MANAJEMEN SEKOLAH Sekolah merupakan lingkungan yang sangat kompleks. Pertama, karena konsep tentang sekolah itu sndiri sukar untuk di pahami jika menggunakan perspektif tunggal. Sekolah dapat mengacu pada tempat belajar sehingga muncul istilah sekolah umum dan sekolah kejuruan. Kedua, karena terdapat beberapa perbedaan pendapat acuan tersebut dapat mengakibatkan kesulitan dalam mendeinisikan sekolah. Ketiga, karena sekolah selalu berkaitan dengan unsur manusia, yaitu pengajar dan sisiwa. Kkarena faktor manusia itulah maka sekolah sukar untuk dikelola secara efektif dan efisien. Manajemen sekolah merupakan prosedur tindakan untuk menertibkan sekolah agar proses pembelajaran berjalan lancar. Sudah berarti tentu sekolah yang tertib adalah bersifat relatif. Dalam arti, sekolah yang tertib untuk siswa kelas satu, akan berbeda dengan kelas dua, ataupun kelas lainnya. Sekolah yang tertib untuk satu daerah belum tentu dianggap tertib di daerah lain. Ini semua tergantung pada perspektif kultural yang dibawa oleh masing-masing guru atau instrutur dan siswa di suatu daerah. Pemahaman terhadap ketertiban sekolah menuntut pemahaman kultural di suatu masyarakat. Oleh karena itu, dengan adanya buku manajemen sekolah diharapkan dalam pengelolaan sekolah bisa terlaksana secara profesional. A. Sampul Sampul pada buku Manajemen Sekolah yang di terbitkan oleh Unnes Press terkesan sederhana dan sangat minim nilai estetika jika ditinjau dari sudut pandang seni. Gambar yang ditampilkan, menurut saya masih belum mengena pada isi buku yang akan disampaikan. Dari sisi pewarnaan, kolaborasi gradasi hitam dan kuning kurang mampu menarik perhatian. Gambar orang yang bergandengan tangan masih belum bisa memberikan gambaran manajemen. B. Bentuk huruf Sebagimana buku pada umumnya, buku ini menggunakan tipe font Times New Roman sebagai bentuk hurufnya dengan ukuran 12 piksel dan satu spasi. C. Sasaran Buku ini ditujukan untuk pendidik (dosen, guru) dan mahasiswa Universitas Negeri Semarang atau yang sederajat.
D. Referensi Dalam penyusunan buku Manajemen Sekolah ini referensi yang digunakan cukup banyak dan masih tergolong baru. Baru dalam hal ini karena referensi yang digunakan masih relevan dengan perkembangan ilmu sekarang meskipun ada beberapa yang masih menggunakan referensi dibawah tahun 90-an. Pengarangnya pun berfariasi dari pengarang lokal dan internasional yang merupakan keunggulan dari buku Manajemen Sekolah terbitan UNNES ini. E. Penyusunan Menurut saya, buku ini telah disusun secara sistematis. Dalam buku ini, dijelaskan secara terperinci mulai dari tujuan pembelajaran dari buku manajemen sekolah, pengertian dan penjelasan manajemen sekolah sampai wujud-wujud dari manajemen itu sendiri. Sebelum masuk pada konsep manajemen ,pada bab 1 dijelaskan terlebih dahulu tentang hakikat manajemen sekolah yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi dan ruang lingkup. Pada bab ke dua baru masuk pada proses manajemen ysng meliputi pengantar, tujuan pembelajaran dan materi yang masih di bagi lagi secara detail ,yaitu Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Penggerakan(Actuating) dan pengawasa. Penjelasan sangat runut dan mudah dipahami. Pada bab ke tiga dijelaskan apa yang dimaksud sekolah efektif. Pembahasannya meliputi pengantar yang berisi gambaran umum materi bab tiga, selanjutnya tujuan pembelajaran, dan materi pembelajaran yang meliputi pejelasan-penjelasan. Pada bab ke empat dijabarkan tentang manajemen komponen-komponen sekolah. Masih sama dengan bab-bab sebelumya, selalu ada gambaran umum dan tujuan pembelajaran. Materi yang disampaikan dalam bab ini adalah manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen personal, manajemen anggaran/biaya pendidikan, manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat (humas), dan manajemen layanan khusus. Pada bab lima berisi tentang kepemimpinan seorang kepala sekolah meliputi, pengertian dari kepemimpinan, pengertian pemimpin, fungsi dan tugas pemimpin, keberhasilan pemimpin, gaya kepemimpinan, kepemimpinan dalam peningkatan kerja, status dan peran kepala sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif. Semua disajikan dalam runutan yang bagus. Pada bab enam menjelaskan tentang organisasi lembaga pendidikan. Dalam bab
ini dijelaskan definisi dari organisasi, kewenangan pemerintah pusat di bidang pendidikan, kewenangan pemerintah propinsi di bidang pendidikan selain masalah pendidikan yang bersifat lintas kabupaten dan kota, pengorganisasian dan nomenklatur dinas pengelola pendidikan di Propinsi dan kabupaten/kota. Pada bab tujuh, dibahas tentang supervisi akademika dalam manajemen berbasis sekolah. Hakikat dari supervisi,tujuan supervisi, fungsi supervisi, teknik supervisi, prinsip-prinsip supervisi dan tenaga supervisi. Pada
bab
delapan
membahas
komunikasi
dalam
manajemen
sekolah
meliputi,komunikasi intern (yang terdiri dari pengertian, tujuan, dan manfaat komunikasi intern dan prinsip komunikasi), komunikasi ekstern (yang meliputi hubungan sekolah dengan orang tua sisiwa dan hubungan sekolah dengan masyarakat). Pada bab sembilan di fokuskan pada tugas dan peran guru dalam manajemen sekolah, meliputi tugas guru sebagai profesi yang terdiri dari peran guru dalam manajemen kelas, peran guru sebagai manajer kelas, dan tugas guru dalam manajemen perilaku sisiwa. Selanjutnya peran guru dalam pengadministrasian. Pada bab ke sepuluh membahas implementasi manajemen berbasis sekolah. Yang dibahas dalam bab ini adalah strategi ipementasi MBS dan model MBS (model australia). Kesemua bab sangat terperinci dan pembahasannya pun runut sehingga mudah untuk di pahami dan di aplikasikan. Tiap bab terfokus pada materi-materinya sendiri namun masih ada hubugan antara bab yang satu dengan yang lain. Hal yang paling bagus dalam tiap bab ini adalah adanya pengantar yang memberikan gambaran umum materi, tujuan yang hendak dicapai dalam tiap pembahasan dan pengevaluasian dengan adanya soal-soal di akhir babnya. F.
Isi Buku Buku Manajemen Sekolah masih dapat digolongkan buku yang kecil sehingga
pembahasannya masih belum begitu luas, namun penulis mampu menjelaskan secara terperinci tiap bab dengan kalimat yang singkat dan jelas, serta ditiap penjelasannya selalu dilengkapi contoh dan analogi sehingga materi mudah di cerna. Kelemahan buu ini adalah pada daftar isi yang belum lengkap. Kita tahu bahwa bab yang ada dalam buku adalah sejumlah sepuluh bab, namun yang ditampilkan dalam daftar isi hanyalah tujuh bab. Akibatnya pembaca yang mengira hanya ada
tujuh bab merasa tertipu. Masih tentang isi buku, buku manajemen sekolah ini sangat-sangat minim dari ilustrasi gambar dan skema-skema. Minimnya gambar-gambar dan ilistrasi tersebut mengakibatkan pembaca menjadi penat dan bosan karena dijejali tulisan-tulisan saja dari awal sampai akhir. Sebagaimana saya paparkan sebelumnya, buku ini juga memuat soal-soal latihan yang bisa dijadikan sebagai evaluasi. Mengenai soal-soal latihan yang disajikan, menurut saya, standar kesulitannya terlalu tinggi apabila dibandingkan dengan materi yang disajikan. Setelah membaca materi, kita memang mempunyai pemahaman meskipun tidak secara menyeluruh. Setelah itu, pastinya kita melakukan evaluasi dengan cara mengerjakan soal-soal latihan yang ada. Demikian analisis kritis saya terhadap buku ini. Saya menyadari memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Oleh karena itu, semoga analisis kritis, yang berisi penilaian baik dari sisi positif maupun dari sisi negatif, ini dapat memberikan sumbangsih bagi upaya penyempurnaan buku ini.