BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai banyak kekayaan kekayaan alam yang melimpah baik yang dapat diperbaharui (renewable resources) unrenewable e resources resources). Kekayaa maup maupun un yang yang tida tidak k dapa dapatt dipe diperb rbah ahar arui ui (unrenewabl ekayaan n
sumber sumberday daya a alam alam yang yang tidak tidak dapat dapat diperb diperbaha aharui rui sepert sepertii sumber sumberday daya a minera mineral, l, batu batuba bara ra,,
dan dan
sumb sumber erda daya ya
lain lainny nya a
memb member erik ikan an
kontr ontrib ibus usii
pent pentin ing g
bagi bagi
perekonomian perekonomian Indonesia, terutama bagi daerah-daerah yang secara geologi wilayah memiliki komoditi mineral yang melimpah seperti tembaga, emas, perak, batubara, timah, nikel. Study kelayakan merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dalan usah usaha a pert pertam amba bang ngan an.. Stud Studii kelay elayak akan an tamb tamban ang g meru merupa paka kan n kegia egiata tan n un untu tuk k menghitung menghitung dan mempertimba mempertimbangka ngkan n suatu suatu endapan endapan bahan galian tambang tambang yang mengun menguntun tungka gkan n Sebelu Sebelum m kegiata egiatan n perenc perencana anaan an dan peranc perancang angan an tambang tambang diperlukan diperlukan kegiata kegiatan n study kelayak kelayakan an yang menyajika menyajikan n beberapan beberapan informasi informasi Studi kelayak kelayakan an bukan bukan hanya mengkaji mengkaji secara secara teknis, teknis, atau membuat prediksi prediksi proyeksi proyeksi ekon ekonom omis is,,
juga juga meng mengk kaji aji
aspe aspek k
nont nontek ekni niss
lain lainny nya, a,
seper eperti ti
aspe aspek k
sosi sosial al,,
budaya,hukum, dan lingkungan. erd erdas asar arka kan n ha hasi sill an anal alis isa a kand kandun unga gan n mine minera rall yang yang tela telah h dila dilaku kuka kan n menunjukk menunjukkan an kualitas kualitas mineral mineral yang dapat dikembang dikembangkan kan ketahap ketahapan an selanjutn selanjutnya ya yaitu yaitu !enamba enambanga ngan n ("kspl ("ksploit oitasi asi).# ).#ala alam m rangk rangka a peningk peningkata atan n kegia kegiatan tan operas operasii produ produksi ksi penamb penambang angan an nikel nikel !$. !$. Sinar Sinar $bk, $bk, maka maka disusu disusunla nlah h Studi Studi Kelayak elayakan an mengen mengenai ai keek keekono onomia mian n proye proyek k terseb tersebut ut sebaga sebagaii tindak tindak lanjut lanjut dari dari kegia kegiatan tan eksplorasi yang telah dilakukan maupun yang sedang berjalan saat ini. Studi Studi kelay kelayak akan an ini akan akan menjad menjadii alat alat pengam pengambil bilan an keput keputusa usan, n, apakah apakah cadangan tersebut dapat dinyatakan layak ( go mining) atau tidak layak (no go mining).
!en enam amba bang ngan an dan dan
pema pemanf nfaa aata tan n
baha bahan n
gali galian an nik nikel meme memerl rluk ukan an
perenc perencana anaan an pertam pertambang bangan an yang yang matang matang baik baik dari dari segi segi pertim pertimban bangan gan teknis teknis,, pertimbangan ekonomis, dan pertimbangan lingkungan, mengingat sifat dari bahan tambang yang tidak dapat diperbaharui serta keberadaannya sangat dikontrol oleh kondisi geologi yang tidak mengenal batas administrasi dan pengusahaannya harus dilakukan dilakukan di tempat tempat dimana dimana bahan tambang tersebut ditemukan ditemukan.. %uas %uas wilayah wilayah ekplor ekploras asii sebesa sebesarr &''' &''' a, yang yang akan akan diting ditingka katk tkan an ke tahap tahap operas operasii produk produksi si sebesar *' a. #i latarb latarbela elaka kangi ngi oleh oleh pemiki pemikiran ran terse tersebut but di atas, atas, maka maka !$. !$. Sinar Sinar $bk melakukan e+aluasi untuk mengembangkan potensi bahan galian ikel di daerah
& PT.Sinar Tbk.
Kolaka Kolaka sebagai bahan baku dalam industry. industry. ntuk mendukung usaha tersebut maka perlu dilakukan suatu kajian studi kelayakan penambangan bahan galian ikel di daerah daerah penelitian penelitian.. asilnya asilnya diharapka diharapkan n dapat memberika memberikan n penilaian penilaian kelayak kelayakan an penambangan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Studi kelayakan penambangan endapan bahan galian ikel di #aerah kolaka maksudkan untuk mengetahui nilai ekonomis potensi nikel di #aerah Kolaka dan sekita sekitarn rnya, ya, teknik teknik penamb penambang angan, an, tahap tahapan an penamb penambang angan, an, tahapa tahapan n pekerj pekerjaan aan,, perala peralatan tan tamban tambang g dan sarana sarana penunj penunjang ang serta serta e+alua e+aluasi si kegia kegiatan tan terhad terhadap ap lingkungan. Sedangkan Sedangkan tujuannya tujuannya adalah untuk mengetahui mengetahui kelayak kelayakan an penambangan penambangan bahan bahan galian galian nikel nikel di daerah daerah kolak kolaka a dan sekit sekitar arnya nya.. !roye !royeksi ksi penggun penggunaan aannya nya sebagai bahan baku industry metalurgi dan idustri kimia. #iharapkan pula sebagai bahan bahan pertim pertimban bangan gan unt untuk uk mendap mendapat atkan kan Iin Iin saha saha !erta !ertamba mbanga ngan n /peras /perasii !roduksi bahan galian ikel.
1.3 Ruang Lingkup dan metode studi
0uang %ingkup dan 1etode Studi Kelayakan meliputi : a. Studi Studi umum umum daer daerah ah penamb penambang angan. an. 1elipu 1eliputi ti adminis administra trati+ ti+e, e, geogra geogra2, 2, kesam kesampai paian an daerah daerah dan keada keadaan an lingkungan. Studi dilakukan dengan metode studi pustaka dan metode pengamatan langsung di lapangan. b. Studi geologi geologi dan dan keadaa keadaan n umum bahan galian galian ikel. ikel. 1eliputi 1eliputi 3eomorfol 3eomorfologi, ogi, stratigra2 stratigra2,, struktur struktur geologi, geologi, penyebaran penyebaran batuan, batuan, mineralisas mineralisasi, i, sifat dan kualitas kualitas batuan pembawa pembawa nikel nikel dan cadangan. cadangan. !erhi erhitu tung ngan an dila dilak kukan ukan deng dengan an meto metode de blok blok sesu sesuai ai deng dengan an luas luas penyebaran, penampang terukur dan parameter geologi. c. Studi rencana rencana penamba penambangan ngan dan pengemba pengembangan ngan infrastru infrastruktur ktur.. 1encakup 1encakup metode atau system penambangan, rencana produksi, peralatan yang digunak digunakan, an, umur umur tamban tambang, g, dan rencan rencana a pemanf pemanfaat aatan an nikel. nikel. 1etod 1etode e penambangan yang disarankan adalah penambangan terbuka (open pit mining). d.
Studi pengangkutan dan penimbunan, terdiri dari tatacara dan peralatan
yang digunakan. e. "+alua "+aluasi si bencana bencana geolog geologii penamb penambang angan an dan dampak dampak lingkung lingkungan an serta kesel eselam amat atan an kerja erja yang yang menc mencak akup up penc penceg egah ahan an benc bencan ana a geol geolog ogii penambangan, kelestarian lingkungan, sanitasi proyek, re+egetasi lahan bekas tambang, keselamatan dan kesehatan kerja (K-4).
5 PT.Sinar Tbk.
f.
Studi Studi ketenag ketenagak akerj erjaa aan n terdir terdirii dari dari bagan bagan organis organisasi asi,, jumlah jumlah dan criteria criteria
tenaga kerja, tingkat gaji dan system kerja. g. Studi pemasar pemasaran an terdiri terdiri dari bagan bagan organisa organisasi si dan prospek prospek pemasar pemasaran. an. h. Studi in+estas in+estasii dan analisis analisis kelayaka kelayakan n terdiri dari dari in+estasi in+estasi (modal (modal kerja kerja dan sumber sumber dana), dana), analis analisis is kelay kelayak akan an (biay (biaya a produ produksi ksi,, pendap pendapata atan n penjualan, Cash Flow, perhitungan Discounted Cash Flow Rate of Return. !erhitungan Break Event Point, waktu pengembalian modal).
1.4 Pelaksanaan Studi
!elaksa !elaksana na kegiatan kegiatan studi kelayak kelayakan an penambanga penambangan n endapan endapan bahan galian galian ikel di daerah penelitian adalah personil tim studi kelayakan !$. !$. Sinar $bk, 6dapun tim terebut terdiri dari orang geologi, orang ahli tambang, orang ahli lingkungan, orang ahli ekonomi, dibantu oleh orang sur+eyor dan orang operator computer.
1.5 Jadwal Waktu Studi
Studi Studi kelay kelayak akan an penamb penambang angan an bahan bahan galian galian nikel nikel di daerah daerah peneli penelitia tian n dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut 7 pers persia iapa pan n,
yaitu
mempelajari
hasil
penelitian
•
ahap hap
•
terdahulu8sebelumnya dan mempersiapkan akomodasi akomodasi penelitian. ahap ahap peker! peker!aa aan n lapang lapangan an, yait yaitu u kegia egiata tan n konsu onsult ltas asii deng dengan an pemerintah pemerintah #aerah #aerah dan masyarak masyarakat at setempat setempat serta pengumpulan pengumpulan
•
data-data lingkungan. ahap analasis yaitu yaitu analis analisa a data data teknik teknik,, data data ekono ekonomi mi dan data data lingkungan.
•
ahap pen"usunan laporan, yang dilakukan dikantor yaitu pembuatan
draft laporan, komputerisasi, penggandaan dan penjilidan laporan.
Kegiatan
o &
$ahapan !ersiapan
5
$ah ahap apan an !eker ekerja jaan an %apa %apang ngan an
4
$ahap 6nalisis
9
$ahapan !enyusunan %aporan
ulan ke&
5
4
4 PT.Sinar Tbk.
Bab !"#$##% &'&' (.1 Lokasi dan Luas Wila)a* Pen)elidikan
!$. !$. Sinar Sinar $bk. $bk. Sulawe Sulawesi si $enggar enggara, a, secara secara adminis administra tratif tif termas termasuk uk pada pada wilayah Kecamatan !omalaa, Kabupaten Kolaka, !ropinsi Sulawesi $enggara. Secara astronomis daerah daerah Kolaka Kolaka berada pada 9:';- 9:4'; %intang Selatan dan dan &5&: 4'; < &55:''; ujur $imur (lihat 3ambar &).
3ambar & !eta %okasi !$.Sinar.$bk. !$. !$. Sinar Sinar $bk. $bk. !omalaa omalaa,, Kabup Kabupate aten n Kolaka olaka,, !ropins !ropinsii Sulawesi Sulawesi $enggara enggara berbatasan dengan 7 a. b. +. d.
#isebelah tara berbatasan dengan Sungai uko-uko uko-uko #isebelah $imur berbatasan dengan !erbukitan 1aniang #isebelah Selatan berbatasan dengan Sungai /ko-/ko #isebelah arat berbatasan dengan $eluk 1ekongga #aerah #aerah Kuasa Kuasa !ertambanga !ertambangan n !$ Sinar $bk. !omalaa !omalaa meliputi meliputi area seluas seluas
kurang lebih &''' a, yang terletak antara => '4; sampai ?> &=; %intang Selatan dan &&5> &&5> 4'; 4'; sampai sampai &&5> &&5> 4?; 4?; bujur bujur $imur $imur.. !enamba enambanga ngan n bijih bijih nikel nikel dilak dilakuka ukan n secara secara serent serentak ak di dalam dalam wilaya wilayah h K! "ksplo "ksploita itasi si dengan dengan membag membagii tiga tiga daerah daerah tambang yaitu $ambang tara untuk wilayah K! "ksploitasi K@A?!!'5&9, K@A?!!'5&9, $ambang $ambang $engah $engah untuk wilayah K! "ksploitasi K@A?!!'5& K@A?!!'5& dan $ambang Selatan untuk wilayah K! "ksploitasi K@A?!!'5&4 dan K@A?!!'5&* (.(.!esampaian $aera* dan Sarana Per*ubungan Setempat
9 PT.Sinar Tbk.
%oka %okasi si !$. !$. Sinar Sinar $bk. $bk. !oma !omalaa laa bertem bertempat pat di dekat dekat berbat berbatasa asan n dengan dengan !ro+insi Sulawesi $engah di sebelah tara Sulawesi $enggara dimana dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat ke Kolaka dari Kendari. Ibukota !ropinsi Sulawesi $enggara $enggara adalah Kota Kota Kendari berjarak B &* km dari Kolaka, sedangkan !omalaa terletak disebelah Selatan kota Kolaka dengan jarak B 5A km. 6tau dapat juga ditempuh dari 1akasar, Sulawesi Selatan dimana harus melewati melewati $eluk $eluk one di penyeberangan ajoe berjarak
B &=? km dari
1akasar. %okasi !$ Sinar $bk. !omalaa juga dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat udara, dari andar dara Sultan asanuddin 1akassar menuju andar dara !omalaa. 6tau dari andar dara @olter 1onginsidi Kendari menuju andar dara !omalaa. (.3 keadaan lingkungan (.3.1 Penduduk
1enu 1enurut rut ada adan n !usa !usatt Stat Statis isti tik k Kabu Kabupa pate ten n Kolak olaka, a, juml jumlah ah pend pendudu uduk k Kabupaten Kolaka Kolaka pada tahun 5'&4 tercatat sebanyak 554.4?& jiwa yang terdiri dari &&9.'54 penduduk laki-laki (*&,'9 C) dan &'A.4*? penduduk perempuan (9?,AC) yang yang ters terseb ebar ar di &5 kecam ecamat atan an deng dengan an kepad epadat atan an pend pendud uduk uk rata rata-r -rat ata a ?,9 ?,9& & jiwa8km5. 0asio 0asio jenis jenis kelam kelamin in pendudu penduduk k Kabupa Kabupaten ten Kolaka olaka adalah adalah &'9, &'9, artinya artinya bahwa setiap &'' penduduk perempuan terdapat &'9 penduduk laki-laki. !enduduk 1enurut Denis Kelamin Kabupaten Kolaka $ahun $ahun 5''A-5'&4 5''A-5'&4 T#,& %
J&'L#, P"%$&$&! -JW#
J&'L#, -JW# L
P
!"P#$# !"P#$#T T#% -JW#/!' (
R#S0 J"%S !"L#'%
(2
5?=.59
&9.99?
&9'.=*?
9&
14
(1
4&*.545
&&.A&9
&*4.4&?
9*
1
(11
45&.*'
&*.&4=
&*.4A
9
1
(1(
45A.494
&A.&&
&'.&?5
9=
1
(13
((.(
11.2
111.21 (
2
14
Sumber 7 !S, 5'&9 Dumlah penduduk Kabupaten Kolaka Kolaka dari tahun 5''A-5'&5 5''A-5'&5 terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata selama tiga tahun terakhir mencapai 5,4 C. Sedang Sedangka kan n pada pada tahun tahun 5'&4 5'&4 terjad terjadii penurun penurunan an jumlah jumlah pendudu penduduk k yang yang
* PT.Sinar Tbk.
disebabkan oleh terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Kolaka $imur. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kolaka cukup padat di banding dengan Kolaka tara dan Kolaka $imur yang merupakan wilayah pemekaran dari kabupaten Kolaka. 0ata-rata kepadatan penduduk A jiwa perkilometer. 6rtinya setiap satu kilometer dihuni olkeh penduduk sebanyak A orang. !enduduk 1enurut Kecamatan dan Denis Kelamin Kabupaten Kolaka$ahun 5'&4
KECAMATAN
PENDUDUK
KEPADATAN (JIWA/KM 2)
L
P
JUMLAH
I!"#en$aa
3.846
3.839
7.685
2%
W!l!
9.623
9.244
18.867
&'
a#atr
11.659
11.381
23.040
*1
Lata#+aga
15.290
14.879
30.169
1''
K!laka
20.042
19.530
39.572
1%,
Wn$lak!
10.444
9.905
20.349
1-%
5.713
5.372
11.085
-*
15.733
15.138
30.871
,1
Tanggeta$a
7.546
7.025
14.571
&
P!l"ngg!na
3.789
3.323
7.112
1&'
Wat+angga
8.061
7.450
15.511
*'
T!ar"
4.944
4.826
9.770
11
11-.-,'
111.,12
220.-'2
-,
Bala
P!#alaa
KLAKA
Sumber 7 !S, 5'&9
PT.Sinar Tbk.
Kecamatan Kolaka merupakan daerah yang paling banyak penduduknya dibandingkan dengan kecamatan lainnya yakni sebanyak 4A.*=5 jiwa, sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan !olinggona dengan jumlah penduduk =.&&5 jiwa. Konsentrasi penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Kolaka dengan tingkat kepadatan &=A jiwa8km5 dan wundulako yang merupakan daerah perkotaan. Sementara tingkat kepadatan terendah di Kecamatan Iwoimendaa dengan tingkat kepadatan 5= jiwa8km5. (.3.(. 'ata Pen+a*arian Penduduk
1asyarakat Kabupaten Kolaka sebagian besar mencari nafkah dan bekerja di sektor pertanian dan perikanan. Sejak lama masyarakat telah mengembangkan perkebunan kakao. #i Sulawei $enggara, selain Kabupaten Kolaka, Kolaka tara dan Kolaka $imur merupakan penghasil kakao. Sentra perkebunan kakao yang diusahakan oleh masyarakat tersebar di Kecamatan @olo, Samaturu, %atambaga, @atubangga, aula, $anggetada dan Kecamatan !omalaa. #isamping kakao, cengkeh dan lada juga merupakan tanaman perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat. udidaya cengkeh dikembangkan masyarakat yang tinggal di Kecamatan %atambaga, Kolaka, @olo, Samaturu, $anggetada, aula, @undulako, !omalaa dan Kecamatan @atubangga. Sedangkan tanaman lada banyak diusahakan oleh penduduk di Kecamatan $anggetada, @olo, aula, Samaturu, @undulako, %atambaga, @atubangga, !olinggona, !omalaa, dan $oari. asil perkebunan masyarakat seperti kakao dan cengkeh umumnya dijual ke luar daerah seperti di pro+insi Sulawesi Selatan untuk keperluan industri. Sementara hasil lada di jual jual untuk konsumsi lokal dan antar pulau atau antar daerah. wilayah Kabupaten Kolaka yang strategis dengan fasilitas pelabuhan dan dermaga
yang
besar
serta
jalan
transportasi
darat
yang
baik,
lancar
menghubungkan ke berbagai daerah. !eternakan besar dan kecil banyak diusahakan masyarakat di Kecamatan @atubangga,@olo, $anggetada, $oari dan !olinggona. !eternakan unggas banyak diusahakan di Kecamatan aula. mumnya hasil peternakan digunakan untuk memenuhi konsumsi lokal. (.3.3. lora dan auna
= PT.Sinar Tbk.
Elora dan fauna yang terdapat di kawasan konser+asi !ro+insi Sulawesi $enggara memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman hayati ini tidak terlepas dari berbagai tipe ekosistem yang membentuk kawasan konser+asi tersebut. erbagai tipe ekosistem tersebut diantaranya ekosistem perairan laut, pesisir pantai dan daratan8terestrial. erbagai Fora dan fauna (dilindungi maupun tidak dilindungi) yang dominan di kawasankonser+asi !ro+insi Sulawesi $enggara sebagai berikut 7 1. lora a. Orchidaceae
&. 6nggrek serat 6nggrek serat dalam bahasa lokal (Sulawesi) disebut sebagai anomi, anemi, atau alemi. Sedangkan dalam bahasa latin, nama ilmiah anggrek serat semula adalah
#endrobium
utile
namun
kemudian
mengalami
re+isi
menjadi
#iplocaulobium utile. ama latin yang pertama, #endrobium utile sekarang dipakai sebagai sinonim. 5. 6nggrek bulan 6nggrek
bulan
(!halaenopsis
amabilis)
merupakan
jenis
anggrek
(/rchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. 1eskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna beragam jenis. b. Nephentaceae yaitu Kantong semar
#i Sulawesi ini sedikitnya terdapat A spesies bunga kantong semar alami yang lima di antaranya merupakan tanaman endemik pulau ini. Sedangkan empat jenis lainnya, meskipun asli Sulawesi namun bisa ditemukan di pulau lainnya. (. auna a. Anoa (Bubalus depressicornis)
6noa adalah satwa endemik pulau Sulawesi, Indonesia. 6noa juga menjadi fauna identitas pro+insi Sulawesi $enggara. Satwa langka dan dilindungi ini terdiri atas dua spesies (jenis) yaitu7 anoa pegunungan (ubalus Guarlesi) dan anoa dataran rendah (ubalus depressicornis). Kedua satwa ini tinggal dalam hutan yang jarang dijamah manusia. Kedua spesies anoa tersebut hanya dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. #iperkirakan saat ini terdapat kurang dari *''' ekor yang masih bertahan hidup. 6noa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya. b. Babi Rusa
? PT.Sinar Tbk.
abirusa yang dalam bahasa latin disebut sebagai abyrousa babirussa hanya bisa dijumpai di Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya seperti pulau $ogian, Sula, uru, 1alenge, dan 1aluku. Sebagai hewan endemik, abirusa tidak ditemukan di tempat lainnya. Sayangnya satwa endemik ini mulai langka. (.3.4. klim
Kolaka memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. 1usim Kemarau terjadi antara ulan 1ei dan /ktober, dimana angin $imur yang bertiup dari 6ustralia tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya 1usim ujan terjadi antara ulan o+ember dan 1aret, dimana angin arat yang bertiup dari enua 6sia dan Samudera !asi2k banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim hujan. Khusus pada ulan 6pril arah angin tidak menentu, demikian pula curah hujan sehingga pada bulan ini dikenal sebagai musim pancaroba. Hurah
hujan
dipengaruhi
oleh
perbedaan
iklim,
orogra2
dan
perputaran8pertemuan arus udara. al ini menimbulkan adanya perbedaan curah hujan menurut bulan dan letak stasiun pengamat. #i wilayah Kolaka, curah hujan yang lebih dari 5.''' mm pertahun, meliputi wilayah sebelah tara jalur Kolaka, meliputi Kecamatan Kolaka, %atambaga, @olo, Samaturu, 1owewe, luiwoi, dan $inondo. Sementara itu, curah hujan kurang dari 5.''' mm pertahun meliputi wilayah selatan dan timur, yaitu @atubangga, $oari, !olinggona, $anggetada, !omalaa, aula, @undulako, %adongi, %ambandia, !oli-!olia, %alolae, %oea, dan $irawuta. $inggi rendahnya suhu udara dipengaruhi oleh letak geogra2s wilayah dan ketinggian dari permukaan laut. @ilayah Kolaka pada umumnya berada pada ketinggian kurang dari &.''' meter, sehingga beriklim tropis. !ada tahun 5'&5, suhu udara maksimum ratarata berkisar antara 5?,? :H < 44,A :H, dan suhu minimum rata-rata berkisar antara 54,? :H < 5*,' :H.
(.3.5. Sosial "konomi
%etak Kabupaten Kolaka yang berada di pesisir pantai membentang di sepanjang $eluk one menyebabkan sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. #i kecamatan-kecamatan seperti @atubangga, $anggetada, !omalaa, @undulako, Kolaka, %atambaga, @olo, Samaturu dan $oari banyak masyarakat yang bekerja sebagai nelayan tangkap. asil tangkapannya, selain untuk konsumsi lokal, juga biasanya untuk di kirim ke kabupaten sekitarnya seperti Kolaka $imur dan
A PT.Sinar Tbk.
Kolaka tara atau ke Sulawesi Selatan. ntuk keperluan industri perikanan, pemerintah menyediakan kawasan pengolahan ikan di kelurahan 1angolo Kecamatan %atambaga. !engembangan wilayah dan sentra perekonomian secara signi2kan belum memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang hidup dalam kategori garis kemiskinan. !ada tahun 5'&4, saat Kabupaten Kolaka $imur belum berpisah dengan Kabupaten Kolaka, jumlah penduduk yang hidup dalam garis kemiskinan sebesr 5=*.?5 jiwa (!S 0I dalam Kolaka dalam 6ngka, 5'&9). al itu menunjukkan jumlah penduduk yang rentan terhadap kondisi miskin. #ari jumlah tersebut, *.49? diantaranya adalah penduduk miskin. $ingkat
Kemiskinan
di
Kabupaten
Kolaka
termasuk
tinggi
apabila
dibandingkan dengan kabupaten8 kota lainnya di Sulawesi $enggara. Kabupaten Kolaka menempati urutan kedua setelah Kabupaten Kolaka tara dengan jumlah penduduk miskin
yang tinggi, yaitu &,5'C dari keseluruhan jumlah penduduk
kabupaten Kolaka (Kolaka dalam 6ngka, 5'&9. amun dari data !S Kabupaten Kolaka, diketahui bahwa persentase penduduk miskin mengalamai peningkatan pada tahun 5'&4. al ini disebabkan oleh meningkatnya standar nilai pengeluaran untuk makan dan non makanan perbulan (!o+erty line). erikut data garis kemiskinan dan jumlah penduduk miskin Kabupaten Kolaka, dapat dicermati pada tabel !ersentase !enduduk 1iskin Kabupaten Kolaka $ahun 5''A-5'&4 Ta*un
6aris !emiskinan
Penduduk 'iskin
-Rupia*/!apita/Bulan
Jumla*
Persentase -7
(2
55?.''
9.&*'
55.9
(1
594.9*&
*A.=''
&?.A&
(11
5*?8A4
*.??=
&=.A
(1(
5=*.94
*&.=?=
&*.=5
5=*.?5 *.49? Sumber7 Kabupaten Kolaka dalam 6ngka (5'&9)
&.5'
(13
$abel 5.& menunjukkan bahwa dari tahun 5''A sampai dengan tahun 5'&5 terjadi penurunan jumlah pendududk miskin. #ari tahun 5''A-5'&' penurunan cukup signi2kan sekitar 4,**C. $ahun-tahun selanjutnya penurunan berkisar &,4C-
&' PT.Sinar Tbk.
&,AC. !eningkatan jumlah penduduk miskin relatif bertambah sedikit pada tahun 5'&4 sekitar ',9?. #alam rangka memetakan penduduk miskin di Kabupaten Kolaka maka pemerintah
setempat
membuat
klasi2kasi
keluarga
berdasarkan
kesejahteraannya. $abel 9.4 menunjukkan jumlah keluarga
tingkat
berdasarkan tingkat
kesejahteraannya. erdasarkan hal tersebut, maka pengertian keluarga pra sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan Dumlah Keluarga erdasarkan Klasi2kasi Kabupaten Kolaka di tiap Kecamatan
!e+amatan
Pra Se8a*ter a
Jumla* Total
!eluarga Se8a*tera
9
Wundulako
&5'
&*?4
&*4*
?5&
99
9&'4
!olaka
9&&
&'A
4==9
55A'
=4'
?4'&
Pomalaa
*'5
&9?9
5?
&?
4'A
9A
Watubangga
*5
9
54A'
&'54
9&
9&*5
Wolo
5=?
5'
4&*&
9A'
'
9*4A
Baula
44?
?&?
&4*&
599
4?
5=?A
Latambaga
99?
&9'5
594?
&4&*
9'=
'&'
Tanggetada
==A
A5*
A4*
4&?
'
5A*=
Samaturu
55'
?&4
4'A
=&9
5*
*'AA
Toari
5A&
*54
??*
''
4*
5449
Polinggona
&44
5?*
=A9
9&'
5
&59
woimendaa
&9&
4
&'&5
5?
'
&=?=
4=&4
&'*&
59'9=
&'&&
&?5
*'499
Jumla*
Sumber7 Kabupaten Kolaka dalam 6ngka, 5'&9 (.3.. Tata 6una La*an
&& PT.Sinar Tbk.
%uas wilayah Kabupaten Kolaka mencapai .A&?,4? km5, penggunaan lahan dalam jumlah yang terbesar adalah hutan negara yang luasnya mencapai 5?,9*C dari total wilayah atau mencapai *&=.==* a, dan perkebunan seluas &'A.=?,* a kemudian lahan sawah seluas &=.&4 a pada tahun 5''=. !enggunaan lahan lain yang cukup signi2kan adalah kebun8tegalan mencapai 5,*4C (44.?AA a) dari .A&?,4? km5. !enggunaan lahan terendah adalah kolam8empang yang hanya sebesar 5.'5& a (',45C). !enggunaan lahan sawa* di Kabupaten Kolaka tahun 5''= adalah &=.&4 a dan tahun 5''? menjadi &?.&4 a. #ari keseluruhan luas sawah tersebut, sawah tadah hujan seluas &.*?= a, sawah irigasi teknis seluas &*.**& a.sedangkan luasan sawah lainnya sebesar &4.&&' a. (.4. Topogra: dan 'or;ologi
@ilayah Kolaka membentang mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Kondisi Kemiringan tanah ' sampai 5 persen merupakan tanah yang relatif datar dengan jumlah luasan sebesar &'5.9A4 a atau (A,A9C) dari luas daratan kemiringan 5-&* persen merupakan tanah relatif bergelombang dengan jumlah luasan ??.'*& a atau (?,?9C) dari luas daratan, &* sampai 9' persen merupakan tanah yang kemiringannya agak curam seluas 5'.'? atau (&A,AA C), lebih dari 9' persen tanahnya curam dan bergunung dengan jumlah luasan 49.4?? atau (&,54C) dari wilayah daratan. @ilayah daratan terluas berada pada &'' hingga 9'' meter #!%, dan sebahagian merupakan dataran yang berada pada 9'' hingga &''' meter #!%. $erdapat sekitar &= sungai besar yang mengalir di Kabupaten ini, dengan jumlah sungai yang tersebar pada berbagai wilayah Kabupaten ini, diantaranya 7 Sungai @olulu, Sungai /ko-oko, Sungai uko-huko, Sungai aula, Sungai 1ekongga, Sungai %adongi dan 6niwenda, Sungai $okai, Sungai %oea dan Simbune, Sungai alandete dan Kolaka, Sungai 1anggolo, Sungai @olo, Sungai $amboli, Sungai 1owewe dan Sungai Konaweha.
&5 PT.Sinar Tbk.
B#B 6"0L06
3.1. 6enesa "ndapan Bi8i* %ikel
1ineral nikel yang terdapat di daerah !omalaa pada dasarnya adalah bijih lateritis, yaitu hasil pelapukan batuan ultrabasa yang mengandung nikel. ijih nikel laterit merupakan hasil pelapukan (weathering) batuan ultrabasa peridotit yang terdapat di atas permukaan bumi. !roses pelapukan terjadi karena pergantian musim panas dan dingin yang silih berganti, sehingga batuan menjadi pecah-pecah dan mengalami pelapukan. Ion-ion yang mempunyai berat jenis besar, termasuk nikel, mengalami pengayaan di tempat. Sementara ion-ion yang mempunyai berat jenis kecil dihanyutkan oleh air, angin atau media lain ke dataran yang lebih rendah. !ada umumnya bijih nikel laterit mengandung unsur besi, kobalt dan khromium. !roses pelapukan dimulai pada batuan peridotit. atuan ini banyak mengandung oli+in, magnesium silikat dan besi silikat yang pada umumnya mengandung ',4'C nikel. atuan peridotit sangat mudah terpengaruh oleh pelapukan lateritik. 6ir tanah yang kaya H/5 berasal dari udara luar dan tumbuhtumbuhan akan menghancurkan oli+in. !enguraian oli+in, magnesium, nikel dan silika ke dalam larutan cenderung untuk membentuk suspensi koloid dari partikelpartikel silika yang submikroskopik. #i dalam larutan, besi akan bersenyawa dengan oksida dan mengendap sebagai ferri hidroksida. 6khirnya endapan ini akan menghilangkan air dengan membentuk mineral-mineral seperti karat, yaitu geothit Ee/(/), ematit (Ee5/4) dan kobalt dalam jumlah kecil. Dadi besi oksida akan mengendap dekat dengan permukaan tanah. Sedang magnesium, nikel silika tertinggal di dalam larutan selama air masih asam. $etapi jika dinetralisasi karena adanya reaksi dengan batuan dan tanah, maka at-at tersebut akan cenderung mengendap sebagai hydrosilikat.
&4 PT.Sinar Tbk.
ikel mempunyai sifat kurang kelarutannya dibandingkan magnesium. !erbandingan antara nikel dengan magnesium di dalam endapan lebih besar dari pada larutan, karena ada sedikit magnesium yang terbawa oleh air tanah. Kadangkadang oli+in di dalam batuan diubah menjadi serpentin sebelum tersingkap di permukaan. Serpentin terurai ke dalam komponen-komponennya bersama-sama dengan terurainya oli+in. 6danya erosi air tanah asam dan erosi di permukaan bumi, akan menyerang nikel-nikel yang telah diendapkan. Jat-at tersebut dibawa ke tempat yang lebih dalam, selanjutnya diendapakan sehingga terjadi pengayaaan pada bijih nikel. Kandungan nikel pada at terendapkan akan semakin bertambah banyak dan selama itu magnesium tersebar pada aliran air tanah. #alam hal ini proses pengayaan bersifat kumulatif. !roses pengkayaan dimulai dari suatu batuan yang mengandung ',5*C nikel, sehingga akan dihasilkan &,*'C bijih nikel. Keadaan ini merupakan suatu kadar yang sudah dapat ditambang. @aktu yang diperlukan untuk proses pengayaan tersebut mungkin dalam beberapa ribu atau bahkan berjuta-juta tahun. ijih nikel pada endapan laterit yang mempunyai kadar paling tinggi terdapat dengan dasar one pelapukan dan diendapkan pada retakan-retakan di bagian atas dari lapisan dasar (bedrock ). !erlu ditambahkan bahwa endapan nikel laterit terletak pada lapisan bumi yang kaya akan besi. !embagian yang sempurna dari besi dan nikel ke dalam one-one yang berbeda, tidak pernah ada. !engayaan besi dan nikel terjadi melalui pemindahan magnesium dan silika 3.(. 6eologi &mum 3.(.1. 'or;ologi Regional
!ulau Sulawesi, yang mempunyai luas sekitar &=5.''' km 5 (+an emmelem, &A9A), dikelilingi laut yang cukup dalam. Sebagian besar daratannya di bentuk oleh pegunungan yang ketinggiannya mencapai 4.99' m (3unung %atimojong). !ulau Sulawesi berbentuk huruf KL dengan empat lengan 7 %engan $imur memanjang ke timur laut-barat daya, %engan tara memanjang barat-timur dengan ujung baratnya membelok ke arah utara-selatan, %engan $enggara memanjang arat %aut-$enggara dan %engan Selatan membujur tara Selatan. 6da lima satuan morfologi yang dapat dibedakan dari citra IES60 di bagian tengah dan ujung Selatan %engan $enggara Sulawesi, yakni satuan pegunungan, pebukitan tinggi, pebukitan rendah, dataran rendah dan karst. Secara umum morfologi regional untuk wilayah $oronipa termasuk dalam kategori morfologi !erbukitan 0endah yang merupakan dataran allu+ium yang luas, terdiri atas bukit kecil dan rendah dengan morfologi yang bergelombang. atuan utama penyusun satuan ini adalah batuan sedimen klastika 1esooikum dan $ersier.
&9 PT.Sinar Tbk.
Satuan morfologi dataran rendah dijumpai dibagian tengah ujung selatan %engan $enggara, merupakan dataran rendah. atuan penyusunnya terdiri atas batupasir kuarsa dan konglongmerat kuarsa Eormasi 1eluhu. #alam dataran ini mengalir sungai-sungai, pada saat musim hujan, air melimpah dan pada musim kemarau air kering. al ini mungkin disebabkan batupasir dan konglongmerat sebagai dasar sungai masih lepas, sehingga air dengan mudah merembes masuk ke dalam tanah.
3.(.(. stratigra: Regional
erdasarkan litologi dan perkembangan tektonik sulawesi dan daerah sekitarnya, dapat dibagi empat lajur geologi (sukamto, &A=? dan simanjurak, &A?4)7
a) b) c) d)
%ajur +ulkanik sulawesi barat %ajur malihan sulawesi tenga %ajur o2olit sulawesi timur Kepingan benua
a La8ur
%ajur +ulkanik sulawesi barat menempati bagian barat sulawesi, mulai lengan selatan, tengah, samapi dengan lengan utara, batuan yang menempati lajur ini, didominasi oleh batuan gunung api, dan intrusi berumur paleogen- kuarter, selebihnya batuan sedimen dan metamorf berumur metaoikum, tersier.
%engan selatan
$ataan lengan selatan sampai dengan moisen awal, bagian barat dan timurnya sangat berbeda, dan keduany dipisahkan oleh eMpresi walanae
%engan barat lengan selatan sulawesi
agian alas sedimen tersier di lengan ini, adalah batuan malihan metaoikum, berdasarkan literatur, darman dan jidi (5'''). 1enggambarkan batuan malihan ini, secara singkat. atuan malihan tersingkap di dua tempat, yaitu bantimala dan barru. atuan alas ini terdiri atas batuan malihan, ulltama2k dan sedimen batuan maliahnnya berupa am2bolit, ekologis, sekis mika, kuarsit, klorit, feldspar dan 2lit gra2t. asil pentarikan K86r batuan malihan bantimala menunjukan angka & juta tahun lalu.
3.(.3. Struktur danTektonik Regional
#aerah ini tidak dpat dipisahkan dengan proses tektonik yang masih berlangsung di daerah ini, dimana diperlihatkan oleh kondisi batuan yang berumur pra tersier yang umunya telah mengalami, perlipatan dan perombakan tang cukup kuat dan berulang-ulang.
&* PT.Sinar Tbk.
Struktur geologi yang dijumpai didaerah kolaka, meliputi lipatan, kekar, dan sesar. %ipatan dapat dijumpai dibeberapa tempat dimana, batupasir masih tersimgkap, namun sangat sulit umtuk menentukan arah sumbuh lipatannya karena telah terombakan. Kekar dijumpai hampir seluruh satuan batuan penyusun daerah ini, kecuali allu+ium dan batuan kelompok batuan molasa, yang tidak terkonsolidasi dengan baik, sesar utama yang terjadi di daerah ini dapat dijumpai
3.3. 6eologi Lokal 3.3.1. 'or;ologi Lokal
$opogra2 daerah !omalaa merupakan bukit-bukit yang memenjang dari tara $imur sampai arat #aya. $iap daerah perbukitan terlihat adanya punggungpunggung utama yang kemudian bercabang menjadi dua daerah perbukitan. %embah-lembah diantara cabang inilah yang merupakan tempat pelayanan air pada waktu musim hujan. !ada umumnya bentuk topogra2 daerah !omalaa dapat dibagi menjadi dua bagian yakni daerah rendah dan perbukitan dengan relief yang landai, sedang dan terjal. #aerah yang terletak pada dataran rendah meliputi daerah pantai, sebagian besar pemukiman penduduk berada pada ketinggian 5-&'' meter dari permukaan laut. #aerah perbukitan merupakan daerah penambangn dengan ketinggian &''-5*' meter diatas permukaan laut, antara bukit dan lereng yang berbatasan dengan lembah yang cukup dalam. 6kibat dari topogra2 yang landai maka jumlah air yang meluncur lebih banyak daripada air yang meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif 3.3.(. Stratigra: Lokal
Struktur geologi daerah penelitian merupakan jalur batuan beku ultra basa. Dalur batuan beku ultrabasa di Sulawesi $enggara mulai daerah !omalaa. Dalur ini terbagi 5 kelompok, kelompok pertama menyebar kearah timur, sedangkan kelompok kedua menyebar kearah tenggara mulai 3unung @atumohae dan ombakau sampai ke $orobulu. 1enurut asanudin dkk (&AA5), secara regional satuan batuan di %embar Kolaka dapat dikelompokkan menjadi 5 (dua) 1andala, yaitu 1andala 3eologi Sulawesi $imur dan 1andala 3eologi Sulawesi $imur dicirikan oleh gabungan batuan ultrama2k, ma2k dan malihan, Sedangkan 1andala 3eologi anggai Sula dicirikan oleh kelompok batuan sedimen malihan. 1enurut Simanjuntak dkk (&AA9), stratigra2 %embar Kolaka juga dapat dikelompokkan menjadi 5 (dua) 1andala, Naitu7
& PT.Sinar Tbk.
&. 1andala 3eologi Sulawesi $imur 1andala geologi Sulawesi $imur disebut juga lajur o2olit Sulawesi $imur, tersusun oleh batuan ultrama2k, ma2k, malihan dan sedikit batuan sedimen pelages, berturut-turut dari tua ke muda adalah sebagai berikut7 a. Kompleks ltrama2k Satuan ini terdiri dari7 harburgit, dunit, serpentinit, gabro, mikrogabro, basal, dolerite, dan setempat-setempat gabro malihan dan am2biolit. atuan ultrama2k ini diperkirakan batuan tertua dan menjadi alas di 1andala Sulawesi $imur, diduga berumur Kapur 6wal. b. Eormasi !ompangeo (Kompleks !ompangeo) Eormasi ini tersusun oleh berbagai jenis sekis, diantaranya sekis mika, sekis klorit, sekis kuarsa-mika dan setempat geneis, hornFes dan ekologit. Kompleks !ompangeo ini bersentuhan tektonik dengan batuan ultrama2k dan ma2k (o2olit Sulawesi $imur), umur satuan ini belum diketahui secara pasti, tetapi diduga lebih tua dari $rias 6wal-kapur 6khir. c. !ualam Satuan ini tersapat setempat-setempat dengan ketebalan dari beberapa meter sampai puluhan meter. Kedudukannya melensa dan setempat menjari dengan batuan asal sedimen di Eormasi !ompangeo. d. Eormasi 1atano Eormasi ini tersusun oleh kalsiluit dengan sisipan rijang dan batusabak, satuan ini diperkirakan berumur Kapur 6khir. Eormasi 1atano dikelompokkan menjadi %ajur /2olit Sulawesi $imur. 5. 1andala $ukang esi-uton 1andala $ukang esi-uton terusun oleh formasi yang berturut-turut dari tua ke muda, yaitu7 a. Kompleks 1ekongga Kompleks ini tersusun oleh sekis, geneis dan kuarsit, umumnya diperkirakan berumur lebih tua dari $rias, bahkan mungkin !ermo-karbon. Komleks ini tertindih tak selaras oleh formasi 1eluhu dan Eormasi %aonti. b. Eormasi 1eluhu Eormasi ini tersusun oleh 2lit, batusabak batupasir terubah, kursit, serpih, dan batugamping malihan. Eormasi 1aluhu merupakan satuan tertua pada 1andala 6rjung $ukang esi-uton yang tersingkap disini dan menjadi alas batuan tersier dengan Eormasi %aonti hubungannya menjari. c. Eormasi %aonti $ersusun oleh batugamping malihan, pualam dan 2lit. Kedudukan formasi %aonti menjari dengan Eormasi 1aluhu dan menunjukan bahwa umurnya $rias 6tas. Kedua mandala tersebut tertindih oleh kelompok 1olasa Sulwesi, sedimen klastik pasca /rogenesa eogen. Kelompok tersebut dari tua ke muda7 a. Eormasi %angolawa Eormasi ini tersusun oleh batupasir, serpih dan konglomerat. Eormasi ini tertindih secara tak selaras
oleh formasi oepinang dan selaras dengan
&= PT.Sinar Tbk.
Eormasi "imoko. mur Eormasi %angolawa ialah 1iosen 6khir atau 6khir 1iosen $engah. b. Eomasi "imoko Eormasi ini tersusun oleh kalkerenit, batugamping korak, batupasir dan napal. erdasarkan kedudukan stratigra2nya yang selaras diatas Eormasi %angkolawa dan menjari dengan Eormasi oepinang, umurnya diduga 1iosen 6khir-!liosen. c. Eormasi oepinang Eormasi ini tersusun oleh batulempung pasiran, napal pasiran, dan batupasir, umurnya berkisar antara 1iosen 6khir-!liosen. Eormasi ini mempunyai hubungan menjari dengan formasi "imoko, menindih selaras dan setempat tak selaras oleh Eormasi %angkolawa, tertindih pula secara tak selaras oleh Eormasi uara dan Eormasi 6langga. d. Eormasi 6langga Eormasi ini tersusun oleh konglomerat dan batupasir. Eormasi ini menindih tak selaras Eormasi eimoko dan oepinang, Eormasi ini berumur plitosen. e. Eormasi uara Eormasi ini tersusun oleh terumbu koral, setempat terdapat konglomerat dan batupasir yang belum padat. Eormasi ini masih memperlihatkan hubungan yang menerus dengan pertumbuhan terumbu pada p antai yang berumur 0esen. 3.3.3. Struktur 6eologi
1enurut Simanjuntak dkk (&AA9), struktur daerah Kolaka terdiri atas sesar, lipatan, kekar. Secara umum sesar didaerah ini berarah tenggara barat laut dan timur-barat, jenisnya berupa sesar sungkup, sesar geser mendatar dan sesar turun yang diduga mulai terbentuk sejak 1esooikum. Sesar kolaka merupakan sesar utama didarah ini yang merupakan sesar geser kiri yang berarah barat lauttenggara dan diduga melanjut keutara dan bersambung dengan sesar 1atano. Kekar dijumpai hampir pada semua batuan Komplek 1a2k dan ltrama2k. 3.4. !eadaan "ndapan 3.4.1. !ualitas
Secara umum kualitas endapan nikel laterit dari atas kebawah pada daerah !omalaa yaitu7 &. %apisan !ertama7 !ada umumnya lapisan ini didominasi oleh humus dan bersifat gembur kadang terdapat lempung silica yang mengandung kadar nikel yang relatif rendah dan mengandung kadar besi *'C, berwarna coklat kemerahan, dengan tebal lapisan '-& meter. 5. %apiasan Kedua7 merupakan tanah hasil pelapukan berwarnah kuning coklat mengandung nikel ',*C-&C dan besi 5*C-*'C, lunak dengan ketebalan lapisan antara &-* meter. Kedua ona atas ini merupakan ona limonit.
&? PT.Sinar Tbk.
4. %apisan Ketiga7 1erupakan tanah yang sudah sangat lapuk, berwarna coklat kekuningan sampai kehijauaan dengan banyak urat-urat garnerit dan krisopras, memiliki kadar nikel 5C dan kadar besi 5*C lapisan ini masih ona limonit. 9. %apisan Keempat7 yang terdiri dari batuan peridotit serpentinit yang agak lapuk dengan sedikit urat garnerit dan krisopras. atuan ini merupakan bijih keras dengan kadar nikel 5C-4C dan kadar besi &*C-59C lapisan ini merupakan ona saprolit. *. %apisan bawah merupakan batuan induk (Bed Rock ) dari batuan peridotit serpentinit yang belum lapuk.
3.4.(. "stimasi Sumber da)a/=adangan 3.4.3. $asar Per*itungan 3.4.4. Jumla* =adangan La)ak Tambang
&A PT.Sinar Tbk.
B#B < R"%=#%# P"%#'B#%6#%
4.1. Sistem dan 'etode Penambangan
#ari luas wilayah penambangan, kondisi topogra2, dan kondisi geologi dari cadangan pada daerah penambangan, maka sistem penambangan yang diterapkan di daerah ini adalah metode open pit mining dengan tidak membagi daerah penambangan,dalam hal ini hanya terdapat satu pit. #engan metode penambangan ini maka penimbunan overburden dapat direncanakan mengambil lokasi di luar area pit 4.( n;rastruktur 4(.1 #kses Jalan 4.(.( Penirisan Tambang -$rainase
!enanganan air
merupakan kegiatan penting dalam pencapaian target
produksi. !ada lokasi penambangan. penanganan air tersebut diadakan beberapa kolam pengendapan. #engan !embuatan setling pond, sump, saluran dan tanggul. 4.(.3 Pembangunan Sto+k)ard Transito 4.3. Ta*apan !egiatan 4.3.1. Ren+ana Penambangan dan Blending
#alam proses penambangan ikel ada banyak proses yang perlu dilakukan. dalam penambangan batubara juga tidak boleh ditinggalkan aspek lingkungan, agar setelah penambangan selesai dilakukan, lingkungan dapat dikembalikan ke keadaan yang baik.adapun rencana penambangan adalah sebagai berikut 7 &. Persiapan Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan dalam tahap penambangan. Kegiatan ini bertujuan mendukung kelancaran kegiatan penambangan. !ada tahap ini akan dibangun jalan tambang (acces road), stockpile.
5' PT.Sinar Tbk.
5. Pembersi*an la*an -land +learing Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan daerah yang akan ditambang mulai dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar. 6lat yang biasa digunakan
adalah buldoer
dan
dengan
menggunakan
bantuan
mesin
potong untuk menebang pohon dengan diameter lebih besar dari 4' cm. 4. Pengupasan Tana* Pu+uk -top soil 1aksud pemindahan tanah pucuk adalah untuk menyelamatkan tanah tersebut agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur tanah yang masih asli, sehingga tanah pucuk ini dapat diguanakan dan ditanami kembali untuk kegiatan reklamasi.$anah pucuk yang dikupas tersebut akan dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara atau langsung di pindahkan ke timbunan. al tersebut bergantung pada perencanaan dari perusahaan.
9. Pengupasan Tana* Penutup -stripping o>erburden ila material tanah penutup merupakan material lunak (soft rock) maka tanah penutup tersebut akan dilakukan penggalian bebas. amun bila materialnya merupakan material kuat, maka terlebih dahulu dilakukan pembongkaran dengan peledakan (blasting) kemudian dilakukan kegiatan penggalian. !eledakan yang akan dilakukan perlu dirancang sedemikian rupa hingga sesuai dengan produksi yang diinginkan.
5. Penambangan
ntuk melakukan penambangan itu sendiri, terlebih dahulu dilakukan kegiatan cleaning. 1aksud dari kegiatan cleaning ini adalah untuk membersihkan pengotor
yang
berasal
dari
permukaan
endapan
ikel.setelah
dilakukan
pembersihan,maka di lakukan dengan kegiatan mengambil endapan ikel. ?. Pengangkutan
Setelah
dilakukan
kegiatan
penambangan, kegiatan
lanjutan adalah
pengangkutan ikel dari lokasi tambang (pit) menuju stockpile atau langsung ke unit pengolahan. .Prasarana Penun8ang Lainn)a
Nang dimaksud dengan prasarana lain disini adalah prasarana yang dipakai untuk kepentingan umum dimana selain digunakan oleh perusahaan juga dapat
5& PT.Sinar Tbk.
dipakai oleh masyarakat setempat sehingga mempunyai dampak yang positif terhadap kehidupan masyarakat sekitar. 4.3.(. Pengupasan Tana* Penutup
!embuangan lapisan tanah penutup dimaksudkan untuk membersihkan endapan batu gamping yang akan digali dari semua macam pengotor yang menutupi permukaanya, sehingga akan mempermudah pekerjaan penggaliannya disamping juga hasilnya akan relatif lebih bersih. %apisan tanah penutup pada daerah proyek terdiri atas dua jenis yaitu top soil dan lapisan o+erburden sehingga lapisan dilakukan terhadap lapisan top soil terlebih dahulu dan ditempatkan pada suatu daerah tertentu untuk tujuan reklamasi nantinya. Setelah lapisan top soil terkupas, selanjutnya dilakukan pengupasan pada lapisan o+erburden lalu didorong dan ditempatkan pada daerah tertentu dan sebagian lagi digunakan sebagai pengeras jalan. Kegiatan pengupasan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan bulldoer, dimana tahap pengupasan awal dilakukan untuk menyiapkan jenjang pertama dan pengupasan berikutnya dapat dilakukan bersamaan dengan tahap produksi, sehingga pola yang diterapkan adalah seri dan paralel yang bertujuan untuk 7 &. 1enghemat in+estasi dan biaya persiapan. 5. 1enghindari pengotoran endapan batu gamping dari lapisan penutup, sehingga mempermudah dalam pekerjaan penggalian. 4. 1enghindari terjadinya longsoran dan bahaya angin. 4.3.3. Penambangan
1etode penambangan yang akan dikukan dengan metode open pit mining dengan system berjenjang dengan banyak muka kerja (multy benc system). Setiap jenjang dihubungkan jalan masuk tambang dengan jalan utama tambang. !enambangan di mulai dari pengupasan o+erbarden, limonit, saprolit, dan berhenti pada batuan dasar (bed rock). !ada setiap jenjang lapisan ore, akan dilakukan face sampling dan selanjutnya akan dipasang patok dan diberi keterangan hasil dari face sampling, dan data ini akan dijadikan acuan rencana (seGuence) penambangan. #imensi desain tambang sebagai berikut 7 $inggi per jenjang (single bench)
7 4.' meter
%ebar jenjang
7 5*
Kemiringan jenjang
7 A'o
55 PT.Sinar Tbk.
Dalan tambang Dalan utama
7 5' meter (5 jalur) 7 5' meter (5 jalur)
amun bila kondidsi lapangan tambang tidak memungkinkan dilakukannya system berjenjang maka diterapkan metode penambangan kon+ensional yaitu metode dengan jenjang per jenjang dengan kedelaman setiap penggalian sedalam 5 meter dan kemiringan dinding 'o dan kemiringan keseluruhan untuk satu trap (bench) *5o dengan tinggi maksimum 4 meter, dengan tetap menjaga lingkungan, produkti2tas dan keslamatan kerja. 4.3.4. Jalan #ngkut
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang +ital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Dalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant , pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. !erbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track , misalnya bulldoer, eMca+ator, crawler rock drill (H0#), track loader dan sebagainya. ntuk membuat jalan angkut tambang diperlukan bermacam-macam alat mekanis, antara lain7 &. bulldoer yang berfungsi antara lain untuk pembersihan lahan dan pembabatan, perintisan badan jalan, potong-timbun, perataan dll 5. alat garu (roater atau ripper ) untuk membantu pembabatan dan meng-atasi batuan yang agak keras 4. alat muat untuk memuat hasil galian yang +olumenya besar 9. alat angkut untuk mengangkut hasil galian tanah yang tidak diperlukan dan membuangnya di lokasi penimbunan *. motor grader untuk meratakan dan merawat jalan angkut . alat gilas untuk memadatkan dan mempertinggi daya dukung jalan Seperti halnya jalan angkut di kota, jalan angkut di tambang pun harus dilengkapi penyaliran (drainage) yang ukurannya memadai. Sistem penyaliran harus mampu menampung air hujan pada kondisi curah hujan yang tinggi dan harus mampu pula mengatasi luncuran partikelpartikel kerikil atau tanah pelapis permukaan jalan yang terseret arus air hujan menuju penyaliran. 6pabila jalan tambang melalui sungai atau parit, maka harus dibuat jembatan yang konstruksinya mengikuti persyaratan yang biasa diterapkan pada konstruksi jembatan umum di jalan kota. !arit yang dilalui jalan tambang mungkin dapat diatasi dengan
54 PT.Sinar Tbk.
pemasangan gorong-gorong (culvert ), kemudian dilapisi oleh campuran tanah dan batu sampai pada ketinggian jalan yang dikehendaki. %ebar jalan minimum pada jalan lurus dengan lajur ganda atau lebih, menurut #asho $anual Rural %igh &a" Design, harus ditambah dengan setengah lebar alat angkut pada bagian tepi kiri dan kanan jalan. #ari ketentuan tersebut dapat digunakan cara sederhana untuk menentukan lebar jalan angkut minimum, yaitu menggunakan rule of thumb atau angka perkiraan , dengan pengertian bahwa lebar alat angkut sama dengan lebar lajur. $abel %ebar Dalan 6ngkut 1inimum Dumlah %ajur $ruck & 5 4 9
!erhitungan
%ebar Dalan 6ngkut 1inimum
& O (5 M P) 5 O (4 M P) 4 O (9 M P) 9 O (* M P)
5,'' 4,*' *,'' ,*'
#ari kolom perhitungan pada $abel dapat ditetapkan rumus lebar jalan angkut minimum pada jalan lurus. Seandainya lebar kendaraan dan jumlah lajur yang direncanakan masingmasing adalah @t dan n, maka lebar jalan angkut pada jalan lurus dapat dirumuskan sebagai berikut7 % min Q n.@t O (n O &) (P.@t) dimana 7 % min Q
lebar jalan angkut minimum
n
Q
jumlah lajur
@t
Q
lebar alat angkut
(m)
(m)
#engan demikian, apabila lebar truck antara dua kaca spion kiri-kanan *.* m, maka lebar jalan lurus minimum dengan lajur ganda adalah sebagai berikut7 % min Q
n.@t O (n O &) (P.@t)
Q
5 (*,*) O (5) (P M *,*)
Q
12@(5 m atau ( m
59 PT.Sinar Tbk.
3ambar %ebar Dalan 6ngkut #ua %ajur !ada Dalan %urus 5. %ebar jalan pada belokan @ Q 5 ( O Ea O Eb O J) J Q ( O Ea O Eb)85
Keterangan
7 Ea Eb J
Q %ebar jejak roda Q %ebar juntai depan Q %ebar juntai belakang Q %ebar bagian tepi jalan
3ambar %ebar Dalan 6ngkut #ua %ajur !ada elokan
#engan adanya model akses jalan seperti gambar di atas maka alat pertambangan yang bekerja akan baik sehingga akan berpengaruh kepada tingkat pendapatan yang maksimum. 4.4. Studi 6eoteknik/Slope Stabilit) 4.4.1. 6eometri Lereng
Denjang pada suatu tambang terbuka merupakan suatu teras penggalian, yang terdiri atas beberapa bagian yaitu tinggi jenjang, sudut lereng
5* PT.Sinar Tbk.
jenjang tunggal, dan lebar dari jenjang. #alam rancangan jenjang dibutuhkan analisa geoteknik dalam rancangan ketiga parameter pembentuk geometri jenjang.
$inggi jenjang 7 iasanya alat muat yang digunakan harus mampu pula mencapai pucuk atau bagian atas jenjang. 1enurut ustrulid permukaan jenjang bagian atas dan bagian bawah yang di pisahkan oleh jarak yang disebut dengan tinggi jenjang. !ermukaan sub-+ertikal yang tersingkap di sebut dengan muka jenjang. jika tingkat produksi atau faktor lain mengharuskan ketinggian jenjang tertentu, alat muat yang akan digunakan harus disesuaikan pula ukurannya. Sedangkan tinggi jenjang yang dibuat (tergantung kemampuan alat gali, biasanya shovel )
Sudut lereng jenjang merupakan sudut yang di bentuk dari kaki lereng (toe', dan puncak jenjang (crest' dan sudut muka jenjang. Sudut muka jenjang ini dapat ber+ariasi tergantung dari karakteristik batuan, orientasi jenjang dan peledakan penggalian oleh alat gali mekanis seperti loader atau shovel di permuka jenjang pada umumnya akan menghasilkan sudut lereng antara '*'.
%ebar jenjang ditentukan oleh pertimbangan keamanan dari permuka kerja. $idak ada rumus yang baku untuk menentukan lebar jenjang, namun ada beberapa parameter penting yang umumnya dipertimbangkan yaitu radius putaran alat angkut saat akan dimuat material oleh alat muat , ruang yang di sediakan cukup leluasa untuk berpapasan minimal dua alat angkut (5%tOc), lebar areal yang akan dibor (%d). 1aka parameter diatas dapat dibuatkan rumus empiris lebar jenjang sebagai berikut7 %Q 0m O (5%tOc) O 1p O %d
!arameter %t adalah lebar sebuah truk maksimum dan c adalah konstanta yang tergantung pada jarak dua truck yang aman ketika berpapasan, yaitu antara *,' m sampai &' m.
!embuatan jenjang pertama kali biasanya
dilakukan dengan cara membuat suatu bukaan (biasanya berbentuk empat persegi panjang). ukaan tersebut biasanya dibuat dengan cara peledakan. !embuatan jenjang menurut () #rm" Engineer perhitungan geometri jenjang dengan cara peledakan yaitu
%ebar jenjang minimum Q @min Q y O @t O %s O 3 O @b dimana 7
N
Q lebar jenjang untuk peledakan, ft (m).
@t
Q lebar alat angkut, ft (m).
5 PT.Sinar Tbk.
%s
Q panjang alat muat tanpa boom, ft (m).
3
Q Foor cutting radiusL, ft (m).
@b
Q P y Q %ebar tumpukkan hasil peledakan, ft (m).
3ambar !embuatan jenjang Bench*
4.4.(. aktor ,idrologi dan ,idrogeologi 4.5. Ren+ana Produksi 4.5.1 Jadwal Ren+ana Produksi dan &mur Tambang
0encana !roduksi bahan galian ikel di daerah pomalaa ditujukan untuk diolah ke proses pirometalurgi dan mnghasilkan produk nikel berupa ferronikel dengan rencana produksi sebesar &.*?5.=A& ton8bulan atau &?.AA4.9A= ton 8tahun.
0encana produksi ikel per triwulan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut 7 Ta*un 1 (
Total/ta* un
Triwulan 1
(
3
4
&?&&? ? *94*' 9
*94*' 9 *94*' 9
*94*' 9 *94*' 9
*94*' 9 *94*' 9
&?&&?? ' 5&=9'5*
5= PT.Sinar Tbk.
3 4 5
*94*' 9 *94*' 9 *94*' 9
*94*' 9 *94*' 9 *94*' 9
*94*' 9 *94*' 9
*94*' 9 *94*' 9
=*A==
Total
5&=9'5* 5&=9'5* &&5A?' * A9A=9* 4
$abel 0encana !roduksi ikel 6pabila rencana produksi dianggap tetap dengan menganggap faktor lain berjalan konstan, umur tambang selama * tahun dapat efektif berlangsung. 0encana & tahun terakhir merupakan kesempatan perusahaan untuk melakukan kewajiban reklamasi dan penutupan mur tambang adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan penambangan sampai dinyatakan pit limit atas bahan tambang yang ekonomis. !erhitungan umur tambang digunakan formulasi 1c Kel+ey ( S3S,&AA9 ) dengan pertimbangan +ariabel dan faktor teknis. 4.5.(. Peralatan
6dapun jenis peralatan yang di gunakan dalam menambang adalah 7 &. "Mca+ator Hobelco, dengan type SK5''. Kegunaan utamanya adalah untuk operasi pengupasaan lapisan tanah penutup (stripping o+erburden), dan untuk menantu perintisan pemukaan jalan tambang. 5. "Mca+ator Hobelco, dengan type SK5''. Kegunaan utama untuk melakukan hauling dan loading ke dump truck. 4. Stone reaker, berkapasitas produksi *'' ton8jam. Kegunaan
untuk
penggalian pemecahan batuan mineralisasi yang mengandung nikel. 9. #ump $ruck, merek issan #iesel, dengan type "uro5H@65'R. Kegunaan untuk mengangkut nikel dari front penambangan ke tempat penimbunan. ila dibutuhkan juga dapat digunakan untuk ketempat pembuangan sementara. 0ekapitulasi peralatan tambang yang akan digunakan nantinya berdasarkan yang akan direncanakan !$ Sinar $bk adallah seperti $abel berikut7 Tabel Jumlah $an Jenis Peralatan
% o
#kti>itas
' o d e l
!a pa sit as
Ju ml a* -& nit
5? PT.Sinar Tbk.
&
!eralatan !enambang an &.&
6lat ntuk ikel a. 6lat 1uat
3ali
S K
54 ton 8ja m
*
H @ 6 5 ' R
&' 4 ton 8ja m
&&
a. 6lat 3aru #orong
# A 0
& ton
5
b. 6lat 1uat
S K
54 ton 8ja m
5 ' ' b. 6lat 6ngkut
&.5
6lat ntuk %ap. !enutup
3ali
4 4 ' c. 6lat 6ngkut
5
5 H @ 6 5 ' R
&' 4 ton 8ja m
!eralatan !enunjang 5.&
1otor 3rader
3 # * & '
&
5.5
Hompactor
@
5
5A PT.Sinar Tbk.
& & ' * # 5.4
$ruck 6ir
5.9
$ruck ahan akar
5.*
#iesel 3enset
! S A '
&* ton
5
*' '' lite r
5
5 * '
5
k + 6 5.
%igting
* ' ' @
9
5.=
!ompa
1 f 4 A ' s
4
5.?
ulldoer
# ? * 6
5
5.A
ackhoe
! H 9 ' '
5
5.&'
6lat 6ngkut
! S A '
4
&* ton
!eralatan 0/1 Stockpile
4' PT.Sinar Tbk.
4.&
"Mca+ator
S K
5
4 4 ' 4.5
#iesel 3enset
* ' '
&
k 6 4.4
%ighting
* ' ' @
5
4.5.3. Jadwal Pembangunan Pro)ek
erikut adalah jadwal pembangunan proyek pada !$ sinar $bk.
4.5.4. asilitas Penun8ang
Sarana penunjang diperlukan untuk menunjang berbagai kegiatan di lapangan pada operasi panambangan, adapun sarananya yaitu7
4& PT.Sinar Tbk.
&. ase camp, berupa perumahan semi permanen, untuk staf karyawan di lapangan serta peralatannya. 5. !erkantoran di sekitar areal penambangan yang berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan administrasi, tempat rapat, tempat pertemuan tamuamu lapangan dll. 4. engkel dan gudang, guudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan alat sefti karyawan dan bengkel sebagai tempat perbaikan alatalat yang rusak saat operasi dilapangan. 9. Kendaraan lapangan, berupa * unit mobil ford ranger garden ganda, dan 4' unit taT8rocky. *. 3enerator mesin listrik dengan daya *'' k6 yang akan digunakan untuk penerangan perumahan
(base
camp)
dan
perkantoran, juga untuk
penunjang perbengkelan dan penambangan serta pengolahan yang sifatya sementara. . Dalan tambang, gunanya sebagai jalan untuk menghubungkan ke front tambang. =. 6lat komunikasi,
digunakan
sebagai
untuk
memperlancar
komukasi
dilapangan antar lokasi pertambangan. ?. 6lat keselamatan kerja, seperti pemadam kebekaran, helm, sepatu boots, peralatan !!!K. A. !ompa air, digunakan sebagai memompai air yang masuk ke front tambang. 4.. Ren+ana Reklamasi
0eklamasi lahan pasca penambangan pt sinar adalah dalam bentuk revegetasi dengan membudidayakan keanekaragaman jenis tanaman yang sesuai
dengan daerah kabupaten kolaka kecamatan pomalaa. 0e+egetasi merupakan upaya penghijauan untuk mengembalikan fungsi lahan tersebut dapat produktif kembali agar dapat dimanfaatkan selanjutnya dalam jangka panjang. 6dapun tahap < tahap yang harus dilakukanadalah sebagai berikut 7 Regrading
0egrading dimaksudkan untuk mengatur bentuk lahan yang disesuaikan dengan keadaan topogra2 dan hidrologi setempat untuk keperluan re+egetasi. !ekerjaan ini meliputi perataan atau menutup lubang bukaan tambang secara aman dan permanen, dan mngembalikan sub soil +campuran antara top soil dan overburden'. Re>egetasi
!elaksanaan reklamasi areal bekas tambang dengan re+egetas, pada dasarnya belajar dari pertumbuhan tanaman menurut suksesi alami. 6kan tetapi karena suksesi alami berlangsung sangat lambat, maka dalam pelakasanaan re+egetasi dilakukan dengan manipulasi lahan dan rekayasa teknologi agar penutupan lahan berlangsung cepat. 1anipulasi lahan dan rekayasa teknologi yang dilkukan dalam re+egetasi antara lain 7 menanam jenis tumbuhan yang tumbuh
45 PT.Sinar Tbk.
cepat dan dapat memperbaiki struktur tanah, menanam tumbuhan yang tumbuh secara alami di, kabupaten kolaka kecamatan pomalaa dan melakukan pemupukan secara berkala, serta melakukan pemeliharaan tanaman secara intensif. Pemil*an Jenis Tanaman
Denis tumbuhan yang dipilih tergantung pada penggunaan lahan tersebut di masa yang akan datang. /leh karena program re+egetasi pada kabupaten kolaka kecamatan pomalaa diarahkan pada upaya penghijauan, maka re+egetasi lahan dilakukan dengan penanaman berbagi macam spesies lokal yang sesuai dengan iklim dan kondisi tanah setempat yang bersifat permanen.
44 PT.Sinar Tbk.
B#B < P"%6#%6!&T#%@ P"%'B&%#%@ $#% S#'PL%6
5.1. Pengangkutan 0>erburden -0b Remo>al
!engangkutan dilakukan dengan menggunakan alat "Mca+ator Kobelco SK 44' dan #ump $ruck, merek issan #iesel, dengan type "uro 5 H@65'R yang terbagi atas dua kegiatan, yaitu memindahkan tanah penutup dari front tambang ke tempat atau lahan yang telah disediakan (spoiled area) 5.(. Pengangkutan Bi8i* %ikel dari Tambang ke Sto+k Aard Transito
setelah tanah penutup (o+erburden) dipindahkan, maka pengangkutan nikel laterit dilakukan dari front tambang ke tempat penimbunan. !ada lokasi stock pile di bantu alat "Mca+ator Kobelco SK 5'' dan #ump $ruck, merek issan #iesel, dengan type "uro 5 H@65'R. Spesi2kasi teknis dari timbunan tersebut dipelihara dan dijaga dengan baik sehingga tidak berubah baik penurunan kadar maupun kelembapannya. peralatan pengangkutan dan pemuatan merupakan jenis dan spesi2kasi yang secara umum dipakai pada kegiatan penambangan nikel. !eralatan muatangkut yang di rencanaakan !$.SI60 $bk. adalah yang bersifat menunjang, namun untuk mengetahui jumlah nyata yang di perlukan secara operasional oleh kontraktor dapat di uraikan dengan perhitungan ntuk menghitung alat produksi 3ali muat-angkut "Mca+ator Kobelco SK 5'' dan #ump $ruck, merek issan #iesel, dengan type "uro 5 H@65'R, dengan uraian sebagai berikut7 5.(.1 Per*itungan Produksi #lat 6ali 'uat "+a>ator !obel+o S! (
#ari hasil obser+asi, maka diperoleh data7 "T
7 =A,44C
7 ',A' m4
EE
7 &''C
Dloose
7 &,*9 ton8m 4
Dasli
7 &,A5 ton8m 4
49 PT.Sinar Tbk.
H$
SE
SE
7 ',559 menit
(
Q
density loose ¿ densityinsitu
1,54 ton/ m 3
Q
(
Q
?',5&C
1,92 ton / m 3
¿
M &''C
M &''C
7 ?',5&C
ntuk menentukan kapasitas produksi alat gali muat dapat dihitung dengan rumus7 !"
Q
Q
Eff x H x SF x FF x density loose CT
M '
79,33 x 0,90 m x 80,21 x 100 x 1,54 ton / m 3 0,224 menit
M ' menit8jam
Q 54,54 ton8jam. produkti+itas alat ini dalam satu jam adalah 54 ton,sedangkan jumlah material yang akan di tambang sebesar &.AA& ton8jam.dengan masa kerja alat ini adalah & jam,maka total yang dapat di tambang adalah 4.4= ton8hari,untuk memenuhi jumlah material tambang yang akan di tambang,maka jumlah alat ini dalam pengerjaannya di tambah menjadi * unit. 5.(.3 per*itungan produksi alat angkut $ump Tru+k %issan $iesel "uro ( =W# (C
#ari hasil obser+asi , maka diperoleh data7 K
7 &',A4= m4 "T
7
=?,55C.
7 &,? m4
EE
7 &''C
H$
7 *,&'5 menit
n
7*
Dloose
7 &,*9 ton8m4
4* PT.Sinar Tbk.
Dasli SE
7 &,A5 ton8m4 Q
Q
( (
Q
?',5&C
SE
7 ?',5&C
density loose ¿ densityinsitu M &''C 1,54 ton/ m 3 1,92 ton / m 3
¿
M &''C
Kapasitas produksi dump truck dapat dihitung dengan rumus7
Eff x KB M ' Ct
!#
Q
K
Q
M SE M EE M n M density loose
Q
&,? m4 M ?',95C M &''C M * M &,*9 ton8m 4.
Q
&&,&* ton8m4.
!#
Q
Eff x KB M ' menit8jam Ct 78,22 x 7,24 m
!#
Q Q
5,102
M ' menit8jam
&'5,*4 ton8jam
produkti+itas alat ini dalam satu jam adalah &'4 ton,sedangkan jumlah material yang akan di tambang sebesar &.AA& ton8jam.dengan masa kerja alat ini adalah & jam,maka total yang dapat di tambang adalah &.9? ton8hari,untuk memenuhi jumlah material tambang yang akan di tambang,maka jumlah alat ini dalam pengerjaannya di tambah menjadi && unit Supaya terjadi kondisi match, banyaknya dump truck yang dilayani oleh satu unit ydraulic eMca+ator adalah 5 unit erdasarkan hasil perhitungan, dalam rencana produksi bulanan sebesar &.*?5.=A& ton per bulan atau ?599 ton8jam, dengan jam kerja kontraktor selama 5 shift per hari (& jam8hari) dan produksi truck &'4 ton8jam, diperoleh estimasi kebutuhan jumlah dump truck sebanyak && unit (& unit cadangan) dan eMca+ator sebanyak * unit.
4 PT.Sinar Tbk.
anyaknya kebutuhan alat di atas diperlukan muat-angkut nikel laterit, sedangkan untuk pengelolaan tanah penutup dan loading belum termasuk. Dumlah tersebut hanyalah memberikan gambaran muat-angkut bagi pelaksana8kontraktor, namun dapat memberikan perkiraan bagi !$. Sinar $bk untuk menyediakan alat penunjang yang masuk dalam perhitungan aliran kas 5.3. Pengangkutan Bi8i* %ikel dari Sto+k Aard ke Transitoke 6riDDl)
!engangkutan dilakukan dengan menggunakan alat "Mca+ator Kobelco SK 44' dan #ump $ruck, merek issan #iesel, dengan type "uro 5 H@65'R yang terbagi atas dua kegiatan, yaitu memindahkan ore dari stock yard ke ke $ransitoke 3rily. 5.?. Penimbunan -Stocing 5.. Sampling
4= PT.Sinar Tbk.
B#B < L%6!&%6#%@ !"S"L#'#T#% $#% !"S",#T#% !"RJ#
.1. Lingkungan Pertambangan .1.1
Pengelolaan Lingkungan
0encana penambangan yang akan di lakukan pertambangan
berwawasan
pembangungan
yang
lingkungan
berkelanjutanL,yaitu
yang
!$.Sinar $bk, tercakup
pembangunan
menganut
dalam untuk
konsep
memenuhi
kebutuhan saat ini tanpa menurunkan atau merusak kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Keberadaan kegiatan petambangan nikel di daerah pomala tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga dampak negatif. Dika lahan pasca penambangan tidak di reklamasi maka lahan-lahan tersebut akan membentuk kubangan yang besar dan hamparan tanah gersang bersifat asam. #i samping itu kegiatan pertamabangan dapat memberikan perubahan terhadap budaya dan adat istiadat masyarakat lokal. 6spek ekonomi berkaitan dengan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah ,pengelolaan reklamasi lahan pasca penambangan di arahkan agar lahan masih dapat menjadi penggerak ekonomi dan bersifat berkelanjutan . 6spek sosial berkaitan dengan konFik sosial yang umumnya terjadi pada daerah pertambangan adalah masalah pengelolaan lahan pasca penambangan. Sebelum adanya perusahaan pertambangan,lahan adalah milik pegang iin. !asca penambangan, lahan akan di kembalikan kepada pemerintah untuk selanjutnya di kembalikan kepada masyarakt setempat . arapan masyarakat adalah lahan pasca penambangan tersebut tetap memiliki nilai ekonomi bagi kelanjutan hidup mereka. !ertimbangan tersebut dapat menjadi arahan dalam kebijakan aspek sosial penglolaan
lahan
pasca
penambangn
sehingga
mampu
meminimalkan
kemungkinan terjadi konFik di lahan pasca penambangan. 6spek kelembagaan berkaitan dengan kebijakan dan struktur manajemen instansiatau badan lingkungan hidup . kebijakan dalam hal pertambangan dan
4? PT.Sinar Tbk.
pengelolaan lingkungan hidup yang ada sering kali mengalami hambatan implementasi . hal tersebut menjadi pertimbangan dalam penentuan kebijakan aspek kelembagaan yang terkait dengan pegelolaan reklmasi lahan pasca penambangan dapat melakukan perannyadengan baik guna menunjang aspekaspek lainnya. 6dapun jenis dampak penting yang wajib di kelola dan di pantau, yaitu 7
#ampak penting positif 7 peningkatan !6#, kesempatan kerja, peluang berusaha dan pendapatan masyarakat.
#ampak penting negatif
7 penurunan kualitas udara (debu dan kebisingan ),
perubahan landskap , penurunan kualitas tanah (erosi dan sedimentasi), penurunan kualitas air ,gangguan Fora dan fauna, persepsi dan sikap masyarakat perubahan tata nilai norma dan kesehatan lingkungan .1.(
Pemantauan Lingkungan
!emantauan lingkungan yang akan di implementasikan pada !$. Sinar $bk, senantiasa mengacu pada hal tersebut. !rogram aksi yang akan dilaksanakan terangkum dalam rencana pemantauan lingkungan (0!%)yang telah di sepakati dan di setujui para pemangku kewenangan Selain 0K% dan 0!% yang di fokuskan untuk pertambangan secra umum,pengelolaan dn pemantauan secra khusus untuk daerah !K% mengacu pula dari dokumen tersebut saling melengkapi satu sama lain sehingga pelaksanaan manajemenn lingkungan yang di laksanakan pihak !$.Sinar $bk, akan lebih focus dan terorganisir .1.3
Penutupan Tambang
1elihat penutupan tambang dari berbagai sudut, !embahasan mengenai penutupan tambang (mine closure) tidak akan bisa lepas dari kegiatan pertambangan itu sendiri. Semuanya terintegrasi dan berhubungan antara satu dengan yang lainnya. !elaksanaan penutupan tambang di Indonesia dilakukan oleh badan usaha 8 koperasi 8 perseorangan yang telah diberikan Iin saha !ertambangan (I!) 8 Iin saha !ertambangan Khusus (I!K) sebagaimana diatur dalam o. 9 $ahun 5''A tentang !ertambangan 1ineral dan atubara. $ulisan ini akan mencoba membahas kegiatan penutupan tambang yang dilihat dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang yang akan dibahas, yaitu dari pihak pemerintah, perusahaan dan masyarakat. arapannya adalah bisa tercipta kesepahaman tentang konsep penutupan tambang secara komprehensif, sehingga mekanisme pembangunan berkelanjutan (sustainable development ) di area pasca tambang bisa terwujud.
4A PT.Sinar Tbk.
#.Sudut pandang pemerinta*
Industri pertambangan adalah industri yang memiliki resiko tinggi (high risk industr" ). 0esiko-resiko tersebut, yaitu7
&. resiko teknologi 5. resiko geologi 8 eksplorasi 4. resiko lingkungan 9. resiko politik dan *. resiko sosial. /leh karena itu, untuk meminimalkan resio-resiko tersebut, maka dibutuhkan sistem peraturan dan jaminan dalam pelaksanaannya, mulai dari tahap penyelidikan umum hingga tahap penutupan tambang (mine closure). #i sinilah fungsi peran pemerintah, yakni sebagai regulator. !embuatan regulasi dilakukan agar tercipta suatu keselarasan alur dari beragamnya kegiatan pertambangan di Indonesia. Eungsi peran pemerintah sebagai regulator diemban oleh Kementrian "nergi dan Sumber #aya 1ineral ("S#1). Diwa atau ruh hadirnya regulasi di sektor pertambangan ini berasal dari # &A9* !asal 44 6yat 4.
B. Sudut pandang perusa*aan
Strategi penutupan tambang yang akan dilakukan perusahaan setidaknya harus memenuhi 5 (dua) kriteria, yaitu7 &. 1enyeluruh (comprehensive) 1emerhatikan aspek teknis, lingkungan, dan sosial sebagai faktor utama program, serta melibatkan stakeholders. 5. erkelanjutan(sustainable) 1anfaat dari program bisa berlangsung secara terus-menerus, walaupun perusahaan sudah pergi dari daerah tersebut. )takeholders yang dimaksud di atas adalah pihak-pihak yang ikut terlibat, yaitu
perusahaan, pemerintah, masyarakat, dan akademisi. )takeholders ini kemudian berkumpul dalam suatu forum untuk membahas hendak dijadikan seperti apa lahan bekas tambang di masa depan.
9' PT.Sinar Tbk.
(Stakeholders
dalam kegiatan
penutupan
tambang) asil
dari
forum
ini
kemudian didokumentasikan dalam sebuah 0encana !enutupan $ambang (0!$) seperti yang diamanatkan dalam !eraturan 1enteri "S#1 o. &? $ahun 5''? tentang 0eklamasi dan !enutupan $ambang. Sistematika dari dokumen ini, yaitu7 •
ab I Ketentuan mum
•
ab II !rinsip-prinsip %ingkungan idup
•
ab III $ata %aksana (0encana 0eklamasi dan 0encana !enutupan $ambang)
•
ab I !enilaian dan !ersetujuan
•
ab !elaksanan dan !elaporan (0eklamasi dan !enutupan $ambang)
•
ab I Daminan 0eklamasi dan !enutupan $ambang
•
ab II !engawasan
•
ab III Sanksi 6dministratif
•
ab IR Ketentuan !eralihan
•
ab R Ketentuan !enutup #okumen 0!$ ini wajib dibuat oleh perusahaan dan menjadi prasyarat
dikeluarkannya I!8I!K /perasi !roduksi sebagaimana diatur dalam o. 9 $ahun 5''A !asal AA 6yat &.
.1.4
Pengelolaan Tana* Pemukiman
9& PT.Sinar Tbk.
erdasarkan !ermenag o. A8&AAA, pengertian dari !% yaitu hak menguasai dari egara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya. Selanjutnya, berdasarkan !enjelasan !asal 5 ayat (4) huruf f !$, pengertian !% dijelaskan lebih lengkap lagi yaitu hak menguasai dari egara
yang
kewenangan
pelaksanaannya
sebagian
dilimpahkan
kepada
pemegang haknya, antara lain berupa perencanaan peruntukandan penggunaan tanah, penggunaan tanah untuk keperluan pelaksanaan tugasnya, penyerahan bagian-bagian dari tanah tersebut kepada pihak ketiga dan atau bekerja sama dengan pihak ketiga. 0b)ek ,PL
/byek dari !% adalah tanah untuk pertanian dan tanah bukan untuk pertanian. Sub)ek ,PL
erdasarkan !asal = !ermenag o. A8&AAA, !% dapat diberikan kepada pihakpihak sebagai berikut7 a.
instansi pemerintah termasuk !emerintah #aerah
b.
adan saha 1ilik egara
c.
adan saha 1ilik #aerah
d.
!$. !ersero
e.
adan /torita
f.
badan-badan hukum !emerintah lainnya yang ditunjuk !emerintah.
Ter8adin)a ,PL
!% dapat terjadi karena 5 (dua) hal, yaitu7 &. Kon+ersi
hak
penguasaan
sebagaimana
dimaksud
dalam
!ermenag
o.A8&A*. 5. !emberian hak atas tanah berasal dari tanah negara yang diberikan melalui permohonan, sebagaimana diatur dalam !ermenag o.A8&AAA. !ewenangan Sub)ek ,PL
95 PT.Sinar Tbk.
%ebih lanjut !asal !ermenag o. A8&A* menjelaskan !% memberikan wewenang kepada pemegangnya untuk7 a.
merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah tersebut
b.
menggunakan tanah tersebut untuk keperluan pelaksanaan tugasnya
c.
menyerahkan bagian-bagian dari tanah tersebut kepada pihak ketiga dengan hak pakai
d.
yang berjangka waktu (enam) tahun
menerima uang pemasukan8ganti rugi dan8atau uang wajib tahunan.
.(. Pelaksanaan !eselamatan dan !ese*atan !er8a .(.1. 0rganisasi
#alam rangka pengorganisasian dari keselamatan dan kesehatan kerja tambang, !$ Sinar $bk. mengikuti praktek pola organisi dengan sistem manajemen lingkungan
yang bekerja di bawah garis komando kepala teknik tambang, secara
professional pola ini di terapkan hampir di semua perusahaan tambang di dunia. !$ Sinar $bk menyadari bahwa tenaga kerja yang terampil dan termoti+asi sangatlah penting untuk mencpai sasaran produkti+itas. Inisial K4 menjadi penting untuk usaha yang berkaitan degan operasi di lapangan . !rogram sistem manajemen
lingkungan
yang
akan
di
kembangkan
senantiasa
berusaha
memaksimalkan oprasi yang konsisten, dapat di andalkan dan memenuhi unsureunsur K4. Kegiatan yang di lakasanakan di harapkan menumbuhkan produksi, menumbuhan keuntungan serta mendorong upaya pengembangan organisasi. .(.(. Peralatan
!eralatan K4 pertambangan senantiasa di siapakan karena harus selaras dengan kebijakan umum pertambangan senantiasa di siapkan, karna harus selaras dengan kebijakan umum pertambangn yang bertujuan menumbuhkan elemen K4 langsung terhadadp pekrja dengan cara meminimalkan dan mengelola dampak lingkungan sert menciptakan kontribusi positif terhadap komunitas lokal seiring dengan keberadaan !$. Sinar $bk. !entingnya kewaspadaan dari oprasional tambang ini adalah terjadinya kecelakaan kerja apabila tidak menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja.dalam melaksanakan tugasnya, para pekerja di bekali pengaman atau pelindung sesuai ketentuan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. .(.3. Langka*ELangka* Pelaksanaan !3 Pertambangan
94 PT.Sinar Tbk.
erdasarkan perencanaan K4 pertamabangan, maka beberapa langkah tidakan yang dapat di laksanakan pada saat oprasi anatara lain 7 •
3udang penyimpanan bahan berbahaya di bangun sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan dalam aturan kepmen pertambangn dan energi /.
•
***.K8&AA* tentang K4 pertambangan. angunan penyimpan bahan berbahaya di rancang secara khusus, di lengkapi dengan rambu-rambu peringatan, tanggul pengaman, tanaman
•
pelindung di sekelilingnya serta pos penjagaan. !erbengkelan tempat untuk mereparasi, memelihara
dan
membuat
peralatan tambang serta gudang penyimpanan 1, di bangun pada posisi yang di atur aman sehingga tidak terjadi pencemaran permukaan dan air •
tanah. !embangunan saluran dan bak penampung yang bersifat kedap, di lengkapi perangkap minyak yang dimensi &U5U& m4 untuk menampung tumpahan bahan cair yang mungkin terjadi akibat kelalaian pekerja.
B#B < 0R6#%S#S $#% T"%#6# !"RJ#
?.1. Bagan 0rganisasi
!$. Sinar $bk mengikuti prakter organisasi usaha pertambangan yang laim diadopsi secara internasional. #alam mengendalikan operasi penambangan dikepalai oleh seorang kepada teknik tambang yang dibantu oleh wakil kapala teknik (sesuai Kepmen "S#1 o. &'?.K89'81"185''4 tentang Standarisasi Kompetensi $enaga $eknik Khusus idang 3eologi dan !enambangan). Kepala teknik bertanggung jawab langsung kepada direktur secara +ertical, dan secara horiontal
99 PT.Sinar Tbk.
berhubungan langsung dengan unsure pemerintahan, masyarakat setempat dan lain-lain.
!ambar Strutur Organisasi "#. Sinar #b$
9* PT.Sinar Tbk.
?.(. Jumla* dan !riteria Tenaga !er8a
!royeksi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh !$. Sinar $bk selaku perusaan pengelola terbagi atas tiga tingkat manajemen
atas, menengah dan bawah,
dengan jumlah keseluruhan adalah *5 orang ntuk manajemen atas-menengah di datangkan dari para pekerja yang sudah berprofesional bagian usaha sector pertambangan dan tenaga kerja yang tidak memerlukan kriteia tersebut dapat berasal dari masyarakat sekitar yang berpengalaman pada bagian-bagian tertentu. #abel Rencana %ormasi #enaga Ker&a %o
Tenaga !er8a
Jumla*
Pendidikan
& 5 4 9 * = ? A &' && &5 &4 &9 &* & &= &?
#irektur Kepala $ekknik $ambang @akil Kepala $eknik $ambang Keuangan !ersonalia #an 6dministrasi !emasaran Sekretaris %ingkungan idup, K4$ #an Homde+ /perasi !erawatan #an %ogistik nit !encampuran #an !emuatan $eknisi #an 6nalis 1ekanik, "lektrik #an !engelasan 1andor /perator #an !engemudi Satuan !engamanan Staf #an Hlerk !embantu mum
& & & & & & & 5 5 5 5 * = 4
S& S& #4 S& S& S& #4 S& S& S& S& S&8#48S$1 #48S$1 S&8#48S$1 #48S$18S1 S$18S1 #48S$18S1 S1VS%$!
Jumla*
* &5 * 5(
Sesuai dengan rencana pengoperasian usaha pertambangan bahwa operasi pengupasan tanah penutup, penambangan, pemuatan dan pengangkutan akan diserahkan kepada pihak ke-4 (kontraktor). !ihak kontraktor sendiri memiliki kebijakan dalam rekrutmen tenaga kerja, sehingga dapat menyerap sejumlah tenaga kerja baik masyarakat tempatan maupun dari luar. anyaknya tenaga kerja yang terserap tersebut merupakan jumlah tenaga kerja tambahan yang terlibat langsung di dalam kegiatan penambangan secara keseluruhan. Secara umum, kegiatan penambangan nikel di daerah Kolaka diharapkan dapat menyerap tenaga kerja local hingga 'C, terutama untuk jenis pekerjaan yang tidak memerluka keahlian atau keterlampilan khusus.
?.3. Sistem !er8a
9 PT.Sinar Tbk.
#alam penerapan system kerja yang direncanakan !$. SI60 $bk mengacu kepada program pengembangan produksi selaras dengan waktu dan kebutuhan tenaga kerja termaksud control, borongan, harian dan lain-lain. !raktek manajemen tenaga kerja mengacu pada ndang-ndang o &4 tahun 5'&4 tentang Ketenagakerjaan. !ekerjaan yang dapat deserahkan kepada perusahaan lain sebagaimana diatur dalam ndang-ndang tersebut harus memenuhi syarat-syarat berikut 7
#ilakukan secara terpisah dari kegiatan utama #ilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi
pekerjaan 1erupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan dan
tidak menghambat proses produksi secara langsung.
B#B < P"'#S#R#%
.1.Pro)ek Pemasaran .1.1 $alam %egeri
9= PT.Sinar Tbk.
!eran pemasaran di dalam negeri untuk mendongkrak usaha pertambangan nikel sampai saat ini masih diperlukan. 6kses memasuki industry nikel primer dan intermediasi dan lain lain relati+e masih terbuka atas pasokan dalam bentuk bulk. amun kondisi pasar nyata masih terbelenggu oleh capti+e market, hambatan informasi tata niaga dan harga wajar. Kompleksitas pemasaran dalam negeri ini memerlukan dukungan pemerintah sehingga perlu diciptakan iklim perdagangan yan stabil dan saling menguntungkan bagi pemerintah, masyarakat, dan penanam modal. !rospek pemasaran dalam negeri kedepan, !$ Sinar $bk, berharap dukungan penyelenggara kebijakan untuk dapat terciptanya bentuk perjanjian penjualan jangka panjang. !emerintah daerah sendiri diharapkan dapat lebih proaktif
dalam
mengembangkan
daerahnya
dengan
penyertaan
akti+itas
pemasaran S#6, dengan demikian ada optimisme pasar dalam negeri untuk nikel bulk dalam upaya mendekati keunggulan kompetitif, lebih transparan dan kepastian in+estasi. !ihak !$ Sinar $bk, sendiri tetap menjaga kebijakan yang mengakomodasikan kepentingan nasional dan menampung asprasi masyarakat khsusnya masyarakat di daerah sekitar pertambangan. .1.( Luar %egeri
erkenaan dengan optimisme pemasaran domestic , sebaliknya pemasaran luar negeri memiliki harga jual yang lebih kompetitif. 0umitnya kebijaka in+estasi utamanya sektor pengolahan mengakibatkan para in+estor lebih tertarik untuk mengimpor bahan baku dari idonesia. In+estor memandang persoalan pembangunan smelter di Indonesia seringkali tidak sejalan dengan skala ekonomi pemasokan bahan bakunya. 6rtinya, membeli bahan baku dari Indonesia dengan harga kompetitif, tetapi mereka dapat keuntungan dari nilai tambah berkat mendirikan smelter. al inilah yang terjadi antara para operator penambangan nikel Indonesia dengan in+estor Hhina dan 0ussia saat ini. Sampai saat ini, 99C pasokan produksi nikel dunia berasal dari =4C continental yang memiliki sumber nikel laterit. Indonesia sendiri memiliki &C sumber cadangan atau urutan ketiga terbesar dunia. /leh sebab itu prospek pemasaran terus membaik pada tahun tahun mendatang bagi egara egara sumber dengan gejala meningkatnya produksi tambang.
9? PT.Sinar Tbk.
ntuk kualitas bijih logam dipasar dunia umumnya diatur menurut tata niaga secara khusus oleh %ondon 1etal "Mchange (%1") yang berperan sebagai barometer dan permintaan logam di dunia. .(. !ualitas )ang $iminta Pasar
erdasarkan pengamatan kelompok in+estor asing yang tergabung dalam /"H#, negara Indonesia dianggap berada pada batas standar hidup layak bagi rakyatnya. al ini ditunjukkan dengan kecenderungan dari pertumbuhan ekonomi dan ketahanan sejak 5''9 dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata diatas C. Iklim in+estasi di Indonesia cenderung membaik sejak 5''?, hal ini dtandai dengan intensi+nya reformasi ekonomi yang mengarah kepada sistem bisnis dan in+estasi. !erubahan tersebut termasuk pembenahan peraturan usaha, perpajakan dan praktek ketenagakerjaan. Komponen perbaikan ini merupakan penyesuaian dalam menghadapi lingkungan bisnis positif yang diciptakan pula di negara-negara berkembang.
Sektor
pertambangan
merupakan
contributor
utama
dalam
perencanaan pembangunan negara. /leh sebab itu, pertambangan mendapat prioritas. !ada tahun 5''A pertambangan Indonesia mendapat tambahan in+estasi sekitar S# 5,9 miliar. Kecenderungan pembuktian dan perbaikan iklim in+estasi juga telah dikaji oleh beberapa lembaga sur+ey internasional, dimana Indonesia memiliki nilai &5A dalam kemudahan bisnis (the @orld ank;s "ase of #oing usiness Sur+ey in 5''A), atau nomor urut * dari egara (the erritage Eoundation;s IndeM of "conomic Ereesom). Sejalan dengan hal tersebut, !emerintah !ro+insi Sulawesi $enggara telah mencanangkan program Sulawesi $enggara sebagai !usat Industri !ertambangan asionalL sebagai salah satu program proritas dalam +isi pemerintah !ro+insi Sulawesi
$enggara
tahun
5''?-5'&4.
Kehadiran
!$.
Sinar
dalam
rangka
pengusahaan sektor pertambangan di kabupaten Kolaka sebagai salah satu daerah andalan di !ro+insi Sulawesi $enggara tentunya akan membangun sarana prasarana dan infrastruktur sehingga nilai tambah dapat dinikmati oleh masyarakat.
B#B C %<"ST#S $#% #%#LSS !"L#A#!#%
9A PT.Sinar Tbk.
2.1.!ebutu*an Bia)a n>estasi
2.(.#nalisis !ela)akan
$#T#R P&ST#!#
Abul Kadas,2012. Studi 6kti+itas $ahap #e+elopment.Kolaka
Awang Suwandi,Ir., M.Sc. 2004. Perencanaan Jalan Tambang. Bandung: UNISBA
*' PT.Sinar Tbk.