Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk yang homogen. B.
Kristaliser yang paling kuno. Larutan jenuh, panas dibiarkan berkontak dengan udara terbuka dalam tangki terbuka. Pros Proses es Kris Krista tali lisa sasi si
2. Proses Proses kristalis kristalisasi asi dimulai dimulai dengan dengan menambahk menambahkan an senyawa senyawa yang akan dimurnik dimurnikan an dengan pelarut panas sampai kelarutan senyawa tersebut berada pada level superjenuh. Pada keadaan ini, bila larutan te rsebut didinginkan, maka molekul-molekul molekul-molekul senyawa terlarut akan saling menempel, menempel, tumbuh tumbuh menjadi menjadi kristal-k kristal-krista ristall yang akan mengendap mengendap di dasar wadah. Sementara Sementara kotoran-kotoran kotoran-kotoran yang terlarut tidak ikut mengendap.
a.
b. b.
Pembentukkan kristal itu sendiri terdiri dari dua tahap yaitu: Taha Tahap p perta pertama ma adala adalah h nukle nukleas asii prime primerr atau pemb pemben entu tukk kkan an inti, inti, yaitu yaitu tahap tahap diman dimanaa kristal-k kristal-krista ristall mulai tumbuh namun namun belum mengendap. mengendap. Tahap ini membutuh membutuhkan kan keadaan keadaan superjenu superjenuh h dari zat terlarut. terlarut. Saat larutan larutan didingink didinginkan, an, pelarut pelarut tidak dapat “menahan” semua za-zat terlarut, akibatnya molekul-molekul yang lepas dari pelarut saling menempel, dan mulai tumbuh menjadi inti kristal. Semakin banyak inti-inti yang bergabung, maka akan semakin cepat pula pertumbuhan kristal tersebut. Taha Tahap p kedua kedua sete setela lah h nukle nukleas asii prime primerr adala adalah h nukle nukleas asii sekun sekunde der. r. Pada Pada taha tahap p ini petumbuhan kristal semakin cepat, yang ditandai dengan saling menempelnya inti-inti menjadi kristal-kristal padat.
Scraped Surface Crystallizers Contoh kristaliser jenis ini adalah Swenson-Walker Swenson-Walker crystallizer. Berupa saluran dengan lebar 2 ft, dengan dengan penampang penampang berbentuk berbentuk setengah setengah lingkaran lingkaran.. Bagian Bagian luar dinding dilengkapi dengan jaket pendingin dan sebuah pisau pengeruk yang akan mengambil produk kristal yang menempel pada dinding.
3.
Forced Circulating Liquid Evaporator-Crystallizer Evaporator-Crystallizer Kristalis Kristaliser er jenis ini mengkomb mengkombinasi inasikan kan antara antara pendingi pendinginan nan dan evaporasi evaporasi untuk untuk mencapai mencapai kondisi supersaturas supersaturasi. i. Larutan Larutan terlebih dulu dilewatkan dilewatkan pemanas HE, kemudian kemudian menuju badan kristaliser. kristaliser. Di sini terjadi flash evaporation, evaporation, menguran mengurangi gi jumla jumlah h pelaru pelarutt dan mening meningkat katkan kan konsen konsentra trasi si solute solute,, membaw membawaa ke kondis kondisii supersaturasi. Selanjutnya larutan ini mengalir melalui area fluidisasi dimana kristal terbentuk terbentuk melalui nukleasi nukleasi sekunder. sekunder. Produk kristal kristal diambil diambil sebagai sebagai hasil bawah, sedangkan larutan pekat direcycle, dicampur dengan umpan segar.
Syarat utama terbentuknya kristal dari suatu larutan adalah larutan induk harus dibuat dalam kondisi lewat jenuh (supersaturated). Yang dimaksud dengan kondisi lewat jenuh adalah kondisi dimana pelarut (solven) mengandung zat terlarut (solute) melebihi kemampuan pelarut tersebut untuk melarutkan solute pada suhu tetap. Berdasarkan teori, solubilitas padatan dalam cairan akan menurun seiring dengan penurunan penurunan suhu (pendinginan). Seiring dengan penurunan suhu, saturasi akan meningkat sedemikian hingga, sampai tercapai kondisi supersaturasi. Pendingin Pendinginan an adalah salah satu dari 4 cara yang dapat digunakan digunakan untuk mencapai mencapai kondisi supersaturasi. Akan tetapi cara ini hanya dapat dilakukan jika, solubilitas padatan dalam larutan sangat dipengaruhi oleh suhu. Dan untuk senyawa Ce2(SO4)3 cara ini tidak berlaku, karena kelarutan senyawa ini dalam air akan berkurang dengan kenaikan suhu. Tiga metode lain yang dapat digunakan digunakan untuk mencapai mencapai kondisi supersaturasi supersaturasi adalah penguapan penguapan solven sehingga konsentrasi larutan menjadi makin pekat, penambahan senyawa lain, non solven, ke dalam larutan yang akan menurunkan solubilitas padatan dan reaksi kimia.
C.
4.
Circulating Magma Vacuum Crystallizer
Pada tipe kristaliser ini, baik kristal ataupun larutan disirkulasi diluar badan kristal. Setelah dipanaskan larutan akan dialirkan ke badan kristaliser. Kondisi vakum menjadi penyebab menguapnya pelarut, sehingga menjadi lewat jenuh.
Jeni Jeniss-je jeni niss Kris Krista tali lise serr
Adapun beberapa jenis kristaliser yaitu sebagai berikut: 1.
Kristaliser Tangki
5.
Cont Contin inou ouss Lami Lamina narr Shea She arr Crys Crysta tall lliz izer er
Merupakan cristalizer jenis nanostruktur dengan desain alat yang dilengkapi dengan system pendingin. Merupakan jenis kristalizer dengan umpan-umpannya sebaiknya berukuran besar dengan bentuk polimorpic yang berasal dari lelehan. Aplikasi dalam Industri Efek kristalisasi laminar sangat berguna dalam proses industri. Continous Laminar Shear Crystallizer untuk proses dan pembuatan coklat, margarine, susu, dan pelembut makanan dengan temperature dan perlakuan alat yang digunakan untuk menghasilkan struktur kristal. Cara Kerja Laminar shear crystallizer didesain atas dasar dua konsentris dan silinder horizontal yang ditunjukkan inner tube dan outer tube. Inner tube tetap sedangkan outer tube berotasi. Terdapat sebuah celah kecil dan konstan antara dua tube dimana menyediakan untuk ukuran besar.
6.
Continuous Stirred Tank Reactor Crystallizer Pertumbuhan kristal dalam sebuah Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) Crystallizer dapat digunakan untuk meningkatkan ukuran pertambahan luas distribusi dari penyemaian populasi kristal dan juga dapat meningkatkan cakupan permukaan kristal. Cara ini menyediakan alat untuk mencapai tujuan dan mengontrol pertumbuhan dari distribusi ukuran kristal pada sebuah penyemaian populasi kristal ketika memakai tempat yang bersifat non-spontan nucleation. Pertumbuhan kristal pada penyemaian CSTR crystallizer didesain sebagai fungsi laju penambahan bibit kristal, bentuk bibit kristal, morfologi, dan laju pertumbuhan, serta waktu yang dibutuhkan dalam reactor. Laju penambahan reaktan memerlukan control untuk penyemaian populasi kristal yang ditentukan oleh parameter-parameter tersebut. Untuk memperoleh laju pertumbuhan kristal yang konstan di dalam CSTR crystallizer, maka penambahan laju reaktan harus nonlinier untuk ukuran bibit, laju pertumbuhan, waktu yang dibutuhkan serta bersifat linier untuk nomer bibit. Pemodelan tersebut memberi informasi control tentang proses pertumbuhan dalam penyemaian CSTR crystallizer.