KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami kami dapa dapatt meny menyel eles esai aika kan n maka makala lah h yang ang berj berjud udul ul “Asu “Asuha han n Kepe Kepera rawa wata tan n pada pada H!" A#S$ sesuai dengan waktu yang telah ditentukan% Adap Adapun un maks maksud ud dari dari peny penyus usun unan an maka makala lah h
ini ini
adal adalah ah untu untuk k
meme memenu nuhi hi
tugas keperawatan anak% #alam penyusunan makalah ini& kami menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi% 'ntuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini% Akhir kata& kami berharap sem(ga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan menyelesaikan suatu permasalahan permasalahan yang berhubung berhubungan an dengan dengan judul makalah ini%
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Ac)uired mmune #e*iciency Syndr(me +A#S, adalah sekumpulan gejala dan in*eksi in*eksi atau sindr(m yang timbul timbul karena rusaknya rusaknya sistem kekebalan kekebalan tubuh manusia akibat in*eksi irus H!% !irus Human mmun(de*iciency +!irus H!, yaitu irus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia% .rang yang terkena irus ini akan menjadi rentan terhadap in*eksi (p(rtunistik ataupun mudah terkena tum(r% /eskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan irus& namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan% H! umumnya ditularkan melalui k(ntak langsung antara lapisan kulit dalam +membran muk(sa, atau aliran darah& darah& dengan dengan cairan tubuh yang mengandung mengandung H!& H!& seperti darah& air mani& mani& cairan agi agina na&& cair cairan an prese presemi mina nal& l& dan dan air air susu susu ibu% ibu% Penu Penula lara ran n dapa dapatt terja terjadi di mela melalu luii hubungan intim +aginal& anal& ataupun (ral,& trans*usi darah& jarum suntik yang terk(ntaminasi& antara ibu dan bayi selama kehamilan& bersalin& atau menyusui& serta bentuk k(ntak lainnya lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut% Penyakit A#S ini telah menyebar ke berbagai negara di dunia% 0ahkan menurut 'NA#S dan WH. memperkirakan bahwa A#S telah membunuh lebih dari 12 juta jiwa sejak pertama kali diakui tahun 3453& dan ini membuat A#S sebagai salah satu epidemik paling menghancurkan pada sejarah% /eskipun baru saja& akses perawatan antiretr(irus bertambah baik di banyak regi(n di dunia& epidemik A#S diklaim bahwa diperkirakan 1&5 juta +antara 1&6 dan 7&7 juta, hidup pada tahun 1882 dan lebih dari setengah juta +298%888, merupakan anak-anak% Secara gl(bal& antara 77&6 dan 6: juta (rang kini hidup dengan H!%Pada tahun 1882& antara 7&6 dan :&1 juta (rang terin*eksi dan antara 1&6 dan 7&7 juta (rang dengan A#S meninggal dunia& peningkatan dari 1887 dan jumlah jumlah terbesar sejak tahun 3453% #i nd(ne nd(nesia sia menuru menurutt lap(ra lap(ran n kasus kasus kumula kumulati* ti* H!"A H!"A#S #S sampai sampai dengan dengan 73 #esember 1833 yang dikeluarkan (leh #itjen PP ; P<& Kemenkes = tanggal 14 >ebruari 1831 menunjukkan jumlah kasus A#S sudah menembus angka 388%888% ?umlah ?umlah kasus kasus yang yang sudah sudah dilap( dilap(rka rkan n 38:%92 38:%925 5 yang yang terdir terdirii atas 9:%494 9:%494 H! dan 14%594 A#S dengan 2%678 kamatian% Angka ini tidak mengherankan karena di awal tahun 1888-an kalangan ahli epidemi(l(gi sudah membuat estimasi kasus H!"A#S di nd(nesia yaitu berkisar antara 58%888 @ 378%888% #an sekarang nd(nesia menjadi negara negara peringkat peringkat ketiga& setelah ina dan ndia& ndia& yang percepatan percepatan kasus H!"A#SH!"A#Snya tertinggi di Asia%
B.
Tujuan penulisan
3%
'ntuk mengetahui de*inisi A#S pada anak
1%
'ntuk mengetahui eti(l(gi"penyebab A#S pada anak
7%
'ntuk mengetahui cara penularan A#S pada anak
6%
'ntuk mengetahui mani*estasi klinis pada klien A#S pada anak
2%
'ntuk mengetahui pat(*isi(l(gi A#S pada anak
:%
'ntuk mengetahui pathway A#S pada anak
9%
'ntuk mengetahui k(mplikasi klien dengan A#S pada anak
5%
'ntuk mengetahui pemeriksaan diagn(stik pada klien A#S pada anak
4%
'ntuk mengetahui penatalaksanaan medis& keperawatan dan diet pada klien A#S pada anak
BAB 2 PEBAHA!AN 2.1.
K"N!EP EDI!
2.1.1 De#enisi
Ac)uired mmune #e*iciency Syndr(me +A#S, adalah sekumpulan gejala dan in*eksi atau sindr(m yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat in*eksi irus H!% Pengertian A#S menurut beberapa ahli antara lainB a%
A#S adalah in*eksi (p(rtunistik yang menyerang sese(rang dimana mengalami penurunan sistem imun yang mendasar + sel T berjumlah 188
atau kurang ,dan memiliki antib(di p(siti*
terhadap H!% +#(enges& 3444, b%
A#S adalah suatu kumpulan k(ndisi klinis tertentu yang merupakan hasil akhir dari in*eksi (leh H!% +Sylia& 1882,
c%
A#S
singkatan
dari Acquired
Immuno
Defeciency
Syndrome.Acquired berarti diper(leh karena (rang hanya menderita bila terin*eksi H! dari (rang sistem
kekebalan
lain yang sudah terin*eksi% I$$un% berarti
tubuh& Defeciency berarti
kekurangan
yang
menyebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh dan Syndrome berarti kumpulan gejala atau tanda yang sering muncul bersama tetapi mungkin disebabkan (leh satu penyakit atau mungkin juga tidak yang sebelum penyebabnya in*eksi H! ditemukan% ?adi A#S adalah kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan system kekebalan tubuh yang disebabkan (leh irus yang disebut H! +Callant% ? 1838,%
2.2.2
Eti%l%gi
H! yang dahulu disebut irus lim*(tr(*ik sel T manusia tipe +HT
yaitu bahwa pr(tein H!-3& !pu& yang membantu pelepasan irus& tampaknya diganti (leh pr(tein !pD pada H!-1% !pD meningkatkan in*ektiitas +daya tular, dan mungkin merupakan duplikasi dari pr(tein lain& !pr% !pr diperkirakan meningkatkan transkripsi irus% H!-1& yang pertama kali diketahui dalam serum dari para perempuan A*rika barat +warga senegal, pada tahun 3452& menyebabkan penyakit klinis tetapi tampaknya kurang pat(genik dibandingkan dengan H!-3 +Sylia& 1882, 2.2.&
'ara Penularan
A#S dikel(mp(kkan dalam Penyakit /enular Seksual +P/S, karena paling banyak ditularkan melalui hubungan seksual +48E,% airan tubuh yang paling banyak mengandung H! adalam semen +air mani, dan cairan agina"seriks serta darah& cairan mani yang keluar melalui penis pada laki-laki dan agina pada perempuan sebagai perantara yang paling tinggi menularkan penyakit H! karena bagian penis dan agina memiliki struktur lapisan epitel skuamuk(sa tipis yang mudah ditembusi (leh kuman H! sampai ke dalam jaringan ikat yang kaya pembuluh darah dan darah sehingga penularan utama H! adalah melalui 7 jalur yang melibatkan cairan tubuh tersebut yaitu B a% Transseksual atau jalur hubungan seksual +H(m(seksual" heter(seksual,% b% Transh(ris(ntal atau jalur pemindahan darah atau pr(duk darah seperti B trans*usi darah& melalui alat suntik& alat tusuk tat(& tindik& alat bedah& d(kter gigi& alat cukur dan melukai luka halus di kulit& jalur transplantasi alat tubuh% c% Transertikal atau jalur transplasental B janin dalam kandungan ibu hamil denga H! p(siti* akan tertular +n*eksi transplasental, dan in*eksi perinatal melalui AS atau irus H! dapat ditemukan dalam air liur& air mata tetapi penularan melalui bahan ini belum terbukti kebenarannya karena jumlah H!-nya sangat sedikit% H! juga tidak menular lewat jabat tangan& bercium pipi& bersin"batuk dekat penderita A#S& berenag bersama dalam satu k(lam renang& hidup serumah dengan pengidap H! tanpa hubungan seksual& hewan seperti nyamuk& kutuk busuk dan serangga lainnya belum terbukti dapat menularkan H!% 2.2.( Pat%#isi%l%gi
Penyakit A#S disebabkan (leh !irus H!% /asa inkubasi A#S diperkirakan antara 38 minggu sampai 38 tahun% #iperkirakan sekitar 28E (rang yang
terin*eksi H! akan menunjukan gejala A#S dalam 2 tahun pertama& dan mencapai 98E dalam sepuluh tahun akan mendapat A#S% 0erbeda dengan irus lain yang menyerang sel target dalam waktu singkat& irus H!menyerang sel target dalam jangka waktu lama% Supaya terjadi in*eksi& irus harus masuk ke dalam sel& dalam hal ini sel darah putih yang disebut lim*(sit% /ateri genetik irus dimasukkan ke dalam #NA sel yang terin*eksi% #i dalam sel& irus berkembangbiak dan pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel irus yang baru% Partikel irus yang baru kemudian mengin*eksi lim*(sit lainnya dan menghancurkannya% !irus menempel pada lim*(sit yang memiliki suatu resept(r pr(tein yang disebut #6& yang terdapat di selaput bagian luar% #6 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia& terutama sel-sel lim*(sit%Sel-sel yang memiliki resept(r #6 biasanya disebut sel #6F atau lim*(sit T pen(l(ng%
mengatur sel-sel lainnya pada sistem kekebalan +misalnya lim*(sit 0&
makr(*ag
dan
lim*(sit
T
sit(t(ksik,&
yang
kesemuanya
membantu
menghancurkan sel-sel ganas dan (rganisme asing% n*eksi H! menyebabkan hancurnya lim*(sit T pen(l(ng& sehingga terjadi kelemahan sistem tubuh dalam melindungi dirinya terhadap in*eksi dan kanker% Sese(rang yang terin*eksi (leh H! akan kehilangan lim*(sit T pen(l(ng melalui 7 tahap selama beberapa bulan atau tahun% Sese(rang yang sehat memiliki lim*(sit #6 sebanyak 588-3788 sel"m< darah% Pada beberapa bulan pertama setelah terin*eksi H!& jumlahnya menurun sebanyak 68-28E% Selama bulan-bulan ini penderita bisa menularkan H! kepada (rang lain karena banyak partikel irus yang terdapat di dalam darah% /eskipun tubuh berusaha melawan irus& tetapi tubuh tidak mampu meredakan in*eksi% Setelah sekitar : bulan& jumlah partikel irus di dalam darah mencapai kadar yang stabil& yang berlainan pada setiap penderita% Perusakan sel #6F dan penularan penyakit kepada (rang lain terus berlanjut% Kadar partikel irus yang tinggi dan kadar lim*(sit #6F yang rendah membantu d(kter dalam menentukan (rang-(rang yang beresik( tinggi menderita A#S% 3-1 tahun sebelum terjadinya A#S& jumlah lim*(sit #6F biasanya menurun drastis% ?ika kadarnya mencapai 188 sel"m< darah& maka penderita menjadi rentan terhadap in*eksi% n*eksi H! juga menyebabkan gangguan pada *ungsi lim*(sit 0 +lim*(sit yang menghasilkan antib(di, dan seringkali menyebabkan pr(duksi antib(di
yang berlebihan% Antib(di ini terutama ditujukan untuk melawan H! dan in*eksi yang dialami penderita& tetapi antib(di ini tidak banyak membantu dalam melawan berbagai in*eksi (p(rtunistik pada A#S% Pada saat yang bersamaan& penghancuran
lim*(sit
#6F
(leh
irus
menyebabkan
berkurangnya
kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam mengenali (rganisme dan sasaran baru yang harus diserang% Setelah irus H!masuk ke dalam tubuh dibutuhkan waktu selama 7-: bulan sebelum titer antib(di terhadap H!p(siti*% >ase ini disebut “peri(de jendela$ +wind(w peri(d,% Setelah itu penyakit seakan berhenti berkembang selama lebih kurang 3-18 bulan& namun apabila diperiksa titer antib(dinya terhadap H! tetap p(siti* +*ase ini disebut *ase laten, 0eberapa tahun kemudian baru timbul gambaran klinik A#S yang lengkap +merupakan sindr(m"kumpulan gejala,% Perjalanan penyakit in*eksi H!sampai menjadi A#S membutuhkan waktu sedikitnya 1: bulan& bahkan ada yang lebih dari 38 tahun setelah diketahui H! p(siti*% +Heri B 1831, 2.2.) ani#estasiKlinis
Cejala penyakit A#S sangat berariasi% 0erikut ini gejala yang ditemui pada penderita A#S& panas lebih dari 3 bulan&0atuk-batuk& Sariawan dan nyeri menelan&0adan
menjadikurus
sekaliiare
&Sesak
napas&
Pembesaran kelenjar getah bening&Kesadaran menurun& Penurunan ketajaman penglihatan& 0ercak ungu kehitaman di kulit% Cejala penyakit A#S tersebut harus dita*sirkan dengan hati-hati& karena dapat merupakan gejala penyakit lain yang banyak terdapat di nd(nesia& misalnya gejala panas dapat disebabkan penyakit tipus atau tuberkul(sis paru% 0ila terdapat beberapa gejala bersama-sama pada sese(rang dan ia mempunyai perilaku atau riwayat perilaku yang mudah tertular A#S& maka dianjurkan ia tes darah H!% Pasien A#S secara khas punya riwayat gejala dan tanda penyakit% Pada in*eksi Human mmun(de*iciency !irus +H!, primer akut yang lamanya 3 @ 1 minggu pasien akan merasakan sakit seperti *lu% #an disaat *ase supresi imun simpt(matik +7 tahun, pasien akan mengalami demam& keringat dimalam hari& penurunan
berat
badan&
diare&
neur(pati&
keletihan
ruam
kulit&
limpan(den(pathy& pertambahan k(gniti*& dan lesi (ral%#an disaat *ase in*eksi Human mmun(de*iciency !irus +H!, menjadi A#S +beariasi 3-2 tahun dari pertama penentuan k(ndisi A#S, akan terdapat gejala in*eksi (purtunistik& yang
paling umum adalah Pneum(cystic arinii +P,& Pneum(nia interstisial yang disebabkan suatu pr(t(G(a& in*eksi lain termasuk menibgitis& kandidiasis& cyt(megal(irus& mikr(bakterial& atipikal% 2.2.* Pat+,a-
Perjalanan in*eksi H!& jumlah lim*(sit T-#6& jumlah irus dan gejala klinis melalui 7 *ase% a% >ase in*eksi akut (Acute Retroviral Syndrome) Setelah H! mengin*eksi sel target& terjadi pr(ses replikasi yang menghasilkan irus-irus baru +iri(n, jumlah berjuta-juta iri(n% 0egitu banyaknya iri(n tersebut memicu munculnya sindr(m in*eksi akut dengan gejala yang mirip sindr(m semacam *lu% #iperkirakan bahwa sekitar 28 sampai 98E (rang yang terin*eksi H! mengalami sindr(m in*eksi akut (ARS) selama 7 sampai 5 minggu setelah terin*eksi irus dengan gejala umum yaitu demam& *aringitis& lim*aden(pati& mialgia& malaise& nyeri kepala diare dengan penurunan berat badan% H! juga sering menimbulkan kelainan pada sistem sara*% Pada *ase akut terjadi penurunan lim*(sit T +#6, yang dramatis yang kemudian terjadi kenaikan lim*(sit T karena mulai terjadi resp(n imun% ?umlah lim*(sit T-#6 pada *ase ini di atas 288 sel"mm 7 dan kemudian akan mengalami penurunan setelah 5 minggu terin*eksi H!% b% >ase in*eksi laten Pembentukan resp(n imun spesi*ik H! dan terperangkapnya irus dalam Sel #endritik >(likuler +S#>, dipusat perminatium kelenjar lim*e menyebabkan iri(n dapat dikendalikan& gejala hilang dan mulai memasuki *ase laten +tersembunyi,% Pada *ase ini jarang ditemukan iri(n di plasma sehingga jumlah iri(n di plasma menurun karena sebagian besar irus terakumulasi di kelenjar lim*e dan terjadi replikasi di kelenjar lim*e sehingga penurunan lim*(sit T terus terjadi walaupun iri(n di plasma jumlahnya sedikit% Pada *ase ini jumlah lim*(sit T-#6 menurun hingga sekitar 288 sampai 188 sel"mm7% /eskipun telah terjadi ser( p(siti* indiidu umumnya belum menunjukan gejala klinis +asint(matis, *ase ini berlangsung sekitar rata-rata 5-38 tahun +dapat juga 2-38 tahun,% c% >ase in*eksi kr(nis Selama berlangsungnya *ase ini& didalam kelenjar lim*e terus terjadi replikasi irus yang diikuti kerusakan dan kematian S#> karena banyaknya irus% >ungsi kelenjar lim*e sebagai perangkap irus menurun atau bahkan
hilang dan irus dicurahkan kedalam darah% Pada *ase ini terjadi peningkatan jumlah iri(n secara berlebihan didalam sirkulasi sitemik resp(n imun tidak mampu meredam jumlah iri(n yang berkebihan tersebut%
K%$plikasi
Adapun k(mplikasi kien dengan H!"A#S +Ari* /ansj(er& 1888 , antara lain B a% Pneum(nia pneum(cystis +PP, b% Tubercul(sis +T0, c% s(*agitis d% #iare e% T(ks(plasm(sitis *%
g% Sarc(ma Kap(si h% Kanker getah bening i% 2.2./
Kanker leher rahim +pada wanita yang terkena H!,
Pen0ega+an
#engan mengetahui cara penularan H!"A#S dan sampai saat ini belum ada (bat yang mampu memusnahkan H!"A#S maka lebih mudah melakukan pencegahannya% a% Prinsip A0# yaitu B A I A bstinence +Puasa Sesk& terutama bagi yang belum menikah, B I Be*aith*ul +Setia hanya pada satu pasangan atau menghindari
berganti- ganti pasangan, ' I use '(nd(m +Cunakan k(nd(m selalu bila sudah tidak mampu
menahan seks, D I Drugs N( +?angan gunakan nark(ba, E I steriliGati(n (* E)uipment +Selalu gunakan alat suntik steri,
b% !(luntary (nseling Testing +!T, !T merupakan satu pembinaan dua arah atau dial(g yang berlangsung tak terputus antara k(nsel(r dan kliennya dengan tujuan untuk mencegah penularan H!& memberikan dukungan m(ral& in*(rmasi serta dukungan lainnya kepada .#HA& keluarga dan lingkungannya% !T mempunyai tujuan sebagai B 3, 'paya pencegahan H!"A#S 1, 'paya untuk mengurangi kegelisahan& meningkatkan persepsi atau pengetahuan mereka tentang *akt(r-*akt(r resik( penyebab sese(rang terin*eksi H!% 7, 'paya mengembangkan perubahan perilaku& sehingga secara dini mangarahakan mereka menuju ke pr(gram pelayanan dan dukungan termasuk
akses
terapi
antiretr(iral
+A=!,&
serta
membantu
mengurangi stigma dalam masyarakat% c% 'niersal Precauti(ns +'P, 'niersal precauti(ns adalah tindakan pengendalian in*eksi yang dilakukan (leh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resik( penyebaran in*eksi serta mencegah penularan H!"A#S bagi petugas kesehatan dan pasien% 'P perlu diterapkan dengan tujuan untuk B 3, /engendalikan in*eksi secara k(nsisten% 1, /amastikan standar adekuat bagi mereka yang tidak di diagn(sis atau terlihat seperti beresik(% 7, /engurangi resik( bagi petugas kesehatan dan pasien% 6, Asumsi bahwa resik( atau in*eksi berbahaya% 'paya perlindungan dapat dilakukan melalui B 3, uci tangan 1, Alat pelindung 7, Pemakaian antiseptik 6, #ek(ntaminasi& pembersihan dan sterilisasi atau disterilisasi atau desin*ektan tingkat tinggi untuk peralatan bedah& sarung tangan dan benda lain%
2.2.
Pe$eriksaan Diagn%stik
Pemeriksaan diagn(stic untuk penderita A#S +Ari* /ansj(er& 1888, adalah a%
purufied
sit(megal(irus&
derivative +PP#,&
ser(l(gi
P/S&
ser(l(gi
hepatitis&
dan pap
t(ks(plasma&
ser(l(gi
smear.Sedangkan
pada
pemeriksaan follow up diperiksa jumlah #6% 0ila J288 maka pemeriksaan diulang tiap : bulan% Sedangkan bila jumlahnya 188-288 maka diulang tiap 7-: bulan& dan bila 188 diberikan pr(*ilaksi pneum(nia pneumocystis carinii% Pemberian pr(*ilaksi NH tidak tergantung pada jumlah # 6%Perlu juga dilakukan pemeriksaan iral l(ad untuk mengetahui awal pemberian (bat antiretr(iral dan memantau hasil peng(batan% 0ila
tidak
*lu(resensi #6 I +3"7 D 2.2.1
tersedia
peralatan
untuk
pemeriksaan
#6 +mikr(sk(p
atau flowcytometer , untuk kasus A#S dapat digunakan rumus jumlah lim*(sit t(tal,-5%
Penatalaksanaane3is
a% Apabila terin*eksi Human mmun(de*iciency !irus +H!,& maka terapinya yaitu +ndah sti)(mah B 1884, B 3, Pengendalian n*eksi .purtunistik 0ertujuan
menghilangkan&mengendalikan&
dan
pemulihan
in*eksi
(purtunistik& nas(k(mial& atau sepsis% Tidakan pengendalian in*eksi yang aman untuk mencegah k(ntaminasi bakteri dan k(mplikasi penyebab sepsis harus dipertahankan bagi pasien dilingkungan perawatan kritis% 1, Terapi ALT +AGid(timidin, #isetujui >#A +3459, untuk penggunaan (bat antiiral ALT yang e*ekti* terhadap
A#S&
(bat
ini
menghambat
replikasi
antiiral
Human
mmun(de*iciency !irus +H!, dengan menghambat enGim pembalik
traskriptase% ALT tersedia untuk pasien A#S yang jumlah sel T6 nya J7 Sekarang& ALT tersedia untuk pasien dengan Human mmun(de*iciency !irus +H!, p(siti* asimpt(matik dan sel T6 J 288 mm7 7, Terapi Antiiral 0aru 0eberapa antiiral baru yang meningkatkan aktiitas system imun dengan menghambat replikasi irus " memutuskan rantai repr(duksiirus pada pr(sesnya% .bat-(bat ini adalah B a,
#idan(sine
b,
=ibairin
c,
#ied(Dycytidine
d,
=ec(mbinant # 6 dapat larut
6, !aksin dan =ek(nstruksi !irus 'paya rek(nstruksi imun dan aksin dengan agen tersebut seperti inter*er(n& maka perawat unit khusus perawatan kritis dapatmenggunakan keahlian dibidang pr(ses keperawatan dan penelitianuntuk menunjang pemahaman dan keberhasilan terapi A#S% 2, #iet Penatalaksanaan diet untuk penderita A#S +'CB1831, adalahTujuan 'mum #iet Penyakit H!"A#S adalah memberikan interensi giGi secara cepat dengan mempertimbangkan seluruh aspek dukungan giGi pada semua tahap dini penyakit in*eksi H!& mencapai dan mempertahankan berat badan secara k(mp(sisi tubuh yang diharapkan& terutama jaringan (t(t +
int(leransi lakt(sa& mual dan muntah& meningkatkan kemampuan
untuk
memusatkan perhatian& yang terlihat padaB pasien dapat
membedakan indra pengecap
antara gejala an(reksia& perasaan kenyang& perubahan dan kesulitan menelan& mencapai dan mempertahankan
berat badan n(rmal& mencegah penurunan berat badan yang berlebihan +terutama jaringan (t(t,& memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang adekuat sesuai dengan kemampuan makan dan jenis terapi yang diberikan%
Syarat-syarat #iet H!"A#S adalahB a,
nergi tinggi% Pada perhitungan kebutuhan energi& diperhatikan *akt(r stres& aktiitas *isik& dan kenaikan suhu tubuh% Tambahkan energi sebanyak 37E untuk setiap kenaikan Suhu 3M% Pr(tein tinggi& yaitu 3&3 @ 3&2 g"kg 00 untuk memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh yang rusak% Pemberian pr(tein disesuaikan bila ada kelainan ginjal dan hati%
b,
lemak
dengan
ikatan
rantai
sedang
+/edium
hain
Triglyceride"/T,% /inyak ikan +asam lemak (mega 7, diberikan bersama minyak /T dapat memperbaiki *ungsi kekebalan% c,
!itamin dan /ineral tinggi& yaitu 3 kali +328E, Angka Kecukupan CiGi yang di anjurkan +AKC,& terutama itamin A& 031& & & >(lat& Kalsium& /agnesium& Seng dan Selenium% 0ila perlu dapat ditambahkan itamin berupa suplemen& tapi megad(sis harus dihindari karena dapat menekan kekebalan tubuh%
d,
Serat cukupO gunakan serat yang mudah cerna%
e,
airan cukup& sesuai dengan keadaan pasien% Pada pasien dengan gangguan *ungsi menelan& pemberian cairan harus hati-hati dan diberikan bertahap dengan k(nsistensi yang sesuai% K(nsistensi cairan dapat berupa cairan kental +thick *luid,& semi kental +semi thick *luid, dan cair +thin *luid,%
*,
lektr(lit% Kehilangan elektr(lit melalui muntah dan diare perlu diganti +natrium& kalium dan kl(rida,%
?enis #iet dan ndikasi Pemberian #iet A#S diberikan pada pasien akut setelah terkena in*eksi H!& yaitu kepada pasien denganB a,
n*eksi H! p(siti* tanpa gejala%
b,
n*eksi H! dengan gejala +misalnya panas lama& batuk& diare& kesulitan menelan& sariawan dan pembesaran kelenjar getah bening,%
c,
n*eksi H! dengan gangguan sara*%
d,
n*eksi H! dengan T0%
e,
n*eksi H! dengan kanker dan H! Wasting Syndr(me%
/akanan untuk pasien A#S dapat diberikan melalui tiga cara& yaitu secara (ral& enteral+s(nde, dan parental+in*us,% Asupan makanan secara (ral sebaiknya diealuasi secara rutin% 0ila tidak mencukupi& dianjurkan pemberian makanan enteral atau
parental sebagai tambahan atau sebagai makanan utama% Ada tiga macam diet A#S yaitu #iet A#S & dan % a,
#iet A#S diberikan kepada pasien in*eksi H! akut& dengangejala panas tinggi& sariawan& kesulitan menelan& sesak na*as berat& diare akut& kesadaran menurun& atau segera setelah pasien dapat diberi makan%/akanan berupa cairan dan bubur susu& diberikan selama beberapa hari sesuai dengan keadaan pasien& dalam p(rsi kecil setiap 7 jam% 0ila ada kesulitan menelan& makanan diberikan dalam bentuk s(nde atau dalam bentuk k(mbinasi makanan cair dan makanan s(nde% /akanan s(nde dapat dibuat sendiri atau menggunakan makanan enteral k(mersial energi dan pr(tein tinggi% /akanan ini cukup energi& Gat besi& tiamin dan itamin % bila dibutuhkan lebih banyak energy dapat ditambahkan gluk(sa p(limer +misalnya p(lyj(ule,%
b,
#iet A#S diberikan sebagai perpindahan #iet A#S setelah tahap akut
teratasi%
/akanan diberikan dalam bentuk saring atau cincang setiap 7 jam% /akanan ini rendah nilai giGinya dan memb(sankan% 'ntuk memenuhi
kebutuhan energy dan GatgiGinya&
diberikan makanan enteral atau s(nde sebagai tambahan atau sebagai makanan utama% c,
#iet A#S diberikan sebagai perpindahan dari #iet A#S atau kepada dengan in*eksi H! tanpa gejala% 0entuk makanan lunak atau biasa kecil dan sering% #iet ini tinggi energy& pr(tein& itamin kemampuan makan melalui mulut terbatas dan masih
pasien
diberikandalam p(rsi dan mineral% Apabila
terjadi penurunan berat badan&
maka dianjurkan pemberian makanan s(ndesebagai makanan tambahan atau makanan utama%
B.
K"N!EP KEPERA4ATAN
1.
Pengkajian Kepera,atan
Pengkajian keperawatan untuk penderita A#S +#(enges& 3444, adalah a% Aktiitas " istirahat% /udah lelah& berkurangnya t(leransi terhadap aktiitas biasanya& malaise b% Sirkulasi% Takikardia & perubahan T# p(stural& pucat dan sian(sis% c% ntegritas eg(% Al(pesia & lesi cacat& menurunnya berat badan& putus asa& depresi& d% limiinasi%
marah& menangis%
>eses encer& diare pekat yang sering& nyeri tekanan abd(minal& absesrektal% e% /akanan " cairan% #is*agia& bising usus& turg(r kulit buruk& lesi pada r(ngga mulut& kesehatan gigi " gusi yang buruk& dan edema% *%
Neur(sens(ri% Pusing& kesemutan pada ekstremitas& k(nsentrasi buruk& apatis& dan resp(n melambat%
g% Nyeri " kenyamanan% Sakit kepala& nyeri pada pleuritis& pembengkakan pada sendi& penurunan rentang gerak& dan gerak (t(t melindungi pada bagian yangsakit% h% Perna*asan% 0atuk& Pr(dukti* " n(n pr(dukti*& takipnea& distres perna*asan% 2. Diagn%sa5 Inter6ensi 3an Rasi%nal Tin3akan Kepera,atan.
#iagn(sa& interensi dan rasi(nal tindakan keperawatan +#(enges& 3444,
adalah
a% #iagn(sis Keperawatan B nyeri berhubungan dengan in*lamasi" kerusakan jaringan ditandai dengan keluhan nyeri& perubahan denyutnadi&kejang (t(t& ataksia& lemah (t(t dan gelisah% Hasil yang diharapkan B keluhan hilang& menunjukkan ekspresi wajah rileks&dapat tidur atau beristirahat secara adekuat% NT=!NS KP=AWATAN
=AS.NA<
Kaji keluhan nyeri& perhatikan l(kasi& /engindikasikan kebutuhan untuk interensi intensitas& *rekuensi dan waktu% Tandai dan
juga
tanda-tanda
gejala n(nerbal misalnya gelisah& perkembangan k(mplikasi% takikardia& meringis% nstruksikan
pasien
untuk /eningkatkan relaksasi dan perasaan sehat%
menggunakan
isualisasi
atau
imajinasi& relaksasi pr(gresi*& teknik na*as dalam% #(r(ng pengungkapan perasaan
#apat mengurangi ansietas dan rasa sakit& sehingga persepsi akan intensitas rasa sakit%
0erikan
analgesik
atau
antipiretik /&emberikan penurunan nyeri"tidak nyaman&
nark(tik% Cunakan A#P +analgesic mengurangi demam% .bat yang dik(ntr(l yang
dik(ntr(l
pasien,
memberikan analgesia 16 jam%
untuk pasien
berdasar
waktu
16
jam
dapat
mempertahankan kadar analgesia darah tetap stabil& mencegah kekurangan atau kelebihan (bat-(batan%
b% #iagn(sis keperawatan B perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh dihubungkan dengan gangguan intestinal ditandai dengan penurunan berat badan& penurunan na*su makan& kejang perut& bising usus hiperakti*& keengganan untuk makan& peradangan r(ngga bukal% Hasil yang harapkan
B mempertahankan berat badan atau memperlihatkan peningkatan
berat badan yang mengacu pada tujuan yang diinginkan& mendem(strasikan keseimbangan nitr(gen p(Ositi*& bebas dari tanda-tanda malnutrisi dan menunjukkan perbaikan tingkat energy% NT=!NS KP=AWATAN Kaji
kemampuan
untuk
=AS.NA<
mengunyah&
perasakan dan menelan%
dapat
menyebabkan
dis*agia&
penurunan kemampuan pasien untuk meng(lah makanan dan mengurangi keinginan untuk makan% Auskultasi bising usus
H(perm(tilitas
saluran
umum
dan
terjadi
intestinal
dihubungkan
dengan muntah dan diare& yang dapat mempengaruhi pilihan diet atau cara makan% =encanakan diet dengan (rang terdekat& jika /elibatkan (rang terdekat dalam memungkinakan sarankan makanan dari rencana member perasaan c(ntr(l rumah% Sediakan makanan yang sedikit tapi lingkungan dan mungkin sering berupa makanan padat nutrisi& tidak meningkatkan pemasukan% /emenuhi bersi*at asam dan juga minuman dengan kebutuhan akan pilihan
yang
disukai
pasien%
#(r(ng makanann(nistitusi(nal mungkin juga
k(nsumsi makanan berkal(ri tinggi yang meningkatkan pemasukan% dapat merangsang na*su makan 0atasi makanan yang menyebabkan mual =asa sakit pada mulut atau ketakutan atau
muntah%
Hindari
menghidangkan akan mengiritasi lesi pada mulut
makanan yang panas dan yang susah untuk mungkin akan menyebabakan pasien ditelan
enggan untuk makan% Tindakan ini akan berguna untuk meningkatakan
pemasukan makanan% Tinjau ulang pemerikasaan lab(rat(rium& /engindikasikan status nutrisi dan misal
0'N&
Cluk(sa&
*ungsi
hepar& *ungsi (rgan& dan mengidenti*ikasi
elektr(lit& pr(tein& dan albumin% 0erikan
(bat
anti
emetic
kebutuhan pengganti% misalnya /engurangi
met(kl(pramid%
insiden
muntah
dan
meningkatkan *ungsi gaster
c% #iagn(sa keperawatan
B resik( tinggi kekurangan (lume cairan berhubungan
dengan diare berat Hasil yang diharapkan
B mempertahankan hidrasi dibuktikan (lehmembrane muk(sa
lembab& turg(r kulit baik& tanda-tanda ital baik& keluaran urine adekuat secara pribadi% NT=!S KP=AWATAN
=AS.NA<
Pantau pemasukan (ral dan pemasukan /empertahankan keseimbangan cairan& cairan sedikitnya 1%288 ml"hari%
mengurangi rasa haus dan melembabkan membrane muk(sa%
0uat cairan mudah diberikan pada pasienO /eningkatkan pemasukan cairan tertentu gunakan cairan yang mudah dit(leransi mungkin terlalu menimbulkan nyeri untuk (leh pasien dan yang menggantikan dik(msumsi karena lesi pada mulut% elektr(lit
yang
dibutuhkan&
misalnya
Cat(rade% Kaji turg(r kulit& membrane muk(sa dan ndicat(r tidak langsung dari status cairan% rasa haus% Hilangakan
makanan
yang
p(tensial /ungkin dapat mengurangi diare
menyebabkan diare& yakni yang pedas& berkadar lemak tinggi& kacang& kubis& susu%
/engatur
k(nsentrasi
makanan
kecepatan yang
atau
diberikan
berselang jika dibutuhkan Nerikan (bat-(batan anti diare misalnya /enurunkan jumlah dan keenceran *eses& ddi*en(ksilat
+l(m(til,&
m(dium& pareg(ric%
l(peramid mungkin mengurangi kejang usus dan peristaltis%
d% #iagn(sa keperawatanB resik( tinggi p(la na*as tidak e*ekti* berhubungan dengan pr(ses in*eksi dan ketidak seimbangan muskuler +melemahnya (t(t-(t(t perna*asan,
Hasil yang diharapkan
B mempertahankan p(la na*as e*ekti* dan tidak mengalami
sesak na*as% NT=!NS KP=AWATAN
=AS.NA<
Auskultasi bunyi na*as& tandai daerah /emperkirakan adanya perkembangan paru yang mengalami penurunan& atau k(mplikasi kehilangan bunyi
entilasi&
adentisius%
dan
atau
in*eksi
perna*asan&
munculnya misalnya pneum(ni&
/isalnya
krekels&
mengi& r(nki% atat kecepatan perna*asan& sian(sis& Takipnea&
sian(sis&
peningkatan
dan
kerja
perna*asan
dan beristirahat&
munculnya dispnea& ansietas
tidak
peningkatan
dapat na*as&
menuncukkan kesulitan perna*asan dan adanya kebutuhan untuk meningkatkan pengawasan atau interensi medis
Tinggikan kepala tempat tidur% 'sahakan /eningkatkan *ungsi perna*asan yang pasien untuk berbalik& batuk& menarik (ptimal dan mengurangi aspirasi atau na*as sesuai kebutuhan%
in*eksi
yang
ditimbulkan
karena
atelektasis% 0erikan tambahan .1 ng dilembabkan /empertahankan melalui
cara
yang
sesuai
(ksigenasi
e*ekti*
misalnya untuk mencegah atau memperbaiki krisis
kanula& masker& inkubasi atau entilasi perna*asan mekanis
e% #iagn(se keperawatan
Bnt(leransi akt(itas berhubungan dengan penurunan
pr(duksi metab(lisme ditandai dengan kekurangan energy yang tidak berubah atau berlebihan& ketidakmampuan untuk mempertahankan rutinitas sehari-hari& kelesuan& dan ketidakseimbangan kemampuan untuk berk(nsentrasi% Hasil yang diharapkan
B melap(rkan peningkatan energy& berpartisipasi dalam
aktiitas yang diinginkan dalam tingkat kemampuannya% NT=!NS KP=AWATAN
=AS.NA<
Kaji p(la tidur dan catat perunahan 0erbagai dalam pr(ses berpikir atau berperilaku
*act(r
dapat
meningkatkan
kelelahan& termasuk kurang tidur& tekanan em(si& dan e*eksamping (bat-(batan
=encanakan
perawatan
untuk Peri(de istirahat yang sering sangat yang
menyediakan *ase istirahat% Atur akti*itas dibutuhkan
dalam
memperbaiki
atau
pada waktu pasien sangat berenergi
energi%
Perencanaan
akan
menghemat
membuat pasien menjadi akti* saat energy lebih tinggi& sehingga dapat memperbaiki perasaan sehat dan c(ntr(l diri% #(r(ng pasien untuk melakukan apapun /emungkinkan
penghematan
energy&
yang mungkin& misalnya perawatan diri& peningkatan stamina& dan mengijinkan duduk dikursi& berjalan& pergi makan
pasien
untuk
lebih
akti*
tanpa
menyebabkan kepenatan dan rasa *rustasi% Pantau
resp(n
psik(l(gis
terhadap T(leransi berariasi tergantung pada status
akti*itas& misal perubahan T#& *rekuensi pr(ses
penyakit&
status
nutrisi&
perna*asan atau jantung
keseimbangan cairan& dan tipe penyakit%
=ujuk pada terapi *isik atau (kupasi
setiap yang
mempertahankan
hari
terpr(gram
membantu atau
dan
pasien
meningkatkan
kekuatan dan t(nus (t(t
BAB III PENUTUP
A% Kesi$pulan 3%
A#S adalah sekumpulan gejala dan in*eksi atau sindr(m yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat in*eksi irus H!%
1%
ti(l(gi A#S disebabkan (leh irus H!-3 dan H!-1 adalah lentiirus sit(patik& dengan H!-3 menjadi penyebab utama A#S diseluruh dunia%
7%
ara penularan A#S yaitu melalui hubungan seksual& melalui darah + trans*use darah& penggunaan jarum suntik dan terpapar muk(sa yang mengandung A#S,& transmisi dari ibu ke anak yang mengidap A#S% %B. !aran 0erdasarkan simpulan di atas& kami mempunyai beberapa saran& diantaranya adalah B 3% Agar pembaca dapat mengenali tentang pengertian A#S%
1%
Agar pembaca dapat menerapkan asuhan keperawatan A#S pada klienA#S%
DA7TAR PU!TAKA
Heri%$ AsuhanKeperawatan
HI!AIDS"#( .nline,&+httpB""myd(cumentku%bl(gsp(t%
c(m"1831"87"asuhan-keperawatan-hiaids%html& diakses 18 .kt(ber 1831, sti)(mah& ndah%$ Asuhan Keperawatan pada Klien den$an HI!AIDS"#( .nline, & +httpB""ndandahndutG%bl(gsp(t%c(m"1884"89"asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan%html& diakses 18 .kt(ber 1831,
/ansj(er& Ari* % 1888 % Kapita Sele%ta Kedo%teran % ?akarta B /edia Sculapius
/arilyn & #(enges & dkk % 3444 % Rencana Asuhan Keperawatan &edoman untu% &erencanaan dan &endo%umentasian &erawatan &asien % ?akarta B C
Price & Sylia A dan <(rraine /%Wils(n % 1882 % &atofissiolo$is Konsep Klinis &roses ' &roses &enya%it % ?akarta B C
'C%1831%$ Diet
&enya%it
HI!AIDS $&+.nline,&+httpB""ugiuntukgiGiind(nesia%
bl(gsp(t%c(m"1831"82"diet-penyakit-hiaids%html& diakses 18 .kt(ber 1831,