TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB I Pendahuluan 1.1.
Latar Belakang Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses yang apabila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan tumpukan sampah yang semakin banyak dan menyebabkan masalah. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan beragam aktivitas. Berarti meningkat pula jumlah timbunan sampah dan semakin beragam jenis sampah yang dihasilkan. Oleh karena itu Dirjen Cipta Karya mengeluarkan SK yang mengharuskan pengelolaan sampah yang berbunyi sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari sampah organik, anorganik dan B3 yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi invetasi pembangunan. (Dirjen Cipta Karya 1998:1) Peningkatan jumlah penduduk dan laju pertumbuhan ekonomi serta pembangunan di suatu daerah selain mempunyai dampak positif juga menimbulkan dampak negative. Dengan meningkatnya laju pembangunan, pertambahan penduduk serta aktivitas dan tingkat social ekonomi masyarakat telah memicu terjadinya peningkatan jumlah timbulan sampah. Penanganan sampah tersebut apabila tidak dilakukan penanganan yang baik akan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan dan tidak diharapkan sehingga dapat mencemari lingkungan , baik terhadap tanah, air dan udara. Sebuah metode manajemen persampahan klasik yang akhirnya berubah menjadi praktek pembuangan sampah secara sembarangan tanpa mengikuti ketentuan teknis di lokasi yang telah ditentukan(open Dumping). Berdasarkan undang-undang No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Persampahan, paradigm pengelolaan persampahan tidak lagi mengandalkan pola kumpul-angkut-buang, tetapi beralih ke pola pengurangan dan pemanfaatan sampah sejak dari sumbernya, sehingga volume sampah yang dibuang ke TPA sudah sangat berkurang. Hidayatul Akli
14513043
1
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Adapun alasan dalam pengelolaan sampah adalah: Kinerja sistem pengelolaan sampah akan sangat menentukan wajah dari suatu kota. Apabila kinerja sistem pengelolaan sampah baik, maka wajah kotanya akan menjadi bersih dan demikian juga sebaliknya. Nilai penting dari unjuk kerja sistem pengelolaan sampah tidak saja terhadap nilai estetika kota, tetapi juga meliputi manfaatnya terhadap: 1. Perlindungan kesehatan masyarakat 2. Perlindungan pencemaran lingkungan 3. Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan kota 4. Perlindungan sosial budaya masyarakat. Pengelolaan sampah ini meliputi pengurangan volume sampah dan penerapan penguraian sampahnya yaitu dalam bentuk pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir Selama ini sampah menumpuk sebagian besar diakibatkan sifat boros manusia. Sedangkan dalam ilmu kesehatan lingkungan suatu pengelolaan sampah dianggap baik jika sampah tersebut tidak menjadi tempat berkembangan biaknya bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi medium perantara menyebar luasnya suatu penyakit. Syarat lainnya yang harus terpenuhi dalam pengelolaan sampah ialah tidak mencampuri udara, air dan tanah, tidak menimbulkan bau (segi estetis) tidak menimbulkan kebakaran dan lain sebagainya. Perencanaan persampahan merupakan langkah awal dalam melaksanakan pembangunan bidang persampahan yang seharusnya dimiliki oleh semua kota/kabupaten/kecamatan sebagai dasar pengelolaan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Didasarkan pada permasalahan di Kota Prabumulih dimana masih banyak sampah yang menumpuk di beberapa wilayah di kota prabumulih hal di sebabkan karena kapasitas yang dimiliki oleh TPA hanya mampu menampung 450 m3 sampah sedangkan sampah yang di hasilkan setiap harinya adalah 1.102 m3 (Sumber: http://ppsp.nawasis.info).
Hidayatul Akli
14513043
2
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Untuk mengatasi penumpukan sampah berlebih, sampah harusnya dapat mulai dimanfaatkan dan dikelola mulai dari sumber sampah dihasilkan (skala rumah tangga), TPS3R (Tempat Pembuangan Sementara dengan konsep Reduce, Reuse dan Recycle), serta TPA (Tempat Pemrosesan Akhir).Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya dan juga kesadaran dari masyarakat untuk mengelolanya.
Gambar 1.1.1 Keadaan Sampah di Kota Prabumulih (Sumber:Google)
Gambar 1.1.2 Tumpukan Sampah di Kota Prabumulih (Sumber: Google)
Hidayatul Akli
14513043
3
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
1.2.
Maksud dan Tujuan Tujuan perencanaan ini adalah sebagai berikut :
a.
Mampu memprediksikan volume timbulan serta karakteristik dan komposisi sampah di Kota Prabumulih pada tahun perencanaan sebagai dasar perencanaan pengelolaan persamapahan.
b.
Merancang metode pereduksian sampah dan penanganan sampah yang efektif, efisien, serta ekonomis.
c.
Mampu
merancang
desain
pengolahan
sampah
dengan
metode
pengomposan d.
Merancang desain pengolahan dengan menggunakan sistem Sanitary Landfill
e.
1.3.
Merancang Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Ruang Lingkup Batasan-batasan dan ruang lingkup dari perencanaan sistem pengolahan
sampah Kota Prabumulih adalah sebagai berikut : a. Pengelolaan persampahan yang direncanakan pengelolaannya berdasarkan pada NSPM, SNI dan Undang – undang No.13 Tahun 2013 b. Wilayah daerah perencanaan adalah Kota Prabumulih c. Menentukan sistem perencanaan dan daerah pelayanan d. Menentukan sistem pewadahan dan pengumpulan sampah e. Menentukan sistem pengangkutan sampah : Jumlah dan jenis kendaraan Rute pengangkutan Frekuensi pengangkutan f. Menentukan sistem daur ulang dan pengomposan sampah g. Menentuan kapasitas sistem (timbulan sampah tahun perencanaan) h. Membuat desain tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah
Hidayatul Akli
14513043
4
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
1.4.
Sistematika laporan Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari : 1. Bab I pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup serta sistematika penulisan dalam laporan. 2. Bab II Merupakan bab yang mencangkup tentang batas wilayah administrasi, demografi kependudukan , dan fasilitas sarana prasarana yang dimiliki oleh Kota prabumulih. 3. Bab III Konsep Pengelolaan sampah yang berisi kriteria perencanaan pengelolaan sampah. 4. Bab IV Perencanaan Sistem Pengelolaan Sampah yang meliputi kualitas dan kuantitas sampah, Tingkat dan daerah pelayanan, pengelolaan sampah di sumber, perencanaan pengumpulan dan pengangkutan, penyapuan jalan, pengelolaan skala kawasan dan pengelolaan akhir : perencanaan TPA dan perencanaan unit pengolahan lindi. 5. Bab V Berisi Bill of Quantity dan rencana anggaran biaya.
Hidayatul Akli
14513043
5
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB II Gambaran Umum Lokasi Studi 2.1.
Batas Wilayah Adimisntratif Berdasarkan kondisi geografisnya Kota Prabumulih terletak pada antara o 3 20’09,1” – 3034’24,7” Lintang Selatan dan 104007’ 50,4” – 104019’41,6” Bujur Timur, dengan luas daerah sebesar 434,50 KM2. Kota Prabumulih memiliki 6 kecamatan, 25 kelurahan, dan 12 desa. Adapun batas wilayah Kota Prabumulih, terdiri dari: Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lembak dan Kecamatan Tanah Abang – Kabupaten Muara Enim. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lubai – Kabupaten Muara Enim. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Lembak dan Kecamatan Gelumbang – Kabupaten Muara Enim. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rambang Dangku – Kabupaten Muara Enim. Sebagian besar keadaan tanah Kota Prabumulih berasal dari jenis tanah Potsolik Merah Kuning dengan derajat kemiringan tanah Kota Prabumulih antara 0 – 40 % pada ketinggian antara ±34 meter dari permukaan laut. Kota Prabumulih termasuk daerah tropis basah dengan curah hujan 204,45 m3 dan suhu rata-rata 270Celcius.
Hidayatul Akli
14513043
6
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Sumber: petatematikindo.files.wordpress.com
Gambar 2.1.1 Peta Kota Prabumulih Hidayatul Akli
14513043
7
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2.2.
Demografi Kependudukan Adapun jumlah penduduk Kota Prabumulih yang terdiri dari 6 kecamatan, 25 kelurahan, dan 12 desa adalah sebagai berikut: Tabel 2.2.1 Data Jumlah Penduduk
Kecamatan Rambang Kapak Tengah Prabumuli h Timur Prabumuli h Selatan Prabumuli h Barat Prabumuli h Utara Cambai Jumlah
Jumlah Penduduk (jiwa) 2011 2012 2013
2009
2010
2014
2015
9.315
10.881
11.252
11.512
11.733
11.931
12.120
39.133
57.044
59.905
61.888
63.672
65.511
67.301
13.971
17.014
17.431
17.552
17.753
17.958
18.124
30.664
29.569
28.839
29.842
29.966
29.978
30.084
29.832
31.524
31.895
31.753
31.817
32.032
32.138
14.871 137.78 6
15.952 161.98 4
16.638 165.96 0
16.475 169.02 2
16.863 171.80 4
17.067 174.47 7
17.311 177.07 8
Sumber:BPS Kota Prabumulih
2.3.
Sarana Prasarana Kota Secara umum dari data tahun 2015 dengan luas wilayah 434,50 KM2
terdapat beberapa fasilitas umum di Kota Prabumulih yaitu : Sarana Pendidikan (Tabel 2.3.1), Sarana Kesehatan (Tabel 2.3.2), Sarana Peribadatan (Tabel 2.3.3), Sarana Perdagangan (Tabel 2.3.4),dan Sarana Pariwisata (Tabel 2.3.5). Tabel 2.3.1 Fasilitas Umum Pendidikan Kecamatan TK SD SMP SMA SMK Perguruan Tinggi Jumlah
Rambang Kapak Tengah
Prabumulih Timur
Prabumulih Selatan
Prabumuli h Barat
Prabumulih Utara
Cambai
Jumlah
10 12 1 2 -
37 28 7 4 6
11 10 2 2 1
20 17 4 4 1
15 16 4 3 2
8 20 4 4 1
101 103 22 19 11
-
-
-
-
25
83
46
40
26
0 37
Sumber:BPS Kota Ptabumulih
Hidayatul Akli
14513043
8
256
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Tabel 2.3.2 Fasilitas Umum Kesehatan Kecamatan
Rambang Kapak Tengah
Prabumulih Timur
Prabumulih Selatan
Prabumuli h Barat
Prabumulih Utara
Cambai
Jumlah
Rumah Sakit Rs Bersalin Puskesmas Posyandu Poliklinik Jumlah
1 1
2 3 9 14
1 1
2 2 2 6
1 1 2 4
1 2 3
4 1 9 0 15 29
Sumber:BPS Kota Prabumulih
Tabel 2.3.3 Fasilitas Umum Tempat Ibadah Kecamatan
Rambang Kapak Tengah
Prabumulih Timur
Prabumulih Selatan
Prabumuli h Barat
Prabumulih Utara
Cambai
Jumlah
Masjid Mushola Gereja Pura Vihara Jumlah
24 10 34
76 18 1 1 1 97
4 3 7
44 18 1 63
25 10 35
17 3 20
190 62 2 1 1 254
Sumber:BPS Kota Prabumulih
Tabel 2.3.4 Fasilitas Umum Perdagangan Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
Pasar Umum Pasar Desa Toko Kios Warung Rumah makan Jumlah
1 13 995 823 686
1 15 1.048 824 704
1 17 1.077 841 744
1 18 1.157 863 745
1 19 1.254 872 753
65
73
77
79
85
2.414
2.583
2.665
2.863
2.984
Sumber: BPS Kota Prabumulih
Hidayatul Akli
14513043
9
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Tabel 2.3.5 Fasilitas Umum Pariwisata Kecamatan
Rambang Kapak Tengah
Prabumulih Timur
Prabumulih Selatan
Prabumuli h Barat
Prabumulih Utara
Cambai
Jumlah
Hotel Jumlah
1 1
11 11
1 1
-
7 7
1 1
21 21
Sumber: BPS Kota Prabumulih
Hidayatul Akli
14513043
10
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB III Konsep Pengolahan Sampah 3.1.
Kriteria Perencanaan Pengelolaan Sampah
3.1.1. Kriteria Pengolahan Sampah Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Sampah terbagi menjadi 2 yaitu sampah organik dan sampah nonorganik. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sedangkan Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton. Berdasarkan bentuknya sampah dibagi menjadi 6 yaitu sampah padat, sampah cair, sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, dan radioaktif. 3.1.2 Sistem Pengolahan Sampah Pengelolaan adalah pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya, yang menurut suatu perencanaan diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja yang tertentu (Prajudi, 1980). Dari limbah yang dihasilkan dapat dilakukan penanganan dengan beberapa kemungkinan yaitu didaur ulang menjadi bahan baku pada suatu proses produksi (kertas, karton, plastik, logam, botol dan sebagainya), diolah menjadi kompos (umumnya dari jenis sampah organik), ditumpuk di tempat pembuangan sampah akhir.Rencana pengelolaan sampah yang baik harus memperhatikan sumber sampah, lokasi, pergerakan/peredaran, dan interaksi peredaran sampah dalam suatu lingkungan wilayah. Penanganan sampah yang tepat, selain dapat menjadi jalan keluar dari masalah keterbatasan lahan untuk penumpukan/pembuangan sampah, juga dapat memberikan manfaat atau nilai ekonomis. Menurut Hadiwiyoto (1983), penanganan sampah dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: 1. Pengumpulan Sampah Sampah yang akan dibuang atau dimanfaatkan harusdikumpulkan terlebih dahulu dari berbagai tempat asalnya.Pengumpulan sampah dilakukan Hidayatul Akli
14513043
11
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
dengan pengambilan sampahdari bak sampah milik masyarakat, kemudian dengan
menggunakan
kendaraan-kendaraan
pengangkut
sampah
dipindahkan ke lokasi pembuangan akhir. 2. Pemisahan Pemisahan adalah memisahkan jenis-jenis sampah baik berdasarkan sifatnya, maupun berdasarkan jenis dan keperluannya. 3. Pembakaran (insinerasi) Pembakaran dilakukan pada suatu instalasi pembakaran, karena dapat diatur prosesnya sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar. 4.
Pembuangan (penimbunan) Sampah Pembuangan (penimbunan) sampah adalah menempatkan sampah pada suatu tempat yang rendah kemudian menimbunnya dengan tanah. Praktek pengelolaan sampah ini bebeda-beda baik itu di negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan
daerah
pedesaan,
berbeda
juga
antara
daerah
perumahan/pemukiman dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawabn pemerintah daerah, sedangkan utnuk sampah dari daerah komersial ditangani oleh perusahaan pengelola sampah. Sistem ini memerlukan beberapa kriteria lokasi seperti berikut : a. Ada lokasi untuk TPST (mendekati 1000 m2) untuk pengolahan sampah secara terpusat b. Dukungan dari masyarakat sekitar lokasi c. Dukungan tokoh masyarakat d. Adanya Kelompok Kerja Masyarakat sebagai pengelola e. Adanya pendanaan yang cukup f. Dukungan dari pemerintah lokal setempat Pada penerapannya, dapat diterapkan sistem pemilahan sesuai bahan (TPST3R) juga sesuai dengan kemauan masyarakat setempat. Prinsip 3 R
Hidayatul Akli
14513043
12
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
(Reuse, Reduce, Recycle) untuk menunjang pengelolaan sampah basis masyarakat. 3.1.3
Konsep Pengelolaan Sampah di Kota Prabumulih
Pengukuran dan pemanfaatan sampah secara signifikan dapat mengurangi kebutuhan pengelolaaan sehingga sebaiknya dilakukan di semua tahap yang memungkinkan,baik dari sumber TPS,hingga ke TPA, dengan demikian diharapkan target pengukuran sampah sebesar 20% dapat terpenuhi. Tempat pemrosesaan akhir merupakan
tahap akhir penaganan
sampah.Pemanfaatan TPA sebaiknya digunakan untuk jangka panjang(Minimal 10 tahun). Pengolahan sampah yang direncanakan berasal dari pengolahan sampah di sumber yang terbagi menjadi 4 jenis, yaitu : Sampah yang mudah terurai, plastik, kertas dan lain – lain. Pengolahan lain yang dapat dilakukan dengan pengomposan dengan metode drum komposter, serta penjualan sampah plastik ataupun kertas. Penanganan sampah pada Kota Prabumulih dilakukan dengan beberapa tahap dibawah ini, yaitu : Pengolahan di sumber Konsep pengelolaan sampah di Kota Prabumulih penangananya sampah tersebut dilakukan dimulai dari sumbernya. Penanganan sampah tersebut dilakukan dalam skala rumah tangga.pengolahan yang dilakukan di sumber tersebut antara lain : 1. Pemilahan sampah Tahap pertama pengolahan adalah dengan memilah sampah. Pemilahan SAMPAH sampah ini dilakukan dimulai dari sumbernya yang dilakukan secara ORGANIK ANORGANIK individu oleh (60%) setiap penghuni rumah untuk melakukan pemilahan (40%) sampah organic dan sampah non organic. Pemilahan sampah organic ini terdiri dari Daun-Daunan Sisa Makanan daun-daunan, sisa makanan (sayuran,buah, daging) dan kertas. Sedangkan Botol/kaleng pemilahan sampah an organic terdiri dari kaca, kaleng , botol dan besi.
Pengomposan Hidayatul Akli
Plastik 14513043
DIJUAL
13
DIJUAL
Kertas
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Gambar 3.1.1 Diagram Alir Pemilahan Sampah
2. Pewadahan Sampah Setelah dilakukan pemilahan oleh setiap individu kemudian selanjutnya Tahap kedua dalam pengolahan sampah ini adalah pewadahan. Untuk pewadahan diterapkan sistem individu. Setelah dilakukan pemilahan diatas maka masing-masing individu setiap rumah melakukan pewadahan meletakkan sampah yang telah dipilah ke dalam Bin plastic /Tong yang mempunyai kapasitas 60 liter/tong yang masing-masing rumah tersedia 3 tong yang terdiri dari tong organic (hijau), tong an organic 3. Pengelolaan sampah di sumber Setelah dilakukan pewadahan dan pemilahan pada masing-masing rumah kemudian tahap selanjutnya adalah dilakukan proses pengelolaan sampah di sumber oleh setiap rumah. Proses pengelolaan tersebut antara lain : a. Pengomposan Setelah sampah terpisah pada wadah masing-masing, untuk sampah organic seperti sampah sisa makanan dan daun-daunan kemudian dilakukan pengomposan. Pengomposan yang dilakukan di sumber tersebut adalah metode pengomposan Takakura. Pada perencanaan ini,proses Hidayatul Akli
14513043
14
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
pengomposan
akan
dilakukan
dengan
Sistem Takakura,
langkah
membuatnya yaitu :
Masukkan sekitar 2-3 kg bibit kompos takakura atau kira-kira seperempat keranjang. Masukkan sampah organik kedalam keranjang takakura. Kemudian adukaduk sampah tersebut dengan bibit kompos takakura yang terdapat dalam keranjang. Tutup keranjang rapat-rapat agar serangga dan lalat tidak masuk. Keranjang tidak usah diisi langsung penuh, masukkan sampah organik seadanya. Lakukan secara rutin setiap hari sampai keranjang penuh. Sampah yang baru dimasukkan akan difermentasi dalam 1-2 hari. Apabila keranjang sudah penuh, kira-kira 90% sudah terisi, ambil duapertiganya. Pindahkan kompos tersebut kedalam karung, biarkan selama 2 minggu sebelum digunakan. Kompos yang dihasilkan kering tidak terdapat cairan. Kompos takakura sudah terbentuk sempurna apabila teksturnya sudah seperti tanah, warna coklat kehitaman, tidak berbau. Untuk menguji kualitas kompos larutkan dalam air bersih. Kompos yang baik akan tenggelam, apabila ada yang terapung berarti belum material tersebut belum menjadi kompos. Air akan tetap bersih, apabila air berubah warnanya jadi kecoklatan, artinya dalam kompos terdapat cairan hasil fermentasi anaerobik.
b. Penjualan sampah Selanjutnya untuk pengelolaan sampah yang tidak dapat diolah dengan cara pengomposan Takakura dan masih bermanfaatyaitu sampah organic seperti kertas, dan sampah non organic seperti botol, besi, kaca dll kemudian di daur ulang dijual kepada pengepul sampah/lapak c. Residu sampah Yakni pewadahan sampah dilakukan secara individu oleh setiap penghuni rumah yang nantinya akan diangkut oleh penghuni rumah itu sendiri ke wadah komunal yang telah disediakan di beberapa titik. Sebelum pengangkutan ini diharapkan sudah terjadi pemilahan 2 jenis sampah yaitu organic, dan Non organik, yang Hidayatul Akli
14513043
15
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
dilakukan
oleh
masyarakat
secara
individu
sehingga
dapat
memudahkan proses selanjutnya. Dari wadah komunal, sampah akan diangkut menuju TPS 3R menggunakan dump truck berkapasitas 6m3dengan beberapa kali ritasi menurut perhitungan ke TPS 3R, berupa lahan seperti pada TPA tetapi dalam hal ini hanya untuk menampung sampah dari wilayah kecamatan. Pada TPS 3R ini dilakukan pemilahan sampah lebih lanjut dan dilakukan pengomposan untuk sampah organik. Residu yang dihasilkan dari TPS 3R ini yang kemudian akan dibawa ke TPA. 4. Pengumpulan Sampah Setelah dilakukan pewadahan tahapan selanjutnya yaitu pengumpulan sampah. Pengumpulan sampah di Kota Prabumulih akan diterapkan pola pengumpulan secara komunal tidak langsung, yakni sampah yang berada di TPS 3R tidak langsung diangkut ke lokasi pembuangan akhir(TPA), melainkan dibawa terlebih dahulu ke tempat penampungan sementara atau transfer depo sebelum diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Untuk setiap penghuni yang terdapat dalam desa tersebut, sampah tidak akan diambil setiap hari melainkan setiap dua hari sekali. Hal ini mempertimbangkan agar setiap hari dapat diambil sampah dari seluruh wilayah desa. Selain itu hal ini juga agar tidak memberatkan tugas petugas kebersihan. Di TPS 3R dilakukan pemilahan sampah berdasarkan jenis sampahnya. Untuk sampah organik akan dilakukan pengomposan, residu dari TPS 3R ini kemudian dibawa ke TPA untuk diolah kembali. Di TPA akan dilakukan pengolahan residu.Residu akhir dari TPA ini yang kemudian akan di masukkan ke land fill. 5. Pengangkutan Sampah Pengangkutan sampah merupakan hal vital yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sampah. Karena salah sedikit saja bisa mengganggu Hidayatul Akli
14513043
16
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
kenyamanan akibat pola pengangkutan sampah yang tidak teratur. Pada perencanaan ini sampah diangkut dan dikumpulkan oleh petugas kebersihan dari tiap tiap wadah komunal menggunakan
dump truck.
Sampah ini dibawa menuju TPS 3R. Sampah akan diangkut dua hari sekali untuk setiap wilayah. Dari TPS 3R sampah tidak langsung diangkut ke lokasi pembuangan akhir(TPA), melainkan dibawa terlebih dahulu ke tempat penampungan sementara atau transfer depo kemudian akan diangkut menuju TPA menggunakan truk sampah setiap harinya. 6. Sampah Pemilahan sampah dilakukan di TPS 3R dan TPA. Diharapkan sudah dilakukan pemilahan sampah oleh tiap penghuni rumah sebelumnya. Pada TPS 3R pemilahan sampah dilakukan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah yang masih bisa dimanfaatkan akan didaur ulang atau akan dijual kepada pengepul sampah seperti kertas. Residu dari pemilahan ini yang akan di bawa ke TPA. Di TPA sampah dipilah kembali menjadi bagian yang lebih kecil seperti sampah kertas, kaca, plastik dsb. Diambil sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Untuk sampah organik akan dilakukan pengomposan. Residu yang dihasilkan yang akan kemudian di masukkan ke land fill. 7. Pengelolaan Sampah : a. Pengomposan Skala Rumah Tangga Residu sampah organik dari hasil pemilahan sampah akan di ubah menjadi kompos. Cara atau metoda untuk membuat kompos sadalah proses pengomposan. Proses pengomposan ini merupakan proses dengan memanfaatkan proses biologis yaitu pengembangan massa mikroba yang dapat tumbuh selama proses terjadi. Metoda ini adalah proses biologi yang mendekomposisi sampah (terutama sampah organic yang basah) menjadi kompos karena adanya interaksi kompleks dari organisme yang terdapat secara alami. Manfaat kompos dari sampah rumah tangga salah satunya Hidayatul Akli
14513043
17
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
yaitu mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal.Sedangkan untuk factor-faktor kunci proses pengomposan yaitu susunan bahan, ukuran bahan, suhu optimal, derajat keasaman, kandungan air dan oksigen, kandungan nitrogen. b. Pengomposan Skala Kawasan Untuk pengelolaan skala kawasan di Kota Prabumulih akan direncanakan pengomposan dengan metode Open Windrow. Metode pengomposan
proses pembuatan kompos yang paling sederhana dan
paling murah. Bahan baku kompos ditumpuk memanjang , tinggi tumpukan 0.6 sampai 1 meter, lebar 2‐5 meter. Sementara itu panjangnya dapat mencapai 40 – 50 meter. Sistim ini memanfaatkan sirkulasi udara secara alami. Optimalisasi lebar, tinggi dan panjang nya tumpukan sangat dipengaruhi oleh keadaan bahan baku, kelembaban, ruang pori, dan sirkulasi udara untuk mencapai bagian tengah tumpukan bahan baku. pada tumpukan bahan baku ini harus dapat melepaskan panas, untuk mengimbangi pengeluaran panas yang ditimbulkan sebagai hasil proses dekomposisi bahan organik oleh mikroba. Windrow sistim ini merupakan sistim proses komposting yang baik yang telah berhasil dilakukan di banyak tempat untuk memproses pupuk kandang, sampah kebun, lumpur selokan, sampah kota dll. Untuk mengatur temperatur, kelembaban dan oksigen, pada windrow sistim ini, maka dilakukan proses pembalikan secara periodik Inilah secara prinsip yang membedakannya dari sistim pembuatan kompos yang lain 8. Penimbunan Sampah Residu dari sampah yang sudah dipilah yang tidak dapat diolah lagi kemudian akan dimasukkan ke land fill.Pada perencanaan pengelolaan akhir (TPA) digunakan dengan sistem controlled landfill, yaitu sampah yang datang setiap hari diratakan dan dipadatkan dengan alat berat. Sampah dipadatkan menjadi sebuah sel. Kemudian, sampah yang sudah Hidayatul Akli
14513043
18
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
dipadatkan tersebut dilapisi dengan tanah setiap lima hari atau seminggu sekali. 3.1.4. Aspek Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah terbagi 5 aspek yaitu: 1. Aspek operasional 2. Aspek organisasi 3. Aspek peran serta masyarakat 4. Aspek hukum dan peraturan 5. Aspek pembiayaan Pada tugas perencanaan ini lebih memfokuskan aspek teknik oprasional, aspek peran serta masyarakat, dan aspek pembiyaaan. 3.1.5. Aspek Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Aspek teknis operasional dibagi menjadi 6 bagian yaitu : 1. Penimbulan (waste generation) 2. Penanganan yang terdiri dari pemisahan,penyimpanan dan proses di tempat (waste handling,separation,storage and processing at the source) 3. Pengumpulan (collection), 4.Tercampur Pemindahan dan pengangkutan (transfer and transport) 5. Pemisahan, prosesing dan transformasi (separation and processing and transformation) 6. Pemrosesan akhir (disposal) TPA Kompos
Pengompos an (open windrow)
Organik SUMBER
Pengumpulan/ pengankutan(k omunal tidak langsung Non organik
Hidayatul Akli
14513043
Dijual (kertas)
Tps3r
Residu
Pengepakan bahan daur ulang
LAPAK
19
TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
SKALA RUMAH TANGGA/SUMBER
SKALA KAWASAN
Gambar 3.5 Diagram Alir Pengolahan sampah
Hidayatul Akli
14513043
20