dan monitoring penilaian setiap tindakan yang dilakukan.,engan demikian pasien pasien kritis kritis erat erat kaitan kaitannya nya dengan dengan perawata perawatan n intens intensif if ole! karena karena dengan cepat dapat dipantau peruba!an siologis yang ter"adi atau ter"adinya penurunan fungsi organorgan tubu! lainnya (/ab$ %&&0). Pener Penerimaa imaan n pasien pasien di unit unit perawat perawatan an kritis kritis menanda menandakan kan suatu suatu ancaman ter!adap ke!idupan dan kese"a!teraan pada semua orang yang dirawat di ruang kritis tersebut. Pasien sering merasa diterima di unit unit peraw perawat atan an krit kritis is seba sebaga gaii tand tanda a akan akan tiba tiba kema kemati tian an kare karena na pengalaman mereka sendiri atau orang lain (-udak #allo$ 1++0). 2dany 2d anya a ancama ancaman n ketid ketidakb akberd erdaya ayaan$ an$ ke!il ke!ilang angan an kenda kendali$ li$ perasa perasaan an ke!ilangan fungsi dan !arga diri$ kegagalan membentuk perta!anan$ perasa perasaan an terisol terisolasi asi dan takut takut meningg meninggal al dunia dunia bis bisa a menyebab menyebabka kan n
ansietas pada pasien. Penerimaan dan pengenalan ter!adap 3peran sakit3
"uga
dapat
menimbulkan
stres.
Perilaku
koping
seperti
mengingkari$ mara!$ pasif$ atau agresif$ umum di"umpai pada pasien. ika perilaku koping efektif$ energi dibebaskan dan diara!kan langsung pada penyembu!an. ika upaya koping tidak efektif$ maka keadaan stres meningkat se!ingga ter"adi peningkatan kebutu!an energi. Pada kondisi ini dukungan keluarga men"adi kepentingan utama. 4eluarga berperan dalam mendukung penyembu!an dan pemuli!an pasien. 2pabila dukungan seperti ini tidak diterima pasien$ maka keber!asilan penyembu!an dan proses pemuli!an sangat berkurang (-udak #allo$ 1++0). 5agi keluarga pasien yang berada dalam keadaan kritis (critical care paients) dalam kenyataannya memiliki stress emosional yang tinggi (!ig! leels of emotional distress). Mendapatkan informasi tentang kondisi medis pasien dan !ubungan dengan petugas pemberi pelayanan merupakan prioritas utama yang di!arapkan dan diperlukan ole! keluarga pasien (!ig! priority needs for t!ese family). Para peneliti mendapatkan data peningkatan ke"adian stress (eleated leels of distress) yang dialami ole! keluarga pasien adala! segera setela! pasien berada di ICU ("ust after t!e patients admission to t!e ICU) (26i6a!k!$ %&1&). ,isamping itu perawatan pasien di ruang ICU menimbulkan stres bagi keluarga pasien "uga karena lingkungan ruma! sakit$ dokter dan perawat merupakan bagian yang asing$ ba!asa medis yang sulit untuk dipa!ami dan terpisa!nya anggota keluarga dengan pasien. Untuk itu pelayanan keperawatan perlu memberikan per!atian untuk memenu!i kebutu!an keluarga dalam frekuensi$ "enis$ dan dukungan komunikasi. 7e"alan dengan itu$ pelayanan keperawatan "uga perlu mema!ami kepercayaan$ nilainilai keluarga$ meng!ormati struktur$ fungsi$ dan dukungan keluarga (Potter Perry$ %&&+). Pelayanan
keperawatan
men"adi
tumpuan
bagi
pasien
dan
keluarganya karena keberadaan perawat yang terus menerus bersama pasien se!ingga secara terus menerus pula bertanggung"awab untuk
memperta!ankan !omeostatis pasien. Per!atian$ rasa percaya$ dan dukungan yang diberikan perawat kepada pasien dan keluarganya men"adi
dasar
yang
membuat
!ubungan
perawat$
pasien
dan
keluarganya unik dan kuat. 8ak ada pelayanan kese!atan profesional lain
yang
mempunyai
kesempatan
yang
konsisten
dan
sering
berinteraksi dengan pasien pada kerangka ker"a yang sama (-udak #allo$ 1++0). Pelayanan keperawatan dapat mengusa!akan sumber dukungan yang kuat bagi pasien yang dapat diperole! dari dukungan keluarga. ,ukungan keluarga menurut 9rancis dan 7atiadarma (%&&:) merupakan bantuan yang diterima sala! satu anggota keluarga dari anggota keluarga lainnya dalam rangka men"alankan fungsifungsi yang terdapat di dalam sebua! keluarga. 4eber!asilan rawatan di ruma! sakit akan men"adi siasia apabila tidak didukung ole! peran serta dukungan keluarga (8aylor$1++;<%00 dalam 2mbari$ %&1&). Pendapat ini diperkuat ole! pernyataan dari commission of t!e family (1++=$ dalam ,olan dkk$ %&&'<+1) ba!wa dukungan keluarga dapat memperkuat setiap indiidu$ pasien$ menciptakan kekuatan keluarga$ memperbesar peng!argaan ter!adap diri sendiri$ mempunyai potensi sebagai strategi pencega!an utama bagi seluru! keluarga dalam meng!adapi
tantangan
ke!idupan
se!ari!ari
serta
mempunyai
releansi dalam masyarakat yang berada dalam lingkungan yang penu! tekanan (2mbari$%&1&). 7aling mendukung$ saling mengasi!i$ dan saling meng!argai antar sesama anggota keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga merupakan fungsi internal keluarga yang di sebut fungsi afektif. 9riedman$ 1+=' dalam 7etiawati ,ermawan (%&&=) Mengingat pentingnya peran keluarga inila! maka perlu diketa!ui apa
yang men"adi
kebutu!an keluarga pasien yang menunggu
keluarganya yang dirawat di ruang ICU dimana !al yang diketa!ui adala! kenyataan ba!wa pelayanan kese!atan dan fasilitas ruma! sakit
lebi!
difokuskan
kepada
pasien
sa"a.
Pada!al
dengan
memper!atikan kebutu!an pasien dan keluarga$ ruma! sakit dapat
menciptakan lingkungan yang saling mendukung untuk kesembu!an dan pemuli!an kese!atan pasien.
BAB II Pembahasan 1.
Defnisi /uang ICU adala! unit pelayanan rawat inap diruma! sakit yang memberikan perawatan k!usus pada penderita yang memerlukan perawatan yang lebi! intensif yang mengalami gangguan kesadaran$ gangguan pernafasan$ dan mengalami serangan penyakit akut. ICU menyediakan kemampuan$ saran dan prasarana serta peralatan k!usus untuk menun"ang fungsifungsi ital dengan menggunakan keterampilan staf medis$ perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaankeadaan tersebut.(1>)
7ebagian besar penderita yang dirawat diruang ICU adala! pasien yang menderita berbagai penyakit komplikasi$ akut$ atau kronis se!ingga pasien rentan ter!adap ter"adinya interaksi antar obat yang digunakan. 4ebutu!an pelayanan ICU ber!ubungan dengan demogra$ ekonomi dan teknologi$ tetapi dapat "uga berasal dari aktitas dokter (missal beda! syaraf$ beda! "antung dll). 5iaya ICU mencapai tiga kali dari bed bangsal akut dalam per!arinya. 2da > leel ICU di Indonesia •
Level I di rumah sakit daerah tipe (tipe dan D! ,i sini ICU lebi! tepat disebut sebagai unit ketergantungan tnggi (high dependency ). ,apat melakukan obserasi ketat dengan *4# monitor dan resusitasi dengan cepat tetapi entilator !anya di berikan kurang dari %: "am.
•
Level II di rumah sakit tipe B ,i sini dapat melakukan entilasi "angka lama$ ada dokter residen yang selalu siap di tempat dan mempunyai fasilitas !ubungan dengan fasilitas sioterapi$ patologi dan radiologi. 5entuk fasilitas lengkap untuk menun"ang ke!idupan misalnya dialysis$ monitor inasie dan pemeriksaan canggi! (C8 scan) "ika menun"ang peran ruma! sakit sebagai trauma center.
•
Level III rumah sakit tertier (tipe A! 5iasanya pada /7 tipe 2 mempunyai semua aspek yang di butu!kan ICU agar dapat memenu!i peran sebagai /7 ru"ukan. ,ari segi fungsinya ICU dapat di bagi men"adi < 1.)
ICU medic.
%.)
ICU trauma? beda!.
>.)
ICU umum.
:.)
ICU pediatric.
;.)
ICU neonates.
'.)
ICU respiratori.
7emua "enis ICU mempunyai tu"uan yang sama yaitu
mengelola
pasien sakit serius yang terancam "iwanya. Personil (7umber daya manusia) di ICU meliputi tenaga dokter$ perawat ICU$ paramedic lain dan non medic tergantung pada leel ICU. Peran perawat di perluas dalam menangani pasien antara lain < •
,alam proses sapi! entilator yang dilakukan berdasarkan keadaan pasien dan data laboratorium atau monitor bedside.
•
,alam pengobatan titrasi obat inotropik$ asodilator$ sedatie$ analgetik$ insulin dan obat lain dapat dilakukan penyesuaian ole! perawat ICU berdasarkan data klinis dan laboratorium.
•
,alam menangani kasus !ipotensi dapat melakukan challenge test lebi! da!ulu apabila gagal dibicarakan dengn dokter ICU.
•
Perawat di ICU dapat bertindak dalam segi administrasi$ bicara dengan teman atau keluarga pasien. 8ugas lain bias sebagai sioterpis$ tata usa!a ruangan$ peker"a sosial dan pengawas ruangan.
E"I# di IU 4ontroersi sering ter"adi di ICU dalam !al legalitas$ moral dan etik seperti pada kasus *ut!anasia atau pengobatan antusias. *tik di ICU "uga di pertimbangkan !al!al berikut <
Pr$sedur masuk IU % pasien yang masuk ICU dikirim ole! dokter disiplin
lain
diluar
ICU
setela!
konsultasi
dengan
dokter
ICU.
8ransportasi pasien ke ICU masi! dalam tanggung "awab dokter pengirim. 8ransportasi dapat di bantu perawat ICU bila pasien dalam
keadaan k!usus. Pasien dan atau keluarga di beri pen"elasan tentang indikasi masuk ICU$ tata tertib ICU$ biaya dan segala konsekuensinya dengan menandatangani informed consent ( surat persetu"uan ).
Indikasi masuk IU % seperti dikemukakan dalam denisi ICU maka indikasi masuk ICU adla! pasien yang dalam keadaan terancam "iwanya sewaktuwaktu karena kegagalan atau disfungsi satu? multiple organ atau system dan masi! ada kemungkinan dapat di sembu!kan kembali ole! perawatan$ pemantauan dan pengobatan intensif. 7elain itu indikasi masuk ICU ada indikasi sosial yaitu masuknya pasien ke ICu karena ada pertimbangan sosial.
#$ntra indikasi &asuk IU % yang mutlak tidak bole! masuk ICU adala! pasien dengan penyakit yang menular dimana penularan penyakit melalui udara. (conto!nya < pasien dengan gangrene$ 85 aktif dll).
#riteria keluar IU % pasien tidak perlu lagi mendapat perawatan di ICU bila meninggal$ tidak ada kegawatan yang mengancam "iwa se!ingga bias dirawat di ruang biasa dan atas permintaan keluarga bila ada informed consent khusus dari keluarga pasien Pasien di ICU merupakan pasien dengan ketergantungan tinggi ter!adap perawat dan dokter. 8erkadang segala sesuatu yang ter"adi pada pasien diketa!ui ole! data ob"ektf seperti monitoring dan recording$ !asil laborat dan tandatanda klinis. Peruba!an yang ter"adi pada diri pasien !arus dianalisa dengan cermat untuk mendapatkan tindakan atau pengobatan secara cermat dan tepat. 4omunikasi yang baik "uga perlu di "aga antara keluarga pasien dan perawat? dokter se!ingga keluarga ta!u perkembangan pasien dan mengurangi kecemasan. ,i ICU "uga perlu ada tenaga "as ro!aniawan dan tempat k!usus untuk dapat beristira!at yang dilengkapi kamar mandi? @C.
Mengingat beban ker"a personil di ICU maka perlu mendapat per!atian k!usus dari segi kese"a!teraan personil ICU. Mulai dari sarana di tempat ker"a seperti ruang re!at yang di sediakan makanan kecil dan minuman. 4emudian rekreasi keluarga ICU di luar dinas untuk menyegarkan pikirn. 9asilitas kun"ungan symposium$ seminar atau setudi banding ke /uma! sakit dapat menamba! ilmu daisamping sebagai sarana rekreasi. ,alam !al pendapatan tentunya personil ICU ber!ak mendapat "asa intensif yang lebi! menimbang beban ker"a dan resiko beker"a di ICU. Pengelolaan rutin pasien ICU dapat meliputi < 1.
Pendekatan
pasien.
7eperti
2namnesis$
sera!
terima
pasien$
pemerikasaan sik$ ka"ian !asil pemerikasaan$ identikasi masala! dan setrategi penanggulangannya$ "uga informasi kepada keluarga secara konsisten. %.
Pemeriksaan sik dari seluru! aspek siologis dan data demogra. Minimal 1 kali se!ari.
>.
Pemeriksaan$ obserasi dan monitoring rutin.
:. alur intra askuler. ;.
Intubasi dan pengelolaan trac!ea.
'.
Pengelolaan cairan.
0.
Perdara!an gastro intestinal.
=.
Autrisi.
+.
Usia lan"ut dan penyakit yang serius. 1&. /eaksi pasien saat di rawat di ICU. 11. 8u"uan ak!ir pengobatan ICU yang di interensikan sebelumnya.
&a'am &a'am IU
Mengingat ba!wa kemampuan dan sarana ditiap ruma! sakit sangat berariatif maka ICU dikategorikan berdasar kemampuannya$ yaitu sebagai berikut <
IU P)I&E). 1.
Memiliki kriteria pasien masuk$ keluar ru"ukan.
%.
Memiliki dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala
>.
Mempunyai dokter "aga %: "am dengan kemampuan melakukan resusitasi "antung paru (25C,*9).
:.
4onsulen yang membantu !arus bisa di!ubungi dan dipanggil setiap saat.
;. '.
Memiliki "umla! perawat yang cukup dan sebagian besar terlati!. Mampu dengan cepat melayani pemeriksaan laboratrium tertentu (-b$ -t$
0.
*lektrolit$ gula dara! trombosit)$ sinarB$ sioterapi.
IU *E#UNDE). 1.
7eperti persyaratan ICU P/IM*/
%.
2da konsultan intensi care
>.
Mampu merawat dengan alat bantu nafas (25A).
:.
Mampu menyediakan tenaga perawat dengan perbandingan 1<1 untuk pasien dg 25A$ C//8 (continuous renal replacement t!erapy) dan %<1 untuk lainnya.
;.
;&D
tenaga
perawat
bersertikat
perawat
ICU
(minimal
pengalaman ker"a di ICU > t!). '.
Memiliki ruang isolasi dan mampu melakukan prosedur isolasi.
0.
Laboratorium dan penun"ang beker"a %: "am
IU "E)"IE). 1.
Memiliki dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu$ dapat di!ubungi dan segera datang bila diperlukan.
%.
,ikelola ole! intensiist.
>.
4ualitas tenaga perawat < 0;D bersertikat perawat ICU.
:.
Mampu melakukan pemantauan inasif.
;.
Memiliki minimal satu tenaga pendidik untuk medis ataupun para medis.
'.
Memiliki prosedur pelaporan dan pengka"ian.
0.
Memiliki staf tamba!an lain (tenaga administratif untuk kepentingan ilmia! ? penelitian
PEN++UNAAN DAN PEN+EL,LAAN )UAN+ IU 1.
Pelayanan ICU adala! pelayanan yang diberikan kepada pasien yang dalam
keadaan
sakit
berat
dan
perlu
dirawat
k!usus$
serta
memerlukan pantauan ketat dan terus menerus serta tindakan segera.
-.
Pelayanan ICU adala! pelayanan yang !arus mampu memberikan tun"angan entilasi mekanis lebi! lama$ mampu melakukan tun"angan !idup yang lain tetapi tidak terlalu kompleks sifatnya.
.
/uang ICU terletak dekat dengan kamar operasi$ ruang perawatan lainnya$ dan memiliki akses yang muda! ke I#,$ /adiologi dan ke Laboratorium.
/. •
•
2rea pasien < Unit terbuka 1%1' m %? tempat tidur. arak antara tempat tidur % meter.
•
Mempunyai 1 tempat cuci tangan setiap % tempat tidur.
•
Eutlet oksigen 1 ? tempat tidur.
•
7top kontak : ? tempat tidur.
0. Indikasi pasien masuk ICU < 1.
Prioritas 1
) yang tidak stabil
%.
Prioritas %
>.
Prioritas >
. Pasien yang masuk ke ICU bole! dari I#,$ Poliklinik$ /uang rawat inap$ 4amar Eperasi$ /u"ukan ? pinda!an dari /7 lain dan dari dokter praktek$ asalkan sesuai dengan kriteria pasien masuk ICU berdasar prioritas 1$%$> di atas.
2. Fang menentukan pasien bisa masuk ICU adala! dokter kepala ICU.
3.
2pabila
ICU
dalam
keadaan
kosong$
maka
semua
dokter
diperkenankan untuk merawat pasien di ruang ICU sesuai dengan kriteria pasien masuk ICU berdasarkan Prioritas 1$ %$ > diatas.
4. Indikasi Pasien 4eluar ICU < Pada pasien yang dengan terapi atau pemantauan intensif tidak di!arapkan atau tidak memberikan !asil$ sedangkan pasien pada waktu itu tidak menggunakan alat bantu mekanis ( entilator ) yaitu < Pasien yang mengalami M5E ( mati batang otak ) Pasien terminal ? pasien 2/,7 stadium ak!ir •
Pada pasien yang tela! membaik dan cukup stabil se!ingga tidak memerlukan terapi atau pemantauan intensif lebi! lan"ut.
•
Pasien yang !anya memerlukan obserasi intensif sa"a$ sedangkan ada pasien yang lebi! gawat dan lebi! memerlukan terapi atau pemantauan intensif lebi! lan"ut.
•
Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebi! lan"ut di ICU ? pulang paksa.
15. 2pabila ICU tidak terisi penu!$ maka yang menentukan pasien keluar ICU adala! dokter primer yang merawat pasien tersebut.
11. Pasien bisa keluar ICU selain berdasar kriteria 1$%$> diatas adala! apabila pasien ? keluarga menolak untuk dirawat lebi! lan"ut di ICU (keluar paksa).
1-. 2pabila ICU terisi penu!$ maka pengaturan pasien masuk dan keluar ICU dilakukan ole! dokter 4epala ICU
1.
2pabila
dokter
4epala
ICU
ber!alangan$
penggunaan ruang ICU dilaksanakan ole! dokter "aga
1/. adwal "aga ICU dibuat ole! 4epala ICU
maka
koordinasi
10. Cara Pengisian 7tatus ICU berdasarkan U4AI7 pengisian status ICU.
1. 5erkas 7tatus ICU dimasukkan dalam berkas status rawat inap kemudian disimpan di rekam medis paling lambat % G %: "am setela! pasien tersebut pulang atau ru"uk ke /7 yang lebi! tinggi tingkat kemampuannya$ atau pasien tersebut pulang paksa$ atau pinda! /7 lain.
12. 5ila pasien keluar ICU tetapi masi! dirawat di ruang perawatan lain dalam /7 $ maka berkas status ICU disertakan dalam status rawat inap pasien tersebut.
13. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan ICU ditulis dalam 5uku /egister Pasien$ buku laporan !arian tiap s!if dan sensus !arian.
14. *aluasi !asil perawatan pasien dilakukan dengan melakukan analisa berdasarkan kasus 1& penyakit terbanyak ICU$ berdasarkan pasien meninggal lebi! dari %: "am serta kurang dari %: "am$ dan berdasar data kun"ungan pasien per ta!un.
-5. 8ersedianya obat H obat emergency yang memadai untuk menun"ang life saing$ seperti 7ulfas 2tropin$ 2drenalin$ Cordaron$ lidokain. Ebat H obat tersebut diletakkan di troley *mergency untuk memuda!kan dalam penggunaan saat tindakan *mergency ke pasien.
-1. 8ersedianya 2lkes$ cairan infus dan alat H alat yang menun"ang untuk kebutu!an emergency yang diletakkan di troley *mergency$ seperti < Aasop!aring$ Erop!aring$ Laringoscop$ *ndotrakeal 8ube$ alat entilasi manual$ masker oksigen$ infus /L$ Aacl &$+ D$ -es ' D$ dan "uga spuit dari ukuran 1 cc !ingga ;& cc beserta water in"eksi .
--. Prosedur penyediaan obat dan alkes dilakukan dengan menga"ukan bud"et pada ,irektur /7$ dengan tembusan pada ka.sie keperawatan dan ka. keuangan dan program.
-. Pemeriksaan laboratorium ICU terpusat di laboratorium dan bisa dilakukan %: "am on site. •
5ila ada pemeriksaan laborat$ maka petugas ICU memberitau ke petugas Laborat tentang pemeriksaan yang diminta.
•
Petugas ICU membuatkan surat permintaan pemeriksaan laborat pada lembar pemeriksaan laborat$ sesuai dengan permintaan dokter.
•
Petugas laborat datang ke ICU untuk melakukan pengambilan sampel dara! untuk pemeriksaan laborat sesuai dengan surat permintaan tersebut.
•
Petugas laborat menuliskan rekening pemeriksaan pada lembar rekening pasien.
•
5ila
!asil
pemeriksaan
suda!
ada$
maka
petugas
laborat
mengantarkan !asilnya ke ICU. •
5ila ada pemeriksaan radiologi maka petugas ICU memberitaukan ke petugas radiologi tentang pemeriksaan radiologi yang diminta.
•
4!usus untuk 8!oraG foto$ petugas radiologi datang ke ICU kemudian melakukan pemeriksaan t!oraG foto (alatnya bisa mobile)
•
Petugas radiologi menuliskan di rekening pasien tentang pemeriksaan yang dilakukan.
•
Untuk pemeriksaan selain 8!oraG foto$ dilakukan di radiologi karena alatnya tidak mobile
•
5ila
pemeriksaan
dilakukan
di
radiologi$
maka
petugas
ICU
mengantarkan pasien ke radiologi untuk dilakukan pemeriksaan •
5ila !asil pemeriksaan suda! ada$ maka petugas radiologi mengantar !asilnya ke ICU.
•
Petugas ICU !arus memakai skort $ alas kaki dan masker k!usus ruang ICU.
•
Petugas !arus mencuci tangan sebelum dan sesuda! melakukan tindakan.
•
Untuk tindakantindakan tertentu petugas !arus memakai sarung tangan steril.
•
Perlindungan dari penyakit menular bagi petugas ICU dilakukan sesuai prosedur.
•
•
8ersedianya 2P2/ di ruang ICU 4arena sebagian besar alat ICU menggunakan listrik$ maka dilakukan pemeli!araan rutin untuk mencega! ter"adinya lon"atan listrik baik ke petugas maupun ke pasien.
-/. Pemeriksaan /adiologi terpusat di radiologi dan bisa dilakukan %: "am on site.
-0. Pelaksanaan keselamatan ker"a$ kebakaran dan kewaspadaan bencana (4>) <
II. PEN+ENDALIAN IN6E#*I N,*,#,&IAL IU % 1.
Lingkungan ICU
1.
Pintu ruang ICU (luar dan dalam) !arus selalu dalam keadaan tertutup
%.
Pemasangan alas lantai didepan pintu dalam ICU !arus tetap terpasang dan dalam kondisi basa! dengan larutan desinfektan.
>.
Pengaturan batas tegas antara daera! semi steril dan non steril sesuai prosedur.
:.
Melakukan pembersi!an rutin ruang ICU dan peralatan ICU sesuai "adwal yang tela! ditentukan.
;.
Melakukan sterilisasi ruangan (U) setela! pembersi!an ruangan sesuai prosedur.
'.
Penanganan sampa! pembuangan 525 dan 524 pasien sesuai dengan prosedur.
0.
Petugas ICU (dokter dan perawat).
1.
Petugas ICU !arus memakai skort dan alas kaki k!usus ruang ICU.
%.
Petugas !arus mencuci tangan sebelum dan sesuda! melakukan tindakan.
>.
Pemakaian
!andscoen
dalam
melakukan
tindakan
perawatan
ter!adap pasien. :.
Penggunaan softaman bagi petugas setiap selesai kontak dengan pasien.
;.
Untuk Pasien ICU
1.
Pasien !arus ganti ba"u$ celana k!usus ruang ICU.
%.
Penggantian alat tenun pasien dilakukan setiap s!ift "aga atau bila kotor.
>.
Pembersi!an tempat tidur dan alatalat yang dipakai pasien setela! pasien keluar$ dengan menggunakan cairan desinfektan.
:. 1.
Untuk pengun"ung pasien ICU ? keluarga pasien Pengun"ung bila masuk ruang ICU !arus memakai ba"u (skort) pengun"ung dan alas kaki k!usus ruang ICU.
%.
7ebelum dan sesuda! berkun"ung ke pasien$ pengun"ung cuci tangan terlebi! da!ulu atau membasa!i tangan dengan menggunakan softa man.
>.
Pengun"ung !anya bisa masuk pada saat "am berkun"ung (1 orang) ;. Mengenai Peralatan /uang ICU
1.
Peralatan yang berupa set instrumen$ alat kese!atan disposible !arus dalam keadaan steril.
%.
/esterilisasi alat ICU dilakukan setiap > G %: "am sekali.
>.
Instrumen$ alat H alat suction$ sirkuit entilator bila aelesai dipakai pada pasien direndam dengan cairan desinfektan baru kemudian disterilkan di ruang sterilisasi.
:.
7etiap pasien yang memerlukan suction !arus mempunyai slang suction sendirisendiri dan diganti dalam waktu 1 G %: "am.
;.
Penggunaan kom untuk suction diganti dalam waktu 1 G %: "am dan tiaptiap pasien sendirisendiri
III. 6A*ILI"A* DAN PE)ALA"AN 1. 8ersedia peralatan meliputi < •
8empat tidur k!usus yang bisa diruba! posisinya sesuai dengan kondisi dan kebutu!an pasien.
•
2lat pengukur tekanan dara! monitor
•
Pulse oGymetri dewasa$ anak$ dan bayi
•
*C# 1% lead
•
2lat pengukur tekanan ena Central
•
2lat Pengukur su!u tubu! pasien.
•
2lat peng!isap (suction) tidak sentral tetapi tekanannya bisa diatur berdasarkan kebutu!an.
•
2lat entilasi manual dewasa$ anak dan bayi dan alat penun"ang "alan nafas.
•
Peralatan akses askuler
•
entilator
•
Eksigen sentral
•
Lampu untuk melakukan tindakan
•
,ebrilator 5ip!asic
•
Peralatan drain t!oraks
•
8roley emergency yang berisi alat dan obat H obat untuk emergency
•
Infus pump dan syringe pump
•
Peralatan portable untuk transportasi pasien
•
-emodialisa
•
7emua peralatan diatas dapat berfungsi dengan baik disertai adanya program kalibrasi dan pemeli!araan masingmasing alat
•
Penggunaan alat dicatat dalam buku pemakaian peralatan dan masing H masing alat ada buku pemakaiannya sendirisendiri
•
7EP penggunaan 2lat H alat suda! terpasang pada masing H masing alat tersebut.
•
Pemeli!araan Peralatan dilakukan setiap selesai dipergunakan$ dan pemeli!araan rutin satu kali seminggu$ kemudian dicatat dalam lembar pemeli!araan alat. Masing H masing alat punya catatan pemeli!araan sendiri.
•
Program Perencanaan peralatan dilakukan pada awal ta!un dan apabila ada !al H !al yang insidentil dan mendesak bisa dilaksanakan pada saat itu.
•
Perema"aan peralatan dilakukan beker"asama dengan IP7 /7 dan Pi!ak 7uplier alat tersebut.
I7. #EPALA IU
4epala ICU adala! seorang dokter spesialis 2nest!esi.
7. 1.
"ENA+A PE)A8A"AN IU
8enaga perawatan ICU adala! tenaga perawat terlati! dengan pendidikan minimal lulus 5L7 dan *C# dasar.
%.
5ila ICU dalam keadaan kosong$ maka petugas ICU sebagian membantu
keruang
membutu!kan
rawat
tenaga$
inap
sebagian
lainnya
yang
menger"akan
lebi!
banyak
administrasi
dan
melakukan perawatan alat H alat.
7I. "A"A A)A PENILAIAN PE+A8AI 1.
Penilaian Pegawai dilakukan rutin dan teratur tiap ta!un$ disertai adanya rekomendasi dan tindak lan"ut.
%.
Fang menentukan "adwal ? waktu untuk penilaian masingmasing pegawai adala! dari bagian personalia.
>.
9ormat penilaian pegawai dari personalia.
:.
Fang melakukan penilaian adala! 4epala Pelayanan 4eperawatan ICU dengan mengeta!ui 4a.sie 4eperawatan.
;. '.
,okumen !asil penilaian tersebut disimpan terpusat di personalia. Untuk pegawai (Perawat) baru dan yang masi! orientasi$ selain penilaian rutin ta!unan$ "uga dilakukan penilaian > bulanan dalam bentuk cek list pelaksanaan instrumen C.
0.
,okumen !asil dari penilaian instrumen C$ disimpan di ICU dan rekapan !asilnya dilaporkan pada 4a.sie 4eperawatan.
7II.
PEN+E&BAN+AN *"A6 DAN P),+)A& PENDIDI#AN
Pelaksanaan program pengembangan tenaga dilakukan ole! kepala ICU dan 4epala Pelayanan 4eperawatan ICU beserta ,iklat /uma! 7akit sesuai dengan kebutu!an dan penga"uan program pengembangan tenaga.
7III. #E)9A*A&A DEN+AN UNI" PELA:ANAN )U9U#AN 1.
ICU melakukan ru"ukan ke /uma! 7akit yang mempunyai tingkat pelayanan yang lebi! tinggi kemampuannya.
%.
-ubungan ker"asama dengan /uma! 7akit tersebut diatur dalam MEU antar ruma! sakit ru"ukan.
>. 1.
Pasien ru"uk ? pinda! ruma! sakit berdasarkan < 7aran
dokter
yang
merawat
dengan
pertimbangan
akan
mendapatkan terapi lebi! lan"ut dan terapi serta alat yang lebi! tinggi tingkat kemampuannya. %.
Permintaan dari keluarga pasien tersebut.
>.
ICU /7 menerima ru"ukan dari /uma! sakit atau klinik yang tingkat pelayanannya lebi! renda!.
:.
4riteria pasien ru"ukan yang masuk ICU sesuai dengan kebi"akan pasien masuk ICU.
BAB III PENUTUP 7.
Kesimpulan
1.
ICU adalah suatu tempat atau unit tersendiri di dalam rumah sakit, memiliki staf khusus, peralatan khusus ditujukan untuk menanggulangi pasien gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi-komplikasi.
2.
Fasilitas peralatan icu
1.
entilasi mekanik
2.
!lat hisap "suction#
$.
%efi&rilator
'.
!lat (onitor pasien %i ICU
).
Icu *ed (anual
+.
yringe ump
.
Infusion ump
1.
Saran
%emikian yang dapat kami sampaikan pada pokok &ahasan makalah kami ini. /ami menyadari &ahwa &anyak kekurangan dan kelemahan dari makalah kami ini karena ter&atasnya pengetahuan dan referensi yang ada hu&ungannya dengan makalah kami ini. /ami mengharapkan kritik dan saran yang mem&angun dari pem&aca demi kesempurnaan makalah ini dapat &ermanfaat &agi kami pada khususnya dan juga pem&aca pada umumnya.
DA6"A) PU*"A#A
repository.usu.ac.id/bitstream/12345678/31771/5/!hapter"2#$. pdf
http%;;ruan?>i'u; !ttp?akreditasi.web.id?%&1%?JpK1'=0 !ttp?bela"aricu.wordpress.com?
h&&':((ni)*)ul+i*ni.,l-s'-&./-.i($01(02(3*4*l*h5i/u.h&3l
h&&':((6s*.u3.*/.i($01(01('e6*n5'e6*7*&5*l*353enin4*&4*n53u&u5 'el*8*n*n54e'e6*7*&*n5in&ensi+(