BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebagai Sebagai mahasiswa mahasiswa teknik kimia, kimia, sering kali kita melihat melihat di laboratorum, laboratorum, bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat beberapa zat tidak murni. cara memurn memurnikan ikan zat tersebu tersebutt bisa diguna digunakan kan berbag berbagai ai cara, cara, jika jika zat terseb tersebut ut merupk merupkan an zat cair dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan metode metode destlas destlasi, i, adapun adapun jika jika zat tersebut tersebut merupakan merupakan padatan, maka tekhnik pemisahan pemisahan yang dilakukan dilakukan adalah dengan metode kristalisasi, namun jika zat padat tersebut mudah menguap, maka pemurniannya dilakukan dengan metode sublimasi. Sebagai contoh dari pemisahan kristalisasi pada kehidupan sehari-hari misalnya pada proses pengkristalan garam dari air laut. Teknik eknik kristal kristalisas isasii merupa merupakan kan proses proses melaru melarutny tnyaa zat padat padat tidak tidak murni murni dalam pelarut panas, yang dilanjutkan dengan pendinginan larutan tersebut untuk membiarka zat tersebut mengkristal. kristalisasi ini didassarkan pada dua prinsip, yaitu: •
Adany Adanyaa perbed perbedaan aan kelaru kelarutan tan zat-za zat-za padat padat dalam dalam pelaru pelarutt tertent tertentu, u, baik baik
•
dalam pelarut murni murni maupun daam pelarut campuran. Suatu zat padat akan lebih larut dalam pelarut panas dibandingkan dalam pelarut dingin. Sesuai Sesuai dengan dengan prinsip prinsip tersebut tersebut hal yang dapat menentukan menentukan keberhasilan keberhasilan
pada kristalisasi adalah memilih perat yang tepat. Dimana pelarut tersebut sukar melarutkan melarutkan senyawa pada suhu kamar, kamar, teapi dapat melarutkan melarutkan dengan baik pada titik didihnya. Dalam laboratorium, banyak sekali zat padat yang dapat larut dengan baik pada keadaan panas namun sukar melarut pada keadaan dingin. misalnya asam benzoat, !"#$$". $$". Adapula Adapula zat yang dapat mudah menguap seperti na%talein. na%talein. &ntuk itu, pada pemurnian Asam benzoat ini kami melakukannya dengan metode kristalisasi, sedangkan pada pemurnian na%talein, kami melakukaan pemurniannya dengan sublimasi
'(ris '(rista talis lisasi asi)) *em *emis isah ahan an amp ampur uran an "ete "etero roge gen n ++ (elom (elompo pok k
Selain itu pula, yang tidak kalah penting adalah mahasiswa teknik kimia dipersiapka dipersiapkan n dalam keterlibatannya keterlibatannya di dunia dunia industri. industri. (arena perlu diketahui, diketahui, bahwa proses pemisahan dengan kristalisasi merupakan salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting dalam industri karena dapat mengha menghasilk silkan an kemurn kemurnian ian produ produk k hingga hingga //0. //0. Sehing Sehingga ga pada pada makalah makalah ini dimaks dimaksudk udkan an sebaga sebagaii media media pemberi pemberi wawasan wawasan dasar dasar untuk untuk mahasis mahasiswa wa teknik teknik kimia kimia pada pada khusus khususny nya, a, untuk untuk mengeta mengetahui hui lebih lebih mendal mendalam am mengen mengenai ai proses proses kris krista tali lisas sasii itu itu sendi sendiri ri.. 1aik 1aik kait kaitan anny nyaa dala dalam m kehi kehidu dupa pan n sehari sehari-h -har ari, i, skal skalaa laboratorium, maupun pada skala industri.
1.2
Rumus umusa an Masala salah h
2umusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut : • • • • • • •
1.3
Apa pengertian kristalisasi 3 Apa %aktor-%actor yang mempengaruhi kristalisasi 3 Apa jenis-jenis proses kristalisasi 3 1agaimana mekanisme proses kristalisasi 3 1agaimana klasi%ikasi peralatan kristalisasi 3 Apa macam-macam peralatan kristalisasi 3 1agaimana aplikasi proses kristalisasi dalam industri kimia 3
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: • 4engetahui pengertian kristalisasi. • 4engetahui %aktor-%actor yang mempengaruhi kristalisasi • 4emahami jenis-jenis proses kristalisasi • 4emahami mekanisme proses kristalisasi • 4engetahui klasi%ikasi peralatan kristalisasi • 4engetahui macam-macam peralatan kristalisasi • 4engetahui aplikasi proses kristalisasi dalam industri kimia
BAB II PEMBAHAAN
'(ris '(rista talis lisasi asi)) *em *emis isah ahan an amp ampur uran an "ete "etero roge gen n ++ (elom (elompo pok k
5
2.1
Pengert!an "r!stal!sas!
(ristalisasi atau penghabluran (crystallzation) ialah peristiwa pembentukan partikel-partikel zat padat 6kristal7 di dalam suatu %ase yang homogen. (ristalisasi merupakan metode yang praktis untuk mendapatkan bahan-bahan kimia murni dalam kondisi yang memenuhi syarat baik untuk pengemasan ataupun untuk penyimpanan. Dalam proses kristalisasi disini, kita menggunakan alat yang dinamakan dengan crystallizer. rystallizer adalah alat yang digunakan untuk memperoleh atau membuat kristal dari larutannya. $leh karena itu, larutan yang akan dikristalisasi harus dibuat lewat jenuh terlebih dulu dengan jalan penguapan atau pendinginan. (ristalisasi tidak dapat terjadi tanpa super saturasi terlebih dahulu, dimana cara memperoleh saturasi ini tergantung dari kelarutannya. Sebagai contoh misalnya 8a8$ 9, untuk memperoleh super saturasi dan kristalisasi dapat dilakukan dengan : • • •
2.2
*endinginan tanpa penguapan *enguapan tanpa pendinginan (ombinasi penguapan dan pendinginan 6adiabatic7 #akt$r%#akt$r &ang Mem'engaruh! Pr$ses "r!stal!sas!
5.5. (ecepatan kristalisasi (ecepatan kristalisasi meliputi :
*embentukan inti kristal *ertumbuhan kristal
Terjadinya inti kristal dapat dipertinggi dengan :
*endinginan yang cepat *engadukan yang baik 4emakai larutan yang murni Temperature yang tinggi (onsentrasi yang tinggi *emberian kristal halus sebagai bibitan
5.5.5 "asil kristalisasi "asil kristalisasi tergantung dari prosesnya. Apabila proses kristalisasi berjalan cepat maka kristal yang terjadi halus. Sebaliknya bila proses kristalisasi berjalan lambat maka kristal yang terbentuk kasar 6besar7.
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
9
5.5.9 (emurnian dan ukuran (ristal *ada proses kristalisasi harus dihindarkan adanya pencucian kristal yang dihasilkan. "al ini terutama bagi kristal yang mudah larut dan kristal yang bersi%at hidroskopis. &ntuk ini lebih baik larutan yang akan dikristalkan dibuat semurni mungkin sehingga pada kristalisasi akan diperoleh kristal yang lebih bersih.
5.5. ;nergi yang diperlukan *ada kristalisasi energi diperlukan untuk penguapan sampai diperoleh larutan yang lewat jenuh. &ntuk kristaliser yang bekerja secara adiabatic 6tidak memerlukan energi dari luar7 biasanya menggunakan penguapan disertai pendinginan atau dengan memakai
5.5.# &ni%ormity 6keseragaman ukuran7 (ristal yang uni%orm dapat diperoleh dengan menambahkan kristak halus pada larutan yang telah lewat jenuh. Disini kristal halus tersebut ber%ungsi sebagai inti kristal 6bibitan7. (ristal yang uni%orm akan memberikan keseragaman dalam proses berikutnya terhadap kristal tersebut. Disamping itu kristal yang uni%orm menunjukkan bahwa proses pembuatanyya sangat teliti sehingga akan lebih menarik.
2.3
(en!s%(en!s Pr$ses "r!stal!sas! Dipandang dari asalnya, kristalisasi dapat dibagi menjadi 9 proses utama
yaitu sebagai berikut : . (ristalisasi dari larutan ( solution 7 : merupakan proses kristalisasi yang
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
umum dijumpai di bidang Teknik (imia : pembuatan produk-produk kristal senyawa anorganik maupun organic seperti urea, gula pasir, sodium glutamat, asam sitrat, garam dapur, tawas, %ero sul%at dll.
5. (ristalisasi dari lelehan ( melt ) : dikembangkan khususnya untuk pembuatan silicon single kristal yang selanjutnya dibuat silicon wa
tahapan
proses
6pemurnian
anthracene, anthraquinon, camphor, thymol 7. 1erdasarkan pengurangan pelarutnya dapat dibagi sebagai berikut: . (ristalisasi penguapan Dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Selain dengan cara distilasi, garam juga bisa dipisahkan dari air dengan cara menguapkan airnya sampai habis sehingga yang tertinggal sebagai residu hanyalah garamnya. (ristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani garam. *ada saat air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. *ada saat air surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada di tempat itu. Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam tambak akan menguap dan komponen garamnya
akan tetap
dalam
larutan.
=ika
penguapan ini
terus
berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk kristalkristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis. 5. (ristalisasi pendinginan '(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
#
Dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. *ada saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. >at lain akan turun bersama pelarut sebagai %iltrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu. 9. (ristalisasi penambahan senyawa lain *enambahan senyawa lain, non sol
Mekan!sme "r!stal!sas! •
u'ersaturas! * Supersaturated State) *endinginan Solubilitas padatan dalam cairan akan menurun seiring dengan
penurunan suhu 6pendinginan7 untuk larutan yang dipengaruhi suhu. *enguapan sol
(etika suatu cairan atau larutan telah jenuh, terdapat termodinamika yang mendorong kristalisasi. 4olekul-molekul cenderung membentuk
kristal karena pada bentuk kristal, energi sistem mencapai minimum. Selama nukleasi atau pembentukan inti kristal, molekul dalam wujud cair mengatur diri kembali dan membentuk klaster yg stabil dan mengorganisasikan diri membentuk matriks kristal.
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
!
•
Nukleas! * Nucleation) ?aju nukleasi ialah banyaknya partikel baru yang terbentuk per satuan
waktu per satuan
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
B
8ukleasi jenis ini diketahui berlangsung pada kondisi tertentu dan diperkirakan juga berlangsung pada kondisi lain. 1ila larutan lewat jenuh bergerak dengan kecepatan agak tinggi melewati permukaan kristal yang sedang tumbuh, tegangan geser 6shear stress7 pada lapisan batas dapat menyebabkan embrio atau inti tersapu dan muncul sebagai kristal baru. +nti tersebut seharusnya menjadi bagian dari kristal yang sedang tumbuh tadi. Nukleas! "$ntak 8ukleasi sekunder dipengaruhi oleh intensitas pengadukkan, jenis ini merupakan nukleasi yang paling banyak terdapat dalam kristalisator industry (arena terjadi
pada lewat jenuh rendah, dimana laju
pertumbuhan kristal adalah optimum untuk menghasilkan kualitas yang baik. 8ukleasi kontak sebanding dengan pangkat s atu lewat jenuh, bukan pangkat 5/ lebih seperti nukleasi primer sehingga mudah dikendalikan tanpa mengalami operasi yang tak stabil. Dalam nukleasi dan pertumbuhan digunakan satuan mol sebagai pengganti satuan massa.
•
Pertum-uhan "r!stal *Growth) @ase ini sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dari larutan, suhu, energi
yang dipakai untuk berada pada tahap ini 6misalnya agitasi7 dan tambahan eksternal 6memakai molekul kristal kembaliCseeding agent7. (ristalisasi dari sebuah larutan dibagi menjadi dua langkah proses. ?angkah pertama adalah pemisahan %ase atau kelahiran kristal baru. (edua adalah pertumbuhan kristal kedalam ukuran yang lebih besar. Dua proses tersebut dikenal sebagai nukleasi dan crystal growth. *ertumbuhan kristal bersama nukleasi dapat mempengaruhi ukuran kristal yang kita peroleh. ?aju pembentukan inti 6nukleasi7 dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan waktu. 1ila laju pembentukan inti tinggi, maka kristal yang terbentuk akan semakin banyak dan terdiri dari partikel partikel kecil. ?aju pembentukan inti ini tergantung pada derajat lewat jenuh dari larutan. Semakin tinggi derajat lewat jenuh maka semakin
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
besar kemungkinan untuk membentuk inti baru sehingga akan semakin besar laju pembentukan inti. *ada proses kristalisasi, kristal dan cairan induk berada pada waktu yang cukup lama sehingga mencapai keseimbangan dan cairan induk itu jenuh pada suhu akhir proses. *erolehan kristal dapat dihitung dari konsentrasi larutan awal dan kelarutan pada suhu akhir. =ika selama proses terjadi penguapan yang cukup besar, kuantitasnya harus diketahui atau dapat diperkirakan. 1ila laju pertumbuhan kristal lambat diperlukan waktu yang agak panjang untuk mencapai keseimbangan. "al ini sangat besar bila larutan itu
1erdasarkan cara memperoleh super
saturasi,
peralatan kristalisasi
diklasi%ikasikan sebagai berikut : Super saturasi diperoleh dengan pendinginan tanpa penguapan : •
Tank rystallizer
•
Swenson Ealker rystallizer
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
F
•
rystal ooling rysyallizer
Super saturasi diperoleh dengan penguapan tanpa pendinginan : •
rystal ;
•
Strike *ans
Super saturasi diperoleh dengan kombinasi penguapan dan pendinginan adiabatic : •
Swenson acum rystallizer
•
rystal acum rystallizer
2.0 Maam%Maam Peralatan "r!stal!sas!
. Agitated 1atch rystallizer 4erupakan type yang kuno, beroperasi secara batch dan sebagai pendingin dipakai air yang dialirkan di dalam pipa-pipa pendingi yang ada di dalam bejana. "erug!ann&a •
*roses secara batch sehingga banyak waktu untuk bongkar pasang
•
*ada koil terjadi kritalisasi paling cepat atau banyak
•
*emeliharaan dan pembersihannya lebin sulit
Gambar . Agitated 1atch rytallizer
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
/
ara kerja
Air akan mengalir sepanjang gulungan kawat. *endingin dan larutan digerakkan oleh baling-baling yang terdapat pada tanki. Agitasi ini menunjukkan 5 %ungsi, yaitu : •
"al ini akan menambah trans%er panas serta menjaga temperatur larutan agar tetap sama.
•
4enjaga kebaikan kristal pada suspensi ini serta memberikan kesempatan pembuatan yang lebih seragam dari luar kristal yang terbentuk 6agregat7.
5. Swenson Ealker rystallizer 1iasanya digunakan untuk proses kristalisasi dengan pendinginan. Sesuai dengan
si%at kelarutan suatu zat di dalam pelarut, maka kristalisasi
dengan pendinginan ini hanya baik untuk larutan yang perubahan kelarutanya cepat bila temperature sedikit berubah. Alat ini berupa suatu larutan yang panjang dan berjaket, dimana jaket tersebut untuk aliran air pendingin. 1iasanya terdiri dari beberapa ruas)unit yang masing-masing bersambungan saut dengan yang lain membentuk kristaliser yang panjang. 1iasanya lebar H 5 inch dengan dasr semisilindris tiap H / %t. Di dalam salurannya dilengkapi dengan pengaduk yang horizontal sepanjang saluran. *engaduk tersebut berupa suatu as yang dilengkapi dengan pengaduk bentuk helic, yang mana disamping %ungsinya sebagai pengaduk 6untuk membuat homogen7 juga untuk mengalirkan bahan sesuai dengan arus aliran helicnya. ?arutan masuk pada ujung yang satu dengan temperature yang tinggi dan keluar pada ujung yang lain dengan temperature yang relati
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
Gambar 5. *enampang Swenson Ealker rystallizer ara kerja
?arutan masuk pada ujung yang satu dengan temperatur yang tingi dan keluar pada ujung yang lain dengan temperatur relati% rendah. Air pendingin dapat dialirkan di dalam jaket secara co-current ataupun counter current . Di dalam salurannya dilengkapi pengaduk yang horisontal sepanjang saluran. *engaduk tersebut berupa suatu as yang dilengkapi dengan pengaduk bentuk helic, yang mana disamping %ungsinya sebagai pengaduk 6untuk menjadikan larutan homogen7 juga untuk mengalirkan bahan sesuai dengan arus helicnya.
9. rystal ooling rystallizer 4erupakan
crystallizer
dengan menggunakan
air
sebagai media
pendingin. (adang-kadang digunakan juga larutan garam sebagai media pendingin. *roses yang terjadi terdiri dari : •
*embentukan larutan lewat jenuh 6super saturasi7 : @eed merupakan larutan jenuh yang tercampur dengan sisa larutan dari tangki
pengkristalan dilewatkan pada cooler, karena adanya
penurunan suhu maka dihasilkan larutan lewat jenuh. •
*embentukan)pertumbuhan kristal : ?arutan lewat jenuh yang diperoleh dialirkan dalam tangki kristalisasi sehingga terjadi kontak dengan inti kristal dan terjadi pertumbuhan kristal. Sisa kristal setelah kristalisasi disirkulasi kembali dicampur dengan %eed yang masuk.
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
5
Gambar 9. rystal ooling rystallizer
ara "erja •
*embentukan larutan lewat jenuh6super saturasi7 @eed merupakan larutan jenuh yang tercampur dengan sisa larutan dari tangki
pengkristalan lewat jenuh pada cooler,karena adanya
penururnan suhu dihasilkan larutan lewat jenuh. •
*embentukan)pertumbuhan kristal ?arutan jenuh yang diperoleh dialirkan dalam tangki kritalisasi sehingga terjadi kontak dengan inti kristal dan tejadi pertumbuhan kristal.Sisalarutan setelah dikristalisasi disirkulasi kembali dicampur dengan %eed yang masuk.
. ;
"eat eIchanger sebagai penguap dengan pemanas uap
•
rystallizer yang ber%ungsi sebagai tempat kristalisasi
(edua alat ini digabung menjadi satu sehingga merupakan e
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
9
Gambar . ;
@eed masuk pada T, kemudian masuk pada pemanas 6heater7, dialirkan uap 6steam yang berada diluar tabung. (emudian dikeluarkan pada kondensor bagian bawah dan dipompakan ke bejana. Diatas e
#. 1atch acum rystallizer 4erupakan salah satu type dari Swenson acum rystallizer. Didalam tangki kristalisasi terdapat propeller yang dapat menimbulkan olakan centri%ugal dalam larutan pada kemiringan yang sama. Dengan adnya olakan tersebut akan mengakibatkan tumbuhnya kristal pada la rutan yang lewat jenuh. Tangki kristalisasi dibuat
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
dengan pompa
Gambar #. 1atch acum rystallizer ara kerja
@eed masuk mencapai ketingggian tertentu, kran masuk ditutup. Di dalam tangki terdapat propeller yang dijalankan sehingga menimbulkan olakan-olakan centri%ugal didalam kristal pada larutan lewat jenuh. Tangki krital dibuat
!. ontinuous Swenson acum rystallizer $perasi yang direncanakan dalam unit ini semua magma disirkulasi dengan pompa melalui dasar tangki. Aliran yang keluar dari pompa menimbulkan olakan yang ber%ungsi sebagai pengadukan sehingga suhu dan konsentrasinya uni%orm. Dengan adanya system
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
#
lebih tinggi 6L 5 /@7 dibanding suhu magma di dalam tangki. *erbedaan suhu ini diatur dengan control terhadap perbandingan antara %eed dengan magma yang direcycle. *ipa pengeluaran kristal dibuat miring ke atas dengan maksud apabila sementara discharge ditutup, kristal akan kembali ke pipa kristalisasi sehingga menyumbat aliran, untuk memberi kesempatan pertumbuhan kristal. *ertumbuhan kriatal yang baik terjsdi pada magma dengan density tinggi dan berkisar antara 5/-9/0 solid.
Gambar !. ontinuous Swenson acum rystallizer ara kerja
Sistem yang digunakan dalam operasi alat ini yaitu sistem
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
!
ke classi%ier. &ntuk membantu pemisahan kristal kecil agar tidak terikut keluar sebagai produk maka dialirkan larutan jenuh dari bawah kaki cristallizer. (lasi%ikasi hanya e%ekti% bila jumlah pertumbuhan kristal dapat diatur. &ntuk memindahkan inti kristal yang tidak diinginkan 6kelebihan inti kristal7 maka magma disirkulasi melalui separator. Dalam separator, kristal yang besar mengendap kebawah yang kemudian bersama sama %eed disirkulasi kembali, sedang kristal yang kecil 6inti kristal7 bersama sama cairan akan dikeluarkan.
B. rystal acum rystallizer @eed dicampur dengan cairan yang direcycle dipompa ke ruang penguap untuk diuapkan secara adiabatic sehingga terjadi larutan lewat jenuh. ?arutan tersebut mengalir melalui pipa ke tangki kristalisasi sehingga terbentuk
kristal
di dalam
tangki kristalisasi,
kemudian kristal
dikeluarkan melalui dischargenya dan cairannya direcycle. Dengan alat ini ukuran kristal yang diinginkan dapat diatur dengan mengatur kecepatan pompa sirkulasi. (alau sirkulasinya lambat maka kristal yang kecil-kecilpun akan larut mengendap.
Gambar B. rystal acum rystallizer ara "erja
@eed dicampur dengan cairan yang direcycle kemudian dipompa ke
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
B
ruang penguap untuk diuapkan secara adiabatic sehingga terjadi larutan lewat jenuh. ?arutan tersebut mengalir melalui pipa tangki kristalisasi sehingga terbentuk kristal, kemudian kristal dikeluarkan melalui discangernya sedangkan cairan direcycle. . ontinuous rystallizer *ada kristaliser unit tunggal, pada dasarnya menyerupai e
Gambar . ontinuous rystallizer
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
ara "erja
?arutan umpan masuk ke dalam pipa turun sebelum disedot oleh pompa sirkulasi. airan induk dipisahkan dari kristal di dalam pemisah sentri%ugal kontinyu, kristal dibawa keluar sebagai hasil atau untuk diolah lebih lanjut, dan cairan induk didaurkan kembali ke dalam pipa turun. Sebagian cairan induk dikeluarkan dari system dengan po,pa untuk mencegah akumulasi impuritas.
F. Dra%t Tube 1a%%le rystallizer 4erupakan kristalisator yang lebih e%ekti% dan serbaguna. Tubuh kristalisator ini dilengkapi dengan tabung jujut 6dra%t tube7 yang juga ber%ungsi sebagai sekat untuk mengendalikan sirkulasi magma, dan agitator propeller yang mengarah ke bawah untuk memberikan sirkulasi yang terkendali di dalam kristalisator.
Gambar F. Dra%t Tube rystallizer
2.4 A'l!kas! Pr$ses "r!stal!sas! D! In+ustr!
(ristalisasi
adalah
salah
satu dari
berbagai
macam
cara
proses
pemisahan)separasi yang digunakan sebagai metoda untuk pemurnian, artinya memisahkan salah satu yang banyak digunakan sebagai senyawa
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
F
dari campuran senyawa-senyawa sehingga diperoleh produk berupa kristal yang lebih murni. Dengan pengertian tersebut proses kristalisasi dapat dilakukan dengan 5 metoda yaitu kristalisasi dari larutan) solution dan kristalisasi lelehan. (ebanyakan proses kristalisasi di industri kimia menggunakan metoda kristalisasi dari larutan sedangkan metoda kristalisasi dari lelehan banyak ditemui di industri gelas kristal dan semikonduktor seperti kristal Silicon dan Ga-As untuk pembuatan dari salah satu bagian dalam proses pembuatan gelas kristal chips intregrated circuit . Sasaran dari semua industri ini adalah untuk memperoleh atau mendapatkan produk kristal yang kemurniannya memenuhi baku mutu yang ditetapkan dan kisaran ukuran produk kristal pun sesuai permintaan pasar. (etidak sesuaian kemurnian dan ukuran produk kristal ini akan membuat ongkos produksi menjadi mahal karena mengharuskna dilakukan nya resprosesing lagi yaitu dengan melarutkan kembali dalam sol
direaksikan
dengan gas
S$ 5 sebagai
bleaching
dan
untuk
menurunkan
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
5/
kondisi jenuhnya. Dengan pemekatan secara terus menerus koe%isien kejenuhannya akan meningkat. *ada keadaan lewat jenuh maka akan terbentuk suatu pola kristal sukrosa. Setelah itu langkah membuat bibit, yaitu dengan memasukkan bibit gula kedalam pan masak kemudian melakukan proses pembesaran kristal. *ada proses masak ini kondisi kristal harus dijaga jangan sampai larut kembali ataupun terbentuk tidak beraturan. Setelah diperkirakan proses masak cukup, selanjutnya larutan dialirkan ke palung pendingin6receiver 7 untuk proses 8a C (ristalisasi. Tujuan dari palung pendingin ialah : melanjutkan proses kristalisasi yang telah terbentuk dalam pan masak, dengan adanya pendinginan di palung pendingin dapat menyebabkan penurunan suhu masakan dan nilai kejenuhan naik sehingga dapat mendorong menempelnya sukrosa pada kristal yang telah terbentuk. &ntuk lebih menyempurnakan dalam proses kristalisasi maka palung pendingin dilengkapi pengaduk agar dapat sirkulasi.
BAB III PENUTUP 3.1
"es!m'ulan Dari penjelasan pada makalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
.
(ristalisasi
atau
penghabluran
(crystallzation)
ialah
peristiwa
pembentukan partikel-partikel zat padat 6kristal7 di dalam suatu %ase yang homogen. (ristalisasi merupakan metode yang praktis untuk mendapatkan bahan-bahan kimia murni dalam kondisi yang memenuhi syarat baik untuk pengemasan ataupun untuk penyimpanan. 5.
4ekanisme kristalisasi yaitu supersaturasi, nukleasi, dan pertumbuhan kristal.
9.
=enis-jenis proses kristalisasi apabila dipandang dari asalnya terdapat tiga proses yaitu, kristalisasi dari larutan, dari lelehan, dan dari %asa uap. Sedangkan, apabila dilihat dari pengurangan pelarutnya, terdiri dari tiga proses
pula,
yaitu,
kristalisasi
penguapan,
pendinginan,
dan
penambahan senyawa lain.
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
5
.
Aplikasi proses kristalisasi dalam industri, khususnya pada industri gula yaitu, dikenal dengan sistem masak AD, A1, dan A1D. Tergantung pada kemurnian nira kental.
'(ristalisasi) *emisahan ampuran "eterogen ++ (elompok
55