TUGAS ANALISIS FARMASI ”ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS”
OLEH
NAMA
:
RAHMAD SUTRISNA
STAMBUK
:
F1F1 11 048
KELAS
:
FARMASI A
JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2013
PERBANDINGAN HASIL PENETAPAN KADAR VITAMIN C MANGGA DODOL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DAN IODOMETRI dan PENENTUAN JENIS SOLVEN DAN PH OPTIMUM PADA ANALISIS SENYAWA DELPHINIDIN DALAM KELOPAK ROSELA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS BAB I TINJAUAN PUSTAKA Spektrofotometri merupakan suatu perpanjangan dari penelitian visual dalam studi yang lebih terinci mengenai penyerapan energi cahaya oleh spesi kimia, memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam perincian dan pengukuran kuantitatif (Hendayana, 1994). Penetapan kuantitatif pada spektrofotometri dilakukan dengan mengukur serapan larutan zat dalam pelarut serta pada panjang gelombang tertentu. Pada pengukuran serapan suatu larutan hampir selalu menggunakan blanko yang digunakan untuk mengatur spektrofotometer hingga pada panjang gelombang pengukuran mempunyai serapan nol. Maksud dari blanko yaitu untuk koreksi serapan yang disebabkan pelarut pereaksi, sel ataupun pengaturan alat. Blanko dapat berupa pelarut yaitu pelarut yang sama seperti yang digunakan untuk melarutkan zat atau blanko, pereaksi yang sama seperti yang digunakan untuk menyiapkan larutan zat (Anonim, 1979). Larutan senyawa berwarna mampu menyerap sinar tampak yang melalui larutan tersebut. Jumlah intensitas sinar yang diserap tergantung pada macam yang ada di dalam larutan, konsentrasi panjang jalan dan intensitas sinar yang diserap dinyatakan dalam Hukum Lambert yang sudah dijelaskan di atas.Warna zat yang menyerap menentukan panjang gelombang sinar yang akan diserap, warna yang diserap merupakan warna komplemen dari warna yang terlihar oleh mata (Khopkar, 1990). Pengabsorpsian sinar ultraviolet atau sinar tampak oleh suatu molekul umumnya menghasilkan eksitasi electron bonding, akibatnya panjang gelombang absorpsi maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada didalam
molekul yang sedang diselidiki. Oleh karena itu spektroskopi serapan molekul berharga untuk mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam suatu molekul. Akan tetapi yang lebih penting adalah penggunaan spektroskopi serapan ultraviolet dan sinar tampak untuk penentuan kuantitatif senyawa-senyawa yang mengandung gugus-gugus pengabsorpsi (Hendayana, 1994). BAB II PEMBAHASAN A.
Definisi Spektrofotometri Uv-Vis Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan
sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan
berwarna
gelombamg
pada
panjang
spesifik
dengan
menggunakan
monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda. Panjang gelombang cahaya UV-Vis jauh lebih pendek daripada panjang gelombang radiasi inframerah. Spektrum sinar tampak terentang dari sekitar 400 nm (ungu) sampai 750 nm (merah), sedangkan spektrum ultraviolet terentang dari 100 nm sampai 400 nm. Kuantitas energi yang diserap oleh suatu senyawa berbanding terbalik dengan panjang gelombang radiasi. Kuantitas energi yang diserap oleh suatu senyawa berbanding terbalik dengan panjang gelombang radiasi. Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari warna yang teramati. Beberapa warna yang diamati dan warna komplementernya terdapat pada tabel berikut ini : Panjang gelombang Warna terlihat
Warna
<400 400-450 450-490 490-550 550-580 580-650 650-700 >700 B.
Ultraviolet Violet Biru Hijau Kuning Jingga Merah Inframerah
komplementer Kuning Jingga Merah Ungu Biru Hijau -
Prinsip Dasar Spektrofotometri UV-Vis Dasar Spektrofotometri UV-Vis adalah serapan cahaya. Bila cahaya jatuh pada senyawa, maka sebagian dari cahaya diserap oleh molekulmolekul sesuai dengan struktur dari molekul senyawa tersebut. Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum UV-Vis tergantung pada struktur elektronik dari molekul. Spektra UV-Vis dari senyawa-senyawa organik berkaitan erat dengan transisi-transisi diantara tingkatan-tingkatan tenaga elektronik. Oleh sebab itu, serapan radiasi UV-Vis sering dikenal sebagai spektroskopi elektronik. Transisi elektronik dapat diartikan sebagai perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital yang lain. Energi yang dimiliki sinar UV mampu menyebabkan perpindahan elektron (promosi elektron). Disebut transisi elektronik karena elektron yang menempati satu orbital dengan energi terendah dapat berpindah ke orbital lain yang memiliki energi lebih tinggi jika menyerap energi, begitupun sebaliknya elektron dapat berpindah dari orbital yang memiliki energi lebih rendah jika melepaskan energi. Energi yang diterima atau diserap berupa radiasi elektromagnetik.
C.
Syarat senyawa yang dapat dianalsis dengan spektrofotometer UV-Vis Suatu senyawa dapat dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis jika
mempunyai kromofor pada strukturnya, seperti: 1. Ikatan rangkap terkonjugasi: Dua ikatan rangkap terkonjugasi memberikan suatu kromofor, seperti dalam butadien akan mengabsorbsi pada 217nm. Panjang gelombang serapan maksimum(lmax) dan koefisien ekstingsi molar (e) akan bertambah dengan bertambahnya jumlah ikatan rangkap terkonjugasi. 2. Senyawa aromatik: cincin aromatik mengabsorbsi dalam daerah radiasi UV. Misal : benzen menunjukkan serapan pada panjang gelombang sekitar 255nm, begitu juga asam asetil salisilat. 3. Gugus karbonil: pada gugus karbonil aldehida dan keton dapat dieksitasi baik dengan peralihan n→p* atau p→p*. 4. Auksokrom: gugus auksokrom mempunyai pasangan elektron bebas, yang disebabkan oleh terjadinya mesomeri kromofor. Yang termasuk dalam gugus auksokrom ini adalah substituen seperti –OH, -NH2, -NHR, dan – NR2. Gugus ini akan memperlebar sistem kromofor dan menggeser absorbsi maksimum (lmax) ke arah l yang lebih panjang 5. Gugus aromatik: adalah yang mempunyai transisi elektron n→p, seperti nitrat (313 nm), karbonat (217 nm), nitrit (360 dan 280 nm), azida (230 nm) dan tritiokarbonat (500 nm). Prosedur Kerja Spektrofotometri UVVis
Pembuatan Larutan Induk Vitamin C 100 ppm Asam askorbat ditimbang sebanyak 50 mg kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml dan dilarutkan dengan aquabides sampai tanda batas (Wardani, 2012). Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Vitamin C Dipipet 1 ml larutan vitamin C 100 ppm dan dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml (konsentrasi 2 ppm). Lalu ditambahkan aquabides sampai tanda batas dan dihomogenkan. Diukur serapan maksimum pada panjang gelombang 200 – 400 nm dengan menggunakan blanko aquabides. Pembuatan Kurva Kalibrasi Dipipet larutan vitamin C 100 ppm kedalam labu ukur 50 ml masing-masing sebesar 2 ml, 4 ml, 6 ml, dan 8 ml (4 ppm, 8 ppm, 12 ppm, dan 16 ppm). Kemudian ditambahkan aquabides hingga tanda batas lalu dihomogenkan, lalu diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yang 4 diperoleh (Wardani, 2012). Penentuan Kadar Sampel Buah mangga dikupas dan dicucibersih, dipotong kecil-kecil kemudian diblender. Setelah diblender, diambil larutannya lalu disaring kemudian ditimbang sebanyak 50 g. Setelah itu filtratnya dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml lalu ditambahkan
aquabides
sampai
tanda
batas
kemudian
dihomogenkan.
Selanjutnya, diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yang didapat. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depkes RI. Jakarta. Fatimah,
I. 2003 Analisis Fenol Dalam Sampel Air Menggunakan Spektrofotometri Derivatif. Logika, Vol. 9(10). Jakarta.
Hendayana, S. Kadarohman, A. Sumarna, A. dan Supriatna, A. 1994 . Kimia Analitik Instrumen, edisi ke-1. IKIP Press. Semarang. Karinda M, et al, 2013. Perbandingan Hasil Penetapan Kadar Vitamin C Mangga Dodol Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-VIS dan Iodometri. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 2 No. 01. Manado.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Alih bahasa: Saptorahardjo. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Setiono H, et al. 2013. Penentuan Jenis Solven Dan Ph Optimum Pada Analisis Senyawa Delphinidin Dalam Kelopak Bunga Rosela Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri, Vol.2, No.2. Universitas Diponegoro.