Pendahuluan Sistem stem
pernafas fasan
meme emegang
peran ranan
sangat
penting
dalam lam
mempert mempertaha ahanka nkan n kehidu kehidupan pan neonatu neonatus. s. Penyeb Penyebab ab ganggu gangguan an pernaf pernafasan asan dapat dapat dibagi menjadi infeksi dan noninfeksi. Kira – kira 1% neonatus memiliki distress pernafasan yang tidak berhubungan dengan infeksi. Dari 1 %, kira – kira 33% !"%ny !"%nyaa adalah adalah Transient Tachypnea of the Newborn #$$&.1 $$ merupakan self limited disease, disease, namun namun dapat dapat juga juga membah membahaya ayakan kan kehidu kehidupan pan neonat neonatus us sehingga diperlukan bantuan pernafasan.
1,'
$inggi ngginy nyaa tind tindak akan an seks seksio io sesa sesare reaa pada pada masa masa kini kini meni mening ngka katk tkan an morbid morbidita itass $$. $$. (nside (nsidensi nsi dari dari tindak tindakan an seksio seksio sesarea sesarea pada pada kehami kehamilan lan yang yang belum in partu adalah 3!,! per 1""", bila sudah memasuki proses persalinan adalah 1',' per 1""". ' )danya )danya peningkatan peningkatan morbiditas morbiditas dan potensi potensi mortalitas mortalitas mema*u pembahasan yang lebih mendalam mengenai $$. Pada referat ini akan dibahas mengenai definisi, etiologi dan faktor risiko, patofisiologi, manifestasi klinis, klinis, diagnosis, diagnosis, diagnosis diagnosis banding, banding, pemeriksaan pemeriksaan penunjang, penunjang, penatalaksana penatalaksanaan, an, komplikasi, dan prognosis dari $$.
Definisi Transient Tachypnea of the Newborn #$$& adalah suatu penyakit penyakit ringan ringan pada bayi baru lahir #++& yang mendekati *ukup bulan #near term& atau *ukup bulan #term& yang mengalami respiratory distress segera distress segera setelah lahir dan hilang dengan sendirinya dalam -aktu 3! hari. '
Faktor Risiko +erikut adalah faktor risiko neonatus dalam mengidap $$/ ', •
0lektif seksio sesarea yang belum in partu eonatus yang lahir dengan seksio sesarea, terutama dengan usia gestasi kurang dari 3 minggu berisiko terjadinya penimbunan *airan dalam paruparu karen karenaa tida tidak k melemele-at atii selur seluruh uh pros proses es pers persali alina nan n dan dan diik diikut utii pelep pelepas asan an katekolamin katekolamin yang tidak adekuat, akibatnya akibatnya dapat menghambat menghambat pertukaran pertukaran gas dalam paruparu. paruparu. 2leh karena itu, maka neonatus lebih sulit untuk menghirup menghirup oksigen dengan semestinya dan neonatus bernapas lebih *epat.
•
1
Near term neonates
al ini terjadi kemungkinan karena imaturitas dari epithelial a4 *hannel #0a5&, kurangnya produksi surfaktan dari lamellar bodies, dan imaturitas epitel paru. •
eonatus dengan berat badan lahir rendah eonatus yang lahir dengan berat badan lahir rendah *enderung untuk mengalami partus presipitatus sehingga tidak mengalami peremasan pada jalan
•
lahir. 6ang lahir dari ibu dengan asma $$ yang terjadi dianggap dipengaruhi oleh kelainan atopik mengingat
•
adanya ri-ayat atopik #asma& pada ibu. 6ang lahir dari ibu dengan diabetes Kurang baiknya aliran darah pada keadaan
•
hiperglikemia
dapat
mengakibatkan kurang sempurnanya 0a5. Sedasi pada ibu yang berlebihan Sedasi pada ibu akan menyebabkan efek sedasi pada neonatus sehingga neonatus tidak menangis kuat saat lahir, sedangkan tangisan pada neonatus
•
berperan dalam penyerapan *airan dalam paruparu sebanyak 3"%. )sfiksia perinatal eonatus yang mengalami asfiksia perinatal akan merangsang neonatus untuk mengambil nafas lebih *epat sehingga *airan dalam jalan lahir dapat
•
masuk ke dalam paruparu. Skor )P7)8 yang rendah #menit 1/ 9 :& Skor )P7)8 yang rendah dapat menandakan adanya ketidaksempurnaan bersihan dari jalan nafas, termasuk *airan dalam paruparu neonatus.
Etiologi dan Patofisiologi Transient tachypnea of the newborn #$$& adalah hasil dari terlambatnya pembersihan *airan paruparu janin. Distress pernafasan dulu diperkirakan karena defisiensi relatif pada surfaktan tetapi sekarang penyebabnya telah diketahui, yaitu timbunan *airan pada paruparu karena ketidakmampuan paruparu janin dalam menyerap *airan.1,3;
2
Per*obaan
in
memperlihatkan
bah-a
epitel
paruparu
mengsekresikan 5l dan *airan selama kehamilan tetapi baru mengembangkan kemampuan untuk menyerap a 4 se*ara aktif pada akhir kehamilan. Pada saat lahir, paruparu yang matang mengubah fungsinya dari sekresi 5l menjadi absorbsi a4 karena respon dari katekolamin yang bersirkulasi dalam darah. 3; $elah dibuktikan juga bah-a glukokortikoid berperan dalam perubahan ini. Pada paruparu janin yang imatur terdapat imaturitas e=presi 0na5. 7lukokortikoid dapat memper*epat penggantian fungsi dari sekresi *airan menjadi absorpsi *airan. 7lukokortikoid menginduksi reabsorpsi a 4 kebanyakan melalui 0a5 al
3;
>alaupun
begitu, neonatus yang *ukup bulan bisa saja memiliki lamellar body count yang rendah, yang menandakan kurangnya fungsi surfaktan dan berhubungan dengan tachypnea yang lama. : 5airan paru paru janin dibersihkan oleh 0a5 beberapa hari sebelum lahir sebanyak 3!%, selama proses persalinan sebesar 3"% karena efek pelepasan
3
katekolamin, dan sekitar 3!% dibersihkan setelah persalinan dengan menangis kuat dan bernafas. 1,3;
Manifestasi Klinis TTN 7ejala $$ meliputi/ 1,' • • • • •
$akipnea lebih dari ;" napas per menit ?erintih afas *uping hidung 8etraksi dada Sianosis eonatus dapat memperlihatkan barrel chest karena peningkatan diameter
anteroposterior.
Diagnosis )namnesis pada $$ biasanya didapatkan ri-ayat persalinan presipitatus, persalinan dengan seksio sesarea, atau persalinan yang lama
1,'
Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tandatanda distres pernafasan, seperti takipnea, nafas *uping hidung, merintih, retraksi, dan sianosis dapat mun*ul segera setelah lahir. eonatus tersebut bisa saja tidak menunjukkan distres yang akut dan sering hanya menunjukkan quiet tachypnea.1 Pemeriksaan rasio S, )nalisis 7as Darah #)7D&, pemeriksaan darah lengkap, tes antigen serum dan urin, kadar plasma endothelin1 #0$1&, interleukin; #(;&, foto rontgen thoraks, tes oksigen 1""% juga dapat dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding lain ataupun membantu menentukan penyebabnya. Kelainan ini haruslah sementara, biasanya baik dalam -aktu :' jam setelah lahir. amun beberapa studi menunjukkan bah-a pasien $$ dengan frekuensi pernafasan lebih dari @" per menit selama 3; jam pertama kehidupannya berhubungan dengan prolonged takipnea yang berakhir lebih dari :' jam. :
Diagnosis Banding
4
$erdapat beberapa penyakit lain yang menyebabkan gangguan pernafasan pada neonatus yang kerap kali sulit dibedakan dengan $$, yaitu sebagai berikut/1,' 1. yaline ?embrane Disease #?D& A 8espiratory Distress Syndrome #8DS& yaline ?embrane Disease #?D& disebut juga Sindroma 7a-at afas #S7P& tipe 1, yaitu ga-at napas pada neonatus kurang bulan yang terjadi segera atau beberapa saat setelah lahir, ditandai adanya takipnea, merintih, pernafasan *uping hidung, retraksi dada, dan sianosis yang menetap atau menjadi progresif dalam – @; jam pertama kehidupan dan pada pemeriksaan radiologis ditemukan pola retikulogranuler yang uniform dan air bronkogram. $anda dari ?D biasanya mun*ul beberapa menit sesudah lahir, namun biasanya baru diketahui beberapa jam kemudian. +ila didapatkan onset takipnea yang terlambat harus dipikirkan penyakit lain. '. ?e*onium )spiration Syndrome #?)S& 5airan amnion yang ter-arnai mekonium ditemukan pada ! – 1!% kelahiran, tetapi sindrom ini biasanya terjadi pada neonatus *ukup bulan atau le-at bulan. Didapatkan ri-ayat ketuban hijau karena mekonium dan tanda – tanda
kega-atan
janin
merupakan
penemuan
yang
penting
dalam
mendiagnosis sindrom ini. eonatus ini ter*at mekonium dan memerlukan resusitasi pada saat lahir. ?ekonium yang kental teraspirasi ke dalam paru mengakibatkan obstruksi jalan napas ke*il yang dapat menimbulkan kega-atan pernapasan dalam beberapa jam pertama dengan gejala takipnea, pernafasan *uping hidung, merintih, retraksi, mendengkur, dan sianosis. Keadaan ini biasanya membaik dalam :' jam, tetapi bila dalam perjalanan penyakitnya neonatus memerlukan bantuan
5
(nfeksi akibat Strepto*o**us grup + kurang bisa dibedakan dengan takipnea lainnya. Pada pneumonia yang mun*ul saat lahir, gambaran rontgen dada dapat identik dengan ?D, namun dari aspirat lambung atau trakea ditemukan kokus gram positif, dan apus buffy coat juga dapat membantu menandakan adanya penyakit infeksi. $es urin untuk antigen strepto*o**us positif, serta adanya neutropenia. . Persistent Pulmonary ypertension of the e-born #PP& Persistent Pulmonary Hypertension of the Newborn #PP& merupakan kegagalan perubahan sirkulasi paruparu bayi dari sebelum lahir hingga setelah lahir. PP terjadi pada bayi *ukup bulan dan le-at bulan pas*a asfiksia, ?)S, sepsis streptokokus grup +, ?D, hipoglikemia, polisitemia, dan hipoplasia paru akibat hernia diafragmatika, oligohidramnion. PP juga dapat terjadi karena hypoplasia of the pulmonary cascular bed atau idiopathic pulmonary hypertension.
Pemeriksaan Penunjang +eberapa pemeriksaan dapat dilakukan pada $$ untuk menyingkirkan diagnosis banding lain atau justru membantu menegakkan diagnosis banding lain, terutama bila keadaan nafas neonatus sudah sangat buruk dalam B 3 hari kehidupannya.1,' ). Pemeriksaan aboratorium 1. Prenatal Testing 8asio S C ' dengan phosphatidilgliserol pada *airan amnion dapat menyingkirkan ?D. . Postnatal testing a. )nalisa 7as Darah #)7D& Pemeriksaan )7D penting untuk memastikan keadaan pertukaran gas dan keseimbangan asam – basa. $idak terdapat tanda hipo
6
)nalisis gas darah merupakan indikator definitif dari pertukaran gas untuk menilai gagal nafas akut. ipoksemia berat ditandai dengan Pa2' B !";" mmg dengan i2' ;"% atau Pa2' B ;" mmg dengan i2' C "% pada bayi B 1'!" g, hiperkapnik berat dengan Pa52' C !!;" mmg dengan p B:,':,'!. b. Pemeriksaan darah lengkap Entuk menyingkirkan tanda infeksi
dan
menyingkirkan
polisitemia. *. $es antigen serum dan urin d. Kadar Plasma endothelin1 #0$1& Kadar plasma 0$1 lebih tinggi pada pasien dengan 8DS bila dibandingkan dengan $$. e. (nterleukin; #(;& +eberapa studi menunjukkan bah-a pemeriksaan a-al (; dapat membedakan sepsis dengan $$ sehingga dapat menghindari penggunaan antibiotik pada neonatus.
+. 8ontgen $hora= Karena $$ memiliki gejala yang a-alnya mirip dengan gangguan pernafasan lain yang lebih berat #seperti pneumonia neonatal atau ?D&, maka dapat digunakan sinarF dada selain anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk membuat diagnosis. 7ambaran yang didapat adalah hiperinflasi paru yang simetris atau normal, fisura interlobaris terlihat opak karena terdapat *airan, perihilar strea!ing , efusi pleura yang minimal, *orakan
7
)khir – akhir ini ultrasonografi dipakai dalam mendiagnosis $$ dengan ditemukannya double lung point yang tidak terlihat pada 8DS, atelektasis, pneumotoraks, pneumonia, dan neonatus yang sehat.
Penatalaksanaan TTN Penatalaksanaan pada $$ hanyalah suportif. Ketika *airan paru – paru terabsorbsi oleh sistem limfatik neonatus, maka kondisi paru – paru akan membaik. amun, seperti halnya neonatus yang baru lahir yang memiliki masalah pernapasan, neonatus dengan $$ juga perlu dia-asi dengan ketat. Kadang kadang neonatus akan dimasukkan ke unit pera-atan intensif neonatus #(5E& untuk pera-atan ekstra. ?onitor diperlukan untuk mengukur denyut jantung, laju pernapasan, suhu tubuh, dan kadar oksigen se*ara kontinu. 1,',@,1" 1. Penanganan a-al adalah dengan membersihkan jalan nafas, jalan nafas dibersihkan dari lendir atau sekret yang dapat menghalangi jalan nafas selama diperlukan, serta memastikan pernafasan dan sirkulasi yang adekuat. ?onitoring saturasi oksigen dapat dilakukan dengan menggunakan pulse o%ymetri se*ara kontinyu untuk memutuskan kapan memulai intubasi dan
8
1. Setelah bayi bernapas dengan mudah dan terlihat penurunan frekuensi napas dan retraksi. i2' diturunkan se*ara bertahap '!% sampai menjadi '1% atau udara ruangan dengan dipandu pulse o%ymeter atau hasil analisa gas darah. '. Iika bayi sudah nyaman bernapas dengan 5P)P P00P ! *m '2 dan i2 ' '1%, maka di*oba melepas 5P)P. +ayi dinilai selama per*obaan ini apakah mengalami takipnea, retraksi, desaturasi oksigen, atau apnea. Iika tanda tersebut timbul, per*obaan dianggap gagal. 5P)P harus segera dipasang lagi pada bayi paling sedikit satu hari sebelum di*oba lagi di hari berikutnya. 3. Iika bayi terus menggunakan 5P)P P00P ! *m '2 dengan i2' '1%, ulangi per*obaan dengan memberikan tambahan oksigen melalui , aliran literAmenit, i2' '1%. +ayi dengan 5P)P nasal dengan tekanan yang optimal akan memerlukan
i2' C "% Pa52' C ;" mmg )sidosis metabolik menetap dengan defisit basa C $erlihat retraksi yang nyata saat dilakukan 5P)P Sering mengalami apnea dan bradikardi
$abel 1. 0
0 B ;" =Amenit $idak ada
1 ;" – " =Amenit C " =Amenit $idak ada dengan Perlu i2' "%
$idak ada $idak ada +aik
i2' "% 8ingan Sedikit ?enurun
+erat Ielas Sangat +uruk
Sumber/ ?athai
0
Diagnosis
13
Sesak napas ringan
$idak ada ga-at napas
!
Sesak napas sedang
7a-at napas
5P)P
9
;
Sesak napas berat
)n*aman gagal napas
(ntubasi
$abel '. ilai )nalisis 7as Darah " Pa$ %mm&g' C ;" "& C :,3 B !" Pa($ %mm&g' Skor ) *+ memerlukan ,entilator
1 !" – ;" :,' – :,'@ !" – ;"
Nilai ' B !" :,1 – :,1@ ;1 :"
3 B !" B :,1 C :"
Sumber/ ?athai
$abel 3. Panduan Entuk ?onitoring Saturasi 2ksigen dengan Pulse *%imetri C @!% – @% ! – @'%
+ayi aterm +ayi preterm #'' minggu& B ' minggu
Sumber/ ?athai
Penilaian )7D seharusnya se*ara periodik diulangi, terutama bila kondisi neonatus memburuk. 8ontgen thora= seharusnya diulang bila se*ara klinis semakin memburuk #dekompensasi&. #)lgoritma diagnosis dan tatalaksana gagal nafas pada neonatus terlampir&. '. Pemasangan orogastric tube #27$& diharuskan pada penggunaan bantuan nafas dengan tujuan dekompresi distensi gastrointestinal dan untuk memulai trophic feeding , dimulai dengan 1" **Akg++Ahari.' +nteral feeding tetap diberikan
untuk
mempertahankan
flora
normal
usus
dan
membantu
perkembangan
10
harus diperhatikan. Pemberian *airan biasanya dimulai dengan jumlah yang minimum, mulai dari ;" mlAkg++Ahari dengan Dekstrose 1"%. Kalsium glukonas dengan dosis ; mlAkg++Ahari dapat ditambahkan pada infus *airan yang diberikan. Pemberian nutrisi parenteral dapat dimulai dalam ' jam. 11 Pemberian protein biasanya dimulai dari ",!1 gAkg++Ahari, tingkatkan ",!1 gramAkg++Ahari hingga maksimal gAkg++Ahari dan lipid diberikan sebaiknya mulai dari ",!1 gAkg++Ahari, tingkatkan ",! gAkg++Ahari hingga maksimal 3 gAkg++Ahari. Kalium 1' m0LAkg++Ahari dan natrium '3 m0LAkg++Ahari pada periode stabilisasi #hari 13&, sedangkan pada periode transisi #hari ;& kalium ' m0LAkg++Ahari dan natrium m0LAkg++Ahari. 1' 3. Keadaan hipotermi maupun hipertermi harus dihindari. $emperatur bayi harus dijaga dalam rentang 3;,!M3:,! o5. . Prinsip lain pera-atan neonatus yang mengalami distress nafas adalah minimal handling . al ini dapat di*apai dengan penggunaan monitor sekaligus untuk menilai keadaan kardiorespiratorik, temperatur, dan saturasi oksigen pada neonatus. !. Penggunaan obat pada $$ adalah minimal. Sulit untuk menyingkirkan sepsis atau pneumonia se*ara klinis, dengan tanda distress pernafasan, terutama bila tidak ada faktor risiko infeksi pada neonatus. Entuk itu, antibiotik empirik dapat diberikan pada 3; jam pertama kehidupan neonatus hingga sepsis dapat disingkirkan #kultur negatif&. Pemilihan antibiotik inisial yang dianjurkan adalah ampi*illin dan gentami*in. amun, beberapa studi menyatakan bah-a penggunaan antibiotik empirik tidak dianjurkan pada neonatus *ukup bulan atau hampir *ukup bulan dengan $$ tanpa adanya faktor risiko infeksi. eonatus yang mendapatkan antibiotik harus tinggal lebih lama di rumah sakit. Diuretik, beta agonist, dan epinefrin inhalasi tidak menunjukkan adanya manfaat. 13,1
11
Ketika $$ teratasi, takipnea berkurang, kebutuhan oksigen berkurang, dan rontgen thora= menunjukkan resolusi dari garis perihilar # perihilar strea!ing &. Dalam -aktu ' sampai jam, napas neonatus yg mengidap $$ biasanya membaik dan kembali normal, dan dalam -aktu :' jam hingga 1'" jam, semua gejala $$ hilang.1,'
Kom"likasi +eberapa neonatus dapat menunjukkan hipoksia, kelelahan pernafasan, dan asidosis. $erkadang kebo*oran udara #misalnya pneumothoraks atau pneumomediastinum yang ke*il& dapat terlihat. +eberapa studi mengatakan bah-a $$ merupakan faktor risiko terhadap sindrom whee,ing di masa depan saat masa kanak – kanak dan sifatnya tidaklah sementara seperti $$. amun, masih diperlukan studi lainnya untuk memastikan hubungan ini. 1!,1;
Prognosis Transient Tachypnea of the Newborn #$$& adalah kelainan yang dapat sembuh sendiri dengan prognosis yang sangat baik. amun, $$ sering diikuti dengan penyakit respiratori lainnya, seperti peningkatan risiko whee,ing pada masa kanak – kanak. ',1;
Kesim"ulan Transient Tachypnea of the Newborn adalah gangguan pernafasan yang terjadi sementara pada neonatus *ukup bulan atau hampir *ukup bulan. 7ejala dan tandanya adalah nafas *epat, nafas *uping hidung, retraksi, merintih, sianosis, dan tidak aktif. Karena gejala dan tanda ini tidak spesifik, maka dapat diperlukan beberapa pemeriksaan untuk menyingkirkan diagnosis lain dengan rontgen thora=, ataupun pemeriksaan untuk mengetahui tanda akan terjadinya gagal nafas. $indakan segera untuk mempertahankan nafas neonatus dalam mempertahankan oksigenasi dan tindakan suportif merupakan tatalaksana pada $$. Dengan pera-atan yang baik, keadaan neonatus dengan $$ akan membaik dalam 3 – !
12
hari tanpa meninggalkan gejala sisa. +agaimanapun, terdapat beberapa studi yang menduga bah-a $$ meningkatkan risiko whee,ing pada kanak – kanak.
13
)lgoritma diagnosis dan dan $atalaksana 7agal nafas pada eonatus %gorit'a diagnosis +ata%a#sana *aga% nafas pada Neonatus eonatus dengan distress nafas Neonatus dengan distress nafas +erat Berat #P5, grunting, apneu, sianosis&
(PCH, grunting, apneu, sianosis
8ingan ingan #$akipneu ringan& (+a#ipneu ringan&
esusitasi! 8esusitasi/ N +ersihkan jalan nafas, lendir "isap Bersi"#an $a%anhisap nafas, #su*tion& %endir (suction& N Pemberian oksigen dengan 5P)P P00P : Pe'erian o#sigen , pasang -isesuai *m '2 i2' 9 "%, pasang 27$ )*+ #an N Pasang akses intra
•
•
• •
onitor te'peratur onitor saturasi 0
Perbaikan #%inis klinis Perai#an
6a
$(D)K #)n*aman gagal nafas A DS; +- ( n:a'an gaga% nafas/-6& N (ntubasi ntuasi N Pemberian antibiotik s-pektrum luas/ Pe'erian antiioti# )mpi*illin O 7entamisin #inisial& spe#tru' %uas! N Pemeriksaan penunjang/ ; *enta'i:in Darah'pi:i%%in rutin O hitung jenis, )7D, 7DS, elektrolit, rontgen toraks (inisia%& Konsul (5E A rujuk penun$ang! ke 8S yang memiliki Pe'eri#saan (5E • •
2bser
$idak + 6a N Pemberian 2' )2 Pe'erian Am, i2'9 "% di%an$ut#an N ?onitoring Saturasi onitoring N 8ontgen toraks saturasi Pera-atan ontgen tora#s Peraat 0
•
•
-ara" rutin ; "itung $enis, *-, *-<, e%e#tro%it, ipoglikemi bolus rontgen asil )7D/ D1"% ' **Akg++, Hasi% *-! tora#s Hipog%i#e'i onsu% NC/ru$u# #e -10. < infus )sidosis o%us dilanjutkan sidosismetabolik A respiratorik 2::/#gBB, kontinyu ke*. ; 'etao%i#/respi ang 'e'i%i#i NC
•
•
+ila p 9 :,'! a ratori# +ikarbonat 1' Bi%a pH = 7,25 m0LAkg++ dalam 3" Na menit Bi#aronat 12
di%an$ut#an mgAkg++Amntinfus iperglikemi #ontinu #e: 68 'g/#gBB/'nt kurangi konsentrasi infus glukosa #D!%& Hiperg%i#e'i #uranngi '>/#gBB d%' #onsentrasi infus 30 'enit Pera-atan di (5E Peraatan di NC g%u#osa (-5.&
+agan 1. )lgoritma Diagnosis dan $atalaksana 7agal afas pada eonatus
14
Sumber/ ?athai
Daftar Pustaka
1. Subramanian KS. $ransient ta*hypnea of the ne-born. 1" Iuni '"1. Diunduh dari http/AAemedi*ine.meds*ape.*om. Ianuari '"1!. '. 7omella $, 5unningham ?D, 0yal 7, $uttle D. eonatology/ management, pro*edures, on*all problems, diseases, and drugs. Enited States od )meri*a/ ?*7ra-ill 5ompanies '""@.p.!,:1:'". 3. )
of
the
ne-born/
predi*ti
fa*tor
for
prolonged
ta*hypnea. Pediatr 0nt . eb '""!"#1&/1. . ?athai S, 8aju 5, Kanitkar 5. ?anagement of respiratory distress in the ne-born. ?I)(. '"":.p.';@:'.
15
@. 0ffendi S, irdaus ). Diagnosis dan penatalaksanaan kegagalan nafas pada neonatus. +andung/ akultas Kedokteran Enieintraub )S, 5adet 5$, PereQ 8, DeorenQo 0, olQman (8, Stroustrup ). )ntibioti* use in ne-borns -ith transient ta*hypnea of the ne-born. Neonatology. '"131"3#3&/'3!". 1. Salama , )bughal-a ?, $aha S, Sharaf , ?ansour ). $ransient ta*hypnea of the ne-born/ (s empiri* antimi*robial therapy neededR. / Neonatal Perinatal ed . '"13;#3&/'3:1. 1!. iem II, uL S(, 0kuma 2, +e*ker )+, KoQyrskyj ). $ransient ta*hypnea of the ne-born may be an early *lini*al manifestation of -heeQing symptoms. / Pediatr . Iul '"":1!1#1&/'@33. 16@ +irnkrant DI, Pi*one 5, ?arko-itQ >, 0l Kh-ad ?, Shen >, $afari . )sso*iation of transient ta*hypnea of the ne-born and *hildhood asthma. Pediatri Pulmonol . 2*t '"";1#1"&/@:.
16