TUGAS I AKUNTANSI MANAJEMEN
Disusun Oleh : Fajrul Iman Ibrahim (A21103746) Apriansyah
(A21105616)
Djunedi
(A21106664)
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HASANUDDIN 2009
Pengantar : Peran, Sejarah, dan Tujuan Akuntansi Manajemen Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan output dengan menggunakan input dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari input, proses, maupun outputnya. Proses adalah inti dari suatu sistem informasi akuntansi manajemen dan dipergunakan untuk mengubah input menjadi output yang memenuhi tujuan suatu sistem, yaitu : 1. Menyediakan Menyediakan inform informasi asi yang yang dipergunakan dipergunakan dalam dalam penghitun penghitungan gan harga harga pokok jasa, jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. 2. Menyediakan Menyediakan informasi informasi yang dipergunakan dipergunakan dalam perencanaan, perencanaan, pengendalian pengendalian,, pengevaluasiaan, dan perbaikan berkelanjutan. 3. Menyediakan Menyediakan informasi informasi untuk pengambilan pengambilan keputusan. keputusan. Ketiga tujuan ini menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Kebutuhan Informasi Manajer dan pengguna lainnya Informasi adalah ‘Motor’ yang membuat manajemen berjalan. Tanpa aliran informasi yang lancar, pimpinan akan tidak berdaya untuk melakukan sesuatu. Sebagian besar kebutuhan pimpinan akan informasi terpenuhi dalam struktur organisasi itu sendiri. Terdapat saluran komunikasi yang menjangkau seluruh bagian suatu organisasi, dan melalui saluran itulah berbagai tingkat pimpinan dapat berkomunikasi. Selain itu, informasi bagi manajer akan sangat berperan dalam pengambilan keputusan strategis, yang memiliki arti sebagai proses memilih diantara berbagai alternatif strategi dengan tujuan memilih satu atau beberapa strategi, yang memberikan jaminan pertumbuhan dan kelangsungan hidup jangka panjang bagi perusahaan. Proses Manajemen Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas berikut : 1. Perencanaan, Perencanaan, adalah adalah aktivitas aktivitas manajemen manajemen yang memuat memuat formulasi formulasi terperi terperinci nci dari kegiatan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut. 2. Pengendalian Pengendalian,, adalah aktivit aktivitas as manajerial manajerial untuk untuk memonitor memonitor pelaksanaan pelaksanaan rencana rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan. Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan suatu umpan balik (feedback) yaitu informasi yang dapat dipergunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana. 3. Pengambilan Pengambilan keputusan keputusan,, merupakan merupakan jalinan jalinan antara antara perencanaan perencanaan dan pengendali pengendalian an yang memuat proses pemilihan diantara berbagai alternatif. Manajer harus memilih diantara berbagai tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Proses manajemen mendeskripsikan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh para manajer dan pekerja yang diberdayakan. Pemberdayaan pekerja adalah pemberian wewenang kepada orangorang operasional untuk merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan tanpa adanya otorisasi yang eksplisit dari pihak manajemen tingkat menengah atau tinggi. Jenis Organisasi
Dapat dibedakan menjadi tiga kelompok dasar : 1. Perusahaan Perusahaan bisnis bisnis yang berkibla berkiblatt keuntungan keuntungan yang dimiliki dimiliki oleh oleh swasta dan dijalan dijalankan kan sebagai perseroan, perusahaan perorangan dan persekutuan. 2. Dinas dan asosias asosiasii berkiblat berkiblat jasa yang dikendal dikendalikan ikan oleh masyara masyarakat kat atau swasta swasta seperti seperti Palang Merah, pencinta alam, ataupun organisasi kepemudaan, yang biasanya dijalankan sebagai organisasi nirlaba. 3. Dinas berkibla berkiblatt jasa seperti seperti departemen departemen pertahanan, pertahanan, universi universitas tas negeri, negeri, perusahaan perusahaan air minum yang dibentuk dan dikendalikan oleh badan pemerintah. Tiap organisasi mungkin bersifat unik dalam hal hak nya, akan tetapi hampir seluruh organisasi memiliki persamaan dasar berikut : 1. Masing-masi Masing-masing ng akan memiliki memiliki suatu suatu sasaran sasaran atau atau sekelompok sekelompok sasaran sasaran yang diusaha diusahakan kan pencapaiannya lewat kerja organisasi itu. 2. Masing-masi Masing-masing ng akan memiliki memiliki serangk serangkaian aian strategi strategi yang yang dirancang dirancang untuk untuk membantu membantu dalam pencapaian satu sasaran dasar atau lebih. 3. Masing-masi Masing-masing ng akan memiliki memiliki manajer manajer yang yang menjalanka menjalankan n fungsi manajer manajerialny ialnya. a. 4. Masing-masi Masing-masing ng memiliki memiliki struktur struktur organisasi. organisasi. 5. Masing-masi Masing-masing ng akan memiliki memiliki kebutuha kebutuhan n yang tidak tidak pernah terpuas terpuaskan kan akan informa informasi si yang membantu dalam pelaksanaan strateginya. Karena berbagai persamaan dasar inilah maka informasi akuntansi manajemen beserta penggunaannya akan dapat diterapkan diseluruh dunia pada berbagai organisasi. Apapun bentuk organisasinya, manajer harus memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan informasi akuntansi.
Akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan Sistem informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari sistem informasi manajemen pada suatu perusahaan secara keseluruhan. Sementara sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Keduanya berbeda tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk mengubah input menjadi output. Sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan terutama dengan penyediaan output bagi pengguna eksternal, sementara sistem informasi akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal. Kita dapat mengenal beberapa perbedaan utama antara akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen : 1. Akuntansi Akuntansi manajemen manajemen memusatka memusatkan n diri pada penyedi penyediaan aan data bagi pengguna penggunaan an internal. internal. 2. Akuntansi Akuntansi manajem manajemen en lebih lebih menekankan menekankan kepada kepada masa depan. 3. Akuntansi Akuntansi manajemen manajemen tidak tidak diatur diatur oleh oleh asas akuntansi akuntansi yang yang diterima diterima umum. umum. 4. Akuntansi Akuntansi manajemen manajemen menekankan menekankan pada keluwesan keluwesan data. 5. Akuntansi Akuntansi manajemen manajemen kurang kurang menekanka menekankan n pada ketepatan ketepatan dan dan lebih lebih menekankan menekankan pada data non moneter. 6. Akuntansi Akuntansi manajemen manajemen menekankan menekankan pada bagian bagian sebuah sebuah organisas organisasi, i, bukan sebagai sebagai suatu suatu keseluruhan. 7. Akuntansi Akuntansi manajemen manajemen banyak banyak mengambil mengambil bidang ilmu ilmu yang lainnya(m lainnya(multid ultidisipl isiplin). in). 8. Akuntansi Akuntansi manajemen manajemen bukan merupakan merupakan suatu keharusan. keharusan. Perlu ditekankan bahwa baik dari sistem akuntansi manajemen maupun sistem akuntansi keuangan adalah bagian dari sistem informasi akuntansi secara keseluruhan. Sayangnya, kebanyakan isi dari sistem akuntansi manajemen dipengaruhi oleh kebutuhan akan sistem akuntansi keuangan. Laporan akuntansi manajemen dan keuangan sering diambil dari suatu
kumpulan data yang sama, yang biasanya dibuat untuk mendukung kebutuhan penyusunan laporan akuntansi keuangan. Banyak perusahaan perlu merancang ulang kumpulan data ini agar lebih memenuhi kebutuhan pengguna internalnya. Fleksibilitas sangatlah dibutuhkan mengingat sistem akuntansi manajemen mampu menyediakan informasi yang berbeda untuk kepentingan yang berbeda pula.
Perspektif historis singkat atas akuntansi manajemen Sebagian besar dari prosedur penetapan harga pokok produk dan akuntansi internal di abad ini dikembangkan antara tahun 1880 dan 1925. Pada tahun 1925, penekanan pada prosedur akuntansi manajemen yang berubah menjadi penetapan biaya persediaan, berawal dari penekanan pada pelaporan untuk pihak eksternal. Pada tahun 1950 dan 1960 banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem biaya tradisional. Pada tahuntahun belakangan ini, terdapat usaha-usaha yang signifikan untuk mengubah secara radikal sifat dan praktik dalam akuntansi manajemen, sebagian besar respons terhadap perubahan dramatis dalam lingkungan yang kompetitif.
Tema baru dalam akuntansi manajemen Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Manajemen berdasarkan aktivitas Adalah suatu pendekatan diseluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan (customer value) value) dan laba sebagai hasilnya. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas dan analisis nilai proses. Orientasi pada pelanggan Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaingnya. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima dengan apa yang pelanggan serahkan. Produk total adalah seluruh manfaat baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang pelanggan terima dari produk yang dibeli. Meningkatkan nilai bagi pelanggan berarti meningkatkan realisasi untuk pelanggan, meringankan pengorbanan pelanggan atau bahkan keduanya. Untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dicapai melalui pemilihan berbagai strategi secara bijaksana salah satunya adalah Penetapan posisi strategis untuk meningkatkan nilai pelanggan. Informasi mengenai biaya memainkan peran penting dalam proses ini, dan dilakukan melalui proses yang disebut sebagai manajemen biaya strategis yaitu penggu naan data biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasi strategi-strategi superior yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Penekanan pada pengelolaan rantai nilai internal dan pelayanan pada pelanggan internal telah membuktikan pentingnya perspektif lintas fungsional.
Perspektif lintas fungsional
Pengelolaan rantai nilai berarti bahwa akuntan manajemen harus memahami banyak fungsi bisnis. Kebutuhan ini akan semakin besar pada saat perusahaan terlibat dalam perdagangan internasional. Perspektif lintas fungsional memungkinkan untuk melihat seluruh jangkauan secara luas yang memungkinkan manajer meningkatkan kualitas, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melayani konsumen, serta meningkatkan efisiensi. Manajemen kualitas total Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur adalah kunci untuk bertahab hidup dalam lingkungan persaingan global dewasa ini. Filosofi dari manajemen kualitas total, di mana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna, sedang menggantikan sikap ‘kualitas yang dapat diterima’ di masa lalu. Penekanan pada kualitas juga telah menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen yang menyediakan informasi keuangan dan non-keuangan tentang kualitas. Industri jasa juga berusaha meningkatkan kualitas. Perusahaan jasa menghadapi persoalan khusus karena adanya perbedaan kualitas antara pekerja yang satu dengan pekerja yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, perusahaan jasa mengutamakan konsistensi melalui pengembangan suatu sistem yang mendukung usaha yang dilakukan oleh pekerjanya. Waktu sebagai unsur kompetitif Waktu adalah unsur penting dari semua tahap rantai nilai. Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan daya tanggap terhadap pelanggan. Jadi korelasi k orelasi antara biaya dan waktu ini adalah jenis informasi yang harus tersedia pada suatu sistem informasi akuntansi manajemen. Efisiensi Meningkatkan efisiensi adalah suatu hal yang vital. v ital. Baik pengukuran efisiensi financial maupun nonfinansial diperlukan. Biaya adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Trend dalam biaya sepanjang waktu dan perubahan produktivitas dapat menjadi ukuran penting untuk efisiensi keputusan perbaikan berkelanjutan. Agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat ; output harus berhubungan dengan input yang dibutuhkan, dan keseluruhan efek financial perubahan produktivitas harus dikalkulasi.
Peranan akuntan manajemen Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran pendukung. Mereka membantu orang-orang yang bertanggung jawab melaksanakan tujuan dasar organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini. Posisi yang mendukung dan tidak bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi staf. Untuk itu, para akuntan manajer harus bertaraf dunia, cerdas, menyiapkan diri dengan baik, dan selalu mengikuti perkembangan baru, serta terbiasa dengan kebiasaan dan praktik-praktik di Negara di mana perusahaan beroperasi.
Akuntansi manajemen dan perilaku etis
Praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer memaksimumkan laba. Para manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak terlalu fokus pada laba sehingga mereka dapat membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan bersih dan harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai dengan cara-cara yang sah dan etis. Untuk mencapai tujuan ini, lebih ditekankan pertimbangan eksplisit terhadap isu-isu etika. Perilaku etis Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang ‘benar’, ‘sesuai’, serta ‘adil’. Keinginan untuk berkorban demi kebaikan kelompoknya merupakan inti dari tindakan etis. Pemikiran mengenai pengorbanan kepentingan seseorang untuk kebaikan orang lain menghasilkan beberapa nilai inti yang menjelaskan arti dari benar dan salah secara lebih konkret. Column” dalam management Accounting, ada Menurut James Menurut James W. Brackner , penulis “ Ethics Column” sepuluh nilai inti mengenai pengorbanan: 1. Kejujuran 2. Integr egritas 3. Peme Pemenu nuha han n janj janjii 4. Kesetiaan 5. Keadilan 6. Keped Kepedul ulia ian n terha terhadap dap ses sesam amaa 7. Penghar Penghargaa gaan n kepa kepada da orang orang lain lain 8. Kewarga Kewarganeg negara araan an yang yang bertan bertanggu ggung ng jawab jawab 9. Penc Pencapa apaia ian n kese kesemp mpur urnaa naan n 10. Akuntabilit Akuntabilitas as Perusahaan dengan kode etik yang kuat dapat menciptakan loyalitas yang tinggi bagi konsumen dan pekerjanya. Perusahaan yang dapat bertahan dalam jangka panjang menemukan bahwa ada manfaat dari memperlakukan segala sesuatunya dengan jujur dan loyal. Standar perilaku etis untuk akuntan manajemen Organisasi pada umunya menerapkan standar perilaku untuk para manajer dan pekerjanya. Asosiasi-asosiasi professional juga menetapkan standar etika. Akuntan manajemen membantu manajer untuk meningkatkan kinerja ekonomis perusahaan. Sayangnya, beberapa manajer terlalu menekankan pada dimensi ekonomi dan terlibat dalam tindakan yang tidak etis dan melanggar hukum. Banyak dari aktivitas ini tergantung pada sistem akuntansi manajeman untuk melakukan dan bahkan untuk mendukung perilaku tidak etis. Untuk hal itu, Sangatlah penting untuk mendesain sistem evaluasi dan penghargaan sehingga dorongan untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan, dapat diminimalkan. Akan tetapi, mendesain sistem penghargaan yang sempurna bukanlah suatu harapan yang realistis. Manajer juga mempunyai kewajiban untuk III-3 dari kode etik menjelaskan perihal ini:” Akuntan menghindari pelanggaran sistem. Standar III-3 manajemen mempunyai tanggung jawab untuk menolak hadiah, penghargaan, keramahtamahan yang dapat mempengaruhi mereka dalam bertugas.” bertugas.” Memanipulasi income untuk meningkatkan bonus dapat dianggap pelanggran terhadap standar ini. Pada dasarnya, prospek atas peningkatan bonus tidak boleh mempengaruhi manajer untuk melakukan tindakan yang tidak etis.
Sertifikasi
Ada banyak sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen. Ada tiga jenis sertifikasi utama yaitu : - Certi Certifi ficat catee in mana manage geme ment nt acco account untin ing g (CMA (CMA)) - Certi Certifi ficat catee in publ public ic acc accoun ounti ting ng (CP (CPA) A) - Certi Certifi ficat catee in inte intern rnal al aud audit itin ing g (CIA (CIA)) Selain itu, ketiga sertifikasi tersebut mewajibkan pemegangnya melanjutkan pendidikan professional untuk mempertahankan sertifikasi tersebut. Oleh karena sertifikasi menyatakan suatu komitmen atas kompetensi professional, banyak organisasi mendorong manajer mereka untuk mendapatkan sertifikat tersebut. Sertifikasi akuntansi manajemen (CMA) Pada tahun 1974, institute of management accountants (IMA) mensponsori sertifikasi baru, yang disebut certificate in management accounting. Sertifikasi tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Salah satu kunci dari persyaratan untuk mendapatkan CMA adalah lulus ujian kualifikasi. Ujian terbeut menekankan pada empat bidang, yaitu : 1. Ekonomi Ekonomi,, keua keuangan ngan,, dan dan manaje manajemen men 2. Akuntan Akuntansi si keuanga keuangan n dan dan pelapor pelaporan an 3. Laporan, Laporan, analis analisis, is, dan masalah masalah perila perilaku ku manajem manajemen en 4. Analisi Analisiss keputus keputusan an dan siste sistem m inform informasi asi Bagian-bagian dari ujian tersebut mencerminkan kebutuhan akuntansi manajemen dan menggarisbawahi observasi sebelumnya bahwa akuntansi manajemen memerlukan pengetahuan antardisiplin ilmu lebih banyak jika dibandingkan bidang-bidang lain dalam akuntansi. Salah satu tujuan utama CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui dan professional, serta terpisah dari profesi akuntan pu blik. Akuntan publik (CPA) Certificate in public accounting (CPA) adalah sertifikasi yang paling tua dan paling dikenal dalam akuntansi. Tujuan CPA adalah untuk menyediakan kualifikasi minimal professional bagi auditor eksternal. Hanya akuntan publik (CPA)yang diijinkan (oleh hukum)untuk menjadi auditor eksternal. CPA harus lulus ujian Negara dan mendapat lisensi dari Negara dimana dia melakukan praktik. Walaupun CPA tidak berorientasi kepada akuntansi manajemen, namun CPA banyak dimiliki oleh akuntansi manajemen. Auditor internal bersertifikat (CIA) Sertifikasi lainnya yang tersedia untuk akuntan internal adalah certificate internal auditor (CIA). Hal yang menyebabkan adanya sertifikasi ini adalah sama dengan yang menyebabkan munculnya CMA. Pemeriksaan internal berbeda dengan pemeriksaan eksternal dan akuntansi manajemen, dan banyak auditor internal merasa membutuhkan suatu sertifikasi khusus. Seorang pemegang certificate internal auditor (CIA) berarti telah lulus ujian komprehensif yang dirancag untuk menjamin kemampuan tekhnis, dan telah memiliki dua tahun pengalaman kerja.
Daftar Pustaka
Garrison, Ray H, 1997, Management Accounting: concept for planning, control, and decision maker. Edisi pertama, Penerbit ITB, Bandung. Mowen, Hansen, 2006, Buku 2006, Buku 1 Akuntansi Manajemen. Edisi ketujuh, Penerbit Salemba Empat Thomson, Jakarta. http://www.Google.com http://www.Google.com/Akuntansi /Akuntansi Manajemen. 2 Februari 2009.