Tugas Makalah F ungsi ung si K ewi r ausaha usahaan an Da D alam P er spe spektif kti f K eper awatan tan
“
”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Block 4.1 Critical 4.1 Critical Care Nursing and Emergency
Disusun oleh: Karina Shalsabila S 4002140073
PROGRAM STUDI STRATA-1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG 2017
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu profesionalisme. Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji perawat konon berbanding terbalik dengan beban kerja perawat. Mengharapkan pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak mungkin (tampak pada ketidakjelasan ruu keperawatan) karena saat ini perawat di Indonesia masih belum memiliki bargaining position di mata pemerintah. Salah satu solusi yang bisa diambil untuk membackup kesejahteraan perawat tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari pemerintah, adalah dengan menjadi nursepreneur (perawat pengusaha). Konsep nursepreneur pun sudah lama muncul dalam dunia keperawatan. Namun, di Indonesia konsep ini belum begitu familiar. Selain itu, saat ini dunia telah mulai bergerak ke arah entrepreneurship, dimana setiap anak bangsa harus memulai menjual kreatifitas dan kemampuan yang dimilikinya. Tampaknya hal tersebut akan semakin sulit direalisasikan oleh generasi keperawatan jika trends dunia tersebut tidak diikuti oleh arahan penyelenggara pendidikan keperawatan dengan baik. Satu hal yang sangat terlihat membedakan keperawatan dengan profesional kesehatan lain saat ini adalah bahwa sampai dengan saat ini keperawatan masih belum menemukan bentuk layanan pokok yang hanya dapat dilakukan dan menjadi kewenangan perawat semata. Oleh karena itu, pengembangan entrepreneurship perlu ditanamkan agar kreatifitas pelaku keperawatan dapat tumbuh dan menjadi nilai jual dan daya saing tersendiri bagi pemiliknya kelak sebagai bekal memulai untuk terjun ke dunia kerja. Untuk mengembangkan kewirausahaan atau entrepreneurship di bidang keperawatan tentu memerlukan hal-hal yang mendukungnya, salah satunya adalah alat bantu yang dapat mengembangkan kewirausahaan di bidang keperawatan.
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu Fungsi Kewirausahaan Dalam Perspektif Keperawatan C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Fungsi Kewirausahaan Dalam Perspektif Keperawatan 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui Pengertian Kewirausahaan b. Untuk mengetahui Pengertian Nursepreneur c. Untuk mengetahui Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur d. Untuk mengetahui Alat Bantu dalam Mengembangkan Kewirausahaan di Bidang Keperawatan e. Untuk mengetahui Kiat Menjadi Nursepreneur f.
Untuk mengetahui Contoh Kewirausahaan Di Bidang Keperawatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kewirausahaan Kata wirausaha dalam bahasa Indonesia merupakan gabungan dari kata “wira” yang artinya gagah berani, perkasa dan kata “usaha”, sehingga secara harfiah wirausahawan diartikan sebagai orang yang gagah berani atau perkasa dalam berusaha (Riyanti, 2003). Hisrich dan Brush (dalam Winardi, 2003) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan jalan mengorbankan waktu dan upaya yang diperlukan untuk menanggung resiko finansial, psikologikal serta sosial dan menerima hasil-hasil berupa imbalan moneter dan kepuasan pribadi sebagai dampak dari kegiatan tersebut.
B. Pengertian Nursepreneur Nursepreneur merupakan istilah baru dalam mempopulerkan entrepreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan. Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan lainnya. Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu “nurse’ dan “Entrepreneur”. Nurse artinya seorang perawat, sedangkan Entrepreneur sendiri memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang disampaikan oleh John G. Burch, Entreprenuer memiliki sifat : 1. Berhasrat mencapai prestasi 2. Seorang Pekerja keras 3. Ingin bekerja untuk dirinya 4. Mencapai kualitas 5. Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan 6. Optimis
7. Berorganisasi 8. Berorientasi kepada keuntungan Seseorang yang berprofesi apapun, asal mampu menerapkan 8 aspek sifat Entrepreneur dalam kehidupan sehari-harinya, maka dapat dikategorikan sebagai Entrepreneur, termasuk seorang perawat. Dengan jiwa Entrepreneur masalah sehari-hari yang dihadapi perawat di ruangan akan menjadi uang. Karena perawat yang berjiwa entreperneur memilki ciri berorientasi pada keuntungan. Sebagai contoh masalah menumpuknya botol infus bekas, abocate yang tak terpakai, sisa makanan pasien, cucian keluarga perawat, penunggu pasien, terpisahnya orang tua yang sakit dengan anak. Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut : 1. Pengerahan Diri : Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri sendiri. 2. Pengasuhan Diri : Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun memilikinya. 3. Orientasi pada Tindakan : Hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasi kan dan mengubah ide – ide Anda menjadi kenyataan. 4. Energi Tingkat Tinggi : Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental dan fisik. 5. Toleransi atas Ketidakmenentuan : Secara psikologis mampu menghadapi resiko Entrepeneur bagi perawat sebetulnya bisa dipelajari sambil melakukannya (learning by doing), namun harus diingat bahwa wawasan tentang jenis usaha yang akan dipilih tetap sangat diperlukan. Agar konsep Entrepeneur dapat dipahami lebih jauh dalam kaitannya dengan konsep nursepreneur, akan dicakup lima ciri entrepeneur unggulan (Paulus Winarto, 2004): 1. Berani mengambil risiko
Perawat berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko. Tentu tidak semua risiko diambil melainkan risiko yang telah diperhitungkan dengan cermat (calculated risk). 2. Menyukai tantangan Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi dan jaman yang terus berubah menjadi motivasi kemajuan bukan menciutkan nyali seorang perawat entrepreneur unggulan. Dengan demikian, ia akan terus memacu dirinya untuk maju, mengatasi segala hambatan. 3. Punya daya tahan yang tinggi. Seorang entreprenur harus banyak akal, kretaif dan tidak mudah putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit dari kegagalan serta tekun. 4. Punya visi jauh ke depan Segala yang dilakukan perawat punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka waktu tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, dan seterusnya. Usahanya bukan letupan-letupan sesaat dan bukan pula karena latah (ikut – ikutan). 5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik Perawat entrepreneur akan mengerahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika itu dirasa kurang, maka ia akan merekrut orang-orang yang lebih berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik kepada pelanggannya. Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan – gagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif.Selain itu kita masih bisa melakukan hal lain, banyak bisnis/usaha yang bisa dilakukan perawat, jadi sambil bekerja sebagai perawat, namun memiliki usaha sampingan di bidang wirausaha.
C. Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5 langkah. Uniknya 5 langkah ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah itu adalah bagian dari proses – keperawatan yang terdiri dari (1) pengkajian, (2) diagnosa, (3) perencanaan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Jika dikaitkan dengan nursepreneur, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awal untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu : 1. Pengkajian Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan pengkajian. Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan dari proses pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah apa yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis adalah pasar (market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah mengkaji kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa? Ada masalah apa? 2. Diagnosa Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah tahap diagnosa. 3. Perencanaan Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita jual? Apa yang kita berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar?
4. Implementasi Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua orang berani take action. 5. Evaluasi Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun jika tidak, perubahan rencana dan strategi bisa dilakukan.
D. Alat Bantu dalam Mengembangkan Kewirausahaan di Bidang Keperawatan 1. Modal Modal adalah hal utama yang dibutuhkan dalam pengembangan usaha. Modal bisa didapat melalui pinjaman, mencari investor, dll. 2. Mampu berpikir untung (think benefit) dan merubah paradigm berpikir (change thinking paradigm) Seorang perawat yang berjiwa Entrepreneur akan mulai berpikir beda dan berpikir untung. Tahap selanjutnya mungkin muncul gagasan-gagasan segar dan ide – ide kreatif misalnya perawat menciptakan CD rekaman English for nurse saat macet, laundry for nursing staf, Re-use machine for waste medical, katering siap antar bagi perawat atau penitipan bayi bagi perawat. 3. Inovasi Untuk menjadi seorang seorang wirausaha yang handal dan tangguh, inovasi merupakan alat untuk memperoleh manfaat atau keuntungan. Karena inovasi merupakan alat yang digunakan untuk tidak sekedar melakukan perubahan,
tetapi lebih dari itu, yaitu untuk mengekploitasi suatu perubahan dan mengambil manfaat dari perubahan tersebut.
E. Kiat Menjadi Nursepreneur Seorang perawat dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse intrapreneur. Seorang perawat nurse entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri atau dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan. Sebaliknya seorang perawat intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan “bisnis” dalam divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada. Menjadi seorang intrapreneur lebih aman, mendapatkan karir, dan dapat melangkah menjadi entrepreneur. Tentu saja ini berbeda dengan apa yang umumnya perawat lakukan, dan bukan bekerja di RS yang tentu saja yang secara alamiah bukan tempat “berbisnis”. Ketrampilan dan karakter perawat yang diperlukan berbeda sekali, mesti memiliki semangat wirausaha, memulai sendiri, bertanggung jawab secara keuangan, mencoba hal baru, dan berani. Anda sebagai perawat juga dituntut memiliki jiwa sales, customer services, budgeting, forecasting dan manajemen. Secara mudahnya lebih baik menjadi perawat intrapreneur dulu, sambil bekerja dalam satu institusi bisnis atau sambil bekerja sebagai perawat, namun memiliki usaha sampingan di bidang wirausaha. Setelah kita yakin siap, maka bisa langsung terjun dalam entrepreneurship untuk mengurus bisnis sendiri.
F. Contoh kewirausahaan di bidang keperawatan 1.
Laundry for nursing staf,
2.
Katering siap antar bagi perawat
3.
Penitipan bayi bagi perawat
4.
Pelatihan baby siter
5.
Pelatihan perawat lansia
6.
Perawat anak dirumah
7.
Perawat yang akan mendampingi klien saat ibadah haji
8.
Pengelola klinik
9.
Manager spa
10. Manager fisioterapi 11. Manager nursing center 12. Manager balai kesehatan swasta 13. Pemilik massage dan refleksi 14. Home care 15. Konsultan keperawatan 16. Akupuntur medik 17. Terapi hiperbarik 18. Terapi herbal medik 19. Terapi modalitas
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan Perawat entrepreneur mungkin bisa diartikan sebagai perawat yang mempunyai jiwa wirausaha. Untuk menjadi seorang Nursepreneur harus memiliki sifat berhasrat mencapai prestasi, seorang pekerja keras, ingin bekerja untuk dirinya, mencapai kualitas, berorientasi kepada reward dan kesempurnaan, optimis, berorganisasi, dan berorientasi kepada keuntungan. Ada 5 Langkah perawat menjadi Nursepreneur, yang kelima langkah ini merupakan bagian proses keperawatan, yakni pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Alat bantu yang dapat digunakan dalam mengembangkan kewirausahaan di bidang keperawatan yaitu modal, mampu berpikir untung (think benefit) dan merubah paradigm berpikir (change tinking paradigm), dan Inovasi. B. Saran Sebagai perawat di zaman ini diharapkan mempunyai jiwa usaha yang tinggi agar kreatifitas pelaku keperawatan dapat tumbuh dan menjadi nilai jual dan daya saing tersendiri bagi pemiliknya kelak sebagai bekal memulai untuk terjun ke dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Benedicta Prihatin Dwi, Riyanti. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo. J, Winardi. 2007.Motivasi dan Pemotivasian. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada. Winarto, Paulus. 2004. First Step to be An Entrepreneur. Elex Media Komzputindo, Jakarta.