TUGAS BESAR SISTEM PEMODELAN DAN SIMULASI KOMPUTER (STUDI KASUS PT.MODEL 2016)
Oleh: KELOMPOK 6 TI-38-02
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI TELKOM UNIVERSITY BANDUNG 2016
KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... 2 DAFTAR TABEL ................................................................................................................................................ 3 DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................................... 4 SOAL ............................................................................................................................................................... 5 JAWABAN ........................................................................................................ FORMULASI MASALAH
...............................................................................
Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined.
1.
Elemen Struktur ...............................................................................
Error! Bookmark not defined.
3.
Elemen Keterkaitan .........................................................................
Error! Bookmark not defined.
4.
Rich Picture ..................................................................................................................................10
5.
Trade off .......................................................................................................................................10
6.
Stakeholder ......................................................................................
Error! Bookmark not defined.
7.
Hirarki Sistem .................................................................................
Error! Bookmark not defined.
8.
Sistem Relevan ................................................................................
Error! Bookmark not defined.
9.
Elemen Masalah ..............................................................................
Error! Bookmark not defined.
Influence Diagram .......................................................................
Error! Bookmark not defined.
10.
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................................................13
2
DAFTAR TABEL Tabel 1 Data Biaya Outsourcing Chasis per unit ........................................................................................... 7 Tabel 2 Kapasitas Jam Kerja .......................................................................................................................... 8 Tabel 3 Data Ongkos Produksi dan Harga Jual .............................................................................................. 8 Tabel 4 Proyeksi Permintaan Produk - Minggu ke 1 s/d Minggu ke 3 .......................................................... 8
3
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Tahapan proses produksi untuk produk O dan V .......................................................................... 5 Gambar 2 Diagram Penggunaan Sumber Daya Per Produk ........................................................................... 7 Gambar 3 Rich Picture .................................................................................................................................10
4
SOAL PT. MODEL 2016
TUGAS BESAR 1: PEMODELAN SISTEM DAN SIMULASI KOMPUTER PT. Model 2016 adalah perusahaan yang memproduksi dua jenis produk yaitu Oscilloscope (O) dan Voltmeter (V). Proses produksi untuk kedua produk tersebut melibatkan tiga Stasiun Kerja (SK) yaitu SK Circuit Board (CB), SK Chasis (CH) dan SK Final Assembly (Ass) (lihat Gambar 1). Inspeksi 100% dilakukan setelah stasiun kerja Ass. Pengujian di laboratorium terhadap produk O dan V dilakukan dengan mengambil sampel setiap 1 jam produksi. Data waktu proses produksi pada masing-masing SK untuk ke dua produk tersebut dapat dilihat pada Tabel 1(a) dan Tabel 1(b), dan data ongkos produksinya dapat dilihat pada Tabel 2.
Gambar 1 Tahapan proses produksi untuk produk O dan V
Proyeksi permintaan pasar dari kedua produk di atas untuk 4 minggu ke depan diberikan pada Tabel 3. Dari pengalaman masa lalu kesalahan pada proyeksi ramalan permintaan relatif besar, yaitu 10-20% (ini merupakan Laporan dari Manajer Produksi). Gudang untuk menyimpan produk O dan V memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi permintaan selama satu minggu produksi. Ongkos inventori per minggu diestimasi sebesar 0,5% dari harga barang. Dari laporan gudang diketahui bahwa persediaan pada awal minggu 1 untuk produk O dan V masing-masing 150 unit dan 250 unit. Data masa lalu menunjukkan bahwa rata-rata inventori per minggu relatif rendah, yaitu 100 unit untuk produk O dan 200 unit untuk produk V. Laporan dari bagian pengendalian kualitas menunjukkan bahwa persentase produk cacat berkisar antara 0,5% sampai dengan 2.5% dari jumlah produksi per minggu. Bahan baku dan komponen untuk produk tersebut selama ini mudah diperoleh dan dapat memenuhi kebutuhan produksi, dengan harga (Lihat Tabel 2) yang sedikit mengalami kenaikan sebesar 10-30%, karena pengaruh inflasi dan kenaikan harga BBM. Pangsa pasar perusahaan saat ini adalah 57,3%. Dalam rangka memperkuat posisi sebagai market leader , perusahaan akan memenuhi permintaan pasar dengan harga dan kualitas yang bersaing. Namun perusahaan juga bertujuan untuk meningkatkan keuntungan agar dapat terus tumbuh dan berkembang. Dengan memperhatikan tujuan perusahaan tersebut, manajer produksi sekarang ini sedang merencanakan produksi pabriknya untuk 4 minggu ke depan. Manager Pemasaran menekankan perlunya memaximasi layanan kepada konsumen atau dengan kata lain permintaan produk untuk setiap minggu harus dapat dipenuhi pada minggu tersebut. Karena hal ini merupakan faktor kunci agar perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Namun upaya 5
itu harus juga menekan ongkos produksi dan inventori. Disamping itu, direksi perusahaan menetapkan program cost reduction dalam rangka memelihara dan meningkatkan tingkat keuntungan, karena harga produk sangat tergantung pada kondisi persaingan - tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Sasaran dari program ini untuk tahun 2015 adalah pengurangan biaya overhead perusahaan sebesar 10-25%. Untuk mencapai target itu, pimpinan perusahaan menggalakkan program perbaikan proses secara berkelanjutan untuk seluruh proses bisnis perusahaan. Program insentif yang menarik disediakan kepada individu maupun Gugus Kendali Mutu/Tim Kendali Mutu yang saran perbaikannya dapat menurunkan ongkos. Hasil dari program ini diharapkan terjadi pada awal minggu ke 1. Apabila permintaan tidak dapat dipenuhi maka akan terjadi kehilangan penjualan karena konsumen akan membeli produk O maupun V, yang diproduksi oleh perusahaan lain. Dan ini akan menyebabkan perusahaan akan mengalami tidak saja kehilangan keuntungan per unit tapi juga reputasi (besar kehilangan ini diperkirakan (setara dengan) 3-4 kali dari keuntungan per unit). Isu lain yang perlu diperhatikan adalah munculnya beberapa perusahaan pesaing yang menawarkan harga yang lebih murah juga menjadi ancaman bagi perusahaan. Direksi perusahaan mengambil kebijakan tentang perlunya meminimumkan terjadinya kehilangan penjualan (karena hal ini menentukan daya saingan perusahaan-faktor strategis) dan juga melakukan program pengurangan ongkos produksi. Selanjutnya Direktur Utama perusahaan meminta Direktur Produksi untuk memperhatikan hal tersebut dalam membuat rencana produksi mingguannya dan kegiatan operasi produksinya. Dalam rapat produksi mingguan, Direktur Produksi menyampaikan hasil rapat direksi dan meminta Manajer Produksi untuk menyelesaikan masalah agar semua permintaan dapat dipenuhi dengan ongkos yang minimum, yang meliputi tidak saja ongkos produksi, overhead dan inventori tapi juga ongkos yang diakibatkan karena kehilangan penjualan. Direktur Produksi juga meminta kepada Manajer Produksi untuk menjajaki kemungkinan menggunakan outsourcing jika kapasitas pabrik tidak mencukupi. Subkontrak pekerjaan dapat dilakukan untuk Chasis dan Circuit Board ke industri kecil elektronik dengan jumlah pemesanan minimal 100 unit dan merupakan kelipatan 50 unit. Dari survai yang dilakukan, diperoleh bahwa ongkos pengerjaan per unit cukup kompetitif (yaitu 80% dari ongkos PT. Model 2016), namun karena unit yang dikerjakan oleh pihak luar harus diinspeksi 100%, agar produk cacat mendekati 0%, maka ongkos produksi mencapai 105 % dari ongkos produksi PT. Model 2016 (bahan baku disediakan oleh PT. Model 2016). Disamping itu, Direktur Produksi memiliki suatu gagasan yang lain yaitu “memasok saja komponen Circuit Board dan Chasis dari IKM (Industri Kecil dan Menengah). Untuk itu perusahaan harus melakukan kerja sama jangka panjang (collaborative relationships) dengan beberapa industri kecil elektronik. Selanjutnya Divisi CB dan CH ditutup dan karyawannya dipindahkan ke Divisi Final Assembly dan Quality Control dari komponen yang dipasok sehingga kapasitas (waktu produksi tersedia) untuk Divisi Assembly dapat bertambah menjadi 1,5-2,0 kali. Harga komponen Circuit Board dan Chasis per unit diperkirakan lebih kecil dari ongkos produksi per unit jika komponen dibuat sendiri. Akan tetapi pemindahan karyawan ke 6
Divisi lainnya memerlukan proses belajar sehingga diperlukan kegiatan training , selain itu rencana ini dapat menyebabkan production lost akibat penataan ulang tata letak pabrik. Kerugian akibat production lost tidak ada karena penataan ulang pabrik dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Tapi perusahaan harus mengeluarkan biaya pelatihan yang diperkirakan sebesar 25 juta rupiah. Program collaborative relationships ini membutuhkan waktu 4 minggu untuk merealisasikannya. Disamping itu, perusahaan juga melakukan kolaborasi dengan 3 distributor produk O dan V. Dengan kolaborasi ini, PT Model mendapatkan akses tentang data persediaan (termasuk juga sistem persediaan yang diterapkan) dan data penjualan dari setiap distributor, sehingga permintaan dari setiap distributor dapat diketahui dengan pasti. Informasi tentang waktu proses dari setiap stasiun kerja dapat dilihat pada Gambar 2.
Produk V
Produk O
SK
SK
Ass V
Ass O
3 jam/10 unit
4 jam/10 unit
SK
SK
SK
CH
3,5 jam/10 unit
SK
CH
CB
CB
2 jam/10 unit
7 jam/10 unit
BB1
3,5 jam/10 unit
BB2 Ket: B B1
: Ba ha n B ak u C H
B B2
: Ba ha n B ak u C B
Gambar 2 Diagram Penggunaan Sumber Daya Per Produk
Pertanyaan:
Andaikan Sdr diminta membantu PT. Model 2016 untuk memecahkan masalah yang dihadapi, usulan apa yang Sdr. ajukan?. Untuk memecahkan masalah ini Sdr. diminta untuk menggunakan pendekatan pemodelan, yang meliputi langkah-langkah sesuai dengan metodo logi OR/MS Tabel 1 Data Biaya Outsourcing Chasis per unit
Produk
Harga (rupiah)
O
50000
V
25000 7
Tabel 2 Kapasitas Jam Kerja
Jam Kerja Reguler per Minggu
Stasiun Kerja
Chasis
750
Circuit Board
750
F. Assembly
1500
Catatan: Jam kerja lembur tersedia sebesar maksimum 50% dari jam kerja reguler. Ongkos tenaga kerja pada jam kerja lembur sebesar 1,25 kali ongkos jam kerja reguler. Tabel 3 Data Ongkos Produksi dan Harga Jual
Uraian
Produk O
Produk V
Harga Jual (Rp./Unit)
415.000
180.000
Ongkos B. Baku(Rp./Unit)
150.000*)
50.000**)
Ongkos Tenaga Kerja(Rp./jam)
7500
7500
Overhead (Rp./unit)
15.000
12.000
*) proporsi biaya bahan baku CH dan CB untuk produk O masing-masing 0,35 : 0,65 **) proporsi biaya bahan baku CH dan CB untuk produk V masing-masing 0,3 : 0,7 Tabel 4 Proyeksi Permintaan Produk - Minggu ke 1 s/d Minggu ke 3
Jenis Produk
Minggu ke 1
Minggu ke 2
Minggu ke 3
Minggu ke 4
Produk O
1600
2100
900
1850
Produk V
3250
2750
3000
2600
8
PENYELESAIAN
RICH PICTURE
1. Element of Structure a. Pt.Model 2016 b. Work Station c. CB d. CH e. Assembly f. Produk oskiloskop g. Produk Voltmeter h. Bagian Pemasaran i. Direktur Utama j. Direktur Produksi k. Manajer Produksi l. Konsumen m. Tim QC n. Pesaing o. Pekerja/karyawan p. IKM q. Laboratory 2. Element of Process a. Proses Perakitan b. Proses Penyimapanan c. Proses Pemesanan Barang d. Proses Penjualan Produk e. Proses Inspeksi f. Pelatihan g. Proses Pengujian Laboratorium 3. Relationship a. Produk dengan proses penyimpanan = biaya simpan per minggu diestimasi sebesar 0,5% dari harga barang. b. Produk dengan proses penyimpanan = rata-rata inventori per minggu relatif rendah, yaitu 100 unit untuk produk O dan 200 unit untuk produk V. c. Prosuk dengan proses produksi = Persentase produk cacat berkisar antara 0,5% sampai dengan 2.5% dari jumlah produksi per minggu. d. PT. Model 2016, supplier dan proses pemesanan = Bahan baku dan komponen untuk produk mudah diperoleh dan dapat memenuhi kebutuhan produksi (sedikit mengalami kenaikan sebesar 10-30%, karena pengaruh inflasi dan kenaikan harga BBM.) e. Konsumen, PT. Model 2016 dan pesaing = Pangsa pasar perusahaan saat ini adalah 57,3% (market leader). f. PT. Model 2016, perusahaan lain = Subkontrak pekerjaan dapat dilakukan untuk Chasis dan Circuit Board ke industri kecil elektronik dengan jumlah pemesanan minimal 100 unit dan merupakan kelipatan 50 unit. 9
g.
PT. Model 2016, perusahaan lain = ongkos pengerjaan per unit cukup kompetitif (yaitu 80% dari ongkos PT. Model 2016). h. PT. Model 2016, perusahaan lain = unit yang dikerjakan oleh pihak luar harus diinspeksi 100%, agar produk cacat mendekati 0%. Ongkos produksi mencapai 105 % dari ongkos produksi PT. Model 2016 (bahan baku disediakan oleh PT. Model 2016) . i. Permintaan produk O pada minggu ke-1 sebesar 1600, minggu ke-2 sebesar 2100, minggu ke-3 1500, dan minggu ke-4 1850.
Rich Picture
Gambar 3 Rich Picture
Trade off
a) Perusahaan memakai outsourcing/subcontrak yang artinya kapasitas mencukupi sehingga demand terpenuhi namun akan menimbulkan biaya tenaga kerja b) Perusahaan tidak menggunakan outsourcing/subcontrak yang artinya kapasitas tidak mencukupi sehingga demand tidak terpenuhi dan akan menimbulkan lose sales
10
STAKEHOLDER
a. PROBLEM OWNER
: Direktur Utama
b. PROBLEM USER
: Direktur Produksi, Manajer Produksi, Manajer Pemasaran
c. PROBLEM CUSTOMER
: Konsumen, Pesaing
d. PROBLEM ANALYST
: MAHASISWA TI (KELOMPOK 6)
ELEMEN MASALAH
a. PENGAMBIL KEPUTUSAN
: Direktur Utama
b. TUJUAN bersaing/ biaya minimum
: Memenuhi permintaan pasar dengan harga yang
c. UKURAN KINERJA
: Total Biaya Operasional
d. KRITERIA KEPUTUSAN
: Minimasi total biaya operasional per minggu
e. ALTERNATIF PROGRAM produk O dan V
: Besar ukuran pesanan yang akan di produksi dari
f.
: PT.MODEL 2016
KONTEKS MASALAH
HIRARKI SISTEM
Gambar 4 Hirarki Sistem 1
11
DIAGRAM INPUT OUTPUT
12
DAFTAR PUSTAKA
13