MAKALAH KEPERAWATAN ANAK I TTN ( Transient Tachypnea of the Newborn )
“
”
Dosen Pembimbing : Ns. Nike Puspita Alwi, M. Kep Oleh Kelompok 2
Nama Anggota : 1. Abdul Aziz 2. Fitria Yusmita 3. Indah Wulan Yuli 4. Monalisa Anggraini 5. Nopi Irhamni 6. Nyak Ramadhani Tiara 7. Pramalia Puji Astuti 8. Wella Fauziah
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG TAHUN AJARAN 2016 / 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “TTN (Transient Tachypnea of the Newbor) ”. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas yang diberikan kepada kami sebagai bahan diskusi dalam mata kuliah KEPERAWATAN ANAK I Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi pembelajaran yang lebih baik bagi kami dalam pembuatan makalah yang berikutnya. Makalah ini dibuat dengan sebagaimana mestinya, dan kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan baru bagi kami maupun bagi anda yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................... .......................................................... i DAFTAR ISI ................................................ ................................................................. ii BAB I ...................................................................................... ...................................... 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 A.
Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.
Jelaskan pengertian TTN ? ............................................................................................ 1
2.
Jelaskan etiologi TTN? ................................................................................................... 1
3.
Bagaianan patofisiologi TTN ? ....................................................................................... 1
4.
Jelaskan tanda dn gejala TTN ? ..................................................................................... 1
5.
Bagaimana penatalaksanaan TTN ? .............................................................................. 1
6.
Jelaskan ASKEP TTN ? .................................................................................................... 1
C.
Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II ................................................. .......................................................................... 3 PEMBAHASAN ....................................................................................... .................... 3 A.
PENGERTIAN ................................................................................................................. 3
B.
ETIOLOGI ....................................................................................................................... 3
C.
PATOFISIOLOGI ............................................................................................................. 4
D.
TANDADAN GEJALA ....................................................................................................... 4
E.
PENATALAKSANAAN ..................................................................................................... 5
F.
DIAGNOSA ..................................................................................................................... 6
BAB III ....................................................................................................................... 12 PENUTUP ................................................................................................................... 12 A.
KESIMPULAN ............................................................................................................... 12
B.
SARAN ......................................................................................................................... 12
ii
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. ................................... 13
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) atau sering juga disebut Transient Respiratory Distress of the Newborn (TRDN) adalah penyakit selflimited disease
1
yang terjadi pada banyak bayi di seluruh dunia dan dihadapi
oleh semua dokter yang merawat bayi baru lahir. Angka kejadian sekitar 1-2 %
1,7 kelahilaran hidup . Hal ini disebabkan adanya penumpukan cairan yang
berlebihan dalam paru akibat gangguan mekanik pada saat lahir yang biasa terjadi pada pasien yang dilahirkan secara operasi caesar,
terlambatnya penyerapan
kembali karena tekanan vena sentral meningkat dan terganggunya penyerapan 1,2 cairan melalui system limfatik . Persalinan dengan operasi caesar meningkat dengan indikasi medis ; indikasi pada ibu dan bayi dan non medis
9
. Bayi yang sering mengalami TTN
adalah bayi yang dilahirkan secara operasi caesar sebab mereka kehilangan 1 kesempatan untuk mengeluarkan cairan paru mereka . Bayi yang dilahirkan lewat persalinan per vaginam mengalami kompresi dada saat melewati jalan lahir. Hal inilah yang menyebabkan sebagian cairan paru keluar. Kesempatan ini tidak didapatkan bagi bayi yang dilahirkan operasi caesar.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian TTN ? 2. Jelaskan etiologi TTN? 3. Bagaianan patofisiologi TTN ? 4. Jelaskan tanda dn gejala TTN ? 5. Bagaimana penatalaksanaan TTN ? 6. Jelaskan ASKEP TTN ?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian TTN 2. Mengetahui etiologi TTN 3. Mengetahui patofisiologi TTN 4. Mengetahui tanda dan gejala TTN 5. Mengetahui penatalaksanaan TTN 6. Mengetahui ASKEP TTN
2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Transient
Tachypnea
of
the
Newborn
(TTN)
=
Transient
Respiratory Distress of the Newborn (TRDN) = Wet lung adalah suatu penyakit ringan pada neonatus yang mendekati cukup bulan atau cukup bulan yang mengalami gawat napas segera setelah lahir di alveoli 1,2
akibat gangguan penyerapan cairan
dan hilang dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari.1,7
TTN
pertama kali di diskripsikan oleh Avery pada tahun 1966. Transient tachypnea of the newborn (TTN) adalah keadaan bayi baru lahir (newborn) mengalami pernapasan yang cepat dan butuh usaha tambahan dari normal karena kondisi di paru-paru. Sekitar 1% dari bayi baru lahir mengalami hal ini dan umumnya menghilang setelah beberapa hari dengan tatalaksana yang optimal. (Stefano, 2005). Transient tachypnea of the newborn (TTN) yaitu pernapasan cepat (frekuensi nafas > 60 x/menit ) sementara yang terjadi pada bayi waktu lahir umunya cukup bulan dan biasanya ringan serta dapat sembuh sendiri dengan perawatan yang baik. (Stuart and Sunden, 2001).
B. ETIOLOGI
Transient tachypnea of the newborn (TTN) disebut juga wet lungs atau respiratory distress syndrome tipe II yang dapat didiagnosis beberapa jam setelah lahir. TTN tidak dapat didiagnosis sebelum lahir. TTN dapat terjadi pada bayi prematur (paru-paru bayi prematur belum cukup matang) ataupun bayi cukup bulan. Penyebab TTN lebih dikaitkan dengan beberapa faktor risiko yang meningkatkan kejadian TTN pada bayi baru lahir. Faktor risiko TTN pada bayi baru lahir di antaranya: 1.
Lahir secara secar
2.
.Lahir dari ibu dengan diabetes
3
4
3.
.Lahir dari ibu dengan asma
4.
Bayi kecil untuk usia kehamilan (small for gestational age). Selama proses kelahiran melalui jalan lahir, terutama bayi cukup bulan,
tekanan sepanjang jalan lahir akan menekan cairan dari paru-paru untuk keluar. Perubahan hormon selama persalinan juga berperan pada penyerapan cairan di paru paru. Bayi yang kecil atau prematur atau yang lahir melalui jalan lahir dengan durasi singkat atau dengan secar tidak mengalami penekanan yang normal terjadi dan perubahan hormonal seperti kelahiran normal, sehingga mereka lebih berisiko mengalami penumpukan cairan di paru- paru saat mereka menarik napas untuk pertama kali.
C. PATOFISIOLOGI
Sebelum lahir paru-paru bayi terisi dengan cairan. Saat di dalam kandungan bayi tidak menggunakan paru-parunya untuk bernapas. Bayi mendapat oksigen dari pembuluh darah plasenta. Saat mendekati kelahiran, cairan di paru-paru bayi mulai berkurang sebagai respon dari perubahan hormonal. Cairan juga terperas keluar saat bayi lahir melewati jalan lahir (tekanan mekanis terhadap thoraks). Setelah lahir bayi mengambil napas pertamanya dan paru-paru terisi udara dan cairan di paru paru didorong keluar. Cairan yang masih tersisa kemudian dibatukkan atau diserap tubuh secara bertahap melalui sistem pembuluh darah atau sistem limfatik. Bayi dengan TTN mengalami sisa cairan yang masih terdapat di paru-paru atau pengeluaran cairan dari paru-paru terlalu lambat sehingga bayi mengalami kesulitan untuk menghirup oksigen secara normal kemudian bayi bernapas lebih cepat dan lebih dalam untuk mendapat cukup oksigen ke paru-paru.
D. TANDADAN GEJALA
1. Bernapas cepat dan dalam (takipnea) lebih dari 60 x/menit 2. Napas cuping hidung (nasal flare) 3. Sela iga cekung saat bernapas (retraksi interkostal) 4. Mulut dan hidung kebiruan (sianosis)
5
5. Grunting atau merintik/mendengkur saat bayi mengeluarkan napas Selain tanda dan gejala tersebut, bayi dengan TTN tampak seperti bayi lainnya
E. PENATALAKSANAAN
Bayi dengan TTN diawasi dengan cermat. Kadangkala dapat diawasi di NICU (perawatan intensif bayi baru lahir). Pemantauan frekuensi jantung, pernapasan dan kadar oksigen. Beberapa bayi diawasi dan dipastikan frekuensi pernapasan
menurun
dan
kadar
oksigen
tetap
normal,
lainnya
mungkin
membutuhkan oksigen tambahan melalui masker, selang di bawah hidung atau kotak oksigen (headbox). Jika bayi tetap berusaha keras untuk bernapas meskipun oksigen sudah diberikan, maka continous positive airway pressure (CPAP) dapat digunakan untuk memberikan aliran udara ke paru-paru. Dengan CPCP bayi mengenakan selang oksigen di hidung dan mesin secara berkesinambungan memberikan udara bertekanan ke hidung bayi untuk membantu paru-paru tetap terbuka selama pernapasan. Pada kasus berat maka bayi dapat membutuhkan bantuan ventilator, namun ini jarang terjadi. Nutrisi dapat menjadi masalah tambahan
jika
bayi
bernapas
terlalu
cepat
sehingga
bayi
tidak
dapat
mengisap,menelan dan bernapas secara bersamaan. Pada kasus ini maka infus melalui pembuluh darah perlu diberikan agar bayi tidak dehidrasi dan kadar gula darah bayi tetap terjaga. Dalam 24-48 jam proses pernapasan bayi dengan TTN biasanya akan membaik dan kembali normal dan dalam 72 jam semua gejala TTN sudah tidak ada. Jika keadaan bayi belum membaik maka dokter harus mencari kemungkinan penyebab lainnya yang mungkin menyertai. Setelah bayi pulih dari TTN umumnya bayi akan pulih sepenuhnya, inilah syarat dimana bayi boleh dipulangkan. Sebelum pulang berikan edukasi kepada ibu agar melakukan observasi di rumah dengan memantau tanda-tanda gangguan pernapasan seperti kesulitan bernapas, tampak biru, sela iga cekung saat bernapas, bila hal ini muncul segera hubungi dokter dan unit gawat darurat terdekat.
6
F.
DIAGNOSA
a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan belum terbentuknya zat surfaktan dalam tubuh. b. Hipotermi b.d belum terbentuknya lapisan lemak pada kulit. c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menerima nutrisi.
G. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Ketidakefektifan pola nafas Nanda
Defenisi: inspirasi dan ekspirasi yg tidak memberi ventilasi adekuat. Batasan karakteristik: •
Penurunan tekanan ekspirasi
•
Penurunan tekanan inspirasi
•
Pernafasan cuping hidung
•
Perubahan ekskursi dada
•
Pola nafas abnormal
•
Takipnea
Kriteria hasil :
a. Tidak ada sianosis dan disipnea, mendemonstrasikan batuk efaktif dan suara nafas yang bersih b. Menunjukan jalan nafas yang paten(pelayan tidak merasa tercekik,tidak ada suara nafas abnormal) c. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
7
NIC 1. Manajemen jalan nafas
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Lakukan fisioterapi dada, sebagaimana mestinya
Motivasi pasien untuk berbafas pelan, dalam, berputar dan batuk
Ajarkan pasien bagaimana menggunakan inhaler, sebagaimana mestinya
Kelola pengobatan aerosol, sebagaiman mestinya
Posisikan untuk meringankan sesak nafas
Monitor status pernafasan dan oksigenasi,sebagaimana mestinya
Bantu dengan dorongan spirometer
Lakukan penyedotan melalui endotrakea atau nasotrakea
Kelola pemberian briokodilator
2. Terapi Oksigen Aktivitas-aktivitas
Bersihkan mulut, hidung dan sekresi trakea dengan tepat
Pertahankan kepatenan jalan napas
Siapkan peralatan oksigen dan berikan melalui sistem humidifier
Berikan oksigen tambahan seperti yang diperintahkan
Monitor aliran oksigen
Monitor posisi perangkat (alat) pemberian oksigen
Monitor efektifitas terapi oksigen
Monitor kemampuan pasien untuk mentoleril pengangkatan o2 ketika makan
Rubah perangkat pemberian o2 dari masker kanul saat makan.
Sediakan o2 ketika pasien dipindahkan
8
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Defenisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik Batasan karakteristik : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bising usus hiperaktif Diare Membran mukosa pucat Kurang minat pada makanan Nyeri abdomen Penurunan bert badan dengan asupan makan yang adekuat
Kriteria hasil: a. Klien
mendemonstrasikan
intake
makanan
yang
adekuat
dan
metabolismetubuh. b. Intake makanan meningkat, tidak ada penurunan BB lebih lanjut, menyatakan perasaan sejahtera. NIC : 1. Manajemen Nutrisi Aktifitas : Tentukan status gizi pasien dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan gizi Identifikasi adanya alergi Tentukan apa yang menjadi preferensi makanan bagi pasien Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang di butuhkan Ciptakan lingkungan yang optimal Anjurkan keluarga untuk membawa makanan favorit pasien Tawarkan makanan ringan yang padat gizi Monitor kalori dan asupan makanan Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat badan 2. Manajemen gangguan makan Aktifitas: Tentukan pencapauan berat badan harian sesuai keinginan Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan keluarga Dorong keluarga untuk mendiskusikan makanan yang di sukai pasien dengan ahli gizi Monitor tanda tanda fisiologis
9
Timbang berat badan klien secara rutin Monitor asupan cairan secara tepat Monitor asupan kalori makanan Batasi makanan sesuai dengan jadwal, makanan pembuka dan makanan ringan Batasi aktifitas pisik sesuai kebutuhan untuk meningkatkan berat badan Monitor berat badan klien secara rutin
3. Hipotermi
Defenisi : suhu iti tubuh dibawah kisaran normal diurnal karena kegagalan termoregulasi Batasan Karakteristik : 1. 2. 3. 4. 5.
Akrosianosis Bradikardi Hipoglikemia Hipoksia Kulit dingin
Kriteria hasil : a. Suhu 37 °C b. Bayi tidak kedinginan NIC : 1. Perawatan Hipotermia Aktivitas : Monitor suhu pasien, menggunakan alat pengukur dan rute yang tepat Bebaskan pasien dengan lingkungan yang dingin Bebaskan pasien dari pakaian yang dingin dan basah Tempatkan pasien pada posisi telentang Minimalkan stimulasi pada pasien Bagi panas tubuh, gunakan baju yang tidak terlalu tebal untuk menfasilitasi pemindahan panas Berikan pemanasan eksternal aktif Berikan pengobatan dengan hati hati Monitor adanya gejala2 yang berhubungan dengan hipotermi ringan Monitor warna dan suhu kulit
10
2. Pengaturan Suhu Aktivitas: Tingkatkan intake cairan dan nutrisi adekuat Selimuti bayi segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas Selimuti bayi berat badan lahir rendah dengan selimut berbahan dalam plastik Berikan topi stockinette untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir Tempatkan bayi baru lahir dibawah penghangat,jika diperlukan Pertahankan kelembaban pada 50% atau lebih besar dalam inkubator untuk mencegah hilangnya panas Sesuaikan suhu lingkungan untuk kebutuhan pasien Berikan medikasi yang tepat untuk mencegah atau mengkontrol menggigil Berikan pengobatan antiperetik
11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim I , Five Common Causes of Neonatal Lung Disease. Learning Radiology, 2015. Hermansen C, Lorah K . Respiratory Distress in the Newborn, American Academy of Family Physicians. 2007. Anonim
II.
Imaging
in
Transient
Tachypnea
of
the
Newborn.
emedicine.medscape.com/article/ 2015. Murai DT.
Respiratory Distress in the Newborn.
Based pediatrics for medical
students. 2002. Gomella
TL.
Transient
Tachypnea
of
the
Newborn
,
Neonatology
Management, Prosedur, On-cal problems Disease and Drugs. Fitth edition.
13
;